Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurhidayanti

NIM : 1513040010

Kelas : Pend. Kimia B

INDUSTRI TEKSTIL

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Sedangkan tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi
benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan
lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil
meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. 
Jadi industri tekstil adalah industri yang mengolah serat menjadi benang kemudian menjadi
busana, baik itu busana muslim atau lainya.
Kapas merupakan salah satu contoh komoditi pertanian yang prospektif.. Serat kapas
menjadi bahan pentingdalam industri tekstil. Serat kapas dapat di pintal menjadi benang dan
ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang
maupun kainnya). Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10%
dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam
(lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami.
Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan
(durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang.
Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan
menyejukkan di kala panas (menyerap keringat). Serat dari segi sifat bahannya dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Filament, adalah serat yang sangat panjang yang panjangnya sejauh sampai habisnya
bahan terulur. Semua serat buatan pada awalnya dibuat dalam bentuk filamen.
2. Stapel, adalah serat pendek dan umumnya serat alam berbentuk stapel.
Jenis produk yang dihasilkan industri tekstil antara lain:
1. Produk baju atau pakaian,
2. Penyedia perabotan untuk rumah tangga,
3. Produk yang dibutuhkan industri lain,
SEMEN

Semen merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk merekat, melapis,


membuat beton, dan lain-lain. Semen yang terbaik saat ini adalah semen Portland yang
ditemukan tahun 1824 oleh Joseph Aspdin. Semen dibuat dari batu kapur (imestone) dan
campuran material lainseperti lempung (clay) dan pasir (sand) yang dipanaskan sampai
1450°C di dalam sebuah tungku pemanas (kiln). Hasil pembakaran ini adalah (clinker) yang
kemudian digiling halus dengan ditambahkan sedikit bahan gypsum sehingga menjadi semen.
Unsur-unsur kimia di dalam semen antara lain :
 3CaO.SiO2 : tricalsium silicate, disingkat C3S
 2CaO.SiO2 : dicalsium silicate, disingkat C2S
 3CaO.Al2O3 : tricalsium aluminate, disingkat C3A
 4CaO.Al2O3.Fe2O3 : tetracalsium aluminoferrite, disingkat C4AF
Bahan lainnya (<5%) adalah Gipsum, oksida alkali, magnesium oksida, dan
phosporus pentoksida.
Bahan baku pembuatan semen yaitu:
1. Batu kapur
Batu kapur merupakan komponen yang banyak mengandung CaCO3 dengan sedikit
tanah lia, magnesium karbonat, Alumina Silikat dan senyawa oksida lainnya.
2. Tanah liat
Komponen utama pembentuk tanah liat adalah senyawa Alumina Silikat Hidrat
3. Pasir dan silikat
Bahan ini merupakan bahan koreksi pada campuran tepung baku (raw mix), digunakan
sebagai pelengkap komponen kimia esensial yangdiperlukan untuk pembuatan semen.
4. Gypsum (CaSO4.2H2O)
Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses pengerasan dari semen.
Cara pembuatan semen secara garis besar dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Proses basah
Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan menambahkan air dalam
jumlah tertentu dan dicampurkan dengan luluhan tanah liat.
2. Proses kering
Paling banyak menggunakan proses kering, karena penggunaan bahan bakar yang
lebih sedikit, dan energy yang dikonsumsi lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai