Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

DAYA DALAM BIDANG PERTANIAN


“TRAKTOR”

Disusun oleh:
Nama : Irvin Manatar Sirait
NIM : 205100200111017
Kelompok : U1
Asisten : 1. Rian Setia Budi
2. Romzi Izzudin Aufa

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN


DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara agraris dengan pertanian sebagai salah satu sektor utama
dalam pembangunan bangsa. Hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia berpusat
pada sektor pertanian. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani sehingga hal ini
menjadikan sektor pertanian sebagai sektor penting dalam roda struktural perekonomian
Indonesia. Secara umum pertanian di Indonesia telah menggunakan berbagai macam alat
dalam hal bercocok tanam dalam mengolah lahan. Alat yang paling dasar dan tradisional
adalah cangkul, kemudian alat yang terbaru atau yang sering di gunakan di saat ini adalah
traktor.
Traktor adalah alat bantu dalam usaha perkebunan yang membantu para petani, untuk
meringankan pekerjaan yang dilakukan dalam proses mengemburkan tanah untuk lahan
pertanian. Kebutuhan akan tenaga atau alat bantu untuk mempermudah petani dalam
melakukan suatu pekerjaan nya dikebun dibutuhkan suatu alat yaitu traktor, pada saat ini
traktor di gunakan untuk berbagai keperluan penggunaan yang paling banyak ialah untuk
pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian
yang relatif membutuhkan tenaga yang sangat besar di banding dengan pengerjaan yang lain
nya.

1.2 Tujuan
- Mengetahui cara pengoprasian traktor roda 2 dan roda 4
- Mengetahui bagian dan fungsi dari traktor roda 2 dan roda 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Traktor
Traktor adalah alat bantu dalam usaha perkebunan yang membantu para petani, untuk
meringankan pekerjaan yang dilakukan dalam proses mengemburkan tanah untuk lahan
pertanian. Pada bidang pertanian, traktor digunakan bersamaan dengan alat-alat lainnya
untuk mengolah tanah. Keberadaan traktor sendiri dibuat menggantikan fungsi hewan untuk
mengolah tanah. Traktor sendiri sangat cocok untuk digunakan sebagai penarik trailer. Kata
traktor sendiri berarti motor yang menarik dari kata traction motor (Nugroho, 2015).
Traktor merupakan sebuah kendaraan alat berat yang biasa digunakan untuk membantu
pekerjaan dalam bidang pertanian dan konstruksi. Dalam bidang pertanian, traktor biasanya
digandengkan dengan alat-alat pertanian lainnya seperti alat pengolahan tanah. Keberadaan
traktor saat ini telah mengantikan fungsi hewan sebagai tenaga penggerak dalam pengolahan
tanah. Desain traktor ditujukan untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah. Pada
aplikasinya desain traktor ini sangat cocok untuk menarik trailer atau implemen yang
digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah kata traktor ini umumnya digunakan untuk
mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya
digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi
sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya adalah unit traktor, yang
mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer. Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere
yang berarti menarik. Ada juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata
traction motor, yaitu motor yang menarik. Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol,
Argentina, dan Jerman, kata traktor umumnya berarti traktor pertanian, dan penggunaan kata
traktor yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang. Di Kanada dan Amerika Serikat,
kata traktor juga berarti truk semi-trailer. Traktor pertama adalah mesin bajak bermesin uap.
(Jamaluddin et al., 2019).
Traktor merupakan mesin yang digunakan untuk menggerakkan implemen berupa bajak
untuk melakukan kerja baik itu mengolah tanah, ataupun kerja yang tidak manusiawi seperti
mencangkul lahan yang sangat luas dengan tenaga manusia. Dengan adanya traktor maka
kerja-kerja yang seperti itu dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien, juga dapat
meringankan beban petani sehingga petani dapat mengerjakan pekerjaan lain dalam proses
produksi pertanian (Sulnawati et al., 2016).

2.2 Sebutkan dan Jelaskan Jenis Traktor


Berdasarkan fungsinya traktor dikelompokan sebagai Crawler tractor, yaitu traktor
dengan roda rantai. Lalu ada Standard row crop, dimana umum digunakan di berbagai
perkebunan. Selanjutnya yaitu High clearance, dimana merupakan traktor dengan jarak antara
badan traktor dan tanah (ground clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau
perawatan tunas. Kemudian ada Orchard, yaitu traktor yang digunakan di wilayah perkebunan
pepohonan yang besar, ukurannya cukup ramping dan mudah membelok. Lalu ada
Multipurpose, dimana dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Selanjutnya ada Lawn and
garden, dimana berfungsi untuk kebun. Kemudian ada Tree skidder, yaitu traktor yang
digunakan untuk menarik kayu yang baru ditebang. Ada juga Skid steer loader, dimana
memiliki loader di depannya. Selanjutnya ada Fourwheel drive with front steering wheel, yaitu
traktor 4WD yang roda depannya lebih kecil dari roda belakang. Traktor tipe ini memiliki traksi
yang besar sehingga memiliki tarikan yang kuat. Dan yang terakhir yaitu Fourwheel drive with
equal sized wheel and articulated steel framing, dimana Roda depan dan belakang traktor ini
sama besarnya, bisa digunakan untuk lahan yang berat. Sedangkan klasifikasi traktor
berdasarkan alat traksi yaitu Crawler traktor, Wheel tractor, dan Halftrack tractor. Crawler
traktor adalah traktor yang penggeraknya berupa roda rantai. Contoh umum kendaraan
dengan penggerak rantai adalah tank dan buldozer. Traktor tipe ini bisa digunakan pada tanah
yang kering dan berpasir atau tanah bersalju di mana roda biasa memiliki risiko untuk selip.
Wheel tractor adalah traktor yang digerakkan dengan roda yang berbentuk bulat yang
umumnya terbuat dari karet. Ini adalah tipe traktor yang paling umum digunakan. Sedangkan
Halftrack tractor adalah traktor yang bisa digerakkan dengan roda maupun roda rantai sesuai
keperluan. Klasifikasi traktor berdasarkan daya penggeraknya dikelompokan sebagai Traktor
mikro dengan daya 107 hp (Jamaluddin et al., 2019).
Traktor dibagi menjadi dua jenis yaitu crawler tractor (traktor roda kelabang/roda rantai)
dan wheel tractor (traktor roda ban) yang terbagi menjadi roda dua dan roda empat. Traktor
roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor) adalah mesin pertanian yang dapat
dipergunakan untuk mengolah tanah dan pekerjaan lain dengan alat pengolah tanahnya
dipasang di bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi, karena pembalikan
dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua
merupakan mesin serbaguna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk
alat lain seperti pompa air, alat pengolahan, gandengan (trailer), dan lain-lain (Priatama,
2017).
Sementara itu menurut Javandira et al (2019), berdasarkan bentuk dan ukuran traktor,
maka traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya yaitu:
a. Traktor besar, traktor besar didefinisikan sebagai suatu kenderaan yang mempunyai dua
buah poros roda (beroda empat atau lebih), panjangnya antara 2.650 - 3.190 mm, lebar
berkisar antara 1.740 - 2.010 mm dan daya tariknya antara 20 - 120 Hp.
b. Traktor mini, traktor ini mempunyai dua buah poros roda (beroda empat), mempunyai
panjang berkisar 1.790-2.070mm, lebar berkisar antara 995-1.020mm, berat 385- 535 kg dan
daya 12,5 Hp - 20 Hp.
c. Traktor tangan, traktor tangan merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai sebuah
poros roda (beroda dua). Traktor ini berukuran panjang 1.740 - 2.290mm, lebar 710 - 880mm
dan daya berkisar 6 - 10Hp.

2.3 Sebutkan dan Jelaskan Fungsi Traktor


Traktor berfungsi untuk membantu petani dalam usaha perkebunan. Traktor bisa
meringankan pekerjaan petani dalam melakukan proses mengemburkan tanah untuk lahan
pertanian. Pada proses pengolahan tanah sangat memerlukan waktu dan tenaga yang besar.
Oleh karena itu dengan menggunakan traktor petani tidak perlu mengeluarkan tenaga yang
besar(Nugroho, 2015).
Fungsi utama traktor itu sendiri bila dirangkaikan dengan suatu peralatan tambahan
berupa bajak dapat berperan sebagai alat pengolah tanah. Selain itu traktor roda 4 juga
berfungsi sebagai tenaga penggerak peralatan mesin-mesin pertanian lainnya melalui power
take off (PTO) yang disalurkan ke mesin-mesin yang akan digerakkan. Traktor tangan
biasanya digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan
mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implement yang
lain, seperti: pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain. Jenis tenaga penggerak yang
sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau
minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu
silinder (Arum, dan Ali, 2018).
Secara garis besar fungsi dari penggunaan traktor adalah untuk menarik atau
menggerakkan implemen. Secara rinci manfaat penggunaan traktor tersebut adalah sebagai
berikut: menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah, menarik mesin penanam
(transplanter), menarik mesin pemupuk, menarik mesin penyemprot, sebagai boom sprayer
dan sejenisnya, kemudian untuk menarik trailer dan membantu untuk penggerak mesin
lainnya. Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian.
Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau trailer.
Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk menanam, mengolah dan memperbaiki
lahan, atau pengangkut hasil pertanian (Jamaluddin et al, 2019).

2.4 Jenis Roda Traktor dan Fungsinya


Berdasarkan material pembuat roda, roda traktor dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu roda ban karet dan roda apung. Roda apung adalah roda yang terbuat dari
material besi. Roda apung berfungsi untuk mengolah tanah yang dapat digunakan pada lahan
sawah dan lahan kering. Bentuk sirip yang digunakan pada lahan sawah lebih besar daripada
roda apung yang digunakan pada lahan kering. Hal tersebut dimaksudkan agar roda dapat
menahan beban traktor sehingga tidak tenggelam kedalam lumpur. Sirip yang kecil
menyebabkan roda lebih cepat tenggelam pada saat pengolahan tanah dan hal tersebut dapat
mempengaruhi kecepatan kerja traktor. Sedangkan roda ban karet merupakan roda traktor
yang terbuat dari material karet. Roda ban karet ini umumnya digunakan untuk penggunaan
traktor tangan sebagai trailer atau penggunaan traktor tangan sebagai alat transportasi
(Rinata, 2016).
Roda Ban Traktor terdapat 3 jenis yaitu traktor dengan roda satu, traktor dengan roda
dua, dan traktor dengan roda tiga (Roda depan terdiri dari satu roda atau dua roda yang
dipasang secara berhimpitan dan roda belakang dua buah. Memungkinkan traktor dapat
berbelok dengan radius yang kecil. Traktor ini cocok untuk pekerjaan penanaman,
pemeliharaan tanaman atau panen). Traktor dengan roda empat dibagi menjadi 2 jenis yaitu
Satu gardan (Two Wheel Drive / dua roda penggerak) dan Dobel gardan (Four Wheel Drive /
empat roda penggerak). Traktor Roda Rantai (crawler tractor) Traktor ini mempunyai ground
preassure (tekanan ke tanah) yang kecil, sehingga kemungkinan traktor terbenam ke dalam
tanah kecil. Ground pressure yang kecil diperoleh dengan memperlebar track (luasan kontak
roda dengan tanah). Ada 2 macam yaitu traktor Beroda Kombinasi roda ban dan rantai dan
traktor tanpa roda (Kadirman, 2017).
Roda sirip merupakan roda besi yang akan menancap ke tanah, sehingga akan
mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Dengan demikian, desain sirip roda
traktor tangan dengan melakukan variasi sudut kelengkungan dan jumlah sirip dapat
memberikan solusi atas permasalahan daya tarik dan slip roda yang sering terjadi jika
digunakan di lahan kering. Guna meningkatkan traksi roda, maka sirip roda didesain dengan
sudut kelengkungan 95° (Mardinata dan Zulkikli, 2014).

2.5 Cara Perawatan Traktor


Pemeliharaan Preventif Traktor Perawatan merupakan pekerjaan atau kegiatan untuk
menjaga agar umur traktor dapat dipertahankan selama mungkin, perawatan pada traktor roda
dua ada yang dilakukan secara harian maupun berkala dalam kurun waktu tertentu. Perawatan
traktor roda dua yaitu seperti melakukan perawatan harian. Perawatan harian dilakukan
apabila di temukan ada hal-hal yang perlu diperbaiki pada traktor setelah dilakukan
pemeriksaan sebelum traktor dioperasikan. Pekerjaan perawatan harian tersebut antara lain,
menambah bahan bakar sampai batas maksimum pada saat mengisi bahan bakar saringan
bahan bakar yang ada di bawah tutup tangki jangan dilepas, Menambah air radiator apabila
kurang, Gunakan air yang bersih, Menambah atau mengurangi tekanan ban apabila tidak
sesuai standar yang dianjurkan (Kadirman, 2017).
Perawatan traktor sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan usaha tani padi karena
traktor sangat dibutuhkan dalam hal pengolahan lahan. Perawatan traktor berupa service ganti
oli traktor yang dilakukan setiap musim tanam. Perawatan pada traktor juga dilakukan dengan
memeriksa komponen-komponen pada traktor dan menggantinya sebelum digunakan. Hal ini
dikarenakan apabila terus dipaksakan dapat merusak komponen mesin lainnya (Anisa, 2021).
Cara perawatan traktor yang lain adalah dengan melakukan pemeriksaan secara umum
terhadap traktor. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pengecekan semua baut dan mur yang
ada pada traktor harus diperiksa agar tidak kendur. V-belt dan fan-belt juga diperiksa.
Ketegangan v-belt dan fan-belt harus sesuai. Memeriksa kopling pada posisi OFF maka rotari
atau traktor tidak berputar/bergerak, jika tidak maka berarti kopling tidak bekerja sempurna,
maka perbaiki/setel dulu sebelum dioperasikan. Lalu memeriksa tekanan ban untuk
memudahkan traktor tangan dapat berjalan lurus adalah dengan menentukan tekanan angin.
(Jamaluddin P, 2019)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum materi traktor dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2022 pukul 10.10 –
11.40 WIB. Tempat praktikum dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian,
Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.

3.2 Bagian Alat dan Fungsi


3.2.1 Traktor Roda 2
No. Bagian Alat Fungsi
1. Standar Traktor Untuk menopang alat traktor
2. Mesin diesel Sebagai sumber tenaga dan mesin penggerak
3. Tuas Engkol Sebagai alat bantu untuk menyalakan mesin
4. Poros Engkol Sebagai alat bantu untuk menyalakan mesin
5. V-belt Untuk mentransmisikan daya dari mesin ke gearbox
6. Pulley penggerak Untuk mentransmisikan daya dari mesin ke gearbox
7. Pulley penerus Untuk mentransmisikan daya dari mesin ke gearbox
8. Roda Sebagai penggerak berputar traktor
9. Kerangka traktor Tempat menempelnya alat pada traktor
10. Tuas rotary / Switch Untuk mengatur kecepatan implemen
11. Tuas transmisi Untuk mengatur gigi transmisi
12. Kopling utama Untuk menghubungkan dan meneruskan serta
memindahkan daya dari mesin ke transmisi
13. Tuas gigi Untuk mengatur kecepatan / rpm
14. Tuas pengatur roda Untuk mengatur tinggi rendahnya roda pendukung
pendukung
15. Roda pendukung Untuk membuat alur dan alat bantu
16. Implement Sebagai alat pengolahan tanah
17. Meteran Untuk mengukur jarak
18. Stopwatch Untuk mengukur waktu
19. Gear Box Untuk menghubungkan daya dari mesin ke gearbox
20. kopling kemudi Untuk mengendalikan traktor pada saat berbelok dan
mundur

3.2.2 Traktor Roda 4


No. Bagian Alat Fungsi
1. Tangki bahan bakar Untuk pengisian bahan bakar
2. Pemberat Sebagai penyeimbang traktor
3. Pengukur suhu Sebagai indikator suhu pada pendinginan mesin
4. Stir / kemudi Untuk mengemudikan traktor
5. Pengukur bahan bakar Sebagai indikator ada tidaknya bahan bakar
6. Tacho meter Sebagai indikator putaran rpm, pto, kecepatan traktor
dan lama pemakaian
7. Kopling Untuk memindah, memutus, dan menyambungkan
tenaga dari mesin ke transmisi
8. Rem Untuk menghentikan traktor
9. Handle rem Untuk menghentikan traktor pada saat tanjakan atau
turunan
10. Gas tangan Untuk menjalankan traktor pada saat di jalan
11. Gas kaki Untuk menjalankan traktor pada saat di jalan
12. Differential lock Digunakan pada saat traktor terjebak dalam kubangan
tanah
13. Tuas pengatur kecepatan Untuk mengatur kecepatan traktor (l, m, h)
14. Tuas RPM Untuk mengatur putaran rpm
15. Tuas posisi implement Untuk menarik dan menurunkan implemen
16. Tuas transmisi Untuk mengatur transmisi (1,2,3 atau r)
17. Tuas perpindahan Untuk mengatur perpindahan putaran roda (2/4 wd)
18. Tuas penggerak roda Untuk traktor pada saat di jalan menanjak
19. Tuas PTO Untuk mengatur putaran pto
20. 3 point linkage Untuk menghubungkan traktor dengan implemen dan
menyalurkan daya ke implement

3.3 Gambar Alat Beserta Keterangannya


3.3.1 Traktor Roda 2

10
8 9 13 16
11
17
7 12

18
6
5 19
4

14 3

2
15
Keterangan: 1
1. As roda
2. Pelindung samping
3. Penahan lumpur
4. Penahan lumpur
5. Pengikat batang ridger
6. Handle pengikat roda belakang
7. Tuas belok kanan
8. Handle utama
9. Tuas gas
10. Handle bantu
11. Tongkat pemindah kecepatan rotary
12. Tuas kopling utama
13. Tuas kopling utama
14. Tuas pemindah kecepatan
15. Tuas penyangga depan
16. Gantungan pisau rotary
17. Tangki bahan bakar
18. Tangki air
19. Lampu
20. Knalpot (Exhaust)

3.3.2 Traktor Roda 4

2
3
11 5
4
6
10

9 8

Keterangan:
1. Atap traktor
2. Stir traktor
3. Knalpot (exhaust) traktor
4. Saringan udara
5. Lampu depan
6. Bumper
7. Pemberat
8. Roda traktor
9. Tangki bahan bakar
10. Lampu belakang
11. Tempat duduk operator
3.4 Diagram Alir
3.4.1 Traktor Roda 2

Mengecek komponen secara keseluruhan

Mengecek air pada radiator

Mengecek bahan bakar (tidak boleh <1/2)

Memastikan tuas rotary, tuas transmisi, tuas


kopling posisi netral

Tuas gas diposisikan ke setengah

Memastikan gas berada di rpm sedang

Meletakkan tuas engkol di poros engkol, diputar


searah jarum jam sampai menyala

Transmisi ke gigi 1, kopling diturunkan

Traktor berjalan

Transmisi netral, kopling naik

Traktor mati
3.4.2 Traktor Roda 4

Memastikan semua tuas netral (tuas implement


paling naik)

Menyalakan kontak

Menginjak pedal kopling

Memindahkan transmisi ke-1

Melepaskan pedal kopling perlahan

Memindahkan pengatur kecepatan


ke low bila di lahan

Mengatur kecepatan traktor dengan menyesuaikan


gas dan kopling
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cara Penggunaan Traktor Roda 2
Sebelum menggunakan atau menjalankan traktor roda 2, kita harus memahami
bagaimana untuk mengidupkannya, menjalankannya serta mematikan traktor tersebut.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan traktor roda 2. Yang
pertama terlebih dahulu sebelum menyalakannya kita harus memeriksa setiap komponen-
komponen yang ada, seperti memeriksa oli mesin, bagian-bagian yang bergesekan, perlu
diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas. Kemudian memeriksa bahan bakar yang
cukup. Lalu memeriksa tuas kendali/kontrol, seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi
dengan baik, dan tak lupa juga memeriksa tekanan pada ban agar dapat berjalan dengan baik
ketika digunakan. Setelah semua telah diperiksa, dilanjutkan dengan menyalakan traktor roda
2. Pastikan posisi perseneling dan gas pada keadaan normal. Kemudian ambil tuas engkol
dan pasangkan, kemudian saat bersamaan atur choke dalam keadaan posisi setengah sambil
mengengkol pada traktor. Ketika putaran mesin sudah maksimal maka lepaskan engkol dari
mesin dan atur kembali posisi choke ke posisi normal. Setelah traktor menyala tunggu kurang
lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik. Setelah itu traktor
roda 2 siap untuk dioperasikan.
Untuk menjalankan traktor roda dua, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menjalankannya agar traktor dapat beroperasi dengan baik. Tahapan yang perlu dilakukan
dalam menjalankan traktor ialah pertama setelah traktor menyala gerakkan tuas persneling
utama pada posisi maju atau pada gigi 1. Kemudian geser tuas gas pada posisi jalan atau
setengah dari posisi sepenuhnya. Lalu turunkan kopling utama secara perlahan dan
bersamaan dengan turunnya tuas kopling utama, maka traktor akan maju secara perlahan.
Untuk melakukan belok ke arah kanan maka harus menginjak kopling kanan dan untuk belok
ke kiri harus menginjak kopling kiri. Untuk menghentikan traktor maka hal yang perlu dilakukan
adalah yang pertama mengurangi kecepatan dari traktor kemudian masukkan persneling pada
posisi normal, lalu atur choke pada keadaan menutup sempurna yang bertujuan untuk
menghentikan masuknya udara ke ruang pembakaran sehingga proses pembakaran akan
berhenti dan mesin akan mati.
4.2 Cara Penggunaan Traktor Roda 4
Dalam menggunakan traktor roda 4 perlu memperhatikan beberapa hal sebelum
mengoperasikannya sama halnya seperti traktor roda 2. Yang perlu diperhatikan ialah
melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada setiap komponen - komponen dari traktor
sebelum mengoperasikannya. Seperti memeriksa mur dan baut, memeriksa v-belt, memeriksa
bahan bakar serta saringannya, kemudian diperisa saringan udara, lalu sistem pendingin serta
pelumasan pada mesin, dan memeriksa tuas kendali serta memeriksa tekanan pada ban
traktor agar dapat berjalan dengan baik saat dioperasikan. Apabila sudah dilakukan
pemeriksaan pada traktor, maka dilanjutkan dengan langkah-langkah menyalakan traktor. Hal
yang perlu dilakukan pertama ialah posisikan tubuh dengan baik benar saat duduk jok traktor
dan atur rem tangan. Lalu atur semua tuas pada keadaan normal, dan masukkan kunci kontak
serta putar kearah kanan atau ke arah ON. Dalam waktu bersamaan perhatikan apakah lampu
indicator pengisian accu dan indicator sirkulassi oli pelumas menyala. Apabila traktor sudah
lama tidak digunakan, putar kunci kontak ke arah kiri (PREHEAT) dan tahan selama kurang
lebih 10 – 20 detik. Hal ini bertujuan untuk memanaskan ruang bakar. Setelah itu injak penuh
pedal kopling agar traktor tidak berjalan saat distarter, dan putar kunci kontak ke arah kanan
yaitu posisi START, maka starter motor akan memutar mesin. Setelah traktor menyala, segera
lepaskan kunci kontak sehingga kunci akan kembali secara otomatis pada posisi ON. Apabila
ketika mesin menyala dan lampu pengontrol tekanan oli juga menyala, maka perlu memeriksa
sistem pelumasan pada mesin dengan cara mematikan traktor terlebih dahulu.
Untuk menjalankan traktor roda 4 perlu juga memperhatikan beberapa hal sebelum
menjalankannya. Dimana ketika traktor sudah menyala, maka injak penuh pedal kopling, lalu
pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan tongkat pengubah kecepatan PTO ke
kecepatan yang diinginkan atau diperlukan. Setelah itu lepaskan pula rem tangan yang
sebelumnya digunakan dan tingkatkan akselerasi mesin dengan menggunakan handel atau
pedal akselerasi. Lalu lepaskan pedal kopling secara perlahan dan traktor pun akan bergerak.
Untuk pengoperasian traktor dalam pengolahan tanah perlu dilakukan penyesuaian antara
kebutuhan pengguna dengan pemasangan bajak pada traktor, seperti bajak rotary atau bajak
singkal. Selanjutnya naikkan putaran mesin pada kecepatan konstan dengan menggunakan
tuas akselerasi tangan, lalu Injak kopling dan masukkan gigi rendah dan tuas putaran rotary.
Lepaskan kopling secara perlahan-lahan, lalu jalankan sesuai arah yang diinginkan. Untuk
melakukan pembelokan, implement harus diangkat telebih dahulu agar menghindari
kerusakan atau patahan pada implement. Setelah meyalakan dan mengoperasikan traktor
roda 4, maka perlu juga dipahami untuk mematikan traktor roda 4. Hal yang perlu dilakukan
adalah dengan mengurangi kecepatan mesin, lalu injaklah kedua pedal kopling dan rem maka
traktor akan berhenti. Setelah berhenti, pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan
PTO ke posisi netral dan lepaskan pedal kecepatan. Serta hubungkan kembali pengunci pedal
kiri dan kanan kemudian rem parkir.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Traktor adalah alat bantu dalam usaha perkebunan yang membantu para petani, untuk
meringankan pekerjaan yang dilakukan dalam proses mengemburkan tanah untuk lahan
pertanian. Pada bidang pertanian, traktor digunakan bersamaan dengan alat-alat lainnya
untuk mengolah tanah. Traktor berfungsi untuk membantu petani dalam usaha perkebunan.
Traktor bisa meringankan pekerjaan petani dalam melakukan proses mengemburkan tanah
untuk lahan pertanian. Keberadaan traktor sendiri dibuat menggantikan fungsi hewan untuk
mengolah tanah. Berdasarkan fungsinya traktor dikelompokan sebagai Crawler tractor, yaitu
traktor dengan roda rantai. Lalu ada Standard row crop, dimana umum digunakan di berbagai
perkebunan. Selanjutnya yaitu High clearance, dimana merupakan traktor dengan jarak antara
badan traktor dan tanah (ground clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau
perawatan tunas. Roda Ban Traktor terdapat 3 jenis yaitu traktor dengan roda satu, traktor
dengan roda dua, dan traktor dengan roda tiga (Roda depan terdiri dari satu roda atau dua
roda yang dipasang secara berhimpitan dan roda belakang dua buah. Memungkinkan traktor
dapat berbelok dengan radius yang kecil. Traktor ini cocok untuk pekerjaan penanaman,
pemeliharaan tanaman atau panen). Traktor dengan roda empat dibagi menjadi 2 jenis yaitu
Satu gardan (Two Wheel Drive / dua roda penggerak) dan Dobel gardan (Four Wheel Drive /
empat roda penggerak). Traktor Roda Rantai (crawler tractor) Traktor ini mempunyai ground
preassure (tekanan ke tanah) yang kecil, sehingga kemungkinan traktor terbenam ke dalam
tanah kecil. Ground pressure yang kecil diperoleh dengan memperlebar track (luasan kontak
roda dengan tanah).
Pemeliharaan Preventif Traktor Perawatan merupakan pekerjaan atau kegiatan untuk
menjaga agar umur traktor dapat dipertahankan selama mungkin, perawatan pada traktor roda
dua ada yang dilakukan secara harian maupun berkala dalam kurun waktu tertentu. Perawatan
traktor roda dua yaitu seperti melakukan perawatan harian. Perawatan harian dilakukan
apabila di temukan ada hal-hal yang perlu diperbaiki pada traktor setelah dilakukan
pemeriksaan sebelum traktor dioperasikan. Pekerjaan perawatan harian tersebut antara lain,
menambah bahan bakar sampai batas maksimum pada saat mengisi bahan bakar saringan
bahan bakar yang ada di bawah tutup tangki jangan dilepas, Menambah air radiator apabila
kurang, Gunakan air yang bersih, Menambah atau mengurangi tekanan ban apabila tidak
sesuai standar yang dianjurkan.
5.2 Saran
Pada praktikum ini sudah berjalan baik dan kondusif, materi yang dijlaskan juga dapat
ditangkap baik oleh praktikan. Semua praktikan juga diberi kesempatan untuk memberikan
pendapat dan juga memberi tanggapan untuk materinya. Dan pertanyaan yang diberikan juga
membuat para praktikan menjadi aktif .Seringkali dalam prektikum ini terdapat kendala sinyal
baik dari praktikan maupun asisten praktikum. Kedepannya semoga dalam praktikum-
praktikum selanjutnya dapat dilakukan secara offline agar praktikum yang dilaksanakan dapat
lebih maksimal. Mudah-mudaan pandemi covid-19 ini dapat cepat berlalu dan keadaan dapat
kembali seperti semula.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa IM. 2021. Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Skripsi.
Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Arum, Nanda Kusuma, dan Mahrus Ali. Mesin Pertanian Yang Digunakan Desa Tlogosadang,
Kecamatan Pacitan, Kabupaten Lamongan. Universitas Muhammadiyah Gresik.
Universitas Merdeka Surabaya.
Jamaluddin P, Husain S, Lestari N, dan Rizal M. 2019. Alat dan Mesin Pertanian. Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar
Javandira., Cokorda, I Dewa Nyoman Raka, Agus Wahyudi Salasa Gama. 2019. Pengenalan
dan Demonstrasi Penggunaan Traktor pada Krama Subak Desa Adat Anggabaya.
Jurnal Ilmiah Populer 1(2): 1-6.
Kadirman. 2017. Klasifikasi Traktor dan Pengelompokkan Traktor Roda Dua dan Roda Empat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Mardinata P dan Zulkifli. 2014. ANALISIS KAPASITAS KERJA DAN KEBUTUHAN BAHAN
BAKAR TRAKTOR TANGAN BERDASARKAN VARIASI POLA PENGOLAHAN
TANAH, KEDALAMAN PEMBAJAKAN DAN KECEPATAN KERJA. AGRITECH, Vol.
34, No. 3
Nugroho CB. 2015. Analisa Kekuatan Rangka pada Traktor (Force Analysis Frame on Tractor).
Jurnal Integrasi 7(2): 104-107.
Priatama A. 2017. Mempelajari Tingkat Keberlanjutan Traktor Tangan Roda 2 Bantuan
Pemerintah pada Kelompok Tani di Kabupaten Malang. Skripsi. Jurusan Keteknikan
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
Sulnawati E, Abdullah SH, Priyati. 2016. Analisis Teknis dan Kajian Ergonomika Berdasarkan
Antropometri pada Penggunaan Traktor Tangan untuk Lahan Sawah. Jurnal Ilmiah
Rekayasa Pertanian dan Biosistem. 4(2): 239-247.
Rinata, W. A. 2016. Uji Kinerja Roda Apung Hasil Modifikasi Pada Pengolahan Tanah Sawah.
Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai