Anda di halaman 1dari 12

PENGENDALIAN

VEKTOR DAN HAMA


PERMUKIMAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
• UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• PP No. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan, dan Penggunaan Pestisida
• Permenkes RI No. 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya
• Peraturan Menteri Pertanian RI No. 45/Permentan/SR. 140/10/2009
tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida
PENGAWASAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
“Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen system yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan (barang/jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan yang ditentukan atau dispesifikasikan
oleh pelanggan atau organisasi” (Gazperz, Vincent, 2002)

Dalam konteks pengendalian vector dan hama pemukiman maka system


manajemen mutu didefinisikan sebagai system manajemen mutu yang
memudahkan pengelolaan resiko terhadap vector dan hama permukiman,
meliputi kegiatan perencanaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung
jawab, prosedur, proses serta sumber daya yang dibangun untuk diterapkan
dan dipelihara untuk mencapai persyaratan mutu pengendalian vector dan
hama permukiman.
PENGAWASAN SISTEM IPM
Keuntungan dari penerapan IPM
1. Menurunkan tingkat populasi hama
2. Meminimalisasi penggunaan pestisida
3. Menghemat uang
4. Meningkatkan nilai bisnis perusahaan operator pest control
5. Menyelamatkan lingkungan hidup

Metode : Kontrol biologi, kimia, fisik dan mekanik dan kultural, hygiene
dan sanitasi
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan factor-factor
determinan yang mempengaruhi status kesehatan atau menyebabkan
terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan pada kelompok
masyarakat tertentu dan penggunaan studi tersebut untuk
menanggulangi masalah-masalah kesehatan.

3 komponen penting dalam epidemiologi :


1. Frekuensi, menentukan besarnya masalah
2. Distribusi, pola penyebaran penyakit/kejadian
3. Determinan, faktor-factor yang mempengaruhi kejadian
HAMA PERMUKIMAN
Pest/hama adalah makhluk yang dalam keperluan hidupnya berada di
lingkungan permukiman dan merugikan atau membahayakan kehidupan
manusia.

Permukiman adalah suatu kompleks tempat bermukim manusia, terdiri dari


rumah berikut bangunan lainnya, halaman pekarangan, jalan, selokan dan
kandang hewan peliharaan, termasuk tempat penampungan limbah.

Jenis-jenis hama permukiman yang banyak dijumpai di Indonesia atara lain :


lalat, nyamuk, lipas/kecoa, kutu, kutu busuk, pinjal dan caplak.
PENGENDALIAN TIKUS
Tikus tergolong ke dalam hewan vertebrata atau bertulang belakang. Tergolong ke
dalam ordo Rodentia, karena memiliki kebiasaan mengerat.

Spesies tikus yang menjadi perhatian utama dalam pest management diantaranya :
1. Mus musculus, dikenal dengan nama tikus rumah, mencit
2. Rattus novergicus, dikenal dengan nama tikus got
3. Rattus rattus, dikenal dengan nama tikus atap (roof rat)

Pengendalian tikus dengan cara :


1. Non Kimia : Rodent proofing, Harborage removal, Sanitasi, Population
Reduction (snaptraps, Glueboard).
2. Kimia : Antikoagulan (racun kronis), Racun akut.
PENGENDALIAN RAYAP
Sifat Rayap : serangga social, kerjasama, pembagian tugas, dan memiliki enzim
perombak selulosa.

3 Jenis rayap yang sering dijumpai di Indonesia yaitu dari genus : Coptotermes,
Macrotermes dan Microtermes.

5 cara membasmi rayap :


1. Chemical Barrier for Pra Construction
2. Chemical Barrier for Post Construction
3. Wood Injection
4. Baiting System
5. Use Gemilang Pest Control Service
HAMA GUDANG
Arti penting :
- Serangga menyerang produk di gudang (penyimpanan)
- Berpotensi kehilangan hasil selama produk dalam penyimpanan
- Kehilangan hasil akibat hama dapat mencapai 10-15%
- Serangga beradaptasi pada lingkungan penyimpanan dengan baik
- Laju reproduksi tinggi
- Kemampuan bertahan hidup tanpa makan
- Kemampuan menemukan sumber makanan
PENGAWASAN PESTISIDA
Untuk dapat mengendalikan hama, pestisida harus masuk ke dalam
tubuh serangga untuk mendapatkan efek toksik.
Berdasarkan cara masuk ke dalam tubuh hama, pestisida di bagi dalam
4 kelompok :
1. Racun perut
2. Racun kontak
3. Fumigan
4. Dessicant Insecticide
PENGAWASAN K3
Tujuan : Tahapan :
1. Memahami Pentingnya K3 1. Eliminasi
2. Keselamatan diri dan orang 2. Substitusi
lain
3. Rekayasa teknik
3. Melindungi asset perusahaan
4. Mampu mengidentifikasi 4. Administrasi
bahaya 5. Alat Pelindung diri
5. Analisa bahaya 6. Asuransi
6. Pengendalian resiko dalam
setiap pekerjaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai