25000.0
15000.0
y = 1.2775x - 883.36
(mm)
2
R = 0.9954
10000.0
5000.0
0.0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000
Hujan
Hujan
Kejadian Stasiun Hujan Koef thiessen Maksimu
Harian Hujan Maksimum Harian Rata – rata
m
( setelah di urutkan )
Harian
Tahun Bulan Tgl L.waru Pendem L.waru Pendem Rata -rata
Rata²
2 17 76 0 0.966 0.034 73.416 Hujan
1997 73.416
12 6 0 66 0.966 0.034 2.244 Maksimum
Tahun
12 28 87 9 0.966 0.034 84.348 Harian Rata -
1998 84.348 rata
2 5 42 85 0.966 0.034 43.462
12 7 125 20 0.966 0.034 121.43 1997 73.416
1999 121.43 2001 77.490
3 14 0 77 0.966 0.034 2.618
11 10 83 56 0.966 0.034 82.082 2000 82.082
2000 82.082 1998 84.348
7 20 0 96 0.966 0.034 3.264
3 26 78 63 0.966 0.034 77.49 2002 101.838
2001 77.490 2006 102.062
3 12 70 90 0.966 0.034 70.68
1 14 105 12 0.966 0.034 101.838 2005 102.804
2002 101.838 2003 109.158
12 13 0 85 0.966 0.034 2.89
12 30 113 0 0.966 0.034 109.158 1999 121.430
2003 109.158 2004 195.580
12 4 24 94 0.966 0.034 26.38
3 15 200 70 0.966 0.034 195.58
2004 195.580
3 15 200 70 0.966 0.034 195.58
3 21 106 12 0.966 0.034 102.804
2005 102.804
12 14 1 88 0.966 0.034 3.958
2 6 104 47 0.966 0.034 102.062
2006 102.062
5 7 38 96 0.966 0.034 39.972
• Perhitungan Curah Hujan Rancangan
Maximum
Curah hujan rancangan maksimum adalah curah
hujan terbesar tahunan dengan suatu
kemungkinan periode ulang tertentu. Dalam
Contoh ini digunakan metode log pearson type
III dengan pertimbangan bahwa metode tersebut
dapat digunakan untuk semua macam sebaran
data, yang mana besarnya harga koefisien
skewness (Cs) dan koefisien kurtosis (Ck) tidak
ada ketentuan.
Tabel Perhitungan Parameter Statistik Metode Log Pearson Type III
No Tahun R maks Peluang Log x Log Log x - Log (Log x - Log )² (Log x - Log )³
(mm) (%)
0,5
n
n log Xi log X
3 n
log Xi log X
2
Cs i 1
s i 1
(n 1)(n 2) s 3 n 1
Penampang Saluran
Interpolasi Mencari nilai K
Kala
Cs K
Ulang
Perhitungan Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson Type III
2 1.5 -0.225
1.4117 -0.227
No Kala Ulang Peluang K K.S Log Rt Rt 1.4 -0.240
(Tr) Tahun (%) (Tabel)
5 1.5 0.705
1.4117 0.703
1 2 50 -0.2267 -0.0279 0.0951 1.2448
1.4 0.690
a.Tentukan harga G pada masing – masing probabilitas
b. Hitung Pr (%)
Pe = m = 1
x100% x100% 9.09%
n 1 10 1
maks
= 12.94 % < Δcr = 40.9 % dapat disimpulkan bahwa
perhitungan curah hujan rancangan dengan log Pearson
Type III dapat dipergunakan untuk perhitungan selanjutnya.
Penampang Saluran Nilai Koefisien Pengaliran (C) Berdasarkan
Tata Guna Lahan
Sumber : Imam Subarkah ,1980
Perhitungan Debit Air Hujan (Qhjn) Jenis Permukaan / Tata Guna Tanah
Koefissien
Pengaliran
C
Qhjn = 0,278 .C.I.A Rerumputan
Tanah pasir, slope 2 % 0,05 – 0,10
Tanah pasir, slope 2% - 7% 0,10 – 0,15
Tanah pasir, slope 7% 0,15 – 0,20
Tanah gemuk, slope 2 % 0,13 – 0,17
2/3
R 24 Tanah gemuk, slope 2% - 7% 0,18 – 0,22
I 24 mm / jam Tanah gemuk, slope 7 %
Perkantoran
0,25 – 0,35
q = (0.80*180 ) / (24*3600)
= 0.001667 lt /det/orang
Debit Air Kotor (Qak)
Pn . q
Qak
A
Pertumbuhan penduduk (Pn) dapat dihitung dengan metode eksponensial
Pn = Po x em m =r*n
1 2 / 3 1/ 2
V .R .S
n
R = A/P =
Q=A.V
dimana : Q = Debit saluran (m3/det)
A = Luas penampang saluran (m3)
V = Kecepatan aliran rerata (m/det)
Penampang Saluran
Gambar Penampang Saluran Jenis Penampang Saluran
P b 2h 12 m 2
A
R
P
h r (1 cos ) P 2 r
1
A r 2 sin 2
2
CARA PEMBUATAN
LUBANG RESAPAN
BIOPORI
DRAINASE LAPANGAN TERBANG
PENGERTIAN
Airport: Area daratan atau air yang secara regular
dipergunakan untuk kegiatan tinggal landas (take-off)
and mendarat (landing) pesawat udara, dilengkapi
dengan fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat,
perbaikan pesawat, naik turun penumpang, bongkar
muat barang, dilengkapi dengan fasilitas keamanan dan
terminal building untuk mengakomodasi keperluan
penumpang dan barang dan sebagai tempat perpindahan
antar moda transportasi.
Apron: bagian aerodrom yang
dipergunakan oleh pesawat terbang untuk Runway (landas pacu): Bagian memanjang dari sisi darat
parkir, menunggu, mengisi bahan bakar, aerodrom yang disiapkan untuk tinggal landas dan mendarat
mengangkut dan membongkar muat barang pesawat terbang.
dan penumpang. Perkerasannya dibangun
berdampingan dengan terminal building.
Taxiway: Bagian sisi darat dari aerodrom yang dipergunakan
pesawat untuk berpindah (taxi) dari runway ke apron atau
sebaliknya.
Aerodrom: Area tertentu baik di darat maupun di air
(meliputi bangunan sarana dan prasarana, instalasi infrastruktur
dan peralatan penunjang) yang dipergunakan baik sebagian
maupun keseluruhannya untuk kedatangan & keberangkatan
penumpang dan barang, serta pergerakan pesawat terbang.
Namun aerodrom belum tentu dipergunakan untuk penerbangan
yang terjadwal.
FUNGSI DRAINASE LAPANGAN TERBANG
Taxiway
Runway Outlet
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN
Berfungsi :
1. membuang air dari base course
2. membuang air dari subgrade di
bawah permukaan
3. menerima, mengumpulkan, dan
membuang air dari mata air atau
lapisan tembus air.
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN
Perkerasan
Turf
Subgrade
6” Pipa 6”
18”
FUNGSI DRAINASE LAPANGAN TERBANG
Soal : Runway, Shoulder dan fasilitas Inlet rencana seperti pada gambar serta diketahui besarnya
debit banjir Q = 390 l/dt/ha β = 0,982
Hitung Demensi Saluran Drainasi Runway
75 m 75 m
1,5% 1,5%
2.5%
45 m
5%
Soal : Runway, Shoulder dan fasilitas Inlet rencana seperti pada gambar serta diketahui besarnya
debit banjir Q = 390 l/det/ha β = 0,982
Hitung Demensi Saluran Drainasi Runway
Penyelesaian
1.Menghitung luas area yang akan dikeringkan
A = 45 m x 200 m = 9000 m² = 0,9 ha
2. Menghitung
Inlet a. Run Way = 20% x 0,95 = 19 %
b. Shoulder = 80% x 0,30 = 24 %
Shoulder = 43 %
3. Menghitung debit maksimum
Run Way
200m Qmax = A . . β . qt = 0,9 x 43% x 0,982 x 390 l/det = 148.213 l/det
= 0,148 m³/det
D = √ 4 . 0.296 = 0,60 m
π
Perhitungan Drainasi Jalan
Penyelesaian
1.Menghitung debit limpasan jalan 2. Menghitung demensi saluran
A jalan = 12 m x 200 m = 2.400 m² 1
A bahu jalan = 2(2 m x 200 m) = 800 m² V .R 2 / 3 .S 1/ 2 R = A/P =
A parkir = 50 m x 200 m = 10.000 m² n
A total = 13.200 m²