(DICHLORO-DIPHENYLTRICHLOROETHANE)
Pengertian Pestisida
Pestisida adalah semua bahan racun
yang digunakan untuk membunuh
organisme hidup yang mengganggu
tumbuhan, ternak dan sebagainya yang
dibudidayakan manusia untuk
kesejahteraan hidupnya.
Jenis Pestisida
DDT
(DICHLORO-DIPHENYLTRICHLOROETHANE)
DDT
DDT senyawa merupakan kepanjangan dari
Dichoro Diphenyl Trichlorethane (DDT)
diproduksi dengan menyampurkan
chloralhydrate dengan chlorobenzene
(Tarumingkeng).
Bahan racun DDT meracuni ekosistem tanpa dapat didegradasi secara fisik
maupun biologis.
Pengaruh buruk DDT terhadap lingkungan sudah mulai tampak sejak awal
penggunaannya pada tahun 1940-an, dengan menurunnya populasi burung
elang sampai hampir punah di Amerika Serikat.
Dua sifat buruk yang menyebabkan DDT sangat berbahaya terhadap
lingkungan hidup adalah:
1. Sifat kelarutan DDT
2. Sifat DDT yang sangat stabil dan sangat sukar terurai
Gejala keracunan
Gejala yang ditimbulkan antara lain:
Keracunan Kronis
a. Pada syaraf
b. Pada Hati (Liver)
c. . Pada Perut
d. Pada Sistem Kekebalan
e. Pada Sistem Hormon.
Keracunan Akut.
1.Efek akut lokal.
Bila efeknya hanya mempengaruhi bagian tubuh yang terkena kontak
langsung dengan pestisida.
2..Efek akut sistemik.
Terjadi apabila pestisida masuk kedalam tubuh manusia dan
mengganggu sistem tubuh
Contoh Kasus
Secara tidak sengaja, pestisida dapat meracuni manusia
atau hewan ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan.
Sering tanpa disadari bahan kimia beracun tersebut
masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan
rasa sakit yang mendadak dan mengakibatkan
keracunan kronis. Seseorang yang menderita keracunan
kronis, ketahuan setelah selang waktu yang lama,
setelah berbulan atau bertahun. Keracunan kronis akibat
pestisida saat ini paling ditakuti, karena efek racun dapat
bersifat karsiogenic, mutagenic , dan teratogenic.
jika kulit korban terkena pestisida, buka pakaian dan segeralah cuci sampai bersih
dengan air dan sabun
Jika mata korban terkena pestisida, cuci dengan air yang banyak selama 15 menit
Jika pestisida tertelan dan korban masih sadar, buatlah korban muntah.
Jika korban tidak sadar, usahakan jalan pernapasan tidak terganggu. Bersihkan
mulut dari air liur, lendir, atau makanan. Kemudian letakkan korban pada posisi
tengkurap, dengan kepala menghadap ke samping dan bertumpu pada kedua
tangannya yang ditekuk.
Jika penderita mengalami kejang, maka usahakan tidak ada yang membuat korban
cidera. Taruh bantal di bawah kepala korban, lalu longgarkan pakaian di sekitar leher.
Ganjal mulut agar korban tidak menggigit bibir dan lidahnya.
Jangan memberikan susu atau makanan berlemak pada korban keracunan pestisida,
karena pemberian susu atau makanan berlemak justru akan menambah penyerapan
zat aktif pada pestisida (DDT) oleh organ pencernaan.
Setelah itu bawalah segera penderita ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Tunjukkan kemasan pestisida yang telah meracuninya kepada para medis agar dapat
ditentukan dengan cepat penanganan yang paling tepat.