Anda di halaman 1dari 32

Data Stasiun Hujan.

Stasiun Hujan 1 Tahun 2015


Tanggal Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 7,6 - 0,2 - - 0,1 - 50 - - - 4
2 3,7 8 56,5 23,5 58,8 13,1 - - - 22,4 40,6 41,5
3 - 1,7 - 0,2 36,1 - - - 2,8 - 22,5 63,8
4 - 14,5 - 11,2 0,9 - - - - - - 0,2
5 20,5 12,2 - - - - - - - - - -
6 10,8 - - 17,4 - - - - - 2,5 1,2 75
7 32,5 65 - 1,1 - 43 - - - - 61,6 2,6
8 19,7 71,4 2 0,8 3 - - - - - 1,5 -
9 6 13,5 0,1 - 0,2 - - - - - 0,1 51,1
10 - 22,8 - - - 0,5 - - - - 1,5 0,7
11 67,4 3,8 - - - 1,6 - - - 12,5 77,8 8,4
12 17,8 3,4 10 - - - - - - - 1,2 83
13 10,2 67,5 9,3 3,9 3,9 10 - 73 - - 1 9
14 36,3 - 0,2 - 1,1 79,2 - 25 - - - 2,2
15 13,5 3,5 7,6 - 5,3 7,5 - - - - - 0,6
16 - - - - 10 2,3 - - - - 82,4 23,4
17 0,4 35 1,3 1,8 - 0,9 - - - - 0,5 34,5
18 45 1,5 8,2 0,7 - 12 - - - - 134 17,3
19 59,5 6,1 - - 4,8 - - - - - 0,3 -
20 2,8 - 83 164,4 - - - - - - 4,3 -
21 5,3 - 0,3 - 19,1 - - - - - 40,3 -
22 4,5 0,3 3,6 - - - - - - - 0,1 -
23 - - 15,1 20,5 4,7 0,8 36 - - - 1,5 -
24 2 6,4 - 0,1 - 18,8 0,2 - - - 87,3 0,2
25 0,2 - 4 1,8 18,8 - - - - - - 74
26 3,1 - - 17,3 - - 0,7 10 3,1 - 2 6,4
27 - - - 0,1 0,7 2,5 0,2 - - 5 - -
28 35,2 - - 4,3 - - - - - - 1,3 3,2
29 - - - 26,9 - 7,6 12,3 0,1 - - - 4
30 2,7 - 47,8 - - - - - - 1,5 0,5 24,8
31 25 - - - - - 2,5 - - - - 7,8
Jumlah 432 337 249 296 167,4 199,9 51,9 158,1 5,9 43,9 563,5 537,7
Banyaknya Hari
24 19 17 18 14 15 6 5 2 5 23 23
Hujan
Rata -rata
17,99 19,80 15,58 17,41 11,96 13,33 8,65 31,62 2,95 8,78 25,61 23,38
bulanan
Hujan Max 67,4 71,4 83 164,4 58,8 79,2 36 73 3,1 22,4 134 83

Total setahun 3042


Data Curah Hujan Tahunan Sub Das Lowokwaru

STASIUN CURAH HUJAN ( mm )


Lowokwaru Dau Pendem
No Tahun
R1 R2 R3
1 2009 1299.0 1097.0 1365,0
2 2010 2174.0 1935.0 1921,0
3 2011 2227.0 2200.0 1906,0
4 2012 1914.0 1867.0 2015.0
5 2013 2214.0 1727.0 1819.0
6 2014 2390.0 1720.0 1573.0
7 2015 2174.0 1429.0 1258.0
8 2016 2227.0 1834.0 1513.0
9 2017 2187.0 1578.0 1645.0
10 2018 2117.0 1528.0 1549.0
Rerata 2092.3 1097.0 1656.4
Sumber : Dinas Pengairan Kota Malang
Uji Konsistensi Data Hujan Stasiun Lowokwaru

Stasiun Lowokwaru Stasiun Sekitarnya


No Tahun
R1 (mm) R1Kom (mm) R2 (mm) R2Kom (mm)

1 1997 1299.00 1299.00 1231.00 1231.00

2 1998 2174.00 3473.00 1928.00 3159.00

3 1999 2227.00 5700.00 2053.00 5212.00

4 2000 1914.00 7614.00 1941.00 7153.00

5 2001 2214.00 9828.00 1773.00 8926.00

6 2002 2390.00 12218.00 1646.50 10572.50

7 2003 2174.00 14392.00 1343.50 11916.00

8 2004 2227.00 16619.00 1673.50 13589.50

9 2005 2187.00 18806.00 1611.50 15201.00

10 2006 2117.00 20923.00 1538.50 16739.50

Sumber : Data & Perhitungan


GAMBAR A. LENGKUNG MASSA GANDA
STASIUN LOWOKWARU

25000.0

Curah Hujan Komulatif Stasiun yang diuji 20000.0

15000.0
y = 1.2775x - 883.36
(mm)

2
R = 0.9954
10000.0

5000.0

0.0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000

Curah hujan Komulatif Stasiun Sekitanya (mm)

Uji Konsistensi Data Hujan


Data hujan stasiun Lowokwaru tidak mengalami penyimpangan yang berarti R2 = 0.9954
karena 0,80 ≤ R2 ≤ 1,0 tidak perlu di cari faktor koreksinya sebab dianggap tidak mengalami penyimpangan
sehingga data curah hujan stasiun ini tidak perlu dikalikan dengan faktor koreksi (k).
Stasiun Lowokwaru
Tabel Perhitungan Curah Hujan Maksimum Rata - rata

Hujan
Hujan
Kejadian Stasiun Hujan Koef thiessen Maksimu
Harian Hujan Maksimum Harian Rata – rata
m
( setelah di urutkan )
Harian
Tahun Bulan Tgl L.waru Pendem L.waru Pendem Rata -rata
Rata²
2 17 76 0 0.966 0.034 73.416 Hujan
1997 73.416
12 6 0 66 0.966 0.034 2.244 Maksimum
Tahun
12 28 87 9 0.966 0.034 84.348 Harian Rata -
1998 84.348 rata
2 5 42 85 0.966 0.034 43.462
12 7 125 20 0.966 0.034 121.43 1997 73.416
1999 121.43 2001 77.490
3 14 0 77 0.966 0.034 2.618
11 10 83 56 0.966 0.034 82.082 2000 82.082
2000 82.082 1998 84.348
7 20 0 96 0.966 0.034 3.264
3 26 78 63 0.966 0.034 77.49 2002 101.838
2001 77.490 2006 102.062
3 12 70 90 0.966 0.034 70.68
1 14 105 12 0.966 0.034 101.838 2005 102.804
2002 101.838 2003 109.158
12 13 0 85 0.966 0.034 2.89
12 30 113 0 0.966 0.034 109.158 1999 121.430
2003 109.158 2004 195.580
12 4 24 94 0.966 0.034 26.38
3 15 200 70 0.966 0.034 195.58
2004 195.580
3 15 200 70 0.966 0.034 195.58
3 21 106 12 0.966 0.034 102.804
2005 102.804
12 14 1 88 0.966 0.034 3.958
2 6 104 47 0.966 0.034 102.062
2006 102.062
5 7 38 96 0.966 0.034 39.972
• Perhitungan Curah Hujan Rancangan
Maximum
Curah hujan rancangan maksimum adalah curah
hujan terbesar tahunan dengan suatu
kemungkinan periode ulang tertentu. Dalam
Contoh ini digunakan metode log pearson type
III dengan pertimbangan bahwa metode tersebut
dapat digunakan untuk semua macam sebaran
data, yang mana besarnya harga koefisien
skewness (Cs) dan koefisien kurtosis (Ck) tidak
ada ketentuan.
Tabel Perhitungan Parameter Statistik Metode Log Pearson Type III

No Tahun R maks Peluang Log x Log Log x - Log (Log x - Log )² (Log x - Log )³
(mm) (%)

1 1997 73.416 9.09 1.8658 2.0038 -0.1380 0.01904 -0.0026277


2 2001 77.490 18.18 1.8892 2.0038 -0.1145 0.01312 -0.0015027
3 2000 82.082 27.27 1.9142 2.0038 -0.0895 0.00802 -0.0007178
4 1998 84.348 36.36 1.9261 2.0038 -0.0777 0.00604 -0.0004693
m x 5 2002 101.838 45.45 2.0079 2.0038 0.0041 0.00002 0.0000001
x100%
n 1 6 2006 102.062 54.55 2.0089 2.0038 0.0051 0.00003 0.0000001
7 2005 102.804 63.64 2.0120 2.0038 0.0082 0.00007 0.0000006
8 2003 109.158 72.73 2.0381 2.0038 0.0343 0.00117 0.0000403
9 1999 121.430 81.82 2.0843 2.0038 0.0805 0.00649 0.0005225
10 2004 195.58 90.91 2.2913 2.0038 0.2875 0.08268 0.0237735
n 10

Jumlah 20.0378 0.1380 0.137 0.019

Rata -rata 2.0038 0.014 0.002


Cs (Koefisien
1.41165 2.8129 3.0759
Skewness)
Standar
0.12323 0.0250 0.0077
Deviasi

 
0,5

 
n
n log Xi  log X
3  n 
  log Xi  log X
2

Cs  i 1
s   i 1 
(n  1)(n  2) s 3  n 1 
 
Penampang Saluran
Interpolasi Mencari nilai K

Kala
Cs K
Ulang
Perhitungan Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson Type III
2 1.5 -0.225
1.4117 -0.227
No Kala Ulang Peluang K K.S Log Rt Rt 1.4 -0.240
(Tr) Tahun (%) (Tabel)
5 1.5 0.705
1.4117 0.703
1 2 50 -0.2267 -0.0279 0.0951 1.2448
1.4 0.690

2 5 20 0.7033 0.0865 2.0903 123.1076 10 1.5 1.337


1.4117 1.337
3 10 10 1.3365 0.1644 2.1682 147.2918
1.4 1.333
4 25 4 2.1301 0.2620 2.2658 184.4110 25 1.5 2.128

5 50 2 2.7103 0.3334 2.3372 217.3468 1.4117 2.130


1.4 2.146
50 1.5 2.706
Dalam analisa Saluran Drainase ini digunakan curah hujan rancangan
1.4117 2.710
dengan kala ulang 5 tahun yaitu 123.1076 mm
1.4 2.743
Perhitungan Uji Smirnov - Kolmogorov
Distribusi Peluang
No Pr Pt - Pe
Tahun X Log X G
(m) (%) Pe Pt %

1 1997 73.42 1.8658 -1.1198 93.37 9.09 6.63 2.46

2 2001 77.49 1.8892 -0.9295 84.75 18.18 15.25 2.93

3 2000 82.08 1.9142 -0.7266 74.81 27.27 25.19 2.08

4 1998 84.35 1.9261 -0.6306 70.05 36.36 29.95 6.41

5 2002 101.84 2.0079 0.0335 41.61 45.45 58.39 12.94

6 2006 102.06 2.0089 0.0412 41.36 54.55 58.64 4.10

7 2005 102.80 2.0120 0.0667 40.53 63.64 59.47 4.17

8 2003 109.16 2.0381 0.2781 33.71 72.73 66.29 6.44

9 1999 121.43 2.0843 0.6536 21.60 81.82 78.40 3.42

10 2004 195.58 2.2913 2.3334 3.30 90.91 96.70 5.79


n= 10
Jumlah 20.0378
Rata -rata 2.0038
Cs (Koefisien Skewness) 1.41165
Standar Deviasi 0.12323
Contoh Perhitungan : Cari


a.Tentukan harga G pada masing – masing probabilitas

Xi = 73.42 maka Log Xi = 1.8658

G = LogXi  Log X = 1.8658  2.0038 = -1.1198


Si 0.123

b. Hitung Pr (%)

Untuk harga G = -1.1198 dengan Cs = 1.412 dengan tabel di dapat Pr = 93.37 %

* Hitung Peluang empiris ( Pe)

Pe = m = 1
x100% x100%  9.09%
n 1 10  1

c. Hitung Peluang Teoritis (Pt)


Pt = 100 % – Pr
Pt = 100 %- 93.37 % = 6.63 %

d. Hitung selisih Pt dan Pe e. Cari Maks


Pt – Pe = 2.46 %
Dari hasil perhitungan didapat nilai Δmaks = 12.94 %
Pada Tabel nilai Δcr untuk α = 5 % dan jumlah data (n) = 10 di dapat harga
Δcr = 0.409 atau 40.9 %. maka dengan nilai

maks
= 12.94 % < Δcr = 40.9 % dapat disimpulkan bahwa
perhitungan curah hujan rancangan dengan log Pearson
Type III dapat dipergunakan untuk perhitungan selanjutnya.
Penampang Saluran Nilai Koefisien Pengaliran (C) Berdasarkan
Tata Guna Lahan
Sumber : Imam Subarkah ,1980

Perhitungan Debit Air Hujan (Qhjn) Jenis Permukaan / Tata Guna Tanah
Koefissien
Pengaliran
C
Qhjn = 0,278 .C.I.A Rerumputan
Tanah pasir, slope 2 % 0,05 – 0,10
Tanah pasir, slope 2% - 7% 0,10 – 0,15
Tanah pasir, slope 7% 0,15 – 0,20
Tanah gemuk, slope 2 % 0,13 – 0,17
2/3
R  24  Tanah gemuk, slope 2% - 7% 0,18 – 0,22
I  24   mm / jam Tanah gemuk, slope 7 %
Perkantoran
0,25 – 0,35

24  tc  Pusat kota 0,75 – 0,95


Daerah pinggiran 0,50 – 0,70
0 , 77 Perumahan
tc = 0.0195  L  Kepadatan 20 rumah / ha 0,50 – 0,60
 
60  S  Kepadatan 20 – 60 rumah /ha 0,60 – 0,80
Kepadatan 60 – 160 rumah / ha 0,70 – 0,90
Perindustrian
Koefisien Daerah Pengaliran (C) Industri ringan 0,50 – 0,60
Perhitungan koefisien daerah pengaliran dilakukan berdasarkan Industri berat 0,60 – 0,90
data-data penggunaan lahan dan koefisien tata guna lahan. Pertanian 0,45 – 0,55
Perkebunan 0,20 – 0,30
Dalam analisa nilai koefisien pengaliran dengan Metode SIG Pertamanan, Kuburan 0,10 – 0,25
Tempat bermain 0,20 – 0,35
Luas Daerah Pengaliran (A) meliputi masing Jalan
- masing per Sub Saluran Beraspal 0,70 – 0,95
Beton 0,80- 0,95
Batu 0,70 – 0,85
Daerah yang tidak dikerjakan 0,10 – 0,30
Penampang Saluran Air buangan penduduk diperhitungkan berdasarkan kebutuhan air tiap orang per hari,
diambil sebesar 180 lt/hr/orang. Jumlah air kotor yang terbuang adalah sebesar 80 %
dari kebutuhan air bersih.

q = (0.80*180 ) / (24*3600)
= 0.001667 lt /det/orang
Debit Air Kotor (Qak)

Pn . q
Qak 
A
Pertumbuhan penduduk (Pn) dapat dihitung dengan metode eksponensial

Pn = Po x em  m =r*n

Perhitungan : Pn = jumlah penduduk yang diperkirakan pada tahun ke-n


Po = jumlah penduduk pada awal
Po tahun 2005 = 43.400 jiwa
r = angka pertambahan penduduk
n = 5 tahun n = jangka waktu dalam tahun
r = 0.86 % e = bilangan pokok dari sistem logaritma = 2,71828
maka jumlah penduduk tahun 2010 :
m = 0.0086 * 5
= 0.043
Pn = 43.400 x 2.71828 0.043
= 45.3070 jiwa ( Untuk 5 tahun)
Pn = 44.1530 jiwa. ( Untuk 2 tahun )
Pn = 47.2976 jiwa. ( Untuk 10 tahun )
Menentukan kecepatan dengan rumus Manning

1 2 / 3 1/ 2
V  .R .S
n
R = A/P =

Menentukan debit saluran

Q=A.V
dimana : Q = Debit saluran (m3/det)
A = Luas penampang saluran (m3)
V = Kecepatan aliran rerata (m/det)
Penampang Saluran
Gambar Penampang Saluran Jenis Penampang Saluran

Penampang saluran trapesium


A = ( b + m.h ). h

P  b  2h 12  m 2
A
R
P

Penampang saluran segiempat


A=b.H
A
R
P  b  2h P

Penampang saluran lingkaran


 dalam radian

h  r (1  cos  ) P  2 r

 1 
A  r 2    sin 2 
 2 
CARA PEMBUATAN
LUBANG RESAPAN
BIOPORI
DRAINASE LAPANGAN TERBANG
PENGERTIAN
Airport: Area daratan atau air yang secara regular
dipergunakan untuk kegiatan tinggal landas (take-off)
and mendarat (landing) pesawat udara, dilengkapi
dengan fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat,
perbaikan pesawat, naik turun penumpang, bongkar
muat barang, dilengkapi dengan fasilitas keamanan dan
terminal building untuk mengakomodasi keperluan
penumpang dan barang dan sebagai tempat perpindahan
antar moda transportasi.
Apron: bagian aerodrom yang
dipergunakan oleh pesawat terbang untuk Runway (landas pacu): Bagian memanjang dari sisi darat
parkir, menunggu, mengisi bahan bakar, aerodrom yang disiapkan untuk tinggal landas dan mendarat
mengangkut dan membongkar muat barang pesawat terbang.
dan penumpang. Perkerasannya dibangun
berdampingan dengan terminal building.
Taxiway: Bagian sisi darat dari aerodrom yang dipergunakan
pesawat untuk berpindah (taxi) dari runway ke apron atau
sebaliknya.
Aerodrom: Area tertentu baik di darat maupun di air
(meliputi bangunan sarana dan prasarana, instalasi infrastruktur
dan peralatan penunjang) yang dipergunakan baik sebagian
maupun keseluruhannya untuk kedatangan & keberangkatan
penumpang dan barang, serta pergerakan pesawat terbang.
Namun aerodrom belum tentu dipergunakan untuk penerbangan
yang terjadwal.
FUNGSI DRAINASE LAPANGAN TERBANG

1. Intersepsi dan mengalirkan air permukaan dan


air tanah yang berasal dari lokasi di sekitar
lapangan terbang.
2. Membuang air permukaan dari lapangan
terbang
3. Membuang air bawah tanah dari lapangan
terbang
SISTEM DRAINASE
• Sistem drainase lapangan terbang biasanya
terdiri dari :
a. drainase permukaan
b. drainase bawah permukaan
DRAINASE PERMUKAAN

• Berfungsi untuk menangani air permukaan di sekitar


lapangan terbang, khususnya yang berasal dari hujan.
• Langkah perencanaan :
a. menentukan debit rencana (berupa aliran
permukaan/runoff)
b. menentukan layout drainase permukaan
Debit Rencana
• Debit rencana sama dengan besarnya aliran
permukaan.
• Dapat ditentukan dengan rumus rasional.
• Hujan rencana harus mempertimbangkan faktor teknis
dan ekonomis.
• FAA menyarankan :
- untuk lapangan terbang sipil digunakan hujan
rencana dengan kala ulang 5 tahun
- untuk lapangan terbang militer digunakan
hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun.
Layout Drainase Permukaan
• Penentuan layout sistem drainase permukaan didesain
berdasarkan hasil akhir peta kontur landasan pacu
(runway), landasan taksi (taxiway), dan apron.
• Layout harus dapat menghindari gerusan dan
pengendapan saluran.
• Jika digunakan saluran bulat maka diameter
minimumnya tidak boleh kurang dari 12 inchi (30 cm).
• Jarak antar inlet (lubang pemasukan) ke arah
memanjang berkisar antara 60 – 120 m sedangkan
jauhnya tidak lebih dari 75 ft (22,5 m) dari tepi
perkerasan.
• Inlet pada apron diletakkan pada perkerasan.
Contoh bagian dari layout drainase
lapangan terbang

Taxiway

Runway Outlet
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

Berfungsi :
1. membuang air dari base course
2. membuang air dari subgrade di
bawah permukaan
3. menerima, mengumpulkan, dan
membuang air dari mata air atau
lapisan tembus air.
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

Untuk saluran bawah tanah dapat dipakai


pipa berlubang dengan bahan pipa
terbuat dari metal, beton, PVC,dll.
Berdasarkan pengalaman, pipa dengan
diameter 6 in (15 cm) sudah cukup untuk
mengalirkan air.
Dua tipe tampang melintang
lapangan terbang

Shoulder Run way Shoulder


Detail potongan melintang drainase bawah
permukaan lapangan terbang

Perkerasan

Turf

Base course drainage

Subgrade

Material filter dipadatkan

Muka air tanah setelah drainase

6” Pipa 6”

18”
FUNGSI DRAINASE LAPANGAN TERBANG

1. Intersepsi dan mengalirkan air permukaan dan


air tanah yang berasal dari lokasi di sekitar
lapangan terbang.
2. Membuang air permukaan dari lapangan
terbang
3. Membuang air bawah tanah dari lapangan
terbang
Perhitungan Drainasi LAPTER

Soal : Runway, Shoulder dan fasilitas Inlet rencana seperti pada gambar serta diketahui besarnya
debit banjir Q = 390 l/dt/ha β = 0,982
Hitung Demensi Saluran Drainasi Runway
75 m 75 m
1,5% 1,5%
2.5%
45 m

5%

Landasan Pacu ( Run Way ) Bahu Landasan Pacu ( Shoulder )


Perhitungan Drainasi LAPTER

Soal : Runway, Shoulder dan fasilitas Inlet rencana seperti pada gambar serta diketahui besarnya
debit banjir Q = 390 l/det/ha β = 0,982
Hitung Demensi Saluran Drainasi Runway

Penyelesaian
1.Menghitung luas area yang akan dikeringkan
A = 45 m x 200 m = 9000 m² = 0,9 ha

2. Menghitung 
Inlet a. Run Way = 20% x 0,95 = 19 %
b. Shoulder = 80% x 0,30 = 24 %
Shoulder  = 43 %
3. Menghitung debit maksimum
Run Way
200m Qmax = A . . β . qt = 0,9 x 43% x 0,982 x 390 l/det = 148.213 l/det
= 0,148 m³/det

4. Menghitung demensi saluran


Inlet Qmax = V . A  A = Qmax : V  jika diasumsi V = 0,5 m³/dt (menghindari erosi)
Maka A = 0.296 m²
45 m

D = √ 4 . 0.296 = 0,60 m
π
Perhitungan Drainasi Jalan

Soal : Jalan dengan potongan melintang seperti pada gambar


Panjang Jalan 200 m Koefisien limpasan C1 jalan = 0,7 , C2 parkir = 0,9, C2 bahu jalan = 0.4
Hitung : 1. Besar Debit limpasan Jalan ( jika Intensitas Hujan (I) = 190 mm/jam) 0 , 77
0.0195  L 
2. Besar demensi saluran tc = 60  S 
 
Jalan Bahu jalan Parkir 2/3
R  24 
I  24   mm / jam
2m 12 m 2m 50 m 24  tc 

Penyelesaian
1.Menghitung debit limpasan jalan 2. Menghitung demensi saluran
A jalan = 12 m x 200 m = 2.400 m² 1
A bahu jalan = 2(2 m x 200 m) = 800 m² V  .R 2 / 3 .S 1/ 2 R = A/P =
A parkir = 50 m x 200 m = 10.000 m² n
A total = 13.200 m²

C rata-rata = ( 0,7 x 2400 + 04 x 800 + 0,9 x 10.000) = 0,83 Q=A.V


13.200 dimana : Q = Debit saluran (m3/det)
Maka Debit Limpasan A = Luas penampang saluran (m 2)
V = Kecepatan aliran rerata (m/det)
Q Limpasan = 0.83 x (190/3600 x 10³) x13.200 = 0, 578 m³/det
“Selamat Belajar Semoga Sukses “

Anda mungkin juga menyukai