Oleh:
MUHAMMAD ALDI
NIM. D1B120047
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS HALU
OLEO KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah "Penetapan Pola Tanam
Berdasarkan Curah Hujan".
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Multiple Cropping yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
I.1 Latar Belakang..............................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
I.3 Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
2.1 Kebutuhan Air Tanaman Jagung..................................................................3
2.2 Penetapan Pola Tanam Berdasarkan Data Curah Hujan........................................5
BAB III PENUTUP..........................................................................................7
3.1 Kesimpulan...................................................................................................7
Daftar Pustaka..................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang
digunakan sebagai bahan pangan dan strategis untuk ditanam di berbagai daerah.
Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung telah menjadi komoditas utama
setelah beras. Jagung mengandung komponen pangan fungsional,antara lain serat
pangan yang dibutuhkan tubuh, asam lemak esensial, isoflavon, mineral Fe,
komposisi asam amino esensial, dan lainnya. Selain itu, jagung mempunyai
manfaat yang cukup banyak, antara lain sebagai bahan pangan, bahan pakan
ternak, dan pakan.
Perubahan iklim yang terjadi dapat berpengaruh pada produktivitas
tanaman jagung. Salah satu upaya adaptasi yang paling jitu dalam menghadapi
dampak perubahan iklim, seperti kondisi iklim yang tidak menentu dan pergeseran
musim, adalah melakukan penetapan pola tanam dan kalender tanam dengan
mempertimbangkan kondisi iklim. Selain itu, dampak yang diakibatkan oleh
perubahan iklim adalah kenaikan dan penurunan suhu, ketidakstabilan hujan yang
turun, dan kejadian pasang surut air laut yang tidak menentu. Perubahan tersebut
berpengaruh pada kualitas dan kuantitas hasil komoditas jagung yang ditanam
oleh petani.
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat besar
peranannya dalam mendukung ketersediaan air, terutama pada lahan tadah hujan
dan lahan kering. Curah hujan yang melebihi batas akan mengakibatkan
peningkatan volume air pada permukaan tanah sehingga dapat memengaruhi
pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang berlebihan akan mempengaruhi
produktivitas tanaman yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu.
Kondisi iklim, cuaca dan curah hujan seringkali mempengaruhi
kerberhasilan maupun kegagalan dalam usaha pertanian. Dampak konkrit
pengaruh cuaca maupun curah hujan terhadap produksi pertanian khususnya
tanaman pangan meliputi dua hal, pertama, kegagalan panen akibat kekeringan
1
atau banjir. Dan kedua penurunan produksi pertanian akibat penyimpangan cuaca
atau curah hujan yang mempengaruhi periode tanam tanaman pertanian.
Tumpangsari merupakan penanaman dua jenis tanaman atau lebih pada
sebidang tanah dalam waktu yang sama. Tujuan dari pola tanam tumpangsari
adalah memanfaatkan factor produksi yang dimiliki petani secara optimal
(diantaranya keterbatasan: lahan, tenaga kerja, modal kerja), pemakaian pupuk
dan pestisida lebih efisien, mengurangi erosi, konservasi lahan, stabilitas biologi
tanah dan mendapatkan produksi total yang lebih besar dibandingkan penananman
secara monokultur.
Dalam penentuan pola tanam biasanya petani bergantung pada musim atau
curah hujan, pada curah hujan tinggi atau musim penghujan petani menggunakan
lahannya untuk bercocok tanam padi. Sedangkan pada musim kemarau dengan
curah hujan rendah petani menggunakan lahannya untuk bercocok tanam tanaman
palawija yang tidak membutuhkan air banyak.
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca dapat
mengetahui jumlah kebutuhan air tanaman jagung dan penetapan pola tanam
berdasarkan data curah hujan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.1. Tabel Data Curah Hujan
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Januari 65.1 464.5 336 189 324.4
Februari 432.5 161.3 240 144 289.9
Maret 204.2 385.7 232 348 282.7
April 260.2 231.5 136 168 183
Mei 149.8 225.2 144 104 194.8
Juni 120.3 481.4 210 37 221.1
Juli 249.8 133.1 202 65 80.1
Agustus 17.1 22.2 0 0 1.9
September 53.7 95.5 0 0 96.8
Oktober 185 49.9 0 5 40.3
November 46.1 218.7 79 9 100.9
Desember 280 453.6 332 169 266.9
Jumlah 2063.8 2922.6 1912 1238 2082.8
Rata-rata 171.983 243.55 159.25 190.462 173.567
500
400
300
200
100
20162017201820192020
4
2.1.3. Grafik Rata- Rata Data Curah Hujan
243.55
250
190.462
200 173.567
171.983
159.25
150
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020
5
Pola tanaman meliputi pemilihan tanaman yang kebutuhan airnya sesuai
dengan sebaran curah hujan, dan rotasi tanaman yang mampu memanfaatkan
curah hujan. Jika musim hujannya pendek, yang dipilih yang berumur pendek.
Sebaliknya, jika musim hujannya cukup panjang tanaman yang dipilih berumur
panjang, atau dipilih dua tanaman di mana tanaman kedua dipilih yang tahan
kekeringan. Tumpangsari merupakan bentuk pola tanam yang membudidayakan
tanaman lebih dari satu pada lahan dan waktu yang sama yang di atur sedemikian
rupa dalam barisanbarisan tanaman.
Berdasarkan data curah hujan di atas, dapat disimpulkan bahwa tanaman
yang cocok untuk dilakukan tumpangsarikan yaitu tanaman jagung, tanaman
kedelai dan kacang tanah. Adapun kebutuhan air berdasarkan curah hujan yang
dikehendaki jagung agar dapat tumbuh dan berproduksi baik adalah 200 mm/bln,
terutama saat pertumbuhan dan pembungaan dan pengisian biji. Tanaman kedelai
dapat tumbuh di iklim tropis dan subtropis yang bila sesuai ditanami jagung maka
cocok juga ditanami kedelai. Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai
dibandingkan iklim lembab dan hasilnya mencapai optimal bila curah hujan antara
100-200 mm/bulan. Tanaman kacang tanah ditanam pada periode dimulai pada
awal musim hujan yaitu pada awal bulan Oktober. Pertumbuhan awal kacang
tanah dan stadia vegetatif aktif membutuhkan air 54 – 65 mm pada masing-
masing periode tumbuh.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Oktaviani, Sugeng Triyono dan Nugroho Haryono. 2013. Analisis neraca air
budidaya tanaman kedelai (Glycine max merr.) Pada lahan kering; Jurnal
Teknik Pertanian Lampung. 2(1): 7 – 16
Killa, Y. M., Simanjuntak, B. H., & Widyawati, N. (2018). Penentuan Pola Tanam
Padi dan Jagung Berbasis Neraca Air di Kecamatan Lewa Kabupaten
Sumba Timur. Agritech, 38(4), 469-476.
Sarjiyah, S., & Setiawan, A. N. (2020). Upaya Meningkatkan Produktifitas Lahan
dengan Tumpangsari Jagung Manis dan Kacangan. Proceeding of The
URECOL, 361-370.
Sirait, S., Aprilia, L., & Fachruddin, F. (2020). Analisis neraca air dan kebutuhan
air tanaman jagung (Zea Mays L.) berdasarkan fase pertumbuhan di Kota
Tarakan. Rona Teknik Pertanian, 13(1), 1-12.
Herlina, N., & Prasetyorini, A. (2020). Pengaruh perubahan iklim pada musim
tanam dan produktivitas jagung (Zea mays L.) di Kabupaten
Malang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 118-128.
Buge, V. E., Tarore, A. E., & Lumingkewas, A. M. (2017, April). Masa Tanam
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Berdasarkan Neraca Air Di
Kecamatan Kakas Barat. In Cocos (Vol. 1, No. 4).
Warman, G. R., & Kristiana, R. (2018, October). Mengkaji sistem tanam
tumpangsari tanaman semusim. In Proceeding Biology Education
Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 15, No.
1, pp. 791-794).