Anda di halaman 1dari 4

Pengendalian hama tikus

BAB I
PENDAHULUAN
Upaya pengendalian hama serangga, tikus dan rayap baik dilingkungan perumahan (residential)
dilingkungan komersial (commercial), di kantor, di gedung bertingkat, rumah sakit, restoran,
swalayan, museum, hotel, maupun dilingkungan industrial telah dilakukan dalam kurun waktu
yang cukup lama.
Pengendalian hama yang dilakukan selama ini lebih banyak dilakukan dengan mengandalkan
penggunaan pestisida & rodentisida saja, sangat jarang pengendalian dilakukan secara
komprehensive, yang melibatkan semua aspek yang mempengaruhi keberadaan hama tersebut.
Apabila pengendalian hama hanya mengandalkan penggunaan pestisida saja, maka untuk jangka
panjang masalah yang timbul tidak akan teratasi dengan baik, malahan akan menimbulkan
masalah baru yakni terjadinya Resistance atau Persistence serta menimbulkan potensial
kesehatan manusia, mengancam species non target, dll.
Kehadiran binatang pengganggu mulai dirasakan menimbulkan masalah bila populasinya telah
melampaui batas dan menimbulkan problematika kesehatan dan aspek hygiene lingkungan,
berbagai kerugian ekonomi dapat ditimbulkan, demikian pula berbagai penyakit tanaman, hewan
ataupun manusia dapat ditularkan oleh hama tersebut, antara lain dengan timbulnya berbagai
macam penyakit seperti typhus, cholera, pes, malaria dan demam berdarah yang dibawa oleh
hama-hama tersebut. Tindakan antisipatif untuk menekan akibat langsung ataupun tidak
langsung perlu diupayakan pengelolaan yang komprehensif dan terpadu antara lain dengan
program Integrated Pest Management. – IPM. Program pengelolaan ini dapat meliputi
Pengendalian Hama Serangga (lalat, kecoa dan nyamuk) dan Pengendalian Hama Rondensia
(tikus).

BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN
A. PEMBAHASAN
1. RODENT CONTROL (Pengendalian hama tikus)
Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal
adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua
negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan
hewan peliharaan yang populer.
Diperkirakan setiap tahun tikus menghancurkan makanan yang cukup untuk dikonsumsi hingga
200 juta orang. Tikus juga merusak fasilitas/konstruksi gedung, mengerat pintu, melubangi
plafond, memakan sabun dan kabel hingga memberikan resiko hubungan pendek listrik hingga
terjadi kebakaran. Selain kerugian tersebut diatas biaya pengendalian hama tikus dinilai cukup
mahal, di Amerika Serikat dikucurkan dana lebih dari U$D.120 juta.
Banyak metoda yang digunakan dalam mengendalikan tikus, pengendalian terpadu
hama tikus dapat dilakukan dengan empat tahap operasional dilapangan :
a. Inspeksi tikus & Initial Survey
b. Sanitasi
c. Rat Proofing
d. Rodent Killing (trapping program dan rodentisida program)
2. Metode yang digunakan
Kombinasi beberapa metoda akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada
hanya menggunakan satu macam metoda. Pemilihan metoda yang digunakan
disesuaikan dengan sasaran dan kondisi lingkungan.
a. Inspeksi Tikus & Initial Survey
Inspeksi tikus sangat penting dilakukan sebelum dilaksanakan program
pengendalian tikus, inspeksi yang baik akan memberikan hasil maksimal dalam
pengendalian. Initial Survey, ditujukan untuk menentukan kondisi awal atau
tingkat serangan dan kerusakan yang ditimbulkan oleh tikus sebelum dilakukan
program pengendalian tikus.
b. Sanitasi
Sanitasi sangat diperlukan dalam upaya suksesnya program pengendalian hama
tikus. Untuk mendapatkan hasil sanitasi yang baik, kami akan membuatkan
beberapa rekomendasi mengenai pengelolaan sampah, menjaga kebersihan area,
sistem tata letak barang digudang dengan susunan berjarak dari dinding dan tertata
diatas palet, dll.
Tikus menyukai tempat-tempat yang kotor dan lembab. Melakukan sanitasi berarti
menghilangkan tempat beristirahat, bersembunyi, berteduh dan berkembang biak
bagi tikus, disamping juga menghilangkan makanan tikus.
c. Rat Proofing / Exlucion
Untuk mengendalikan tikus disuatu lokasi diupayakan agar lokasi tersebut tertutup
dari celah yang memungkinkan tikus masuk dari luar. Tikus dapat leluasa masuk
lewat bawah pintu yang renggang, lewat lubang pembuangan air yang tidak
tertutup kawat kasa, lewat shaft yang tidak bersekat atau lewat jalur kabel telepon
dan listrik dari bangunan yang tersambung disekitarnya.
d. Rodent Killing
Pengendalian dengan tikus dapat dilakukan dengan dua cara,yakni non kimia
sebagai berikut:
• Pengendalian non kimia (trapping)
Trapping adalah satu dari sekian cara yang paling efektif untuk mengendalikan
tikus, kelebihan penggunaan sistem trapping :
Ø Trapp sangat aman,karena tidak mengandung racun seperti halnya umpan.
Ø Cepat mendatangkan hasil.
Ø Menghindari tersebarnya bangkai tikus yang sangat sulit ditemukan.
• Pengendalian dengan kimia Rodentisida
Ø POISONING
Poisoning dimaksudkan sebagai peracunan tikus melalui umpan makanan beracun.
Keberhasilan poisoning ini tergantung pada bagaimana usaha agar tikus memilih
dan menyukai umpan makanan yang dipasang dan tidak memilih atau menyukai
makanan lain yang ada disekitarnya.
Umpan makanan haruslah yang preference bagi tikus dan pemasangannya ditempat
yang tempatnya mudah didapatkan oleh tikus.
Ø RODENTISIDA
Rodentisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan tikus.
Rodentisida yang digunakan adalah rodentisida antikoagulan yang mempunyai
sifat sebagai berikut :
• Tidak berbau dan tidak berasa.
• Slow acting, artinya membunuh tikus secara perlahan-lahan, tikus baru mati
setelah memakan beberapa kali.
• Tidak menyebabkan tikus jera umpan.
• Mematikan tikus dengan merusak mekanisme pembekuan darah.
Jenis bahan aktif rodentisida adalah boadfakum, kumatetralil atau bromadiolone,
Sedangkan untuk area khusus yang sangat sensitif dan memerlukan perlakuan
khusus akan digunakan pengumpanan dengan lem tikus yang khusus.
Pelaksanaan pengendalian hama tikus akan dilengkapi dengan laporan lapangan
setiap melaksanakan pekerjaan pada tahapan yang dimaksud dan diketahui serta
ditanda tangani oleh pejabat/petugas yang ditunjuk oleh perusahaan setempat.

B. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal
adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua
negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan
hewan peliharaan yang populer. Merupakan vektor dari penyakit-penyakit yang membahayakan,
seperti : Pes, Salmo-nellosis (meracuni makanan dengan kotorannya), Leptospirosis (terinfeksi
penyakit oleh tikus, ketika berenang atau mandi dengan air tercemar), demam yang disebabkan
oleh gigitan tikus, dll.
RODENT CONTROL (Pengendalian hama tikus) dengan cara : Inspeksi Tikus & Initial
SurveyInspeksi tikus sangat penting. SanitasiRat, Proofing / Exlucion, Rodent Killing,
Pengendalian non kimia (trapping) POISONING, RODENTISIDA.
2. Saran
Tikus merupakan hewan pengerat yang membahayakan. Tikus dapat membawa penyakit kepada
manusia melalui berbagai macam faktor baik melalui makanan maupun media lain. Berdasarkan
hal diatas penulis menyarankan untuk lebih mengenal tikus lebih jauh terutama factor-faktor
yang ditimbulkan tikus terhadap kesehatan manusia.
http://azlimin.blogspot.co.id/2010/06/pengendalian-hama-tikus.html

Anda mungkin juga menyukai