Oleh:
Dalam usaha budidaya tanaman, salah satu masalah utama yang sering
muncul adalah adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Tidak
sedikit kerugian yang harus ditanggung oleh petani. Bila tidak ditekan, serangan
OPT akan terus meningkat. Meningkatnya serangan akan berakibat pada makin
rusaknya tanaman yang dibudidayakan. Oleh kerena itu, perlu upaya untuk
mengendalikannya. Hingga saat ini, untuk mengendalikan serangan OPT
tanaman petani lebih memilih menggunakan pestisida kimia.
1
dan bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10% bersifat karsinogenik
atau dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker juga pernah
menyatakan bahwa sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pestisida Nabati
Ekstrasi bagian tanaman yang mengandung senyawa bersifat racun
terhadap hama dan penyakit tertentu
b) Pestisida Hayati
Mengandung mokroba menghasilkan senyawa bersifat racun bagi hama
maupun penyakit tanaman
Secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan
dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan
dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang alami/nabati membuat
pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari
lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan
karena residunya mudah hilang.
3
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat diaplikasikan,
akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, residunya akan
hilang di alam. Dengan demikian produk terbebas dari residu pestisda sehingga
aman dikonsumsi manusia. Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama
yang aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan pestisida nabati memberikan
keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak
tercemar.
4
II.2.2 Bahan-bahan Pestisida Nabati
Bahan-bahan atau ramuan yang dapat digunakan untuk pembuatan
pestisida nabati sangat banyak disekitar kita, diantaranya : bawang putih, pandan,
kemangi, cabe rawit, tembakau, kunyit, kenikir, daun nimba, serai, lengkuas, daun
sirsak, rimpang jariangau,
Daun nimba 8 kg
Lengkuas 6 kg
Serai 6 kg
Deterjen atau sabun colek 20 g
Air 20 L
Cara membuat:
Daun nimba, lengkuas, dan serai di tumbuk atau dihaluskan. Seluruh
bahan diaduk merata dalam 20 L air lalu direndam sehari semalam (24 jam).
Keesokan harinya ramuan disaring menggunakan kain halus. Larutan hasil
penyaringan diencerkan kembali dengan 60 L air. Larutan sebanyak itu dapat
digunakan untuk lahan seluas 1 ha.
5
sintetis atau kimia yang dapat menimbulkan efek samping toksik baik pada
lingkungan, dan makhluk hidup serta dapat menyebabkan resistensi terhadap
hama. Pestisida nabati termasuk dalam pestisida yang ramah lingkungan
dikarenakan memberikan dampak pada tanaman dalam jangka waktu tertentu
serta mudah untuk terdegradasi, residu cepat hilang, tidak mencemari
lingkungan dan aman terhadap makhluk hidup (Setiadi, 2012).
1. Pestisida yang digunakan harus legal atau sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2. Penggunaan pestisida harus sesuai dengan metode aplikasinya.
3. Penggunaan pestisida harus bijaksana (tidak mencemari lingkungan,
sejalan dengan pengendalian hama terpadu, memperhitungkan prinsip
ekonomis).
6
4. Pencelupan (diping) “bibit, cangkok, stek”
5. Penyiraman disekitar akar tanaman
7
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Biopestisida didefinisikan sebagai pestisida berasal dari alam yang tersusun
dari hewan, tumbuhan, bakteri, dan mineral. Biopestisida juga mencakup
organisme hidup yang dapat mengendalikan OPT pertanian. Secara umum
pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah
tumbuhan. Pestisida hayati merupakan salah satu cara dalam mengendalikan
hama terpadu (PHT). Pengendalian hama terpadu menggunakan prinsip yang
ramah lingkungan dengan melakukan analisis secara khusus organisme penyerang
tanaman (OPT) serta dengan melakukan pencegahan terhadap hama yang
menyerang tanaman tersebut.
8
DAFTAR PUSTAKA
BPTP Kalteng (2019). Pestisida Nabati, Pembuatan dan Manfaat.
Bbp2tp.litbang.pertanian.go.id, diakses di
http://bbp2tp.litbang.pertanian.go.id tanggal 10 November 2022.
Cybex (2019). Pestisida Hayati. cybex.pertanian.go.id, diakses di
http://cybex.pertanian.go.id/ tanggal 10 November 2022.
Nur Zaman, Arsi Arsi, Muhammad Asril, Refa Firgiyanto, Resti Fajarfika,
Cheppy Wati, Nurtania Sudarmi, Vivi Zulfiyana. (2021). Inovasi Produk
Pertanian. Yayasan Kita Menulis
Rokhlani (2018). BIOPESTISIDA: PILHAN TEPAT PENGENDALIAN
ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN. Distankp Tegalkab.
Sutarman. (2017). Dasar-dasar Ilmu Penyakit Tanaman. UMSIDA Press.