Tanggal Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septemb Oktober Nopemb Desemb
1 - 2 - - - - - - - - - 44
2 25 - - - 28 - - - - - - 17
3 - - - - - - - - 2 - - 5,5
4 24 - 12 - - - - - - - 22 54
5 - - - - - 26 - 28 - - - -
6 - - - - - 2 - - 7 - - 17
7 4 - - - - - - 7 - - - -
8 - - - 13,5 - - - - 6 - - -
9 - - 6 24,5 - 14 - - - - - -
10 - - 34 - - - - - 36,5 - - 14
11 - - 22 14 - - - - - - - -
12 7,5 - 4 - - - - 24 - - 60 -
13 - - - - - - - - - - - -
14 5,5 - - - 26 - - - - - 72 4
15 - - - 41 - - 10 7 22 - 40 1
16 - - - 82 - 11,5 9 - - - - -
17 - - 12 3,5 - - - - - 21,5 7,5 28
18 7 - - 5 48 6 - - - 3 - 8
19 - 14,5 14 - 6 - - - 37 30 24,5 50
20 - - - - 10 5,5 - - 16 3 24,5 10
21 - - 78 - - 11 - 17,5 2 - 22 -
22 - 9,5 16 - 12 - 6 3 65 3 - 14
23 - - - - - - 2 3 8 - 11,5 -
24 - - - 14 - - 11,5 7 - - - - 127
25 - - - 4 - - 13,5 10,5 12,5 2 - 24 109,5
26 - 3 - - - - - 3 40,5 2,5 - - 198
27 8 19 - 3 - - 12,5 2 - 15 - - 241
28 - 61,5 - - - - - - - 47 - - 130
29 - - - 17,5 - - - - - 20 - - 76
30 23 - - 19 - - - - 32 - - - 64,5
31 23 - - - - - - - - - - - 112
Jumlah 127 109,5 198 241 130 76 64,5 112 286,5 147 284 290,5 286,5
Rata-rata 4,1 3,9 6,4 8,0 4,2 2,5 2,1 3,6 9,6 4,7 9,5 9,4 147
Max 25 61,5 78 82 48 26 13,5 28 65 47 72 54 284
J.H.H 9 6 9 12 6 7 7 11 13 10 9 14 290,5
Keterangan : - Tidak ada Hujan
O Hujan dibawah 0.1 mm
X Tidak ada Data
Sebelum digunakan lebih lanjut
dalam analisis hidrologi, maka data
hujan tersbut harus diuji
kualitasnya. Sehingga tidak terjadi
A B kesalahan yang besar dalam
analisis
uji konsistensi
• Metode ini membandingkan hujan tahunan kumulatif di stasiun tertentu
(sta. Y) terhadap stasiun rujukan (sta. X dan Sta Z).
• Stasiun rujukan merupakan nilai rata-rata dari beberap stasiun terdekat
• Nilai kumulatif tsb digambarkan pada sistem koordinat kartesian x-y, dan
kurva yang terbentuk diperiksa untuk melihat perubahan kemiringan
(trend)
• Jika garis yang terbentuk lurus maka pencatatan Sta. Y adalah konsisten
referensi
Titik patah th
1989
Batas atas
Batas bawah
1 Januari 124,0 490,0 490,0 408,0 205,0 422,0 298,0 0,0 375,0 339,0 665,0 482,0 465,0 195,0 375,0 148,5 205,0 0,0 2238,5 198,0
2 Febuari 60,0 168,0 291,0 119,0 465,0 449,0 260,0 0,0 164,0 398,0 380,0 511,5 300,0 519,0 535,0 444,0 465,0 125,0 49,0 286,0
3 Maret 219,0 520,0 289,0 168,0 223,0 307,0 260,0 0,0 266,0 640,0 375,0 266,0 277,0 900,0 340,0 272,0 223,0 165,0 425,0 590,0
4 April 399,0 282,0 215,0 251,0 301,0 754,0 385,0 742,5 121,0 160,0 320,0 567,5 280,0 355,0 315,0 167,0 301,0 404,0 471,0 611,0
5 Mei 349,0 174,0 132,0 238,0 109,0 299,0 0,0 356,5 310,0 170,0 198,0 297,0 215,0 273,0 273,0 523,0 109,0 338,0 191,7 364,0
6 Juni 92,0 534,0 198,0 119,0 332,0 121,0 311,0 163,0 143,0 290,0 260,0 578,0 265,0 785,0 585,0 313,0 332,0 152,0 13300,5 390,0
7 Juli 225,0 356,0 129,0 206,0 125,0 121,0 328,0 405,0 220,0 320,0 246,0 348,0 285,0 640,0 400,0 210,0 125,0 170,0 3306,5 193,0
8 Agustus 60,0 656,0 146,0 337,0 223,0 227,0 381,0 339,0 372,0 290,0 175,0 342,5 620,0 520,0 330,0 285,0 223,0 35,0 3161,0 413,0
9 September 41,0 798,0 346,0 439,0 372,0 225,0 275,0 361,0 360,0 0,0 402,0 706,0 665,0 915,0 310,0 331,0 372,0 388,0 263,0 328,0
10 Oktober 16,0 391,0 959,0 241,0 377,0 447,0 199,0 352,5 529,0 0,0 920,0 551,0 705,0 1225,0 377,0 494,0 377,0 434,0 87,0 407,0
11 November 87,0 432,0 654,0 836,0 434,0 621,0 86,0 571,5 409,0 0,0 570,0 755,0 685,0 495,0 590,0 725,0 439,0 485,0 469,5 265,0
12 Desember 0,0 709,0 458,0 515,0 173,0 453,0 316,0 182,0 268,0 0,0 915,0 263,5 550,0 380,0 765,0 456,0 173,0 232,0 274,0 323,0
Hujan bulanan stasiun Kasang ditampilkan pada tabel di atas. Lakukan uji data
untuk memperoleh informasi ada atau tidaknya data pencilan.
Mean 2,02 2,62 2,47 2,44 2,40 2,51 2,42 2,54 2,43 2,48 2,59 2,65 2,61 2,72 2,61 2,52 2,40 2,33 2,77 2,54
Standar Deviasi (S) 0,42 0,22 0,28 0,26 0,21 0,25 0,18 0,21 0,20 0,19 0,24 0,16 0,19 0,23 0,14 0,21 0,21 0,33 0,72 0,16
Koefisien Skewness (Cs) -0,36 -0,73 0,34 0,26 -0,48 -0,51 -2,23 -0,26 -0,50 0,10 0,27 -0,17 0,06 -0,29 0,71 -0,18 -0,48 -1,30 0,44 -0,03
Nilai K (n=20) 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39
Log Xh 3,03 3,14 3,14 3,05 2,90 3,11 2,85 3,04 2,90 2,94 3,17 3,03 3,07 3,28 2,95 3,02 2,90 3,13 4,48 2,91
Log Xl 1,01 2,09 1,80 1,83 1,91 1,90 1,99 2,05 1,96 2,01 2,02 2,26 2,14 2,17 2,28 2,02 1,91 1,54 1,06 2,16
Cs > 0,4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
0,4 - -0,4 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √
Cs ≤ -0,4 - - - - - - √ - - - - - - - - - - √ - -
Batas Atas (Xh) 1064,33 1382,69 1375,61 1119,81 787,95 1292,25 715,58 1098,36 798,91 865,27 1478,06 1078,88 1175,09 1911,75 884,55 1037,09 790,95 1360,23 29905,66 814,84
Batas Bawah (Xl) 10,24 123,70 63,24 67,31 81,07 80,13 97,97 111,40 91,23 103,05 103,70 182,85 139,30 146,68 191,86 104,13 80,92 34,37 11,58 144,27
X maksimum 399,00 798,00 959,00 836,00 465,00 754,00 385,00 742,50 529,00 640,00 920,00 755,00 705,00 1225,00 765,00 725,00 465,00 485,00 13300,50 611,00
X minimum 16,00 168,00 129,00 119,00 109,00 121,00 86,00 163,00 121,00 160,00 175,00 263,50 215,00 195,00 273,00 148,50 109,00 35,00 49,00 193,00
Ada Outlier Tinggi ? TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
Ada Outlier Rendah ? TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK ADA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
C
dengan yang terjadi pada stasiun yang terdekat, sehingga
hujan yang tercatat pada suatu stasiun mewakili luasan
tersebut. Metode ini digunakan apabila penyebaran stasiun
hujan di daerah yang ditinjau tidak merata, pada metode ini
stasium hujan minimal yang digunakan untuk perhitungan
adalah tiga stasiun hujan. Hitungan curah hujan rata-rata
dilakukan dengan memperhitungkan daerah pengaruh dari
tiap stasiun. Metode poligon Thiessen banyak digunakan
untuk menghitung hujan rata-rata kawasan. Poligon Thiessen
adalah tetap untuk suatu jaringan stasiun hujan tertentu.
Apabila terdapat perubahan jaringan stasiun hujan seperti
pemindahan atau penambahan stasiun, maka harus dibuat
lagi poligon yang baru.(Triatmodjo, 2008).
Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan
rata-rata wilayah daerah aliran sungai (DAS) ada tiga
metode, yaitu metode rata-rata aritmatik (aljabar), metode
poligon Thiessen dan metode Isohyet (Loebis, 1987)
A B a. Cara Poligon Thiesen
1. Menghubungkan titik-titik tempat stasiun terdekat berada pada peta
D dengan garis lurus
2. Membentuk garis-garis yang menghubungkan titik-titik stasiun
20
C
Hujan rata-rata daerah =
40 (30*0,23) + (50*,35) +
(40*0,20) + (20*0,22) = 36,8
mm
Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan
rata-rata wilayah daerah aliran sungai (DAS) ada tiga
metode, yaitu metode rata-rata aritmatik (aljabar), metode
poligon Thiessen dan metode Isohyet (Loebis, 1987)
A B 3. Metode Isohyet
Isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik
D dengan kedalaman hujan yang sama. Pada metode
Isohyet, dianggap bahwa hujan pada suatu daerah di
C antara dua garis Isohyet adalah merata dan sama
dengan nilai rata-rata dari kedua garis Isohyet
tersebut. Metode Isohyet merupakan cara paling teliti
untuk menghitung kedalaman hujan rata-rata di
suatu daerah, pada metode ini stasiun hujan harus
banyak dan tersebar merata, metode Isohyet
membutuhkan pekerjaan dan perhatian yang lebih
banyak dibanding dua metode lainnya. (Triatmodjo,
2008).
Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan
rata-rata wilayah daerah aliran sungai (DAS) ada tiga
metode, yaitu metode rata-rata aritmatik (aljabar), metode
poligon Thiessen dan metode Isohyet (Loebis, 1987)
A B a. Cara Isohyet
1. Menghubungkan titik stasiun dengan curah hujan terbesar
D dengan titik-titik stasiun yang lain dengan garis lurus.
2. Membagi garis lurus tersebut menjadi beberapa bagian
C dengan interval yang sama.
3. Menghubungkan titik-titik dengan curah hujan sama
menjadi garis isohyet
4. Menghitung luas wilayah tiap stasiun berdasarkan garis-
garis isohyet tersebut
5. Menghitung besar rata-rata curah hujan dengan rumus
Isohyet yang sudah ada.
Isohyet Luasan Antar Isohyet Rerata 2 Isohyet
Area RxA
(mm) (km2) (mm)
20
5 22,5 112,5
25
25
20 27,5 550,0
30
30
26 32,5 845,0
30 35
35 35
40
A 45
B 40
40
22 37,5 825,0
17 42,5 722,5
50 45
45
25 50
7 47,5 332,5
D 97,0 3387,5
45