Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PERCOBAAN BIOLOGI

PENGARUH JENIS AIR PERENDAMAN TERHADAP


PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 / XII MIPA 1

Ahmad Prio Adi (01)

Bunga Aisya (05)

Davindra Caesar Putranto (08)

Muhammad Ghani Yusuf (25)

Zulfa Azka Azizah Ulya (34)

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan percobaan
kami yang berjudul, “Pengaruh Jenis Air Perendaman terhadap Pertumbuhan
Kacang Hijau” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran Biologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai pertumbuhan tanaman kacang hijau melalui berbagai jenis air
perendaman.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Siti Handayani, S.Pd, M.Pd,
selaku guru biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan percobaan ini.

Magelang, 23 Juli 2022

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL........................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... 3
DAFTAR ILUSTRASI................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 5
2.1 Landasan Teori........................................................................................... 5
2.2 Hipotesis..................................................................................................... 9
BAB III : METODE PENEITIAN................................................................ 10
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................... 10
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 10
3.3 Langkah Kerja............................................................................................ 10
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 12
4.1 Data Hasil Percobaan.................................................................................. 12
4.2 Uji Hipotesis............................................................................................... 12
4.3 Pembahasan................................................................................................ 12
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 15
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 15
5.2 Saran........................................................................................................... 15
DATAR PUSTAKA........................................................................................ 16
LAMPIRAN.................................................................................................... 17

2
DAFTAR TABEL
Bab 4
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau.......................... 12
Tabel 4.2 Kandungan dalam air cucian beras................................................... 13

DAFTAR GAMBAR
Bab 2
Gambar 2.1 Ranting pohon yang mengalami pertumbuhan primer dan sekunder 5
Gambar 2.2 Proses perkembangan tanaman dari zigot sampai tanaman dewasa 6
Gambar 2.3 Diferensiasi sel tumbuhan............................................................. 6
Gambar 2.4 Tipe-tipe perkecambahan.............................................................. 7

Lampiran
Gambar 1 Percobaan hari pertama.................................................................... 17
Gambar 2 Percobaan hari kedua....................................................................... 17
Gambar 3 Percobaan hari ketiga....................................................................... 17
Gambar 4 Percobaan hari keempat................................................................... 18
Gambar 5 Percobaan hari kelima...................................................................... 18
Gambar 6 Percobaan hari keenam.................................................................... 18
Gambar 7 Percobaan hari ketujuh

DAFTAR ILUSTRASI

Bab 2
Ilustrasi 2.1 Proses perkecambahan.......................................................................... 7

3
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tumbuhan merupakan makhluk hidup sehingga dapat mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan tidak dapat diukur atau bersifat
kualitatif. Sedangkan pertumbuhan dapat diukur atau bersifat kuantitatif,
contohnya pada perumbuhan biji kacang hijau.

Salah satu faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air. Air berpengaruh
terhadap pertumbuhan karena fungsinya dalam metabolisme sangat besar.

Proses perkecambahan dimulai dengan imbibisi biji. Imbibisi adalah pengambilan


air yang terjadi pada saat biji dalam keadaan kering yang tidak mempunyai kulit
biji yang kedap diletakkan dalam kontak dengan air sebagaimana biji tanah.

Sehingga pada kesempatan kali ini, kami melakukan percobaan mengenai


pengaruh jenis perendaman air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah


Adakah pengaruh dari pertumbuhan biji kacang hijau yang menggunakan jenis air
perendaman yang berbeda-beda?

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui adanya perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau dari jenis air
perendaman yang berbeda-beda.

1.4 Manfaat Penelitian


Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau yang menggunakan jenis air perendaman yang berbeda-beda.

4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


1. Pertumbuhan dan perkembangan
 Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan yang dapat diukur secara kuantitatif,
meliputi pembesaran dan pembelahan sel yang menyebabkan pemanjangan
batang dan akar, perluasan permukaan daun, dan pembesaran diameter batang.
Pertumbuhan bersifat irreversible yang artinya tidak dapat kembali ke bentuk
semula.
Jenis pertumbuhan pada tanaman:
1) Pertumbuhan Primer
 Pertambahan panjang pada ujung akar dan ujung batang.
 Diperankan oleh jaringan meristem apikal yang terdapat pada bagian
pucuk tanaman.
2) Pertumbuhan Sekunder
 Pelebaran batang bohon dan pertumbuhan ranting
 Diperankan oleh meristem lateral (kambium vaskuler dan kambium gabus)

5
Gambar 2.1 Ranting pohon yang mengalami pertumbuhan primer dan sekunder.

 Perkembangan
Perkembangan merupakan proses menuju dewasa yang tidak dapat diukur dan
dinyatakan dalam bentuk angka atau bersifat kualitatif karena melibatakan
proses diferensiasi. Untuk menjadi tanaman dewasa yang sempurna, sel tidak
mengalami pembelahan saja tetapi juga mengalami diferensiasi untuk
membentuk struktur tubuh yang memiliki fungsi khusus, seperti proses
terbentuknya akar, daun, batang, bunga, dan buah.

Gambar 2.2 Proses perkembangan tanaman dari zigot sampai tanaman dewasa.

Gambar 2.3 Diferensiasi sel tumbuhan.

2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat dalam sebutir biji.
Perkecambahan suatu biji dipengaruhi oleh faktor luar (eksternal) dan faktor
dalam (internal). Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan, antara lain suplai air yang cukup, suhu, oksigen, dan cahaya.

6
Sementara itu, faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari biji itu
sendiri, misalnya hormon, kematangan embrio, dan dipatahkannya dormansi.
Proses perkecambahan biji melibatkan proses fisika dan kimia. Proses fisika pada
perkecambahan biji ditandai dengan masuknya air ke dalam biji melalui mikropil
dan testa. Masuknya air ke dalam biji disebut juga imbibisi. Dengan masuknya
air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan
embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron
(lapisan tipis bagian luar endosperm) untuk menyintesis dan mengeluarkan enzim-
enzim yang mengatalisis reaksi-reaksi biokimiawi perkecambahan. Salah satu
reaksi biokimiawi tersebut adalah pembongkaran (hidrolisis) cadangan makanan
yang terdapat dalam kotiledon dan endosperm. Sebagai contoh, pati (amilum)
yang terdapat di dalam endosperm dibongkar (dihirolisis) oleh enzim amilase
menjadi gula (glukosa). Selanjutnya, glukosa dan zat-zat lain hasil hidrolisis
cadangan makanan digunakan sebagai sumber energi, sebagai bahan penyusun
komponen-komponen sel, dan untuk pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Secara bagan proses perkecamabahan adalah sebagai berikut:

Ilustrasi 2.1 Proses perkecambahan.

Tipe-tipe perkecambahan :

Gambar 2.4 Tipe-tipe perkecambahan.

7
1. Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan Epigeal adalah tipe perkecambahan, dimana kotiledon biji
terangkat dari tanah ketika biji berkecambah.
Terangkatnya kotiledon ini, karena pada masa awal pertumbuhan embrio bagian
hipokotil tumbuh lebih panjang daripada epikotil.
Contoh biji yang mengalami perkecambahan epigeal adalah biji kacang merah,
kacang hijau, dan biji kacang kapri.

2. Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal merupakan perkecambahan dimana kotiledon biji tidak
terangkat ketika berkecambah.
Tidak terangkatnya kotiledon, karena pada masa awal pertumbuhan embrio bagian
epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.
Contoh biji yang mengalami perkecambahan hipogeal adalah biji padi, jagung,
dan rumput-rumputan.

3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada


Tumbuhan
 Faktor Eksternal
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal
tersebut antara lain zat hara (unsur makronutrien dan mikronutrien), cahaya
(membantu proses fotosintesis), air(membantu biji berkecambah dan sebagai
sumber zat fotosintesis), suhu (mempengaruhi aktivitas enzim dalam tumbuhan),
oksigen (proses respirasi) dan kelembapan (mengatur proses perkecambahan).
 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon. Gen
merupakan substansi yang menurunkan sifat dari induk kepada keturunannya.

8
Sedangkan, fitohormon adalah zat yang mengendalikan fungsi tubuh pada
tumbuhan.

Macam-macam fitohormon:
1. Hormon auksin: pemanjangan sel dan dominasi apikal.
2.Hormon giberelin: pertumbuhan batang, perkecambahan biji, pembentukan
bunga, dominasi lateral, dan pembentukan buah tanpa adanya biji (partenokarpi).
3. Hormon sitokinin: pembelahan sel, penundaan penuaan, dan pembentukan
organ.
4. Asam absisat (ABA): pengguguran organ, dormansi biji, serta menghambat
pertumbuhan tunas.
5. Hormon etilen: hormon dalam bentuk gas untuk pematangan buah,
menginduksi pembungaan, dan mempercepat penuaan.
6. Hormon traumalin: proses pembentukan jaringan baru ketika tumbuhan
mengalami luka.
7. Hormon kalin: hormon yang berperan dalam penginduksian organ.

2.2 Hipotesis
Ada pengaruh dari jenis air perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

9
BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


 Alat
1) Gelas plastik
2) Sendok
3) Meteran
 Bahan
1) Air tawar
2) Air teh
3) Air beras
4) Kacang hijau
5) Kapas

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Rumah masing-masing
Waktu penelitian : 16-23 Juli 2022
Variabel bebas : Jenis air perendaman
Variabel Terikat : Pertumbuhan kacang hijau
Variabel kontrol : Intensitas penyiraman, cahaya, media.
3.3 Langkah Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percbaan.


2) Merendam dan memilih biji kacang hijau yang baik untuk ditanam.
3) Merendam biji kacang hijau yang sudah dipilih sebelumnya dengan berbagai
jenis air perendaman yang berbeda selama dua jam.
4) Meniriskan biji kacang hijau yang sudah selesai direndam dari tempat
perendaman.

10
5) Menyiapkan dan meletakkan kapas yang sudah disiapkan sebelumnya pada
masing-masing gelas plastik.

6) Meletakkan lima biji kacang hijau yang sudah direndam pada masing-masing
gelas plastik yang sudah diberi kapas sebelumnya.
7) Menyiram biji kacang hijau yang sudah ditanam setiap pagi dan sore
sebanyak dua sendok.
8) Mencatat hasil percobaan kedalam tabel.

11
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan

Jenis Air Pertambahan Tinggi Batang (cm)


Perendaman 1 2 3 4 5 6 7
Air Tawar 0 0,5 2,8 4,5 10,5 14,6 18,9
Air Beras 0 0,6 4,5 7,2 14,2 17,3 21,2
Air Teh 0 0,4 5,2 8,4 11,3 15,8 18,9
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau.

4.2 Uji Hipotesis


Kami menemukan adanya perbedaan pertumbuhan tinggi dari biji kacang hijau
yang menggunakan berbagai jenis air perendaman. Terlihat pada hari kedua
sampai keempat pengamatan, biji yang direndam dengan air teh tumbuh lebih
cepat dan lebih tinggi. Namun diakhir percobaan, tepatnya di hari kelima sampai
ketujuh, biji yang direndam menggunakan air beras tumbuh lebih panjang.

4.3 Pembahasan
Tumbuhan memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan baik
dan menghasilkan produk yang berkualitas.Unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan
dapat digolongkan dalam 2 bagian besar, yaitu :
1) Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
besar.Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
 Nitrogen (N)
 Phosfor (P)
 Kalium (K)
 Sulfur/belerang (S)
 Calsium (Ca)

12
 Magnesium (Mg)
2) Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis
tumbuhan.Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
 Klor (Cl)
 Zat besi (Fe)
 Mangan (Mn)
 Tembaga (Cu)
 Seng (Zn)
 Boron (B)
 Molibdenum (Mo)

Kandungan dalam air cucian beras

Tabel 4.2 Kandungan dalam air cucian beras.

Dilihat dari tabel 4.2, air cucian beras banyak mengandung unsur hara makro atau
unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak.

13
Kandungan dalam air teh
Daun teh tinggi kadar nitrogen dan kaya kafein. Hal ini bisa digunakan untuk
menyuburkan tanaman. Selain nitrogen, ampas atau daun teh mengandung
potasium dan fosfor, namun ditambah asam tanat yang tidak disukai oleh semua
tanaman. Teh juga mengandung aluminium, fluor, dan mangan, yang dalam dosis
tinggi dapat memperlambat pertumbuhan tanaman.

Kandungan dalam air tawar


Jenis unsur hara yang terdapat dalam air adalah Klorida (Chloride/ Cl), Sodium
(Natrium/ Na), Sulfat (Sulphate/ SO), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Potassium
(Kalium/ K), Bicarbonate (HCO3), Nitrogen (N), Besi (Fe), Mangan (Mn) Fosfat
(Phospate/ P).

14
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kami adalah:
1. Jenis air perendaman yang berbeda-beda dapat memengaruhi pertumbuhan biji
kacang hijau. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 yang menunjukkan
adanya perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau yang direndam menggunakan
air tawar, air beras, dan juga air teh.
2. Masing-masing jenis air perendaman memiliki kandungan yang berbeda-beda,
ada yang dapat menyuburkan tumbuhan, seperti nitrogen dan fosfor yang ada
dalam air cucian beras, serta ada juga yang membuat pertumbuhan menjadi
lebih lambat, seperti alumunium, fluor, dan mangan yang ada di dalam air teh.

5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat kami sampaikan setelah melakukan percbaan ini
adalah :
1. Saat akan menanam suatu tumbuhan usahakan gunakan air yang mengandung
banyak unsur hara makro (unsur hara yang paling banyak dibutuhkan
tumbuhan) yang dapat menyuburkan serta membuat tumbuhan tumbuh dengan
baik.
2. Sebelum menanam suatu tumbuhan terlebih dahulu mencari tahu zat-zat dan
nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersebut. Tujuannya adalah
agar tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan subur dan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA
Pujiyanto,Sri dan Rejeki Siti Ferniah. 2016.Buku Siswa Menjelajah Dunia
Biologi. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
https://generasibiologi.com/2016/10/imbibisi-dan-perkecambahan-pada-
tumbuhan.html
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/12-mia/biologi/pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan/313859
https://www.amongguru.com/proses-perkecambahan-biji-dan-tipenya-pada-
tumbuhan-angiospermae/
https://www.ruangguru.com/blog/faktor-perkembangan-tumbuhan
https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/29/173000765/teh-celup-bekas-bisa-
mengusir-serangga-dan-menyuburkan-bunga-mawar?page=all
https://www.kompas.com/homey/read/2022/01/05/113600576/jangan-dibuang-
ini-5-manfaat-ampas-teh-untuk-tanaman-?page=all
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-
tanaman.html
https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/880-pemanfaatan-limbah-air-
cucian-beras-untuk-menyuburkan-tanaman-hias-aglonema#:~:text=Selain
%20nutrisi%2C%20air%20cucian%20beras,bakteri%20yang%20bermanfaat
%20untuk%20tanaman.&text=Merangsang%20pertumbuhan%20vegetatif
%20tanaman%20secara,penting%20untuk%20melakukan%20proses
%20fotosintesis.

16
LAMPIRAN

Gambar 1 Hari pertama percobaan.

Gambar 2 Hari kedua percobaan.

Gambar 3 Hari ketiga percobaan.

17
Gambar 4 Hari keempat percobaan.

Gambar 5 Hari kelima percobaan.

Gambar 6 Hari keenam percobaan

Gambar 7 Percobaan ketujuh percobaan

18

Anda mungkin juga menyukai