Anda di halaman 1dari 41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data Penelitian


4.1.1 Jenis Data

Pengumpulan data untuk analisis debit banjir di DAS Siwaluh Kabupaten


Karanganyar meliputi:
1. Peta RBI skala 1:25000, DAS Siwaluh
2. Data curah hujan dari tahun 2003-2012 stasiun hujan Matesih, Delingan, dan
Trani, untuk data hujan yang lebih lengkap setiap stasiun dapat dilihat pada
lampiran.

4.2 Analisis Hidrologi


4.2.1 Uji Kepanggahan Hujan

Curah hujan rencana DAS Siwaluh dapat diketahui melalui data curah hujan
harian dari Dinas pengairan Karanganyar selama 10 tahun terakhir (2003-2012)
pada stasiun penakar hujan Matesih, Delingan, dan Trani.
Tabel 4.1 Curah Hujan Tahunan Stasiun Hujan Matesih, Delingan, dan Trani.
Curah hujan (mm/tahun)
Tahun
STA Matesih STA Delingan STA Trani
2003 1878 1746 2252
2004 2344 1498 1532
2005 1938 1878 1772
2006 1795 1149 1529
2007 2295 3262 2040
2008 2336 1720 2133
2009 1901 1988 2142
2010 2787 3074 3753
2011 2469 2096 2315
2012 2214 2019 2026
commit to user
Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Karanganyar

28
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Uji kepanggahan harus dilakukan untuk suatu data hujan yang akan dihitung
karena data hujan yang akan dihitung harus panggah agar hasilnya tidak
meragukan. Uji kepanggahan dalam penelitian ini menggunakan cara RAPS
(Rescaled Adjusted Partial Sums).

Uji Kepanggahan Metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums)


Contoh perhitungan untuk stasiun hujan Matesih tahun 2003:
Hujan (i) = 1878
21957
Hujan (i) rerata selama 10 tahun =  2195,7
10
SK = 1878– 2195,7 = -318
SK Kumulatif = 0,000 + (-318) = -318
Standar deviasi = 314,6342
 318
SK ** =  1,0097
314,6342

SK ** Kumulatif = 0,000 + (-1,0097) = -1,0097


SK ** Kumulatif = 1,0097

Hasil uji kepanggahan untuk stasiun Matesih, Delingan dan Trani dengan cara
RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums) dapat dilihat pada Tabel 4.2, Tabel 4.3
dan Tabel 4.4.
Tabel 4.2 Uji Kepanggahan Metode RAPS Sta. Matesih
Tahun i SK Kum SK SK** Kum SK** Absolut
2003 1878 -318 -318 -1.0097 -1.01 1.0097
2004 2344 148.3 -169.4 0.4713 -0.54 0.5384
2005 1938 -257.7 -427.1 -0.819 -1.36 1.3574
2006 1795 -400.7 -827.8 -1.2735 -2.63 2.6310
2007 2295 99.3 -728.5 0.3156 -2.32 2.3154
2008 2336 140.3 -588.2 0.4459 -1.87 1.8695
2009 1901 -294.7 -882.9 -0.9366 -2.81 2.8061
2010 2787 591.3 -291.6 1.8793 -0.93 0.9268
2011 2469 273.3 -18.3 0.8686 -0.06 0.0582
2012 2214 18.3 0 0.0582 0.00 0.0000
JUMLAH 21957
RATA-RATA 2195.7 commit to user
SD 314.6342
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

Q Abs
Maks 2,81 Nilai Keterangan
< Kritik
Abs

Q/sqrt (n) 0.8874 1,050 Panggah

Berdasarkan nilai yang didapat pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai QRAPS
QRAPS abs ( maks )
hitungan (maks) terdapat pada tahun 2009. Kemudian  0,8874 .
n
Nilai ini dibandingkan dengan nilai kritik dengan n = 10 dan confidance interval
90%, maka untuk interval 10 tahun nilai QRAPSKrittik = 1,050. Disimpulkan
QRAPS abs ( maks )
 0,8874 < nilai QRAPSKrittik = 1,050, hasil ini menunjukan data
n
hujan pada stasiun hujan Matesih panggah.

Tabel 4.3 Uji Kepanggahan Metode RAPS Sta. Delingan


Tahun i SK Kum SK SK** Kum SK** Absolut
2003 1746 -297 -297 -0.4528 -0.45 0.45
2004 1498 -545 -842 -0.831 -1.28 1.28
2005 1878 -165 -1007 -0.2516 -1.54 1.54
2006 1149 -894 -1901 -1.3631 -2.90 2.90
2007 3262 1219 -682 1.8586 -1.04 1.04
2008 1720 -323 -1005 -0.4925 -1.53 1.53
2009 1988 -55 -1060 -0.0839 -1.62 1.62
2010 3074 1031 -29 1.572 -0.04 0.04
2011 2096 53 24 0.0808 0.04 0.04
2012 2019 -24 0 -0.0366 0.00 0.00
JUMLAH 20430
RATA-RATA 2043
SD 655.8587

Q Abs
Maks 2,90 Nilai Keterangan
< Kritik
Abs

Q/sqrt (n) 0,9166 1,050 Panggah

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

Berdasarkan nilai yang didapat pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai QRAPS

hitungan (maks) terdapat pada tahun 2006. Kemudian QRAPS hit (maks) / n =
0,9166. Nilai ini dibandingkan dengan nilai kritik dengan n = 10 dan confidance
interval 90%, maka untuk interval 10 tahun nilai QRAPSKrittik = 1,050.

Disimpulkan QRAPS hit (maks) / n = 0,9166 < nilai QRAPSKritik = 1,050, hasil ini
menunjukan data hujan pada stasiun hujan Delingan panggah.

Tabel 4.4 Uji Kepanggahan Metode RAPS Sta. Trani


Tahun i SK Kum SK SK** Kum SK** Absolut
2003 2252 102.6 102.6 0.1635 0.16 0.16
2004 1532 -617.4 -514.8 -0.9837 -0.82 0.82
2005 1772 -377.4 -892.2 -0.6013 -1.42 1.42
2006 1529 -620.4 -1512.6 -0.9884 -2.41 2.41
2007 2040 -109.4 -1622 -0.1743 -2.58 2.58
2008 2133 -16.4 -1638.4 -0.0261 -2.61 2.61
2009 2142 -7.4 -1645.8 -0.0118 -2.62 2.62
2010 3753 1603.6 -42.2 2.5549 -0.07 0.07
2011 2315 165.6 123.4 0.2638 0.20 0.20
2012 2026 -123.4 0 -0.1966 0.00 0.00
JUMLAH 21494
RATA-RATA 2149.4
SD 627.6510354

Q Abs
Maks 2,6222 Nilai Keterangan
< Kritik
Abs

Q/sqrt (n) 0,8292 1,050 Panggah

Berdasarkan nilai yang didapat pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai QRAPS

hitungan (maks) terdapat pada tahun 2009. Kemudian QRAPS hit (maks) / n =
0,8292. Nilai ini dibandingkan dengan nilai kritik dengan n = 10 dan confidance
interval 90%, maka untuk interval 10 tahun nilai QRAPSKrittik = 1,050.

Disimpulkan QRAPS hit (maks) / n = 0,8292 < nilai QRAPSKrittik = 1,050, hasil ini
menunjukan data hujan pada stasiun hujan Trani panggah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

4.2.2 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan

Data yang diperlukan berupa curah hujan harian dari beberapa pos penakar hujan,
luas area yang ditampung tiap pos stasiun dan luas daerah aliran sungai dengan
rumus poligon Thiessen. Dalam hal ini diperlukan hujan wilayah yang diperoleh
dari harga rata-rata hujan beberapa stasiun penakar hujan yang ada di dalam dan/
atau di sekitar wilayah tersebut.

Gambar 4.1 Hujan Wilayah Dengan Metode Poligon Thiessen

Data stasiun hujan DAS Siwaluh :


Stasiun penakar hujan yang digunakan adalah :
1. Matesih
2. Delingan
3. Trani
Luas daerah tangkapan hujan masing-masing stasiun penakar hujan dengan
menggunakan tool program AutoCAD:
A1 = 19,5359 Km2
A2 = 7,1448 Km2
A3 = 24,2870 Km2 to user
commit
Total luas DAS Siwaluh yaitu = 50,9677 km2
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

Sebagai contoh perhitungan adalah curah hujan tahun 2003:


Curah hujan maksimum acuan terbesar stasiun Matesih pada tahun 2003 dapat
dilihat di lampiran A adalah:
P1 = 95 mm/hari
P2 = 13 mm/hari
P3 = 68 mm/hari

Koefisien Thiesen masing-masing stasiun hujan:

A1
C1 =
Atotal
19,5359
=
50,9677
= 0,3833

A2
C2 =
Atotal
7,1448
=
50,9677
= 0,1401

A3
C3 =
Atotal
24,2870
=
50,6977
= 0,4765

Curah hujan wilayah tahun 2003 adalah:


P  P1 xC1  P2 xC2  P3 xC3

P = 95 x 0,3833 + 13 x 0,1401 + 68 x 0,4765


P = 70,6368 mm/hari

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

Hasil curah hujan untuk tahun berikutnya terdapat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan dengan Acuan Terbesar
Stasiun Matesih
CURAH HUJAN HARIAN (mm)
Stasiun Matesih Stasiun Delingan Stasiun Trani RATA – RATA
Tahun TANGGAL
(mm/hari)
(Sta 125) (Sta.6) (Sta.110)
38.33% 14.02% 47.65% 100%
2003 23-Jan-03 95 13 68 70.64
2004 20-Jan-04 126 20 0 51.10
2005 6-Mar-05 110 9 110 95.84
2006 22-Jan-06 98 0 0 37.56
2007 19-Apr-07 118 125 0 62.75
2008 9-Mar-08 137 0 116 107.79
2009 30-Jan-09 138 15 30 69.29
2010 5-Nov-10 104 0 0 39.86
2011 19-Apr-11 125 0 0 47.91
2012 1-Jan-12 121 0 67 78.30
Rata - rata 66.11

Tabel 4.6 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan dengan Acuan Terbesar
Stasiun Delingan
CURAH HUJAN HARIAN (mm)
Stasiun Delingan Stasiun Trani Stasiun Matesih RATA – RATA
TAHUN TANGGAL
(mm/hari)
(Sta.6) (Sta.110) (Sta 125)
14.02% 47.65% 38.33% 100%
2003 26-Jan-03 53 9 0 11.72
2004 21-Mar-04 79 0 1 11.46
2005 23-Jan-05 95 0 0 13.32
2006 14-Jan-06 86 18 2 21.40
2007 26-Dec-07 239 116 2 89.55
2008 6-Nov-08 141 0 0 19.77
2009 31-Jan-09 131 15 3 26.66
2010 19-Feb-10 125 9 2 22.58
2011 2-Apr-11 86 27 70 51.75
2012 22-Feb-12 130 0 0 18.23
Rata - rata 28.64

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.7 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan dengan Acuan Terbesar
Stasiun Trani
CURAH HUJAN HARIAN (mm)
Stasiun Trani Stasiun Matesih Stasiun Delingan RATA – RATA
TAHUN TANGGAL
(mm/hari)
(Sta.110) (Sta 125) (Sta.6)
47.65% 38.33% 14.02% 100%
2003 22-Mar-03 106 21 0 58.56
2004 17-Jan-04 90 0 0 42.89
2005 6-Mar-05 110 110 9 95.84
2006 12-Apr-06 92 28 0 54.57
2007 26-Dec-07 116 2 239 89.55
2008 9-Mar-08 116 137 0 107.79
2009 25-Mar-09 87 0 0 41.46
2010 10-Mar-10 109 9 65 64.50
2011 16-May-11 106 28 51 68.39
2012 28-Nov-12 106 0 2 50.79
Rata - rata 67.43

Tabel 4.8 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan DAS Siwaluh


CURAH HUJAN HARIAN (mm)
Stasiun Matesih Stasiun Delingan Stasiun Trani MAKSIMAL
TAHUN
(mm/hari)
(Sta 125) (Sta.6) (Sta.110)
38.33% 14.02% 47.65% 100%
2003 70.64 11.72 58.56 70.64
2004 51.10 11.46 42.89 51.10
2005 95.84 13.32 95.84 95.84
2006 37.56 21.40 54.57 54.57
2007 62.75 89.55 89.55 89.55
2008 107.79 19.77 107.79 107.79
2009 69.29 26.66 41.46 69.29
2010 39.86 22.58 64.50 64.50
2011 47.91 51.75 68.39 68.39
2012 78.30 18.23 50.79 78.30
Rata - rata 75.00

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

4.2.3 Perhitungan Parameter Statistik

Penentuan distribusi hujan dilakukan dengan menganalisis data curah hujan harian
maksimum yang diperoleh dengan analisis frekuensi. Dari hasil perhitungan
menggunakan rumus 2.6-2.9, diperoleh nilai masing-masing parameter statistik
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Uji pemilihan sebaran yang sesuai

No Tahun R24 Max X - Xbar (X - Xbar)2 (X - Xbar)3 (X - Xbar)4


1 2003 70.64 -4.36 19.00 -82.84 361.12
2 2004 51.10 -23.90 571.09 -13647.74 326147.64
3 2005 95.84 20.84 434.41 9054.11 188709.71
4 2006 54.57 -20.43 417.26 -8523.37 174106.49
5 2007 89.55 14.55 211.73 3080.93 44830.76
6 2008 107.79 32.79 1075.10 35251.22 1155843.17
7 2009 69.29 -5.70 32.54 -185.58 1058.54
8 2010 64.50 -10.50 110.17 -1156.36 12137.29
9 2011 68.39 -6.61 43.64 -288.25 1904.11
10 2012 78.30 3.31 10.94 36.18 119.67
Jumlah 749.97 2925.88 23538.31 1905218.49

1. Hasil dispersi data normal


Xbar = 749,97/10 = 75,00
0,5
 2925,88 
S =   = 18,03
 10  1 
18,03
Cv = = 0,24
75,00
10
 
CS = x 23538,31 = 0,56
10  110  2 18,033
10 2
Ck =
10  110  210  3 18,034 
1905218.49 = 3,58

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

2. Hasil dispersi data logaritma normal


Xbar = 42,92/10 = 4,292
0, 5
 0,5079
S =   = 0,238
 10  1
0,238
Cv = = 0,06
4,292
10
 
CS = 0,0136 = 0,14
10  110  2 0,2383
10 2
Ck =
10  110  210  3 0,2384  
0,0538= 3,36

Tabel 4.10 Syarat pemilihan jenis distribusi


No Jenis Distribusi Syarat Hasil Perhitungan Keputusan
Cs = 0 Cs = 0.56 No
1 Normal
Ck = 3 Ck = 3.58 No
Cs (ln x) = 0 Cs = 0.14 No
2 Log Normal
Ck (ln x) = 3 Ck = 3.36 No
Cs = 1,14 Cs = 0.56 No
3 Gumbell
Ck = 5,4 Ck = 3.58 No
Jika semua syarat tidak terpenuhi Cs = 0.14 Yes
4 Log Pearson type III
Ck = 3.36 Yes

Sehingga dari hasil perhitungan didapatkan harga Cs = 0,14 dan harga Ck= 3,36.
Dengan demikian dapat disimpulkan metode yang dipakai adalah Log Pearson
Tipe III, karena parameter-parameter yaitu Cs dan Ck tidak masuk dalam kriteria
Gumbel dan Normal seperti tabel di atas.

4.3 Perhitungan Hujan Kala Ulang


Perhitungan parameter statistik data menghasilkan bahwa distribusi hujan yang
dipakai adalah Log Pearson Tipe III. Data masukan dalam perhitungan ini adalah
hujan wilayah DAS Siwaluh.

Selanjutnya dihitung curah hujan rancangan menggunakan Log Pearson Tipe III

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.11 Perhitungan Data Menggunakan Log Pearson III


Tahun R24 Max ln X (ln X-ln Xi) (ln X-ln Xi)2 (ln X-ln Xi)3 (ln X-ln Xi)4
2003 70.64 4.258 -0.034 0.0012 0.0000 0.0000
2004 51.10 3.934 -0.358 0.1283 -0.0459 0.0165
2005 95.84 4.563 0.271 0.0733 0.0198 0.0054
2006 54.57 3.999 -0.292 0.0855 -0.0250 0.0073
2007 89.55 4.495 0.203 0.0411 0.0083 0.0017
2008 107.79 4.680 0.388 0.1507 0.0585 0.0227
2009 69.29 4.238 -0.054 0.0029 -0.0002 0.0000
2010 64.50 4.167 -0.125 0.0157 -0.0020 0.0002
2011 68.39 4.225 -0.067 0.0044 -0.0003 0.0000
2012 78.30 4.361 0.069 0.0047 0.0003 0.0000
Jumlah 749.97 42.919 0.0000 0.508 0.014 0.054

Ln Xbar = 42,919/10 = 4,292


0, 5
 0,508 
S =   = 0,238
 10  1
10
 
CS = 0,014 = 0,14
10  110  2 0,2383
Maka hujan kala ulang dapat dihitung, sebagai berikut:
Log Pearson Tipe III
log xn = log x + Kn
Hujan Kala Ulang Periode Ulang 2 tahun
log x2 = log x + K2
= 4,29 + (-0,024 x 0,238)
= 4,2843
X2 = 72.6672 mm/hari

Tabel 4.12 Hujan Rata- Rata Kala Ulang

T G atau K G.S ln Xi + G.S Rt mm/hari


2 -0.024 -0.0056 4.2863 72.6672
5 0.834 0.1980 4.4899 89.0744
10 1.296 0.3078 4.5997 99.4094
20 1.811 0.4301 4.7220 112.3393
50 2.128 0.5056 4.7975 121.1493
100 2.430 0.5771 4.8691 130.1346
200 2.708 0.6433 4.9353 139.0384
1000 3.292 0.7819 5.0739 159.7045

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

4.4 Uji Kesesuaian


Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensidari sampel data terhadap
fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan/ mewakili
distribusi frekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter. Pengujian yang
dipilih menggunakan uji Smirnov- Kolmogorof. Langkah pertama yang dilakukan
adalah mengurutkan data hujan rata- rata maksimum dari 3 stasiun hujan sebagai
berikut :

Tabel 4.13 Data Hujan Maksimum Rata- rata

No X (mm) Sn (%) Log Xi


1 51.10 9.0909 1.7084
2 54.57 18.1818 1.7370
3 64.50 27.2727 1.8096
4 68.39 36.3636 1.8350
5 69.29 45.4545 1.8407
6 70.64 54.5455 1.8490
7 78.30 63.6364 1.8938
8 89.55 72.7273 1.9521
9 95.84 81.8182 1.9815
10 107.79 90.9091 2.0326
Jumlah 749,97 500.0000 18.6396

18,6396
Xr = = 1, 8640
10
Sd = 0,1032
Cs = 0,14

Contoh Perhitungan data 1


1.7084  1.8640
G =
0.1032
= - 1,508
 1,508  1,6037
Pr = = 94,379
(2,2216  1,6037) * (99  95)  1,6037
Px = 100 – 94,379 = 5,621
[ Sn (x) – P (x) ] = 9,091 – 5,621
commit to user
= 3,470
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

Perhitungan probabilitas debit banjir dapat dilihat pada Tabel 4.14


Tabel 4.14 Probabilitas Debit Banjir

No X (mm) Sn (%) Log Xi G Pr P(x) [Sn(x) - P(x)]

1 51.10 9.091 1.7084 -1.508 94.379 5.621 3.470


2 54.57 18.182 1.7370 -1.231 89.186 10.814 7.368
3 64.50 27.273 1.8096 -0.527 68.337 31.663 4.391
4 68.39 36.364 1.8350 -0.281 66.419 33.581 2.782
5 69.29 45.455 1.8407 -0.226 57.070 42.930 2.525
6 70.64 54.545 1.8490 -0.145 54.238 45.762 8.784
7 78.30 63.636 1.8938 0.289 39.056 60.944 2.692
8 89.55 72.727 1.9521 0.854 19.287 80.713 7.986
9 95.84 81.818 1.9815 1.140 13.374 86.626 4.8
10 107.79 90.909 2.0326 1.634 4.980 95.020 4.111

Uji Smirnov Kolmogorov


D kritis = 41 % (Dari Tabel 2.4 Nilai Dkritis Smirnov- Kolmogorov)
Dmaks = 8,8%
Karena nilai Dmaks < Dkritis, maka Hipotesa Log Pearson Type 3 diterima dan
bisa digunakan untuk perhitungan debit rencana.

4.5 Hujan Efektif


4.5.1 Hujan Efektif Berbagai Kala Ulang
Untuk mengetahui hujan efektif digunakan perkalian antara hujan kala ulang
dengan koefisien limpasan meggunakan rumus 2.15 sebagai berikut :
Rumus : heffektif = Rt x koefisien Run off
Data : Rt (2 th) = 72,6672
C = karena pada DAS Siwaluh kemiringan 2,25%
termasuk kedalam kategori lahan pertanian serta
perumahan dengan daerah single family maka
koefisien C adalah 0,30 (Iman Subarkah,1978)
Hasil : = 21,80 mm

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

4.5.2. Hujan Efektif Jam-jaman


Menghitung hujan efektif jam-jaman dengan mengalikan hujan efektif dengan
rasio hujan jam-jaman pada Tabel 4.15. di bawah ini. Sebagai contoh perhitungan
diambil hujan periode 2 tahun pada jam 1.

Tabel 4.15 Rasio Hujan Jam-Jaman


1 2 3 4 5 6 7 8
T
0.2600 0.2400 0.1700 0.1300 0.0700 0.0550 0.0400 0.0350
Sumber : Bambang Triatmodjo, 2010
.
Contoh perhitungan jam 1 kala ulang 2 tahun menggunakan rumus 2.16 :
Rumus : heffektif Jam-jaman = heffektif x rasio hujan jam-jaman
Data : heffektif = 21,80 mm
rasio hujan jam-jaman = 0,26 (Bambang Triatmodjo, 2010)
Hasil = 5,668 mm/jam
Hasil hitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hujan Efektif Jam-Jaman dengan Kala Ulang (mm/jam)


T 1 2 3 4 5 6 7 8
2 5.668 5.232 3.706 2.834 1.526 1.199 0.872 0.763
5 6.948 6.413 4.543 3.474 1.871 1.470 1.069 0.935
10 7.754 7.157 5.070 3.877 2.088 1.640 1.193 1.044
20 8.762 8.088 5.729 4.381 2.359 1.854 1.348 1.180
50 9.450 8.723 6.179 4.725 2.544 1.999 1.454 1.272
100 10.151 9.370 6.637 5.075 2.733 2.147 1.562 1.366
200 10.845 10.011 7.091 5.422 2.920 2.294 1.668 1.460
1000 12.457 11.499 8.145 6.228 3.354 2.635 1.916 1.677

Contoh perhitungan jam 1 tahun 2003 menggunakan rumus 2.17:


Rumus : heffektif Jam-jaman = R24 x rasio hujan jam-jaman x C
Data : R24 = 70,638 mm
rasio hujan jam-jaman = 0,26 (Bambang Triatmodjo, 2010)
C = 0,30
Hasil = 5,510 mm/jam
commitpada
Hasil hitungan selanjutnya dapat dilihat to user
Tabel 4.17.
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.17 Hujan Efektif Jam-Jaman Harian Maksimum Tahunan (mm/jam)


Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8
2003 5.510 5.086 3.603 2.755 1.483 1.166 0.848 0.742
2004 3.986 3.679 2.606 1.993 1.073 0.843 0.613 0.537
2005 7.476 6.900 4.888 3.738 2.013 1.581 1.150 1.006
2006 4.256 3.929 2.783 2.128 1.146 0.900 0.655 0.573
2007 6.985 6.447 4.567 3.492 1.881 1.478 1.075 0.940
2008 8.407 7.761 5.497 4.204 2.264 1.778 1.293 1.132
2009 5.405 4.989 3.534 2.702 1.455 1.143 0.832 0.728
2010 5.031 4.644 3.290 2.516 1.355 1.064 0.774 0.677
2011 5.335 4.924 3.488 2.667 1.436 1.128 0.821 0.718
2012 6.108 5.638 3.994 3.054 1.644 1.292 0.940 0.822

4.6 Debit Banjir Rencana


4.6.1 Hidrograf Satuan Sintetik Soil Conservation Service ( HSS- SCS )
Untuk menghitung debit banjir rencana dalam penelitian ini menggunakan metode
SCS (Ponce, 1989). Variabel/ parameter yang digunakan dalam HSS SCS
disajikan dalam Tabel 4.16 berikut :

4.6.2 Metode SCS (Soil Conservation Service )


Untuk menghitung debit banjir rencana dalam penelitian ini menggunakan rumus
– rumus SCS ( Ponce, 1989 ). Variabel/ parameter yang digunakan dalam
perhitungan HSS SCS disajikan dalam Tabel 4.18 berikut :
Tabel 4.18. Variabel/ Parameter DAS Kali Siwaluh untuk Metode SCS

No Variabel/parameter Notasi Nilai Satuan Asal/Rumus/Kisaran

Data DPU
1 Luas Catchment Area A 50.9677 km2 Kab.Karanganyar
Data DPU
2 Panjang Sungai Utama L 33 km Kab.Karanganyar
Data DPU
3 Kemiringan Sungai rata-rata S 0.0225 m/m Kab.Karanganyar
4 Curve Number CN 73 - Tabel
Infiltrasi maksimum yang mungkin
5 terjadi S 3.6986 - Hitungan
6 Kedalaman Hujan P 4.2519 in Hitungan
7 Kedalaman Hujan Efektif commit to userPe 1.7107 in Hitungan
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

Dari rumus 2.18 – 2.24, maka dapat dihitung:


1. Catchment Area ( A )
Luas DAS Siwaluh berdasarkan Data dari DPU Karanganyar adalah 50,9677
km2.
2. Panjang Sungai ( L)
Panjang Sungai Siwaluh diambil dari Dinas Pekerjaan Umum ( DPU )
Karanganyar, yaitu sepanjang 33 km.
3. Kemiringan Sungai Rata- rata ( S )
Kemiringan sungai rata – rata daerah Bendung Brangkal didapat dari data
Laporan Evaluasi Bendung Brangkal DPU yaitu sebesar 0,0225 m/m.
4. Nilai CN ( Curve Number )
Berdasarkan keadaan di lapangan pengelolaan tanah hidrologi untuk daerah
Kali Siwaluh termasuk pada kelompok B dengan jenis tanah pasiran dangkal
dan tekstur dengan tingkat rembesan sedang. Dari pengelompokan tanah
hidrologi tersebut dengan tabel modifikasi angka – angka kurve limpasan
untuk Jawa didapat nilai CN sebesar 73.
5. Infiltrasi Maksimum
Dengan nilai CN = 73 memakai rumus 2.18, maka :
S

= 3,6986
6. Kedalaman Hujan ( P )
Kedalaman hujan maksimum terdapat pada stasiun Matesih pada tahun 2008
sebesar 108 mm atau 4,2519 in.
7. Kedalaman Hujan Efektif ( Pe)
Dengan nilai S = 3,6986 dan kedalaman hujan sebesar 108 mm memakai
rumus 2.19, maka :

Pe

= 1,7107 in

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

8. Variabel Pokok
a. Waktu konsentrasi ( Tc ) dipengaruhi oleh panjang sungai ( L ) dan
kemiringan rata- rata sungai ( S ). Hubungan kedua faktor tersebut dinyatakan
dalam persamaan rumus 2.20 :
Tc = 0,39 x L0,77 x S -0,385
= 0,39 x 330,77 x 0,0225 -0,385
= 24,8159 jam
b. Waktu puncak ( Tp ) dipengaruhi oleh satuan durasi hujan dan waktu lambat
( Tc ). Hubungan antara faktor – faktor tersebut dinyatakan dalam persamaan
rumus 2.21:
Tp + tp

= + (0,51 x L0,8)

= 11,8455 jam
=

= 1,5667
c. Debit puncak ( qp ) dipengaruhi oleh waktu puncak dan luas area ( A ).
Dinyatakan dalam persamaan rumus 2.23 :
qp x 484

x 484

819,8886 In
d. Debit puncak limpasan ( Qp ) didapat dari hasil debit puncak ( qp ) dikali
dengan debit limpasan ( Q ). Hubungan antara ketiga faktor tersebut
dinyatakan dalam persamaan rumus 2.24 :
Qp = qp x Pe x 0,028
= 819,8886 x 1,7107 x 0,028
= 39,2724 m3/det

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.19. Variabel Pokok DAS Kali Siwaluh Metode HSS SCS

Variabel Nilai Satuan

Tc 24,8159 Menit
Tp 11,8455 Jam
qp 819,8886 In
Qp 39,2724 m3/det

Perhitungan HSS SCS


Misal pada jam 1
Qt =

= 3,3154 m3/det
Kontrol = Qt x 3600
= 11935,3972
UH Koreksi = x Qt

= 0,1349 m3/det/mm
Perhitungan Unit Hidrograf HSS SCS disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.20. Unit Hidrograf HSS SCS


Qt UH koreksi
t kontrol (m3/det/mm)
(m3/det)
0 0.0000 0.0000 0.0000
1 3.3154 11935.3972 0.1349
2 6.6308 23870.7944 0.2697
3 9.9462 35806.1916 0.4046
4 13.2616 47741.5888 0.5394
5 16.5769 59676.9860 0.6743
6 19.8923 71612.3832 0.8092
7 23.2077 83547.7804 0.9440
8 26.5231 95483.1776 1.0789
9 29.8385 107418.5748 1.2137
10 commit1.3486
33.1539 119353.9720 to user
Bersambung halaman selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

11 36.4693 131289.3692 1.4834


12 15.5180 55864.8609 0.6312
13 13.1535 47352.4714 0.5350
14 11.1492 40137.1544 0.4535
15 9.4504 34021.2689 0.3844
16 8.0104 28837.2894 0.3258
17 6.7898 24443.2171 0.2762
18 5.7552 20718.6900 0.2341
19 4.8782 17561.6866 0.1984
20 4.1349 14885.7304 0.1682
21 3.5049 12617.5222 0.1426
22 2.9708 10694.9315 0.1208
23 2.5181 9065.2949 0.1024
24 2.1344 7683.9736 0.0868
Kontrol
Voltotal 1253001.0535 m³
1.253E+15 mm³
Luas 5.09677E+13 mm²
Vol/Luas 24.5842
Hujan harusnya 1 mm jadi perlu dikoreksi.
Koreksi
Vol.total 50967.7000 m³
5.09677E+13 mm³
5.09677E+13 mm²
Vol/Luas 1

Sesuai Tabel 4.20 maka dapat dibuat grafik HSS SCS sebagai berikut :

GRAFIK HSS SCS


1.6000
1.4000
1.2000
Debit (m3/dt)

1.0000
0.8000
0.6000 Grafik HSS-SCS
0.4000
0.2000
0.0000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (jam)
commit to user
Gambar 4.2 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik SCS
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

Perhitungan Debit Banjir Rencana Kala Ulang 50 dan 100 Tahun


Misal Q debit di jam ke 4
Q jam 1 = UH 4 x hefektif 1
= 0,539 m3/det/mm x 9,450 mm
= 5,097 m3/ det
Jadi total Q saat di jam ke 4
= Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5 + Q6 + Q7 + Q8
= 5,097 + 3,529 + 1,666 + 0,637 + 0 + 0 + 0 + 0
= 10,930 m3/ det
Maka debit rencana 50 tahunan dapat dicari dengan :
= Q maks jam 0-24 terdapat pada jam ke 11
= 44.064 m3/ det

Perhitungan hidrograf aliran Metode SCS periode ulang 50 tahun disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 4.21 Hidrograf Aliran Metode SCS Periode Ulang 50 Tahun
Waktu UH 1 2 3 4 5 6 7 8 Q
9.450 8.723 6.179 4.725 2.544 1.999 1.454 1.272
(jam) (m3/det/mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) m3/det
0 0.000 0.000 0.000
1 0.135 1.274 0.000 1.274
2 0.270 2.549 1.176 0.000 3.725
3 0.405 3.823 2.353 0.833 0.000 7.009
4 0.539 5.097 3.529 1.666 0.637 0.000 10.930
5 0.674 6.372 4.705 2.500 1.274 0.343 0.000 15.194
6 0.809 7.646 5.882 3.333 1.912 0.686 0.270 0.000 19.728
7 0.944 8.921 7.058 4.166 2.549 1.029 0.539 0.196 0.000 24.458
8 1.079 10.195 8.234 4.999 3.186 1.372 0.809 0.392 0.172 29.359
9 1.2137 11.469 9.411 5.833 3.823 1.715 1.078 0.588 0.343 34.261
10 1.349 12.744 10.587 6.666 4.460 2.059 1.348 0.784 0.515 39.162
11 1.483 14.018 11.763 7.499 5.097 2.402 1.617 0.980 0.686 44.064
12 0.631 5.965 13.934 9.166 6.372 3.088 2.157 1.372 1.029 43.083
13 0.535 5.056 5.506 9.870 7.009 3.431 2.426 1.568 1.201 36.067
14 0.454 4.286 4.667 3.900 7.548 3.774 2.696 1.765 1.372 30.007
15 0.384 3.633 3.956 3.306 2.982 4.064 2.965 1.961 1.544 24.411
16 0.326 3.079 3.353 2.802 2.528 1.606 3.193 2.157 1.715 20.433
17 0.276 2.610 2.842 2.375 2.143 1.361 1.262 2.322 1.887 16.802
18 0.234 2.212 commit
2.409 to user
2.013 1.816 1.154 1.070 0.918 2.032 13.624

Bersambung halaman selanjutnya


perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

19 0.198 1.875 2.042 1.706 1.540 0.978 0.907 0.778 0.803 10.628
20 0.168 1.589 1.731 1.446 1.305 0.829 0.768 0.659 0.681 9.009
21 0.143 1.347 1.467 1.226 1.106 0.703 0.651 0.559 0.577 7.636
22 0.121 1.142 1.244 1.039 0.938 0.596 0.552 0.474 0.489 6.473
23 0.102 0.968 1.054 0.881 0.795 0.505 0.468 0.402 0.414 5.486
24 0.087 0.820 0.893 0.747 0.674 0.428 0.397 0.340 0.351 4.650

Q50 maks 44.064 m3/det

Tabel 4.22 Hidrograf Aliran Metode SCS Periode Ulang 100 Tahun
Waktu UH 1 2 3 4 5 6 7 8 Q
10.151 9.370 6.637 5.075 2.733 2.147 1.562 1.366
(jam) (m3/det/mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) m3/det
0 0.000 0.000 0.000
1 0.135 1.369 0.000 1.369
2 0.270 2.738 1.264 0.000 4.001
3 0.405 4.107 2.527 0.895 0.000 7.529
4 0.539 5.476 3.791 1.790 0.684 0.000 11.741
5 0.674 6.844 5.054 2.685 1.369 0.369 0.000 16.321
6 0.809 8.213 6.318 3.580 2.053 0.737 0.290 0.000 21.191
7 0.944 9.582 7.581 4.475 2.738 1.106 0.579 0.211 0.000 26.272
8 1.079 10.951 8.845 5.370 3.422 1.474 0.869 0.421 0.184 31.537
9 1.214 12.320 10.109 6.265 4.107 1.843 1.158 0.632 0.369 36.802
10 1.349 13.689 11.372 7.160 4.791 2.211 1.448 0.842 0.553 42.067
11 1.483 15.058 12.636 8.055 5.476 2.580 1.737 1.053 0.737 47.332
12 0.631 6.407 14.968 9.845 6.844 3.317 2.317 1.474 1.106 46.278
13 0.535 5.431 5.914 10.602 7.529 3.685 2.606 1.685 1.290 38.742
14 0.454 4.603 5.013 4.189 8.108 4.054 2.896 1.895 1.474 32.233
15 0.384 3.902 4.249 3.551 3.204 4.366 3.185 2.106 1.658 26.221
16 0.326 3.307 3.602 3.010 2.715 1.725 3.430 2.317 1.843 21.949
17 0.276 2.803 3.053 2.551 2.302 1.462 1.355 2.495 2.027 18.048
18 0.234 2.376 2.588 2.163 1.951 1.239 1.149 0.986 2.183 14.634
19 0.198 2.014 2.193 1.833 1.654 1.051 0.974 0.836 0.863 11.417
20 0.168 1.707 1.859 1.554 1.402 0.890 0.825 0.708 0.731 9.677
21 0.143 1.447 1.576 1.317 1.188 0.755 0.700 0.600 0.620 8.202
22 0.121 1.227 1.336 1.116 1.007 0.640 0.593 0.509 0.525 6.953
23 0.102 1.040 1.132 0.946 0.854 0.542 0.503 0.431 0.445 5.893
24 0.087 0.881 0.960 0.802 0.724 0.460 0.426 0.366 0.377 4.995

Q100 maks 47.332 m3/det


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id

Hasil perhitungan hidrograf aliran metode SCS periode ulang selanjutnya dapat
dilihat pada lampiran C. Rekapitulasi hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
4.23 sebagai berikut:

Tabel 4.23 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Metode SCS


t 2 Tahun 5 Tahun 10 Tahun 20 Tahun 50 Tahun 100 Tahun
(jam) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 0.76 0.94 1.05 1.18 1.27 1.37
2 2.23 2.74 3.06 3.45 3.73 4.00
3 4.20 5.15 5.75 6.50 7.01 7.53
4 6.56 8.04 8.97 10.14 10.93 11.74
5 9.11 11.17 12.47 14.09 15.19 16.32
6 11.83 14.51 16.19 18.29 19.73 21.19
7 14.67 17.98 20.07 22.68 24.46 26.27
8 17.61 21.59 24.09 27.22 29.36 31.54
9 20.55 25.19 28.11 31.77 34.26 36.80
10 23.49 28.79 32.13 36.31 39.16 42.07
11 26.43 32.40 36.16 40.86 44.06 47.33
12 25.84 31.68 35.35 39.95 43.08 46.28
13 21.63 26.52 29.60 33.44 36.07 38.74
14 18.00 22.06 24.62 27.82 30.01 32.23
15 14.64 17.95 20.03 22.64 24.41 26.22
16 12.26 15.02 16.77 18.95 20.43 21.95
17 10.08 12.35 13.79 15.58 16.80 18.05
18 8.17 10.02 11.18 12.63 13.62 14.63
19 6.38 7.81 8.72 9.86 10.63 11.42
20 5.40 6.62 7.39 8.35 9.01 9.68
21 4.58 5.61 6.27 7.08 7.64 8.20
22 3.88 4.76 5.31 6.00 6.47 6.95
23 3.29 4.03 4.50 5.09 5.49 5.89
24 2.79 3.42 3.82 4.31 4.65 5.00

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id

Sesuai Tabel 4.23 maka dapat dibuat grafik hidrograf aliraan SCS sebagai berikut:

Hidrograf Aliran
SCS
50.00 2 tahun
5 Tahun
45.00
10 Tahun
40.00 20 tahun
50 Tahun
35.00 100 Tahun

30.00
Debit (m3/det)

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu (jam)

Gambar 4.3 Grafik Hidrograf Aliran SCS Kala Ulang

Perhitungan Debit Banjir Rencana Tahunan Maksimum Metode SCS


Misal Q debit di jam ke 4 pada tahun 2003
Q jam 1 = UH 4 x hefektif 1
= 0,539 m3/det/mm x 5,510 mm
= 2,972 m3/det
Jadi total Q saat di jam ke 4
= Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5 + Q6 + Q7 + Q8
= 2,972 + 2,058 + 0,972 + 0,372 + 0 + 0 + 0 + 0
= 6,373 m3/ det
Maka debit rencana tahunan maksimum pada tahun 2003 dapat dicari dengan :
= Q maks jam 0-24 terdapat pada jam ke 11
= 25,69 m3/ det
Perhitungan hidrograf aliran SCS tahun 2003 disajikan dalam tabel berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.24 Hidrograf Aliran Metode SCS Harian Tahunan Tahun 2003
Waktu UH 1 2 3 4 5 6 7 8 Q
5.510 5.086 3.603 2.755 1.483 1.166 0.848 0.742
(jam) (m3/det/mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) m3/det
0 0.000 0.000 0.000
1 0.135 0.743 0.000 0.743
2 0.270 1.486 0.686 0.000 2.172
3 0.405 2.229 1.372 0.486 0.000 4.087
4 0.539 2.972 2.058 0.972 0.372 0.000 6.373
5 0.674 3.715 2.744 1.457 0.743 0.200 0.000 8.859
6 0.809 4.458 3.429 1.943 1.115 0.400 0.157 0.000 11.503
7 0.944 5.201 4.115 2.429 1.486 0.600 0.314 0.114 0.000 14.261
8 1.079 5.944 4.801 2.915 1.858 0.800 0.472 0.229 0.100 17.118
9 1.214 6.687 5.487 3.401 2.229 1.000 0.629 0.343 0.200 19.976
10 1.349 7.430 6.173 3.887 2.601 1.200 0.786 0.457 0.300 22.834
11 1.483 8.173 6.859 4.372 2.972 1.400 0.943 0.572 0.400 25.692
12 0.631 3.478 8.125 5.344 3.715 1.800 1.257 0.800 0.600 25.120
13 0.535 2.948 3.210 5.755 4.087 2.000 1.415 0.915 0.700 21.030
14 0.454 2.499 2.721 2.274 4.401 2.201 1.572 1.029 0.800 17.496
15 0.384 2.118 2.307 1.927 1.739 2.370 1.729 1.143 0.900 14.233
16 0.326 1.795 1.955 1.634 1.474 0.936 1.862 1.257 1.000 11.914
17 0.276 1.522 1.657 1.385 1.249 0.794 0.736 1.354 1.100 9.797
18 0.234 1.290 1.405 1.174 1.059 0.673 0.624 0.535 1.185 7.944
19 0.198 1.093 1.191 0.995 0.898 0.570 0.529 0.454 0.468 6.197
20 0.168 0.927 1.009 0.843 0.761 0.483 0.448 0.384 0.397 5.253
21 0.143 0.786 0.855 0.715 0.645 0.410 0.380 0.326 0.336 4.452
22 0.121 0.666 0.725 0.606 0.547 0.347 0.322 0.276 0.285 3.774
23 0.102 0.564 0.615 0.514 0.463 0.294 0.273 0.234 0.242 3.199
24 0.087 0.478 0.521 0.435 0.393 0.249 0.231 0.198 0.205 2.711

Q2003 maks 25.692 m3/det

Hasil perhitungan hidrograf aliran metode SCS tahun selanjutnya dapat dilihat
pada lampiran C. Rekapitulasi hasil perhitungan SCS harian maksimum tahunan
dapat dilihat pada tabel 4.25 sebagai berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Perhitungan SCS Harian Maksimum Tahunan


t 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
(jam) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 0.74 0.54 1.01 0.57 0.94 1.13 0.73 0.68 0.72 0.82
2 2.17 1.57 2.95 1.68 2.75 3.31 2.13 1.98 2.10 2.41
3 4.09 2.96 5.54 3.16 5.18 6.24 4.01 3.73 3.96 4.53
4 6.37 4.61 8.65 4.92 8.08 9.72 6.25 5.82 6.17 7.06
5 8.86 6.41 12.02 6.84 11.23 13.52 8.69 8.09 8.58 9.82
6 11.50 8.32 15.61 8.89 14.58 17.55 11.28 10.50 11.14 12.75
7 14.26 10.32 19.35 11.02 18.08 21.76 13.99 13.02 13.81 15.81
8 17.12 12.38 23.23 13.22 21.70 26.12 16.79 15.63 16.57 18.98
9 19.98 14.45 27.10 15.43 25.32 30.48 19.60 18.24 19.34 22.14
10 22.83 16.52 30.98 17.64 28.95 34.84 22.40 20.85 22.11 25.31
11 25.69 18.59 34.86 19.85 32.57 39.20 25.20 23.46 24.87 28.48
12 25.12 18.17 34.08 19.41 31.84 38.33 24.64 22.94 24.32 27.85
13 21.03 15.21 28.53 16.25 26.66 32.09 20.63 19.20 20.36 23.31
14 17.50 12.66 23.74 13.52 22.18 26.70 17.16 15.98 16.94 19.40
15 14.23 10.30 19.31 11.00 18.04 21.72 13.96 13.00 13.78 15.78
16 11.91 8.62 16.16 9.20 15.10 18.18 11.69 10.88 11.54 13.21
17 9.80 7.09 13.29 7.57 12.42 14.95 9.61 8.95 9.49 10.86
18 7.94 5.75 10.78 6.14 10.07 12.12 7.79 7.25 7.69 8.81
19 6.20 4.48 8.41 4.79 7.86 9.46 6.08 5.66 6.00 6.87
20 5.25 3.80 7.13 4.06 6.66 8.02 5.15 4.80 5.09 5.82
21 4.45 3.22 6.04 3.44 5.64 6.79 4.37 4.07 4.31 4.94
22 3.77 2.73 5.12 2.92 4.78 5.76 3.70 3.45 3.65 4.18
23 3.20 2.31 4.34 2.47 4.06 4.88 3.14 2.92 3.10 3.55
24 2.71 1.96 3.68 2.09 3.44 4.14 2.66 2.48 2.63 3.01

Setelah diperoleh debit banjir tahunan berdasarkan hujan harian maksimum


tahunan dan debit banjir kala ulang, kemudian dibandingkan dengan debit banjir
kala ulang yang ditunjukkan gambar 4.4 sebagai berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id

HIDROGRAF POTENSI DEBIT BANJIR


HARIAN TAHUNAN SCS
45
40
35
Debit Q (m³/detik)

30
debit (m3/detik)
25
Q 10 th
20
Q 5 th
15
Q 2 th
10
5
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Potensi Banjir Harian Maksimum Tahunan


dengan Banjir Periode Ulang Menggunakan Metode SCS

Dari gambar 4.4, dapat ditarik kesimpulan ditunjukkan tabel 4.26 sebagai berikut:
Tabel 4.26 Kesimpulan Potensi Debit Banjir Harian Maksimum Tahunan SCS

Tahun Debit (m3/det) Kesimpulan


2003 25,69 Tidak mendekati banjir
2004 18,59 Tidak mendekati banjir
2005 34,86 Mendekati banjir 5 tahunan
2006 19,85 Tidak mendekati banjir
2007 32,57 Mendekati banjir 5 tahunan
2008 39,20 Mendekati banjir 10 tahunan
2009 25,20 Tidak mendekati banjir
2010 23,46 Tidak mendekati banjir
2011 24,87 Tidak mendekati banjir
2012 28,48 Mendekati banjir 2 tahunan

Dari debit banjir tahun 2003-2012 dan menggunakan software minitab 17 dapat
diperkirakan besarnya debit banjir untuk tahun selanjutnya. Dengan menggunakan
commit
software Minitab 17 diperoleh output to user
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id

Trend Analysis for C1

Data C1
Length 10
NMissing 0

Fitted Trend Equation

Yt = 26.12 + 0.211×t

Accuracy Measures

MAPE 19.2616
MAD 5.1159
MSD 38.3381

Forecasts

Period Forecast
11 28.4385
12 28.6495
13 28.8606

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id

Interpretasi
Dari plot diatas terlihat bahwa pola data cenderung mengikuti pola tren sehingga
dilakukan peramalan dengan menggunakan Linear Tren Analisys
Model yang digunakan untuk prediksi Yt = 26.12 + 0.211×t

Hasil peramalan untuk 3 periode berikutnya adalah

2013 28.4385
2014 28.6495
2015 28.8606

Berdasarkan plot 1 diatas terihat bahwa residual berdistribusi normal sehingga


asumsi kenormalan dipenuhi.

Berdasarkan plot 2 terlihat bahwa residual berpola acak sehingga asumsi


homogenitas terpenuhi.

Karena asumsi kenormalan dan homogenitas terpenuhi maka model tersebut


cocok digunakn untuk data tersebut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id

4.6.3 Metode SCS – PU


Selain metode HSS SCS, untuk menghitung debit rencana dalam penelitian ini
juga menggunakan metode SCS – PU sebagai pembanding. Variabel/ parameter
yang digunakan dalam perhitungan HSS SCS disajikan dalam Tabel 4.27 berikut :
Tabel 4.27 Variabel/ Parameter DAS Kali Siwaluh untuk Metode SCS – PU

No Variabel/parameter Notasi Nilai Satuan Asal/Rumus/Kisaran

Data DPU
1 Luas Catchment Area Bendung A 50.9677 km2 Kab.Karanganyar
Data DPU
2 Panjang Sungai Utama L 33 km Kab.Karanganyar
Data DPU
3 Kemiringan Sungai rata-rata S 0.0225 m/m Kab.Karanganyar
4 Curve Number CN 73 - Tabel
5 Infiltrasi maksimum yang mungkin terjadi S 9.3945 cm Hitungan

9. Variabel Pokok
e. Time Lag ( Lp ) yang sangat dipengaruhi oleh panjang sungai ( L ) dan
kemiringan sungai ( S ).
Lp = 0,6 x ( 0,39 x L0,77 x S-0,385)
f. Waktu puncak ( Tp ) dipengaruhi oleh satuan durasi hujan dan waktu lambat (
Lp ). Hubungan antara faktor – faktor tersebut dinyatakan dalam persamaan :

Tp = + Lp

g. Waktu Dasar ( Tb ), merupakan fungsi dari waktu puncak dikalikan dengan


2,67.
Tb = 2,67 x Tp
h. Debit puncak ( qp ) yang dipengaruhi dengan luas area ( A ) tinggi hujan
dasar ( W = 1 cm ) dan waktu puncak. Hubungan antara ketiga faktor tersebut
dinyatakan dalam persamaan :

qp =

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.28. Variabel Pokok DAS Kali Siwaluh Metode SCS - PU

Variabel Nilai Satuan

Lp 14.8895 Jam
Tp 16.1395 Jam
Tb 43.0926 Jam
Q 6,5685 m3/det

i. Distribusi Hujan mengikuti pola 8 jam- jaman sebagai berikut :


Tabel 4.29 Presentase Distribusi Hujan 8 Jam - jaman
t ( jam ) 1 2 3 4 5 6 7 8
Distribusi ( % ) 26 24 17 13 7 5,5 4 3,5
Dengan D = 2,5 jam, maka :

Tabel 4.30 Distribusi Hujan 8 Jam- an Untuk Periode Ulang Tertentu (cm)
Distribusi ( % ) D ( jam ) P ( 100 ) P ( 50 ) P ( 20 ) P ( 10 ) P(5) P(2)
58.5 0 – 2.5 8.00 7.45 6.91 6.11 5.48 4.47
28.5 2.5 – 5 2.73 2.54 2.36 2.09 1.87 1.53
11.25 5 – 7.5 1.46 1.36 1.26 1.12 1.00 0.82
1.75 7.5 - 8 0.20 0.18 0.08 0.07 0.07 0.05

Tabel 4.31 Distribusi Hujan 8 Jam- an Tahunan (cm)


Distribusi D P P P P P P P P P P
(%) (jam) (2003) (2004) (2005) (2006) (2007) (2008) (2009) (2010) (2011) (2012)
58.5 0 – 2.5 4.34 3.14 5.89 3.36 5.51 6.63 4.26 3.97 4.21 4.82
28.5 2.5 – 5 1.48 1.07 2.01 1.15 1.88 2.26 1.46 1.35 1.44 1.64
11.25 5 – 7.5 0.79 0.57 1.08 0.61 1.01 1.21 0.78 0.73 0.77 0.88
1.75 7.5 - 8 0.05 0.04 0.07 0.04 0.13 0.16 0.05 0.05 0.05 0.06

j. Perhitungan debit kala ulang tertentu dalam metode SCS – PU ini selain
dipengaruhi oleh kehilangan air dan tinggi hujan pada waktu interval 2,5 jam
distribusi hujan 8 jam – jaman. Perhitungan debit kala ulang tertentu metode
SCS – PU disajikan dalam tabel berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.32 Debit Kala Ulang 2 tahun


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 4.47 4.47 0.56 0.56 3.91 6.57 3.68
2.5 – 5 1.53 6.00 1.25 0.69 0.83 6.57 4.56
5.0- 7.5 0.82 6.81 1.70 0.44 0.37 6.57 2.92
7.5- 8.0 0.05 6.87 1.73 0.03 0.02 6.57 0.20

Tabel 4.33 Debit Kala Ulang 5 tahun


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 5.48 5.48 1.00 1.00 4.48 6.57 6.55
2.5 – 5 1.87 7.35 2.01 1.02 0.85 6.57 6.67
5.0- 7.5 1.00 8.35 2.64 0.63 0.38 6.57 4.12
7.5- 8.0 0.07 8.42 2.68 0.04 0.02 6.57 0.29

Tabel 4.34 Debit Kala Ulang 10 tahun


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 6.11 6.11 1.32 1.32 4.80 6.57 8.64
2.5 – 5 2.09 8.20 2.54 1.23 0.86 6.57 8.06
5.0- 7.5 1.12 9.32 3.29 0.75 0.37 6.57 4.90
7.5- 8.0 0.07 9.39 3.34 0.05 0.02 6.57 0.34

Tabel 4.35 Debit Kala Ulang 20 tahun


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 6.91 6.91 1.75 1.75 5.15 6.57 11.52
2.5 – 5 2.36 9.27 3.25 1.50 0.86 6.57 9.85
5.0- 7.5 1.26 10.53 4.15 0.90 0.37 6.57 5.88
7.5- 8.0 0.08 10.62 4.21 0.06 0.02 6.57 0.40

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.36 Debit Kala Ulang 50 tahun


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 7.45 7.45 2.07 2.07 5.38 6.57 13.63
2.5 – 5 2.54 9.99 3.76 1.69 0.86 6.57 11.08
5.0- 7.5 1.36 11.36 4.76 1.00 0.36 6.57 6.56
7.5- 8.0 0.18 11.54 4.90 0.14 0.04 6.57 0.90

Tabel 4.37 Debit Kala Ulang 100 tahun


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0- 2.5 8.00 8.00 2.42 2.42 5.59 6.57 15.88
2.5- 5.0 2.73 10.74 4.30 1.88 0.85 6.57 12.36
5.0- 7.5 1.46 12.20 5.40 1.10 0.36 6.57 7.26
7.5- 8.0 0.20 12.40 5.55 0.15 0.04 6.57 0.99

Sesuai tabel debit kala ulang tersebut diatas, dapat dibuat grafik hidrograf aliran
SCS-PU sebagai berikut :

Hidrograf Aliran
SCS-PU
18.00 2 tahun
5 Tahun
16.00 10 Tahun
20 tahun
14.00
50 Tahun
12.00 100 Tahun
Debit (m3/det)

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0 2.5 5 7.5
Waktu (jam)

Gambar 4.5 Grafik Hidrograf Aliran SCS-PU

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id

k. Perhitungan debit tahunan maksimum metode SCS – PU disajikan dalam


tabel berikut :

Tabel 4.38 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2003


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 4.34 4.34 0.51 0.51 3.83 6.57 3.37
2.5 - 5 1.48 5.83 1.17 0.66 0.83 6.57 4.31
5.0- 7.5 0.79 6.62 1.59 0.42 0.37 6.57 2.78
7.5- 8.0 0.05 6.68 1.62 0.03 0.02 6.57 0.19

Tabel 4.39 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2004


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 3.14 3.14 0.15 0.15 2.99 6.57 0.98
2.5 - 5 1.07 4.22 0.47 0.32 0.76 6.57 2.07
5.0- 7.5 0.57 4.79 0.69 0.22 0.35 6.57 1.47
7.5- 8.0 0.04 4.83 0.70 0.02 0.02 6.57 0.11

Tabel 4.40 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2005


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 5.89 5.89 1.20 1.20 4.69 6.57 7.90
2.5 - 5 2.01 7.91 2.36 1.15 0.86 6.57 7.58
5.0- 7.5 1.08 8.98 3.06 0.70 0.37 6.57 4.63
7.5- 8.0 0.07 9.06 3.11 0.05 0.02 6.57 0.32

Tabel 4.41 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2006


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 3.36 3.36 0.20 0.20 3.16 6.57 1.32
2.5 - 5 1.15 4.50 0.57 0.37 0.77 6.57 2.44
5.0- 7.5 0.61 5.12 0.83 0.26 0.36 6.57 1.69
7.5- 8.0 0.04 5.16 commit
0.85 to user 0.02 0.02 6.57 0.12
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.42 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2007


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0 - 2.5 5.51 5.51 1.01 1.01 4.50 6.57 6.64
2.5 - 5 1.88 7.39 2.04 1.03 0.86 6.57 6.74
5.0- 7.5 1.01 8.40 2.67 0.63 0.37 6.57 4.15
7.5- 8.0 0.13 8.53 2.76 0.09 0.05 6.57 0.58

Tabel 4.43 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2008


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0- 2.5 6.63 6.63 1.60 1.60 5.03 6.57 10.48
2.5- 5.0 2.26 8.89 3.00 1.40 0.86 6.57 9.21
5.0- 7.5 1.21 10.10 3.84 0.84 0.37 6.57 5.53
7.5- 8.0 0.16 10.27 3.96 0.12 0.05 6.57 0.76

Tabel 4.44 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2009


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0- 2.5 4.26 4.26 0.48 0.48 3.78 6.57 3.17
2.5- 5.0 1.46 5.72 1.11 0.63 0.82 6.57 4.15
5.0- 7.5 0.78 6.50 1.52 0.41 0.37 6.57 2.68
7.5- 8.0 0.05 6.55 1.55 0.03 0.02 6.57 0.19

Tabel 4.45 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2010


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0- 2.5 3.97 3.97 0.38 0.38 3.59 6.57 2.49
2.5- 5.0 1.35 5.32 0.92 0.54 0.81 6.57 3.57
5.0- 7.5 0.73 6.05 1.28 0.36 0.37 6.57 2.35
7.5- 8.0 0.05 6.10 1.31 0.03 0.02 6.57 0.17

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.46 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2011


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0- 2.5 4.21 4.21 0.46 0.46 3.74 6.57 3.03
2.5- 5.0 1.44 5.64 1.08 0.61 0.82 6.57 4.04
5.0- 7.5 0.77 6.41 1.48 0.40 0.37 6.57 2.62
7.5- 8.0 0.05 6.46 1.50 0.03 0.02 6.57 0.18

Tabel 4.47 Debit Tahunan Maksimum Tahun 2012


Hujan Aliran Debit Puncak
Waktu Kehilangan (m3/det)
Selisih Kumulatif Kumulatif (Q) Selisih
Jam Air (cm)
(Cm) (P) (cm) (cm) 1 cm W
0.0- 2.5 4.82 4.82 0.70 0.70 4.12 6.57 4.59
2.5- 5.0 1.64 6.46 1.50 0.80 0.84 6.57 5.27
5.0- 7.5 0.88 7.34 2.01 0.51 0.37 6.57 3.33
7.5- 8.0 0.06 7.40 2.04 0.04 0.02 6.57 0.23

1. Kolom 1 : interval waktu.


2. Kolom 2: nilai kedalaman hujan berdasarkan distribusi hujan 8 jam-an.
3. Kolom 3 : komulatif kedalaman hujan.
4. Kolom 4 : nilai Pe berdasarkan kedalaman hujan.
(P kumulatif - (0,2 x Infiltrasi yang maksimum terjadi))2
(P kumulatif + (0,8 x Infiltrasi yang maksimum terjadi))
5. Kolom 5 : selisih nilai Pe ( kolom 4 ).
6. Kolom 6 : kolom 2 – kolom 5
7. Kolom 7 : nilai debit puncak.
8. Kolom 8 : kehilangan air x debit puncak.

Setelah diperoleh debit banjir tahunan berdasarkan hujan harian maksimum


tahunan dan debit banjir kala ulang, kemudian dibandingkan dengan debit banjir
kala ulang yang ditunjukkan gambar 4.6 sebagai berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id

HIDROGRAF POTENSI DEBIT BANJIR


TAHUNAN METODE SCS PU
12

10
Debit Q (m³/detik)

8
Debit (m3/det)
6
Q 10 th
4 Q 5 th
Q 2 th
2

0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Potensi Banjir Harian Maksimum Tahunan


dengan Banjir Periode Ulang Menggunakan Metode SCS-PU

Dari gambar 4.6, dapat ditarik kesimpulan ditunjukkan tabel 4.48 sebagai berikut:
Tabel 4.48 Kesimpulan Potensi Debit Banjir Harian Maksimum Tahunan SCS-PU
Tahun Debit (m3/det) Kesimpulan
2003 4,31 Tidak mendekati banjir
2004 2,07 Tidak mendekati banjir
2005 7,90 Mendekati banjir 5 tahunan
2006 2,44 Tidak mendekati banjir
2007 6,74 Mendekati banjir 5 tahunan
2008 10,48 Mendekati banjir 10 tahunan
2009 4,15 Tidak mendekati banjir
2010 3,57 Tidak mendekati banjir
2011 4,04 Tidak mendekati banjir
2012 5,27 Mendekati banjir 2 tahunan

Dari debit banjir tahun 2003-2012 dan menggunakan software minitab 17 dapat
diperkirakan besarnya debit banjir untuk tahun selanjutnya. Dengan menggunakan
software Minitab 17 diperoleh output sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id

Trend Analysis for C1

Data C1
Length 10
NMissing 0

Fitted Trend Equation

Yt = 4.78 + 0.058×t

Accuracy Measures

MAPE 47.1766
MAD 1.9950
MSD 6.0468

Forecasts

Period Forecast
11 5.41867
12 5.47715
13 5.53564

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id

Interpretasi
Dari plot diatas terlihat bahwa pola data cenderung mengikuti pola tren sehingga
dilakukan peramalan dengan menggunakan Linear Tren Analisys
Model yang digunakan untuk prediksi Yt = 4.78 + 0.058×t

Hasil peramalan untuk 3 periode berikutnya adalah


2013 5.41867
2014 5.47715
2015 5.53564

Berdasarkan plot 1 diatas terihat bahwa residual berdistribusi normal sehingga


asumsi kenormalan dipenuhi.

Berdasarkan plot 2 terlihat bahwa residual berpola acak sehingga asumsi


homogenitas terpenuhi.

Karena asumsi kenormalan dan homogenitas terpenuhi maka model tersebut


cocok digunakn untuk data tersebut

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id

4.7 Pembahasan
4.7.1 Pola Distribusi Hujan

Berdasarkan penentuan distribusi hujan yang dilakukan dengan menganalisis data


curah hujan harian maksimum yang diperoleh dengan analisis frekuensi, diperoleh
nilai masing-masing parameter statistik. Dari hasil perhitungan dispersi data
normal didapatkan harga Cs = 0,56 dan harga Ck = 3,58 dan dari hasil dispersi
data logaritma normal didapatkan harga Cs = 0,14 dan harga Ck= 3,36. Dengan
demikian, harga Cs dan Ck dari hasil perhitungan dispersi data normal tidak
memenuhi jenis distribusi normal maupun gumbell. Harga Cs dan Ck dari hasil
perhitungan dispersi data logaritma normal tidak memenuhi jenis distribusi log
normal maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan metode yang dipakai adalah
Log Pearson Tipe III.

4.7.2 Debit Banjir Periode Ulang

Debit banjir periode ulang dihitung menggunakan metode HSS SCS dan metode
SCS-PU. Dari kedua metode tersebut didapatkan hasil yang ditunjukkan tabel
4.49 sebagai berikut:

Tabel 4.49 Rekapitulasi Debit Periode Ulang Metode SCS dan SCS PU
Debit Periode Ulang (m3/detik)
Periode Ulang
Metode SCS Metode SCS-PU
2 Tahun 26,43 4,56
5 Tahun 32,4 6,67
10 Tahun 36,16 8,64
20 Tahun 40,86 11,52
50 Tahun 44,06 13,63
100 Tahun 47,33 15,88

Debit banjir periode ulang pada metode SCS menghasilkan debit yang lebih besar
dibandingkan memakai metode SCS-PU.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id

4.7.3 Debit Banjir Tahunan Maksimum

Debit banjir tahunan maksimum dihitung menggunakan metode HSS SCS dan
metode SCS-PU. Dari kedua metode tersebut didapatkan hasil yang ditunjukkan
tabel 4.50 sebagai berikut:

Tabel 4.50 Rekapitulasi Potensi Debit Banjir Tahunan Maksimum Metode SCS
dan SCS PU
Debit Tahunan Maksimum (m3/detik)
Tahun Kesimpulan
Metode SCS Metode SCS-PU
2003 25,69 4,31 Tidak mendekati banjir
2004 18,59 2,07 Tidak mendekati banjir
2005 34,86 7,90 Mendekati banjir 5 tahunan
2006 19,85 2,44 Tidak mendekati banjir
2007 32,57 6,74 Mendekati banjir 5 tahunan
2008 39,20 10,48 Mendekati banjir 10 tahunan
2009 25,20 4,15 Tidak mendekati banjir
2010 23,46 3,57 Tidak mendekati banjir
2011 24,87 4,04 Tidak mendekati banjir
2012 28,48 5,27 Mendekati banjir 2 tahunan

Dari tabel 4.50 dapat disimpulkan bahwa debit banjir tahunan maksimum
memiliki kecenderungan hasil yang sama dengan debit periode ulang yaitu pada
metode SCS menghasilkan debit yang lebih besar dibandingkan memakai metode
SCS-PU. Setelah mendapatkan hasil debit tahunan maksimum tersebut,
selanjutnya dibandingkan debit tahunan maksimum tersebut dengan debit banjir
periode ulang. Dari perbandingan tersebut dapat ditarik kesimpulan apabila debit
banjir tahunan maksimum melebihi debit banjir periode ulang tertentu maka debit
banjir pada tahun tersebut mendekati banjir periode ulang.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id

4.7.4 Potensi Debit Banjir

Dari debit banjir tahunan pada tahun 2003-2012, maka dapat diperkirakan debit
banjir untuk tahun selanjutnya yang berguna untuk perkiraan potensi banjir agar
dapat dilakukan tindakan pencegahan. Dengan memakai software minitab 17,
didapatkan potensi debit banjir yang ditunjukkan pada tabel 4.51 sebagai berikut:

Tabel 4.51 Perkiraan Potensi Debit Banjir


Debit Tahunan Maksimum (m3/detik)
Tahun Kesimpulan
Metode SCS Metode SCS-PU
2013 28,44 5,42 Mendekati banjir 2 tahunan
2014 28,65 5,48 Mendekati banjir 2 tahunan
2015 28,86 5,54 Mendekati banjir 2 tahunan

commit to user

Anda mungkin juga menyukai