Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BIOLOGI

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN


TUMBUHAN KACANG HIJAU

GURU PEMBIMBING: DRA. HJ. SYAWARIAH H, M.PD

DISUSUN OLEH:

SULTAN RAHMAN HADI (32)

KELAS:

XII MIPA 1

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

SMA NEGERI 1 RUJUKAN KOTA LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan dalam keadaan sehat dan waktu yang memadai. Tugas ini
merupakan bagian dari mata pelajaran "Biologi" yang diajarkan oleh Ibu Dra. Hj.
Syawariah, M.Pd., dan mengharuskan penulis untuk melakukan pengamatan
tentang dampak cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan kacang hijau. Dalam hal
ini, penulis diminta untuk menyusun laporan praktikum mengenai perkembangan
biji kacang hijau.

Dengan pemberian tugas ini, penulis berharap dapat mendalami


pemahaman mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara
khusus pada jenis tanaman kacang hijau (Vigna radiata). Selain itu, penyelesaian
tugas ini juga diharapkan dapat memperkaya kompetensi penulis, yang menjadi
modal berharga bagi perjalanan pendidikan penulis ke tingkat yang lebih lanjut.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini,


kemungkinan terdapat beberapa aspek yang memerlukan penyempurnaan. Oleh
karena itu, penulis dengan rendah hati menerima segala masukan, kritik, dan saran
yang konstruktif guna memperbaiki isi laporan ini. Semoga melalui upaya
maksimal dan semangat untuk mengembangkan diri, penulis dapat meraih hasil
sesuai dengan harapan. Aamiin

Lubuklinggau, 28 Agustus 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB 1 ................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 2
A. ALAT DAN BAHAN ................................................................................................... 2
B. CARA KERJA ............................................................................................................. 2
C. HASIL PENGAMATAN .............................................................................................. 2
D. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
BAB III .................................................................................................................................. 5
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 5
B. SARAN ................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 6
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan komponen penting dalam lingkungan hidup yang


memiliki kemampuan unik untuk memproduksi makanannya sendiri melalui
proses fotosintesis. Proses ini memanfaatkan klorofil yang ada dalam daun
tumbuhan dan energi matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air
menjadi glukosa serta oksigen. Proses pembuatan makanan ini sangat
tergantung pada faktor-faktor seperti cahaya matahari, kadar air, dan faktor
lainnya. Dengan kemampuan ini, tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
dengan optimal.
Pertumbuhan pada makhluk hidup melibatkan penambahan volume, tinggi,
dan massa sel yang tidak dapat terbalikkan. Sifat kuantitatif dari pertumbuhan
ini memungkinkan penghitungan dan pemantauan yang cermat. Interaksi
kompleks antara faktor internal, seperti gen dan hormon, serta faktor eksternal,
seperti cahaya, air, suhu, pH, dan mineral, menghasilkan proses pertumbuhan
dan perkembangan yang kompleks.
Cahaya memiliki peran sentral dalam pengaturan pertumbuhan tumbuhan.
Ketersediaan cahaya secara langsung mempengaruhi produksi makanan dalam
tumbuhan. Proses ini sangat berkaitan dengan pembelahan sel, yang pada
gilirannya memengaruhi pertumbuhan keseluruhan tumbuhan. Namun, selain
cahaya, faktor internal seperti hormon auksin juga memiliki dampak penting
terhadap pertumbuhan, terutama dalam kondisi etiolasi atau pertumbuhan
tanpa cahaya.

B. Rumusan Masalah

Dalam praktikum ini, rumusan masalahnya adalah:


1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap laju pertumbuhan
tumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata)
2. Apa perbedaan dalam pertumbuhan tumbuhan tersebut antara lingkungan
dengan penyinaran cahaya matahari yang berbeda?

C. Tujuan

Tujuan dari praktkum ini adalah


1. Mengidentifikasi bagaimana variasi intensitas cahaya matahari
mempengaruhi laju pertumbuhan tumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata).
2. Membandingkan pertumbuhan tumbuhan Kacang Hijau antara dua
lingkungan yang memiliki tingkat penyinaran cahaya matahari yang
berbeda.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. ALAT DAN BAHAN

1. Dua buah pot yang diisi tanah


2. Penggaris dan alat tulis
3. Air
4. Dua puluh biji kacang hijau yang berkecambah

B. CARA KERJA

1. Siapkan 10 biji kacang hijau untuk masing-masing pot.


2. Sediakan dua pot dan beri label "Pot I" dan "Pot II" agar bisa
mengidentifikasi perbedaan antara pot tersebut.
3. Isi pot dengan media tanam yang sesuai, seperti campuran tanah dan
kompos. Tanam 10 biji kacang hijau secara merata di masing-masing
pot. Pastikan kedalaman penanaman dan penyiramannya sama.
4. Tempatkan pot I di area yang mendapatkan cahaya matahari langsung
dan cukup terang. Tempatkan pot II di tempat yang cenderung gelap
atau memiliki pencahayaan minimal.
5. Setiap hari, siram kedua pot dengan jumlah air yang sama, sehingga
kondisi kelembaban tanah di kedua pot tetap konsisten.
6. Setelah biji kacang hijau tumbuh dan mencapai titik pengukuran yang
relevan (misalnya, setelah beberapa hari pertumbuhan), mulailah
melakukan pengukuran pertumbuhan.
7. Gunakan penggaris atau alat pengukur yang sesuai untuk mengukur
panjang batang dari permukaan tanah hingga ujung batang pada kedua
tanaman di masing-masing pot.
8. Catat hasil pengukuran panjang batang dari pot I dan pot II setiap hari
selama 5 hari.

C. HASIL PENGAMATAN

1. Tabel pengamatan
1.1 Di tempat terang
Hari/tanggal Tinggi kecambah dalam milimeter Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 100 145 80 155 85 135 120 1280 110 95
0,5
3 135 155 100 170 120 140 160 130 135 130 137,5
4 160 180 160 190 140 175 170 170 150 160 165,5
5 170 190 200 205 145 195 185 180 170 170 181

2
1.2 Di tempat gelap

Hari/tanggal Tinggi kecambah dalam millimeter Rata-


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 130 125 110 95 115 110 115 150 90 60 110
3 205 240 200 180 225 205 210 245 170 65 194,5
4 245 270 250 195 285 245 235 270 210 65 227
5 275 300 300 235 330 310 275 300 290 70 268,5

1.3 Grafik pertumbuhan

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU


Tempat Gelap Tempat Terang

300

250
TINGGI (MILIMETER)

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5
HARI

D. PEMBAHASAN

Hasil dari sebuah percobaan mengenai pertumbuhan biji kacang


hijau dalam lingkungan dengan intensitas matahari yang berbeda
menunjukkan perbedaan yang menarik. Biji kacang hijau yang ditanam di
tempat dengan intensitas matahari yang rendah tumbuh dengan kecepatan
yang lebih tinggi dan mencapai ketinggian yang lebih besar daripada yang
ditanam di tempat dengan intensitas matahari yang tinggi. Hal ini
membuka jendela bagi pemahaman tentang proses etiolasi dan dampaknya
pada pertumbuhan tanaman.

3
Etiolasi adalah fenomena di mana pertumbuhan tanaman
mengalami pemanjangan sel akibat produksi auksin yang berkelanjutan.
Auksin adalah hormon pertumbuhan tanaman yang berperan penting
dalam pengaturan pertumbuhan sel, elongasi batang, pembentukan akar,
dan perkembangan umum tanaman. Namun, produksi auksin yang
berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan perubahan bentuk
pertumbuhan tanaman.

Dalam konteks biji kacang hijau, percobaan ini mengungkapkan


bahwa cahaya memiliki peran dalam menghambat produksi auksin.
Produksi auksin yang terhambat oleh paparan cahaya menyebabkan
pertumbuhan biji kacang hijau terhenti atau melambat. Gejala etiolasi pada
biji kacang hijau dapat diamati dari beberapa tanda yang muncul, seperti
pertumbuhan batang yang lebih panjang akibat akumulasi air, batang yang
kurang kokoh, tanaman yang lemah dan berwarna pucat, daun kecil-kecil
dan tipis, serta akar yang kurang berkembang.

Pentingnya cahaya dalam menghambat produksi auksin dan


mencegah etiolasi memberikan pemahaman lebih mendalam tentang
bagaimana tanaman berevolusi untuk beradaptasi terhadap lingkungan
sekitarnya. Cahaya menjadi sinyal eksternal yang berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman, mengontrol bagaimana tanaman mengalokasikan
sumber daya untuk berbagai aspek pertumbuhannya.

Dalam konteks praktis, pemahaman tentang pengaruh cahaya


terhadap pertumbuhan tanaman, seperti biji kacang hijau, dapat memiliki
implikasi penting dalam pertanian dan budidaya tanaman. Pengaturan
cahaya, baik intensitas maupun durasinya, dapat dimanfaatkan untuk
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, menghindari efek etiolasi
berlebihan, dan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif.

Dengan demikian, temuan dari eksperimen ini menunjukkan


bagaimana cahaya memiliki peran yang kompleks dalam mengatur
pertumbuhan tanaman, termasuk mekanisme seperti etiolasi, yang dapat
memberikan wawasan baru dalam memahami bagaimana tanaman
beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

4
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Intensitas cahaya memiliki pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau. Tanaman yang ditanam dengan
intensitas cahaya yang lebih sedikit cenderung mengalami etiolasi dan
pertumbuhan yang lebih cepat, dengan karakteristik seperti batang lebih
panjang, daun lebih kecil dan tipis, serta akar yang kurang lebat. Ini
menunjukkan bahwa cahaya memainkan peran penting dalam mengatur
pertumbuhan tanaman dan merespon proses etiolasi.

B. SARAN
Saat melakukan penelitian, penting untuk berhati-hati dalam tahap
pengukuran, terutama pada tumbuhan yang mengalami etiolasi. Kondisi
lemah pada batang dapat menyebabkan batang mudah patah, yang dapat
mengganggu kelancaran penelitian. Pastikan untuk merawat tumbuhan
dengan hati-hati dan hindari manipulasi yang kasar saat melakukan
pengukuran, sehingga kualitas dan akurasi data penelitian tetap terjaga.

5
DAFTAR PUSTAKA

Alridiwirsah, M. R., Ramelan, A. H., & Saputra, H. R. (2015). Pengaruh Pemberian


Komposisi Warna Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna
radiata (L.) R. Wilczek). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(1), 1-11.

Bunyamin, A., & Aqil, M. (2010). Pengaruh Cahaya dan Waktu Penyinaran terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata). Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan, 10(1), 37-44.

Wardani, R. S., Afifah, E., & Sari, A. M. (2017). Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan
Tanaman: Kajian Fisiologi dan Molekuler. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 22(2),
79-86.

Salisbury, F. B., & Ross, C. W. (1995). Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 (Terjemahan oleh
Soedijono). ITB Press.

6
LAMPIRAN

1. Gambar di tempat terang

2. Gambar di tempat gelap

Anda mungkin juga menyukai