Anda di halaman 1dari 43

MUHAMMAD SIDIK, S.ST, M.

Si

Pendidikan/Pekerjaan
• D III Kesehatan Lingkunga
Muhammadyah Makassar 1999
• D IV Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Negeri
Jogjakarta 2011
• S2 Kesehatan Lingkungan Unsoed
Purwokerto Jawa Tengah 2019
• Fungsional Sanitarian Ahli Dinas
Kesehatan Kab. Bima
PENCEGAHAN KERACUNAN PESTISIDA
DAN PROSEDUR PERTOLONGAN
DARURAT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BIMA 2021


Pestisida adalah bahan beracun
yang dapat digunakan untuk
keperluan pengendalian organisme
berbahaya.

Penggunaan pestisida yang tidak


tepat, dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang disebabkan oleh efek
akut dan efek kronis pestisida
(paparan jangka panjang untuk
jumlah kecil dan dengan residu pada
makanan)
KASUS KERACUNAN NASIONAL
BERDASARKAN KELOMPOK PENYEBAB

Sumber: http://ik.pom.go.id
PESTISIDA

INSEKTISIDA HERBISIDA FUNGISIDA RODENTISIDA FUMIGAN (penyemprotan)

Organofosfat, Organoklorin
Senyawa Merkuri,
Senyawa Akrilomtril,
senyawa Warfarin, Tiourea,
klorofenoksi, kloropikrm, etilen
dikarboksimida, natrium
herbisida biperidil, bromida
derivate ftalimida, fluoroasetat,
Dinitro-o-kresol,
senyawa aromatic, alkaloid, striknin
kloroprofam
benomil,
karbamat, piretorid, Insect Growth
tiabendazol
Regulator (IGR), fenilpirasol,
neonicotinoid, nabati, repelen
Ekosistim/Genetika

Penggunaan
PESTISIDA
Dampak

Hasil Produksi Melimpah


GOLONGAN PESTISIDA & DAMPAK KESEHATAN
NO GOLONGAN PESTISIDA GEJALA DAN TANDA

1 Organoklorin Mual, muntah, gelisah, lemah, rasa menusuk


pada kulit, kejang otot, hilang koordinasi, tidak
sadar
2 Organopospat dan Karbamat Lelah, sakit kepala, pusing, hilang selera makan,
mual, kejang perut, diare, penglihatan kabur,
keluar air mata, keringat dan air liur berlebih,
tremor, pupil mengecil, denyut jantung lambat,
kejang otot (kedutan), tidak sanggup berjalan,
rasa tidak nyaman dan sesak, buang air besar dan
kecil tidak terkontrol, inkonsistensi, tidak sadar
dan kejang-kejang.
3 Piretroid sintetik Iritasi kulit: pedih, rasa terbakar, gatal-gatal, rasa
geli, mati rasa, inkoordinasi, tremor, pendengaran
dan saliva, muntah, diare, iritasi pada
pendengaran dan perasa
GOLONGAN PESTISIDA & DAMPAK
KESEHATAN
NO GOLONGAN PESTISIDA GEJALA DAN TANDA
4 Piretroid derivate tanamana: Alergi, iritasi kulit dan asma
piretrum dan piretrin

5 Insektisida anorganik asam borat Iritasi kulit: kulit kemerahan, pengelupasan,


dan borat gatal-gatal pada kaki, bokong dan kemaluan,
iritasi saluran pernafasan dan sesak nafas
6 Insektisida mikroba: bacillus Radang saluran pencernaan
thuringiensis
7 DEET Repellent Iritasi kulit, kulit kemerahan, melepuh hingga
nyeri, iritasi mata, pusing, perubahan emosi.
REPRODUKSI
Atrazine adalah salah satu zat pestisida untuk membasmi gulma atau
1 biasa disebut sebagai Herbisida. Atrazine diteliti oleh ilmuwan
ternyata menyebabkan kemandulan pada pria.maupun wanita.
Atrazine menyebabkan meningkatnya resiko keguguran dan
mobilitas sperma menurun

Bahaya PERUBAHAN HORMON

Pestisida 2
Paparan pestisida secara terus menerus selama 20 sampai dengan 30
tahun dapat menyebabkan perubahan hormon pria dan wanita.
Seorang anak laki-laki menjadi kehilangan sifat maskulin, begitu
juga dengan wanita yang kehilangan sifat feminimnya

DIABETES

3 Herbisida menyebabkan meningkatnya resiko diabetes, terutama


Diabetes Mellitus Gestasional. Diabetes Mellitus
Gestational (GDM) adalah diabetes yang muncul ketika kehamilan.
Seorang ibu yang menderita GDM ketika kehamilan semakin tinggi
resiko Diabetes dan berdampak pada Anak yang dilahirkan
KANKER

4 Lebih dari 260 pestisida berkaitan erat dengan berbagai jenis


kanker. Baik itu limfoma, leukemia, sarcoma, jaringan lunak,
otak, kanker hati, dan kanker paru-paru

AUTIS PADA ANAK

Bahaya 5 Insektisida adalah racun untuk melemahkan dan


mengacaukan syaraf hama serangga. Jika tertelan oleh ibu

Pestisida
hamil serta terakumulasi dapat mempengaruhi janin.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 oleh Universitas
Harvard menunjukkansurin yang mengandung pestisida
berbahan aktif organofosfat pada anak-anak lebih mungkin
mengalami ADHD dan hiperaktif dibanding urin pada anak-
anak yang tidak tercemar pestisida

OBESITAS
Environmental Health Perspectives menyatakan bahwa
6 lebih dari 50 jenis pestisida diklasifikasikan sebagai
pengganggu hormon, di antaranya dapat memicu sindrom
metabolik dan obesitas
MEKANISME JALUR
PENGGUNAAN pestisida
berisiko terhadap
terjadinya keracunan
KONTAMINASI
Bagaimana mekanisme
masuknya pestisida ke dalam
tubuh….
1.TERHIRUP (inhalasi)
2.TERTELAN (ingesti)
3.ABSORSI KULIT (dermal)

KERACUNAN adalah kondisi yang disebabkan


oleh menelan, mencium, menyentuh, atau
menyuntikkan berbagai macam obat, bahan
kimia, racun, atau gas.

KERACUNAN bukan hanya membahayakan


kesehatan, tapi juga bisa menyebabkan
kematian
eli n d u n g Di ri
Al a t P
(APD)
g u ra n g i risiko
• APD tuk m e n
digunakan un tin g k a ta n
sesuai d e n g an
a n d ip ilih
ba hay a d
c u n a n d a n d igunakan
) kera
bahaya (risiko ra c u n m a s u k ke dalam
langi
untuk mengha i de r m a l, in h alasi dan
lalu
tubuh baik me
ingesti
Chemical Masker (masker kimia)
Jenis
•NP 305
•NP 306
•H Half Mask 5500 Series
•Dsb.
+ Cartridge

ITEM NO. DESCRIPTION


RC201
For dust
Mengurangi risiko: Dust Cartridge
RC 202
Inhalasi (terhirup) & Dermal (Kulit) For organic vapours, mists and fumes of low toxicity.
Chemical Cartridge
RC 203
masker gas merupakan sebuah alat For spray painting and organic vapours of low toxicity.
safety yang khusus dirancang untuk Chemical Cartridge
melindungi dari menghirup sesuatu RC 205
For acid gases of low toxicity.
yang dapat membahayakan Chemical Cartridge
kesehatan pemakai nya seperti RC 206
misalnya menghirup asap, gas uap, For organic, inorganic vapours and acid gases of low toxicity.
Chemical Cartridge
debu. RC 209
For agricultural sprays.
Chemical Cartridge
Kaca Mata Pelindung
Safety Goggles

Safety Goggles memiliki jenis


pelindung yang mengelilingi
area mata dan memungkinkan
melindungi dari asap, uap,
cairan dan kabut.

Risiko dalam Pencampuran,


Fumigasi, penyemprotan 
Sarung Tangan (Hand Glove) & Helm/
Topi
Sarung Tangan Karet (Rubber
Gloves), digunakan untuk
melindungi tangan dari kontak
dengan bahan kimia seperti Oli,
Minyak, Perekat dan Grease.

Helm/ Topi
Alat Pelindung Badan

Apron atau sering disebut dengan Celemek


adalah alat pelindung tubuh dari percikan
bahan kimia dan suhu panas.

Apron atau Celemek sering digunakan dalam Melindungi dari risiko terkena bahan kimia berbahaya.
proses persiapan bahan-bahan kimia dalam Jenis sepatu pelindung dari karet dapat melindungi
produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan penggunanya dari terkena cipratan atau bahkan
Adhesive (perekat). tumpahan bahan kimia berbahaya.
ALTERNATIF

Alternatif alat pelindung yang direkomendasikan yang


mungkin tidak tersedia dilokasi atau terlalu mahal

Kantong plastik sebagai pengganti sarung tangan ( setelah


digunakan harus dimusnahkan )
Kantong pupuk sebagai pengganti rompi pelindung
Tidak ada alternatif yang tepat untuk sepatu boot karet
Contoh penanganan tatalaksana keracunan pada:
•Insektisida
Bahan Aktif Malation, Golongan Organofosfat

•Herbisida
Parakuat diklorida, Golongan Bipiridilium
INSEKTISIDA
GOLONGAN ORGANOFOSFAT (untuk membunuh hama, serangga)

ORGAN SASARAN
Sistem saraf pusat, sistem imun,
kelenjar adrenalin, hati, darah, mata,
kulit, sistem pernapasan

PENATALAKSANAAN PADA KORBAN KERACUNAN


RUTE PERTOLONGAN PERTAMA TINDAKAN URAIAN
PAPARA
Resusitasi dan • Penatalaksanaan jalan napas
N
Stabilisasi • Penatalaksanaan fungsi pernapasan (memperbaiki fungsi
TERHIRUP Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Jika tidak bernapas, segera ventilasi: pernapasan buatan)
berikan pernapasan bantuan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas • Penatalaksanaan sirkulasi
kesehatan terdekat. • Observasi pasien yang asimptomatik sekurang-kurangnya
selama 8-12 jam untuk memantau kemungkinan timbulnya
KONTAK Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi.
gejala yang tertunda
KULIT Cuci kulit, kuku, dan rambut menggunakan sabun dan air dipastikan tidak
ada bahan kimia yang tertinggal, sekurangnya selama 15-20 menit. Bila Dekontaminasi • Dekontaminasi Pulmonal
perlu segera bawa ke RS atau Fasyankes terdekat • Dekontaminasi Mata
• Dekontaminasi Kulit (termasuk rambut dan kuku)
KONTAK Segera cuci mata dengan air, sekurangnya selama 15-20 menit dengan
• Dekontaminasi Gastrointestinal (Arang aktif dosis tunggal,
MATA sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai
Kumbah lambung)
dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke RS
atau fasyankes terdekat Antidotum Pengobatan spesifik yang dapat diberikan adalah agen
antimuskarinik, yaitu atropin dan reaktivator enzim, yaitu
TERTELAN Jangan lakukan induksi muntah, Cuci mulut menggunakan air. Jika
pralidoksim
korban dalam keadaan sadar, berikan arang aktif yang telah dicampurkan
dengan air untuk diminum.
Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan Sumber: http://ik.pom.go.id
HERBISIDA GOLONGAN BIPIRIDILIUM ( Tumbuhan)

ORGAN SASARAN
Mata, kulit, sistem pernapasan, hati,
jantung, ginjal, saluran cerna

RUTE PERTOLONGAN PERTAMA


PAPARAN
TINDAKAN URAIAN
TERHIRUP Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Berikan pernapasan buatan jika
dibutuhkan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat Resusitasi dan • Penatalaksanaan jalan napas
Stabilisasi • Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi
ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan
KONTAK Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci • Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi
KULIT kulit, kuku, dan rambut menggunakan sabun dan air(tidak ada bahan kimia sirkulasi darah
yang tertinggal) selama 15-20 menit. Bila perlu segera bawa ke rumah sakit • Hindarkan pemberian oksigen berlebih pada penderita
atau fasilitas kesehatan terdekat keracunan parakuat karena dapat memperparah reaksi
peroksidasi lipid dalam paru-paru
KONTAK Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit
Dekontaminasi • Dekontaminasi Mata
MATA dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai
(Pembersihan • Dekontaminasi Kulit (termasuk rambut dan kuku)
dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah
zat pencemar) • Dekontaminasi Gastrointestinal (di rumah sakit) (Arang aktif dosis
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat
tunggal, Kumbah lambung)
TERTELAN Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri.
Jangan berikan apapun melalui mulut bila terdapat ulkus di dalam mulut Antidotum Tidak terdapat antidotum yang terbukti efektif pada percobaan acak
karena korban kemungkinan tidak dapat menelan. Cuci mulut menggunakan (melawan reaksi terkontrol. Namun, dapat dipertimbangkan penggunaan N-
air. Jika korban dalam keadaan sadar, berikan segelas atau dua gelas air peracuan) acetylcysteine karena dapat bertindak sebagai antioksidan serta
minum. Berikan arang aktif yang telah dicampurkan dengan air untuk dapat mengurangi kerusakan fibrotik akibat oksigen radikal bebas
diminum. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat yang dihasilkan di paru-paru pada keracunan bahan tersebut

Sumber: http://ik.pom.go.id
22
Hal hal yg diperhatikan saat membeli pestisida

a. Membeli pestisida dng label yg


utuh, dalam kondisi tersegel
dan kemasan tdk rusak
b. Jika memungkinkan pilihlah
produk dengan tingkat
toksisitas rendah terhadap
manusia dan lingkungan serta
efek residu yg lebih rendah
c. Memebeli pestisida dalam
jumlah kecil sesuai kebutuhan
d. Membeli pestisada yg terdaftar
Tingkat bahaya pestisida diketahui berdasrkan pita warna pada kemasan
a. Warna, simbol dan makna diatur oleh WHO dan diakui secara internasional
dalam
berbagai konvensi
b. Pestisida Kls Ia dam Ib dilarang keras di gunakan dan diperjual belikan

KLS Warna Simbol Makna


Label
Ia Sangat Berbahaya Sekali

Ib Sangat berbahaya

II Berbahaya

III Cukup Berbahaya

U Tidak Berbahaya jika di Pakai Normal


Langkah langkah Penyimpanan Pestisida

• Selalu menyimpan pestisida


pada kemasan asli dng
melampirkan label
• Ikuti petunjuk penyimpanan yg
terdapat pada label kemasan
• Simpan pada tempat yg kering
dan dingin dan gelap, hindari
penyimpanan pada suhu yg
tinggi
• Menyimpan pada rak-rak yg
cukup kuat
Langkah langkah Penyimpanan Pestisida

•Memasang tanda peringatan pada


pintu untuk mengindikasikan
tempat penyimpanan pestisida
•Tidak menyimpan wadah
pestisida di tempat yg terkena
matahari langsung
•Menyimpan duluar jangkauan
anak
•Jangan pernah menyimpanan
makanan dan pestisida bersamaan
Langkah langkah Pengangkutan Pestisida

• Ketika
mengangkut/memindahkan
pestisida, letakan dng baik dan
kencang agar tdk mudah
bergerak/tumpah
• Jangan mengangkut pestisida
dlm keadaan bocor
• Lindungi dari cuaca ekstrim
misalnya panas matahari
• Jangan meletakan
berdampingan dng barang lain
terutama makanan
Langkah langkah Mencampur Pestisida
• Menggunakan APD sesuai
Spesifik pada label
• Sebelum memakai pestisida
harus membaca petunjuk dan
dosis penggunaan
• Harus dilakukan di ruang
terbuka
• Hindari kebocoran atau
ketumpahan, jika terjadi segera
melakukan pembersihan
• Jangan pernah mencampur
tampa menggunakan sarung
tangan
Langkah langkah Mencampur Pestisida
• Jauhkan dari anak kecil
• Jangan makan minum dan
merokok saat melakukan
pencampuran
• Menyediakan P3K di dekat
tempat pencampuran dan
penyimpanan pestisida
• Tdk memindahkan isi pestisida
kedalam kemasan lain
• Setelah selesai mencampu
pestisida, cuci tangan
menggunakan sabun dan air yg
mengalir
Langkah langkah saat Menggunakan Pestisida
• Menggunakan APD (maker,
sarung tangan, baju pelindung,
pelindung kepala dan sepatu
Boot)
• Menggunakan pestisida sesuai
takuran, jangan berlebihan atau
kurang
• Menyemprot tdk berlawanan
dengan arah angin
• Tidak makan, minum dan
merokok
• Baca petunjuk pada kemasan
dan ikuti saranya
Langkah langkah saat Menggunakan Pestisida
• Apabila terjadi luka, tutuplah
luka tersebut, karena pestisida
dapat terserap melalui luka
• Jangan menyemprot pestisida
selama 10 hari sebelum
tanaman di panen
• Ketika menyemprot, arahkan
nozel sedekat mungkin dengan
tanaman
• Pastikan org yg tdk terlibat
dalam penyemprotan berada
jauh dari lokasi penyemprotan
• Perhatikan konsumsi air putih
yg cukup 2 L (8 gls)/hari.

1
Penata Laksanaan
Jangan Menampung Sampah Kemasan Pestisida

Sisa Pestisida
Ikuti Instruksi Pada Label Cara Yg Benar Dan Aman
2 Cara Penatalaksanaan Sisa Kemasan Pestisida

Gunakan APD Ketika Membaka ratau Mengubur


3 Kemasan Pestisida

Jauhkan Anak Kecil Dari Sampah Pestisida


4

Jangan Memberi Sisa Kemasan Pestisida Pada


5 Anak Anak kecil sebagai alat untuk bermain
PENCEGAHAN KERACUNAN PESTISIDA
DAN PROSEDURE PERTOLONGAN DARURAT
PENCEGAHAN KERACUNAN PESTISIDA

Tidak ada pestisida yang “


aman “ digunakan, tingkat
bahayanya yang berbeda.
Pemakai pestisida harus
menyadari dan harus
mengetahui cara
meminimumkan resiko.

Nitrat/Nitrit
PROSEDURE PERTOLONGAN DARURAT
Hal penting apa yang harus dilakukan untuk
menolong orang keracunan pestisida?

1. Tanggalkan pakaian yang terkena pestisida dan cucilah


kulit yang terkena dengan air dan sabun secara
menyeluruh sampai bersih, dan usahakan agar
penderita tetap bertenaga
2. Apabila pestisida mengenai mata basuhlah segera
dengan air bersih selama 15 menit.
3. Apabila pestisida tertelan dan masih sadar segera usahakan pemuntahan dengan
memberikan minum segelas air hangat yang diberi satu sendok garam dapur
atau dengan cara menggelitik tenggorokan dengan jari tangan yang bersih.
Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntahan menjadi jernih.
4. Jangan diberi sesuatu melalui mulut pada
penderita yang tidak sadar/pingsan.
5. Apabila terhisap bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar
dan bila perlu berikan pernafasan buatan melalui atau dengan
pemberian oksigen.

CARA MEMBERIKAN PERNAFASAN BUATAN

a.Baringkan korban menelentang, lihat kalau ada benda


asing di dalam mulut, seperti gigi yang patah, muntah;
b.Longgarkan pakainnya;
c.Luruskan tenggorokan korban untuk memudahkan
pernafasan dengan cara menekuk kepala ke arah
belakang;
d.Pencet hidung korban, buka mulutnya dan bernafaslah
melalui mulutnya dengan kecepatan pernafasan normal
e.Periksalah apakah dada korban begerak.
f.Teruskan pertolongan ini sampai korban terlihat
normal;
g.Jika mulut korban terkontaminasi, maka pernafasan
buatan dilakukan melalui hidung
6. Hubungi dokter atau petugas medis yang berwenang, apabila
mungkin bawalah dan tunjukkan label pestisidanya.
Meletakan korban dalam posisi aman

a. Longgarkan pakaian korban dan periksa


bila ada benda sing di dalam mulut seperti
gigi yang patah, muntah dll
b. Tekklah salah satu kakinya dan gulingkan
korban ke arah yang berlawanan dengan
kaki yang ditekuk ( kaki kiri digulingkan
ke kanan )
c. Tekuklah kepala ke belakang hingga
tenggorokan lurus dan memudahkan
bernafas
d. Aturlah posisi tangan dan kaki agar
korban dalam posisi stabil tidak terguling
ke depan atau kebelakang.
TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai