Anda di halaman 1dari 6

SISTEM KERJA BIOPESTISIDA DAN REPELAN

KELOMPOK 2
1) WENJOS G SIREGAR(190201022)
2) MASRIA BANJARNAHOR(190201019)
3) KRISTOPEL SIMBOLON(190201005)
4) LORIUS P SIMAMORA(190201007)
5) RODIA SILALAHI(190201004)
6) TIMBER JAYA SINAGA(180201016)
Biopestisida sangat efektif untuk menekan pertumbuhan dan
perkembangan hama dan penyakit tanaman namun tidak bersifat racun
sehingga tidak mengganggu kesehatan manusia dan merusak
lingkungan. Mekanisme kerja dari biopestisida yaitu mampu
menghambat pergantian kulit dari fase pupa, merusak perkembangan
telur, menghambat reproduksi serangga betina, menghambat
perkembangan patogen penyakit dan lain-lain.
Untuk itu aplikasi penggunaan biopestisida ini sebaiknya digunakan
untuk pencegahan atau perlindungan sebelum terjadi serangan hama dan
penyakit pada tanaman. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan biopestisida, yaitu mimba, babadotan, sirih,
cengkeh, selasih, tuba, tembakau, sirsak, gadung dan lain-lain.
Pengembangan biopestisida juga membutuhkan dukungan dari berbagai
pihak khususnya pemerintah agar dapat digunakan dan menguntungkan
petani sebagai pengguna serta bebas dari pencemaran bahan kimiawi
dan konsumen mendapatkan produk pertanian yang lebih sehat.
Sistem kerja Biopestisida
1. Mampu mengganggu sistem komunikasi serangga (hama
tanaman), sehingga serangga jantan tidak bisa saling
berhubungan dan meningkatkan populasinya
2. Mampu merusak perkembangan telur, larva dan pupa (siklus
hidup), misal dengan penggunaan semprot cabai. sifat pedas pada
tanaman cabai akan membuat organisme pengganggu tanaman
(OPT) kehabisan cairan dalam tubuh sehingga kering dan mati
3. Dapat menyebabkan serangga menolak makan, misal penggunaan
bawang putih dan bawang merah. karena keduanya memiliki
aroma yang tidak disukai oleh beberapa hama tertentudapat
mengusir serangga dari areal tanaman padi
4. Mampu menghambat perkembangan patogen penyakit, misal
dengan penggunaan biji bengkoang, daun mimba, dan akar tuba
yang memiliki kadar racun untuk mematikan patogen penyakit
atau hama yang menempel
CARA KERJA BIOPESTISISA TERHADAP HAMA
Cara kerja biopestisida dalam membunuh hama dapat dibedakan dalam 3 golongan
yaitu:
1. Racun Perut
Insektisida yang termasuk golongan ini pada umumnya dipakai
untuk membasmi serangga-serangga pengunyah, penjilat, dan
penggigit. Daya bunuhnya melalui perut. Insektisida masuk ke dalam
perut serangga melalui mulut, diabsorbsi ke dalam tubuh melalui
saluran pencernaan.
2. Racun Kontak
Serangga yang mempunyai bagian mulut untuk menggigit dan
mengambil makanannya dari bawah pemukaan daun atau bagian
tanaman lainnya dan tidak terkena racun yang disemprotkan atau
ditebarkan pada permukaannya, harus dihadapi dengan racun kontak.
Insektisida jenis racun kontak, membunuh hewan sasaran dengan
masuk ke dalam tubuh melalui kulit, menembus saluran darah, atau
dengan melalui saluran pernafasan. Racun jenis ini dapat digunakan
dalam bentuk cairan atau tepung.
3. Racun Gas
Jenis racun yang disebut juga fumigant ini digunakan
terbatas pada ruangan-ruangan tertutup.
Insektisida masuk melalui pernapasan dan melalui
permukaan badan serangga. Insektisida ini dapat
diterapkan pada semua jenis serangga tanpa melihat
jenis mulutnya.
REPELAN

Repellent adalah suatu bahan kimia yang diaplikasikan pada kulit


untuk mengurangi penyinaran dan penyerangan serangga pada individu. Repellent
juga merupakan bahan kimia untuk menghindari gigitan dan gangguan serangga
terhadap manusia atau tumbuhan ,repellent tidak membunuh serangga, cara
memakainya bisa dioleskan atau disemprotkan.
Repellent yang aman yaitu repellent yang tidak menggangu pemakai, tidak
lengket, baunya menyenangkan, tidak beracun, dan tidak menimbulkan iritasi .
Bahan yang terdapat pada repellent yaitu DEET yang merupakan repellent tidak
berbau tapi dapat menimbulkan rasa terbakar jika mengenai mata, jaringan
membranous, atau mengenai luka terbuka. Selain itu ada ethyl hexanediol yang
efeknya berupa DEET, tetapi waktu kerjanya pendek
Repelan yang baik mempunyai daya penolak yang besar dan tepat, serta
tidak berbahaya bagi binatang dan manusia, murah harganya dan mudah didapat
dalam jumlah besar, mempunyai susunan kimia yang stabil dan tidak mudah
terbakar, mudah digunakan dan dapat dicampur dengan berbagai macam bahan
pelarut yang dapat digunakan untuk menolak serangan

Anda mungkin juga menyukai