Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Hidrologi

4.1.1 Data Curah Hujan

Untuk mengetahui keperluan debit air yang masuk pada Embung Welulang dengan

menggunakan data curah hujan dari stasiun Kudus dengan mengambil data hujan 10 tahun

terkahir pada tahun 2009-2018.

Tabel 4.1 Curah Hujan Maksimum Stasiun Lumbang

Curah Hujan
Tahun
(mm)
2009 72
2013 86
2017 86
2014 97
2015 98
2016 131
2010 173
2012 189
2011 213
2018 436
Sumber: Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan

4.1.2 Uji Konsistensi Data Curah Hujan dengan Metode RAPS

Uji konsistensi data merupakan perhitungan dimana data-data yang telah tersedia

akan di uji keakuratannya terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan curah hujan

andalan dan curah hujan efektif. Dalam melakukan uji konsistensi ini akan digunakan

metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sams) yang lebih efektif karena hanya

menggunakan satu daerah stasiun saja untuk menghitung uji konsistensi. Perhitungan ini

menggunakan data curah hujan sekunder selama 10 tahun terakhir dari tahun 2009-2018.

61
62

Langkah Perhitungan:

n = 10

Dy = 103,6

Sk**Maks = 2,683

Sk**Min = Sk**Maks – Sk**Min

= 2,683 – (-0.831)

= 3,514

Q = |Sk**Max|

= 2,683 / 100,5

= 0.848

R = |Sk**Min|

= 3,514 / 100,5

= 1,111

Q/n0,5 =0,848/100,5

= 0,268 < 1,05 OK!!!

R/n0,5 = 1,111 /100,5

= 0,351 < 1,21 OK!!


64

Tabel 4.2 Uji Konsistensi Data Curah Hujan Dengan Metode RAPS
No Tahun Maks (mm) Sk* Sk* Dy^2 Sk** Sk**
-1 -2 -3 -3 -5 -6
1 2009 72 -86,1 86,1 -0,831 0,831
741
2 2013 86 -72,1 72,1 -0,696 0,696
520
3 2017 86 -72,1 72,1 -0,696 0,696
520
4 2014 97 -61,1 61,1 -0,590 0,590
373
5 2015 98 -60,1 60,1 -0,580 0,580
361
6 2016 131 -27,1 27,1 -0,262 0,262
73
7 2010 173 14,9 14,9 0,144 0,144
22
8 2012 189 30,9 30,9 0,298 0,298
95
9 2011 213 54,9 54,9 0,530 0,530
301
10 2018 436 277,9 277,9 2,683 2,683
7.723
Jumlah 1581 2,683 Max
10.731
Rerata 158,1 -0,831 Min
1.073

Sumber: Hasil Perhitungan

Keterangan: [1] = Data

[2] = [1] – Rerata[1]

[3] = │[2]│

[4] = [3]2 /n

[5] = [2] /(∑Dy)0,5

[6] = │Sk**│

Dari hasil perhitungan Q dan R maka akan dibandingkan dengan nilai Q dan R tabel

dibawah ini dengan keyakinan 90%


62

Tabel 4.3 Tabel Kepercayaan nilai Q/n0,5 dan R/n0,5


N Q/n0,5 R/n0,5
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38
20 1,1 1,22 1,42 1,34 1,43 1,6
30 1,12 1,24 1,46 1,4 1,5 1,7
40 1,13 1,26 1,5 1,42 1,53 1,74
50 1,14 1,27 1,52 1,44 1,55 1,78
100 1,17 1,29 1,55 1,5 1,62 1,86
~ 1,22 1,36 1,63 1,62 1,75 2
Sumber: Harto (2009:41)

4.1.3 Distribusi Probabilitas Log Pearson Type III

Langkah Perhitungan Parameter Statistik:

a) Menjumlahkan seluruh data hujan (LogXi) selama 10 tahun.

n = 10

∑log Xi = 21,304

b) Menghitung nilai rata-rata (Log Xrerata)

∑𝑛
𝑖=1 𝑋
Log Xrerata = 𝑛

21,304
= 10
= 2,13

c) Menghitung nilai Standart Deviasi (Sd)

∑𝑛
𝑖=1(𝑙𝑜𝑔𝑋𝑖−𝑙𝑜𝑔𝑋𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎)
2
Sd =√ 𝑛−1

0,213
=√ 9

= 0,241

d) Menghitung Koefisien Kepencengan (Cs)

𝑛 ∑(𝑙𝑜𝑔𝑋−𝑙𝑜𝑔𝑋𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎)3 10𝑥(0.103)
Cs = (𝑛−1)(𝑛−2)𝑆𝑑 3
= 9𝑥8(0,241)3 =1
66

Tabel 4.4 Perhitungan Parameter Statistik Log Pearson Type III

Xi (Log Xi - (Log Xi -
No. Tahun Log Xi
(mm/hari) LogXrerata)2 LogXrerata)3
1 2009 72 1,857 0,075 -0,0204
2 2013 86 1,934 0,038 -0,0075
3 2017 86 1,934 0,038 -0,0075
4 2014 97 1,987 0,021 -0,0030
5 2015 98 1,991 0,019 -0,0027
6 2016 131 2,117 0,000 0,0000
7 2010 173 2,238 0,012 0,0012
8 2012 189 2,276 0,021 0,0031
9 2011 213 2,328 0,039 0,0078
10 2018 436 2,639 0,259 0,1319
Jumlah 1581 21,304 0,523 0,103
Rerata 158,1 2,130
Sd 0,241
Cs 1,000
Sumber: Hasil Perhitungan

Langkah untuk perhitungan curah hujan rancangan:

Untuk nilai Cs =1 nilai Pr = 50% dari tabel distribusi Log Pearson III diperoleh K = 0,76

a) Menghitung nilai hujan rancangan periode 2 tahun

Log X2 = Log Xrerata + K x Sd

= 2,13 + (-0,16) x 0,241

= 2,092

X2 = 102,092

= 124 mm/hr
62

Tabel 4.5 Perhitungan Curah Hujan Rancangan Log Pearson Type III
Kala
Log
ulang Pr% Cs K Sd Log X X (mm)
Xrt
tahun
2 50 1,000 -0,16 2,130 0,241 2,092
124
5 20 1,000 0,76 2,130 0,241 2,314
206
10 10 1,000 1,34 2,130 0,241 2,453
284
25 4 1,000 2,04 2,130 0,241 2,622
419
50 2 1,000 2,54 2,130 0,241 2,743
553
100 1 1,000 3,02 2,130 0,241 2,858
722

Sumber: Hasil Perhitungan

4.1.4 Uji Distribusi Probabilitas

4.1.4.1 Metode Chi-Square

Langkah Perhitungan Merode Chi-Square

a) Menghitung Jumlah kelas

n = 10

Kelas Distirbusi (K) = 1 + 3,22 log n

= 1 + 3,22 log 10

= 4,22 ~ 4 kelas

b) Menghitung derajat kebebasan (Dk) dan X2cr

 Parameter (p) =2

 Derajat kebebasan (Dk) = K – (p+1) = 4 – (2+1) = 1

 Nilai X2cr dengan jumlah data (n) = 10, 𝛼 = 1% dan Dk = 1 adalah 6,635

(dari tabel Chi-Square)

 Nilai X2cr dengan jumlah data (n) = 10, 𝛼 = 5% dan Dk = 1 adalah 3,841

(dari tabel Chi-Square)


68

Uji Sebaran Chi Kuadrat (Chi Squart test)


digunakan persamaan sebagai berikut:
 K = 1+ 3,322 log n = 4,322

 DK = K - (P+1) = 1

 Ei =n/K = 2,5

 ΔX = ( Xmaks-Xmin ) / K -1 = 0,154

 Xawal = Xmin - (0,5*ΔX) = 2,892

 Xakhir = Xmaks + (0,5*ΔX) = 3,3525

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Chi-Square


Jumlah Data ( Oi-Ei
No Batas Kelas (( Oi-Ei )^2)/Ei
Ei Oi )^2
1 2,892 - 3,045 2,5 3 0,25 0,1000
2 3,045 - 3,199 2,5 3 0,25 0,1000
3 3,199 - 3,525 2,5 2 0,25 0,1000
4 3,525 - ~ 2,5 2 0,25 0,1000
Jumlah 10 0,4000
Sumber : Perhitungan

Chi-Square Hitung (Xh^2) = 0,4000

n = 10

α = 5%

K = 4,322

DK = 1

Chi-Square Kritis = 3,841

(Xh^2) < (Xh^2 cr) 0,4000 < 3,841 oke..!!

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Chi-Square


Distribusi
Peluang Chi-Kritik X2 Uji Chi-Square Keterangan
Frekuensi

Log Pearson
5% 3,841 0,4 Chi Kritk > X2 Diterima
III

Sumber: Hasil Perhitungan


62

4.1.4.2 Metode Smirnov-Kolmogorov

Perhitungan Metode Smirnov-Kolmogorov

 Kolom [1] = peluang empiris yang dihitung dengan persamaan Weibull

 Kolom [2] = data hujan terurut dari kecil ke besar (mm)

 Kolom [3] = distribusi probabilitas Log Pearson III

 Kolom [4] = (contoh kolom 1 baris 1)

= (Log Xi – Log Xrerata)

= ( 1.857 – 2,13)

= -0,273

 Kolom [5] = menentukan nilai G dengan contoh pada no. 1

𝐿𝑜𝑔 𝑋𝑖−𝐿𝑜𝑔 𝑋𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎


= 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 ( 𝑆𝑑)

−0,273
= = -1,133
0,241

 Kolom [6] = menghitung nilai Pr (%) melalui tabel distribusi Log Pearson III

diperoleh niali Pr (%) = 96,525%

 Kolom [7] = menghitung nilai Pt(X), contoh pada no.1

= (100-Pr)/100

= (100 – 96,525) / 100

= 0,035

 Kolom [8] = menghitung selisih nila Pe dan Pt, pada contoh no.1

= kolom [1] – kolom [7]

= 0,091 – (0,035) = 0,056

Jadi didapatkan ΔP maksimum = 0,056 < ΔPer = 0,486 dengan derajat

kebebasan 1%. Maka distribusi Log Pearson III dapat diterima untuk menganalisa data

hujan.
70

Tabel 4.9 Perhitungan Uji Distirbusi Metode Smirnov-Kolmogorov


Q Log X - Log Pe (X) - Pt
No Pe (x) Log X G Pr(%) Pt(X)
(m/dt)/X Xrerata
Tabel 4.10 Rasio Sebaran Hujan (X)
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1 0,091 72 1,857 -0,273 -1,133 96,525 0,035 0,056
2 0,182 86 1,934 -0,196 -0,813 96,873 0,031 0,151
3 0,273 86 1,934 -0,196 -0,813 50,670 0,493 -0,221
4 0,364 97 1,987 -0,144 -0,596 64,224 0,358 0,006
5 0,455 98 1,991 -0,139 -0,577 70,173 0,298 0,156
6 0,545 131 2,117 -0,013 -0,054 27,514 0,725 -0,179
7 0,636 173 2,238 0,108 0,447 23,355 0,766 -0,130
8 0,727 189 2,276 0,146 0,606 23,471 0,765 -0,038
9 0,818 213 2,328 0,198 0,821 18,612 0,814 0,004
10 0,909 436 2,639 0,509 2,112 9,872 0,901 0,008
Jumlah 21,304
Dmaks -0,187
Rerata 2,130
Sd 0,241
Cs 1
Sumber: Hasil Perhitungan

4.1.5 Koefisien Pengaliran

Koefisien pengaliran adalah suatu variabel yang didasarakan pada kondisi daerah

pengaliran dan karakteristik hujan yang jatuh di daerah tersebut. Dalam studi ini

ditetapkan nilai koefisien pengaliran sebesar 0,50.

4.1.5 Distirbusi Hujan Jam-jaman

Contoh Perhitungan:

a) Menghitung Distribusi Hujam (Rt) untuk jam ke-1 :

𝑅24 6 2/3
Rt = ( )
6 1

= 0,55

b) Persentase Curah Hujan ke 2

RT = T.Rt – (T -1). R(t-1)

= 2. (0,35) – (1-0).0.5503)

= 14,30%
62

Distribusi
Jam ke- Rasio
Hujan (Rt)
(t) (%)
1 jam-an

1 0.55 55,03

2 0,35 14,30

3 0,27 10,03

4 0,22 7,99

5 0,19 6,75

6 0.17 5,90

Jumlah 100

Sumber: Hasil Perhitungan

Berdasarkan persentase kejadian hujan terpusat diatas, maka dilakukan

distribusi hujan pada setiap jam kejadian hujan tersebut terdapat curah hujan efektif

1 hari (R24). Untuk tahapan perhitungan hujan nettto jam-jaman adalah sebagai

berikut :

1) Untuk hujan rancangan data kala ulang 2 tahun (R2) adalah 124 mm/hr

2) Koefisien Pengaliran (C) adalah 0,5

3) Perhitungan hujan efektif (Rn)

Rn = C. R = 124 x 0,5 = 62 mm/hr

4) Untuk distribusi hujan pada jam 1.0 dengan rasio 55,85% dan didapat besarnya

hujan pada saat tersebut yaitu :

R1 = 55,03% x 124 = 68,23 mm/hr

R2 = 14,03% x 1124 = 17,39 mm/hr

R3 = 10,03% x 124 = 12,43 mm/hr


72

R4 = 7,99% x 124 = 9,9 mm/hr

R5 = 6,75% x 124 = 8,35 mm/hr

R6 = 5,90% x 124 = 7,31 mm/hr

Tabel 4.11 Perhitungan hujan efektif jam-jaman

Jam Rasio Hujan Jam-jaman (mm/jam)


ke- % 2 5 10 25 50 100

1 55,03
33,99 56,64 78,15 115,25 152,10 198,53
2 14,3
8,83 14,72 20,31 29,95 39,53 51,59
3 10,03
6,20 10,32 14,24 21,01 27,72 36,18
4 7,99
4,94 8,22 11,35 16,73 22,08 28,82
5 6,75
4,17 6,95 9,59 14,14 18,66 24,35
6 5,9
3,64 6,07 8,38 12,36 16,31 21,28
Sumber: Hasil Perhitungan
4.1.6 Debit Banjir Rancangan

Dalam studi ini untuk menghitung debit banjir rancangan menggunakan hidrograf

satuan sintetis yang digunakan adalah HSS Nakayasu. Karena tidak tersedianya AWLR

(Automatic Water Level Recorder) maka perhitungan hidrograf satuan dihitung secara

teoritis dengan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Berikut merupakan langkah

perhitungannya :

1. Data Teknis DAS diperoleh dari proyek Embung Welulang sebagai berikut:

 Luas DAS (CA) = 1,47 km2

 Panjang sungai utama (L) = 2.98 km

2. Parameter-parameter hidrograf

 Waktu Konsentrasi (tg)

tg = 0,21 x L 0,7
62

= 0,21 x 2,98 0,7

= 0,451 jam

 Nilai  :

0.47(𝐴𝐿)0.25 0.47(1.47𝑥2,98)0.25
= = = 1,508
𝑇𝑔 0,451

 Lama hujan efektif yang menyebabkan limpasan permukaan (tr)

tr = 0,8 x tg

= 0,8 x 0.451 = 0,361 jam

 Waktu ketika terjadi debit tertinggi (Tp)

Tp = tg + (0,8 x tr)

= 0,451+(0,8 x 0,361)

= 0,74 jam

 Waktu yang diperlukan untuk penurunan debit dari debit puncak sampai debit

menjadi 30 (T0,3)

T0,3 = 𝛼 x tg

= 1,508 x 0,451 = 0,680 jam

 Debit puncak banjir (Qp)

(𝐶𝐴 𝑥 𝑅𝑜)
Qp = (3,6 𝑥 (0,3 𝑥 𝑇𝑝 )+𝑇
0,3

(1𝑥 1,47𝑥 1)
= (3,6 𝑥 (0,3 𝑥 0,74 )+0.680

= 0,453 m3/dt/mm

 Menentukan bagian lengkung naik (rising climb) hidrograf satuan (Qa)

Syarat = 0 ≤ t ≤ Tp

0 ≤ t ≤ 0.74
𝑡
t = 0, Qa0 = Qp ( 𝑇𝑝 )2,4
74

0
= 0,453 ( 0.74 ) 2,4

=0
𝑡
t = 0,74 , Qa = Qp ( 𝑇𝑝 )2,4

0,74
= 0,453 ( 0.74 ) 2,4

= 0,453

 Menentukan bagian lengkung turun (decreasing climb) hidrograf satuan (Qd)

a. Lengkung turun Qd1, Syarat : Tp < t ≤ Tp+T0,3

0,74 < t ≤ 1,419


𝑡−𝑇𝑝
t = 1, Qd1 = Qp x 0,3 𝑇0,3

1−0.74
= 0,453 x 0,3 0,68

= 0,286 m3/dt/mm
𝑡−𝑇𝑝
t = 1,419, Qd1 = Qp x 0,3 𝑇0,3
1,419−0.74
= 0,453 x 0,3 0,68

= 1,357 m3/dt/mm

b. Lengkung turun (Qd2), Syarat : Tp +T0,3 < t ≤ Tp +T0,3 + 1,5 T0,3

1,419 < t ≤ 2,439


𝑡−𝑇𝑝+0,5
t = 2 , Qd2 = Qp x 0,3 1,5.T0,3

2−1,419+0,5
= 0,453 x 0,3 1,5.0,68

= 2,538 m3/dt/mm
𝑡−𝑇𝑝+0,5
t = 2,439 , Qd2 = Qp x 0,3 1,5.T0,3
2,439−1,419+0,5
= 0,453 x 0,3 1,5.0,68

= 4,073 m3/dt/mm

c. Lengkung turun (Qd3), Syarat : t ≥ Tp +T0,3 + (1,5 T0,3)


62

t ≥ 2,439
𝑡−𝑇𝑝+(1,5 𝑇0,3)
t = 3, Qd2 = Qp x 0,3 2.T0,3

3−1,419+1,02
= 0,453 x 0,3 1,359

= 0,118 m3/dt/mm

Tabel 4.13 Ordinat HSS Metode Nakayasu

t (jam) Q (m3/dt) Ket


0,000 0,000 Qa
0,740 0,453 Qp
1,000 0,286
Qd1
1,419 1,357
2,000 0,068
Qd2
2,439 0,041
3,000 0,118
4,000 0,079
5,000 0,052
6,000 0,035
7,000 0,023
8,000 0,015
9,000 0,010
10,000 0,007
11,000 0,004
12,000 0,003
13,000 0,002
Qd3
14,000 0,001
15,000 0,0009
16,000 0,0006
17,000 0,0004
18,000 0,0003
19,000 0,0002
20,000 0,0001
21,000 0,00007
22,000 0,00005
23,000 0,00003
24,000 0,00002
Sumber: Hasil Perhitungan
76

Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu


1.600
1.400
1.200
Debit m3/dt/mm

1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Series1 0.00 0.45 0.28 1.35 0.06 0.04 0.11 0.07 0.05 0.03 0.02 0.01 0.01

Gambar 4.1 Unit Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu


Sumber: Hasil Perhitungan

Keterangan :

Gambar 4.1 merupakan hasil penggambaran hidrograf metode nakayasu dengan hubungan

antara debit dan waktu. Dapat diketahui t atau waktu dengan cara coba-coba untuk

menentukan Q dengan menggunakan Ordinat HSS Metode Nakayasu maka akan diperoleh

seperti grafik diatas.

Perhitungan debit banjir kala ulang 50 tahun (Q50)

1. Indeks kerapatan sungai

𝐿𝑠𝑡 2,98
D= = = 2
𝐴 1.47
62

2. Menghitung besar aliran dasar ( Base Flow)

Qb = 0,4715 x A0,6444 x D0,9403

= 0,4715 x 1,470,6444 x 20,9403

= 1,17
72

Tabel 4.14 Debit Banjir Nakayasu Kala Ulang 50 Tahun


Qt Akibat Hujan jam-jaman QB Qbanjir
t (jam)
(m3/dt) 152 40 28 22 19 (m3/dt) (m3/dt)

- - - 1,17 1,17

0,740 0,453 69 - 1,17 71

1,000 0,286 43 18 - 1,17 63

2,000 0,068 10 11 13 - 1,17 35

3,000 0,118 18 3 8 10 - 1,17 40

4,000 0,079 12 5 2 6 8 1,17 35

5,000 0,052 8 3 3 2 5 1,17 22

6,000 0,035 5 2 2 3 1 1,17 15

7,000 0,023 3 1 1 2 2 1,17 11

8,000 0,015 2 1 1 1 1 1,17 8

9,000 0,010 2 1 1 1 1 1,17 6

10,000 0,007 1 0 0 1 1 1,17 4

11,000 0,004 1 0 0 0 0 1,17 3

12,000 0,003 0 0 0 0 0 1,17 2

13,000 0,002 0 0 0 0 0 1,17 2

14,000 0,001 0 0 0 0 0 1,17 2

15,000 0,0009 0 0 0 0 0 1,17 2

16,000 0,0006 0 0 0 0 0 1,17 1

17,000 0,0004 0 0 0 0 0 1,17 1

18,000 0,0003 0 0 0 0 0 1,17 1

19,000 0,0002 0 0 0 0 0 1,17 1

20,000 0,0001 0,02 0,01 0 0 0 1,17 1

21,000 0,00007 0,01 0,00 0 0 0 1,17 1

22,000 0,00005 0,01 0,00 0 0 0 1,17 1

23,000 0,00003 0,01 0,00 0 0 0 1,17 1,2

24,000 0,00002 0,00 0,00 0,0 0,0 0 1,17 1

Sumber: Hasil Perhitungan


62

Hidrograf Banjir Rancangan Metode


Nakayasu
1,400,000
Debit m3/dt/mm 1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
Series1
400,000
200,000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
T (jam)

Gambar 4.2 Hidrograf Banjir Rancangan Metode Nakayasu Q 50 tahun


Sumber: Hasil Perhitungan

Keterangan : Gambar 4.2 merupakan hasil penggambaran hidrograf banjir rancangan

metode nakayasu dengan kala ulang 50 tahun dengan hubungan antara debit dan waktu.

Dapat diketahui nilai pada grafik dapat dicari dengan menngunakan kala ulang 50tahun

yang terdapat t atau, hujan jam-jaman sehingga dapat diketahui Qbanjir. Yang kemudian

dibuat seperti grafik diatas.

4.1.7 Analisa Debit Andalan

Langkah perhitungan debit andalan dengan menggunakan metode Gumbel:

 X rerata = 158,1

∑(Xi – Xrt)2
 Simpangan baku (Sd) =√ 9

107.308,900
=√ 9

= 109,193

Jumlah data n = 10,

Yn = 0,495

Sn = 0,950
74

Yn dan Sn dapatt diketahui pada tabel Metode Gumbel hubungan n besar sampel dengan

Yn dan Sn.

Tabel 4.15 Perhitungan Debit Andalan Metode Gumbel


Peluang Xrt (Xi-Xrt)
No Tahun Xi (m³/dt) (Xi - Xrt)² (m3/dt) (Xi - Xrt)³ (m3/dt)
% (m³/dt) (m³/dt)

1 2009 72 0,1 158,1 -86,1 7.413 -638.277


2 2013 86 0,2 158,1 -72,1 5.198 -374.805
3 2017 86 0,3 158,1 -72,1 5.198 -374.805
4 2014 97 0,4 158,1 -61,1 3.733 -228.099
5 2015 98 0,5 158,1 -60,1 3.612 -217.082
6 2016 131 0,6 158,1 -27,1 734 -19.903
7 2010 173 0,7 158,1 14,9 222 3.308
8 2012 189 0,8 158,1 30,9 955 29.504
9 2011 213 0,9 158,1 54,9 3.014 165.469
10 2018 436 1 158,1 277,9 77.228 21.461.775
Jumlah 1581 107.308,900 19.807.084
Sumber: Hasil Perhitungan

Langkah perhitungan curah hujan andalan:

Untuk debit andalan 97,30% berarti peluang terjadinya 97,30 % = 0,937 %

Tr = 1/0,937 =1,028

𝑇𝑟
Yt = −𝑙𝑛 [𝑙𝑛 (𝑇𝑟−1)]

1,028
= −𝑙𝑛 [𝑙𝑛 (1,028−1)] = -1,284

𝑌𝑡−𝑦𝑛
X = 𝑥̅ + 𝑠𝑛
𝑠𝑑

−1,284−(0,495)
= 1581 + 0,950
109,193 = 46,494
62

Tabel 4.17 Perhitungan Curah Hujan Andalan Metode Gumbel

Pr Xrt (m3/dt) Tr YT Yn Sn 𝜎n Q (m3/dt)

97,30% 158,1 1,028 -1,284 0,495 0,950 109,193 46,494

75,30% 158,1 1,328 -0,335 0,495 0,950 109,193 62,611

50,70% 158,1 1,972 0,346 0,495 0,950 109,193 140,989

26% 158,1 3,846 1,200 0,495 0,950 109,193 239,170

Sumber: Hasil Perhitungan

Jadi debit untuk debit andalan 97,30% dengan menggunakan Metode Gumbel

adalah 46,494 m3/dt

4.1.8 Analisa Penelusuran Banjir Melalui Pelimpah

Penelusuran banjir di embung fibutuhkan untuk mengetahui debit Outflow

maksimum dan tinggir air maksimum diatas ambang pelimpah pada debit Outflow

yang bersesuai sebagai dasar perencanaan hidrolika.

Tabel 4.18 Hubungan Elevasi,Luas dan Volume

Luas Vol.Sec Total Volume


Elevasi (m2) (m3) (m3)
343,50 10000 0 0
343,60 9976 998,80 998,80
343,70 9962 996,90 1995,70
343,80 9928 994,50 2990,20
343,90 9904 991,60 3981,80
344,00 9880 989,20 4971,00
344,10 9856 986,80 5957,80
344,20 9832 984,40 6942,20
344,30 9808 982,00 7924,20
344,40 9784 979,60 8903,80
344,50 9760 977,20 9881,00
344,60 9736 974,80 10855,80
344,70 9712 972,40 11828,20
344,80 9688 970,00 12798,20
344,90 9664 967,60 13765,80
345,00 9640 965,20 14731,00
Sumber : Hasil Perhitungan
76

4.1.9 Rencana Elevasi Ambang dan Lebar Ambang Pelimpah

Elevasi Ambang Pelimpah : +343,50 m

Elevasi dasar pondasi pelimpah : +345,00 m

Lebar Ambang Pelimpah : 8,00 m

Tinggi Ambang Pelimpah : 1,5 m

Koefisien limpahan pada pelimpah biasanya berkisar antar angka 2,0 s/d 2,1 yang

dipengaruhi oleh : kedalaman air pada saluran pengarah aliran, kemiringan lereng

udik pelimpah, dan tinggi air di atas mercu pelimpah. Koefisien limpahan diambil

(C) = 2,05

Maka : Q = C x B x H0 3/2 = 2,05 x 8 x (1.5)3/2 = 30.13 m3 /d

Perhitungan selanjutnya akan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.19 Kapasitas Aliran Melalui Pelimpah

Elevasi
H (m) C B (m) Q m3/dt
(m)

343,5 0 2,05 8 0
343,6 0,1 2,05 8 0,52
343,7 0,2 2,05 8 1,47
343,8 0,3 2,05 8 2,69
343,9 0,4 2,05 8 4,15
344 0,5 2,05 8 5,80
344,1 0,6 2,05 8 7,62
344,2 0,7 2,05 8 9,60
344,3 0,8 2,05 8 11,73
344,4 0,9 2,05 8 14,00
344,5 1 2,05 8 16,40
344,6 1,1 2,05 8 18,92
344,7 1,2 2,05 8 21,56
344,8 1,3 2,05 8 24,31
344,9 1,4 2,05 8 27,17
345 1,5 2,05 8 30,13
62

Sumber : Hasil Perhitungan

4.1.10 Penelusuran Banjir Lewat Pelimpah

a. Analisis hubungan antara H, S, Q pada pelimpah dengan ∆t = 3600 detik adalah

sebagai berikut :

1. Pada elevasi 343,50 m, dimana ketinggian air di atas pelimpah (H) = 0,00, dan

debit (Q) = 0,00, sehingga dapat diasumsikan bahwa tampungannya (S) = 0,00.

𝑆𝑗+1
Maka nilai + 𝑄𝑗+1 = 0,00
∆𝑡

Anda mungkin juga menyukai