B. Definisi Insektisida
Insektisida adalah salah satu jenis pestisida berdasarkan organisme target yang digunakan
untuk membunuh serangga. Insektisida berasal dari kata "insecta" yang berarti serangga dan
"cida" yang berarti pembunuh. Insektisida dapat membunuh serangga dengan cara meracuni
tanaman atau meracuni serangga secara langsung.Insektisida dapat memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon,
sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga
pengganggu tanaman.
Insektisida adalah jenis pestisida yang berfungsi sebagai racunserangga. Berdasarkan cara
masuknya ke dalam tubuh serangga (1) racunperut, yaitu insektisida yang bekerja melalui
sistem pencernaan (stomach poison), dan merupakan insektisida yang dicampurkan pada
bahan yang biasadimakan serangga; (2) racun kontak, yaitu insektisida yang meresap ke
dalamtubuh serangga melalui permukaan tubuh; dan (3) fumigan, yaitu insektisidayang
masuk ke dalam tubuh melalui alat pernafasan (spiraculum) (Ramulu,1979).
Metode kimia dengan insektisida sintetis termasuk cara paling umumyang digunakan
dalam praktek sehari-hari. Kelebihan penggunaan insektisidasintetis selama ini terletak pada
kemampuannya untuk mengendalikan seranganhama pasca panen secara cepat dan efektif.
Akan tetapi insektisida sintetis jugamempunyai beberapa kekurangan yaitu selain biaya yang
mahal jugamenimbulkan masalah lain. Akibat dari pemakaian insektisida sintetis antara lain:
1) adanya bahaya residu dalam lingkungan 2) timbulnya resitensi seranggaterhadap
insektisida sintetis; 3) adanya bahaya insektisida bagi organisme bukantarget; dan 4) adanya
dampak penurunan populasi biang pengendali hamaseperti parasit dan predator (Hascoet,
1988).
C. Jenis-jenis insektisida
1. Insektisida Sintetik
a. Senyawa Organofosfat
Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan
fosfat.Insektisida sintetik yang masuk dalam golongan ini adalah Chlorpyrifos,
Chlorpyrifos-methyl, Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, dan
Malathion.
b. Senyawa Organoklorin
Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan
klorin.Insektisida organoklorin bersifat sangat persisten, dimana senyawa ini mashi
tetap aktif hingga bertahun-tahun.Oleh karena itu, kini insektisida golongan
organoklorin sudah dilarang penggunaannya karena memberikan dampak buruk
terhadap lingkungan.Contoh-contoh insektisida golongan organoklorin adalah
Lindane, Chlordane, dan DDT.
c. Karbamat
Insektisida golongan karbamat diketahui sangat efektif mematikan banyak jenis
hama pada suhu tinggi dan meninggalkan residu dalam jumlah sedang. Namun,
insektisida karbamat akan terurai pada suasana yang terlalu basa. Salah satu contoh
karbamat yang sering dipakai adalah bendiokarbamat.
d. Pirethrin/ Pirethroid Sintetik
Insektisida golongan ini terdiri dari dua katergori, yaitu berisfat fotostabil serta
bersfiat tidak non fotostabil namun kemostabil. Produknya sering dicampur dengan
senyawa lain untuk menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu contoh produk
insektisida ini adalah Permethrin.
e. Pengatur Tumbuh Serangga
Insektisida golongan ini merupakan hormon yang berperan dalam siklus
pertumbuhan serangga, misalnya menghambat perkembangan normal.Beberapa
contoh produknya adalah Methoprene, Hydramethylnon, Pyriproxyfen, dan
Flufenoxuron.
f. Fumigan
Fumigan adalah gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama
serangga.Fumigan hanya boleh digunakan oleh personel terlatih karena tingkat
toksisitasnya yang tinggi. Contoh-contohnya adalah Metil Bromida (CH3Br),
Aluminium Fosfit, Magnesium Fosfit, Kalsium Sianida, dan Hidrogen Sianida.
2. Insektisida Hayati
a. Silica (SiO2) merupakan insektisida anorganik yang bekerja dengan menghilangkan
selubung lilin pada kutikula serangga sehingga menyebabkan mati lemas. Insektisida
jenis ini sering dibuat dari tanah diatom atau kieselgurh, yang tersusun dari molekul
diatom Bacillariophyceae.
b. Asam Borat (H3BO3) adalah insektisida anorganik yang dipakai untuk menarik
perhatian semut.
c. Pirethrum adalah insektisida organik alami yang berasal dari kepala bunga tropis
krisan. Senyawa ini memiliki kemampuan penghambatan serangga yang baik pada
konsentrasi rendah. Namun berkaitan dengan proses ekstraksinya, senyawa ini sangat
mahal.
d. Rotenon adalah insektisida organik alami yang diperoleh dari pohon Derris. Senyawa
ini berfungsi sebagai insektisida yang menyerang permukaan tubuh hama.
e. Neem merupakan ekstrak dari pohon Neem (Azadirachta indica) Penggunaan Neem
sebagai insektisida hayati dimulai sejak 40 tahun lalu. Ekstrak neem mengganggu
aktivitas sistem pencernaan serangga, khususnya golongan Lepidoptera (ngengat dan
kupu-kupu beserta larvanya). Selain itu neem juga berperan sebagai pengatur tumbuh
dimana menyebabkan beberapa jenis serangga terus berada pada kondisi larva dan
tidak bisa tumbuh dewasa.
f. Bakteri Bacillus thuringiensis memproduksi toksin Bt yang dapat mematikan
serangga yang memakannya. Toksin Bt aktif pada pH basa dan menyebabkan saluran
pencernaan serangga berlubang sehingga berujung pada kematian. Para peneliti telah
berhasil memindahkan gen yang berperan dalam produksi toksin Bt dari B.
thuringiensis ke tanaman kapas sehingga serangga yang memakan tanaman kapas
tersebut akan mati. Kapas Bt merupakan salah satu organisme transgenik yang paling
banyak ditanam di dunia.
b. Karbamat
No. Merek Cara Pemakaian Perusahaan
Dagang ( Kategori) Jenis Izin
Bahan Aktif Tanggal Akhir Ijin
Deskripsi Singkat Nomor
Pendaftaran
1 KIRIKO 2 ST (umum) Di dalam ruangan : semut PT Unitama Sari
Bahan aktif propoksur : 2 Anoplolepis gracilipes Mas(info)
% (Penggoresan) Izin: Tetap
Pestisida rumah tangga 01 January 2017
racun kontak dan lambung RI. 06080120114138
berbentuk padatan batang
(stik).
2 HIT 1,4 AE (ekspor) - PT Megasari
Bahan aktif d-aletrin (d- Makmur(info)
allethrin) : 0,22 % Izin: Tetap
propoksur (propoxur) : 05 May 2020
1,11 % RI. 032015358
Pestisida rumah tangga
racun kontak dan lambung
berbentuk aerosol
d. Pirethrin
Nama Merek : Scabimite Cream
Bahan Aktif : Permethrin 5%
Perusahaan : PT Gelenium Pharmasi
Cara Pemakaian : Dioleskan
Cara kerja :
Obat ini bekerja dengan cara menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada hama
dengan menghambat masuknya ion natrium melalui saluran membran sel saraf yang
menyebabkan terjadinya penundaan repolarisasi.Permethrin dalam bentuk Cream 5% atau
lotion 1% adalah obat yang digunakan secara topikal (obat luar) untuk pengobatan
scabies (kudis). Scabies (kudis) adalah kulit gatal yang disebabkan oleh tungau kecil yang
disebut Sarcoptes scabiei.Serangan tungau/kutu ini menyebabkan rasa gatal di daerah
yang terkena terutama pada malam hari.Penyakit ini sangat menular melalui kontak fisik
terutama pada orang-orang yang tinggal di tempat-tempat padat.
G. Cara Pencegahan
1. Pencegahan pada Bahan Pembasmi Serangga (Insektisida)
Upaya-upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan insektisida antara lain adalah
sebagai berikut:
Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan,
seperti insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak
bunga atau daun tertentu sebagai pengusir nyamuk. Mengurangi pemakaian insektisida
secara berlebihan Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
2. Dampak Penggunaan Pestisida pada Lingkungan
Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran.
Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh
ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian.
Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired
Deficiency Syndrom) dan sebagainya (Sa’id, 1994).
Pada masa sekarang ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai produk pertanian
yang alami dan bebas dari pengaruh pestisida walaupun produk pertanian tersebut di dapat
dengan harga yang lebih mahal dari produk pertanian yang menggunakan pestisida (Ton,
1991). Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam
kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan
yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena
senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai (Sa’id, 1994).
Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu
berdampingan dengan masalah pencemaran lingkungan sejak bahan-bahan kimia tersebut
dipergunakan di lingkungan. Sebagian besar bahan-bahan kimia pertanian yang disemprotkan
jatuh ke tanah dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di
atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh ke tanah
(Uehara, 1993). Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau yang
dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran permukaan, terdapat pada
lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja
atau membuang bahan-bahan kimia yang berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan
konsentrasi pestisida di air. Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan
keberadaan dan tingkat keracunannya, dimana kemampuannya untuk diangkut adalah fungsi
dari kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah. Berikut ini akan
diuraikan bebrapa dampak penggunaan pestisida yang berhubungan dengan lingkungan dan
ekosistem.
a. Punahnya Spesies
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan
dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang
peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan yang peka terhadap
bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan mampu beradaptasi, harus diketahui
bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut
akan mati.
b. Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah, maka
serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali.
c. Gangguan Keseimbangan lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya
keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
H. Cara Membuat Pembasmi Serangga
1. Pembuatan Pembasmi Serangga Alami :
a. Serai
Serai dibuat dalam bentuk ekstrak. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat
dengan “menyari” simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar
pengaruh cahaya matahari. Ekstrak serai dapat membunuh nyamuk karena ekstrak serai
memiliki senyawa sitronela yang dapat menimbulkan efek desiscant atau kekurangan
cairan.
Bahan :
1. 1 ons batang dan daun serai dapur (kurang lebih 4-5 batang)
2. Gelas ukur (jika tidak ada gunakan gelas biasa)
3. Pisau dan talenan
4. Timbangan
5. Blender (jika ada)
6. 1 mangkuk
7. Saringan
8. 2 gelas (gunakan gelas ukur jika ada)
9. Penyemprot (sprayer)
10. Corong
Ekstrak kering harus mudah digerus atau campuran etanol dari air. Yang paling mudah
dengan menghaluskan bahan ekstrak (diblender atau dipotong kecil-kecil), kemudian
dicampur air sebagai pelarut.
1. Jika menggunakan blender, potong 1 ons daun dan batang serai. Dengan panjang
kurang lebih 5 cm, blender sampai halus. Jika tidak menggunakan blender, potong 1
ons daun dan batang serai sampai kecil-kecil .
2. Masukkan serai yang sudah halus ke mangkuk, lalu rendam dengan 25 ml Air ( 1/8
gelas )
3. Rendam selama 1 hari
4. Perat lalu saring hasil rendaman tadi
5. Tuangkan ke sprayer
6. Encerkan dengan air. Rasio air : ekstrak = 3:1
7. 100 ml obat nyamuk dan semut alamiah siap digunakan
Ket: 1 batang serai beratnya 25-40gr.
Penggunaan ; semprotkan ekstrak serai dapur ke ruangan yang ingin disterilkan dari
nyamuk. Atau semprotkan langsung pada sarang, jalan atau kerumunan
b. Bawang putih
Nyamuk pergi karena bau yang sangat menyengat karena di dalam bawang putih
terkandung zat allicin yang menimbulkan aroma yang sangat kuat. Disamping itu bawang
putih juga mengandung zat nicotinic acid yang membuat nyamuk pergi.
Bahan :
Cara Pembuatan :
Pembuatan larutan bawang putih 500g ditambah air 250ml kemudian diblender
ditambah minyak tanah 1 sendek makan dan diamkan 24 jam. Setelah 24 jam disaring
kemudian ditambah sabun cair 1 sendok makan larutan yang sudah jadi diencerkan
dengan air perbandingan 1 : 20. Kemudian dimasukkan pada botol semprotan dan
disemprotkan ke nyamuk.
c. Bunga Sukun
Serbuk bunga sukun (bisa diganti bunga kluweh) ternyata lebih tahan lama
dibandingkan dengan obat nyamuk elektrik merek terkenal. Sementara obat nyamuk
pabrik hanya bertahan 18 jam nonstop, bunga sukun efektif mengusir nyamuk sampai 48
jam. Bahannya murah dan mudah ditemukan. Cara pembuatannya juga amat sederhana,
cukup menumbuk bunga jantan kering, simpan dalam kertas tisu, tetesi air, dan dipasang
pada alat pembasmi nyamuk elektrik. Dijamin nyamuk bakal mati, paling tidak ngacir
dari tempat parkirnya selama dua hari. Tidak ada bau menyengat seperti obat nyamuk
dari bahan kimia.
Cara membuat:
1. Bunga jantan sukun dikeringkan.
2. Tumbuk bunga sukun sampai halus.
3. Serbuk bunga sukun diletakkan di atas kertas tisu. Kertas dilipat membungkus serbuk
sampai berbentuk empat persegi panjang se-besar isi ulang obat nyamuk elektrik .
4. Basahi lipatan kertas tisu berisi serbuk dengan beberapa millimeter air
5. Pasang kertas tisu itu pada alat pembasmi nyamuk elektrik. Nyalakan