Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PELAKSANAAN PPRAKTIKUM EKONOMI

SUMBER DAYA HUTAN


ACARA I
FUNGSI PRODUKSI

Disusun oleh:
Nama : Ananda Rizky Amalia
NIM : 21/474637/SV/19002
Kelompok : 1A
Co-Ass : Eqia Masdya Yudhistira

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2023
ACARA I
FUNGSI PRODUKSI

I. LATAR BELAKANG
a. Soal
Perusahaan CV. Madu Maju Berama yang bergerak dalam usaha
pemanfaatan hasil hutan non kayu berupa madu hutan akan
mengembangkan unit usahanya dalam upaya tersebut diperlukan
perhitungan untuk menunjang berlangsungnya kegiatan produksi. Lakukan
analisis untuk mengetahui titik/area keseimbangan produksi madu.

Jumlah Tenaga Produksi Hasil Produksi Hasil Jumlah Tenaga Produksi Hasil Produksi Hasil
No No
Kerja (HOK) Hutan (Liter) Hutan (Liter) Kerja (HOK) Hutan (Liter) Hutan (Liter)

1 0 0 0 24 5 18,31 18,68
2 1 2 2,37 25 5 17,89 18,26
3 1 1,98 2,35 26 6 21 21,37
4 1 2,03 2,4 27 6 21,25 21,62
5 1 2,04 2,41 28 6 20,78 21,15
6 2 4 4,37 29 6 21,13 21,5
7 2 5,01 5,38 30 6 21,2 21,57
8 2 5 5,37 31 6 20,89 21,26
9 2 5,03 5,4 32 7 23,2 23,57
10 2 5 5,37 33 7 23,19 23,56
11 3 9,1 9,47 34 7 22,94 23,31
12 3 9 9,37 35 7 23,01 23,38
13 3 8,96 9,33 36 7 22,97 23,34
14 3 8,89 9,26 37 8 24 24,37
15 3 9,02 9,39 38 8 24,07 24,44
16 4 14,3 14,67 39 8 24,1 24,47
17 4 14 14,37 40 8 24 24,37
18 4 14,13 14,5 41 8 23,98 24,35
19 4 13,78 14,15 42 9 23,8 24,17
20 4 13,91 14,28 43 9 23,67 24,04
21 5 17,97 18,34 44 9 23,89 24,26
22 5 18 18,37 45 9 23,77 24,14
23 5 18 18,37 46 9 23,8 24,17

b. Langkah Kerja
1. Melakukan pendugaan parameter model regresi dengan menggunakan
Ms. Excel. Dalam model regresi dimaksud, variabel bergantung yang
digunakan adalah output proses produksi dan sebagai variabel
bebasnya adalah jumlah tenaga kerja (L). Pendugaan parameter
tersebut dilakukan pada berbagai model regresi yaitu model regresi
linear, kuadratik, dan polinomial.
2. Memilih pendugaan parameter model regresi terbaik dengan
menggunakan kriteria statistika (R Square, Standart Error, Uji F, dan
Uji T)
3. Menggambar grafik model regresi terbaik yang telah ditentukan
4. Mencari persamaan Average Product dan Marginal Product dari
persamaan Total Product yang telah ditemukan pada langkah (2)
5. Menggambar grafik Average Product dan Marginal Product
6. Melakukan analisis hubungan antara grafik Total Product, Average
Product, dan Marginal Product
7. Menentukan daerah rasional untuk melakukan proses produksi
berdasarkan analisis pada langkah (6)

II. DATA DAN HASIL


Tabel 1.1 Analisa Summary Fungsi Produksi
Parameter Linier Kuadratik Polinomial
R Square 0,936036439 0,982049257 0,401090212
SE 2,082733956 1,116094082 0,401090212
f95% Signifikan Signifikan Signifikan
p95% Signifikan Tidak Signifikan Signifikan

Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Fungsi Produksi (TP), Fungsi Marginal Product
(MP), dan Fungsi Average Product (AP)
L Q AP MP
0 0 1,886 1,886
1 2,509 2,509 3,066
2 6 3 3,85
3 10,077 3,359 4,238
4 14,344 3,586 4,23
5 18,405 3,681 3,826
6 21,864 3,644 3,026
7 24,325 3,475 1,83
8 25,392 3,174 0,238
9 24,669 2,741 -1,75
10 21,76 2,176 -4,134
11 16,269 1,479 -6,914
12 7,8 0,65 -10,09
13 -4,043 -0,311 -13,662
14 -19,656 -1,404 -17,63
15 -39,435 -2,629 -21,994
16 -63,776 -3,986 -26,754
17 -93,075 -5,475 -31,91
18 -127,728 -7,096 -37,462
19 -168,131 -8,849 -43,41
20 -214,68 -10,734 -49,754
Grafik 1.1 Fungsi Produksi

Grafik 1.2 Fungsi MP dan AP

III. PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA


Ekonomi sumberdaya hutan merupakan ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga
fungsinya dapat dipertahankan dan ditingkatkan dalam jangka panjang
(Sumiro, 1978). Pada prinsipnya ekonomi sumberdaya hutan sama dengan
ilmu pengetahuan ekonomi pada umummnya, karena sumberdaya hutan
mengandung sifat-sifat khas sehingga dipandang dapat dipahami kalau
dipelajari sebagai subjek pengetahuan tersendiri (Kuncoro, 1997).
Kegiatan ekonomi tidak terlepas pada proses produksi. Produksi
merupakan serangkaian kegiatan mengubah faktor produksi menjadi
barang dan jasa. Semua faktor yang terlibat dalam proses produksi disebut
faktor produksi (input produksi). Pada setiap proses produksi termasuk
kegiatan produksi di sektor kehutanan mempunyai landasan tehnis, yang
dalam ekonomi teori disebut fungsi produksi (Rahardja dan Manurung,
1999).
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang
menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat (kombinasi)
penggunaan input-input. Setiap produsen dalam teori dianggap
mempunyai suatu fungsi produksi untuk ”pabriknya” (Alam et al, 2009).
Di dalam fungsi produksi, terdapat beberapa istilah penting seperti Total
Product (TP), Average Product (AP), dan Marginal Product (MP).
Sebelum mencari nilai Q, MP, dan AP maka menentukan nilai linear,
kuadratik, dan polinomial. Regresi linier berganda adalah suatu algoritma
yang digunakan untuk mencari pola hubungan antara variabel terikat atau
bergantung dengan dua atau lebih variabel bebas (Uyanik & Guler, 2013).
Pada praktikum ini dilakukan analisis untuk mengetahui titik
keseimban produksi madu pada perusahaan CV. Madu Maju Bersama.
Untuk mengetahuinya, sebelumnya dilakukan analisis hubungan antara
Total Product (TP), Average Product (AP), dan Marginal Product (MP).
Variabel bergantung yang digunakan adalah output dari proses produksi
(Q) dan variabel bebasnya adalah jumlah tenaga kerja (L). Pendugaan
parameter dilakukan dengan berbagai model regresi yaitu model regresi
linear, kuadratik dan polynomial. Dari hasil analisis summary yang telah
dilakukan (Tabel 1.1), diketahui bahwa pendugaan parameter model
regresi terbaik pada kasus ini yaitu pada model regresi polinomial. Hal
tersebut berdasarkan analisis beberapa parameter yang menandakan
bahwa model regresi tersebut dikatakan baik atau tidak. Parameter tersebut
antara lain yaitu semakin tinggi nilai R square maka semakin baik
sebaliknya jika nilai SE semakin tinggi makan semakin buruk, model
regresi dikatakan signifikan jika nilai F hitung lebih besar dibandingkan
nilai F tabel dan nilai P < 0,5.
Setelah model regesi ditentukan, kemudian dibuat grafik (Grafik
1.1) kemudian dicarilah persamaan Average Product (AP), dan Marginal
Product (MP) dari persamaan Total Product (TP) yang telah ditentukan
kemudian digambar menjadi sebuah grafik. Dari hasil kedua grafik
tersebut dapat dianalisis hubungan antara grafik Total Product (TP),
Average Product (AP), dan Marginal Product (MP). Kurva TP
menunjukkan tingkat produksi total pada berbagai tingkat penggunaan
input variabel. Kurva AP menunjukkan hasil rata-rata per unit input
variabel pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut. Kurva MP
menunjukkan kenaikan dari total produk (TP).
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa mula-mula TP mengalami
kenaikan hasil bertambah sampai mencapai titik belok, MP terus naik
sampai mencapai maksimum, AP terus naik dan berada dibawah MP.
Setelah itu TP mengalami kenaikan sedangkan MP mulai turun dan AP
masih naik sebentar namun masih di bawah MP. Kemudian pada saat AP
mencapai titikmaksimum nilai MP sama dnegan AP yang dapat ditandai
adangan garis singgung diantara keduanya. Setelah titik tersebut AP mulai
turun namun sekarang terletak di atas MP. Pada saat TP mencapai
maksimum, MP = 0. AP pada saat itu bernilai positif. Setelah TP melewati
titik maksimum, TP mulai turun dan dan MP bernilai negative sedang AP
tetap positif.
Hal tersebut selaras dengan pernyataan bahwa asumsi dasar
mengenai sifat dari fungsi produksi yaitu fungsi produksi dianggap tunduk
pada suatu hukum yang disebut “The Law of Diminishing Return”.
Hukum ini menyatakan bahw, jika satu macam input ditambah
penggunaannya, sedang input-input lain dibuat tetap, maka tambahan
output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang
ditambahkan tadi mula-mula akan naik, tetapi kemudian seterusnya
menurun bila input tersebut terus ditambah (Alam, 2009).
Dari hasil analisis data dan grafik tersebut, dapat diketahui bahwa
produksi hasil hutan yang optimal (Total Product) terjadi jika jumlah
tenaga kerja sejumlah 8 HOK sehingga produk madu yang dihasilkan
sebesar Q (produksi) sebesar 25,392 liter. Sehingga rata-rata produk yang
dihasilkan oleh tenaga kerja sebesar 3,174 liter. Perusahaan dapat terus
menambah tenaga kerja selama MP> 0. Jika MP < 0 maka penambahan
input justru mengurangi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan
indikasi telah terjadinya hukum Pertambahan Hasil yang Semakin
Menurun atau The Law of Diminishing Return (LDR). AP akan maksimum
bila turunan pertama fungsi AP adalah 0. Dengan penjelasan matematis,
AP maksimum pada saat AP = MP, dan MP akan memotong AP pada saat
nilai AP maksimum. Sehingga dapat diketahui bahwa daerah rasional
untuk melakukan proses produksi berdasarkan analisis yang telah
dilakukan adalah pada zona 2, dimana ketika nili kurva AP dan MP
bersinggungan hingga nilai total produksi pada titik maksimum. Karena
jika menggunakan tenaga kerja lebih dari 8, maka biaya yang
didikeluarkan bagi perusahaan tersebut akan bertambah atau gaji yang
didapat oleh pekerja berkurang sehingga dikhawatirkan kegiatan produksi
tidak berjalan dengan optimal dan seimbang.

IV. KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa daerah
rasional untuk melakukan proses produksi pada perusahaan CV. Madu
Maju Bersama yaitu pada zona 2 dimana ketika nili kurva AP dan MP
bersinggungan hingga nilai total produksi pada titik maksimum. Serta
produksi hasil hutan (Total Product) mencapai titik optimal jika jumlah
tenaga kerja sejumlah 8 HOK sehingga produk madu yang dihasilkan
sebesar Q (produksi) sebesar 25,392 liter.
V. DAFTAR PUSTAKA
Alam S. et al. 2009. Ekonomi Sumber Daya Hutan. Laboratorium
Kebijakan dan Kewirausahaan Kehutanan Fakultas Kehutanan
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Kuncoro, I. 1997. Ekonomi Sumberdaya Hutan. Laboratorium, Ekonomi,
Politik dan Sosial Kehutanan Fakultas Kehutanan UNMUL,
Samarinda.
Rahardja, P dan Manurung, M. 1999. Teori Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
Sumitro, 1978. Ekonomi Kehutanan. Yayasan Pembina, Fakultas
Kehutanan UGM, Yogyakarta.
Uyanik, G. K., & Guler, N. 2013. “A study on multiple linear regression
analysis” Procedia-Social and Behavioral Science. Vol. 106, pp:
234-240.

Anda mungkin juga menyukai