Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

ACARA VI

(TPT 2028)

PENGUKURAN KAPASITAS & EFISIENSI KERJA LAPANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD ALIF RAHMAM HAKIM

NIM : 19/444105/TP/12482

CO.ASS : NIZAR MAULANA MALIK

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perkembangan teknologi dibidang pertanian kian pesat. Pada awalnya
manusia menggunakan tenaga manual untuk melakukan berbagai kegiatan
pertanian. Kemudian ketika ilmu semakin berkembang manusia mulai
memanfaatkan hewan sebagai tenaga penarik dan pembajak. Sejak
munculnya mekanisasi pertanian, para petani menggunakan berbagai alat dan
mesin untuk melakukan kegiatan bercocok tanam. Salah satu alat dan mesin
utama yang digunakan manusia adalah traktor. Traktor merupakan suatu
mekanisme kendaraan bermesin yang berfungsi menarik suatu alat untuk
proses bertani.
Penggunaan alat dan mesin pertanian tentunya tidak hanya sekedar
menggunakan tanpa mempertimbangkan berbagai komponen. Karena mesin
memiliki kapasitas kerja sesuai dengan sepesifikasinya. Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah pengurangan efisiensi dan efektifitas saat proses pertanian
dilakukan. Perlu diperhatikan dan diperhitungkan berbagai faktor seperti
selip, maintenance, belokan putaran lahan dan lain-lain.
Sebagai mahasiswa teknik pertanian ilmu tentang pengukuran kapasitas kerja
dan efisiensi kerja lapang sangat dibutuhkan. Pada praktikum ini dilakukan
analisa perhitungan efisiensi kerja hingga perhitungan secara ekonomis.
Praktikum dilakukan dengan traktor mini roda 4 dan bajak singkal.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pengukuran kapasitas dan efisiensi kerja lapang yaitu
untuk mempelajari kinerja (performance) alat mesin pengolah tanah secara
mekanis ditinjau dari aspek teknik kerekayasaan, teknik operasional, dan
aspek ekonominya.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum pengukuran kapasitas dan efisiensi kerja lapang yaitu
mahasiswa dapat memahami cara melakukan analisis pengukuran kapasistas
dan efisiensi kerja lapang, selain itu mahasiswa dapat melakukan analisis
secara ekonomi dalam penggunaan alat dan mesin pertanian, khususnya
traktor.
BAB II

DASAR TEORI

Tuntutan masyarakat akan kebutuhan pangan mendorong pertanian berkembang


pesat. Dewasa ini penggunaan alat dan mesin pertanian semakin marak. Para
petani baik kecil maupun besar mulai menggunakan salah satu mesin pertanian
yaitu traktor. Penggunaan traktor untuk kegiatan pertanian perlu diperhatikan
berbagai faktor tertentu. Hal ini untuk meningkatakan efektifitas, efisiensi dan
produktivitas pada bidang pertanian. (Hadiutomo, 2012)

Kapasitas kerja merupakan ukuran kemampuan mesin dalam melakukan kerja


pada suatu lahan (hektar, kg, lt) dalam satuan waktu. Setiap traktor memiliki
kapasitas kerja berbeda dengan traktor lainnya. Hal ini sesuai dengan spesifikasi
masing-masing. (Rizaldi, 2006)

Kapasitas kerja dibedakan menjadi dua yaitu kapasitas kerja teoritis dan kapasitas
kerja aktual. Kapasitas kerja teoritis adalah kapasitas kerja yang dihitung dari
lebar kerja teoritis dan kecepatan maju traktor. Sedangkan kapasitas kerja aktual
merupakan kemampuan kerja sebenarnya dalam waktu sebenarnya. Misal nya
pada penanaman, yaitu luas lahan yang ditanami dengan waktu yang diperlukan.
(Saleh, 2018)

Efisiensi merupakan nilai ketepatan kerja suatu mesin. Pada efisiensi kerja traktor
dihitung dengan kapasitas kerja aktual dengan kapasitas kerja teoritis. Nilai
efisiensi perlu diperhatikan karena menyangkut biaya dan aspek ekonomis
lainnya. (Widata, 2015)

Traktor merupakan salah satu mesin yang digunakan untuk menarik implemen
keperluan pertanian. Traktor mini roda empat adalah salah satu traktor yang dapat
digunakan untuk menarik bajak piringan pada proses pengolahan tanah.
Percobaan yang dilakukan Usrah dkk menggunakan traktor roda 4 model AT6504
dan bajak piringan. (Murti, 2016)
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan


Alat yang gunakan pada praktikum pengukuran kapasitas dan efisiensi kerja
lapang yaitu :
1. Traktor mini
2. Bajak singkal
3. Patok besi
4. Stopwatch
5. Rollmeter
Bahan yang gunakan pada praktikum pengukuran kapasitas dan efisiensi kerja
lapang yaitu :
1. Lahan sawah

3.2 Cara Kerja


Cara kerja pada praktikum pengukuran kapasitas & efisiensi kerja lapang
yaitu, pertama disiapkan alat dan bahan, kemudian traktor digandengkan
dengan implemennya, lalu patok besi dipasang sesuai skema, kemudian
dipasang 4 patok sebagai batas lintasan lurus dan 4 patok sebagai batas belok,
selanjutnya dilakukan pengukuran panjang dan lebar lahan yang akan diolah.
Setelah itu, traktor dihidupkan dan ditempatkan pada pojok lahan olahan, lalu
atur posisi bajak sesuai lebar kerja, kemudian praktikan dilakukan dan dicatat
waktu (kerja, lurus, belok), kedalaman kerja, lebar kerja (aktual & teoritis),
dan jumlah putaran roda belakang traktor.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 Lebar Kerja

lebar kerja
No Sisa lebar kerja(cm) (m)
1 7,7 0,3
2 7,45 0,25
3 7,15 0,3
4 6,7 0,45
5 6,4 0,3
6 6,15 0,25
7 5,8 0,35
8 5,5 0,3
9 5,15 0,35
10 4,7 0,45
11 4,4 0,3
12 4 0,4
13 3,7 0,3
14 3,45 0,25
15 3,2 0,25
16 2,8 0,4
17 2,4 0,4
18 2,1 0,3
19 1,8 0,3
20 1,65 0,15
21 1,35 0,3
22 1,15 0,2
23 0,9 0,25
24 0,6 0,3
25 0,3 0,3
26 0 0,3
Rerata 0,31
Tabel 4.2 Slip Roda
Roda
No kanan Roda kiri Rerata
1 11 14 12,5
2 13 11 12
3 10 12 11
4 10 13 11,5
5 11 14 12,5
6 12 13 12,5
7 12 12 12
8 12 14 13
9 11 10 10,5
10 13 13 13
11 13 11 12
12 10 13 11,5
13 11 10 10,5
14 12 12 12
15 14 14 14
16 13 12 12,5
17 14 13 13,5
18 11 11 11
19 13 11 12
20 14 12 13
21 12 14 13
22 12 9 10,5
23 13 12 12,5
24 13 14 13,5
25 11 11 11
26 10 10 10
Rerata 12,04

Tabel 4.3 Waktu Kerja


Waktu efektif Waktu tidak efektif
No (lurus) (belok)
1 25 13
2 26 14
3 25 12
4 24 11
5 27 14
6 25 13
7 25 11
8 26 14
9 27 15
10 22 15
11 24 10
12 27 9
13 26 8
14 25 8
15 26 7
16 27 9
17 24 6
18 23 7
19 27 8
20 25 10
21 25 13
22 25 15
23 26 16
24 24 19
25 23 24
26 22 18
Rerata 25,04 12,27

4.2 Analisis Data


4.2.1 Efisiensi lapang
a. Kapasitas teoritis
Diketahui :
W = 0,35 m
V = 5 km/jam
Maka
𝐾𝑡 = 𝑊 𝑥 𝑉 𝑥 10−1
𝐾𝑡 = 0,35 𝑚 𝑥 5 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 𝑥 10−1 = 0,175 ha/jam
b. Kapasitas aktual
Diketahui :
A = 0,02 Ha
T = 0,283 jam
0,02 𝐻𝑎
𝐾𝑎 = 0,283 𝑗𝑎𝑚 = 0,0706 𝐻𝑎/𝑗𝑎𝑚
c. Efisiensi
0,0706 𝐻𝑎/𝑗𝑎𝑚
𝐸= 𝑥 100% = 40,33 %
0,175 𝐻𝑎/𝑗𝑎𝑚

Keterangan:
E = efiisensi (%)
Kt = kapasitas kerja teoritis (ha/jam)
Ka = kapasitas kerja aktual (ha/jam)

4.2.2 Efisiensi dengan mempertimbangkan waktu kehilangan (Losses)


a. Waktu hilang karena tumpang tindih (Overlap)
Diketahui :
L1 = waktu hilang karena tumpang tindih (%)
W1 = lebar kerja teoritis = 0,35 m
W2 = lebar kerja aktual = 0,31 m
Maka
𝑊1−𝑊2
𝐿1 = 𝑥 100%
𝑊1
0,35 𝑚−0,31 𝑚
𝐿1 = 𝑥 100% = 12,088 %
0,35 𝑚

b. Waktu hilang karena slip roda


Diketahui :
L2 = waktu hilang karena slip roda (%)
N = jumlah potaran roda = 12,04
M = panjang lahan = 25 m
D = diameter roda belakang traktor = 0,8 m
Maka
𝜋𝐷𝑁−𝑀
𝐿2 = 𝑥 100%
𝜋𝐷𝑁
3,14𝑥0,8𝑥12,04−25
𝐿2 = 𝑥 100% = 17,3297%
3,14𝑥0,8𝑥12,04
c. Waktu hilang karena belok
Diketahui :
L3 = waktu hilang karena belok (%)
t1 = rerata waktu belok (implement tidak aktif) = 12,27
t2 = rerata waktu lurus (imlement tidak aktif) = 25,4
Maka
𝑡1
𝐿3 = 𝑡1+𝑡2 𝑥 100%
12,27
𝐿3 = 12,27+25,4 𝑥 100% = 32,8866 %

d. Waktu hilang karena pengaturan


𝑇2
𝐿4 = 𝑥 100%
𝑇
0
𝐿4 = 0,283 𝑥 100%

Keterangan : tidak ada karena selama pengujian tidak dilakukan


pengaturan
L4 = waktu hilang karena pengaturan (%)
T2 = jumlah waktu pengaturan
T = waktu total pengerjaan
e. Efisiensi
𝐸 = (1 − L1)(1 − L2)(1 − L3 − L4) x 100%
𝐸 = (1 − 12,088/100)(1 − 17,3297/100)(1 − 32,8866/100 −
0) x 100% = 48,7761%
Keterangan :
E = efisiensi (%)
L1 = waktu hilang karena tumpang tindih (%)
L2 = waktu hilang karena slip roda (%)
L3 = waktu hilang karena belok (%)
L4 = waktu hilang karena pengaturan (%)
4.2.3 Biaya Per Tahun
1. Fixed cost per tahun
a. Penyusutan
Diketahui :
P = Rp 30.000.000
S = Rp 3.000.000
N=5
Maka
𝑃−𝑆
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑁
30000000−3000000
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = = 5.400.000
5

b. Bunga modal
Dengan :
r = 12%
12 30.000.000+3.000.000
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 = 𝑥 = 1.980.000
100 2

c. Pemeliharaan dan perbaikan


Dengan :
m= 5 %
5
𝑃𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝑥 30.000.000 =
100

1.500.000
d. Gudang
Dengan :
h= 0,50%
maka
0,50
𝐺𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 = 𝑥 30.000.000 = 150.000
100

e. Pajak dan Asuransi


3 30.000.000+3.000.000
𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 = 𝑥 = 495.000
100 2

Dengan :
i= 3 %
4
𝐴𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 30.000.000 = 1.200.000
100
Dengan :
t= 4%

Total biaya tetap per tahun =


5.400.000 + 1.980.000 + 1.500.000 + 150.000 + 495.000 +
1.200.000 = 10.725.000
A = Rp 10.725.000 / tahun

2. Variable cost per tahun


0,20 𝑙𝑡
a. 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 = 𝑃𝑚 𝑥 𝑊𝑡 𝑥 𝐹𝑝
𝐻𝑃 𝑗𝑎𝑚
0,20 𝑙𝑡
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 = 10 𝑥 1200 𝑥 7500
𝐻𝑃 𝑗𝑎𝑚

= Rp 18.000.000
Dengan :
Pm = 10
Wt = 1200
Fp = 7500
0,40 𝑙𝑡
b. 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑚𝑎𝑠 = 𝑃𝑚 𝑥 𝑊𝑡 𝑥 𝑂𝑝
𝐻𝑃 𝑗𝑎𝑚
0,40 𝑙𝑡
𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑚𝑎𝑠 = 10 𝑥 1200 𝑥 7500
𝐻𝑃 𝑗𝑎𝑚

= Rp 168.000.000
c. 𝐺𝑟𝑒𝑎𝑠𝑒 = 60% 𝑥 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑚𝑎𝑠
𝐺𝑟𝑒𝑎𝑠𝑒 = 60% 𝑥 168.000.000 = 𝑅𝑝 100.800.000
d. 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑊𝑡 𝑥 𝑊𝑜𝑝
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 1200 𝑥 3000 = Rp 36.000.000
e. 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑊𝑡 𝑥 𝑊𝑖
𝑇𝑝𝑜 = 1200 𝑥 1500 = Rp18.000.000
𝑛𝑥𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛+𝑛𝑥ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔
f. 𝐵𝑎𝑛 = 𝑁𝑡
2𝑥2000.000+2𝑥4.000.000
𝐵𝑎𝑛 = = Rp 7.200.000
2000
Total biaya tetap per tahun = 18.0000 + 168.000.000 + 100.800.000
+ 36.000.000 + 18.000.000 + 7.200.000
B = Rp 348.000.000 / tahun
Jadi total biaya operasional mesin per tahun = (Rp 10.725.000 + Rp
348.000.000) = Rp 358.725.000 / tahun
Besarnya biaya operasional mesin per jam = (Rp 10.725.000 + Rp
348.000.000) / 1200 = Rp 298.938 /jam
298.938
Biaya operasional per satuan luas = = Rp
0,070588235

4.234.948 / ha
BAB V

PEMBAHASAN

Traktor yang digunakan petani untuk membantu kegiatan pertanian seperti


penanaman, pengolahan tanah, pemanenan, dan lain-lain memiliki kapasitas kerja
terbatas sesuai spesifikasi traktor tersebut. Kapasitas kerja terdiri dari kapasitas
kerja teoritis dan kapasitas kerja aktual. Kapasitas kerja teoritiis merupakan
kapasitas kerja yang dihitung dari luas teoritis dibagi dengan kecepatan kerja
teoritis alat dan mesin tersebut. Kapasitas kerja teoritis dihitung dalam keadaan
ideal dengan kecepatan dan lebar kerja maksimal. Sedangkan kapasitas kerja aktual
merupakan kapasitas kerja traktor yang dihbitung dari realita kerja dari luas lahan
yang sudah diolah dengan total waktu yang diperlukan. Hasil dari kapasitas kerja
aktual dan teoritis digunakan untuk menghitung efisiensi.

Efisiensi merupakan suatu bentuk nilai kemampuan maksimal kerja untuk


melakukan suatu proses kerja. Efisiensi lapang dipengaruhi oleh bebrapa faktor
seperti slip roda, belokan, tumpang tindih, kondisi lahan, pengemudi, dan lain-lain.
Parameter-parameter tersebut dihitung menggunakan dasar waktu yang diperlukan
sesuai dengan analisis data pada bab iv. Pada praktikum diperoleh kapasitas kerja
teoritis sebesar 0,175 ha/jam, dan kapasitas kerja aktual sebesar 0,0706 ha/jam,
sehingga diperoleh nilai efisiensi lapang dari perbandingan keduanya yaitu sebesar
40,33%. Pada analisis data pada efisiensi terhadap waktu diperoleh angka sebesar
48,77%. Pada perhitungan biaya operasional traktor sebesar Rp.4.234.948 per
hektar lahan. Dari analisis data tersebut efisiensi lapang dan efisiensi terhadap
waktu menunjukkan nilai yang relatif kecil. Nilai efisiensi tersebut bahkan dibawah
50%. Dari sisi ekonomis biaya operasional cukup standar.

Sementara itu dari percobaan yang dilakukan oleh Murti dkk, menggunakan
traktor roda 4 model AT 6504 dengan bajak piring (disk plow) pada pengolahan
tanah diperoleh kapasitas teoritis sebesar 0, 191 km/jam dan kapasitas aktual
sebesar 0,138 km/jam, sehingga diperoleh nilai efisiensi kerja sebesar 68%. Dengan
biaya operasional sebesar Rp.5.493.450 per hektar. Nilai efisiensi yang diperoleh
lebih baik dibanding percobaan yang dilakukan pada praktikum acara 6 ini. Tetapi
mereka menyimpulkan bahwa nilai efisiensi tersebut masih kecil, hal ini disebabkan
kurang mahirnya operator ketika belok, sehingga banyak waktu yang terbuang.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari praktikum pengukuran kapasitas dan efisiensi kerja lapang dapat
disimpulkan yaitu kinerja traktor pada percobaan kurang efektif dan efisien,
hal ini dilihat dari rendahnya nilai efisiensi yang bahkan tidak mencapai 50%.
Rendahnya nilai tersebut disebabkan oleh banyaknya waktu yang terbuang
ketika beroperasi, yang diakibatkan oleh kurang mahirnya operator.
Daftar Pustaka
Hadiutomo, Kusno. 2012. Mekanisasi Pertanian. Bogor: IPB Press.
Murti, U. Y., Iqbal dan Daniel. 2016. Uji Kinerja dan Analisis Biaya Traktor Roda 4
Model AT 6504 dengan Bajak Piring (Disk Plow) pada Pengolahan Tanah. Jurnal
Agritechno Vol. 9, No. 1, Hal. 63-69.
Rizaldi, T. 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Saleh, A.S dan Hasyim, Muqwin RA. 2018. Buku Ajar Perancangan Alat Penanam
(Transplanter) Bibit Padi Sawah. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Widata, Sri. 2015. Uji Kapasitas Kerja Dan Efisiensi Hand Traktor Untuk Pengolahan
Tanah Lahan Kering. Jurnal Agro UPY Vol.06, No.02 Hal.64-70
ISSN: 1979-7362
Uji Kinerja dan Analisis Biaya Traktor Roda 4 Model AT 6504 dengan Bajak Piring
(Disk Plow) pada Pengolahan Tanah

Usrah Yulia Murti1, Iqbal1, dan Daniel1


Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar

ABSTRAK

Traktor merupakan salah satu alat dan mesin budidaya pertanian yang didesain secara
spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah atau untuk menarik trailer dan
implemen yang digunakan dalam pertanian. Untuk mengolah suatu tanah perkebunanan yang
luas maka digunakan traktor roda 4 dengan menggunakan bajak piring (disk plow). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi kerja dan biaya operasional traktor roda 4 dalam
mengolah tanah dengan menggunakan bajak piring (disk plow) pada lahan perkebunan (lahan
kering). Pengujian traktor roda 4 dilakukan pada lahan kering menggunakan bajak piring
dengan sistem pola pengolahan tepi. Parameter yang diambil dalam penelitian ini adalah
lebar kerja (cm), kecepatan maju (km/jam), kapasitas kerja (jam/ha), slip roda, konsumsi
bahan bakar dan kedalaman olah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kerja
traktor roda 4 menggunakan bajak piring (disk plow) dapat mengolah lahan kering seluas
0,02 ha dengan waktu 0,15 jam dengan kecepatan rata-rata 0,53 m/s atau 0,191 km/jam. Pada
pengujian kinerja traktor juga diperoleh Kapasitas Lapang Efektif (KLE) diperoleh 0,138
ha/jam dan Kapasitas lapang Teoritis (KLT) 0,191 km/jam dengan efisiensi kerja adalah
68%. Analisis biaya menyatakan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan adalah Rp
31.458.125,-/tahun dan Rp 5.493.450,-/ha untuk biaya tidak tetap.
Kata kunci: Traktor Roda Empat, Bajak Piring, Efisiensi Kerja.

PENDAHULUAN dari penggunaan mesin-mesin dibidang


pertanian adalah untuk meningkatkan
Latar Belakang produktivitas kerja petani dan mengubah
Bidang teknologi pertanian secara pekerjaan berat menjadi lebih ringan.
keilmuan merupakan hibrida dari ilmu Kegiatan pengolahan tanah pada lahan
teknik dan ilmu pertanian. Sejarah lahirnya sawah merupakan kegiatan yang cukup
ilmu-ilmu dalam lingkup teknologi berat, kegiatan ini memerlukan waktu dan
pertanian dipicu oleh kebutuhan untuk tenaga serta biaya yang cukup besar.
pemenuhan pembukaan dan pengerjaan Mekanisasi pertanian dapat meningkatkan
lahan pertanian secara luas. Perkembangan kualitas hasil produksi.
pendidikan tinggi teknologi pertanian di Traktor merupakan salah satu alat dan
Indonesia yang dimulai awal tahun 1960-an mesin budidaya pertanian, traktor adalah
tidak terlepas dari perkembangan kendaraan yang didesain secara spesifik
pendidikan tinggi teknik dan pertanian untuk keperluan traksi tinggi pada
sejak zaman pendudukan Belanda yang kecepatan rendah, atau untuk menarik
memang secara historis meletakkan trailer atau implemen yang digunakan
dasarnya di Indonesia. dalam pertanian atau konstruksi. Secara
Bidang cakupan teknik pertanian garis besar, manfaat traktor roda
antara lain alat dan mesin budidaya 4 yaitu menarik dan menggerakkan alat
pertanian, mempelajari penggunaan, pengolah tanah, menarik mesin penanam
pemeliharaan dan pengembangan alat dan (transplanter), dan penggerak mesin
mesin budidaya pertanian. Tujuan utama lainnya.

63
Jurnal AgriTechno (Vol. 9, No. 1, April 2016)
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (Ex-Farm) Universitas Hasanuddin
data ketersediaan Alat dan mesin pertanian Makassar.
Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013
Alat dan Bahan
jumlah traktor empat roda yang tersebar
diseluruh Kabupaten di Sulawesi Selatan Bahan yang digunakan dalam
sebanyak 256 unit, di Kabupaten Gowa penelitian uji kinerja traktor roda 4 ini
yang paling banyak jumlah traktor roda 4 adalah bahan bakar minyak (solar).
yaitu 34 unit kemudian Kabupaten Takalar Peralatan yang digunakan dalam
sebanyak 32 unit. Ada dua Kabupaten yang penelitian ini adalah traktor roda 4 model
tidak memiliki traktor roda 4 yaitu pada TA 6504, bajak piring (disk plow), meteran,
Kabupaten Selayar dan Toraja Utara. penggaris, stopwatch, gelas ukur, patok,
Sedangkan luas lahan sawah di Sulawesi timbangan digital, oven dan alat tulis.
Selatan menurut Badan Pusat Statistik 2011
adalah sebanyak 562.444 ha, pada lahan Bagan Alir Penelitian
sawah ini terbagi – bagi berdasarkan Berikut ini adalah langkat – langkah
penggunaanya. untuk melakukan penelitian pengujian
Mengolah tanah perkebunan yang traktor roda 4 pada lahan kering :
luas menggunakan traktor roda 4 dengan
bajak piring (disk plow), perlu dilakukan Mulai
pengujian traktor untuk mengetahui
efisiensi kerja dan kapasitas kerja traktor
Observasi Lahan dan Konsultasi
dalam mengolah lahan agar dapat Teknis dengan Operator
membantu menyelesaikan persoalan –
persoalan yang diahadapi petani dan
mengurangi biaya produksi serta dapat Menyiapkan Alat dan Bahan
meningkatkan kesejahteraan petani.
Menghitung Waktu Pengolahan Tanah,
Tujuan dan Kegunaan Penelitian Kecepatan Maju dan Slip Roda
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efisiensi kerja dan biaya Mengukur Lebar Kerja dan
operasional traktor roda 4 dalam mengolah Kedalaman Hasil Pembajakan
tanah dengan menggunakan implemen
bajak piring (disk plow) pada lahan
perkebunan (lahan kering). Mengukur Komsumsi Bahan Bakar
Kegunaan penelitian ini adalah
memberikan informasi tentang efisiensi Mengolah dan Analisis Data
kerja traktor roda 4 dalam mengolah tanah
pada lahan perkebunan sehingga dapat
membantu petani dalam meningkatkan Selesai
kualitas pengolahan tanah, produktivitas Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
tenaga kerja, dan dapat mengetahui biaya
operasional. Skema Pengujian
Skema petak uji traktor tangan bajak
METODOLOGI PENELITIAN singkal dengan pola pengolahan tepi pada
lahan petani, dengan melakukan tiga kali
Waktu dan Tempat ulangan dapat digambarkan sebagai berikut
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan :
Mei 2015 di lahan Experiental Farming

64
bahwa klasifikasi tanah pada lahan
penelitian Teaching farming, berdasarkan
hasil uji sampel tanah di Laboratorium
Kimia dan Kesuburan Tanah bahwa tanah
pada lahan tersebut memiliki kelas tekstur
liat, dan untuk mengetahui kadar air tanah
dilakukan uji sampel tanah sehingga
diketahui bahwa tanah tersebut memiliki
kadar air basis basah 29,28 %. Tujuan dari
Gambar 4. Skema Pengujian. analisis tanah yaitu agar dapat mengetahui
keadaan tanah atau sifat fisik tanah dan
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat menyesuaikan traktor apa yang cocok
digunakan dalam pengolahan tanah, hal ini
Keadaan Lahan dan Kondisi Pengujian berdasarkan Darun et al. (1983), keadaan
Pengujian traktor roda 4 model AT tanah ini menentukan jenis alat dan traktor
6504 dengan implemen bajak piring (disk yang digunakan juga mempengaruhi
plow) pada lahan kering. Lahan yang kapasitas kerja dari pengolahan tanah.
digunakan pada pengujian ini memiliki Tanah yang basah memberikan tahanan
ukuran 20 x 10 meter yang berbentuk tanah terhadap tenaga penarik relatif lebih
persegi panjang dengan tiga kali rendah dibanding dengan tanah kering.
pengulagan agar mendapatkan hasil Proses Kerja Traktor Roda 4 dengan
pengujian yang akurat. Keadaan vegetasi Bajak
permukaan lahan itu sendiri terdapat bekas Piring
tanaman ubi kayu, rumput – rumput
disekitar lahan, dan akar pohon yang
memungkinkan kemacetan pada saat
pengolahan tanah karena akar pohon besar
yang saat dapat sehingga sulit tertarik oleh
bajak yang digunakan. Pada penelitian ini
pada lahan terdapat beberapa akar pohon
yang masih bisa dibalik oleh banyak traktor
sehingga tidak terjadi kemacepatan pada
saat pengolahan tanah. Untuk mengetahui Gambar 5. Pengoperasian Traktor
kondisi tanah pada lahan pengujian traktor Roda 4 dan pengolahan
roda 4 mengambil sampel tanah untuk lahan kering dengan bajak
dianalis, hasil analisis dapat disajikan pada piring (Disk Plow)
Tabel 1 dibawah ini : Pada Gambar 7 di atas adalah proses
Tabel 1. Kondisi tanah pada lahan pengolahan atau uji kinerja traktor roda 4
pengujian model AT 6504 dengan menggunakan
traktor roda 4 bajak piring (Disk Plow) diameter 65 cm
pada lahan kering. Pada pengolahan tanah
Klas
Sampel Pasir Debu Liat Tekstur
di atas menggunakan pola tepi, pembajakan
(%) (%) (%) dengan pola tepi dilakukan dari tepi
32 25 43 Liat membujur lahan, lembaran hasil
Sumber : Laboratorium Kimia dan pembajakan kearah luar lahan. Traktor
Kesuburan diputar kekiri dan membajak dari tepi lahan
Tanah Jurusan Tanah, 2015. dengan arah sebaliknya. Menentukan pola
pengolahan sebelum mengolah tanah harus
Kondisi tanah pada lahan pengujian sesuai kondisi dan ukuran lahan agar lebih
traktor pada Tabel 1 diatas menunjukkan

65
efektif dan efisien. Ini sesuai pernyataan memotong akar yang tidak terlalu besar
Tas (2008) yang menyatakan bahwa untuk saat pengolahan tanah.
melakukan pengolahan tanah perlu Luas lahan yang digunakan untuk
menggunakan pola - pola pengolahan pengujian traktor roda 4 ini 0,02 ha, untuk
tertentu sesuai ukuran lahan yang mengolah tanah tersebut membutuhkan
digunakan agar waktu pada saat 0,15 jam dengan kecepatan maju rata-rata
pembelokan tidak terbuang saat pengolahan 0,53 m/s atau sekitar 0,191 km/jam.
tanah dan mendapatkan hasil olahan yang Kecepatan rata-rata traktor diperoleh pada
efektif dan efisien. saat melakukan uji kecepatan maju traktor
Kapasitas Kerja Traktor yang dilakukan tiga kali pengulangan
Pengujian kapasitas kerja traktor roda dengan jarak 20 meter tanpa mengolah
4 menggunakan implement bajak piring tanah. Kecepatan rata-rata maju traktor
(disk plow) pada lahan penelitian dapat kita dapat dijadikan acuan untuk pengujian
lihat hasil uji pada Tabel 2. kapasitas lapang teoritis. Kapasitas lapang
Tabel 2. Kapasitas kerja traktor roda 4 ada dua yaitu teoritis (KLT) dan efektif
dengan implement bajak piring (KLE). Untuk mengetahui kapasitas lapang
Kinerja teoritis (KLT), lebar implement bajak
No Pengamatan Satuan piring dikali dengan kecepatan rata – rata
Traktor
1 Lebar Hasil Pembajakan m maju traktor sehingga dihasilkan 0,53 m/s
1,00
atau sekitar 0,191 km/jam dan
2 Kedalaman Pembajakan cm 17,2 memanfaatkan hasil kerja olahan
3 Kecepatan Rata-rata km/jam 0,191 sepenuhnya 100%. Sedangkan untuk
5 Luas Lahan Ha 0,02 kapasitas lapang efektif (KLE), pengujian
6 Lama Pengolahan Jam 0,15
traktor dengan bajak piring (disk plow)
diperoleh hasil sebesar 0,138 ha/jam, ini
7 Kapasitas lapang
diperoleh dari rata – rata luas hasil olahan
Teoritis (KLT) ha/jam 0,204 dibagi dengan rata-rata waktu kerja dalam
Efektif (KLE) ha/jam 0,138 tiga kali pengulangan dilapangan untuk
8 Kapasitas Kerja jam/ha 7 mendapatkan hasil maksimal dan lebih
9 Efisiensi %
akurat. Beberapa faktor yang
68
mempengaruhi yaitu kondisi lahan, ukuran
10 Konsumsi Bahan Bakar liter/jam 6,498 dan bentuk petakan yang hanya berukuran
11 Slip % 3,66 20 x 10 meter atau 0,02 ha yang
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015 mempersulit pembelokan traktor roda 4, ini
juga dapat dipengaruhi oleh keadaan traktor
Pada Tabel 2 menunjukkan hasil dan keterampilan operator dalam mengolah
kinerja traktor roda 4 dengan lebar tanah untuk mendaapatkan hasil yang
implement bajak piring (disk plow) 1,07 maksimal. Berdasarkan hasil penelitian di
meter, memiliki lebar hasil pembajakan lapangan hal ini sesuai pernyataan Drun, et,
1,00 meter dan kedalaman olahan rata-rata al. (1983) yang menjelaskan bahwa pola
17,2 cm, kedalaman olahan dipengaruhi pengolahan berhubungan erat dengan
oleh kondisi lahan apabila pada lahan waktu yang hilang karena belokan selama
terdapat akar yang dilewati oleh roda pengolahan tanah dan operator yang
traktor maka kedalaman pengolahan akan berpengalaman dan terampil akan
rendah karena roda tersebut terangkat. memberikan hasil kerja yang lebih baik.
Bajak piring dapat digunakan pada jenis
tanah keras, kering, tanah berbatu selain itu Efesiensi traktor roda 4 yang didapat
juga dapat digunakan untuk lahan yang dalam pengujian ini adalah 68%, artinya
berakar karena bajak piring ini juga dapat kondisi traktor ini masih layak digunakan
dalam pengolahan tanah karena

66
efisiensinya masih diatas 50%. Efesiensi dalam posisi yang sama juga adanya akar –
yang didapatkan dalam pengujian ini akar tanaman liar yang tersangkut di bajak
tergolong masih rendah karena dilihat dari saat pengujian dengan mengolah tanah. Hal
umur ekonomis traktor ini masih sangat ini berdasarkan pernyataan Yuswar (2004),
layak digunakan dalam mengolah tanah, bahwa slip roda merupakan selisih antara
rendahnya efisiensi kerjanya ini jarak tempuh traktor saat dikenai beban
diakibatkan oleh luas lahan karena luas dengan jarak tempuh traktor tanpa beban
lahan sangat mempengaruhi kapasitas dan pada putaran roda penggerak yang sama.
efesiensi kerjanya. Didapakan dari hasil
Analisis Biaya Pokok Produksi
pengukuran di lapangan yaitu kecepatan Asumsi yang digunakan untuk
maju dan waktu pengolahan tanah hal ini analisis biaya tetap adalah sebagai berikut :
berdasarkan pernyataan Yuswar (2004) 1. Harga Traktor Rp. 345.000.000,-/unit
No Biaya Tetap Rp/tahun 2. Nilai Akhir (10% Harga Awal)
1 Biaya Penyusutan 29.000.000,- Rp. 34.500.000,-
2 Biaya Bunga Modal 1.423.125,-
3 Biaya Pajak Alat dan Mesin 690.000,-
3. Umur Ekonomis10 tahun
4 Biaya Garasi 345.000,- Tabel 3. Hasil Analisis Biaya Tetap
Total Biaya Tetap 31.458.125,- Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015
bahwa efisiensi suatu traktor tergantung
dari kapasitas lapang teoritis dan kapasitas Biaya Biaya tetap (fixed cost)
lapang efektif, ini telah dibuktikan karena merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
efisiensi yang didapatkan rendah. produksi dimana nilai totalnya tetap pada
kegiatan tertentu. Dalam menghitung biaya
Komsumsi bahan bakar rata-rata yang pokok produksi diperlukan beberapa
digunakan pada saat pengolahan lahan parameter biaya yang digunakan untuk
seluas 0,02 ha atau 20 x 10 meter dengan 3 menganalisis biaya. Asumsi yang
kali pengunlangan adalah 6,498 liter/jam. digunakan untuk analisis biaya tetap adalah
Komsumsi bahan bakar dipengaruhi harga traktor Rp. 345.000.000,-/unit, harga
beberapa faktor diantaranya waktu traktor ini sesuai dengan harga yang
pengolahan, hal ini berdasarkan data dari ditawarkan PT Mahesa Agri Nusantara
Zulias & Zulkifli (2014), bahwa kecepatan pada tahun 2013, dengan nilai akhir adalah
kendaraan dan komsumsi bahan bakar 10% dari harga awal yaitu sebesar Rp.
mempunyai hubungan yang kuat. Semakin 34.500.000. ketentuan 10% nilai akhir dari
cepat maju traktor maka komsumsi bahan harga awal merupakan referensi dari
bakar akan semakin meningkat, semakin beberapa literatur dengan umur ekonomis
banyak BBM yang yang dibakar maka traktor adalah 10 tahun.
semakin banyak tenaga yang dihasilkan Analisis biaya pokok produksi biaya
sehingga semakin cepat kendaraan tetap diatas ada beberapa asumsi yang
bergerak. digunakan yaitu harga traktor, nilai akhir
Uji slip pada roda traktor yang (10% harga awal) dan umur ekonomis
didapatkan sebesar 3,66%, ini didapatkan traktor.
dari perbandingan pengujian tanpa Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa total
mengolah dengan mengolah dengan biaya tetap yang dikeluarkan selama 10
putaran roda setiap pengujian adalah 5 dan tahun (umur ekonomis) untuk traktor roda 4
10 putaran roda kemudian diketahui masing adalah Rp. 31.458.125,-. Ini dikarenakan
– masing perbandingan jarak tempuhnya biaya penyusutan Rp. 29.000.000,-/tahun
dengan putaran yang sama dengan dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai
pengujian yang berbeda. Ada beberapa akhir traktor Rp. 34.500.00,-/ tahun. Biaya
faktor yang mempengaruhi yaitu penyusutan ini dipengaruhi oleh harga awal
adanya akar pohon besar yang ada pada traktor dan perkiraan harga jual traktor.
lahan yang menyebabkan roda berputar Biaya bunga modal traktor sebesar Rp.

67
1.423.125,-/tahun hal ini dipengaruhi oleh dan lama pengoperasian rata – rata 0,15
suku bunga bank (7,50%). Biaya pajak alat jam (8,74 menit). Untuk biaya bahan bakar
dan mesin sebesar Rp. 690.000,-/tahun dan persatuan waktu Rp. 43.538,-/jam dengan
biaya garasi sebesar Rp. 345.000,-/tahun. asumsi harga Rp. 6.700,-/liter. Biaya bahan
bakar untuk pengolahan tanah 318.250,-/ha.
Harga yang digunakan untuk analisis
Biaya pelumas yang digunakan pada
biaya tetap adalah sebagai berikut :
saat pengoperasian traktor sebesar Rp.
1. Harga Bahan Bakar Rp. 6.700,-/liter
6.365,-. Hal ini dikarenakan lama
2. Harga Pelumas Rp. 36.000,-/liter
pengolahan tanah rata-rata selama 0,15 jam
3. Upah Operator Rp. 70.000,-/orang/hari
(8,74 menit) dan kapasitas tangki pelumas
Tabel 4 di bawah adalah analisis traktor roda empat 20 liter dengan lama
biaya tidak tetap yang dikeluarkan pemilik operasi 100 jam ganti oli dan untuk biaya
traktor pada saat mengolah tanah, apabila pelumas persatuan waktu sebesar Rp.
mengolah tanah total biaya yang dihasilkan 10.853,-/jam dan asumsi harga pelumas Rp.
dalam satuan Rp/jam kemudian dikonfersi 37.000,-/liter, jadi biaya pelumas untuk
dalam satuan Rp/ha agar dapat mengetahui dalam mengolah 0,02 ha adalah 318.250,-
berapa biaya yang dikeluarkan saat /ha.
mengolah tanah dalam hitungan per ha. Untuk biaya perbaikan mesin sebesar
Tabel 4. Hasil Analisis Biaya Tidak Tetap Rp. 6.072,- hal ini dikarenakan jika
(Diuiji pada lahan 0,02 ha) mengolah tanah selama 0,15 jam (8,74
No Biaya Tidak Rp Rp/jam Rp/ha menit) maka biaya perbaikan yang
Tetap dikeluarkan sebanyak Rp. 41.400,-/jam,
1 Biaya Bahan 6.365,- 43.538,- 318.250,-
dan untuk megolah lahan seluas 0,02 ha
Bakar
2 Biaya Pelumas 10.853,- 74.000,- 542.667,- maka biaya yang dikeluarkan sebanyak
3 Perbaikan Mesin 6.072,- 41.400,- 303.600,- 303.600,-/ha. Sedangkan untuk biaya
4 Perbaikan Alat 85.067,- 58.000,- 4.253.333, perbaikan alat untuk pemakaian 0,02 ha
- sebesar 4.253.333,-/ha.
5 Biaya Operator 1.512,- 10.267,- 75.600,-
Asumsi upah operator Rp. 70.000,-
Total Biaya Tidak 109.869 173.016 5.493.450,
Tetap ,- ,- - /orang/hari, biaya operator yang
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015 dikeluarkan untuk mengolah tanah selam
0,15 jam sebesar Rp. 10.267,-/jam
Biaya tidak tetap (variable cost) dan untuk mengolah tahan seluas 0,02 ha
merupakan biaya yang dikeluarkan hanya maka biaya yang dikeluarkan Rp. 75.600,-
pada saat alat/mesin beroperasi dimana /ha. Analisis biaya tidak tetap dalam suatu
besarnya tergantung dari jumlah jam kerja produksi akan dapat berubah sesuai dengan
dari alat/mesin tersebut. Harga yang kegiatan alat/mesin yang dilakukan selama
digunakan untuk analisis biaya tetap beroperasi. Berbeda dengan biaya tetap
meliputi harga bahan bakar (solar) Rp. yang nilanya tidak dapat berubah-ubah
6.700,-/liter, harga pelumas Rp. 36.000,- disetiap kegiatannya.
/liter dan upah operator Rp. 70.000,-
/orang/hari. KESIMPULAN DAN SARAN
Analisis biaya tidak tetap ada
beberapa harga yang digunakan, yaitu Kesimpulan
harga bahan bakar, harga pelumas, biaya Kesimpulan yang diperoleh dari
perbaikan dan upah operator. Pada Tabel 4 pengujian ini adalah:
hasil analisis biaya tidak tetap hanya 1. Kerja traktor roda 4 model AT 6504
dikeluarkan ketika traktor beroperasi dengan bajak piring berdiameter 65 cm
dengan total biaya bahan bakar Rp. untuk mengolah tanah seluas 0,02 ha
318.250,-/ha dengan komsumsi bahan kurang efektif dan efisien.
bakar 6,498 liter/jam dengan luas 0,02 ha

68
2. Rendahnya efisiensi yang didapatkan Tsukuba International Agriculture
saat pengolahan tanah itu diakibatkan Training Center. JICA.
oleh kurang mahirnya operator Salengke. (2011). Draf Buku Ajar
sehingga banyak waktu yang terbuang Matakuliah Ekonomi Teknik.
saat pembelokan. Makassar: Program Studi Keteknikan
3. Kemampuan kerja traktor roda 4 model Pertanian Universitas Hasanuddin.
AT 6504 dengan bajak piring dapat
mengolah lahan kering pada jenis Santosa, Andasuryani, & V.Veronica.
tekstur tanah liat dengan kecepatan rata (2005). Kinerja Traktor Tangan
– rata 0,53 m/s atau sekitar 0,191 Untuk Pengolahan Tanah. Padang:
km/jam. Staf Pengajar Universitas Andalas
Padang.
Saran Sembiring, Suastawan, & Hermawan.
Saran yang direkomendasikan untuk (2000). Konstruksi dan Pengukuran
penelitian selanjutnya agar menggunakan Kinerja Traktor Pertanian. Bogor:
lahan kering yang lebih luas agar Fateta IPB.
pengoperasian traktor roda 4 lebih efisien. Tas, 2008. Pengolahan Tanah dan
Dinamika Tanah. Teknologi
DAFTAR PUSTAKA Pertanian.
Anonim. (2013). Traktor Pertanian. [Buku Yuswar, Yunus. (2004). Perubahan
Bahan Ajar]. Direktorat Pembinaan Beberapa Sifat Fisik Tanah dan
Sekolah Menengah Kejuruan. RI. Kapasitas Kerja Traktor Akibat
Lintasan Bajak Singkal Pada
Ariesman. (2012). Mempelajari Pola Berbagai Kadar Air Tanah. Banda
Pengolahan Tanah Pada Lahan Aceh: Pascsarjana Universitas Syiah
Kering Menggunakan Traktor Banda Aceh.
Tangan Dengan Bajak Rotari
[Skripsi]. Makassar: Universitas Yuswar, Yunus. (2009). Traktor Poros-
Hasanuddin. Dua Pada Beberapa Lahan Miring
Dan Dampaknya Terhadap Hasil
Badan Pusat Statistik, 2011. Data Luas Kedelai. Banda aceh: Unversitas
Lahan Sawah. Sulawesi Selatan. Syiah Kuala.
Badan Pusat Statistik, 2013. Data Zulias, M., & Zulkifli. (2014). Analisis
Ketersediaan Alat dan Mesin Kapasitas Kerja dan Kebutuhan
Pertanian. Sulawesi Selatan. Bahan Bakar Traktor Tangan
Darun, S. Mantondang, & Sumono. Berdasarkan Variasi Pola
(1983). Pengantar Alat dan Pengolahan Tanah Kedalaman
Mesin-Mesin Perkebunan. Medan: Pembajakan Dan Kecepatan Kerja.
Universitas Sumatera Utara. Riau: Universitas Islam Riau
Hardjowigeno, 2003. Ilmu Tanah.
Akademi, Pressindo. Jakarta.
Iqbal. (2012). Kajian Alat dan Mesin
Dalam Pengelolaan Serasa Tebu
Pada Perkebunan Tebu Lahan PG
Takalar [Disertasi]. Bogor: Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor.
Koga, Y. (1988). Farm Machinery vol. II.
69

Anda mungkin juga menyukai