=
Pestisida Insektisida
Phyretroid
Pestisda Organophospate
(Antikolinesterase)
• Penggunaan OPs untuk pertanian adalah untuk mengendalikan
hama serangga pada tanaman di ladang, buah mapun sayuran.
• Penggunaan lain adalah untuk mengendalikan serangga dirumah,
kantor dan di luar rumah, contohnya adalah untuk membasmi
nyamuk dan rayap.
Pestisda Organophospate
(Antikolinesterase)
• OPs banyak digunakan masyarakat luas dan lebih popular dari
pada pestisida lain dikarenakan :
• Lebih murah
• Dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai macam serangga
sehingga tidak memerlukan pestisida yang berbeda untuk membunuh
jenis serangga yang berbeda (Lebih hemat)
• Belum ada serangga yang resisten terhadap jenis pestisida Ops
• Cenderung tidak bertahan lama di lingkungan
Pestisda Organophospate
(Antikolinesterase)
• Keracunan OPs dapat bersifat akut dan efek jangka Panjang.
• Efek anticholinesterase terjadi segera setelah terpapar dan
menyebabkan gangguan mekanisme transfer impuls saraf. Gejala
langsung lain adalah saraf otot tidak terkoordinasi; kelumpuhan
dan kelemahan pernafasan; gejala neurologis seperti kejang dan
kehilangan kesadaran; kram perut dan kematian
• Efek paparan jangka panjang adalah OPIDP dengan gejala mati
rasa, hilangnya kemampuan sensorik, dan kelemahan saraf
sensorik.
Pestisda
Organophospate
(Antikolinesterase)
Pestisida Karbamat
• Pestisida dari golongan karbamat merupakan kerabat dekat dari
pestisida organofosfat, sifatnya hampir sama yaitu dapat terurai
dengan cepat menjadi zat lain.
• Petani menggunakan pestisida karbamat sebagai insektisida,
fungisida, dan herbisida. Beberapa varietas lain juga digunakan
disekitar rumah yaitu untuk mengendalikan hama kebun (tawon,
lebah, dan siput), dan untuk mengendalikan kutu hewan.
Pestisida Karbamat
• Ada 30 jenis karbamat yang terdaftar di EPA diantaranya adalah
aldicarb, fenoxycarb, dan propoxur yang merupukan jenis
thiocarbamat terutama digunakan sebagai herbisida.
• Dithiocarbamate digunakan sebagai fungisida contohnya adalah
Metam sodium.
• Pembuatan pestisida karbamat menggunakan bahan kimia Methyl
isocyanate (MIC) yang sangat berbhaya bagi mahluk hidup.
• Kasus yang pernah terjadi akibat pelepasan MIC kelingkungan adalah
tragedy Bhopal di Inida.
Pestisida Organoklorin
• Organoklorin adalah senyawa yang mengandung klorin, karbon
dan hydrogen.
• Contohnya adalah DDT, bahan kimia industri seperti PCBs, dan
produk limbah klorin seperti dioksin dan furan.
• Paparan hidrokarbon terklorinerase berefek pada system
kekebalan dan kanker.
• Senyawa yang mengandung klorin bersifat stabil dilingkungan,
larut dalam lemak dan terakumulasi secara biologis.
Pestisda Organoklorin
• Contoh pestisida organoklorin adalah:
• DDT
• Lindane
• Chlordane
• Mirex
• Hexachlorobenzene
• Methoxychlor
Pestisda Organoklorin
• DDT digunakan di seluruh dunia untuk mengendalikan serangga
dan nyamuk berbahaya seperti malaria.
• DDT adalah bahan kimia yang sangat stabil di lingkungan,
sehingga dapat masuk ke rantai makanan (bioakumulasi).
• DDT mempunyai waktu paruh sekitar 10 tahun, sangat
persisten dan tersebar luas mengontaminasi lingkungan.
Pestisida Organoklorin
• Di negara bebrapa negara berkembang masih ada yang
menggunakan DDT untuk pertanian. Hal ini beresikao pada
kesehatan anak-anak .
• Efek kesehatan yang terjadi adalah kanker, gangguan reproduksi,
gangguan laktasi, jumlah sperma turun, dan gangguan fungsi
neurologis, ketidak normalan system saraf (mudah tersinggung,
pusing dan mati rasa, keabnormalan sel darah.
Pestisada Pyrethrin
• Piretrin adalah insektisada yang berasal dari bahan alami, yaitu
bunga krisan dengan jenis tertentu.
• Pestisida jenis ini memiliki kemampuan yang besar untuk
melumpuhkan dan membunuh serangga terbang.
• Bahan kimia buatan yang memiliki komposisi yang mirip dengan
piretrin adalah piretroid.
• Piretroid yang paling umum adalah permethrin (paling banyak
digunakan), bifenthrin, cyfluthrin, cypermenthrin, dan tefluthrin.
Pestisada Pyrethrin
• Penggunaan piretrin diantaranya adalah penghilang kutu hewan,
kutu masusia dan pengusir nyamuk.
• Peretrin dapat cepat menghilang jika terkena sinar matahari dan
tidak terlalu beracun jika dioleskan pada hewan, tetapi sangat
beracun untuk beberapa serangga yang bermanfaat seperti lebah
madu dan Sebagian ikan.
• Efek insektisida berbahan dasar piretrin berupa efek akut yaitu
mual, sakit kepala, pusing, dan gejala neurologis.
Bahan Kimia Organik Dioksin
• Dioksi adalah produk sampingan dari proses industri, non industri
dan alam biasanya dari hasil pembakaran tidak sempurna.
• Dioksin merupakan bahan kimia yang paling beracun yang
pernah digunakan dalam percobaan dengan hewan uji.
• Peristiwa alam seperti kebakaran hutan dan letusan gunung
berapi menyebabkan emisi dioksin kelingkungan.
• Kegiatan manusia yang menghasilkan dioksin adalah pembakaran
sampah dan pembakaran limbah industri, serta beberapa bahan
bakar.
Bahan Kimia Organik Dioksin
• Efek kesehatan akibat dioksin bergantung pada beberapa factor
yaitu:
• Durasi pemaparan
• Frekuensi paparan
• Konsentrasi agen
• Kapan paparan terjadi
• Rute masuk kedalam tubuh
Bahan Kimia Organik Dioksin
• Efek kesehatan akibat dioksin diantaranya adalah:
• Ruam kulit
• Perubahan warna kulit
• Pertumbuhan rambut yang berlebihan
• Kerusakan hati
• Kanker
• Efek endokrin
• Efek reproduksi
Bahan Kimia Organik PCBs
• Nama dagang arochlor, askarel, dan terminol.
• Penggunaan PCB adalah sebagai isolasi cair di tranformator dan
kapasitor, sebagai pelumas (penggunaanya sudah dihentikan). ‘
• PCB tinggal dilingkungan dalam waktu yang lama, cenderung
berbioakumulasi pada ikan dan hewal lain yang dapat dikonsumsi
sehingga berdampak pada manusia.
Bahan Kimia Organik PCBs
• PCB dapat menyebabkan kanker pada hewan dan
manusia, melanoma ganas, kaner usus, kanker
payudara, system kekebalan, system reproduksi, dan
perkembanagan intelektual anak.
Bahan Kimia Organik Solven
• Solven mengacu pada zat cair yang dapat melarutkan zat lain.
• Solven dapat tersebar melalui udara , masuk kedalam tanah dan air
tanah. Umumnya Sebagian besar pelarut tidak bertahan dilingkungan
hal ini bergantung volatilitasnya.
• Contoh jenis solvebt yang penting adalah:
• Tetrachloroethylene
• Trichloroethane
• Trichloroethylene (TCE)
• Toluene
• Acetone
• Benzene
Bahan Kimia Organik Solven
Dipersiapkan oleh:
TIM PENGAJAR
• Daftar prioritas ini bukanlah daftar zat yang paling beracun, melainkan prioritas zat berdasarkan kombinasi
frekuensi, toksisitas, dan potensi paparan manusia di situs NPL (National Priorities List) Amerika Serikat .
Sumber Paparan Logam Berat
• Zat kimia logam berat dapat masuk kedalam tubuh dapat melalui beberapa
cara yang sering disebut sebagai portal of entry dan juga cara kontak logam
dengan manusia , diantaranya dapat masuk melalui paru-paru/hidung
(menghirup debu, asap logan, dan uap); kulit (melalui kontak langsung
dengan debu atau cairan logam); mulut (dengan menelan zat yang
mengandung logam).
Orang yang bersiko tinggi untuk terpapar logam adalah
para pekerja yang mengelola logam di tempat kerja dan
yang beresiko rendah adalah orang yang terpapar dengan
lingkungan sekitar mis: anak-anak dapat menelan logam
beracun yang ada dalam cat rumah.
Sumber Paparan logam berat banyak berasal dari Fasilitas
industri (cat dan pipa), peleburan logam, tambang emas,
pembangkit listrik dengan bahan bakar logam berat dan
pertanian.
• Arsen (As) adalah suatu metaloid berkilau seperti perak, tidak berbau,
tidak emiliki rasa, jika dipanaskan akan menyublim tanpa meleleh. As
merupakan senyawa alami sebagai bagian dari tanah, air dan batuan,
terdapat dalam biji besi dan batubara, tersebar luas di alam dalam
jumlah sedikit.
• Arsen masuk kedalam tubuh melalui peranara oral dari makanan atau
minunan yang terkontaminasi As, dan lewat pernafasan yang berasal
dari debu atau asap, kontak dengan kulit, kontak dengan mata.
Kebanyakan kasus keracunan akut dan kronik disebabkan oleh Arsen
trioksida. Arsen juga potensial bersifat karsinogenik dan
kokarsinogenik.
1. Arsen (lanjutan)
• Arsen mudah diperoleh dalam berbagai bentuk, seperti pestisida, racu tikus,
racun semut, herbisida, dan obat-obatan homeopati.
• Pekerjaan yang berisiko terpajan Arsen antara lain Pekerja peleburan timah
hitam, tembaga, emas, dan logam non besi lainnya Pekerja yang terpajan dengan
debu dari pembakaran batubara, Pekerja industri pembuat pestisida, insektisida,
herbisida, rodentisida, pupuk Petani, peternak, tukang kebun, Pekerja pest
kontrol Industri mikro elektronik Industri gelas Industri pengawetan kayu, dll
• Pajanan Arsen anorganik melalui alat pernafasan dalam dosis tinggi
menyebabkan iritasi tenggorokan dan paru. Gambaran klasik keracunan gas Arsen
adanya masa laten 24 jam dilanjutkan adanya nyeri abdomen, hemolisis dan gagal
ginjal.
• Gejala klasik berupa sakit kepala, pusing, malaise dan lemah mungkin merupakan
gejala yang muncul pertama kali.Gejala gastrointestinal berupa mual, muntah,
nyeri abdomen.Pajanan berlanjut menyebabkan konfusion, disorientasi dan gagal
jantung
2. Cadmium (Cd)
• Cadmium (Cc) adalah logam lunak berwarna putih keperakan, mengkilap,
mudah dibentuk, tidak larut dalam basa.
• Terdapat pada kerak bumi bersama biji seng (Zn), timbal (Pb) dan tembaga.
Dalam industri digunakan untuk memberikan sifat tahan karat pada baja,
besi dan material lain. Juga digunakan sebagai pewarna dan stabilizer
plastik.
• Pekerjaan yang berisiko terpajan Cadmium antara lain Pekerja industri
baterai, Tukang las, Pekerja pertambangan Zn, Pb, Cu, Pekerja gaivanisasi,
Pekerja industri keramik, Pekerja penyepuhan Pembuat dan pemakai
pewarna (pigmen) kadmium Efek terhadap kesehatan Radang tenggorokan,
nyeri kepala, mialgia, mual dan rasa logam Bronkitis (ICD.10, J68.0),
emfisema (ICD.10, J68.4) Pneumonitis kimia pulminan (ICD.10, J68.3)
dengan gejala demam, batuk, sesak nafas. rasa penuh di dada, gagal nafas
sampai kematian Gagal ginjal akut (Acute Renal Failure) dan gangguan
fungsi hati
3. Merkuri (Hg)
• Merkuri (Hg) merupakan cairan yang berwarna putih keperakan,
mudah menguap pada suhu ruangan, tidak larut dalam air tetapi larut
dalam asam nitrat dan mudah larut dalam lemak.
• Merkuri masuk ke dalam tubuh terutama melalui paru-paru, 80% di ab
rbsi oleh tubuh dan larut dalam lemak. Selain itu logam air raksa jug
dapat tertelan melalui saluran cerna. Beberapa merkuri organik da
anorganik dapat diabsorbsi melalui kulit.
• Pada bidang industri, digunakan pada pertambangan emas dan perak,
produk kulit binatang, cat, pigmen, tatoo, pestisida, fungisida,
insektisida, baterai, kembang api, peralatan scientific, peralatan listrik
(hampir 50% penggunaan).
3. Merkuri (Lanjutan)
• Efek terhadap kesehatan antara lain keracunan akut terjadi akibat pajanan jangka
pendek uap/debu merkuri konsentrasi tinggi. :
• Keracunan akut Merkuri Elemental dapat menyebabkan penyakit Acute
Interstitial Pneumonitis, Bronchitis dan Broncholitis.
• Umumnya penyakit ini disertai gejala rasa sesak, nyeri pada dada, sulit bernafas
& batuk, rasa logam, nausea, nyeri abdomen, muntah, diare, sakit kepala,
kadang-kadang albuminuria dan dapat menyebabkan kematian.
• Biasanya setelah 3-4 hari, kelenjar saliva bengkak, ginggivitis dan timbul garis
merkuri, juga gejala gastroenteritis dan nephritis.
4. Timbal (Pb)
• Timbal (Pb) atau timah hitam adalah logam berbentuk padat halus,
warra biru kecoklatan dan resisten korosi. Timbal (Pb) dapat menguap
dan bereaksi dengan oksigen di udara. Sumber polusi Pb berasal dari
emisi otomotif, bahan dasar cat dan pembakaran batu bara.
• Timbal masuk kedalam tubuh melalui pernafasan dan tertelan
bersama ma nan atau minuman yang terkontaminasi timbal. Timbal
dalam tubuh tidak dibutuhkan, sebagian akan dikeluarkan lewat
kemih (75- 80°/) dan feses (sekitar 15%), sebagian akan terakumulasi
di dalam hati, ginjal, jaringan lemak, kuku dan rambut.
4. Timbal (Pb) Lanjutan
• Pekerjaan dengan risiko terpajan Timbal (Pb) antara lain Pekerja pada
Industri Baterai, Pekerja pembuatan Kabel, Pekerja pembuat Keramik,
Pekerja industr Peleburan logam, Pekerja industry bahan bakar,
Pekerja di jalan raya ( penjaga pintu tol, polisi lalu lintas, dll) Tukang
Cat, Penambang Timbal, dIl
• Efek terhadap kesehatan antara lain Efek timbal inorganic meliputi
Kolik abdomen, konstipasi, hepatitis, pankreatitis, anemia
haemolotik, encefalopati (kejang- kejang, sakit kepala, oedema pupil,
dll), akut renal failure, insomnia
5. Tembaga (Cu)
PENCEMARAN AIR
Dipersiapkan oleh:
ARGA BUNTARA, SKM, MPH
- Tugas manusia saat ini adalah memikirkan masa depan sumber daya air dan
risiko terhadap sumber daya itu, baik di negara maju maupun berkembang.
Gambar 2. Proporsi air dalam tubuh manusia (wanita dan pria) serta distribusinya di berbagai organ
(Sumber: skeptics.stackexchange.com)
Keberadaan Air Di Bumi
- Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang
terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan tanah.
- Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
- Air tanah adalah air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah.
- Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kualitas baku mutu air minum dan dapat
langsung diminum.
Pemanfaatan Air
(Yassi, et al., 2001)
- Beberapa contoh parameter yang dapat diukur langsung di badan air antara
lain suhu, pH, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen atau DO), dan konduktivitas
listrik.
Kualitas Air Bersih (1)
(Permenkes RI No. 32 Tahun 2017)
Kualitas Air Bersih (2)
(Permenkes RI No. 32 Tahun 2017)
Kualitas Air Bersih (3)
(Permenkes RI No. 32 Tahun 2017)
Kualitas Air Minum (1)
(Permenkes RI No.492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum)
- Persyaratan kualitas air minum diatur dalam Permenkes RI No.492 Tahun 2010.
- Dalam Permenkes ini, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
1. Waterborne Diseases
These arise from the contamination of water by human or animal faeces or
urine infected by pathogenic viruses or bacteria, which are directly
transmitted when the water is drunk or used in the preparation of food.
Cholera, typhoid, and cryptosporidiosis are typical examples of waterborne
diseases.
Penyakit Terkait Air (3)
(Yassi, et al., 2001)
2. Water-Privation Diseases
This category of diseases is affected more by the quantity of water rather
than by quality. These diseases spread through direct contact with infected
people or materials contaminated with the infectious agent. Infrequent
washing and inadequate personal hygiene are the main factors in these types
of diseases, such as certain types of diarrheal diseases, helminths, and skin
and eye infections.
Penyakit Terkait Air (4)
(Yassi, et al., 2001)
3. Water-Based Diseases
In these diseases, water provides the habitat for intermediate host organisms
in which some parasites pass part of their life cycle. These parasites are later
the cause of disease in people as their infective larval forms in fresh water
find their way back to humans, either by boring through wet skin or by being
ingested with water plants, minute water Crustacea, or raw or inadequately
cooked fish. Schistosomiasis is an example of a water-based disease.
Penyakit Terkait Air (5)
(Yassi, et al., 2001)
4. Water-Related Diseases
Water may provide a habitat for insect vectors of water-related diseases.
Mosquitoes breed in water and the adult mosquitoes may transmit parasite
diseases, such as malaria, and virus infections, such as dengue, yellow fever,
and Japanese Encephalitis (JE).
Penyakit Terkait Air (6)
(Yassi, et al., 2001)
5. Water-Dispersed Diseases
The disease categories listed above are primarily problems in developing
countries. A fifth category of diseases associated with water is emerging in
developed countries—infections whose pathogens can proliferate in
freshwater and enter the body through the respiratory tract. Some freshwater
amoebae that are not usually pathogenic can proliferate in warm water, and
if they enter the host in large numbers, they can invade the body along the
olfactory tracts and cause fatal meningitis. These bacteria can be dispersed
as aerosols from air conditioning systems. An example of this type of disease
is Legionella
(Perdana, 2019, https://regional.kompas.com/read/2019/03/14/17363231/mengunjungi-curug-dago-air-terjun-yang-tercemar-di-kota-bandung)
(Pin, 2019, http://www.radarbogor.id/2019/02/16/bau-busuk-di-sungai-ciliwung-
bogor-ini-penyebabnya/)
Pencemaran Pantai dan Pesisir (1)
• Bumi terdiri 70% lautan, yang mana mempunyai fungsi penting bagi kehidupan,
diantaranya adalah :
• Menghasilkan lebih dari 50% oksigen secara global dan pengaturan iklim
• Transportasi
• Rekreasi
• Sumber pendapatan, makanan dan obat-obatan
• Tapi keadaan laut semakin mengkhawatirkan karena banyaknya sampah dan
limbah yang masuk ke wilayah pesisir akibat dari limbah industry maupun limpasan
dari perkotaan.
• Sampah plastic (mis: kantong plastic, wadah minum sekali pakai, perangkat medis
dan microbeads) terdampar dipantai dan hanyut jauh kedalam lautan yang mana
membentuk massa raksasa yang mengancam makhlut hidup di dalam laut.
• Sumber polusi laut lainnya adalah adanya pengeboran minyak lepas pantai,
pelepasan minyak bumi, dan tumpahan minyak dari kapal tanker.
Pencemaran Pantai dan Pesisir (2)
Jenis Pencemaran pesisir:
1. Land-based pollution 2. Sea-based pollution
a. Penebangan hutan (deforestation) a. Pelayaran (shipping)
b. Buangan limbah industri (disposal of b. Dumping di laut (ocean dumping)
industrial wastes) c. Pertambangann (mining)
c. Buangan limbah pertanian (disposal of d. Eksplorasi dan eksploitasi minyak (oil
agricultural wastes)
exploration and exploitation)
d. Buangan limbah cair domestik (sewege
disposal) e. Budidaya laut (marine culture)
e. Buangan limbah padat (solid waste f. Perikanan (fishing)
disposal)
f. Konvensi lahan mangrove & lamun
(mangrove swamp conversion)
g. Reklamasi di kawasan pesisir (reclamation)
Kegiatan
Manusia yang
menyebabkan
degradasi
pesisir
Dampak
Pencemaran
Pesisir dan Laut
• Aktivitas manusia merupakan
penyumbang utama
terjadinya polusi laut didunia
dampaknya adalah hancurnya
terumbu karang,
Pengendalian Pencemaran Pesisir
• Pengendalian Pencemaran dan kerusakan lingkungan pesisir:
1. Konservasi keanekaragaman hayati
2. Pengembangan bioteknologi;
3. Pengelolaan terpadu wilayah pesisir dan lautan
• Pelaksanaan pengelolaan pesisir dan laut harus dilakukan secara
terpadu. Keterpaduan ini meliputi keterpaduan antar sektor
(permukiman, pariwisata, perhubungan, perikanan, kehutanan, industri
dll.), keterpaduan tugas dan kewajiban serta keterpaduan antara
aspek, yaitu sosial ekonomi, ekologi, teknologi dan kelembagaan
(institusi).
DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN
LIMBAH
JUNI - 2021
OUTLINE
1 PENGERTIAN DARI SAMPAH
2 LATAR BELAKANG SEJARAH PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
3 KOMPONEN ALIRAN LIMBAH PADA PERKOTAAN
PROGRES
SEWAGE
WATER SOLIDS
99,9% 0,1%
ORGANIC INORGANIC
70% 30%
PermenLH
Pemanfaatan Limbah B3
02/2008
PermenLH
Pengelolaan Limbah di Pelabuhan
05/2009
PermenLH
Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3
18/2009
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN TENTANG
PermenLH NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria) Pengelolaan
30/2009 Limbah B3
PermenLH
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
33/2009
PermenLH
Simbol dan Label Limbah B3
14/2013
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Tata Cara & Persyaratan Teknis Penyimpanan & Pengumpulan
Kep- 01/BAPEDAL/09/1995 Limbah B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi
Kep- 04/BAPEDAL/09/1995 Bekas Pengolahan dan Lokasi Penimbunan Limbah B3
1
0
PERBANDINGAN...[2]
NO. PP LAMA (PP 18 JO. PP 85/1999) PP BARU (PP 101/2014)
8 Tidak ada kodifikasi limbah B3 Ada kodifikasi dan nama setiap
limbah B3
9 Tidak ada pengaturan produk Ada pengaturan produk samping
samping (by-product) (by-product)
10 Tidak ada ketentuan dana jaminan Ada ketentuan mengenai dana
lingkungan jaminan lingkungan
11 Belum ada rincian perpindahan Ada rincian perpindahan lintas
lintas batas batas
12 Tidak ada pengaturan dumping Ada pengaturan dumping
13 Tidak ada rincian pemulihan Ada rincian & kriteria pemulihan
14 Belum ada rincian pengaturan Ada rincian pengaturan tanggap
tanggap darurat darurat
1
0
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG
SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
1
0
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG SIMBOL
DAN LABEL LIMBAH B3
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
Permasalahan yang berkaitan dengan limbah padat:
1. Menimbulkan kesan tidak estetik/indah
2. Pembuangannya membutuhkan lahan yang luas
3. Dapat menjadi sarang/ tempat berkumpulnya penyakit/penyebab
penyakit
4. Mencemari udara abu, debu
5. Mencemari air
6. Adanya resiko kebakaran mudah terbakar
7. Menimbulkan bencana banjir
8. Biaya pengolahan/penanganan cukup mahal
KLASIFIKASI LIMBAH PADAT MENURUT ISTILAH TEKNIS
1. GARBAGE,
merupakan bahan organik yang mudah membusuk, mudah terurai oleh mikroorganisme
(biodegradable)
2. RUBBISH,
merupakan bahan organik tidak mudah membusuk dan tidak mudah terurai oleh
mikroorganisme (non-biodegradablea).
Contoh : selulosa, kertas, plastik
3. ASHES /debu/abu,
merupakan hasil pembakaran dan mudah terbawa angin
4. DEADANIMAL,
memiliki sifat mudah membusuk dan bau yangsangat menusuk
5. STREET SWEEPING, contoh : daun, kertas,
plastik
6. INDUSTRIAL WASTE,
limbah-limbah yang berasal dari kegiatan industri
DIAGRAM ALIR 3 R
SAMPAH
+ 100 %
S.Organik S. Anorganik B3
+ 70 % + 28 % +2%
+ 20% + 5%
Residu P e mba ka ra n
+4% Sa mp a h
+ 25 %
Residu
+4%
TPA
DIAGRAM ALIR 3 R
S u m b e r S a m p a h
R 1, R 2
T i mb u l a n S a m p a h
Pemilahan di S u mb er
P en go m p o sa n
S am p a h d i O r g a n ik Anorganik
T emp a t S a mp a h P la s t ik K e rta s G e la s L oga m P a da t C a ir
ba sa h
P e w a d a h a n
R 2, R 3
I n d iv id u a l K o m u n a l
P e n g u m p u la n
R 2
G e ro b a k P emu l u n g
terpisah
Incinerator U D P K P emi n d a h a n
R e s id u R e s id u
P emi n d a h a n
P e m b u a n g a n A k h ir
S am p a h
M 2 , M 3
KONSEP 3R PADA SUMBER
PRODUSEN KONSUMEN
1. Menghasilkan produk berbahan daur ulang 1. Memilih produk berbahan daur ulang
2. Membeli barang yang benar diperlukan
2. Menghasilkan produk yg mudah didaur ulang 3. Membeli barang berdaya tahan lama
3. Menghasilkan produk berdaya tahan lama 4. Membatasi bungkus / kemasan
5. Melakukan pemilahan
4. Memberi keterangan bahan yg digunakan
PENJUAL
1. Melakukan pengemasan yg hemat sampah
2. Menyediakan tampungan bahan daur ulang
PEMERINTAH
1. Menyediakan fasilitas pendukung 3R
2. Melakukan promosi / penyuluhan
KONSEP 3R PADA SUMBER
PERMUKIMAN
1. Pemanfaatan botol aqua, soft drink, dll
2. Pemilihan produk “refill”
3. Pengomposan sampah organik
4. Pembatasan penggunaan pampers
5. Mengganti tissue dengan sapu tangan
6. Menolak tas / pembungkus yg berlebihan
7. Melakukan pemilahan sampah basah/kering
8. Membatasi konsumtivitas
9. Pemanfaatan barang layak pakai
10. Bazar barang bekas
PERKANTORAN
1. Double side copy untuk laporan
2. Kertas bekas untuk notes, disposisi, dll
3. Melakukan pemilahan sampah kertas
KONSEP 3R PADA SUMBER
PASAR
1. Membuang bagian tak perlu dari produk
2. Membatasi penggunaan tas plastik
3. Pemilahan sampah organik + pengomposan
PENDIDIKAN
1. Pengomposan setempat
2. Pelaksanaan daur ulang sampah
3. Double side copy
LIMBAH
BAHAN
BAHAN
BERBAHAYA
LIMBAH BERBAHAYA
DAN
BERACUN DAN
BERACUN
… adalah sisa suatu … yang selanjutnya disingkat B3 adalah … yang selanjutnya disebut
usaha dan/atau zat, energi, dan/atau komponen lain yang limbah B3 adalah suatu
kegiatan karena sifat, konsentrasi dan/atau sisa usaha dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun kegiatan yang
tidak langsung dapat mencemarkan
mengandung B3
dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan mahluk hidup lain
KUANTITAS LIMBAH PADAT MEDIS
Faktor yang mempegaruhi kuntitas limbah:
• Tingkat Aktifitas (Bed Occupancy Rate, Jumlah pasien per hari, Dan/atau jumlah petugas)
• Lokasi (Rural atau Urban)
• Tingkat pengembangan layanan (Penambahan jenis pelayanan)
• Jenis ruangan (Ruang Rawat Inap-Rawat Jalan, Ruang Operasi –tindakan invasif lain)
• Regulasi
• Praktek pemilahan
• Jenis kelas perawatan (VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III)
• Variasi temporer
11
6
DOMESTIK limbah padat dari dapur,
perkantoran, taman, dan halaman
LIMBAH PADAT yang dapat dimanfaatkan kembali
FASYANKES apabila ada teknologinya
11
7
KATEGORI/JENIS LIMBAH B3
MENURUT WHO/ORGANISASI
KESEHATAN DUNIA yaitu sebagai limbah infeksius,
berikut: limbah patologi dan Anatomi
limbah benda tajam,
Limbah farmasi berbahaya
limbah sitotoksis,
limbah kimia berbahaya
limbah dengan kandungan logam berat
yang tinggi
limbah kontainer bertekanan,
limbah yang sangat infeksius dan
limbah radioaktif,
11
8
JENIS DAN KARAKTERISTIK LIMBAH PADAT B3 MEDIS
JENIS LIMBAH KARAKTERISTIK LIMBAH
limbah infeksius, Limbah yang mengandung Mikroorganisme
Patogen (bakteri,virus,parasit, jamur)
limbah patologi dan Anatomi Limbah yang berasal dari cairan/jaringan tubuh
limbah benda tajam, Contohnya jarum,peralatan infus, skatpel dll
Limbah yang mengandung bahan farmasi
Limbah farmasi berbahaya limbah yang mengandung bahan yang bersifat
limbah sitotoksis, genotoksik (obat-obatan yang dipakai kemo terapi)
limbah yang mengandung bahan kimia (bahan
reaget di laboratorium)
limbah kimia berbahaya
Baterai, termometer pecah, alat ukur tekanan
darah
limbah dengan kandungan logam berat yang Tabung gas, gas cartridge,kaleng aerosol
tinggi limbah yang mengandung bahan radioaktif, (cairan
limbah kontainer bertekanan, yang tidak di pakai dari terapi radioaktif
limbah radioaktif, 26
WadahLimbah MedisPadat
Dalam melaksanakan Pemilahan minimal ada 3
wadah yang di letakkan di sumber penghasil yaitu
untuk limbah:
1. Jarum suntik (wadah yang tahan tusukan /SAFETY
BOX)
2. Infeksius (wadah tertutup, punya pedal injakan, di
lapisi plastik warna kuning)
3. Botol infus/plastik kemasan (wadah tertutup,
punya pedal injakan, di lapisi plastik warna bening)
12
0
12
1
12
2
A. TAHAPAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
B3 MEDIS (Permen LH No 56 Tahun 2015)
Identifikasi Langkah awal sebelum pengelolaan
12
4
Identifikasi Limbah B3
NO LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN SUMBER DIHASILKAN
1 Infeksius dan Benda Tajam Sisa pelayanan medis
2 Sisa Kimia Kemoterapi dan antineoplastik Preparasi dan farmasi
3 formaldehid Patologi, otopsi, dialisis, unit keperawatan
4 Kimia fotografi (fixer dan developer) radiologi
5 Pelarut (solven) Patologi, histologi, laboratorium, engineering
6 Merkuri Seluruh area klinik (thermometer, pengukur tekanan
darah, tabung cantor, dll)
7 Gas Anastesi Ruang operasi
8 Etilen Oksida Pusat sterilisasi, terapi saluran pernafasan
9 Radio nuklida Onkologi radiasi
10 Larutan disinfektasi Seluruh rumah sakit, kantor, ruang operasi
11 Pelumas/olie bekas, pelarut pembersih, sisa cat, Bengkel Tekhnik
lampu TL, degreaser, dll 24
1. PENGURANGAN& PEMILAHAN
Menghindari penggunaan material yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun
apabila terdapat pilihan yang lain;
Melakukan tata kelola yang baik terhadap
setiap bahan atau material yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan dan/atau
pencemaran terhadap lingkungan;
Melakukan tata kelola yang baik pengadaan
bahan kimia dan bahan farmasi untuk
menghindari terjadinya penumpukan dan
kedaluwarsa (First In First Out/FIFO);
Melakukan pencegahan dan perawatan berkala
terhadap peralatan.
12
6
Kegiatan yang tidak dapat di
pisahkan dari Tahapan Pemilahan
yaitu :
1.Pewadahan
2.Pengumpulan/Pengemasan
3.Pengangkutan Internal
12
7
PengangkutanInternal
1. Limbah yang telah dilakukan pemilahan dari sumber penghasil harus
segera di lakukan Pengangkutan Internal minimal 1x dalam sehari
atau jika limbah medis sudah memenuhi ¾ wadah
2. Petugas CS menyiapkan dokumen serah terima limbah medis
3. Petugas CS melaksanakanpengangkutan dari sumber penghasil ke TPS
dengan menggunakan troli berwarna kuning, simbol biohazard,
tertutup rapat dengan jalur yang telah di tetapkan
4. Troli yang di gunakan dibersihkan dan di desinfeksi setiap hari
5. Petugas cs menyerahkan limbah medis ke petugas TPS yang
sebelumnya di lakukan penimbangan dan pencatatan dalamdokumen
manifest
12
8
2. PENYIMPANANLIMBAHB3
Tempat
Penyimpanan
Dilakukan dengan cara antara lain: limbah Infeksius
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas
Penyimpanan Limbah B3/ Cool
Storage;
b. menggunakan wadah Limbah B3
sesuai kelompok Limbah B3;
c. penggunaan warna pada setiap
kemasan dan/atau wadah Limbah
sesuai karakteristik Limbah B3; dan
d. pemberian simbol dan label Limbah
B3 pada setiap kemasan dan/atau
wadah Limbah B3 sesuai
karakteristik Limbah B3.
12
9
13
0
3. PengangkutanLimbahPadatB3Medisdi FASYANKES
Dilakukan oleh:
a. Penghasil Limbah B3 terhadap
Limbah B3 yang dihasilkannya dari
lokasi Penghasil Limbah B3 ke:
1. tempat Penyimpanan Limbah B3
yang digunakan sebagai depo Apabila terjdi kecelakaan, hubungi
pemindahan; atau Telp. ..........................................
2. Pengolah Limbah B3 yang memiliki
izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Pengolahan Limbah B3;
atau
b. Pengangkut Limbah B3 yang memiliki
Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
Kegiatan Pengangkutan Limbah B3,
jika Pengangkutan Limbah B3
dilakukan di luar wilayah kerja
fasilitas pelayanan kesehatan. 35
Karakteristik air limbah yang berasal dari
perumahaan, menurut Winnerberger, 1969
• Greywater: Air cucian yang berasal dari dapur, kamar mandi, laundry,
dan lain-lain tanpa faeces dan urin
• Blackwater: Air yang berasal dari pembilasan toilet (faeces dan
urin dengan pembilasan/penyiraman
• Yellowwater: urin yang berasal dari pemisahan toilet dan urinals
(dengan atau tanpa air untuk pembilasan)
• Brownwater: Blackwater tanpa urin atau yellowwater
ASPEK PENGELOLAAN LIMBAH
• DEBIT DAN ALIRAN MERUPAKAN ASPEK PENTING
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
• KOMPONEN ALIRAN TERGANTUNG DARI JENIS DAN
TIPE SISTEM YANG DIGUNAKAN :
DOMESTIC (SANITARY) WASTEWATER
INDUSTRIAL WASTEWATER
INFILTRATION/INFLOW
STORM WATER
• DOMESTIC WASTEWATER
Air limbah yang berasal dari perumahan, perdagangan, dan
institusi serta fasilitas sejenis
• INDUSTRIAL WASTEWATER
Air limbah yang didominasi dari buangan industri
• INFILTRATION
Air yang berasal dari luapan yang masuk dalam sistem saluran
mis, talang, drainase
• STORM WATER
Air yang dihasilkan dari runoff
SUMBER AIR LIMBAH
L/unit.hari
Sumber Unit
Range Tipikal
Apartemen Orang 200 – 340 260
Hotel Hotel 150 – 220 190
Rumah biasa Orang 190 – 350 280
Rumah bagus Orang 250 – 400 310
Rumah mewah Orang 300 – 550 380
Phenol industri
Brain Lungs
CNS
Heart Kidney
Intestines
4
Jenis zat Jenis Akibat keracunan
beracun bahan dan gangguan
Dipersiapkan oleh:
ARGA BUNTARA, SKM, MPH
PERTEMUAN : XI
HARI, TANGGAL : JUMAT, MEI 10 2019
WAKTU : 14.40—16.20 WIB
KELAS : 2B (KESMAS)
RUANG : FIKES 206
Aspek-aspek:
1. Makanan (sumber, cara pemilihan, pengangkutan,
penyimpanan bahan baku, penyimpanan makanan
matang, pengolahan, penyajian);
2. Higiene penjamah makanan;
3. Sanitasi peralatan dan fasilitas tempat makan.
Penyebab Kontaminasi (Christine Cowie, The University of Sydney)
- Diperkirakan sebanyak 600 juta orang (satu dari sepuluh orang) di dunia jatuh
sakit setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, 420 ribu orang di
antaranya meninggal setiap tahun;
- Balita turut terdampak oleh Food-Borne Diseases (FBDs) di mana setiap tahun,
terdapat 125.000 kematian balita;
Fakta Kunci (2)
(WHO, 2017)
- FBDs dengan diare adalah penyakit paling umum yang disebabakan oleh
konsumsi makanan yang terkontaminasi. Setidaknya 550 juta orang jatuh sakit
dan 230.000 jiwa menghilang setiap tahun.
- Keamanan pangan dan nutrisi terkait sama lain. Makanan yang tidak
memenuhi standar keamanan akan timbulkan siklus penyakit dan malnutrisi,
terutama bagi kelompok berisiko.
Fakta Kunci (3)
(WHO, 2017)
- Kadar glukosa dalam darah akan menurun dalam 8—12 jam tanpa makan.
Tubuh mulai mengonversi glikogen menjadi glukosa.
- Setelah glukosa dan glikogen menipis, tubuh mulai gunakan asam amino. Hal ini
akan mempengaruhi massa otot.
- Manusia bisa bertahan hidup tanpa makanan dan minuman selama 8—21 hari.
Bahkan, bisa bertahan hingga dua bulan asalkan ada konsumsi air yang cukup.
- HACCP is very logical and covers all stages of food production from the
growing stage to the consumer, including all the intermediate processing and
distribution activities.
HACCP (2)
(Mortimore & Wallace, 2015)
- This ensures that food safety is managed effectively and reduces reliance on
the traditional methods of inspection and testing.
HACCP (3)
(Mortimore & Wallace, 2015)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
BERWAWASANLINGKUNGAN
1. PEMBANGUNAN BERWASAWASAN
LINGKUNGAN
2. PEMBANGUNAN PEMUKIMAN
3. PERMASALAHANPEMBANGUNANDAN
PEMUKIMAN SERTA DAMPAK KESEHATAN
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
Pilar 3. Kehidupan Sehat &
Sejahtera
Sosial
LINGKUN
4. Pendidikan
Berkualitas
5.Kesetaraan
Gender
6. Air Bersih & Sanitasi Layak GAN
Tujuan Pembangunan 11. Kota & Pemukiman yang
Berkelanjutan
Berkelanjutan 12.Konsumsi dan Produksi yang
Pilar Bertanggungjawab
Lingkungan 13. Penanganan Perubahan Iklim
EKONO
14. Ekosistem Lautan
15. Ekosistem Daratan
SOSIAL MI
7. Energi Bersih & Terjangkau
8. Pekerjaan Layak &
Pertumbuhan Ekonomi
Pilar 9. Industri, Inovasi, &
Ekonomi Infrastruktur
10. Berkurangnya Kesenjangan
17. Kemitraan untuk Mencapai
Tujuan
Pilar Hukum 16. Perdamaian, Keadilan dan
& Tata Kelola Kelembagaan yang Tangguh
DIAGRAM PERMASALAHAN PENCAPAIAN TPB
Kepedulian Terhadap
Lingkungan
Keberpihakan Keberlanjutan Didukung
pada
Masyarakat
Lingkungan Kolaborasi
Pendapatan (PDRB Kemiskinan
Pemerintah,
per kapita) Swasta dan
Ketidak merataan Masyarakat
pendapatan
Terganjal akibat pemenuhan
kebutuhan dasar
Tingkat Pendidikan
(APM, APK, RLS)
Ekonomi
Manusia Teknologi
Lingkungan
Dasar Pembangunan Berkelanjutan
DAHULU SEKARANG
• Kelaparan • Keamanan pangan
• Penyakit menular • Penipisan lapisan ozon
• Kemiskinan • Pencemaran udara
• Keterbatasan sandang • Rekayasa genetik
pangan papan
PRINSIP PEMBANGUNAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN
Laporan WECD
ttg sustainable
World development
Conference on dg judul “our KTT
human and common future” Johannesburg
environment 1972 1987 2002
EKSPLOITASI PENGOLAHAN N
S
U
D
A
BAHAN BAKU PRODUKSI KONSUMSI S
MENTAH I
LIMBAH A
IPTEK
11 R PRODUKSI BERWAWASAN LINGKUNGAN
(SUSTAINABLE PRODUCTION)
1. REFINE(HALUSKAN/PERBAIKI MUTU/TINGKAT KUALITASNYA).
2. REDUCE(KURANGI PEMAKAIAN SUMBERDAYAALAM DAN PENGELUARAN
LIMBAH).
3. REUSE(GUNAKAN KEMBALI BAHAN-BAHAN SISA YANG MASIH
DAPAT DIMANFAATKAN).
4. RECYCLE(DAURULANG/PROSES KEMBALI BAHAN-BAHAN YANG MASIH
DAPAT DIDAUR ULANG).
5. RECOVERY(SEKURANG-KURANGNYA KEMBALIKAN KUALITASKEPADA
KEADAAN LEBIH BAIK)
6. RETRIEVE(TEMUKAN KEMBALI/ KUMPULKAN BAHAN- BAHAN TERBUANG
YANG MASIH DAPAT DIMANFAATKAN)
7. REPLACE(GANTI DENGAN BAHAN/ BARANG LAIN YANG LEBIH RAMAH
LINGKUNGAN).
8. REPLANT(TANAM KEMBALI LAHAN YANG MASIH
KOSONG/GUNDUL/GERSANG).
9. RELOCATE (PINDAHKAN KE TEMPAT LAIN YANG LEBIH SESUAI/SERASI).
10. REHABILITATE(PERBAIKIKEMBALI YANG RUSAK).
11. RESTOCK(NORMALKAN CADANGAN BIBIT-BIBIT DI ALAM).
PERTUMBUHAN PENDUDUK
15
TANTANGAN
KAWASAN PERKOTAAN
1 Efisiensi sumber daya perkotaan;
Keterlibatan multi-stakeholder
4
(inklusivitas);
PERMUKIMAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
DIDUKUNG DENGAN
TEMPAT KEGIATAN
PENDUKUNG
ILUSTRASI
(PEMERINTAHAN,
SOSIAL BUDAYA DAN KONSTRUKSI
17
EKONOMI) RUANG
(KP) Kawasan (P) Permukiman (SP)
permukiman adalah adalah bagian dari
Perumahan/Satuan (R) Rumah adalah
bagian dari lingkungan hunian
Perumahan adalah
lingkungan hidup di yang terdiri atas bangunan gedung
(LH) Lingkungan lebih dari satu kumpulan rumah yang berfungsi
luar kawasan sebagai bagian dari
lindung, baik berupa hunian adalah satuan perumahan sebagai tempat
bagian dari kawasan yang mempunyai permukiman, baik tinggal yang layak
kawasan perkotaan perkotaan maupun
maupun perdesaan, permukiman yang prasarana, sarana, huni, sarana
terdiri atas lebih dari utilitas umum, serta perdesaan, yang pembinaan keluarga,
yang berfungsi dilengkapi dengan
sebagai lingkungan satu satuan mempunyai cerminan harkat dan
permukiman. penunjang kegiatan prasarana, sarana, martabat
tempat tinggal atau dan utilitas umum
lingkungan hunian fungsi lain di penghuninya, serta
kawasan perkotaan sebagai hasil upaya aset bagi pemiliknya
dan tempat kegiatan pemenuhanrumah
yang mendukung atau kawasan
perdesaan. yang layak huni
perikehidupan dan
penghidupan.
18
Permukiman adalah bagian permukaan bumi yang dihuni manusia meliputi
segala sarana dan prasarana yang menunjang kehidupannya yang menjadi
satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan.
(Sumaatmadja, 1988)
Teori Doxiadis(1971)
Permukiman (Human
Settlement) adalah tempat
(ruang) untuk hidup dan
berkehidupan bagi
kelompok manusia. Unsur
permukiman:
JENIS-JENISKEMISKINAN
• A. PENYEBAB
• KEMISKINAN ALAMIAH : KONDISI ANGGOTA MASYARAKAT YANG TIDAK/BELUM MAMPU IKUT
SERTA DALAM PROSES PEMBANGUNAN KARENA TIDAK ADA KEMAMPUAN DALAM
KEPEMILIKAN FAKTOR
INDIKATORKEMISKINAN
A. GARIS KEMISKINAN BPS
A. PENGANGGURAN TERBUKA
B. SETENGAH MENGANGGUR
C. Pengangguran Terselubung
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena alasan tertentu, misal : seorang
sarjana yang bekerja sebagai tukang parkir
TERIMA KASIH