Anda di halaman 1dari 34

PENCEGAHAN KERACUNAN PESTISIDA

DAN PROSEDUR PERTOLONGAN DARURAT

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
2019
1. Pendahuluan
2. Pestisida (Jenis, Golongan &
Mekanisme Jalur Kontaminasi)
3. Dampak Kesehatan Akibat
Pestisida
4. Pengendalian Pencemaran
Pestisida (APD)
5. Tatalaksana Penanggulangan
Keracunan
Pestisida adalah bahan beracun yang
dapat digunakan untuk keperluan
pengendalian organisme berbahaya.

Penggunaan pestisida yang tidak tepat


dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang disebabkan oleh efek
akut dan efek kronis pestisida
(paparan jangka panjang untuk jumlah
kecil dan dengan residu pada
makanan).
KASUS KERACUNAN NASIONAL BERDASARKAN
KELOMPOK PENYEBAB

Sumber: http://ik.pom.go.id
PESTISIDA

INSEKTISIDA HERBISIDA FUNGISIDA RODENTISIDA FUMIGAN

Organofosfat, Organoklorin
Senyawa Merkuri,
Senyawa Akrilomtril,
senyawa Warfarin, Tiourea,
klorofenoksi, kloropikrm, etilen
dikarboksimida, natrium
herbisida biperidil, bromida
derivate ftalimida, fluoroasetat,
Dinitro-o-kresol,
senyawa aromatic, alkaloid, striknin
kloroprofam
benomil,
karbamat, piretorid, Insect Growth
tiabendazol
Regulator (IGR), fenilpirasol,
neonicotinoid, nabati, repelen
GOLONGAN PESTISIDA & DAMPAK KESEHATAN
NO GOLONGAN PESTISIDA GEJALA DAN TANDA KETERANGAN
1 Organoklorin Mual, muntah, gelisah, lemah, rasa menusuk Tidak ada antidote, langsung atasi gejala
pada kulit, kejang otot, hilang koordinasi, tidak keracunan.
sadar Obat yang diberikan hanya mengurangi gejala
seperti anti konvulsi dan pernafasan buatan.

2 Organopospat dan Karbamat Lelah, sakit kepala, pusing, hilang selera makan, Gejala keracunan karbamat cepat muncul
mual, kejang perut, diare, penglihatan kabur, namun cepat hilang jika dibandingkan dengan
keluar air mata, keringat dan air liur berlebih, organofosfat.
tremor, pupil mengecil, denyut jantung lambat, Antidot: atropine atau pralidoksim
kejang otot (kedutan), tidak sanggup berjalan,
rasa tidak nyaman dan sesak, buang air besar
dan kecil tidak terkontrol, inkonsistensi, tidak
sadar dan kejang-kejang.

3 Piretroid sintetik Iritasi kulit: pedih, rasa terbakar, gatal-gatal, rasa Jarang terjadi keracunan karena kecepatan
geli, mati rasa, inkoordinasi, tremor, absorsi melalui kulit rendah dan piretroid
pendengaran dan saliva, muntah, diare, iritasi cepat hilang.
pada pendengaran dan perasa
GOLONGAN PESTISIDA & DAMPAK KESEHATAN
NO GOLONGAN PESTISIDA GEJALA DAN TANDA KETERANGAN
4 Piretroid derivate Alergi, iritasi kulit dan asma Pada umumnya efek muncul 1-2 jam
tanamana: piretrum dan setelah paparan dan hilang dalam 24 jam.
piretrin Piretrin lebih ringan dari piretrium tapi
bersifat iritasi pada orang yang peka

5 Insektisida anorganik asam Iritasi kulit: kulit kemerahan,


borat dan borat pengelupasan, gatal-gatal pada kaki,
bokong dan kemaluan, iritasi saluran
pernafasan dan sesak nafas
6 Insektisida mikroba: Radang saluran pencernaan
bacillus thuringiensis
7 DEET Repellent Iritasi kulit, kulit kemerahan, melepuh
hingga nyeri, iritasi mata, pusing,
perubahan emosi.
MEKANISME JALUR KONTAMINASI
PENGGUNAAN pestisida
berisiko terhadap
terjadinya keracunan

Bagaimana mekanisme
masuknya pestisida ke
dalam tubuh….
1. TERHIRUP (inhalasi)
2. TERTELAN (ingesti)
3. ABSORSI KULIT
(dermal)
KERACUNAN adalah kondisi yang disebabkan
oleh menelan, mencium, menyentuh, atau
menyuntikkan berbagai macam obat, bahan
kimia, racun, atau gas.

KERACUNAN bukan hanya membahayakan


kesehatan, tapi juga bisa menyebabkan
kematian
INHALASI Gas beracun yang terhisap
ditentukan oleh:
1. Konsentrasi gas di dalam
➢ Partikel atau droplet ukuran semprotan ruangan atau di udara;
halus kurang dari 10 mikron (misalnya:
kabut asap dari fogging) dapat mencapai
2. Lamanya pemaparan;
paru-paru. 3. Kondisi fisik seseorang
(pengguna).
➢ Partikel atau droplet ukuran lebih dari 50
mikron tidak mencapai paru-paru, tetapi
menempel pada selaput lendir hidung
dan kerongkongan

Pekerjaan-pekerjaan yang menyebabkan terjadinya kontaminasi melalui Inhalasi:


1. Bekerja dengan pestisida (menimbang, mencampur dan sebagainya) di ruangan tertutup atau yang ventilasinya buruk;
2. Melakukan fumigasi dengan hasil pestisida berbentuk gas atau yang akan membentuk gas, aerosol serta fogging, lebih
berisiko terutama dilakukan di dalam ruangan;
3. Mencampur pestisida berbentuk tepung (debu terhisap pernafasan).
INGESTI
KERACUNAN LEWAT MULUT DAPAT TERJADI KARENA BEBERAPA
HAL SEBAGAI BERIKUT:
1. Kasus bunuh diri dengan meminum racun serangga (pestisida);
2. Makan, minum, dan merokok ketika bekerja dengan pestisida;
3. Menyeka keringat di wajah dengan tangan, lengan baju, atau
sarung tangan yang terkontaminasi pestisida;
4. Drift (butiran halus) pestisida terbawa angin masuk ke mulut;
5. Meniup kepala penyembur (nozzle) yang tersumbat dengan
mulut, pembersihan nozzle dilakukan dengan bantuan pipa
kecil;
6. Makanan dan minuman terkontaminasi pestisida, misalnya
diangkut atau disimpan dekat pestisida yang bocor atau
disimpan dalam bekas wadah atau kemasan pestisida;
7. Kecelakaan khusus, misalnya pestisida disimpan dalam bekas
wadah makanan atau disimpan tanpa label sehingga salah
ambil.
DERMAL RISIKO BAHAYA KARENA KONTAMINASI LEWAT KULIT DIPENGARUHI OLEH
FAKTOR SEBAGAI BERIKUT:
1. Toksistas dermal (dermal LD 50) pestisida yang bersangkutan maka
makin rendah angka LD 50 makin berbahaya.
2. Konsentrasi pestisida yang menempel pada kulit, yaitu semakin
pekat pestisida maka semakin besar bahayanya.
3. Formulasi pestisida cair lebih mudah diserap kulit dari pada
formulasi butiran.
4. Jenis atau bagian kulit yang terpapar yaitu mata misalnya mudah
sekali meresapkan pestisida. Kulit punggung tangan lebih mudah
meresapkan pestisida dari pada kulit telapak tangan.
5. Luas kulit yang terpapar pestisida yaitu makin luas kulit yang
terpapar makin besar risikonya.
6. Kondisi fisik yang bersangkutan. Semakin lemah kondisi fisik
seseorang, maka semakin tinggi risiko keracunannya.
➢ Pestisida yang menempel di permukaan kulit
bias meresap masuk ke dalam tubuh dan
menimbulkan keracunan.
➢ Kejadian ini sering terjadi, meskipun tidak
seluruhnya berakhir dengan keracunan akut. DALAM PENGGUNAANYA ATAU APLIKASI PESTISIDA,
➢ Lebih dari 90% kasus keracunan diseluruh PEKERJAAN-PEKERJAAN YANG MENIMBULKAN RISIKO
dunia disebabkan oleh kontaminasi lewat kulit. KONTAMINASI LEWAT KULIT ADALAH:
1. Penyemprotan dan aplikasi lainnya
2. Pencampuran pestisida.
3. Mencuci alat-alat pestisida.
APD digunakan untuk
mengurangi risiko bahaya
dan dipilih sesuai dengan
tingkatan bahaya (risiko)
keracunan dan digunakan
untuk menghalangi racun
masuk ke dalam tubuh baik
melalui dermal, inhalasi
dan ingesti
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
penentuan APD

a. JENIS BAHAYA
• Fisik
• Kimia
• Biologi
b. BENTUK
• Cair
• Gas
• Partikel
c. SIFAT
• Toksisitas,
• Vsikositas
• Ukuran Partikel
(PM5,
PM10,dst)
Kenali Proses Kerja
Dasar Penentuan
APD
Identifikasi jenis dan bentuk
bahaya ( fisik/kimia/ biologi)
dalam setiap proses
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
penentuan APD
No Proses Jenis Pestisida/ Bahan Jenis dan Bentuk Mekanisme Ukuran Zat Jenis APD
Aktif/ Golongan Bahaya absorsi Pencemaran

1 Penyemprotan Insektisida/ klorpirifos, Chemical/ Cair dan Dermal, Inhalasi Ukuran partikel Masker chemical,
sipermetrin/ Gas dan Ingesti (aerosol) bahan aktif kaca mata, sarung
Organofosfat berkisar antara 0,5 tangan, topi/ helm
hingga 10 µm

2 Fumigasi Insektisida/ akrilomitril Chemical/ gas Inhalasi Gas / fume Masker chemical,
kaca mata, sarung
tangan, topi/ helm

3 Pencampuran Insektisida/ Malathion/ Cair/ mist Dermal, Inhalasi Cair, gas Masker chemical,
Organofosfat dan Ingesti kaca mata, sarung
tangan, topi/ helm
4 Dst…
Chemical Masker (masker kimia)
Jenis
• NP 305

+
• NP 306
• H Half Mask 5500 Cartridge
Series
• Dsb.

ITEM NO. DESCRIPTION


RC201
For dust
Mengurangi risiko: Dust Cartridge
RC 202
Inhalasi & Dermal For organic vapours, mists and fumes of low toxicity.
Chemical Cartridge
RC 203
For spray painting and organic vapours of low toxicity.
masker gas merupakan sebuah alat Chemical Cartridge
safety yang khusus dirancang untuk RC 205
melindungi dari menghirup sesuatu For acid gases of low toxicity.
Chemical Cartridge
yang dapat membahayakan kesehatan
RC 206
pemakai nya seperti misalnya For organic, inorganic vapours and acid gases of low toxicity.
menghirup asap, gas uap, debu. Chemical Cartridge
RC 209
For agricultural sprays.
Chemical Cartridge
Kaca Mata Pelindung
Safety Goggles

Safety Goggles memiliki jenis


pelindung yang mengelilingi
area mata dan memungkinkan
melindungi dari asap, uap,
cairan dan kabut.

Risiko dalam Pencampuran,


Fumigasi, penyemprotan
Sarung Tangan (Hand Glove) & Helm/ Topi

Sarung Tangan Karet (Rubber


Gloves), digunakan untuk
melindungi tangan dari kontak
dengan bahan kimia seperti Oli,
Minyak, Perekat dan Grease.

Helm/ Topi
Alat Pelindung Badan

Apron atau sering disebut dengan Celemek


adalah alat pelindung tubuh dari percikan
bahan kimia dan suhu panas.

Apron atau Celemek sering digunakan dalam Melindungi dari risiko terkena bahan kimia berbahaya.
proses persiapan bahan-bahan kimia dalam Jenis sepatu pelindung dari karet dapat melindungi
produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan penggunanya dari terkena cipratan atau bahkan
Adhesive (perekat). tumpahan bahan kimia berbahaya.
ALTERNATIF

Alternatif alat pelindung yang direkomendasikan yang


mungkin tidak tersedia dilokasi atau terlalu mahal

❑ Kantong plastik sebagai pengganti sarung tangan ( setelah


digunakan harus dimusnahkan )
❑ Kantong pupuk sebagai pengganti rompi pelindung
❑ Tidak ada alternatif yang tepat untuk sepatu boot karet
Contoh penanganan tatalaksana keracunan pada:
• Insektisida
Bahan Aktif Malation, Golongan Organofosfat

• Herbisida
Parakuat diklorida, Golongan Bipiridilium
INSEKTISIDA
GOLONGAN ORGANOFOSFAT
ORGAN SASARAN
Sistem saraf pusat,
sistem imun, kelenjar
adrenalin, hati, darah,
mata, kulit, sistem
pernapasan

PENATALAKSANAAN PADA KORBAN KERACUNAN


RUTE PERTOLONGAN PERTAMA TINDAKAN URAIAN
PAPARAN
Resusitasi dan • Penatalaksanaan jalan napas
TERHIRUP Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Jika tidak bernapas, segera Stabilisasi • Penatalaksanaan fungsi pernapasan (memperbaiki fungsi
berikan pernapasan bantuan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas ventilasi: pernapasan buatan)
kesehatan terdekat. • Penatalaksanaan sirkulasi
KONTAK Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. • Observasi pasien yang asimptomatik sekurang-kurangnya selama
KULIT Cuci kulit, kuku, dan rambut menggunakan sabun dan air dipastikan tidak 8-12 jam untuk memantau kemungkinan timbulnya gejala yang
ada bahan kimia yang tertinggal, sekurangnya selama 15-20 menit. Bila tertunda
perlu segera bawa ke RS atau Fasyankes terdekat Dekontaminasi • Dekontaminasi Pulmonal
KONTAK Segera cuci mata dengan air, sekurangnya selama 15-20 menit dengan • Dekontaminasi Mata
MATA sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai • Dekontaminasi Kulit (termasuk rambut dan kuku)
dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke RS • Dekontaminasi Gastrointestinal (Arang aktif dosis tunggal, Kumbah
atau fasyankes terdekat lambung)

TERTELAN Jangan lakukan induksi muntah, Cuci mulut menggunakan air. Jika korban Antidotum Pengobatan spesifik yang dapat diberikan adalah agen
dalam keadaan sadar, berikan arang aktif yang telah dicampurkan dengan antimuskarinik, yaitu atropin dan reaktivator enzim, yaitu pralidoksim
air untuk diminum.
Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan
diri. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat (1) . Sumber: http://ik.pom.go.id
HERBISIDA
GOLONGAN BIPIRIDILIUM
ORGAN SASARAN
Mata, kulit, sistem
pernapasan, hati,
jantung, ginjal, saluran
cerna
RUTE PERTOLONGAN PERTAMA
PAPARAN
TINDAKAN URAIAN
TERHIRUP Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Berikan pernapasan buatan jika
dibutuhkan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat Resusitasi dan • Penatalaksanaan jalan napas
Stabilisasi • Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi
ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan
KONTAK Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci • Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi
KULIT kulit, kuku, dan rambut menggunakan sabun dan air(tidak ada bahan kimia sirkulasi darah
yang tertinggal) selama 15-20 menit. Bila perlu segera bawa ke rumah sakit • Hindarkan pemberian oksigen berlebih pada penderita
atau fasilitas kesehatan terdekat keracunan parakuat karena dapat memperparah reaksi
peroksidasi lipid dalam paru-paru
KONTAK Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit
MATA dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai Dekontaminasi • Dekontaminasi Mata
dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah • Dekontaminasi Kulit (termasuk rambut dan kuku)
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat • Dekontaminasi Gastrointestinal (di rumah sakit) (Arang aktif dosis
tunggal, Kumbah lambung)
TERTELAN Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri.
Jangan berikan apapun melalui mulut bila terdapat ulkus di dalam mulut Antidotum Tidak terdapat antidotum yang terbukti efektif pada percobaan acak
karena korban kemungkinan tidak dapat menelan. Cuci mulut menggunakan terkontrol. Namun, dapat dipertimbangkan penggunaan N-
air. Jika korban dalam keadaan sadar, berikan segelas atau dua gelas air acetylcysteine karena dapat bertindak sebagai antioksidan serta
minum. Berikan arang aktif yang telah dicampurkan dengan air untuk dapat mengurangi kerusakan fibrotik akibat oksigen radikal bebas
diminum. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat yang dihasilkan di paru-paru pada keracunan bahan tersebut

Sumber: http://ik.pom.go.id
PENCEGAHAN KERACUNAN PESTISIDA
DAN PROSEDURE PERTOLONGAN DARURAT
PENCEGAHAN KERACUNAN PESTISIDA

Tidak ada pestisida yang “


aman “ digunakan, tingkat
bahayanya yang berbeda.
Pemakai pestisida harus
menyadari dan harus
mengetahui cara
meminimumkan resiko.

Segera bersihkan percikan atau tumpahan pada tubuh. Bersihkan tangan dan muka sebelum makan,
minum atau merokok. Setelah penyemprotan dan setelah membersihkan peralatan dan menyimpan
pestisida dan sprayer, bersihkan baju dan mandi yang bersih.
PROSEDURE PERTOLONGAN DARURAT
Hal penting apa yang harus dilakukan untuk
menolong orang keracunan pestisida?

1. Tanggalkan pakaian yang terkena pestisida dan cucilah


kulit yang terkena dengan air dan sabun secara
menyeluruh sampai bersih, dan usahakan agar pasien
tetap bertenaga
2. Apabila pestisida mengenai mata basuhlah segera
dengan air bersih selama 15 menit.
3. Apabila pestisida tertelan dan masih sadar segera usahakan pemuntahan dengan
memberikan minum segelas air hangat yang diberi satu sendok garam dapur
atau dengan cara menggelitik tenggorokan dengan jari tangan yang bersih.
Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntahan menjadi jernih.
4. Jangan diberi sesuatu melalui mulut pada
penderita yang tidak sadar/pingsan.
5. Apabila terhisap bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar
dan bila perlu berikan pernafasan buatan melalui atau dengan
pemberian oksigen.
CARA MEMBERIKAN PERNAFASAN BUATAN

a. Baringkan korban menelentang, lihat kalau ada


benda asing di dalam mulut, seperti gigi yang patah,
muntah;
b. Longgarkan pakainnya;
c. Luruskan tenggorokan korban untuk memudahkan
pernafasan dengan cara menekuk kepala ke arah
belakang;
d. Pencet hidung korban, buka mulutnya dan
bernafaslah melalui mulutnya dengan kecepatan
pernafasan normal
e. Periksalah apakah dada korban begerak.
f. Teruskan pertolongan ini sampai korban terlihat
normal;
g. Jika mulut korban terkontaminasi, maka pernafasan
buatan dilakukan melalui hidung
6. Hubungi dokter atau petugas medis yang berwenang, apabila
mungkin bawalah dan tunjukkan label pestisidanya.
Meletakan korban dalam posisi aman

a. Longgarkan pakaian korban dan periksa


bila ada benda sing di dalam mulut seperti
gigi yang patah, muntah dll
b. Tekklah salah satu kakinya dan gulingkan
korban ke arah yang berlawanan dengan
kaki yang ditekuk ( kaki kiri digulingkan ke
kanan )
c. Tekuklah kepala ke belakang hingga
tenggorokan lurus dan memudahkan
bernafas
d. Aturlah posisi tangan dan kaki agar korban
dalam posisi stabil tidak terguling ke
depan atau kebelakang.
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT PRODUKTIF

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN

GEDUNG ADHYATMA LANTAI 7 RUANG 722


JL. H.R. RASUNA SAID BLOK X-5 KAV.4-9 JAKARTA SELATAN 14950
TLP/FAX : 021 – 5214891 / 021 – 5273422
34

Anda mungkin juga menyukai