Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

ACARA IV

(TPT 2028)

PENGENALAN DASAR DAN IDENTIFIKASI ALAT DAN MESIN


PEMANEN

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD ALIF RAHMAM HAKIM

NIM : 19/444105/TP/12482

CO.ASS : ANNISA WIDYASWARA

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Proses panen atau pengumpulan hasil pertanian merupakan tahapan yang
dilakukan setelah produk matang dan siap dikonsumsi oleh masyarakat. Pada
sekarang ini dikenal tiga jenis pemanenan berdasarkan alat yang digunakan,
yaitu tradisional, manual, dan modern. Proses panen secara tradisional
menggunakan alat berupa ani-ani merupakan awal perkebangan dunia
pertanian khusunya untuk pemanenan padi. Cara ini sudah mulai ditinggalkan
dan sudah sangat jarang ditemui petani yang menggunakan metode ini.
Perkembangan bidang pertanian pemanenan padi dilanjutkan pada metode
manual untuk pemanenan. Metode ini memanfaatkan alat berupa sabit untuk
memotong padi beserta batangnya. Metode ini dinilai lebih efektif dan efisien
dalam proses panen. Dengan terus meningkatnya kebutuhan pangan
masyarakat, terciptalah berbagai alat dan mesin untuk membantu proses panen.
Perkembangan alat dan mesin panen dimulai dari alat yang sederhana berupa
mower hingga sampai seperti saat ini yang lebih canggih seperti combine
harvester.
Sebagai mahasiswa teknik pertanian dan biosistem, pengenalan alat dan
mesin panen merupakan dasar ilmu yang perlu dikuasai. Banyak jenis alat dan
mesin pertanian untuk setiap proses dalam bidang pertanian dengan fungsi dan
kemampuan masing-masing. Oleh karena itu dilaksanakan praktikum
pengenalan dan identifikasi alat dan mesin panen.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin panen
yaitu mempelajari watak kerja mesin pemanen padi ( Rice Harvester) ditinjau
dari aspek mesin, aspek tanaman, dan aspek teknik operasionalnya.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin
pengolah tanah yaitu mahasiswa mampu mengenali dan mengidentifikasi alat
dan mesin pemanen, selain itu mahasiswa juga mampu memahami bagian,
spesifikasi, dan fungsi dari masing-masing alat.
BAB II

DASAR TEORI

Proses panen merupakan tahapan yang cukup penting dan kritis pada bidang
pertanian. Proses penen haruslah dilakukan dengan cara dan waktu yang tepat.
Kesalahan pada proses panen akan menyebabkan terjadinya susut hasil yang
berujung pada kerugian. Untuk mencegah hal tersebut perlu diperhatikan beberapa
aspek ekonomis, sosial dan teknis alat serta metode pemanenan. (Hadiutomo, 2019)

Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan bahan pangan maka


mekanisasi di bidang pertanian terus berkembang. Dimulainya mekanisasi
bertujuan untuk meningkatkan aspek ekonomis, efektifitas, dan efisiensi, sehingga
produk dapat bersaing secara global. Pada mekanisasi pertanian diwujudkan dengan
hasil berupa alat dan mesin pada bidang pertanian. Alat dan mesin tersebut masing-
masing memiliki fungsi, misalnya alat pemanen untuk memanen produk.
(Hadiutomo, 2014)

Alat dan mesin pertanian yang umum digunakan di Indonesia yaitu


menggunakan cara manual dengan sabit. Selain itu bisa juga dilakukan dengan
mower sederhana. Contoh alat dan mesin pertanian untuk proses pemanenan padi
yaitu reaper dan combine harvester. (US department of commerce, 1982)

Beberapa contoh alat dan mesin pemanenan yaitu seperti Reaper, Stripper,
Combine Harvester dan mesin panen tipe Gendong. Masing-masing alat memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan penggunaan alat dan mesin secara umum
yaitu mempercepat proses panen dan meningkatkan kuantitas hasil panen.
(Swastika, 2012)

