Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

PENGENALAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN TRAKTOR TANGAN


SERTA TEKNIK MENGEMUDIKAN TRAKTOR (SIMPLE DRIVING)

Oleh:
Auliyya Aini
NIM A1C018073

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengemudi berarti mengoperasikan dan mengendalikan alat kendali yang

terdiri dari kopling, rem kaki, rem tangan, roda setir, tuas perseneling, dll. Semua

alat kendali tersebut mengatur penyaluran tenaga putar yang dihasilkan oleh sumber

tenaga sehingga didapatkan putaran tertentu pada roda penggeraknya, kemudian

roda setir mengarahkan gerak traktor.

Kemampuan mengemudikan traktor di jalan (on road driving) merupakan

syarat yang harus dipenuhi oleh seorang operator traktor, sebelum mengoperasikan

traktor di lahan pertanian. Mengemudikan traktor tangan sangat berbeda dengan

traktor roda empat. Mengingat roda penggeraknya hanya dua, maka operator harus

berjalan kaki mengikuti gerak traktor sambil mengoperasikannya. Tetapi bila untuk

transportasi, maka traktor tangan dirangkaikan dengan gandengan (trailer)

sehingga operator bisa duduk pada gandengan untuk mengoperasikan traktor.

Berbeda dengan halnya traktor roda empat yang dioperasikan oleh operator yang

duduk di atas tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah

dipasangkan atau disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut

three hitch point atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan

kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas sistem penyambungan titik

tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian atas).


B. Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian utama traktor tangan dan traktor roda empat.

2. Mengetahui cara-cara mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat.

3. Belajar mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai

banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah

traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak,

garu, ataupun bajak rotary. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah,

maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan,

serta kegunaannya.

Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan

menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.

Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan

pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dll. Traktor roda empat yang

dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel posisi

peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan tersebut dilakukan

dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan peralatan atau

pada tiga titik penyambungan.

Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah untuk menarik peralatan

pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotary, dan garu, juga alat transportasi

seperti gerobak dan untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator

listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dll.

Secara keseluruhan traktor tangan dapat diuraikan berdasarkan bagian-bagian

utamanya, yakni:
1. Bagian penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya

menggunakan motor bakar diesel.

2. Bagian transmisi daya, merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan

daya dari motor ke bagian roda atau peralatan yang perlu untuk diputar, seperti

bajak rotary.

3. Bagian kemudi, merupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk

mengemudikan jalannya traktor dilapangan.

4. Tuas Persneling, merupakan tuas untuk memindah gigi persneling.

5. Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor yang berfungsi untuk

menyambungkan traktor dengan peralatan pengolah tanah atau alat yang

lainnya.

6. Roda sangkar merupakan roda traktor tangan yang terbuat dari besi untuk

mendukung pengoperasian traktor tangan di lahan sawah.

Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi

dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,

dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari

motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk

bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya

dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar.

Prinsip kerja traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas

tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan

atau disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point

atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan,
sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas sistem penyambungan titik tiga,

disebut top link (tuas penyambung bagian atas). Dengan menggunakan sistem

penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, dll.) yang diinginkan dapat

diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuas penyambung atas.

Selanjutnya untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saat

dioperasikan untuk pengolahan tanah, maka traktor perlu disetimbangkan dengan

memasang beban tambahan pada bagian depan traktor. Dengan melakukan

persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan tanah.

Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau

penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah, maka

harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak

pirang, garu piring, alat penyemprot hama dan penyakit tanaman, dll.

Bagian-bagian utama dari traktor roda empat dan fungsinya,

1. Sistem kemudi: alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di

lapangan.

2. Roda depan: roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk

pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian

belakang.

3. Roda belakang: roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar dari

roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban traktor dan

peralatan yang terpasang.

4. Chasis traktor: bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai

rumah dari sistem transmisi.


5. Pemberat: besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor

tidak terangkat pada saat mengolah tanah.

6. Poros PTO: poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam

pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotary), atau untuk

menggerakkan peralatan stasioner.

7. Sistem penyambungan peralatan: bentuk peralatan pengolahan tanah yang

relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme

penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch

point).
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Alat Tulis

2. Kertas

3. Traktor roda empat

4. Traktor tangan (Hand Tractor)

B. Prosedur Kerja

1. Amati semua alat kendali yang ada pada traktor yang digunakan.

2. Catat spesifikasi traktor yang digunakan.

3. Memperhatikan langkah-langkah pengoperasian traktor, mulai dari

menghidupkan traktor, berjalan maju-mundur, belok, sampai mematikan

traktor.

4. Mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat dalam pengawasan

asisten praktikum.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
B. Pembahasan

Traktor adalah alat bantu dalam usaha perkebunan yang membantu para

petani, untuk meringankan pekerjaan yang dilakukan dalam proses mengemburkan

tanah untuk lahan pertanian (Nugroho, 2015). Traktor adalah salah satu jenis alat

berat yang digunakan di bidang pertanian untuk mengolah tanah, traktor biasanya

menggunakan motor bakar sebagai penggerak utamanya (Tisnga, 2019). Traktor

merupakan salah satu alat dan mesin budidaya pertanian yang didesain secara

spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah atau untuk menarik

trailer dan implement yang digunakan dalam pertanian (Daniel dkk., 2016).

Traktor tangan merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai sebuah

poros roda (beroda dua) (Gama dkk., 2019). Traktor tangan (hand tractor)

merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Traktor tangan

merupakan sumber penggerak dari peralatan pertanian (Manggala, 2011).

Traktor tangan adalah salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai

banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah

traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak,

garu, ataupun bajak rotary. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah,

maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan,

serta kegunaannya.

Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan

menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.

Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan

pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dll. Traktor roda empat yang
dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel posisi

peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan tersebut dilakukan

dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan peralatan atau

pada three hitch point.

Persyaratan penggunaan traktor roda tangan:

1. Beban yang ditarik (bajak, garu, rotari, gerobak) masih dalam batas

kemampuan daya tarik dari traktor.

2. Sesuaikan jenis roda yang dipakai dengan kebutuhan operasi di lapangan

3. Untuk pengolahan tanah di lahan sawah, gunakan roda sangkar, sedangkan

untuk operasi di lahan kering atau di jalan untuk transportasi dapat digunakan

roda ban karet.

Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah untuk menarik peralatan

pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat transportasi

seperti gerobak dan untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator

listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dll.

Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang harus

dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu. Tanpa

perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin

penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain:

1. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk

membalikkan irisan permukaan tanah.


2. Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi

memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi

hancur atau berlumpur.

3. Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk

menghancurkan dan meratakan tanah.

4. Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang

berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk

meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah dengan

demikian terjadinya slip dapat diatasi.

5. Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung

operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan.

Secara keseluruhan traktor tangan dapat diuraikan berdasarkan bagian-bagian

utamanya, yakni:

1. Bagian penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya

menggunakan motor bakar diesel.

2. Bagian transmisi daya, merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan

daya dari motor ke bagian roda atau peralatan yang perlu untuk diputar, seperti

bajak rotary.

3. Bagian kemudi, merupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk

mengemudikan jalannya traktor di lapangan.

4. Tuas persneling, merupakan tuas untuk memindah gigi persneling.


5. Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor yang berfungsi untuk

menyambungkan traktor dengan peralatan pengolah tanah atau alat yang

lainnya.

6. Roda sangkar merupakan roda traktor tangan yang terbuat dari besi untuk

mendukung pengoperasian traktor tangan di lahan sawah.

Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi

dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,

dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari

motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk

bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya

dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar.

Prinsip kerja traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas

tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan

atau disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point

atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan,

sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem penyambungan titik tiga,

disebut top link (tuas penyambung bagian atas). Dengan menggunakan sistem

penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, dll.) yang diinginkan dapat

diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuas penyambung atas.

Selanjutnya untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saat

dioperasikan untuk pengolahan tanah, maka traktor perlu disetimbangkan dengan

memasang beban tambahan pada bagian depan traktor. Dengan melakukan

persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan tanah.
Persyaratan penggunaan traktor roda empat dalam pengolahan tanah:

1. Atur posisi sudut bajak (peralatan yang lain) dengan permukaan tanah

disesuaikan dengan kondisi tanahnya (tanah berat atau ringan).

2. Pengaturan posisi sudut bajak dilakukan melalui tuas penyambungan titik tiga.

3. Pasangkan beban penyeimbang dibagian depan traktor.

4. Traktor siap dioperasikan untuk mengolah tanah.

Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau

penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah, maka

harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak

pirang, garu piring, alat penyemprot hama dan penyakit tanaman, dll.

Bagian-bagian utama dari traktor roda empat dan fungsinya

1. Sistem kemudi

Alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di lapangan.

2. Roda depan

Roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk pengendalian, dan

memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang.

3. Roda belakang

Roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar dari roda bagian

depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban traktor dan peralatan yang

terpasang.

4. Chasis traktor

Bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai rumah dari

sistem transmisi.
5. Pemberat

Besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor tidak

terangkat pada saat mengolah tanah.

6. Poros PTO

Poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam

pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk

menggerakkan peralatan stasioner.

7. Sistem penyambungan peralatan

Bentuk peralatan pengolahan tanah yang relatif besar, maka pada traktor roda

empat memerlukan mekanisme penyambungan khusus, yakni sistem

penyambungan titik tiga (three hitch poin).

Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan

kegunaanan roda penggerakanya. Traktor berdasarkan kegunaanya terdiri atas

general purpose tractor, special purpose tractor, industrial tractor, plantation

tractor, dan garden tractor. Sedangkan traktor berdasarkan roda penggerakanya

terbagi atas, traktor roda crawler dan traktor roda karet.

1. Traktor berdasarkan kegunaanya (General purpose tractor)

Traktor jenis ini merupakan traktor yang bisa digunakan untuk segala jenis

keperluan

a. Special purpose tractor

Traktor jenis ini merupakan traktor yang didesain untuk kegunaan tertentu.

Traktor ini mempunya perbedaaan pada kedudukan poros roda (ground

clearance) yang tinggi, jarak roda kiri dan kanan (wheel base) dapat diatur.
b. Industrial tractor

Ukuran roda depan dan belakang sama atau hampir sama dan berganda.

Traktor jenis ini digunakan pada skala industri.

c. Plantation tractor

Dibuat dengan kontruksi pusat titik berat rendah, sehingga dapat

digunakan pada lahan yang memiliki kemiringan tinggi. Berdaya besar

dan dilengkapi dengan pelindung (atap).

d. Garden tractor

Disebut juga traktor kebun yang dirancang untuk pekerjaan-pekerjaan

ringan (misalnya pertanian kecil atau pemangkas rumput). Mempunyai

daya yang relatif kecil, kurang lebih 12,5 HP.

2. Traktor berdasarkan jenis roda penggeraknya

a. Traktor roda crawler

1) Standard crawler tractor

Traktor ini mempunyai ground preassure (tekanan ke tanah) yang

kecil yaitu 0,8 kg/cm2, sehingga kemungkinan traktor terbenam ke

dalam tanah kecil. Sering digunakan untuk meratakan tanah atau

menimbun tanah pada pekerjaan pembukaan hutan.

2) Low ground preassure tractor

Traktor ini digunakan pada traktor yang tidak terlalu lembab.

Mempunyai ground preassure sebesar 0,6 kg/cm2.


3) Swam crawler tractor

Traktor jenis ini mempunyai ground preassure sebesar 0,5 kg/cm2.

Sehingga traktor jenis ini mampu digunakan di lahan rawa-rawa.

4) Extra swam crawler tractor

Traktor ini dapat digunakan pada tanah yang sangat lembek atau

basah karena memiliki ground preassure sebesar 0,25 kg/cm2.

b. Traktor roda karet (ban)

1) Single axle

Traktor ini mempunyai satu poros roda (dua roda) sering disebut

dengan traktor tangan dan memiliki daya kurang dari 12,5 HP.

2) Double axle

Traktor jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan roda

penggerak dan daya yang dihasilkan. Berdasarkan roda penggerak

yaitu three cycle tractor (traktor roda tiga) dengan spesifikasi roda

depan terdiri dari satu roda atau dua roda yang dipasang secara

berhimpitan dan roda belakang dua buah. Four wheel tractor (traktor

roda empat) dengan spesifikasi memiliki empat roda yang masing-

masing dua pada poros depan dan dua pada poros belakang.

Sedangkan berdasarkan daya yang dihasilkan dibedakan menjadi dua

yaitu mini traktor yang menghasilkan daya 12,5–20 HP, dan four

wheel drive tractor yang menghasilkan daya lebih dari 20 HP. Adapun

peralatan tambahan pada traktor adalah pengunci diferensial


(mekanik dan hidrolis), final drive, power take off (PTO), sistem

hidrolis, sistem penggandaan (trailling dan mounted)

Cara menghidupkan traktor tangan:

1. Tuas kopling utama diposisikan off atau rem, sehingga traktor tidak berjalan

pada saat dihidupkan.

2. Untuk keamanan, semua tuas persneling pada posisi netral.

3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang

pembakaran.

4. Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang

cukup banyak di ruang pembakaran.

5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di

ruang pembakaran pada saat engkol diputar.

6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam

beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian

traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya

aliran pelumas.

7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk

menghidupkan motor.

