BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Ada dua kondisi yang biasanya muncul pada proses perakitan. Kondisi
pertama yaitu tidak ada ketergantungan dari komponen-komponen dalam proses
pengerjaannya sehingga setiap komponen mempunyai kesempatan untuk
dilaksanakan pertama kali dan di sini dibutuhkan prosedur penyelesaian untuk
menentukan prioritas. Kondisi kedua yaitu apabila saatu komponen telah dipilih
untuk dirakit makan urutan untuk merakit komponen lain telah di mulai. Di sini
dinyatakan batasan precedence-nya untuk pengerjaan komponen-komponen. Pada
metode ini stasiun kerja disusun sesuai dengan yang diinginkan dengan syarat
tidak boleh melewati precedence-nya. Dengan mengacu pada diagram precedence
pada Gambar 3.1 di Bab III, maka dapat disusun precedence constraint pada Tabel
4.1.
1
2,23,24,25,26
9 6,7,8 10,11,12,13,14,15,18,19,20,21,22,
23,24,25,26
10 6,7,8,9 11,12,13,14,15,18,19,20,21,22,23,
24,25,26
11 6,7,8,9,10 12,13,14,15,18,19,20,21,22,23,24,
25,26
Tabel 4.1. Precedence Constraint Produk Rak Sepatu (Lanjutan)
Elemen
Sebelum Sesudah
Kerja
12 6,7,8,9,10,11 13,14,15,18,19,20,21,22,23,24,25,
26
13 6,7,8,9,10,11,12 14,15,18,19,20,21,22,23,24,25,26
14 6,7,8,9,10,11,12,13 15,18,19,20,21,22,23,24,25,26
15 6,7,8,9,10,11,12,13,14 18,19,20,21,22,23,24,25,26
16 - 17,18, 19,20,21,22,23,24,25,26
17 16 18, 19,20,21,22,23,24,25,26
18 16,17 19,20,21,22,23,24,25,26
19 16,17,18 20,21,22,23,24,25,26
20 16,17,18,19 21,22,23,24,25,26
21 16,17,18,19,20 22,23,24,25,26
22 16,17,18,19,20,21 23,24,25,26
23 16,17,18,19,20,21,22 24,25,26
24 16,17,18,19,20,21,22,23 25,26
25 16,17,18,19,20,21,22,23,24 26
Sumber: Data Praktikum, 2021
2
Center kelompok
Proses Pengukuran, pemotongan
pengecekan besi hollow ukuran 120 cm,
I 1,2,3,4,16,17
30 cm, 35 cm dan besi angker ukuran 37
cm dan perakitan kerangka besi.
3
sebagai satu kelompok yaitu 1,2,3,4,16 dan 17, Untuk work center II elemen kerja
sebagai satu kelompok yaitu 5,9, dan 19, Untuk work center III elemen kerja
sebagai satu kelompok yaitu 6,10 dan 18, Untuk work center IV elemen kerja
sebagai satu kelompok yaitu 7 dan seterusnya sampai 7 work center yang didapat.
4
1. Buat diagram precedence dari persoalan yang dihadapi. Dapat dilihat pada Gambar 4.1.
120"
60" 420" 360" 30" 120" 120" 30" 120" 120" 120" 120" 120" 120" 30" 120" 120" 120" 120" 30" 300" 1800" 826" 360"
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 23 24 25 26
60" 120"
16 17
2. Kelompokkan daerah precedence dari kiri ke kanan dalam bentuk kolom-kolom dapat dilihat pada Gambar 4.2.
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII XXIII
120"
60" 420" 360" 30" 120" 120" 30" 120" 120" 120" 120" 120" 120" 30" 120" 120" 120" 120" 30" 300" 1800" 826" 360"
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 23 24 25 26
60" 120"
16 17
1
waktu 240 detik, untuk region II dengan jumlah 540 detik, region III berjumlah
360 detik, region IV berjumlah 30 detik region V berjumlah 120 detik, region VI
berjumlah 120 detik, region VII berjumlah 30 detik, region VIII berjumlah 120
detik, region IX berjumlah 120 detik, region X berjumlah 120 detik, region XI
berjumlah 120 detik, region XII berjumlah 120 detik, region XIII berjumlah 120
detik, region XIV berjumlah 30 detik, region XV berjumlah 120 detik, region XVI
berjumlah 120 detik, region XVII berjumlah 120 detik, region XVIII berjumlah
120 detik, region XIX berjumlah 130 detik, region XX berjumlah 300 detik,
region XXI berjumlah 1800 detik, region XXII berjumlah 600 detik dan region
XXIII berjumlah 60 detik.
2. Modifikasi tabel elemen kerja pada tiap-tiap region.
Dari waktu siklus yang didapat yaitu 2000 detik, elemen kerja diurutkan
sesuai dengan waktu baku terbesar hingga terkecil tetapi tetap memperhatikan
urutan pengerjaan elemennya. Penyusunan stasiun kerja yang layak berdasarkan
metode Kilbridge dan Waster dapat dilihat pada Tabel 4.4.
2
15 30
18 120
1080 II 54%
19 120
Tabel 4.4. Modifikasi Tabel Elemen Kerja Tiap-tiap Region (Lanjutan)
Operasi Waktu Operasi Waktu Stasiun Kerja Efisiensi
(detik) Stasiun Kerja
(detik)
20 120
21 120
22 30
23 300
24 1800 1800 III 90%
25 600
660 IV 33%
26 60
Sumber: Data Praktikum, 2021
Hasil akhir dari penyelesaian dengan metode Kilbridge dan Waster dari
3. Operasi III terdiri dari elemen 24 dengan waktu stasiun kerja 1800 detik dan
efisiensi 90%.
4. Operasi IV terdiri dari elemen 25,26 dengan waktu stasiun kerja 660 detik dan
efisiensi 33%.
3
%
√∑
n
4. Smoothing Index (SI) = (C−Si)²
i=1
= √ 2307600
Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari metode Kilbridge dan
Waster maka dapat digambarkan lintasan yang terbentuk seperti Gambar 4.3.
Bahan
Baku
Rak Sepatu
4
4.5. Metode Helgeson dan Birnie
5
Hubungan antara elemen kerja dibuat dalam bentuk matriks, terdapat hubungan
nilai -1, 0, dan +1. Hubungan Precedence akan bernilai +1 apabila hubungan
elemen kerja yang hendak dihubungkan memiliki hubungan maju dengan elemen
yang lain (hubungan depan). Akan bernilai nol apabila tidak ada hubungan antar
elemen kerja, dan bernilai -1 bila terjadi hubungan kebelakang (hubungan
sebaliknya dari keterangan nilai +1). Matriks Precendence dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
6
Tabel 4.5. Matriks Pendahuluan Diagram Precedence
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 - - - - - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 - - - - - 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 - - - - - 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 - - - - - 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 - - - - - 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 - - - - - 0 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 - - - - - 0 0 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 - - - - - 0 0 0 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 - - - - - 0 0 0 0 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 - - - - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 - - - - - - - - - - - - - - - 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1 1
19 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1 1
20 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1 1
21 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 - 1 1 1 1 1
22 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0 - 1 1 1 1
23 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0 0 - 1 1 1
24 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0 0 0 - 1 1
25 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 1
26 - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
Sumber: Data Praktikum, 2021
Tabel 4.7. Perhitungan Nilai Waktu Pembobotan per Elemen Kerja
J. Bobot
Operasi
Elemen Waktu Operasi Pengikut Posisi
Pengikut
(Detik) (Detik)
2,3,4,5,6,7,8,9,10 420+360+30+120+120+120+
1 (60) ,11,12,13,14,15,1 30+120+120+120+120+120+ 5400
6,17,18,19,20,21, 120+30+60+120+120+120+1
22,23,24,25,26 20+120+30+300+1800+600+
60
3,4,5,6,7,8,9,10,1 360+30+120+120+120+30+1
2 (420) 1,12,13,14,15,16, 20+120+120+120+120+120+ 4980
17,18,19,20,21,22 30+60+120+120+120+120+1
,23,24,25,26 20+30+300+1800+600+60
4,5,6,7,8,9,10,11, 30+120+120+120+30+120+1
3 (360) 12,13,14,15,16,17 20+120+120+120+120+30+6 4620
,18,19,20,21,22,2 0+120+120+120+120+120+3
3,24,25,26 0+300+1800+600+60
5,6,7,8,9,10,11,12 120+120+120+30+120+120+
4 (30) ,13,14,15,16,17,1 120+120+120+120+30+60+1 4590
8,19,20,21,22,23, 20+120+120+120+120+30+3
24,25,26 00+1800+600+60
6,7,8,9,10,11,12,1 120+120+30+120+120+120+
5 (120) 3,14,15,16,17,18, 120+120+120+30+60+120+1 4470
19,20,21,22,23,24 20+120+120+120+30+300+1
,25,26 800+600+60
7,8,9,10,11,12,13, 120+30+120+120+120+120+
6 (120) 14,15,16,17,18,19 120+120+30+60+120+120+1 4350
,20,21,22,23,24,2 20+120+120+30+300+1800+
5,26 600+60
8,9,10,11,12,13,1 30+120+120+120+120+120
7 (120) 4,15,16,17,18,19, +120+30+60+120+120+120 4230
20,21,22,23,24,2 +120+120+30+300+1800+6
5,26 00+60
9,10,11,12,13,14, 120+120+120+120+120+120
8 (30) 15,16,17,18,19,2 +30+60+120+120+120+120 4200
0,21,22,23,24,25, +120+30+300+1800+600+6
26 0
10,11,12,13,14,15 120+120+120+120+120+30
9 (120) ,16,17,18,19,20,2 +60+120+120+120+120+12 4080
1,22,23,24,25,26 0+30+300+1800+600+60
11,12,13,14,15,16 120+120+120+120+30+60+
10 ,17,18,19,20,21,2 120+120+120+120+120+30 3960
(120) 2,23,24,25,26 +300+1800+600+60
12,13,14,15,16,17, 120+120+120+30+60+120+
11 18,19,20,21,22,23, 3840
120+120+120+120+30+300
(120) 24,25,26 +1800+600+60
1
12 120+120+30+60+120+120+
13,14,15,16,17,18 3720
(120) 120+120+120+30+300+1800
,19,20,21,22,23,2 +600+60
4,25,26
Tabel 4.7. Perhitungan Nilai Waktu Pembobotan per Elemen Kerja (Lanjutan)
Operasi J. Bobot
Elemen Pengikut Waktu Operasi Pengikut Posisi
(Detik) (Detik)
13 120+30+60+120+120+120+
14,15,16,17,18,1 3600
(120) 120+120+30+300+1800+600
9,20,21,22,23,24, +60
25,26
14 30+60+120+120+120+120+
15,16,17,18,19,20 3480
(120) 120+30+300+1800+600+60
,21,22,23,24,25,2
6
60+120+120+120+120+120
15 (30) 16,17,18,19,20,2 3450
+30+300+1800+600+60
1,22,23,24,25,26
120+120+120+120+120+30
16 (60) 17,18,19,20,21,22 3390
+300+1800+600+60
,23,24,25,26
17 120+120+120+120+30+300+1
18,19,20,21,22,23, 3270
(120) 800+600+60
24,25,26
18 120+120+120+30+300+1800+
19,20,21,22,23,24, 3150
(120) 600+60
25,26
19 120+120+30+300+1800+600+
20,21,22,23,24,25, 3030
(120) 60
26
20 120+30+300+1800+600+60
21,22,23,24,25,26 2910
(120)
21 30+300+1800+600+60
22,23,24,25,26 2790
(120)
22 (30) 300+1800+600+60
23,24,25,26 2760
23 1800+600+60
24,25,26 2460
(300)
24 600+60
25,26 660
(1800)
25 60
26 60
(600)
26 (60) -
- -
2
Sumber: Data Praktikum, 2021
3
21 21 2790
22 22 2760
23 23 2460
24 24 660
25 25 60
26 26 0
Sumber: Pengolahan Data, 2021
Tabel 4.9. Pembentukan Stasiun Kerja dengan Metode Hegelson dan Birnie
Waktu Wak Hasil Juml
Kumulatif
Eleme tu Pengurang Keteranga ah
n (a) Sikl an (T=C- Wak
n
(Detik) us a) tu
(C) (Det
ik)
Work Center I
60 60 2000 1940 Masuk
120 180 2000 1820 Masuk
60 240 2000 1760 Masuk
420 660 2000 1340 Masuk
120 780 2000 1220 Masuk
360 1140 2000 860 Masuk
30 1170 2000 830 Masuk 1267
120 1290 2000 710 Masuk 0
120 1410 2000 590 Masuk
30 1440 2000 560 Masuk
120 1560 2000 440 Masuk
120 1680 2000 320 Masuk
120 1800 2000 200 Masuk
120 1920 2000 80 Masuk
Work Center II
120 120 2000 1880 Masuk
120 240 2000 1760 Masuk
30 270 2000 1730 Masuk 1323
120 390 2000 1610 Masuk
120 510 2000 1490 Masuk 0
120 630 2000 1370 Masuk
120 750 2000 1250 Masuk
4
30 780
2000 1220 Masuk
300 1080
2000 920 Masuk
Work Center III
1800 1800 2000 200 Masuk 200
Work Center IV
600 600 2000 1400 Masuk
2740
60 660 2000 1340 Masuk
Sumber: Data Praktikum, 2021
√∑
n
4. Smoothing Index (SI) = (C−Si) ²
i=1
√ ( 2000-12670 ) 2 2 2
+ ( 2000-13230 ) + ( 2000-200 ) + ( 2000-2740 ) ²
=√ 113848900+ 126112900 + 3240000 +547600
= 15612,48 Detik = 260,21 menit
Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari metode Hegelson dan Birnie
Bahan
Baku
Rak Sepatu 5
Gambar 4.4. Stasiun Kerja Menurut Metode Hegelson dan Birnie
Sumber: Pengolahan Data, 2021
Routing file merupakan data urutan proses dan waktu pengerjaan tiap-tiap
komponen pada work center. Data routing file proses pembuatan rak sepatu dapat
dilihat pada Tabel 4.11.
6
Kode Item No. Work Waktu Waktu Operasi
Operasi Center Siklus (detik)
1 2000 60
6 2000 120
16 2000 60
2 2000 420
Pengukuran, 17 2000 120
pemotongan dan 3 2000 360
pengelasan 4 2000 30
5 I 2000 120
7 2000 120
8 2000 30
9 2000 120
10 2000 120
11 2000 120
12 2000 120
Tabel 4.11.Routing File Proses Pembuatan Rak Sepatu(Lanjutan)
Kode Item No. Work Waktu Waktu Operasi
Operasi Center Siklus (detik)
13 2000 120
14 2000 120
15 2000 30
Pengukuran,
18 2000 120
pemotongan dan
19 2000 120
pengelasan
20 II 2000 120
21 2000 120
22 2000 30
23 2000 300
Pengamplasan 24 III 2000 1800
25 2000 600
Pengecatan dan
IV
Pemeriksaan 26 2000 60
Sumber: Data Praktikum, 2021
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa terdapat empat stasiun kerja pada proses
pembuatan Rak Sepatu, dengan jumlah Operasi sebanyak 26 operasi. Stasiun
pertama dengan kode item pengukuran, pemotongan dan pengelasan, kode item
stasiun ke-2 yaitu pengukuran, pemotongan dan pengelasan, untuk kode item
1
stasiun ke-3 adalah pengamplasan dan terakhir kode item untuk stasiun ke-4
adalah pengecatan dan pemeriksan.