Penggunaan combine harvester dinilai lebih efektif dan efisien. Pada


dasarnya combine harvester mirip dengan reaper, bedanya hanya pada proses dan
hasil yang dikeluarkan. Reaper mengeluarkan padi dengan batangnya sedangkan
combine harvester produk yang dihasilkan berupa gabah. (Maksudi, 2018)
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan


Alat yang gunakan pada praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat dan
mesin panen yaitu :
1. Meteran
2. Alat tulis
3. Laptop/Komputer
Bahan yang gunakan pada praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat
dan mesin panen yaitu :
1. Mesin pemotong padi (Reaper)
2. Mesin pemanen padi (Combine Harvester)

3.2 Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan pada praktikum yaitu yang pertama dilakukan
pengamatan pada masing-masing jenis pemanen mulai dari mesin pemotong
dan mesin pemanen padi. Kemudian diukur masing-masing komponen atau
bagian dari mesin tersebut dengan menggunakan meteran. Setelah itu dicatat
spesifikasi maupun keadaan fisik dari alat dan mesin dalam blangko pengisian
spesifikasi alat pemanen padi yang telah tersedia.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


f. Pengaturan :-
7. Transmisi : Utama => gerak => gerak maju => memotong

a. Mekanisme kopling :-
b. Model :-
c. Sistem kontrol :-
8. Marker : Muka => belakang

a. Tipe : -
b. Jumlah : -
c. Pengaturan : -
9. Pengairan : kering

10. Gambar dan bagian-bagian Reaper :

Keterangan :
1. Pulley, berfungsi meneruskan putaran mesin ke alat pemanen dan mengatur
kecepatan alat pemotong
2. Straw disposing lever, berfungsi melemparkan batang padi
3. Holder lever , berfungsi menahan base holder
4. Base holder , berfungsi menahan batang padi
5. tangki bahan bakar , berfungsi menampung dan tempat mengisi bahan bakar
6. Disposing arm, berfungsi mendorong straw disposing lever
7. Roda, berfungsi mengatur alur penanaman
8. Main belt , berfungsi menghubungkan antar pulley dan meneruskan putaran
9. Gathering lever, berfungsi mengumpulkan batang padi
10. Circular saw, berfungsi memotong batang padi
B. Spesifikasi Mesin Pemanen Padi (Combine Harvester)
1. Mesin Combine Harvester
a. Nama : Mini Combine Harvester
b. Merek : QUICK
c. Model/ Tipe : H 140 R / Riding
d. Nomor seri :-
e. Negar pembuat : Indonesia
f. Tahun pembuatan :-
g. Ukuran :
- Panjang (cm) : 372
- Lebar (cm) : 182
- Tinggi (cm) : 197
- Berat (kg) : ±1273
- lebar pemotongan (cm) : ± 9
2. Macam tanaman yang dapat dipanen : padi
3. Syarat kondisi tanaman yang dipanen
a. Tinggi tanaman :-
b. Sudut tegak :-
c. Cara tanam :-
4. Kecepatan
: 3 maju (2 pemanenan, 1 transportasi) 1
a. Jumlah versneling mundur
b. Kecepatan di atas jalan (m/dt) :-
c. Kecepatan kerja : 6-7 jam/ha
5. Motor penggerak
1)Tipe : Diesel
2) Karburator/ diesel : Diesel
3) Langkah : 4 langkah
4) Jumlah silinder :1
5) Tipe pendingin : air dengan radiator
d. Merek/ model : KUBOTA / RE 140 DI-2T
e. Daya/ rpm : 14 HP/2700 rpm
f. Bahan bakar : solar
6. Roda
a. Jumlah : 2 ( kanan dan kiri )
b. Tipe : crawler
c. Diameter (cm) :-
d. Tebal (cm) : 54
e. Jarak renggang roda (cm) : 28
f. Pengaturan :-
7. Transmisi : Utama => gerak => gerak maju => memotong

a. Mekanisme kopling : Fan belt


b. Model : Kombinasi gear-chain
c. Sistem kontrol : -
8. Marker : Muka => belakang
d. Tipe :-
e. Jumlah :-
f. Pengaturan :-
9. Pengairan :-
10. Mekanisme pemanenan : Basah dan kering

11. Gambar dan bagian-bagian Combine Harvester :


Keterangan :
1. Revolving reel, berfungsi menyisir tanaman padi yang akan dipotong
2. Cutting bar, berfungsi memotong batang padi
3. Auger drum, berfungsi mengumpulkan batang padi yang sudah di potong cutting
bar
4. Feeding elevator, berfungsi mengangkut batang padi menuju thresher
5. left side cover, berfungsi melindungi rantai bagian kiri
6. Thresher, berfungsi merontokkan padi
7. Cleaning elevator, berfungsi mengirimkan gabah yang sudah dirontokan menuju
cleaning unit
8. Cleaning unit, berfungsi memisahkan gabah isi dengan gabah kosong
9. Knalpot, berfungsi membuang gas sisa pembakaran
10. Air funnel, berfungsi sebagai tempat pertukaran udara
11. Grain outlet, berfungsi untuk tempat keluarnya gabah isi
12. Grain seat, berfungsi sebagai dudukan atau tempat meletakkan karung gabah
13. Operator seat, berfungsi sebagai tempat duduk operator
14. Crawler, berfungsi penggerak combine harvester
15. Right side cover, berfungsi melindungi rantai bagian kanan
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin
pemanen padi dikenal dua alat dan mesin yaitu pemotong padi (reaper) dan
pemanen padi (combine harvester). Pada praktikum ini mesin pemotong padi
yang diamati ber-merk MAMETORA yang berasal dari Jepang dengan model
UK-13. Model ini dioperasikan dengan cara didorong secara manual oleh
tenaga manusia. Untuk mesin pemanen yang diamati yaitu jenis mini combine
harvester yang dibuat oleh QUICK dari Indonesia dengan model H 140 R.
Mesin ini dioperasikan diengan dikemudikan oleh seorang operator.
Proses pemanenan padi umumnya diawali dengan proses pemotongan
padi beserta batangnya. Kemudian dilanjutkan proses perontokkan padi dari
batang buah agar menjadi gabah. Proses ini dilakukan ketika padi sudah benar-
benar tua dan siap dipanen.
Proses panen secara tradisional menggunakan alat berupa ani-ani. Cara
ini sudah mulai ditinggalkan dan sudah sangat jarang ditemui petani yang
menggunakan metode ini. Pada pemanenan secara tradisional pemotongan
dilakukan pada batang buah padi dengan alat yang disebut dengan ani-ani.
Perkembangan bidang pertanian pemanenan padi dilanjutkan pada metode
manual menggunakan alat berupa sabit untuk memotong padi beserta
batangnya. Metode ini dinilai lebih efektif dan efisien dalam proses panen.
Dengan terus meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat, terciptalah
berbagai alat dan mesin untuk membantu proses panen. Perkembangan alat dan
mesin panen dimulai dari alat yang sederhana berupa mower hingga sampai
seperti saat ini yang lebih canggih seperti combine harvester.
Bagian-bagian alat pemotong tanaman (Reaper) yaitu
1. Pulley, berfungsi meneruskan putaran mesin ke alat pemanen dan
mengatur kecepatan alat pemotong
2. Straw disposing lever, berfungsi melemparkan batang padi
3. Holder lever , berfungsi menahan base holder
4. Base holder , berfungsi menahan batang padi
5. tangki bahan bakar , berfungsi menampung dan tempat mengisi bahan
bakar
6. Disposing arm, berfungsi mendorong straw disposing lever
7. Roda, berfungsi mengatur alur penanaman
8. Main belt , berfungsi menghubungkan antar pulley dan meneruskan
putaran
9. Gathering lever, berfungsi mengumpulkan batang padi
10. Circular saw, berfungsi memotong batang padi
Mekanisme kerja dari reaper yaitu dengan mengait beberapa batang
padi setelah itu dipotong dan dilempar ke sebelah kanan mesin. Kelebihan dari
reaper diantaranya mesin ini memiliki kapasitas kerja yang cukup tinggi,
mudah dioperasikan dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja serta dalam
perhitungan biaya panen lebih murah dibanding panen tradisional. Sedangkan
kekurangan pada reaper adalah pada varietas padi yang mudah rontok, biji
akan banyak terbuang karena getaran mesin, selain itu harga dari mesin ini
terbilang cukup mahal bagi para petani di Indonesia.
Bagian-bagian dari mini combine harvester yaitu :
1. Revolving reel, berfungsi menyisir tanaman padi yang akan dipotong
2. Cutting bar, berfungsi memotong batang padi
3. Auger drum, berfungsi mengumpulkan batang padi yang sudah di
potong cutting bar
4. Feeding elevator, berfungsi mengangkut batang padi menuju thresher
5. left side cover, berfungsi melindungi rantai bagian kiri
6. Thresher, berfungsi merontokkan padi
7. Cleaning elevator, berfungsi mengirimkan gabah yang sudah
dirontokan menuju cleaning unit
8. Cleaning unit, berfungsi memisahkan gabah isi dengan gabah kosong
9. Knalpot, berfungsi membuang gas sisa pembakaran
10. Air funnel, berfungsi sebagai tempat pertukaran udara
11. Grain outlet, berfungsi untuk tempat keluarnya gabah isi
12. Grain seat, berfungsi sebagai dudukan atau tempat meletakkan karung
gabah
13. Operator seat, berfungsi sebagai tempat duduk operator
14. Crawler, berfungsi penggerak combine harvester
15. Right side cover, berfungsi melindungi rantai bagian kanan
Mekanisme kerja dari mini combine harvester yaitu tanaman padi yang
tersisir oleh revolving reel kemudian dipotong pada cutting bar. Batang padi
yang terpotong terkumpul pada auger drum kemudian diangkut oleh feeding
elevator menuju thresher untuk dilakukan perontokan. Padi yang telah rontok
kemudian dibawa oleh cleaning unit untuk dilakukan pemisahan gabah yang
isi dengan yang kosong. Kemudian gabah akan keluar melalui grain outlet.
Kelebihan dari mini combine harvester yaitu memiliki tenaga yang lebih
besar dibanding binder dan reaper. Selain itu pada mesin ini juga terjadi proses
perontokan dan pemisahan gabah sehingga setelah panen padi bisa langsung
dibawa menuju tempat pengeringan.
Perbedaan pada kedua alat tersebut cukup banyak. Pada reaper
mekanismenya cukup sederhana, padi hanya dipotong dengan batang nya
kemudian dikumpulkan setiap 3-10 batang, dan dilempar ke samping kanan
alat sehingga masih perlu proses perontokan dan pemisahan gabah. Selain itu
pada reaper menggunakan tenaga pendorong manusia dan menggunakan roda
karet. Pada mini combine harvester terjadi mekanisme komplek sehingga hasil
dari panen langsung berupa gabah. Selain itu pada alat ini dapat dikendarai oleh
manusia menggunakan tuas dan alat ini menggunakan roda jenis crawler.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin
pengolah tanah dapat disimpulkan bahwa alat dan mesin pemanen padi
memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Pada reaper hasil panen
berupa padi dengan batang, pada mini combine harvester hasil panen berupa
gabah yang siap dikeringkan.

5.2 Saran
Mungkin form untuk spesifikasi bisa diperbaiki agar lebih mudah di isi
Daftar Pustaka

Hadiutomo, Kusno.2019. Membangun Kawasan Persawahan Padi Modern: solusi


ketahanan pangan kedepan. IPB Press. Bogor.
Hadiutomo, Kusno.2014. Mekanisasi Pertanian. IPB Press. Bogor.
Swastika, D. K. S. 2012. Teknologi Panen dan Pascapanen Padi: Kendala Adopsi Dan
Kebijakan Strategi Pengembangan. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol.10 No.
4,hal.: 331-346
Maksudi, I., Indra, dan Fauzi. Efektivitas Penggunaan Mesin Panen ( Combine Harvester)
Pada Pemanenan Padi Di Kabupaten Pidie Jaya.
US Department of Guatemala. 1982. Agricultural Machinary and Equipment Guatemala.
CMS. USA

Anda mungkin juga menyukai