PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pestisida merupakan suatu bahan yang banyak dijumpai dan digunakan secara
luas dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai tujuan penggunaan termasuk
perlakuan yang bersifat pencegahan maupun untuk tujuan pengendalian organisme
pengganggu pada hampir semua sektor dalam masyarakat, diantaranya sektor
kesehatan, pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan, perindustrian,
ketenagakerjaan, perhubungan, lingkungan hidup dan di rumah tangga.
Pestisida merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi
petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target
organisme), tetatpi pada praktiknya pemakian pestisida dapat menimbulkan bahaya
pada organisme non target. Dampak negatif terhadap organisme non target meliputi
dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan menimbulkan keracunan bahkan
dapat menimbulkan kematian bagi manusia (Tarumingkeng, 2008).
Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae, spesies tikus yang
yang paling dikenal adalah mencit setra tikus got yang ditemukan hampir disemua
negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi, juga
merupakan hewan peliharaan yang populer. Tikus sering dijumpai di rumah-rumah
dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat.Racun merupakan
suatu zat yang dalam jumlah relatif kecil (bukan minimal) yang jika masuk atau
mengenai tubuh seseorang akan menyebabkan timbulnya reaksi kimia (efek kimia)
yang besar dan dapat menyebabkan sakit, bahkan kematian. Tikus memiliki gigi yang
tumbuh 3.5 sampai 4.5 inc pertahun. karena inilah tikus harus menggerogoti benda-
benda di sampingnya agar gigi depannya selalu terkikis bila tidak maka giginya akan
melukai mulutnya. Tikus betina dapat kawin 500 kali selama 6 jam masa suburnya,
dan ini dapat dilakukan dengan jantan yang berbeda-beda. dalam setiap tahun masa
mengalami masa suburnya 15 kali dan dalam setahun dapat menghasilkan 2000 anak
tikus pertahun bila ini tidak di kendalikan. Seekor tikus akan matang secara
seksualnya dan siap kawin pada usia 3-4 bulan dengan rata-rata umujr tikus 2-3 tahun.
Ketika tikus menggigit manusia maka mereka bisa menyebabkan beberapa
jenis penyakit. Bagian berbahaya adalah air liur tikus bisa menyebabkan infeksi
leptospirosis dan hanta virus. Selain itu bahaya tetanus juga mengintai orang yang
digigit tikus, gigitan tikus biasanya menyebabkan luka dengan jarak yang dalam
maupun pendek, luka dalam bisa menyebabkan pendarahan disekitar luka dan rasa
sakit. Jadi ketika terkena gigitan tikus maka harus segera membersihkan daerah luka
dengan bahan cairan yang mengandung desinfektan.
Kegiatan pembasmian tikus bisa dilakukan dengan cara memburu dan
menangkap langsung tikus dalam lubang-lubang persembunyiannya karena cara ini
tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan lagi pula selama ini racun tikus tidak
mempan. Bisa juga dengan memasang perangkap tikus dengan jaring / alat penjaring
tikus. Ditinjau dari nilai estetika, keberadaan tikus akan menggambarkan lingkungan
yang tidak terawat, kotor, kumuh, lembab, kurang pencahayaan serta adanya indikasi
penatalaksanaan/ manajemen kebersihan lingkungan yang kurang baik.
C. Manfaat :
1. Agar mahasiswa mengetahui bahan racun (pestisida) untuk membasmi tikus
2. Agar mahasiswa lebih mengetahui jenis-jenis atau penggolongan bahan racun
(pestisida) untuk membasmi tikus
3. Agar mahasiswa lebih mengetahui serta mengidentifikasi isi bahan racun
(pestisida) untuk membasmi tikus
4. Agar mahasiswa lebih mengetahui bahaya bahan racun tikus (pestisida) bagi
manusia
5. Agar mahasiswa lebih mengetahui cara membasmi tikus
BAB II
KAJIAN TEORI
Berdasarkan cara penggunaannya rodentisida terdiri dari dua jenis yaitu rodentisida
yang harus dicampurkan dengan umpan yang disenangi tikus (seperti; beras, jagung,
ketela pohon dan ubi jalar) dan rodentisida siap pakai yaitu umpan yang telah
mengandung racun. Penggunaan rodentisida didasarkan atas adanya aktivitas tikus
yaitu dengan adanya pengamatan atas jejak tikus, kotoran tikus atau gejala serangan
tikus. Masalahnya tikus sangat terampil menghindar terhadap setiap tindakan
pengendalian. Oleh karena itu rodentisida yang efektif biasanya dalam bentuk umpan
beracun.
PETUNJUK PENGGUNAAN :
Racun tikus yang mengandung bahan aktif zinc phosphide mempunyai bau yang khas
seperti ikan busuk dan rasanya tidak akan disukai oleh hewan lain, tetapi bau ini
menarik perhatian tikus. Biasanya racun tikus ini terdapat di pasaran dalam bentuk
serbuk. Racun ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan, mulut atau
diserap melalui kulit yang luka, Apabila racun ini dicampur atau kontak dengan air
atau asam lemah akan membebaskan gas fosfin. Keracunan senyawa ini menyebabkan
sesak paru-paru, tekanan darah menjadi rendah, sukar bernafas, muntah, denyut
jantung tidak beraturan, dan dapat menyebabkan koma, kerusakan ginjal,
pengurangan sel darah putih dan dapat menyebabkan kematian. Jika terjadi
keracunan, pertolongan pertama yang perlu dilakukan ialah dengan rangsang muntah
dan segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan rawatan lanjutan.
Antikoagulan (agen pencair darah) adalah kelas racun tikus yang rendah toksisitasnya
pada manusia. Antikoagulan terbagi dalam dua bagian yaitu coumarin dan
indanedione. Warfarin, difenacoum, bromadiolone dan brodifacoum merupakan
komponen utama 4-hydroxycoumarin sedangkan indanedione terdiri dari
diphacinone, pindone dan chlorophacinone. Brodifacoum, difenacoum dan
chlorphacinone ini dikenal sebagai golongan superwarfarin. Kesemua komponen
tersebut terdapat di pasaran dalam sediaan serbuk, butir, tablet. Racun tikus warfarin
dapat menyebabkan perdarahan pada tikus maupun manusia karena darah tidak lagi
mudah membeku. Racun ini dikenal sebagai racun antikoagulan. Golongan
superwarfarin lebih toksik daripada warfarin karena menyebabkan perdarahan
dengan lebih lama.
Tanda-tanda keracunan racun tikus antikoagulan adalah mual, muntah dan diare,
perdarahan yang menyebabkan luka lambat sembuh, gusi atau hidung berdarah, feses
dan urin disertai darah, dan bila terjadi keracunan yang parah menyebabkan kejang
dan tidak sadarkan diri akibat terjadi perdarahan di dalam tubuh termasuk pendarahan
usus. Jika terjadi keracunan pertolongan pertamanya adalah rangsang muntah dan
segera bawa ke rumah sakit.
Sumber
http://syahrulardiansyah.blogspot.co.id/2013/01/bahaya-pestisida-dan-tips-
pencegahan_6.html
http://usirtikus.weebly.com/blog/jenis-jenis-racun-tikus