Anda di halaman 1dari 10

Ass 1 23/10/2018 Semua yang berwarna merah,

sudah saya ubah dan koreksi.


Download file ini, ubah dan
tambahkan yang berwarna hitam
Laporan Praktikum
Alat dan Mesin Pertanian

Nama : Amaliah Kamila


NIM : G411 16 503
Kelompok : I (Satu)
Program Studi : Teknik Pertanian
Judul Praktikum : Traktor Roda 2
Asisten : Dhedy Ardianto

LABORATORIUM ALAT DAN MESIN PERTANIAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
I. LATAR BELAKANG

1.1. Latar Belakang

Sebagian terbesar masyarakat Indonesia mata pencahariannya


yakni petani, oleh karena itu tidak sedikit kebutuhan hidup masyarakat
tergantung dari bertani. Maju mundurnya kegiatan pertanian tergantung
dari faktor alam, lingkungan, faktor manusia dan tentu akan tergantung
pula dari peralatan yang dipakainya. Salah satu usaha dalam meningkatkan
produksi pertanian adalah sumber tenaga seperti, manusia, ternak, motor bakar
dan banyak lagi, adapun sumber tenaga yang paling umum digunakan pada
pengolahan tanah adalah manusia, ternak dan motor bakar. Penggunaan sumber
tenaga dibidang pertanian antara lain sumber tenaga untuk menarik bahan
pada pengolahan lahan, penyiangan, penanaman, pemanenan dan lain sebagainya,
tenaga untuk memutar pada belt, gigi, rantai dan lain-lainnya. (Foot note) ?
Peralatan yang menunjang produksi pertanian banyak macamnya, yaitu hand
tractor atau traktor roda dua, bajak singkal, bajak rotary, dan ridger (penggulud).
Dengan menggunakan alat ini akan memudahkan para petani dalam mengolah
lahannya dan juga mempercepat waktu penanganan pra-panen, meningkatkan
derajat dan taraf hidup petani, menjamin kenaikan kualitas serta kapasitas
produksi pertanian, mengurangi tenaga manusia yang efisien dan dapat melakukan
perluasan areal pertanian. Traktor tangan salah satu mesin pertanian yang
digunakan untuk mengolah tanah, traktor tangan juga salah satu sumber tenaga
dalam bidang pertanian. Traktor dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk
kegiatan pertanian mulai dari pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua,
penanaman, penyiangan, pemupukan dan alat transportasi. (foot note) ?
Berdasarkan uraian di atas, maka praktikum pengoperasian traktor roda dua
ini perlu dilakukan untuk lebih memahami pengoperasian pada traktor tangan
(hand tractor). Selain itu, agar prinsip kerja pada traktor roda dua atau traktor
tangan dapat diketahui sehingga bagian-bagian pada traktor roda dua beserta
fungsinya pun bias dipahami hal ini tidak terlepas pada penggunaan traktor roda
dua di lapang baik lahan kering maupun lahan basah dapat bekerja lebih efektif
dan lebih efisien.
1.2. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk lebih memahami konstruksi traktor tangan,


meningkatkan pengetahuan operator tentang mengemudikan traktor tangan baik
dengan gandengan maupun tanpa gandengan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Traktor Roda Dua

Memasuki era teknologi, penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin


modern membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian baik sebelum
pengolahan maupun sesudah pengolahan. Salah satu alat yang umum dan paling
sering digunakan adalah traktor roda dua atau hand tractor meskipun adanya
traktor roda empat yang telah menjadi inovasi dari traktor roda dua. Traktor
tangan merupakan salah satu sumber tenaga dalam bidang pertanian yang telah
menjadi teknologi modern yang sudah tidak asing lagi untuk masyarakat. Traktor
dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan pertanian mulai dari
pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua, penanaman, penyiangan,
pemupukan dan alat transportasi (Barus dkk., 2017).
Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller or hand tractor) adalah
mesin pertanian yang dapat digunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain.
Pekerjaan dengan alat pengolah tanah biasanya digandengkan atau dipasang di
bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi, karena pembalikan
dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor
roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga
penggerak untuk alat alat lain seperti pompa air, alat pengolahan, gandengan
(trailer), dan lain-lain (Fatmawati, 2015).
Traktor roda dua atau Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber
penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Dinamakan Traktor tangan (hand
tractor), karena pada awalnya traktor ini hanya dioperasikan dengan tangan, tanpa
menggunakan kaki (tidak dilengkapi pedal). Pada saat proses pengoperasian,
operator berjalan di belakang traktor dan biasanya traktor roda dua digunakan
untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor roda dua ini merupakan mesin
yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang
lain, seperti pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain (Tim BSE, 2013).
Tenaga penggerak motor pada traktor tangan bermacam-macam, jenis tenaga
penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel. Selain motor diesel, ada yang
menggunakan motor bensin atau minyak tanah atau kerosin. Pada kerangka
dipasang motor penggerak dengan empat buah baut pengencang, lubang baut pada
kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur.
Tujuannya adalah untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk
menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan, sedangkan engkol digunakan untuk
menghidupkan motor diesel sementara untuk motor bensin dan minyak tanah
menggunakan tali starter (Raskarowana, 2016).

2.2. Klasifikasi Traktor Roda Dua

Penggolongan traktor belum diperoleh keseragaman karena umumnya


didasarkan menurut selera dan kepentingan masing-masing. Menurut Kadirman
(2017), klasifikasi traktor yang digunakan terutama dalam bidang pertanian dapat
didasarkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan besar tenaga atau dayanya.
1. Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 HP.
2. Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 HP.
3. Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 HP.
b. Berdasarkan bahan bakar.
1. Traktor diesel (berbahan bakar solar),
2. Traktor bensin (berbahan bakar bensin), biasanya hanya untuk traktor
dengan daya yang kecil, beroda satu atau beroda dua. Banyak digunakan
untuk di kebun rumah tangga.
c. Berdasarkan jenis dan jumlah roda dan sistem traksinya serta putaran roda.
1. Traktor roda ban meliputi : traktor dengan roda satu, traktor dengan roda
dua, traktor dengan roda tiga (roda depan terdiri dari satu roda atau dua roda
yang dipasang secara berhimpitan dan roda belakang dua buah.
2. Traktor roda rantai (crawler tractor). Traktor ini mempunyai
groundpressure (tekanan ke tanah) yang kecil, sehingga kemungkinan
traktor terbenam ke dalam tanah kecil.
3. Traktor roda kombinasi roda ban dan rantai.
d. Berdasarkan kegunaannya.
1. General purpose tractor atau traktor umum, traktor ini dirancang untuk
melaksanakan pekerjaan yang bersifat umum.
2. Special purpose tractor atau traktor khusus. Traktor yang dirancang untuk
melaksanakan pekerjaan yang lebih khusus. Mudah dirangkai dengan
peralatan yang khusus.

2.3. Modifikasi Traktor Roda Dua

Penggunaan traktor tangan yang awalnya digunakan untuk pengolahan lahan,


kini menjadi multi-fungsi. Salah satu yaitu terkait analisis sudut gerak operator
saat mengoperasikan traktor untuk transportasi. Ketidaksesuaiaan antara dimensi
tubuh operator dengan dimensi traktor roda dua beserta trailer mengakibatkan
ketidaksesuaian dalam prosedur pengoperasian serta penggunaan pada traktor
roda dua itu sendiri. Design stang kemudi untuk traktor roda dua dengan trailer
yaitu dipasang pada badan traktor mempunyai kelemahan (Raskarowana, 2016).
Penggunaan garu dan cangkul untuk alat pengolahan memberikan
kapasitas kerja dan tingkat kenyamanaan kerja sangat rendah dibandingkan
dengan penggunaan traktor tangan. Produktifitas traktor tangan roda dua
masih sangat kecil dibandingkan dengan traktor roda empat. Saat ini
sudah dikembangkan traktor tangan roda dua menjadi roda empat sebagai
alat pengolahan tanah, alat penyiangan gulma dan pemanenan. Diperoleh
traktor tangan dengan stabilitas, lebih ergonomis, serta pengoperasian alat
yang lebih baik (Zulpayatum, 2017).
Design stang kemudi untuk pengoperasian traktor roda dua dengan trailer
yang ada selama ini yaitu dipasang pada badan traktor mempunyai kelemahan.
Kelemahan tersebut ketika traktor berbelok, stang traktor menjauh dari posisi
kendali operator karena stang sudah belok mengikuti badan traktor sedangkan
trailer belum. Kemudian dalam mengemudikan traktor tangan dengan gandengan
(trailer) harus disertai dengan kemampuan memperkirakan posisi gandengan. Di
karena operator akan duduk diatas gandengan pada posisi dimana tangan operator
mampu menjangkau posisi terjauh dari stang kemudi (Raskarowana, 2016).

2.4. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang


ditujukan menciptakan kondisi tanah yang baik dan ideal. Proses penggemburan
dengan menggunakan bajak yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga, kondisi
tanah yang ideal akan baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menyediakan tempat tumbuh bagi
benih. Dan menggemburkan tanah, membalikkan tanah sehingga sisa-sisa
tanaman terbenam di dalam tanah dan memberantas gulma (Butar dkk, 2015).
Pengolahan tanah dalam kegiatan penanaman bertujuan untuk menciptakan
keadaan tanah yang siap tanam, kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua
tahap, yaitu pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua.
Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar
sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan terbenam, sehingga menjadi membusuk.
Ada dua cara pengolahan tanah, yaitu pengolahan tanah kering dan
pengolahan tanah basah, cara pengolahan tanah kering adalah cara pengolahan
tanah dimana tanah dalam keadaan kering. Sedangkan cara pengolahan tanah
basah adalah bahwa pada kedua tahap pengolahan tanah dilakukan pada keadaan
tanah yang basah (Tim BSE, 2013).
Pengolahan tanah umumnya masih didominasi oleh penggunaan cangkul
(secara manual) oleh tenaga manusia dan alat bajak yang ditarik oleh tenaga
ternak. Penggunaan tenaga manusia dan tenaga ternak akan mengakibatkan
produksi pertanian rendah dan waktu yang lama bila dibandingkan dengan
penggunaan tenaga mekanis seperti traktor terutama sebagai sumber tenaga
penarik bajak dan alat pertanian lainnya. Penggunaan traktor sebagai sumber
tenaga dalam pengolahan tanah diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya.
Sehingga yang diperlukan untuk proses pengolahan tanah, kapasitas kerja menjadi
lebih tinggi dan pendapatan petani bertambah, sehingga dapat dilaksanakan usaha
intensifikasi dan ekstensifikasi sempurna (Ariesman, 2012).

2.5. Kapasitas Kerja

Kapasitas kerja suatu alat atau mesin dapat didefinisikan sebagai suatu
kemampuan kerja suatu alat atau mesin memberikan hasil atau produk per satuan
waktu. Jadi kapasitas kerja pengolahan tanah dapat diartikan berapa hektar atau
luasan kemampuan suatu alat dalam mengolah tanah per satuan waktu, sehingga
satuannya adalah hektar per jam per Horse Power atau jam per hektar per Horse
Power (HP) atau hektar per jam per Horse Power (HP) traktor. Adapun kecepatan
dalam pengolahan tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kapasitas kerja efektif yang dapat dicapai dalam pengolahan tanah. Sedangkan
kapasitas kerja efektif adalah faktor yang menentukan besarnya biaya penggunaan
alat persatuan luas (Ariesman, 2012).
Ada dua macam kapasitas pengolahan tanah yaitu kapasitas lapang teoritis
dan kapasitas lapang efektif. Kapasitas lapang teoritis adalah kemampuan kerja
suatu alat di dalam suatu bidang tanah, jika mesin berjalan maju sepenuh
waktunya dan alat tersebut bekerja dalam lebar maksimum. Waktu teoritis untuk
setiap luasan adalah waktu yang digunakan untuk kapasitas lapang teoritis.
Kapasitas lapang efektif atau aktual adalah rata-rata dari kemampuan kerja alat di
lapangan untuk menyelesaikan suatu bidang tanah (Butar dkk, 2015).
Kapasitas kerja lapang secara teoritis hanya membahas dan memperhitungkan
luasan areal perlamanya waktu pembajakan tanpa memperhitungkan
gangguan-gangguan yang ada di lapangan. Kapasitas lahan teoritis merupakan
suatu kapasitas lahan ideal traktor dalam melakukan pembajakan pada suatu areal
tertentu. Hal ini bahwa, traktor dianggap berjalan dengan mulus tanpa hambatan
dengan kecepatan konstan dan jarak yang ditempuh berdasarkan keliling roda
traksi ban belakang traktor. Kapasitas ini memberikan gambaran seberapa besar
kemampuan optimum traktor dalam mengolah tanah yang sebenarnya di lapangan
dan salah satu dasar pertimbangan dalam menghitung biaya pengerjaan tersebut
per satuan luas (Manggala dkk, 2015).

2.6. Aplikasi Traktor Roda Dua

Traktor dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan pertanian,


mulai dari pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua, penanaman,
penyiangan, pemupukan dan alat transportasi. Cara yang sering dilakukan dalam
mengolah tanah dengan menggunakan traktor roda dua ini ialah dengan sistem
bajak atau garu, dimana caranya yaitu memasangkan alat bajak atau garu
dibelakang traktor ini. Produktifitas traktor tangan roda dua masih sangat kecil
dibandingkan dengan traktor roda empat, sehingga saat ini sudah dikembangkan.
Traktor tangan roda dua menjadi roda empat sebagai alat pengolahan tanah, alat
penyiangan gulma dan pemanenan kacang tanah agar diperoleh traktor tangan
dengan stabilitas yang lebih baik, lebih ergonomis, serta pengoperasian alat dapat
lebih baik nantinya (Zulpayatun dkk., 2017).
FULL
TENTANG
PEMBAHASAN
APLIKASI
TR2
III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum pengoperasian traktor roda duadilaksanakan pada hari Sabtu,


29 September 2018 pada pukul 10.10 WITA sampai selesai, bertempat
di Teaching Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum pengoperasian traktor roda duaadalah


traktor roda dua, bajak singkal dan kamera.
Bahan yang digunakan dalam praktikum pengoperasian traktor roda
duaadalah bahan bakar solar.

3.3. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum pengoperasian traktor roda dua adalah:
1. Menghidupkan mesin traktor.
2. Mengubah posisi gas sedikit lebih besar dari posisi idle yang terletak pada
stang kemudi kanan.
3. Memegang kemudi dengan sedikit menekannya sehingga batas pinggang.
Pasangkan tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.
4. Memasangkan kopling utama sehingga traktor dapat bergerak.
5. Membelokkan traktor dilakukan dengan menekan kopling pada stang kemudi
sesuai dengan arah belokan.
6. Menarik tuas kopling utama, lalu putar tuas gas sehingga motor dalam
putaran idle dan pasangkan tuas perseneling pada posisi netral untuk
menghentikan traktor.
7. Pasangkan tuas standar dan matikan motor penggerak.

Anda mungkin juga menyukai