Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

JULI – SEPTEMBER 2018

RS PERMATA BEKASI

JL. LEGENDA RAYA NO.9 MUSTIKA JAYA - BEKASI

TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum, besar artinya bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia
seutuhnya. Masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang diharapkan mampu
memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan setinggi-tingginya (Janetha Hardy, 2011 : 20).
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan sebagai upaya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut. Rumah sakit sebagai salah satu upaya
peningkatan kesehatan tidak hanya terdiri dari balai pengobatan dan tempat praktik dokter
saja, tetapi juga ditunjang oleh unit-unit saja, tetapi juga ditunjang oleh unit-unit lainnya,
seperti ruang operasi, laboratorium, farmasi, administrasi, dapur, laundry, pengelolaan
sampah dan limbah, serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Selain membawa
dampak positif bagi masyarakat, yaitu sebagai tempat menyembuhkan orang sakit, Rumah
sakit juga memiliki kemungkinan membawa dampak negatif. Dampak negatifnya dapat berupa
pencemaran dari suatu proses kegiatan,yaitu bila limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan
baik. (Depkes RI, 2010).
Air limbah yang berasal dari kegiatan Rumah Sakit merupakan salah satu sumber
pencemar air yang sangat potensial. Disebabkan karena air limbah Rumah Sakit mengandung
senyawa organik bersifat Biodegradable yang cukup tinggi, kemungkinan megandung
senyawa-senyawa kimia lain serta mikro organisme patogen yang dapat menyebabkan
penyakit terhadap masyarakat disekitarnya. Oleh karena potensi limbah Rumah Sakit
terhadap kesehatan masyarakat sangat besar, maka setiap Rumah sakit diharuskan mengolah
limbah Rumah Sakit sampai memenuhi persyaratan standar baku mutu yang berlaku
(Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor : Kep-58/MENLH/12/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kesehatan RumahSakit).
BAB II
HASIL KEGIATAN

Analisa yang dilakukan berkaitan dengan pengelolaan limbah cair yaitu:


1. Debit IPAL
2. pH

Hasil Monitoring Catatan Harian IPAL Bulan Juli


Flowmeter IPAL Debit IPAL
Tanggal pH
(m3) (m3)
1
2 21651,4 36,5 8,34
3 21687,9 32,9 7,82
4 21720,8 35,9 7,42
5 21756,7 35,8 7,32
6 21792,5 32,8 8,22
7 21825,3 29,8 7,21
8
9 21884,2 58,9 7,82
10 21921,4 37,2 8,16
11 21953,8 32,4 7,75
12 21987,1 33.3 7,48
13 22012,3 25,2 7,60
14 22048,5 36,2 7,42
15
16 22096,2 47,7 7,55
17 22123,1 26,9 7,9
18 22147,5 24,4 7,68
19 22185,3 37,8 7,73
20 22215,7 30,4 7,60
21 22240,6 24,9 7,47
22
23 22269,5 28,9 7,53
24 22297,9 28,4 7,48
25 22326,5 28,6 7,63
26 22351,2 24,7 7,74
27 22380,7 29,5 7,59
28 22412,4 31,7 7,54
29
30 22468,2 55,8 7,71
31 22493,7 25,5 7,86
Berdasarkan catatan harian IPAL bulan Juli, debit air limbah paling tertinggi yaitu 37,2 m3
dan debit yang paling rendah yaitu 24,7 m3 sedangkan untuk pH pada air limbah tertinggi yaitu
sebesar 8,34 dan masih memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu Permen LH No. 5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu 6-9.

Hasil Monitoring Catatan Harian IPAL Bulan Agustus


Flowmeter IPAL Debit Keluar IPAL
Tanggal 3 pH
(m ) (m3)
1 22516,7 23 7,5
2 22539,7 23 7,34
3 22569,7 30 7,6
4 22594,2 24,5 7,73
5
6 22641,1 46,9 7,6
7 22664,1 23 7,63
8 22689,4 25,3 7,5
9 22712,4 23 7,7
10 22736 23,6 7,56
11 22761 25 7,73
12
13 22809,4 48,4 7,68
14 22839,6 30,2 7,8
15 22865,9 26,3 7,8
16 22888,9 23 7,75
17
18 22939,1 50,2 7,75
19
20 22988,0 48,9 7,85
21 23018,6 30,6 7,81
22
23 23070,9 52,3 8,01
24 23093,4 22,5 7,81
25 23093,4 0 7,78
26
27 23133,0 39,6 7,71
28 23133,0 0 7,80
29 23146,0 13 7,67
30 23146,0 0 7,73
31 23153,4 7,4 7,72

Berdasarkan catatan harian IPAL bulan Agustus, debit air limbah paling tertinggi yaitu 30,6
m dan debit yang paling rendah yaitu 0 m3 hal ini dikarenakan sering terjadi kemampetan pada bak
3

sumpit sehingga aliran debit menjadi tidak normal sedangkan untuk pH pada air limbah tertinggi
yaitu sebesar 8,01 dan masih memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu Permen LH No. 5 Tahun
2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu 6-9.
Hasil Monitoring Catatan Harian IPAL Bulan September
Flowmeter IPAL Debit IPAL
Tanggal 3
pH
(m ) (m3)
1 23175,7 22,3 7,76
2
3 23196,3 20,6 7,65
4 23198,4 2,1 7,72
5 23200,0 1,6 7,8
6 23203,2 3,2 7,7
7 23220,3 17,1 7,5
8 23235,8 15,5 7,8
9
10 23291,5 55,7 7,5
11
12 23320,8 29,3 7,66
13 23327,6 6,8 7,60
14 23337,8 10,2 7,4
15 23352,8 15
16
17 23361,1 8,3 7,7
18 23392,0 30,9 7,65
19 23431,0 39 7,64
20 23461,2 30,2 7,6
21 23489,5 28,3 7,4
22 23547,9 58,4 7,7
23
24 23600,6 53,7 7,58
25 23679,0 78,4 7,63
26 23711,0 32 7,75
27 23741,5 30,5 7,5
28 23780,0 38,5 7,74
29 23817,6 37,6 7,4
30

Berdasarkan catatan harian IPAL bulan September, debit air limbah paling tertinggi yaitu
78,4 m dan debit yang paling rendah yaitu 1,6 m3 hal ini dikarenakan sering terjadi kemampetan
3

pada bak sumpit sehingga aliran debit menjadi tidak normal sedangkan untuk pH pada air limbah
tertinggi yaitu sebesar 7,8 dan masih memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu Permen LH No. 5
Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu 6-9.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari hasil catatan harian limbah cair dibit tertinggi selama bulan juli – September
2018 yaitu terjadi pada bulan Agustus sebesar 116,7 m3 hal ini dikarenakan aliran air limbah
pada bulan agustud tidak normal sering terjadi kemampetan. Dan pH tertinggi yaitu terjadi
pada bulan juli sebesar 8,34.

B. Saran
Sering dilakukan pengecekan dan pembersihan setiap hari terutama pada bagian bak
sumpit.

Anda mungkin juga menyukai