8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol

masih tetap diputar sampai motor hidup.

9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini

disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

10. Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses

pelumasan dapat berjalan dengan baik

12. Traktor siap untuk dioperasikan.

Menghidupkan mesin traktor:

1. Duduklah yang baik ditempat duduk.

2. Pasang rem parkir.

3. Semua tongkat pengatur harus pada posisi netral.

4. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah on lihatlah apakah lampu

penunjuk tekanan oli sudah menyala.

5. Injak penuh pedal kopling dan putar kunci kontak ke kiri ke arah preheater

selama kurang lebih 10-20 detik. Perhatikan apakah indikator pemanas

pendahuluan berpijar yang menandakan ruang bakar sudah cukup dipanaskan.

6. Putar kunci kontak ke arah kanan ke posisi start, maka starter motor akan

memutar mesin. Setelah mesin hidup segera lepaskan kunci kontak sehingga

kunci kontak akan kembali ke posisi on dengan sendirinya.

7. Setelah mesin hidup lampu pengontrol tekanan oli harus padam, bila tetap

menyala, matikan segera mesin dan periksa sistem pelumasan.

Menjalankan Traktor (Simple Driving):

1. Injak penuh pedal kopling.

2. Pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan tongkat pengubah

kecepatan PTO ke kecepatan yang diinginkan.

3. Lepaskan rem parkir.


4. Tingkatkan akselerasi mesin dengan menggunakan handel atau pedal

akselerasi.

5. Lepaskan pedal kopling perlahan-lahan dan traktor akan mulai bergerak.

Mengoperasikan pada saat pengolahan lahan:

1. Pasang bajak sesuai kebutuhan (bajak singkal atau rotary).

2. Naikkan putaran mesin pada kecepatan konstan dengan menggunakan tuas

akselerasi tangan.

3. Injak kopling, masukkan gigi rendah dan tuas putaran rotary.

4. Lepaskan kopling secara perlahan-lahan.

5. Jalankan sesuai arah yang diinginkan.

6. Bila melakukan pembelokan implement harus diangkat untuk mengindari

kerusakan/patah pada implement.

Menghentikan traktor:

1. Kurangi kecepatan mesin

2. Injaklah kedua pedal kopling dan rem, maka traktor akan berhenti.

3. Pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan PTO ke posisi netral dan

lepaskan pedal kecepatan.

4. Hubungkan kembali pengunci pedal kiri dan kanan kemudian rem parkir.

Kendala-kendala dalam praktikum kali ini yaitu praktikan kurang disiplin dan

sehingga praktikum tidak dapat berjalan tepat waktu.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam praktikum kali ini dapat diketahui bahwa bagian utama pada traktor

tangan ada clutch handle kanan/kiri, transmisi, kopling, radiator, choke, engkol, dan

Van-belt. Adapun bagian-bagian utama traktor seperti pedal gas, pedal rem, bandul,

pedal kopling, kemudi, PTO, dan transmisi.

Dalam mengemudikan traktor kita juga harus mengetahui langkah-langkah

yang benar dalam mengemudi seperti persiapan menghidupkan traktor dengan

aman, menjalankan traktor dengan kopling yang dilepas perlahan-lahan kemudian

gas sedikit dinaikkan, dan sampai mematikan traktor dengan benar sampai transmisi

dinetralkan.

B. Saran

Untuk selanjutnya praktikan diharapkan lebih disiplin agar jalanya praktikum

lebih tepat waktu.


DAFTAR PUSTAKA

Daniel., Iqbal., & U. Y. Murti. 2016. Uji Kinerja dan Analisis Biaya Traktor Roda
4 Model AT 6504 dengan Bajak Piring (Disk Plow) pada Pengolahan Tanah.
Jurnal AgriTechno, 9(1): 63-69.

Gama, A. W. S., Cokorda, J., & D. N. Raka. 2019. Pengenalan dan Demonstrasi
Penggunaan Traktor pada Krama Subak Desa Adat Anggabaya. Jurnal Ilmiah
Populer, 1(2): 1-6.

Manggala. 2011. Studi Kinerja Lapangan Berbagai Traktor Tangan pada Budidaya
Kacang Tanah (Arachis hypogeae L). Skripsi. Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri, Universitas Mataram, Mataram.

Nugroho, C.B. 2015. Analisa Kekuatan Rangka pada Traktor. Jurnal Integrasi,
7(2): 104-107.

Tisnga, Muhamad. 2019. Analisa Kerusakan Pompa Hidraulik pada Sistem Power
Steering Traktor New Holland TT45. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai