Anda di halaman 1dari 83

LAMPIRAN A-1

A.1 Analisa Frekuensi Curah Hujan


Data curah hujan harian maksimum yang digunakan adalah dari tahun 2003
sampai dengan 2019. Berikut adalah data curah hujan harian maksimum yang
diproleh dari Balai Wilayah Sungai Sumatra III Kota Pekanbaru pada Tabel A.1.
Tabel A.1 Data Curah Hujan
Curah
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Hujan
Maks (mm)
2003 57 33,5 46,5 42 119 70,5 48 42,5 65 80 90,5 102 119
2004 45,5 69 34,1 69,2 22,2 37,4 95 74 51,5 83 47,5 45,5 95
2005 39,7 5,5 95,5 50,3 60 86,7 73,5 45 24,6 60,4 91 127 127
2006 47,5 99,5 52 64 88,5 89,5 26 44,8 72 62 39 57,5 99,5
2007 21 35 54,7 81 42 33 68,8 107,5 44 104 54 50 107,5
2008 46,5 31 73 76,5 40,5 38 23,3 97 45 50,7 52,5 32,6 97
2009 88,6 112,5 90,2 103,2 35,4 79,1 54,4 50,6 130 96,5 78,5 30,6 130
2010 51,5 60,7 21,5 40,5 20,6 30,7 42,6 21 30,3 36,4 40,6 40,7 60,7
2011 38,5 12,6 34,2 58,1 38,7 30,3 11,5 30,8 34,1 57,8 32,4 31,4 58,1
2012 24,5 73,6 34,4 46,5 99,5 40,5 56,1 36,6 54,4 87,6 108,6 70,2 108,6
2013 25,5 15,5 15,5 9,7 17,5 7,5 31,6 21,5 18,5 13,5 57 7,5 57
2014 25,5 28 19 19 23 57 76,6 10,5 2,8 82 38,5 16,2 82
2015 25 33,5 79 30 15 52,5 1,2 6,2 11,6 21 21,2 47,5 79
2016 12,5 20,5 68,5 84 94 50 22 0 65,5 33 42 42 94
2017 25 14 93 49 43,2 42 23 44 55 46 43 40,5 93
2018 35 62 56 46 36 23 32 52 46 64 72 58 72
2019 43,5 47,3 63,2 61,5 17,5 23,3 14,5 27,4 16,2 23,4 37,5 65,4 65,4
Jumlah Curah Hujan Maksimum (∑Xi ) 1544,8

Hasil analisa curah hujan maksimum rata-rata selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel A.2.
Tabel A.2 Analisa Frekuensi Curah Hujan
2 3 4
Tahun Xi Xi - X (Xi - X) (Xi - X) (Xi - X)
2003 119 28,13 791,26 22257,79 626098,41
2004 95 4,13 17,05 70,41 290,77
2005 127 36,13 1305,33 47160,96 1703897,88
2006 99,5 8,63 74,47 642,60 5545,30
2007 107,5 16,63 276,54 4598,65 76472,90
2008 97 6,13 37,57 230,28 1411,48
2009 130 39,13 1531,11 59911,47 2344300,48
2010 60,7 -30,17 910,26 -27463,21 828581,27
2011 58,1 -32,77 1073,91 -35192,71 1153285,81
2012 108,6 17,73 314,33 5572,92 98804,63
2013 57 -33,87 1147,22 -38856,91 1316106,27
2014 82 -8,87 78,69 -698,00 6191,70
2015 79 -11,87 140,91 -1672,69 19855,87
2016 94 3,13 9,79 30,65 95,91
2017 93 2,13 4,53 9,66 20,56
2018 72 -18,87 356,10 -6719,80 126806,57
2019 65,4 -25,47 648,75 -16524,07 420877,68
Jumlah 1544,8 8717,84 13358,00 8728643,49
Rata-Rata 90,87
LAMPIRAN A-2

Tahap perhitungan dari analisa frekuensi curah hujan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Mencari curah hujan maksimum tahunan terbesar berkisar selama 17 tahun
dimulai dari tahun 2003 – 2019. Data curah hujan maksimum tahunan dapat
dilihat pada Tabel A.1.
b. Mencari nilai curah hujan rata-rata ( ):

=

1544,8
= = 90,87
17

c. Dari perhitungan tahun 2003 didapat:


( − ) = (119 − 90,87) = 28,13
( − ) = (119 − 90,87) = 791,26
( − ) = (119 − 90,87) = 22257,79
( − ) = (119 − 90,87) = 626098,41
d. Menghitung standar deviasi (S)

∑ ( − )
=
( − 1)

8717,84
= = 23,34
(17 − 1)

e. Menghitung koefisien variasi (Cv)

23,34
= = 0,257
90,87
f. Menghitung koefisien asimetri (Cs)
∑( − )
=
( − 1)( − 2)
17 × 13358,00
= = 0,074
(17 − 1)(17 − 2)23,34
LAMPIRAN A-3

g. Menghitung koefisien kurtosis (Ck)


∑( − )
=
( − 1)( − 2)( − 3)
17 × 8728643,49
= = 2,53
(17 − 1)(17 − 2)(17 − 3)23,34

A.2 Seleksi Jenis Uji Distribusi


Penentuan jenis distribusi yang sesuai dengan data, maka dilakukan dengan
mencocokan parameter statistik dengan syarat masing-masing jenis distribusi.
1. Uji distribusi normal
Ketentuan: Cs =0
0,074 ≠ 0
2. Uji distribusi log normal
Ketentuan: Cs = 3 Cv
0,074 = 3 (0,257)
0,074 ≠ 0,771
3. Uji distribusi gumbel
Ketentuan: Cs = 1,1369
0,074 ≠ 1,1369
Ck = 5,4002
2,53 ≠ 5,4002
4. Uji distribusi log-pearson III
Ketentuan: Jika tidak menunjukkan sifat jenis distribusi diatas.

Berdasarkan Seleksi dan perbandingan nilai-nilai dengan syarat-syarat yang


telah disajikan dalam Bab III untuk menentukan besar curah hujan periode ulang
tertentu dengan menggunakan jenis uji distribusi Log-Pearson III.

A.3 Analisa Distribusi Log-Pearson III


Cara perhitungan distribusi Log-Pearson III akan dicontohkan untuk
perhitungan tahun 2003 – 2019 dan selengkapnya disajikan pada Tabel A.3.
LAMPIRAN A-4

Tabel A.3 Perhitungan distribusi Log-Pearson III


Tahun Xi Log X i Log X i - Log X (Log X i - Log X) 2 (Log X i - Log X) 3
2003 119 2,076 0,131 0,0172419 0,0022640
2004 95 1,978 0,033 0,0011213 0,0000375
2005 127 2,104 0,160 0,0254611 0,0040627
2006 99,5 1,998 0,054 0,0028713 0,0001539
2007 107,5 2,031 0,087 0,0075986 0,0006624
2008 97 1,987 0,043 0,0018091 0,0000769
2009 130 2,114 0,170 0,0287998 0,0048875
2010 60,7 1,783 -0,161 0,0259370 -0,0041771
2011 58,1 1,764 -0,180 0,0324224 -0,0058381
2012 108,6 2,036 0,092 0,0083890 0,0007684
2013 57 1,756 -0,188 0,0354808 -0,0066833
2014 82 1,914 -0,030 0,0009257 -0,0000282
2015 79 1,898 -0,047 0,0021726 -0,0001013
2016 94 1,973 0,029 0,0008346 0,0000241
2017 93 1,968 0,024 0,0005878 0,0000143
2018 72 1,857 -0,087 0,0075526 -0,0006564
2019 65,4 1,816 -0,129 0,0165536 -0,0021298
Jumlah 33,052 0,2157592 -0,0066624
Rata-Rata 1,944

Tahapan perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:


a. Data hujan harian maksimum tahunan sebanyak 17 tahun diubah dalam
bentuk logaritma. Curah hujan harian maksimum tahun 2003 = 119 mm
Log (119) = 2,076 mm
b. Menghitung rata-rata logaritma

=

33,052
= = 1,944 mm
17
c. Selanjutnya dihitung nilai:
(Log X − Log X) = (2,076 − 1,944) = 0,131 mm
(Log X − Log X) = (0,131) = 0,0172419 mm
(Log X − Log X) = (0,131) = 0,0022640 mm
d. Menghitung simpangan baku

∑ ( − )
=
( − 1)

0,2157592
= = 0,116 mm
17 − 1
LAMPIRAN A-5

e. Menghitung koefisien kemencengan


∑ ( − )
=
( − 1)( − 2)
17 × (−0,0066624)
= = −0,3
(17 − 1)(17 − 2)0,116
f. Menghitung logaritma curah hujan dengan priode ulang 10 tahun
Log X = Log X + KS
Log X = 1,944 + (K × 0,116)
Nilai K untuk distribusi Log-Pearson III didapat dari Tabel 3.6 dengan
cara interpolasi:
(-0,2) 1,258
(-0,3) X
(-0,4) 1,231
(−0,3) − (−0,2) (X − 1,258)
=
(−0,4) − (−0,2) (1,231 − 1,258)
1 X − 1,258
=
2 −0,027
(−0,027) = 2X − 2,516
(−0,027) + 2,516 = 2X
2,489 = 2X
2,489
X= 1,2445
2
Sehingga:
Log X = Log X + KS
Log X = 1,944 + (1,2445 × 0,116)
Log X = 2,088
X = Arc Log 2,088
X = 122,462 mm
R = 122,462 mm
R = 0,122 m
LAMPIRAN A-6

A.4 Analisa Luasan Bidang Tadah


Luasan bidang tadah merupakan luasan atap bangunan yang merupakan
pilihan sebagai area penangkapan air hujan. Pada Gedung A Fakultas Teknik
Universitas Islam Riau terdiri dari 2 jenis atap bangunan, antara lain atap spandex
dan atap dak beton. Dari data gambar AutoCAD Gedung A Fakultas Teknik
Universitas Islam Riau didapatkan:
1. Luas atap spandex
Pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Islam Riau memiliki 4
type atap spandex dengan ukuran yang berbeda. Untuk luasan masing-
masing atap didapatkan:
a. Luas atap spandex type I
Panjang atap spandex type I = 47,75 m
Panjang offside atap spandex type I =2×1m=2m
Total panjang atap spandex type I = 49,75 m
Panjang sisi bawah atap spandex type I = 49,75 m
Panjang sisi atas atap spandex type I = 40,5 m
LAMPIRAN A-7

4
θ = arc tan = 29,74°
7
4
x= = 8,06 m
sin 29,74°
49,75 m + 40,5 m
Luas atap spandex type I = × 8,06 m
2
Luas atap spandex type I = 363,71 m
Berhubung atap spandex type I ada 4 sisi, maka:
Luas atap spandex type I = 363,71 m × 4
Luas atap spandex type I = 1454,84 m
b. Luas atap spandex type II
Panjang atap spandex type II = 12 m
Panjang offside atap spandex type II =2×1m=2m
Total panjang atap spandex type II = 14 m

4
θ = arc tan = 41,63°
4,5
4
x= = 6,02 m
sin 41,63°
LAMPIRAN A-8

14 m × 6,02 m
Luas atap spandex type II =
2
Luas atap spandex type II = 42,14 m
Berhubung atap spandex type II ada 4 sisi, maka:
Luas atap spandex type II = 42,14 m × 4
Luas atap spandex type II = 168,56 m
c. Luas atap spandex type III
Panjang atap spandex type III = 13,2 m
Panjang offside atap spandex type III =2×1m=2m
Total panjang atap spandex type III = 15,2 m

5
θ = arc tan = 39,81°
6
5
x= = 7,81 m
sin 39,81°
LAMPIRAN A-9

15,2 m × 7,81 m
Luas atap spandex type III =
2
Luas atap spandex type III = 59,36 m
Berhubung atap spandex type III ada 2 sisi, maka:
Luas atap spandex type III = 59,36 m × 2
Luas atap spandex type III = 118,72 m
d. Luas atap spandex type IV
Panjang atap spandex type IV = 10 m
Panjang offside atap spandex type IV =2×1m=2m
Total panjang atap spandex type IV = 12 m

5
θ = arc tan = 33,34°
7,6
5
x= = 9,1 m
sin 33,34°
LAMPIRAN A-10

12 m × 9,11 m
Luas atap spandex type IV =
2
Luas atap spandex type IV = 54,6 m
Berhubung atap spandex type IV ada 2 sisi, maka:
Luas atap spandex type IV = 54,6 m × 2
Luas atap spandex type IV = 109,2 m
Total luasan atap spandex:
= 1454,84 + 168,56 + 118,72 + 109,2
= 1851,32 m2
2. Luas bangunan Gedung A Fakultas Teknik
Untuk menghitung luasan atap dak beton, terlebih dahulu kita mencari
luas bangunan Gedung A Fakultas Teknik Universitas Islam Riau.
a. Luas bangunan type I
Panjang bangunan type I = 51,50 m
Lebar bangunan type I = 12 m
Luas bangunan type I = panjang × lebar
Luas bangunan type I = 51,50 m × 12 m
Luas bangunan type I = 618 m
Berhubung bangunan type I ada 2 buah, maka:
Luas bangunan type I = 618 m × 2
Luas bangunan type I = 1236 m
b. Luas bangunan type II
Panjang bangunan type II = 14 m
Lebar bangunan type II = 28 m
Luas bangunan type II = panjang × lebar
Luas bangunan type II = 14 m × 28 m
Luas bangunan type II = 392 m
c. Luas teras = 25 m2
LAMPIRAN A-11

Total luas bangunan:


= Luasan bangunan type I + Luasan bangunan type II + Luas teras
= 1236 m2 + 392 m2 + 25 m2
= 1653 m2
3. Luas konstruksi atap spandex
a. Luas konstruksi atap spandex type I
Panjang konstruksi atap spandex type I = 47,75 m
Lebar konstruksi atap spandex type I = 12 m
Luas konstruksi atap spandex type I = panjang × lebar
Luas konstruksi atap spandex type I = 47,75 m × 12 m
Luas konstruksi atap spandex type I = 573 m
Berhubung konstruksi atap spandex type I ada 2 buah, maka:
Luas konstruksi atap spandex type I = 573 m × 2
Luas konstruksi atap spandex type I = 1146 m
b. Luas konstruksi atap spandex type II
Panjang konstruksi atap spandex type II = 13,2 m
Lebar konstruksi atap spandex type II = 10 m
Luas konstruksi atap spandex type II = panjang × lebar
Luas konstruksi atap spandex type II = 13,2 m × 10 m
Luas konstruksi atap spandex type II = 132 m
Total luas konstruksi atap spandex:
= 1146 m2 + 132 m2
= 1278 m2
4. Luas atap dak beton
Setelah diketahui luas bangunan Gedung A Fakultas Teknik Universitas
Islam Riau dan luas konstruksi atap spandex, maka dapat dihitung luas
atap dak beton.
Luas atap dak beton = Luas bangunan – Luas konstruksi atap spandex
Luas atap dak beton = 1653 m2 - 1278 m2
Luas atap dak beton = 375 m2
LAMPIRAN A-12

Setelah diketahui masing-masing luas atap, maka dapat dihitung luas bidang
tadah sebagai area penangkapan air hujan.
Luas bidang tadah = Luas atap spandex + Luas atap dak beton
Luas bidang tadah = 1851,32 m2 + 375 m2 = 2226,32 m2

A.5 Analisa Volume Kolam Penampungan Air Hujan


Setelah diketahui luasan bidang tadah sebagai daerah tangkapan air hujan,
selanjutnya hitung volume air yang tertampung oleh luasan bidang tadah.
Berdasarkan kondisi di lapangan (Tabel 3.7), untuk koefisien aliran permukaan,
ditetapkan 0,85. Persamaan yang digunakan untung menghitung volume
penampungan air hujan adalah persamaan 3.15.
= × ×
= 0,122 m × 2226,32 m × 0,85

= 230,869 m3

A.6 Analisa Kebutuhan Air Bersih


Gedung A Fakultas Teknik Universitas Islam Riau merupakan fasilitas
pendidikan yang termasuk kategori ke dalam sektor non domestik. Dari Tabel 3.9,
faktor yang diperhitungkan adalah jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan dengan
kebutuhan air sebesar 10 liter/orang/hari. Berikut adalah jumlah populasi Gedung
A Fakultas Teknik Universitas Islam Riau tahun 2020 pada Tabel A.4.
Tabel A.4 Jumlah Populasi Gedung A Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
Populasi Jumlah
Mahasiswa Teknik Sipil 817 orang
Mahasiswa Teknik Perminyakan 1211 orang
Mahasiswa Teknik Mesin 644 orang
Mahasiswa Teknik Informatika 160 orang
Dosen 76
Karyawan TU 10 orang
Petugas Kebersihan 7 orang
Total 2925 orang
LAMPIRAN A-13

Perhitungan jumlah kebutuhan air pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas


Islam Riau adalah sebagai berikut:
Kebutuhan air = Total populasi × Konsumsi air rata − rata
Kebutuhan air = 2925 orang × 10 liter/orang/hari
Kebutuhan air = 29250 liter/hari
29250
Kebutuhan air = = 0,338 liter/detik
24 × 60 × 60

Untuk mengetahui besarnya kehilangan kehilangan air diasumsikan 10% dari


jumlah kebutuhan air total (Antono, 1996).

Kehilangan air = 10% × Kebutuhan air


Kehilangan air = 10% × 0,338 liter/detik
Kehilangan air = 0,0338 liter/detik

Jadi total kebutuhan air rata-rata pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Islam
Riau sebagai berikut:
Kebutuhan air rata − rata = Kebutuhan air + Kehilangan air
Kebutuhan air rata − rata = 0,338 liter/detik + 0,0338 liter/detik
Kebutuhan air rata − rata = 0,3718 liter/detik

A.7 Analisa Kebutuhan Air Jam Puncak


Kebutuhan air jam puncak adalah kebutuhan air pada jam-jam tertentu
seperti pada pagi hari dan sore saat orang-orang mandi. Besarnya antara 1 – 2 dari
kebutuhan air rata-rata. Pada analisa ini menggunakan asumsi 1,5 (Antono, 1996),
sehingga besarnya kebutuhan air pada jam puncak adalah sebagai berikut:
Kebutuhan air pada jam puncak = 1,5 × Kebutuhan air rata − rata
Kebutuhan air pada jam puncak = 1,5 × 0,3718 liter/detik
Kebutuhan air pada jam puncak = 0,5577 liter/detik

A.8 Analisa Kebutuhan Air Hari Maksimum


Kebutuhan air hari maksimum adalah pemakaian air tertinggi selama satu
hari dalam periode satu tahun. Besarnya kebutuhan air pada hari maksimum antara
1 – 1,5 dari kebutuhan air rata-rata. Pada analisa ini menggunakan asumsi 1,25
LAMPIRAN A-14

(Antono, 1996), sehingga kebutuhan air pada hari maksimum adalah sebagai
berikut:
Kebutuhan air hari maksimum = 1,25 × Kebutuhan air rata − rata
Kebutuhan air hari maksimum = 1,25 × 0,3718 liter/detik
Kebutuhan air hari maksimum = 0,4648 liter/detik

A.9 Analisa Dimensi Pipa


Dimensi perencanaan suatu jaringan pipa distribusi sangat diperlukan agar
tidak terjadi kesalahan-kesalahan didalam suatu perencanaan. Untuk menentukan
dimensi pipa, harus diketahui terlebih dahulu kebutuhan air pada jam puncak. Dari
data gambar AutoCAD Gedung A Fakultas Teknik Universitas Islam Riau,
diketahui diameter pipa yang digunakan sebagai tempat buangan air limpasan dari
atap yaitu diameter 10 inchi.

Tahapan perhitungan untuk perencanaan dimensi pipa adalah sebagai berikut:


a. Mencari luas penampang pipa buangan air limpasan
Untuk mencari luas penampang pipa, menggunakan persamaan 3.17.
d = 10 inci
d = 0,254 m
1
A= ×π×d
4
1
A = × 3,14 × 0,254
4
A = 0,051m
b. Mencari kecepatan pengaliran
Untuk mencari kecepatan pengaliran, menggunakan persamaan 3.16.
Kebutuhan air pada jam puncak = 0,5577 liter/detik
Kebutuhan air pada jam puncak = 0,0005577 m /detik
Q
v=
A
0,0005577 m /detik
v=
0,051m
v = 0,011 m/detik
LAMPIRAN A-15

c. Mencari kemiringan hidrolisis


Untuk mencari kemiringan hidrolisis, menggunakan persamaan 3.19.
Direncanakan panjang pipa dari penampungan air hujan menuju tangki
storage sebesar 10,8 meter dengan elevasi ketinggian dari ±0,00 sampai
+10,8 meter.

S=

10,8 m
S=
10,8 m
S=1
d. Mencari diameter pipa
Untuk mencari diameter pipa, menggunakan persamaan 3.18
, ,
Q = 0,2785 × C × d ×S
, ,
0,0005577 m /detik = 0,2785 × 130 × d ×1
0,0005577 ,
,
=d
0,2785 × 130 × 1
,
1,54 × 10 =d

(1,54 × 10 ) , =d
d = 0,015 m
d = 0,59 inchi ≈ 0,75 inchi
3
d= inchi
4

Jadi diameter pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari


penampungan air hujan menuju tangki storage yaitu diamenter ¾ inchi dengan
panjang pipa 10,8 meter.

A.10 Perencanaan Penampungan Air Hujan


Pada perencanaan penampungan air hujan, air yang tertangkap pada bidang
tadah atau luasan atap akan dialirkan menuju kolam penampungan air hujan melalui
pipa. Volume air yang tertampung pada kolam penampungan air hujan yang dapat
dipanen dari atap Gedung A Fakultas Teknik Universitas Islam Riau dengan waku
proyeksi selama 10 tahun sebesar 230,869 m3, sehingga dapat ditentukan dimensi
LAMPIRAN A-16

kolam penampungan air hujan dengan panjang 14 meter, lebar 3,5 dan tinggi 5,35
meter. Berdasarkan kondisi di lapangan karena ketersediaan lahan yang terbatas
pada Gedung A Fakultas Teknik Iniversitas Islam Riau, bak penampungan air hujan
rencananya akan diletakan di bawah permukaan tanah. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar A.1.

Gambar A.1 Tampak Atas Penampungan Air Hujan

Gambar A.2 Potongan A-A Penampungan Air Hujan


LAMPIRAN A-17

Gambar A.3 Denah Aliran Air Hujan Menuju Kolam Penampungan

Gambar A.4 Tampak Penampungan Air Hujan di bawah Permukaan Tanah


LAMPIRAN A-18

A.11 Langkah – Langkah Analisis Dengan ETABS Versi 16.2.1


Tahapan analisis pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
ETABS Versi 16.2.1 (Extended Three-dimensional Analysis of Building Systems)
dengan memodelkan seluruh komponen struktur secara tiga dimensi. Pada bagian
ini dijelaskan mengenai tata cara penggunaan program ETABS Versi 16.2.1 yang
meliputi langkah-langkah pengoperasian ETABS, pemodelan struktur, penginputan
material dan properti elemen struktur, penginputan beban dan kombinasi struktur.
Adapun langkah-langkah analisis yaitu sebagai berikut:

A.11.1 Data Grid


Pemodelan awal struktur dilakukan dengan dimodelkan sebagai sebuah
sistem grid sebagai koordinat pemodelan elemen struktur dengan cara klik Icon
New Model – Model Initialization – New Model Quick Template. Pemodelan
grid system dapat dilihat pada Gambar A.5 dan Gambar A.6.

Gambar A.5 Grid System Data


LAMPIRAN A-19

Gambar A.6 Tampilan Grid System

A.11.2 Pemodelan Struktur


Struktur bangunan pada penelitian ini dimodelkan secara tiga dimensi
dengan program ETABS Versi 16.2.1. Pemodelan struktur dirancang semirip
mungkin desain yang dinginkan. Pemodelan struktur sesuai pada bangunan
yang akan dianalisis dengan cara klik Draw – Draw Area Objects – Draw Line
(Untuk menggambar elemen balok, kolom, dan plat). Pemodelan struktur
secara tiga dimensi dapat dilihat pada Gambar A.7.

Gambar A.7 Pemodelan Struktur Tiga Dimensi (Tanpa Dinding Geser)


LAMPIRAN A-20

A.11.3 Penentuan Material Properties


Struktur bak direncanakan dengan menggunakan bahan beton
bertulang. Material yang digunakan berupa beton bertulang dan baja tulangan.
Untuk beton bertulang material berupa kuat tekan beton (fc’) sedangkan baja
tulangan berupa kuat tarik baja (fy). Mendefinisikan material yang akan
digunakan untuk menganalisis dengan cara klik Define – Material Properties.
Data material struktur yang diinputkan pada program ETABS dapat dilihat
pada Gambar A.8.

Gambar A.8 Material Properties

A.11.4 Penentuan Section Properties


Penentuan section properties bertujuan untuk mendefinisikan data
penampang elemen struktur kolom, balok, dan pelat. Dalam perencanaan, pelat
akan dimodelkan sebagai slab dengan tipe shell-thick. Balok akan dimodelkan
sebagai elemen frame dengan rigid joint sehingga terbentuk sendi plastis
berada di ujung-ujung balok. Kolom akan dimodelkan sebagai elemen frame
dengan ujung-ujung kolom didesain sebagai jepit-jepit. Sedangkan dinding
akan dimodelkan sebagai elemen wall denga tipe shell-thick. Mendefinisikan
elemen struktur yaitu dengan cara klik Define – Frame Section. Data properti
LAMPIRAN A-21

struktur yang diinputkan pada program ETABS dapat dilihat pada Gambar A.9
sampai dengan Gambar A.11.

Gambar A.9 Frame Properties

Gambar A.10 Slab Properties


LAMPIRAN A-22

Gambar A.11 Wall Properties

A.11.5 Penentuan Perletakan (Joint Assignment-Restrain)


Penentuan perletakan struktur dapat dilakukan dengan cara klik Assign
– Joint – Restrains. Pemodelan perletakan struktur dapat dilihat pada Gambar
A.12.

Gambar A.12 Joint Assignment-Restrains

A.11.6 Penentuan Load Pattern


Penentuan load pattern bertujuan untuk mendefinisikan beban-beban
yang bekerja pada struktur bangunan, yaitu beban mati (dead load), beban mati
tambahan (superimpose dead load), dan beban hidup (live load).
Mendefinisikan load case dapat dilakukan dengan klik Define – Pattern.
LAMPIRAN A-23

Penentuan load Pattern yang diinputkan pada program ETABS dapat dilihat
pada Gambar A.13.

Gambar A.13 Load Case

A.11.7 Pembebanan Struktur


Kombinasi pembebanan untuk metode ultimit struktur harus dirancang
sedemikian rupa sehingga kuat rencananya melebihi beban teraktor.
Pembebanan struktur yang diinputkan pada program ETABS dapat dilihat pada
Gambar A.14.

Gambar A.14 Load Combination

A.11.8 Input Beban Hidup (Live Load) dan Beban Mati (Dead Load)
Beban mati adalah beban dari semua elemen gedung yang bersifat
permanen termasuk berat sendiri dari bak. Beban hidup adalah beban yang
bekerja pada bak seperti beban air hujan dan beban orang lantai serta beban air
dalam bak.
LAMPIRAN A-24

a. Input Beban Hidup Pada Pelat Atas


Beban hidup didistribusikan pada pelat secara merata dengan cara
memilih elemen pelat, kemudian Assign – Shell Load – Uniform –
Load Case Name – Live. Distribusi beban hidup yang bekerja pada
pelat ditunjukan pada Gambar A.15 sampai dengan Gambar A.20.

Gambar A.15 Distribusi Beban Hidup Orang pada Pelat Atas

Gambar A.16 Distribusi Beban Hidup Hujan pada Pelat Lantai


Atas
LAMPIRAN A-25

Gambar A.17 Distribusi Beban Hidup Air Dalam Bak Pada Pelat
Lantai Dasar

Gambar A.18 Distribusi Beban Hidup Air Tanah Dalam Bak


Pada Dinding
LAMPIRAN A-26

Gambar A.19 Distribusi Beban Hidup akibat Tanak Pada


Dinding

Gambar A.20 Distribusi Beban Hidup Air Dalam Bak Pada


Dinding
LAMPIRAN A-27

b. Input Beban Mati Pada Pelat Atas


Beban mati yang pikul oleh struktur bak penampungan hanya berupa
berat sendiri dari elemen-elemen struktur bak penampungan.
ETABS akan menghitung secara otomatis berat sendiri tersebut
dengan konfigurasi seperti self weight modifier dari dead load sama
dengan 1. Untuk lebih jelas bisa dilihat Gambar A.21.

Gambar A.21 Distribusi Beban Mati

A.11.9 Run Analyze


Run analyze dilakukan untuk menjalankan proses analisis struktur pada
pemodelan yang telah dibuat sebelumnya.

A.11.10 Analysis Result


Setelah melakukan semua langkah diatas, maka akan diperoleh Hasil
Analisis (Analysis Result) yang akan digunakan dalam analisa tahap
selanjutnya. Hasil analisis struktur dapat ditampilkan pada Table Result seperti
diihat pada Gambar A.22.
LAMPIRAN A-28

Gambar A.22 Table Result

A.11 Perencanaan Struktur Bak Penampungan Air Hujan


1. Analisa Pembebanan
Beban mati:
Beban sendiri pelat atas = 0,15 × 2,4 = 0,36 t/m2
Beban sendiri pelat bawah = 0,2 × 2,4 = 0,48 t/m2
Berat sendiri balok atas = 0,2 × 0,4 × 2,4 = 0,192 t/m2
Berat sendiri balok bawah = 0,25 × 0,5 × 2,4 = 0,3 t/m2
Beban hidup:
Beban akibat air hujan = 0,05 t/m2
Beban akibat beban hidup = 0,15 t/m2
Beban air di dalam bak = 4,8 × 1 = 4,8 t/m2
LAMPIRAN A-29

2. Output Gaya-gaya Dalam


Gaya-gaya dalam yang terjadi setelah diberikan pembebanan pada
balok dengan ukuran 200 × 400 yaitu:
Hasil output diagram geser kombinasi 1,4 DL

Gaya Geser Tumpuan : 2177,30 kg


Gaya Gerser Lapangan : 2177,30 kg

Hasil output diagram lentur kombinasi 1,4 DL

Momen Tumpuan : 833,91 kgm


Momen Lapangan : 1635,51 kgm
LAMPIRAN A-30

Hasil output diagram geser kombinasi 1,2 DL + 1,6 LL

Gaya Geser Tumpuan : 2595,86 kg


Gaya Gerser Lapangan : 2595,86 kg

Hasil output diagram lentur kombinasi 1,2 DL + 1,6 LL

Momen Tumpuan : 952,41 kgm


Momen Lapangan : 1558,38 kgm

Gaya-gaya dalam yang terjadi setelah diberikan pembebanan pada


balok dengan ukuran 250 × 500 yaitu:
LAMPIRAN A-31

Hasil output diagram geser kombinasi 1,4 DL

Gaya Geser Tumpuan : 4775,12 kg


Gaya Gerser Lapangan : 4775,12 kg

Hasil output diagram lentur kombinasi 1,4DL

Momen Tumpuan : 2553,65 kgm


Momen Lapangan : 2138,36 kgm

Hasil output diagram geser kombinasi 1,2 DL + 1,6 LL


LAMPIRAN A-32

Gaya Geser Tumpuan : 25190,53 kg


Gaya Gerser Lapangan : 25190,53 kg

Hasil output diagram lentur kombinasi 1,2 DL + 1,6 LL

Momen Tumpuan : 9938,71 kgm


Momen Lapangan : 15141,88 kgm

3. Perencanaan Struktur Dinding


Data-data perencanaan:
Panjang kolam = 14 meter
Lebar kolam = 3,5 meter
Tinggi kolam = 5,35 meter
γ tanah = 1,6 t/m3
γ air = 1 t/m3
Tebal dinding = 300 mm
Selimut beton = 40 mm
Tebal efektif = tebal dinding – selimut beton
= 300 – 40
= 260 mm
LAMPIRAN A-33

Mutu beton (fc’) = 30 MPa


Mutu baja (fy) = 400 MPa
a. Gaya yang bekerja pada dinding bak

b. Pada dasar kolam penampungan bekerja tekanan sebesar:


P akibat tanah = ×γ ×h ×K

= × 1,6 × (5,35 ) × 0,333

= 7,63 t/m2
P akibat air tanah = ×γ ×h

= × 1 × (5,35 )

= 14,31 t/m2
P akibat air bak = ×γ ×h

= × 1 × (4,8 )

= 11,52 t/m2
c. Momen yang terjadi pada dinding bagian bawah
M = (P +P −P )× ×h

= (7,63 + 14,31 − 11,52) × × 5,35

= 18,58 tm
d. Pembesian pada dinding bak

m = = = 15,686
, × , ×

, ×
Rn = = = 3,234
∅× × , × ×
LAMPIRAN A-34

× ×
ρ = × 1− 1−

× , × ,
= ,
× 1− 1−

= 0,009
Aperlu = ρ × b × d
= 0,009 × 1000 × 260
= 2340 mm2
Menurut PBI – 1971 Pasal 9.1 (2), tulangan minimum pelat adalah
0,25% dari luas beton yang ada, atau:
Amin = 0,25% × 1000 × 300
= 750 mm2
Apakai= 2340 mm2
Tulangan yang digunakan:
( , × , × )×
D19 – 100 = = 2833,85mm

Tulangan pembagi:
20% × Luas tulangan yang digunakan
20% × 2340 mm
468 mm2
Dipasang tulangan:
( , × , × )×
D8 – 100 = = 502,4 mm

4. Perencanaan struktur pelat dasar


Data-data perencanaan:
Tebal pelat = 200 mm
Selimut beton = 40 mm
Tebal efektif = tebal pelat – selimut beton
= 200 – 40
= 160 mm
γ air = 1 t/m3
LAMPIRAN A-35

Mutu beton (fc’)= 30 MPa


Mutu baja (fy) = 400 MPa
a. Gaya yang bekerja pada pelat dasar bak dalam keadaan kosong

b. Pada pelat dasar kolam penampungan bekerja tekanan sebesar:

P akibat air = γ ×h
= 1 × 4,8
= 4,8 t/m2
c. Momen yang terjadi pada pelat bagian bawah:
Berdasarkan tabel 13.3.2 PBI – 1971 diproleh momen:
lx = 3,5 cm
ly = 3,5 cm
ly 3,5
= =1
lx 3,5
Jepit penuh/elastis (1;2) → 2
Wlx = 36
Wly = 36
LAMPIRAN A-36

Sehingga:
Mlx = -Mtx = 0,0360 × q × lx
= 0,0360 × 4800 × 3,5
= 2116,8 kgm
Mly = -Mtx = 0,0360 × q × lx
= 0,0360 × 4800 × 3,5
= 2116,8 kgm
d. Pembesian pada pelat dasar bak

m = , ×
= , ×
= 15,686
, ×
Rn = ∅× ×
= , × ×
= 0,973

× ×
ρ = × 1− 1−

× , × ,
= ,
× 1− 1−

= 0,002
Aperlu = ρ × b × d
= 0,002 × 1000 × 160
= 320 mm2
Menurut PBI – 1971 Pasal 9.1 (2), tulangan minimum pelat adalah
0,25% dari luas beton yang ada, atau:
Amin = 0,25% × 1000 × 200
= 500 mm2
Apakai= 500 mm2
Tulangan yang digunakan:
( , × , × )×
D10 – 150 = = 523,333 mm

5. Perencanaan Struktur Pelat Atas


Data-data perencanaan:
Tebal pelat = 150 mm
Selimut beton = 40 mm
LAMPIRAN A-37

Tebal efektif = tebal pelat – selimut beton


= 150 – 40
= 110 mm
γ = 1 t/m3
γ = 2,4 t/m3
Mutu beton (fc’)= 30 MPa
Mutu baja (fy) = 400 MPa
a. Gaya yang bekerja pada pelat atas bak

b. Pada pelat atas kolam penampungan bekerja tekanan sebesar:


Beban mati:
P akibat berat sendiri pelat = 2,4 × 0,15 = 0,36 t/m2
Beban hidup:
P akibat air hujan = 1 × 0,05 = 0,05 t/m2
P akibat beban hidup pelat = 0,15 t/m2
Q ult = 1,2 B.M + 1,6 B.H
= 1,2 (0,36) + 1,6 (0,05 + 0,15)
= 0,752 t/m2
c. Momen yang terjadi pada pelat bagian atas:
Berdasarkan tabel 13.3.2 PBI – 1971 diproleh momen:
lx = 3,5 cm
ly = 3,5 cm
ly 3,5
= =1
lx 3,5
LAMPIRAN A-38

Jepit penuh/elastis (1;2) → 2


Wlx = 36
Wly = 36
Sehingga:
Mlx = -Mtx = 0,0360 × q × lx
= 0,0360 × 752 × 3,5
= 331,632 kgm
Mly = -Mtx = 0,0360 × q × lx
= 0,0360 × 752 × 3,5
= 331,632 kgm
d. Pembesian pada pelat atas penutup bak

m = , ×
= , ×
= 15,686
, ×
Rn = ∅× ×
= , × ×
= 0,322

× ×
ρ = × 1− 1−

× , × ,
= ,
× 1− 1−

= 0,0008
Aperlu = ρ × b × d
= 0,0008 × 1000 × 110
= 88 mm2
Menurut PBI – 1971 Pasal 9.1 (2), tulangan minimum pelat adalah
0,25% dari luas beton yang ada, atau:
Amin = 0,25% × 1000 × 150
= 375 mm2
Apakai= 375 mm2
Tulangan yang digunakan:
( , × , × )×
D10 – 175 = = 448,571 mm
LAMPIRAN A-39

6. Perencanaan Struktur Balok


Data-data perencanaan:
Lebar balok (b) = 200 mm
Tinggi balok (h) = 400 mm
Bentang balok = 3500 mm
Mutu beton (fc’) = 30 MPa
Mutu baja tulangan geser (fy) = 240 MPa
Mutu baja tulangan lentur (fy) = 400 MPa
Elastisitas baja (E) = 200.000 MPa
Diameter tulangan lentur (D) = 16 mm
Diameter tulangan geser (D) = 10 mm
Tebal selimut beton (t decking) = 40 mm
Faktor β = 0,838
Faktor reduksi kekuatan lentur (∅) = 0,9
Faktor reduksi kekuatan geser (∅) = 0,75
Tinggi efektif balok:

d = h − t decking − Dgeser − × Dlentur

d = 400 − 40 − 10 − × 16

d = 342 mm
Dari hasil output ETABS diagram lentur dipilih momen-momen
terbesar yang akan jadi acuan untuk memperhitungkan tulangan
lentur. Berikut rekapitulasi momen-momen dalam semua kombinasi:
Tabel A.5 Gaya-gaya Diagram Lentur

Momen Momen
Tumpuan Lapangan
No Kombinasi
(kgm) (kgm)
1 1,4DL 833,91 1635,51
2 1,2DL + 1,6LL 952,41 1558,38
Momen Terbesar 952,41 1635,51
LAMPIRAN A-40

Tabel A.6 Gaya-gaya Diagram Geser


Gaya
Geser
No Kombinasi
(kg)
1 1,4DL 2177,30
2 1,2DL + 1,6LL 2595,86
Geser Terbesar 2595,86

a. Perhitungan tulangan lentur (daerah tumpuan)


Mtu = 952,41 kgm
b = 200 mm
h = 400 mm
d = 342 mm
Garis netral dalam kondisi balance:

,
Xb = ×d
,

,
Xb = × 342 = 205,2 mm
,
.

Garis netral maksimum:


Xmax= 0,75 × Xb
Xmax= 0,75 × 205,2 = 153,9 mm
Komponen beton tertekan maksimum:
Cmax = 0,85 × fc′ × b × β × X
Cmax = 0,85 × 30 × 200 × 0,838 × 153,9 = 657737,82 N
Momen nominal maksimum:

Mn max =C × d − 0,85 × × 10

,
Mn max = 657737,82 × 342 − 0,85 × × 10

Mn max = 18192, 53 kgm


LAMPIRAN A-41

Cek momen nominal tulangan lentur:

M max > ,
,
18192,53 > ,

18192,53 > 1190,51 → Tidak perlu tulangan tekan

Rn = M ∅× ×

Rn = 952,41 , × ×
= 0,452

ρ = 0,85 × ( )

ρ = 0,85 × ( )
= 0,038

ρ = 0,75 × ρ
ρ = 0,75 × 0,038 = 0,0285
,
ρ =
,
ρ = = 0,0035

m = , ×

m = , ×
= 15,686

× ×
ρ = × 1− 1−

× , × ,
= ,
× 1− 1−

= 0,0011
ρ >ρ >ρ
0,0035 > 0,0011 > 0,0285 → Ambil ρ = 0,0035
As =ρ×b×d
As = 0,0035 × 200 × 342 = 239,4 mm
Tulangan yang digunakan:
,
n = =( , × , × )
= 1,19 buah ≈ 2 buah

Dipasang tulangan lentur 2 D16


LAMPIRAN A-42

Luasan tulangan lentur tarik pasang (sisi atas)


Aspasang =n ×A
Aspasang = 2 × (0,25 × 3,14 × 16 )
Aspasang = 401,92 mm2
Kontrol:
As > As
401,92 mm > 239,4 mm → Memenuhi
b. Perhitungan tulangan lentur (daerah lapangan)
Mlu = 1635,51 kgm
b = 200 mm
h = 400 mm
d = 342 mm
Garis netral dalam kondisi balance:

,
Xb = ×d
,

,
Xb = × 342 = 205,2 mm
,
.

Garis netral maksimum:


Xmax= 0,75 × Xb
Xmax= 0,75 × 205,2 = 153,9 mm
Komponen beton tertekan maksimum:
Cmax = 0,85 × fc′ × b × β × X
Cmax = 0,85 × 30 × 200 × 0,838 × 153,9 = 657737,82 N
Momen nominal maksimum:

Mn max =C × d − 0,85 × × 10

,
Mn max = 657737,82 × 342 − 0,85 × × 10

Mn max = 18192, 53 kgm


LAMPIRAN A-43

Cek momen nominal tulangan lentur:

M max > ,
,
18192,53 > ,

18192,53 > 2044,39 → Tidak perlu tulangan tekan

Rn = M ∅× ×

Rn = 1635,51 , × ×
= 0,777

ρ = 0,85 × ( )

ρ = 0,85 × ( )
= 0,038

ρ = 0,75 × ρ
ρ = 0,75 × 0,038 = 0,0285
,
ρ =
,
ρ = = 0,0035

m = , ×

m = , ×
= 15,686

× ×
ρ = × 1− 1−

× , × ,
= ,
× 1− 1−

= 0,002
ρ >ρ >ρ
0,0035 > 0,002 > 0,0285 → Ambil ρ = 0,0035
As =ρ×b×d
As = 0,0035 × 200 × 342 = 239,4 mm
Tulangan yang digunakan:
,
n = =( , × , × )
= 1,19 buah ≈ 2 buah

Dipasang tulangan lentur 2 D16


LAMPIRAN A-44

Luasan tulangan lentur tarik pasang (sisi atas)


Aspasang =n ×A
Aspasang = 2 × (0,25 × 3,14 × 16 )
Aspasang = 401,92 mm2
Kontrol:
As > As
401,92 mm > 239,4 mm → Memenuhi
c. Perhitungan tulangan geser
Vu = 2595,86 kg
b = 200 mm
h = 400 mm
d = 342 mm
Gaya geser beton:
Vc = × √fc′ × b × d × 10

Vc = × √30 × 200 × 342 × 10 = 6244,04 kg

Tahanan geser beton:


∅ × V = 0,75 × 6244,04
∅ × V = 4683,03 kg
V < ∅ × V → Hanya perlu tulangan geser minimum
Sehingga:
Vs = Vu
Vs = 2595,86 kg
Direncanakan pasang 2 kaki, sehingga:
Av = n × × D
,
Av = 2 × × 10 = 157 mm
Jarak sengkang yang diperlukan:
× ×
s = ×
× ×
s = = 496,43 mm
, ×
LAMPIRAN A-45

Jarak sengkangyang digunakan:

s = = = 171 mm ≈ 170 mm

Jarak sengkang maksimum (SNI 2847 2013) yaitu 250 mm


Jadi jarak sengkang yang harus digunakan 170 dengan 2 besi
berdiamater 10 (2 D10 – 170)
7. Perencanaan Struktur Balok Sloof
Data-data perencanaan:
Lebar balok (b) = 250 mm
Tinggi balok (h) = 500 mm
Bentang balok = 3500 mm
Mutu beton (fc’) = 30 MPa
Mutu baja tulangan geser (fy) = 240 MPa
Mutu baja tulangan lentur (fy) = 400 MPa
Elastisitas baja (E) = 200.000 MPa
Diameter tulangan lentur (D) = 16 mm
Diameter tulangan geser (D) = 10 mm
Tebal selimut beton (t decking) = 40 mm
Faktor β = 0,838
Faktor reduksi kekuatan lentur (∅) = 0,9
Faktor reduksi kekuatan geser (∅) = 0,75
Tinggi efektif balok:

d = h − t decking − Dgeser − × Dlentur

d = 500 − 40 − 10 − × 16

d = 442 mm
Dari hasil output ETABS diagram lentur dipilih momen-momen
terbesar yang akan jadi acuan untuk memperhitungkan tulangan
lentur. Berikut rekapitulasi momen-momen dalam semua kombinasi:
LAMPIRAN A-46

Tabel A.7 Gaya-gaya Diagram Lentur

Momen Momen
Tumpuan Lapangan
No Kombinasi
(kgm) (kgm)
1 1,4DL 2553,65 2138,36
2 1,2DL + 1,6LL 9938,71 15141,88
Momen Terbesar 9938,71 15141,88
Tabel A.8 Gaya-gaya Diagram Geser
Gaya
Geser
No Kombinasi
(kg)
1 1,4DL 4775,12
2 1,2DL + 1,6LL 25190,53
Geser Terbesar 25190,53

a. Perhitungan tulangan lentur (daerah tumpuan)


Mtu = 9938,71 kgm
b = 250 mm
h = 500 mm
d = 442 mm
Garis netral dalam kondisi balance:

,
Xb = ×d
,

,
Xb = × 442 = 265,2 mm
,
.

Garis netral maksimum:


Xmax= 0,75 × Xb
Xmax= 0,75 × 265,2 = 198,9 mm
Komponen beton tertekan maksimum:
Cmax = 0,85 × fc′ × b × β × X
LAMPIRAN A-47

Cmax = 0,85 × 30 × 250 × 0,838 × 198,9 = 1062573,525 N


Momen nominal maksimum:

Mn max =C × d − 0,85 × × 10

,
Mn max = 1062573,525 × 442 − 0,85 × × 10

Mn max = 37983,55 kgm


Cek momen nominal tulangan lentur:

M max > ,
,
37983,55 > ,

37983,55 > 12423,39 → Tidak perlu tulangan tekan

Rn = M ∅× ×

Rn = 9938,71 , × ×
= 2,26

ρ = 0,85 × ( )

ρ = 0,85 × ( )
= 0,038

ρ = 0,75 × ρ
ρ = 0,75 × 0,038 = 0,0285
,
ρ =
,
ρ = = 0,0035

m = , ×

m = , ×
= 15,686

× ×
ρ = × 1− 1−

× , × ,
= ,
× 1− 1−

= 0,006
ρ >ρ >ρ
0,0035 > 0,006 > 0,0285 → Ambil ρ = 0,006
LAMPIRAN A-48

As =ρ×b×d
As = 0,006 × 250 × 442 = 663 mm
Tulangan yang digunakan:

n = =( , × , × )
= 3,3 buah ≈ 4 buah

Dipasang tulangan lentur 4 D16


Luasan tulangan lentur tarik pasang (sisi atas)
Aspasang =n ×A
Aspasang = 4 × (0,25 × 3,14 × 16 )
Aspasang = 803,84 mm2
Kontrol:
As > As
803,84 mm > 663 mm → Memenuhi
b. Perhitungan tulangan lentur (daerah lapangan)
Mlu = 15141,88 kgm
b = 250 mm
h = 500 mm
d = 442 mm
Garis netral dalam kondisi balance:

,
Xb = ×d
,

,
Xb = × 442 = 265,2 mm
,
.

Garis netral maksimum:


Xmax= 0,75 × Xb
Xmax= 0,75 × 265,2 = 198,9 mm
Komponen beton tertekan maksimum:
Cmax = 0,85 × fc′ × b × β × X
Cmax = 0,85 × 30 × 250 × 0,838 × 198,9 = 1062573,525 N
LAMPIRAN A-49

Momen nominal maksimum:

Mn max =C × d − 0,85 × × 10

,
Mn max = 1062573,525 × 442 − 0,85 × × 10

Mn max = 37983,55 kgm


Cek momen nominal tulangan lentur:

M max > ,
,
37983,55 > ,

37983,55 > 18927,35 → Tidak perlu tulangan tekan

Rn = M ∅× ×

Rn = 15141,88 , × ×
= 3,44

ρ = 0,85 × ( )

ρ = 0,85 × ( )
= 0,038

ρ = 0,75 × ρ
ρ = 0,75 × 0,038 = 0,0285
,
ρ =
,
ρ = = 0,0035

m =
, ×

m = , ×
= 15,686

× ×
ρ = × 1− 1−

× , × ,
= ,
× 1− 1−

= 0,009
ρ >ρ >ρ
0,0035 > 0,009 > 0,0285 → Ambil ρ = 0,009
LAMPIRAN A-50

As =ρ×b×d
As = 0,009 × 250 × 442 = 994,5 mm
Tulangan yang digunakan:
,
n = =( , × , × )
= 4,95 buah ≈ 5 buah

Dipasang tulangan lentur 5 D16


Luasan tulangan lentur tarik pasang (sisi atas)
Aspasang =n ×A
Aspasang = 5 × (0,25 × 3,14 × 16 )
Aspasang = 1004,8 mm2
Kontrol:
As > As
1004,8 mm > 994,5 mm → Memenuhi
c. Perhitungan tulangan geser
Vu = 25190,53 kg
b = 250 mm
h = 500 mm
d = 442 mm
Gaya geser beton:
Vc = × √fc′ × b × d × 10

Vc = × √30 × 250 × 442 × 10 = 10087,22 kg

Tahanan geser beton:


∅ × V = 0,75 × 10087,22
∅ × V = 7565,415 kg
V > ∅ × V → Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang:
V − ∅V = 25190,53 − 7565,415
V − ∅V = 17625,115 kg
Sehingga:
∅ ,
Vs = = = 23500,15 kg
∅ ,
LAMPIRAN A-51

Direncanakan pasang 3 kaki, sehingga:


Av = n × × D
,
Av = 3 × × 10 = 235,5mm

Jarak sengkang yang diperlukan:


× ×
s = ×
, × ×
s = , ×
= 106,31 mm

Jarak sengkangyang digunakan:

s = = = 221 mm

Jarak sengkang maksimum (SNI 2847 2013) yaitu 250 mm


Jadi jarak sengkang yang harus digunakan 100 dengan 3 besi
berdiamater 10 (2 D10 – 100)
8. Perencanaan Struktur Kolom
Data-data perencanaan:
Lebar kolom (b) = 300 mm
Tinggi kolom (h) = 300 mm
Mutu beton (fc’) = 30 MPa
Mutu baja tulangan geser (fy) = 240 MPa
Mutu baja tulangan lentur (fy) = 400 MPa
Elastisitas baja (E) = 200.000 MPa
Diameter tulangan lentur (D) = 16 mm
Diameter tulangan geser (D) = 10 mm
Tebal selimut beton (t decking) = 40 mm
Jumlah tulangan (n) = 8 buah
a. Perhitungan diagram interaksi
Tinggi efektif kolom:

d = h − t decking − Dgeser − × Dlentur

d = 300 − 40 − 10 − × 16

d = 242 mm
LAMPIRAN A-52

Faktor distribusi tegangan:


β = 0,85 untuk fc ≤ 30 MPa
β = 0,85 − 0,008(fc − 30) untuk fc > 30 MPa
Luas tulangan:
As = n × × D

As = 8 × × 16 = 1608 mm2

Jarak antara tulangan:


x = h − (2 × t decking)
x = 300 − (2 × 40) = 220 mm
Rasio tulangan:

ρ = × 100%

ρ = ×
× 100% = 1,79%

Faktor reduksi kekuatan:


∅ = 0,65 untuk P ≥ 0,1 × fc′ × b × h
∅ = 0,80 untuk P = 0
( )
∅ = 0,65 + 0,15 × untuk 0 ≤ P ≤ 0,1 × fc′ × b × h

Luas masing-masing tulangan:


A = × A = × 1608 = 804 mm2

A = × A = × 1608 = 804 mm2

Jarak tulangan terhadap sisi beton:


d = x + t decking
d = 220 + 40 = 260 mm
d = t decking
d = 40 mm
Pada kondisi tekan aksial (M = 0):
P = 0,80 × (0,85 × fc × b × h + A × (fy − 0,85 × fc )) × 10
P = 2318 kN
LAMPIRAN A-53

0,1 × fc × b × h × 10 = 0,1 × 30 × 300 × 300 × 10


0,1 × fc × b × h × 10 = 270 kN
Pada kondisi balance:
c=c =( )
×d

c=c =( )
× 260

c = c = 156 mm
Jumlah interval jarak garis netral = 100, sehingga:

∆ = = =3

Jarak:
c = 1,1 × h
c = 1,1 × 300 = 330 mm
Regangan pada masing-masing tulangan:
( ) ( )
ε = 0,003 × = 0,003 × = 0,00064
( ) ( )
ε = 0,003 × = 0,003 × = 0,00264

Tegangan pada masing-masing baja tulangan:

f =ε ×E untuk ε <

f = fy untuk ε >

ε < = 0,00064 <

ε < = 0,00064 < 0,002 sehingga:

f =ε × E = 0,00064 × 200000 = 127,27 MPa

ε > = 0,00264 >

ε > = 0,00264 > 0,002 sehingga:

f = fy = 400 MPa
Gaya-gaya internal pada masing-masing baja tulangan:
Fs1 = As × f × 10
Fs1 = 804 × 127,27 × 10 = 102,36 kN
Fs2 = As × f × 10
LAMPIRAN A-54

Fs2 = 804 × 400 × 10 = 321,70 kN


Resultan gaya internal baja tulangan:
Cs = F +F
Cs = 102,36 + 321,70 = 424,06 kN
Momen akibat gaya internal masing-masing baja tulangan:

Ms1 = F −d

Ms1 = 102,36 − 260 = −11259,47 kNmm

Ms2 = F −d

Ms2 = 321,70 − 40 = 35386,90 kNmm

Momen total akibat gaya internal baja tulangan:


Ms = M +M
Ms = (−11259,47) + 35386,90 = 24127,43 kNmm
Tinggi blok tegangan tekan beton:
a =β ×c
a = 0,85 × 330 = 280,5 mm
Gaya internal pada beton tertekan:
Cc = 0,85 × fc × b × a × 10
Cc = 0,85 × 30 × 300 × 280,5 × 10 = 2145,83 kNmm
Momen akibat gaya internal tekan beton:

Mc = C ×
,
Mc = 2145,83 × = 20921,79 kNmm

Gaya aksial nominal:


Pn = C + C
Pn = 424,06 + 2145,83 = 2569,89 kN
P >P = 2569,89 kN > 2318 kN
Ambil 2318 kN
LAMPIRAN A-55

Momen nominal:
Mn = (M + M ) × 10
Mn = (20921,79 + 24127,43 ) × 10 = 45,05 kNm
Faktor reduksi kekuatan:
∅ = 0,65 → P ≥ 0,1 × fc × b × h × 10
∅ = 0,65 → 2318 ≥ 0,1 × 30 × 300 × 300 × 10
∅ = 0,65 → 2318 ≥ 270
Gaya aksial rencana:
Pu = ∅ × P
Pu = 0,65 × 2318 = 1506,64 kN
Momen ultimite:
Mu = ∅ × M
Mu = 0,65 × 45,05 = 29,28 kNm
Tabel A.9 Analisis Kekuatan Kolom Beton Bertulang dengan Diagram Interaksi
c εs1 εs2 fs1 fs2 Fs1 Fs2 Cs Ms1 Ms2 Ms a Cc Mc Pn Mn Ф Ф.Pn Ф.Mn
mm MPa MPa kN kN kN kNmm kNmm kNmm mm kN kNmm kN kNm kN kNm
KONDISI TEKAN AKSIAL SENTRIS 2317,91 0,00 0,65 1506,64 0,00
330,00 0,00064 0,00264 127,27 400,00 102,36 321,70 424,06 -11259,47 35386,90 24127,43 280,50 2145,83 20921,79 2317,91 45,05 0,65 1506,64 29,28
327,00 0,00061 0,00263 122,94 400,00 98,87 321,70 420,57 -10875,79 35386,90 24511,11 277,95 2126,32 23442,65 2317,91 47,95 0,65 1506,64 31,17
324,00 0,00059 0,00263 118,52 400,00 95,32 321,70 417,02 -10485,01 35386,90 24901,89 275,40 2106,81 25913,76 2317,91 50,82 0,65 1506,64 33,03
321,00 0,00057 0,00263 114,02 400,00 91,70 321,70 413,40 -10086,92 35386,90 25299,98 272,85 2087,30 28335,13 2317,91 53,64 0,65 1506,64 34,86
318,00 0,00055 0,00262 109,43 400,00 88,01 321,70 409,71 -9681,32 35386,90 25705,58 270,30 2067,80 30706,76 2317,91 56,41 0,65 1506,64 36,67
315,00 0,00052 0,00262 104,76 400,00 84,25 321,70 405,95 -9268,00 35386,90 26118,90 267,75 2048,29 33028,64 2317,91 59,15 0,65 1506,64 38,45
312,00 0,00050 0,00262 100,00 400,00 80,42 321,70 402,12 -8846,72 35386,90 26540,17 265,20 2028,78 35300,77 2317,91 61,84 0,65 1506,64 40,20
309,00 0,00048 0,00261 95,15 400,00 76,52 321,70 398,22 -8417,27 35386,90 26969,63 262,65 2009,27 37523,16 2317,91 64,49 0,65 1506,64 41,92
306,00 0,00045 0,00261 90,20 400,00 72,54 321,70 394,24 -7979,40 35386,90 27407,50 260,10 1989,77 39695,81 2317,91 67,10 0,65 1506,64 43,62
303,00 0,00043 0,00260 85,15 400,00 68,48 321,70 390,18 -7532,85 35386,90 27854,04 257,55 1970,26 41818,72 2317,91 69,67 0,65 1506,64 45,29
300,00 0,00040 0,00260 80,00 400,00 64,34 321,70 386,04 -7077,38 35386,90 28309,52 255,00 1950,75 43891,88 2317,91 72,20 0,65 1506,64 46,93
297,00 0,00037 0,00260 74,75 400,00 60,12 321,70 381,81 -6612,70 35386,90 28774,20 252,45 1931,24 45915,29 2313,06 74,69 0,65 1503,49 48,55
294,00 0,00035 0,00259 69,39 400,00 55,80 321,70 377,50 -6138,54 35386,90 29248,36 249,90 1911,74 47888,96 2289,24 77,14 0,65 1488,01 50,14
291,00 0,00032 0,00259 63,92 400,00 51,41 321,70 373,10 -5654,61 35386,90 29732,29 247,35 1892,23 49812,89 2265,33 79,55 0,65 1472,47 51,70
288,00 0,00029 0,00258 58,33 400,00 46,91 321,70 368,61 -5160,59 35386,90 30226,31 244,80 1872,72 51687,07 2241,33 81,91 0,65 1456,87 53,24
285,00 0,00026 0,00258 52,63 400,00 42,33 321,70 364,03 -4656,17 35386,90 30730,73 242,25 1853,21 53511,51 2217,24 84,24 0,65 1441,21 54,76
282,00 0,00023 0,00257 46,81 400,00 37,65 321,70 359,34 -4141,02 35386,90 31245,88 239,70 1833,71 55286,21 2193,05 86,53 0,65 1425,48 56,25
279,00 0,00020 0,00257 40,86 400,00 32,86 321,70 354,56 -3614,79 35386,90 31772,11 237,15 1814,20 57011,16 2168,76 88,78 0,65 1409,69 57,71
276,00 0,00017 0,00257 34,78 400,00 27,97 321,70 349,67 -3077,12 35386,90 32309,78 234,60 1794,69 58686,36 2144,36 91,00 0,65 1393,84 59,15
273,00 0,00014 0,00256 28,57 400,00 22,98 321,70 344,68 -2527,64 35386,90 32859,26 232,05 1775,18 60311,83 2119,86 93,17 0,65 1377,91 60,56
270,00 0,00011 0,00256 22,22 400,00 17,87 321,70 339,57 -1965,94 35386,90 33420,96 229,50 1755,68 61887,54 2095,25 95,31 0,65 1361,91 61,95
267,00 0,00008 0,00255 15,73 400,00 12,65 321,70 334,35 -1391,62 35386,90 33995,28 226,95 1736,17 63413,52 2070,52 97,41 0,65 1345,84 63,32
264,00 0,00005 0,00255 9,09 400,00 7,31 321,70 329,01 -804,25 35386,90 34582,65 224,40 1716,66 64889,75 2045,67 99,47 0,65 1329,69 64,66
261,00 0,00001 0,00254 2,30 400,00 1,85 321,70 323,55 -203,37 35386,90 35183,53 221,85 1697,15 66316,23 2020,70 101,50 0,65 1313,46 65,97
258,00 -0,00002 0,00253 -4,65 400,00 -3,74 321,70 317,96 411,48 35386,90 35798,38 219,30 1677,65 67692,98 1995,60 103,49 0,65 1297,14 67,27
255,00 -0,00006 0,00253 -11,76 400,00 -9,46 321,70 312,24 1040,79 35386,90 36427,69 216,75 1658,14 69019,97 1970,37 105,45 0,65 1280,74 68,54
252,00 -0,00010 0,00252 -19,05 400,00 -15,32 321,70 306,38 1685,09 35386,90 37071,99 214,20 1638,63 70297,23 1945,01 107,37 0,65 1264,26 69,79
249,00 -0,00013 0,00252 -26,51 400,00 -21,32 321,70 300,38 2344,92 35386,90 37731,81 211,65 1619,12 71524,74 1919,50 109,26 0,65 1247,68 71,02
246,00 -0,00017 0,00251 -34,15 400,00 -27,46 321,70 294,24 3020,83 35386,90 38407,73 209,10 1599,62 72702,50 1893,85 111,11 0,65 1231,00 72,22
243,00 -0,00021 0,00251 -41,98 400,00 -33,76 321,70 287,94 3713,44 35386,90 39100,34 206,55 1580,11 73830,52 1868,05 112,93 0,65 1214,23 73,41
240,00 -0,00025 0,00250 -50,00 400,00 -40,21 321,70 281,49 4423,36 35386,90 39810,26 204,00 1560,60 74908,80 1842,09 114,72 0,65 1197,36 74,57
237,00 -0,00029 0,00249 -58,23 400,00 -46,83 321,70 274,87 5151,26 35386,90 40538,16 201,45 1541,09 75937,33 1815,96 116,48 0,65 1180,38 75,71
234,00 -0,00033 0,00249 -66,67 400,00 -53,62 321,70 268,08 5897,82 35386,90 41284,72 198,90 1521,59 76916,12 1789,67 118,20 0,65 1163,28 76,83
231,00 -0,00038 0,00248 -75,32 400,00 -60,58 321,70 261,12 6663,77 35386,90 42050,67 196,35 1502,08 77845,17 1763,20 119,90 0,65 1146,08 77,93
228,00 -0,00042 0,00247 -84,21 400,00 -67,73 321,70 253,97 7449,87 35386,90 42836,77 193,80 1482,57 78724,47 1736,54 121,56 0,65 1128,75 79,01
225,00 -0,00047 0,00247 -93,33 400,00 -75,06 321,70 246,64 8256,94 35386,90 43643,84 191,25 1463,06 79554,02 1709,70 123,20 0,65 1111,30 80,08
222,00 -0,00051 0,00246 -102,70 400,00 -82,60 321,70 239,10 9085,83 35386,90 44472,73 188,70 1443,56 80333,84 1682,66 124,81 0,65 1093,73 81,12
219,00 -0,00056 0,00245 -112,33 400,00 -90,34 321,70 231,36 9937,42 35386,90 45324,32 186,15 1424,05 81063,90 1655,41 126,39 0,65 1076,01 82,15
216,00 -0,00061 0,00244 -122,22 400,00 -98,30 321,70 223,40 10812,66 35386,90 46199,56 183,60 1404,54 81744,23 1627,94 127,94 0,65 1058,16 83,16
213,00 -0,00066 0,00244 -132,39 400,00 -106,48 321,70 215,22 11712,57 35386,90 47099,47 181,05 1385,03 82374,81 1600,25 129,47 0,65 1040,16 84,16
210,00 -0,00071 0,00243 -142,86 400,00 -114,89 321,70 206,81 12638,18 35386,90 48025,08 178,50 1365,53 82955,64 1572,33 130,98 0,65 1022,02 85,14
207,00 -0,00077 0,00242 -153,62 400,00 -123,55 321,70 198,15 13590,62 35386,90 48977,52 175,95 1346,02 83486,74 1544,17 132,46 0,65 1003,71 86,10
204,00 -0,00082 0,00241 -164,71 400,00 -132,46 321,70 189,23 14571,08 35386,90 49957,98 173,40 1326,51 83968,08 1515,74 133,93 0,65 985,23 87,05
201,00 -0,00088 0,00240 -176,12 400,00 -141,64 321,70 180,06 15580,80 35386,90 50967,70 170,85 1307,00 84399,69 1487,06 135,37 0,65 966,59 87,99
198,00 -0,00094 0,00239 -187,88 400,00 -151,10 321,70 170,60 16621,12 35386,90 52008,02 168,30 1287,50 84781,55 1458,09 136,79 0,65 947,76 88,91
195,00 -0,00100 0,00238 -200,00 400,00 -160,85 321,70 160,85 17693,45 35386,90 53080,35 165,75 1267,99 85113,66 1428,84 138,19 0,65 928,74 89,83
192,00 -0,00106 0,00238 -212,50 400,00 -170,90 321,70 150,80 18799,29 35386,90 54186,19 163,20 1248,48 85396,03 1399,28 139,58 0,65 909,53 90,73
189,00 -0,00113 0,00237 -225,40 400,00 -181,27 321,70 140,42 19940,24 35386,90 55327,14 160,65 1228,97 85628,66 1369,40 140,96 0,65 890,11 91,62
186,00 -0,00119 0,00235 -238,71 400,00 -191,98 321,70 129,72 21117,99 35386,90 56504,89 158,10 1209,47 85811,54 1339,18 142,32 0,65 870,47 92,51
183,00 -0,00126 0,00234 -252,46 400,00 -203,04 321,70 118,66 22334,35 35386,90 57721,25 155,55 1189,96 85944,68 1308,62 143,67 0,65 850,60 93,38
180,00 -0,00133 0,00233 -266,67 400,00 -214,47 321,70 107,23 23591,27 35386,90 58978,17 153,00 1170,45 86028,08 1277,68 145,01 0,65 830,49 94,25
177,00 -0,00141 0,00232 -281,36 400,00 -226,28 321,70 95,42 24890,79 35386,90 60277,68 150,45 1150,94 86061,73 1246,36 146,34 0,65 810,14 95,12
LAMPIRAN A-56

Tabel A.9 (Lanjutan)


174,00 -0,00148 0,00231 -296,55 400,00 -238,50 321,70 83,20 26235,12 35386,90 61622,01 147,90 1131,44 86045,63 1214,63 147,67 0,65 789,51 95,98
171,00 -0,00156 0,00230 -312,28 400,00 -251,15 321,70 70,55 27626,61 35386,90 63013,51 145,35 1111,93 85979,79 1182,48 148,99 0,65 768,61 96,85
168,00 -0,00164 0,00229 -328,57 400,00 -264,25 321,70 57,45 29067,81 35386,90 64454,71 142,80 1092,42 85864,21 1149,87 150,32 0,65 747,41 97,71
165,00 -0,00173 0,00227 -345,45 400,00 -277,83 321,70 43,87 30561,41 35386,90 65948,31 140,25 1072,91 85698,89 1116,78 151,65 0,65 725,91 98,57
162,00 -0,00181 0,00226 -362,96 400,00 -291,91 321,70 29,79 32110,33 35386,90 67497,23 137,70 1053,41 85483,82 1083,19 152,98 0,65 704,07 99,44
159,00 -0,00191 0,00225 -381,13 400,00 -306,52 321,70 15,17 33717,71 35386,90 69104,61 135,15 1033,90 85219,00 1049,07 154,32 0,65 681,90 100,31
156,00 -0,00200 0,00223 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 132,60 1014,39 84904,44 1014,39 155,68 0,65 659,35 101,19
153,00 -0,00210 0,00222 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 130,05 994,88 84540,14 994,88 155,31 0,65 646,67 100,95
150,00 -0,00220 0,00220 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 127,50 975,38 84126,09 975,38 154,90 0,65 633,99 100,68
147,00 -0,00231 0,00218 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 124,95 955,87 83662,30 955,87 154,44 0,65 621,31 100,38
144,00 -0,00242 0,00217 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 122,40 936,36 83148,77 936,36 153,92 0,65 608,63 100,05
141,00 -0,00253 0,00215 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 119,85 916,85 82585,49 916,85 153,36 0,65 595,95 99,68
138,00 -0,00265 0,00213 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 117,30 897,35 81972,47 897,35 152,75 0,65 583,27 99,29
135,00 -0,00278 0,00211 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 114,75 877,84 81309,70 877,84 152,08 0,65 570,59 98,85
132,00 -0,00291 0,00209 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 112,20 858,33 80597,19 858,33 151,37 0,65 557,91 98,39
129,00 -0,00305 0,00207 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 109,65 838,82 79834,93 838,82 150,61 0,65 545,23 97,90
126,00 -0,00319 0,00205 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 107,10 819,32 79022,93 819,32 149,80 0,65 532,55 97,37
123,00 -0,00334 0,00202 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 104,55 799,81 78161,19 799,81 148,93 0,65 519,87 96,81
120,00 -0,00350 0,00200 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 102,00 780,30 77249,70 780,30 148,02 0,65 507,20 96,22
117,00 -0,00367 0,00197 -400,00 394,87 -321,70 317,57 -4,12 35386,90 34933,22 70320,12 99,45 760,79 76288,47 756,67 146,61 0,65 491,83 95,30
114,00 -0,00384 0,00195 -400,00 389,47 -321,70 313,23 -8,47 35386,90 34455,67 69842,57 96,90 741,29 75277,49 732,82 145,12 0,65 476,33 94,33
111,00 -0,00403 0,00192 -400,00 383,78 -321,70 308,66 -13,04 35386,90 33952,30 69339,20 94,35 721,78 74216,77 708,74 143,56 0,65 460,68 93,31
108,00 -0,00422 0,00189 -400,00 377,78 -321,70 303,83 -17,87 35386,90 33420,96 68807,86 91,80 702,27 73106,31 684,40 141,91 0,65 444,86 92,24
105,00 -0,00443 0,00186 -400,00 371,43 -321,70 298,72 -22,98 35386,90 32859,26 68246,16 89,25 682,76 71946,10 659,78 140,19 0,65 428,86 91,12
102,00 -0,00465 0,00182 -400,00 364,71 -321,70 293,31 -28,39 35386,90 32264,53 67651,43 86,70 663,26 70736,15 634,87 138,39 0,65 412,67 89,95
99,00 -0,00488 0,00179 -400,00 357,58 -321,70 287,58 -34,12 35386,90 31633,74 67020,64 84,15 643,75 69476,45 609,63 136,50 0,65 396,26 88,72
96,00 -0,00513 0,00175 -400,00 350,00 -321,70 281,49 -40,21 35386,90 30963,54 66350,44 81,60 624,24 68167,01 584,03 134,52 0,65 379,62 87,44
93,00 -0,00539 0,00171 -400,00 341,94 -321,70 275,00 -46,70 35386,90 30250,09 65636,99 79,05 604,73 66807,82 558,03 132,44 0,65 362,72 86,09
90,00 -0,00567 0,00167 -400,00 333,33 -321,70 268,08 -53,62 35386,90 29489,08 64875,98 76,50 585,23 65398,89 531,61 130,27 0,65 345,55 84,68
87,00 -0,00597 0,00162 -400,00 324,14 -321,70 260,69 -61,01 35386,90 28675,59 64062,49 73,95 565,72 63940,22 504,71 128,00 0,65 328,06 83,20
84,00 -0,00629 0,00157 -400,00 314,29 -321,70 252,76 -68,94 35386,90 27803,99 63190,89 71,40 546,21 62431,80 477,27 125,62 0,65 310,23 81,65
81,00 -0,00663 0,00152 -400,00 303,70 -321,70 244,25 -77,45 35386,90 26867,83 62254,73 68,85 526,70 60873,64 449,26 123,13 0,65 292,02 80,03
78,00 -0,00700 0,00146 -400,00 292,31 -321,70 235,09 -86,61 35386,90 25859,66 61246,56 66,30 507,20 59265,74 420,58 120,51 0,65 273,38 78,33
75,00 -0,00740 0,00140 -400,00 280,00 -321,70 225,19 -96,51 35386,90 24770,83 60157,73 63,75 487,69 57608,09 391,18 117,77 0,65 254,27 76,55
72,00 -0,00783 0,00133 -400,00 266,67 -321,70 214,47 -107,23 35386,90 23591,27 58978,17 61,20 468,18 55900,69 360,95 114,88 0,65 234,62 74,67
69,00 -0,00830 0,00126 -400,00 252,17 -321,70 202,81 -118,89 35386,90 22309,13 57696,03 58,65 448,67 54143,55 329,78 111,84 0,65 214,36 72,70
66,00 -0,00882 0,00118 -400,00 236,36 -321,70 190,09 -131,60 35386,90 20910,44 56297,34 56,10 429,17 52336,67 297,56 108,63 0,65 193,41 70,61
63,00 -0,00938 0,00110 -400,00 219,05 -321,70 176,17 -145,53 35386,90 19378,54 54765,44 53,55 409,66 50480,05 264,13 105,25 0,65 172,54 68,75
60,00 -0,01000 0,00100 -400,00 200,00 -321,70 160,85 -160,85 35386,90 17693,45 53080,35 51,00 390,15 48573,68 229,30 101,65 0,67 154,23 68,37
57,00 -0,01068 0,00089 -400,00 178,95 -321,70 143,92 -177,78 35386,90 15830,98 51217,88 48,45 370,64 46617,56 192,86 97,84 0,69 133,62 67,79
54,00 -0,01144 0,00078 -400,00 155,56 -321,70 125,11 -196,59 35386,90 13761,57 49148,47 45,90 351,14 44611,70 154,54 93,76 0,71 110,36 66,96
51,00 -0,01229 0,00065 -400,00 129,41 -321,70 104,08 -217,62 35386,90 11448,70 46835,60 43,35 331,63 42556,10 114,01 89,39 0,74 83,99 65,85
48,00 -0,01325 0,00050 -400,00 100,00 -321,70 80,42 -241,27 35386,90 8846,72 44233,62 40,80 312,12 40450,75 70,85 84,68 0,76 53,89 64,41
45,00 -0,01433 0,00033 -400,00 66,67 -321,70 53,62 -268,08 35386,90 5897,82 41284,72 38,25 292,61 38295,66 24,53 79,58 0,79 19,29 62,58
42,00 -0,01557 0,00014 -400,00 28,57 -321,70 22,98 -298,72 35386,90 2527,64 37914,54 35,70 273,11 36090,83 -25,62 74,01 0,81 -20,86 60,26
39,00 -0,01700 -0,00008 -400,00 -15,38 -321,70 -12,37 -334,07 35386,90 -1361,03 34025,87 33,15 253,60 33836,25 -80,47 67,86 0,84 -67,98 57,32
36,00 -0,01867 -0,00033 -400,00 -66,67 -321,70 -53,62 -375,32 35386,90 -5897,82 29489,08 30,60 234,09 31531,92 -141,23 61,02 0,88 -124,06 53,60
33,00 -0,02064 -0,00064 -400,00 -127,27 -321,70 -102,36 -424,06 35386,90 -11259,47 24127,43 28,05 214,58 29177,86 -209,48 53,31 0,92 -191,96 48,85
30,00 -0,02300 -0,00100 -400,00 -200,00 -321,70 -160,85 -482,55 35386,90 -17693,45 17693,45 25,50 195,08 26774,04 -287,47 44,47 0,96 -275,89 42,68
29,00 -0,02390 -0,00114 -400,00 -227,59 -321,70 -183,04 -504,73 35386,90 -20133,93 15252,97 24,65 188,57 25961,72 -316,16 41,21 0,98 -308,46 40,21
28,00 -0,02486 -0,00129 -400,00 -257,14 -321,70 -206,81 -528,51 35386,90 -22748,72 12638,18 23,80 182,07 25143,87 -346,44 37,78 0,99 -343,82 37,50
47,50 -0,01342 0,00047 -400,00 94,74 -321,70 76,19 -245,51 35386,90 8381,11 43768,01 40,38 308,87 40095,02 63,36 83,86 0,76 48,46 64,14

KONDISI TEKAN AKSIAL KECIL : Pn = 0.1 * fc' * b * h 175,50 0,00


175,50 50,00
KONDISI BALANCE
0,00 0,00
156,00 -0,00200 0,00223 -400,00 400,00 -321,70 321,70 0,00 35386,90 35386,90 70773,80 132,60 1014,39 84904,44 1014,39 155,68 0,65 659,35 101,19
LAMPIRAN A-57

1600
1550
1500
1450
1400
1350
1300
1250
1200
1150
1100
1050
1000
950
900
f.Pn (kN)

850
800
750
700
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 24 68101214161820222426283032343638404244464850525456586062646668707274767880828486889092949698
100
102
104
f.Mn (kNm)

Gambar A.22 Diagram Interaksi Kolom


b. Perhitungan tulangan geser
Vu = 6,5096 kN
b = 300 mm
h = 300 mm
d = 242 mm
∅ = 0,6
Gaya geser beton:
Vc = × √fc′ × b × d × 10

Vc = × √30 × 200 × 242 × 10 = 66,274 kN

Tahanan geser beton:


∅ × V = 0,6 × 66,274
∅ × V = 39,76 kN
V < ∅ × V → Hanya perlu tulangan geser minimum
LAMPIRAN A-58

Sehingga:
Vs = Vu
Vs = 6,5096 kN
Direncanakan pasang 2 kaki, sehingga:
Av = n × × D
,
Av = 2 × × 10 = 157 mm

Jarak sengkang yang diperlukan:


× ×
s = ×
× ×
s = , ×
= 1400,79 mm

Jarak sengkangyang digunakan:

s = = = 121 mm ≈ 120 mm

Jarak sengkang maksimum (SNI 2847 2013) yaitu 250 mm


Jadi jarak sengkang yang harus digunakan 120 dengan 2 besi
berdiamater 10 (2 D10 – 120)

A.12 Perencanaan Pondasi Tapak Bak Penampungan Air Hujan


1. Data perencanaan pondasi
a. Data tanah
Kedalaman tanah (Df) = 6,2 m
Berat volume tanah (γ) = 17 kN/m3
Tahanan konus (qc) = 90 kg/cm2
b. Perencanaan dimensi pondasi:
Lebar fondasi arah x (Bx) = 1,8 m
Lebar pondasi arah y (By) = 1,8 m
Tebal pondasi (h) = 0,5 m
Lebar kolom arah x (bx) = 0,3 m
Lebar kolom arah y (by) = 0,3 m
Posisi kolom (tepi) = 30
LAMPIRAN A-59

c. Bahan konstruksi:
Kuat tekan beton (fc’) = 30 MPa
Kuat leleh baja tulangan (fy) = 400 Mpa
Modulus elastisitas baja (E) = 200000 Mpa
Berat jenis beton (γc) = 24 kN/m3
d. Beban rencana pondasi:
Gaya aksial akibat beban terfaktor (Pu) = 68,9589 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor (Mux) = 10,0507 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor (Muy) = 19,4187 kNm
2. Kapasitas dukung tanah (Meyerhof 1956)
D
Kd = 1 + 0,33 ×
B
6,20
Kd = 1 + 0,33 ×
1,8
Kd = 2,14 > 1,33
Diambil Kd = 1,33
Kapasitas dukung izin tanah:
q By + 0,3
q = × × Kd
33 By
90 1,8 + 0,3
q = × × 1,33
33 0,3
q = 4,937 kg/cm
q = 493,71 kN/m
3. Kontrol tegangan tanah
Luas dasar pondasi tapak
A = Bx × By
A = 1,8 × 1,8
A = 3,24 m
LAMPIRAN A-60

Tahanan momen arah x


1
Wx = × By × Bx
6
1
Wx = × 1,8 × 1,8
6
Wx = 0,972 m
Tahanan momen arah y
1
Wx = × Bx × By
6
1
Wx = × 1,8 × 1,8
6
Wx = 0,972 m
Tinggi tanah diatas pondasi tapak
z=D −h
z = 6,2 − 0,5
z = 5,7 m
Tekanan akibat berat pondasi tapak dan tanah
q = (h × γ ) + (z × γ)
q = (0,5 × 24) + (5,7 × 17)
q = 108,9 kN/m
Eksentrisitas pada pondasi
Mux Bx
<
Pu 6
10,0507 1,8
<
68,9589 6
0,146 < 0,3 → OK
Muy By
<
Pu 6
19,4187 1,8
<
68,9589 6
0,282 < 0,3 → OK
LAMPIRAN A-61

Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar pondasi


Pu Mux Muy
q = + + +q
A Wx Wy
68,9589 10,0507 19,4187
q = + + + 108,9
3,24 0,972 0,972
q = 160,502 kN/m
<
160,502 kN/m < 493,71 kN/m → Aman
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar pondasi
Pu Mux Muy
q = − − +q
A Wx Wy
68,9589 10,0507 19,4187
q = − − + 105,5
3,24 0,972 0,972
q = 99,865 kN/m
q >0
99,865 kN/m > 0 → Tidak terjadi tegangan tarik (Aman)
4. Gaya geser pada pondasi tapak
a. Tinjau geser arah x
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton (d’) = 0,075 m
Tebal efektif pondasi tapak
d = h − d′
d = 0,5 − 0,075
d = 0,425 m
Jarak bidang kritis terhadap sisi luar pondasi
Bx − bx − d
a =
2
1,8 − 0,3 − 0,425
a =
2
a = 0,537 m
LAMPIRAN A-62

Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x


Bx − a
q =q + × (q −q )
Bx

1,8 − 0,537
q = 99,865 + × (160,502 − 99,865)
1,8

q = 142,412 kN/m
Gaya geser arah x
q −q
V = q + − q × a × By
2
160,502 − 142,412
V = 142,412 + − 108,9 × 0,537 × 1,8
2
V = 41,136 kN
Kuat geser pondasi arah x
1
∅ × V = 0,75 × × fc′ × By × d × 10
3
1
∅ × V = 0,75 × × √30 × 1,8 × 0,425 × 10
3
∅ × V = 1047,52 kN
Cek:
∅×V >V
1047,52 kN > 41,136 kN → Aman
Tinjauan geser arah y akan sama hasilnya dengan tinjauan arah x,
dikarenakan dimensi ukuran pondasi yang sama.
b. Tinjauan geser dua arah (pons)
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton (d’) = 0,075 m
Tebal efektif pondasi tapak
d = h − d′
d = 0,5 − 0,075
d = 0,425 m
Lebar bidang geser pons arah x
c = bx + (2 × d)
c = 0,3 + (2 × 0,425)
LAMPIRAN A-63

c = 1,15 m
Lebar bidang geser pons arah y
c = by + (2 × d)
c = 0,3 + (2 × 0,425)
c = 1,15 m
Gaya geser pons yang terjadi
q +q
V = Bx × By − c − c × −q
2
160,502 + 99,865
V = 1,8 × 1,8 − (1,15 − 1,15) × − 108,9
2

V = 68,96 kN
Luas bidang geser pons
A =2× c +c ×d
A = 2 × (1,15 + 1,15) × 0,425
A = 1,955 m
Tegangan geser pons
1
f = × fc′
3
1
f = × √30
3
f = 1,826 Mpa
Kuat geser pons
∅×V = 0,75 × A × f × 10
∅×V = 0,75 × 1,955 × 1,826 × 10
∅×V = 2677,37 kN
Cek:
∅×V >V
2677,37 kN > 68,96 kN → Aman
∅×V > Pu
2677,37 kN > 68,9589 kN → Aman
LAMPIRAN A-64

5. Pembesian pondasi
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pondasi
Bx − bx
a =
2
1,8 − 0,3
a =
2
a = 0,75 m
Tegangan tanah pada tepi kolom
Bx − a
q =q + × (q −q )
Bx

1,8 − 0,75
q = 99,865 + × (160,502 − 99,865)
1,8

q = 135,236 kN/m
Momen yang terjadi pada pelat pondasi akibat tegangan tanah
1 2
M = ×a × q + × (q − q ) − q × By
2 3
1 2
M = × 0,75 × 135,236 + × (160,502 − 135,236) − 108,9 × 1,8
2 3
M = 21,86 kN
Faktor distribusi tegangan beton

= 0,85 × ( )

= 0,85 × ( )
= 0,038

Faktor reduksi kekuatan lentur


1 fy
R = 0,75 × × fy × 1 − × 0,75 × ×
2 0,85 × fc
1 400
R = 0,75 × 0,038 × 400 × 1 − × 0,75 × 0,038 ×
2 0,85 × 30
R = 8,852
M
M =

21,86
M = = 27,325 kNm
0,8
LAMPIRAN A-65

M
R = × 10
By × d
27,325
R = × 10 = 0,084
1,8 × 0,425
Cek:
R <R
0,084 < 8,852 → OK
Rasio tulangan yang diperlukan

2×R
= 0,85 × × 1− 1−
0,85 ×

30 2 × 0,084
= 0,85 × × 1− 1−
400 0,85 × 30

= 0,0002
Rasio tulangan minimum
1,4
ρ =
fy
1,4
ρ = = 0,0035
400
Rasio tulangan yang digunakan = 0,0035
Luas tulangan yang diperlukan
A = ρ × By × d × 10
A = 0,0035 × 1,8 × 0,425 × 10
A = 2677,55 mm
Diasumsikan diameter tulangan D16
Jarak tulangan yang diperlukan
π By
s= ×d ×
4 A
3,14 1,8
s= × 16 × = 135,1 mm
4 2677,55
s = 200 mm
Digunakan tulangan D16 – 125
LAMPIRAN A-66

Luas tulangan terpakai:


π By
A = ×d ×
4 s
3,14 1800
A = × 16 × = 2893,824 mm
4 125

A.13 Perhitungan Volume Pekerjaan Bak Penampungan Air Hujan


1. Pekerjaan Galian Tanah
Diketahui : Panjang = 14 m
Lebar = 3,5 m
Tinggi = 6,7 m
Volume galian tanah =p×l×t
= 14 × 3,5 × 6,7
= 328,3 m
2. Pekerjaan Pondasi
Diketahui : Panjang = 1,8 m
Lebar = 1,8 m
Tinggi = 0,5 m
Berat besi ∅16 = 1,578 kg/m
Jumlah = 10 pondasi
a. Pekerjaan Beton
Volume beton = p × l × t
= 1,8 × 1,8 × 0,5
= 1,62 m
Untuk 10 buah pondasi = 1,62 m × 10
= 16,2 m
b. Pekerjaan Pembesian
Untuk 1 besi = 2(1800 − 150) + 2(500 − 150) + 2(6d)
= 3300 + 700 + 2(6 × 16)
= 4000 + 192
= 4192 mm = 4,192 m
LAMPIRAN A-67

Untuk 26 besi = 4,192 m × 26


= 108,992 m
Berat besi = 108,992 m × 1,578 kg/m
= 171,989 kg
Untuk 10 buah pondasi = 171,989 kg × 10
= 1719,89 kg
c. Pekerjaan Bekisting
Volume bekisting = (2 × p × t) + (2 × l × t)
= (2 × 1,8 × 0,5) + (2 × 1,8 × 0,5)
= 3,6 m
Untuk 10 buah pondasi = 3,6 m × 10
= 36 m
3. Pekerjaan Balok Sloof
Diketahui : Panjang = 45,5 m
Lebar = 0,25 m
Tinggi = 0,5 m
Berat besi ∅10 = 0,617 kg/m
Berat besi ∅16 = 1,578 kg/m
a. Pekerjaan Beton
Volume beton = p × l × t
= 45,5 × 0,25 × 0,5
= 5,69 m
b. Pekerjaan Pembesian
Tulangan sengkang = 3(500 − 80) + 3(250 − 80) + 4(6d)
= 1260 + 510 + 4(6 × 10)
= 1770 + 240
= 2010 mm = 2,01 m
Kebutuhan besi ∅10 − 100 = (45500 ÷ 100) × 2010 mm
= 914550 mm = 914,55 m
LAMPIRAN A-68

Kebutuhan besi ∅10 − 150 = (45500 ÷ 150) × 2010 mm


= 609700 mm = 609,7 m
Total kebutuhan sengkang = 914,55 m + 609,7 m
= 1524,25 m
Berat besi = 1524,25 m × 0,617 kg/m
= 940,462 kg
Tulangan pokok (tulangan atas + tulangan bawah) = 6 − ∅16
Besi lurus = 45,5 m × 6
= 273 m
Besi bengkok = (7 × 2) × (6d) × 6
= 14 × (6 × 16) × 6
= 8064 mm = 8,064 m
Besi sambungan = (14 m ÷ 12 m)
= 1,17 ≈ 2 sambungan
= (14 m ÷ 12 m)
= 1,17 ≈ 2 sambungan
Total sambungan = 4 sambungan
= (4 × 2) × 6 × (40d)
= 8 × 6 × (40 × 16)
= 30720 mm = 30,72 m
Total besi tulangan pokok = 273 m + 8,064 m + 30,72 m
= 311,784 m
Berat besi = 311,784 m × 1,578 kg/m
= 491,995 kg
Berat kebutuhan total besi = Besi sengkang + Besi pokok
= 940,462 kg + 491,995 kg
= 1432,457 kg
LAMPIRAN A-69

c. Pekerjaan Bekisting
Volume bekisting =2×t×p
= 2 × 0,5 × 45,5
= 45,5 m
4. Pekerjaan Balok Atas
Diketahui : Panjang = 45,5 m
Lebar = 0,2 m
Tinggi = 0,4 m
Berat besi ∅10 = 0,617 kg/m
Berat besi ∅16 = 1,578 kg/m
a. Pekerjaan Beton
Volume beton = p × l × t
= 45,5 × 0,2 × 0,4
= 3,64 m
b. Pekerjaan Pembesian
Tulangan sengkang = 2(400 − 80) + 2(200 − 80) + 2(6d)
= 640 + 240 + 2(6 × 10)
= 880 + 120
= 1000 mm = 1 m
Kebutuhan besi ∅10 − 150 = (45500 ÷ 150) × 1000 mm
= 303333,33 mm = 303,33 m
Kebutuhan besi ∅10 − 200 = (45500 ÷ 200) × 1000 mm
= 227500 mm = 227,5 m
Total kebutuhan sengkang = 303,33 m + 227,5 m
= 530,83 m
Berat besi = 530,83 m × 0,617 kg/m
= 327,52 kg
Tulangan pokok (tulangan atas + tulangan bawah) = 4 − ∅16
Besi lurus = 45,5 m × 4
= 182 m
LAMPIRAN A-70

Besi bengkok = (7 × 2) × (6d) × 4


= 14 × (6 × 16) × 4
= 5376 mm = 5,376 m
Besi sambungan = (14 m ÷ 12 m)
= 1,17 ≈ 2 sambungan
= (14 m ÷ 12 m)
= 1,17 ≈ 2 sambungan
Total sambungan = 4 sambungan
= (4 × 2) × 4 × (40d)
= 8 × 4 × (40 × 16)
= 20480 mm = 20,48 m
Total besi tulangan pokok = 182 m + 5,376 m + 20,48 m
= 207,856 m
Berat besi = 207,856 m × 1,578 kg/m
= 328 kg
Berat kebutuhan total besi = Besi sengkang + Besi pokok
= 327,52 kg + 328 kg
= 655,52 kg
c. Pekerjaan Bekisting
Volume bekisting =2×t×p
= 2 × 0,4 × 45,5
= 36,4 m
5. Pekerjaan Kolom
Diketahui : Panjang = 0,3 m
Lebar = 0,3 m
Tinggi = 6,7 m
Berat besi ∅10 = 0,617 kg/m
Berat besi ∅16 = 1,578 kg/m
Jumlah = 10 kolom
LAMPIRAN A-71

a. Pekerjaan Beton
Volume beton = p × l × t
= 0,3 × 0,3 × 6,7
= 0,603 m
Untuk 10 buah kolom = 0,603 m × 10
= 6,03 m
b. Pekerjaan Pembesian
Tulangan pokok 8 − ∅16 = 8 × 6,7 × 1,1
= 58,96 m
Berat besi = 58,96 m × 1,582 kg/m
= 93,27 kg
Untuk 10 buah kolom = 93,27 kg × 10
= 932,75 kg
Tulangan sengkang = 2(300 − 80) + 2(300 − 80) + 2(6d)
= 440 + 440 + 2(6 × 10)
= 880 + 120
= 1000 mm = 1 m
Kebutuhan besi ∅10 − 120 = (6700 ÷ 120) × 1000 mm
= 55833,33 mm = 55,83 m
Kebutuhan besi ∅10 − 175 = (6700 ÷ 175) × 1000 mm
= 38285,71 mm = 38,29 m
Total kebutuhan sengkang = 55,83 m + 38,29 m
= 94,12 m
Berat besi = 94,12 m × 0,617 kg/m
= 58,07 kg
Untuk 10 buah kolom = 58,07 kg × 10
= 580,7 kg
Berat kebutuhan total besi = Besi pokok + Besi sengkang
= 932,75 kg + 580,7 kg
= 1513,45 kg
LAMPIRAN A-72

c. Pekerjaan Bekisting
Volume bekisting = (2 × p × t) + (2 × l × t)
= (2 × 0,3 × 6,7) + (2 × 0,3 × 6,7)
= 8,04 m
Untuk 10 buah kolom = 8,04 m × 10
= 80,4 m
6. Pekerjaan Pelat Dasar
Diketahui : Luas pelat dasar = 49 m2
Tebal pelat = 0,2 m
Keliling pelat = 35 m
Berat besi ∅10 = 0,617 kg/m
a. Pekerjaan beton
Volume beton = Luas × Tebal pelat
= 49 m × 0,2 m
= 9,8 m
b. Pekerjaan Pembesian
Untuk arah Y
Panjang AS (A – B) = 3,5 m

Banyak besi AS (A – B) = = 23,33 ≈ 24 besi

Panjang AS (1 – 2) = 3,5 m
Besi lurus = 24 × 3,5 m = 84 m
Besi bengkok = (2 × 24) × 6d
= 48 × 6 × 10
= 2880 mm = 2,88 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok
= 84 m + 2,88 m
= 86,88 m × 2 lapis
= 173,76 m
Berhubung AS (B – C), AS (C – D), dan AS (D – E) memiliki
ukuran yang sama, maka total besi untuk arah Y sebesar:
LAMPIRAN A-73

Total besi = 173,76 m × 4


= 695,04 m
Untuk arah X
Panjang AS (1 – 2) = 3,5 m

Banyak besi AS (1 – 2) = = 23,33 ≈ 24 besi

Panjang AS (A – B) = 3,5 m
Besi lurus = 24 × 3,5 m = 84 m
Besi bengkok = (2 × 24) × 6d
= 48 × 6 × 10
= 2880 mm = 2,88 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok
= 84 m + 2,88 m
= 86,88 m × 2 lapis
= 173,76 m
Berhubung AS (B – C), AS (C – D), dan AS (D – E) memiliki
ukuran yang sama, maka total besi untuk arah Y sebesar:
Total besi = 173,76 m × 4
= 695,04 m
Total besi keseluruhan = Total besi arah Y + Total besi arah X
= 695,04 m + 695,04 m
= 1390,08 m
Berat kebutuhan total besi = 1390,08 m × 0,617 kg/m
= 857,68 kg
c. Pekerjaan Bekisting
Volume bekisting = (Keliling pelat × Tebal pelat) + Luas pelat
= (35 m × 0,2 m) + 49 m
= 56 m
7. Pekerjaan Pelat Atas (Penutup Bak)
Diketahui : Luas pelat dasar = 49 m2
Tebal pelat = 0,15 m
LAMPIRAN A-74

Keliling pelat = 35 m
Berat besi ∅10 = 0,617 kg/m
a. Pekerjaan beton
Volume beton = Luas × Tebal pelat
= 49 m × 0,15 m
= 7,35 m
b. Pekerjaan Pembesian
Untuk arah Y
Panjang AS (A – B) = 3,5 m

Banyak besi AS (A – B) = = 20 besi

Panjang AS (1 – 2) = 3,5 m
Besi lurus = 20 × 3,5 m = 70 m
Besi bengkok = (2 × 20) × 6d
= 40 × 6 × 10
= 2400 mm = 2,4 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok
= 70 m + 2,4 m
= 72,4 m × 2 lapis
= 144,8 m
Berhubung AS (B – C), AS (C – D), dan AS (D – E) memiliki
ukuran yang sama, maka total besi untuk arah Y sebesar:
Total besi = 144,8 m × 4
= 579,2 m
Untuk arah X
Panjang AS (1 – 2) = 3,5 m
Banyak besi AS (1 – 2) = = 20 besi

Panjang AS (A – B) = 3,5 m
Besi lurus = 20 × 3,5 m = 70 m
Besi bengkok = (2 × 20) × 6d
= 40 × 6 × 10
LAMPIRAN A-75

= 2400 mm = 2,4 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok
= 70 m + 2,4 m
= 72,4 m × 2 lapis
= 144,8 m
Berhubung AS (B – C), AS (C – D), dan AS (D – E) memiliki
ukuran yang sama, maka total besi untuk arah Y sebesar:
Total besi = 144,8 m × 4
= 579,2 m
Total besi keseluruhan = Total besi arah Y + Total besi arah X
= 579,2 m + 579,2 m
= 1158,4 m
Berat kebutuhan total besi = 1158,4 m × 0,617 kg/m
= 714,73 kg
c. Pekerjaan Bekisting
Volume bekisting = (Keliling pelat × Tebal pelat) + Luas pelat
= (35 m × 0,15 m) + 49 m
= 54,25 m
8. Pekerjaan Dinding
Diketahui : Panjang bak = 14 m
Lebar bak = 3,5 m
Tinggi bak = 5,35 m
Tebal dinding = 0,3 m
Berat besi ∅19 = 2,223 kg/m
Berat besi ∅8 = 0,395 kg/m
a. Pekerjaan beton
V = (2 × p × t × tebal dinding) + (2 × l × t × tebal dinding)
= (2 × 14 × 5,35 × 0,3) + (2 × 3,5 × 5,35 × 0,3)
= 56,175 m
LAMPIRAN A-76

b. Pekerjaan Pembesian
i. Untuk Panjang Bak
Tulangan pokok = D19 – 100
Panjang bak = 14 m
Banyak besi = = 140 besi

Tinggi bak = 5,35 m


Besi lurus = 140 × 5,35 m
= 749 m
Besi bengkok = (2 × 140) × 6d
= 280 × 6 × 19
= 31920 mm = 31,92 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok
= 749 m + 31,92 m
= 780,92 m × 2 lapis
= 1561,84 m
Berat besi = 1561,84 m × 2,223 kg/m
= 3471,97 kg
Untuk 2 sisi = 3471,97 kg × 2
= 6943,94 kg
Tulangan Pembagi = D8 – 100
Tinggi Bak = 5,35 m
Banyak besi = = 53,5 ≈ 54 besi

Panjang bak = 14 m
Besi lurus = 54 × 14 m
= 756 m
Besi bengkok = (2 × 54) × 6d
= 108 × 6 × 8
= 5184 mm = 5,184 m
LAMPIRAN A-77

Besi sambungan = (14 m ÷ 12 m)


= 1,17 ≈ 2 sambungan
Total sambungan = 2 sambungan
= (2 × 2) × 54 × (40d)
= 4 × 54 × (40 × 8)
= 69120 mm = 69,12 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok + Besi sambung
= 756 m + 5,184 m + 69,12 m
= 830,304 m × 2 lapis
= 1660,608 m
Berat besi = 1660,608 m × 0,395 kg/m
= 655,94 kg
Untuk 2 sisi = 655,94 kg × 2
= 1311,88 kg
Berat kebutuhan total besi = Tul Pokok + Tul Pembagi
= 6943,94 kg + 1311,88 kg
= 8255,82 kg
ii. Untuk Lebar Bak
Tulangan pokok = D19 – 100
Lebar bak = 3,5 m
Banyak besi = = 35 besi

Tinggi bak = 5,35 m


Besi lurus = 35 × 5,35 m
= 187,25 m
Besi bengkok = (2 × 35) × 6d
= 70 × 6 × 19
= 7980 mm = 7,98 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok
= 187,25 m + 7,98 m
= 195,23 m × 2 lapis
LAMPIRAN A-78

= 390,46 m
Berat besi = 390,46 m × 2,223 kg/m
= 867,99 kg
Untuk 2 sisi = 867,99 kg × 2
= 1735,98 kg
Tulangan Pembagi = D8 – 100
Tinggi Bak = 5,35 m
Banyak besi = = 53,5 ≈ 54 besi

Lebar bak = 3,5 m


Besi lurus = 54 × 3,5 m
= 189 m
Besi bengkok = (2 × 54) × 6d
= 108 × 6 × 8
= 5184 mm = 5,184 m
Total besi = Besi lurus + Besi bengkok
= 189 m + 5,184 m
= 194,184 m × 2 lapis
= 388,368 m
Berat besi = 388,368 m × 0,395 kg/m
= 153,41 kg
Untuk 2 sisi = 153,41 kg × 2
= 306,82 kg
Berat kebutuhan total besi = Tul Pokok + Tul Pembagi
= 1735,98 kg + 306,82 kg
= 2042,8 kg

Besi keseluruhan = Total besi panjang bak + total besi lebar bak

= 8255,82 kg + 2042,8 kg

= 10298,62 kg
LAMPIRAN A-79

c. Pekerjaan Bekisting
Volume bekisting = Keliling dinding × Tebal dinding
= 4( + + ) × 0,3 m
= 4(14 m + 3,5 m + 5,35 m) × 0,3 m
= 27,42 m

A.14 Perhitungan Analisis Harga Satuan Pekerjaan


Dari data standar harga barang dan jasa Pemerintah Kota Pekanbaru Tahun
2019, selanjutnya dibuat perhitungan analisis harga satuan pekerjaan untuk
perencanaan bak penampungan air hujan yang mengacu pada Permen PU No. 28
Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum. Untuk harga setiap pekerjaan dapat dilihat pada Tabel A.10 dan seterusnya.
Tabel A.10 Membuat 1 m3 beton mutu, fc = 31,2 Mpa, (K350) kedap air
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
PC / Portland Cement kg 448 Rp 2.100,00 Rp 940.800,00
PB / Pasir Beton kg 667 Rp 252,40 Rp 168.350,80
Bahan
KR / Kerikil kg 1000 Rp 379,90 Rp 379.900,00
Air Liter 215 Rp 20,00 Rp 4.300,00
Pekerja OH 2,100 Rp 105.100,00 Rp 220.710,00
Tukang Batu OH 0,350 Rp 112.200,00 Rp 39.270,00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,035 Rp 126.200,00 Rp 4.417,00
Mandor OH 0,210 Rp 140.200,00 Rp 29.442,00
Jumlah Rp 1.787.189,80
Overhead + profit 15% Rp 268.078,47
Total Rp 2.055.268,27

Tabel A.11 Pembesian pelat dan dinding 1 kg dengan besi ulir


Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
Besi Beton (ulir) kg 1,05 Rp 15.900,00 Rp 16.695,00
Bahan
Kawat ikat beton kg 0,015 Rp 30.800,00 Rp 462,00
Pekerja OH 0,0070 Rp 105.100,00 Rp 735,70
Tukang besi OH 0,0070 Rp 112.200,00 Rp 785,40
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,0007 Rp 126.200,00 Rp 88,34
Mandor OH 0,0007 Rp 140.200,00 Rp 98,14
Jumlah Rp 18.864,58
Overhead + profit 15% Rp 2.829,69
Total Rp 21.694,27
LAMPIRAN A-80

Tabel A.12 Pembesian pondasi, kolom, balok dan sloof 1 kg dengan besi ulir
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
Besi Beton (ulir) kg 1,05 Rp 15.900,00 Rp 16.695,00
Bahan
Kawat ikat beton kg 0,021 Rp 30.800,00 Rp 646,80
Pekerja OH 0,021 Rp 105.100,00 Rp 2.207,10
Tukang besi OH 0,014 Rp 112.200,00 Rp 1.570,80
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,001 Rp 126.200,00 Rp 176,68
Mandor OH 0,002 Rp 140.200,00 Rp 294,42
Jumlah Rp 21.590,80
Overhead + profit 15% Rp 3.238,62
Total Rp 24.829,42

Tabel A.13 Memasang 1 m2 bekisting untuk pondasi dan sloof beton biasa
menggunakan papan 3/20 cm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
3
Kayu kelas II m 0,014 Rp 5.154.100,00 Rp 72.157,40
3
Bahan Kaso 5/7 cm m 0,009 Rp 3.000.000,00 Rp 27.000,00
Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,300 Rp 21.000,00 Rp 6.300,00
Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp 13.500,00 Rp 2.700,00
Pekerja OH 0,300 Rp 105.100,00 Rp 31.530,00
Tukang kayu OH 0,150 Rp 112.200,00 Rp 16.830,00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,015 Rp 126.200,00 Rp 1.893,00
Mandor OH 0,030 Rp 140.200,00 Rp 4.206,00
Jumlah Rp 162.616,40
Overhead + profit 15% Rp 24.392,46
Total Rp 187.008,86

Tabel A.14 Memasang 1 m2 bekisting untuk dinding beton biasa menggunakan


papan 3/20 cm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
3
Kayu kelas II m 0,014 Rp 5.154.100,00 Rp 72.157,40
3
Bahan Kaso 5/7 cm m 0,005 Rp 3.000.000,00 Rp 15.000,00
Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,300 Rp 21.000,00 Rp 6.300,00
Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp 13.500,00 Rp 2.700,00
Pekerja OH 0,360 Rp 105.100,00 Rp 37.836,00
Tukang kayu OH 0,180 Rp 112.200,00 Rp 20.196,00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,018 Rp 126.200,00 Rp 2.271,60
Mandor OH 0,036 Rp 140.200,00 Rp 5.047,20
Jumlah Rp 161.508,20
Overhead + profit 15% Rp 24.226,23
Total Rp 185.734,43
LAMPIRAN A-81

Tabel A.15 Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom beton biasa menggunakan


papan 3/20 cm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
3
Kayu kelas II m 0,014 Rp 5.154.100,00 Rp 72.157,40
3
Bahan Kaso 5/7 cm m 0,006 Rp 3.000.000,00 Rp 18.000,00
Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,300 Rp 21.000,00 Rp 6.300,00
Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp 13.500,00 Rp 2.700,00
Pekerja OH 0,340 Rp 105.100,00 Rp 35.734,00
Tukang kayu OH 0,170 Rp 112.200,00 Rp 19.074,00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,017 Rp 126.200,00 Rp 2.145,40
Mandor OH 0,034 Rp 140.200,00 Rp 4.766,80
Jumlah Rp 160.877,60
Overhead + profit 15% Rp 24.131,64
Total Rp 185.009,24

Tabel A.16 Memasang 1 m2 bekisting untuk balok beton biasa menggunakan


papan 3/20 cm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
3
Kayu kelas II m 0,014 Rp 5.154.100,00 Rp 72.157,40
3
Bahan Kaso 5/7 cm m 0,008 Rp 3.000.000,00 Rp 24.000,00
Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,300 Rp 21.000,00 Rp 6.300,00
Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp 13.500,00 Rp 2.700,00
Pekerja OH 0,360 Rp 105.100,00 Rp 37.836,00
Tukang kayu OH 0,180 Rp 112.200,00 Rp 20.196,00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,018 Rp 126.200,00 Rp 2.271,60
Mandor OH 0,036 Rp 140.200,00 Rp 5.047,20
Jumlah Rp 170.508,20
Overhead + profit 15% Rp 25.576,23
Total Rp 196.084,43

Tabel A.17 Memasang 1 m2 bekisting untuk pelat beton biasa menggunakan


papan 3/20 cm
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
3
Kayu kelas II m 0,014 Rp 5.154.100,00 Rp 72.157,40
3
Bahan Kaso 5/7 cm m 0,003 Rp 3.000.000,00 Rp 9.000,00
Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,300 Rp 21.000,00 Rp 6.300,00
Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp 13.500,00 Rp 2.700,00
Pekerja OH 0,300 Rp 105.100,00 Rp 31.530,00
Tukang kayu OH 0,150 Rp 112.200,00 Rp 16.830,00
Tenaga Kerja
Kepala Tukang OH 0,015 Rp 126.200,00 Rp 1.893,00
Mandor OH 0,030 Rp 140.200,00 Rp 4.206,00
Jumlah Rp 144.616,40
Overhead + profit 15% Rp 21.692,46
Total Rp 166.308,86
LAMPIRAN A-82

Tabel A.18 Pemasangan 1 m pipa PVC ∅ 250 mm (10 inchi) AW


Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
Bahan Pipa PVC ∅ 250 mm m 1,000 Rp 467.200,00 Rp 467.200,00
Pekerja OH 0,256 Rp 105.100,00 Rp 26.905,60
Tenaga Kerja Tukang pipa OH 0,128 Rp 112.200,00 Rp 14.361,60
Mandor OH 0,026 Rp 140.200,00 Rp 3.645,20
Jumlah Rp 512.112,40
Overhead + profit 15% Rp 76.816,86
Total Rp 588.929,26

Tabel A.19 Pemasangan 1 m pipa PVC tipe AW diameter ¾ " AW


Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
Bahan Pipa PVC 3/4" m 1,200 Rp 7.925,00 Rp 9.510,00
Pekerja OH 0,036 Rp 105.100,00 Rp 3.783,60
Tenaga Kerja Tukang pipa OH 0,060 Rp 112.200,00 Rp 6.732,00
Mandor OH 0,002 Rp 140.200,00 Rp 280,40
Jumlah Rp 20.306,00
Overhead + profit 15% Rp 3.045,90
Total Rp 23.351,90

Tabel A.20 Menggali 1 m3 dengan Excavator dan material atau hasil galian dimuat
ke Dump Truck
Kebutuhan Satuan Indeks Harga (Rp) Jumlah
Peralatan Excavator PC 200 Jam 0,03722 Rp 350.000,00 Rp 13.027,00
Pekerja OH 0,1630 Rp 105.100,00 Rp 17.131,30
Tenaga Kerja
Mandor OH 0,0163 Rp 140.200,00 Rp 2.285,26
Jumlah Rp 32.443,56
Overhead + profit 15% Rp 4.866,53
Total Rp 37.310,09

A.15 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya


Perhitungan perkiraan biaya atau rencana anggaran biaya untuk pekerjaan
perencanaan bak penampungan air hujan di Gedung A Fakultas Teknik Universitas
Islam Riau dapat dilihat pada Tabel A.21.
LAMPIRAN A-83

Tabel A.21 RAB Penampungan Air Hujan di Gedung A Fakultas Teknik


Universitas Islam Riau
VOLUME HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN JUMLAH HARGA
PEKERJAAN SATUAN
I PEKERJAAN TANAH
3
1 Pekerjaan Galian Tanah Bak PAH 328,3 m Rp 37.310,09 Rp 12.248.903,86
SUB JUMLAH I Rp 12.248.903,86
II PEKERJAAN PLUMBING
1 Pemasangan pipa PVC AW 10" 129 m Rp 588.929,26 Rp 75.971.874,54
2 Pemasangan pipa PVC AW ¾ " 17 m Rp 23.351,90 Rp 396.982,30
3 Tee PVC 10" 6 Bh Rp 1.682.000,00 Rp 10.092.000,00
4 Elbow PVC 10" 10 Bh Rp 537.600,00 Rp 5.376.000,00
5 Elbow PVC ¾ " 6 Bh Rp 2.500,00 Rp 15.000,00
6 Lem pipa 5 Klg Rp 35.000,00 Rp 175.000,00
7 Mesin pompa air 1 Unit Rp 2.661.200,00 Rp 2.661.200,00
SUB JUMLAH II Rp 94.688.056,84
III PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pekerjaan Pondasi
3
Beton 16,2 m Rp 2.055.268,27 Rp 33.295.345,97
Pembesian 1719,89 kg Rp 24.829,42 Rp 42.703.871,16
2
Bekisting 36 m Rp 187.008,86 Rp 6.732.318,96
2 Pekerjaan Balok Sloof
3
Beton 5,69 m Rp 2.055.268,27 Rp 11.694.476,46
Pembesian 1432,457 kg Rp 24.829,42 Rp 35.567.076,48
2
Bekisting 45,5 m Rp 187.008,86 Rp 8.508.903,13
3 Pekerjaan Balok Atas
3
Beton 3,64 m Rp 2.055.268,27 Rp 7.481.176,50
Pembesian 655,52 kg Rp 24.829,42 Rp 16.276.181,40
2
Bekisting 36,4 m Rp 196.084,43 Rp 7.137.473,25
4 Pekerjaan Kolom
3
Beton 6,03 m Rp 2.055.268,27 Rp 12.393.267,67
Pembesian 1513,45 kg Rp 24.829,42 Rp 37.578.085,70
2
Bekisting 80,4 m Rp 185.009,24 Rp 14.874.742,90
5 Pekerjaan Pelat Dasar
3
Beton 9,8 m Rp 2.055.268,27 Rp 20.141.629,05
Pembesian 857,68 kg Rp 21.694,27 Rp 18.606.738,92
2
Bekisting 56 m Rp 166.308,86 Rp 9.313.296,16
6 Pekerjaan Pelat Atas
3
Beton 7,35 m Rp 2.055.268,27 Rp 15.106.221,78
Pembesian 714,73 kg Rp 21.694,27 Rp 15.505.543,45
2
Bekisting 54,25 m Rp 166.308,86 Rp 9.022.255,66
7 Pekerjaan Dinding
3
Beton 56,175 m Rp 2.055.268,27 Rp 115.454.695,07
Pembesian 10298,62 kg Rp 21.694,27 Rp 223.421.012,01
2
Bekisting 27,42 m Rp 185.734,43 Rp 5.092.838,07
SUB JUMLAH III Rp 665.907.149,75
TOTAL (I + II + III) Rp 772.844.110,45

Anda mungkin juga menyukai