Anda di halaman 1dari 20

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU

PADA BERBAGAI MEDIA TANAM

Disusun Oleh Kelompok 2:


Danang Supriyo
Hardiansyah Makarim
Muhammad Alvan Anindya Pradipta
Muhammad Fiqri Mulyana
Muhammad Jody Putra Islami
Muhammad Raditya Wendratama

SMA Negeri 3 Jakarta


Jl. Setiabudi II Jakarta Selatan
DKI Jakarta
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
kelapangan waktu dan kesehatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan
tugas ujian praktik mata pelajaran Biologi yang diajar oleh Ibu Dra.
Sudarminingsih,MM. Jenis tugas yang diberikan adalah ujian praktikum
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau pada Berbagai
Media Tanam. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun laporan
praktikum tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau pada
Berbagai Media Tanam.

Melalui penugasan ini diharapkan para pembaca dapat memahami tentang


Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman khususnya kacang hijau yang
pada gilirannya dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran dan
kehidupan sehari-hari. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah
meningkatnya kompetensi pembelajaran para pembaca yang sebagian besar
merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Semoga Laporan ini dapat menjadikan kerangka pikir dalam mengambil


suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan
bahkan sebagai bagian hidup yang integratif kritik dan saran perbaikan
sangat kami harapkan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 2
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 2
1.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................................................ 2

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 3


2.1 Kajian Teori .................................................................................................................... 3
2.1.1 Pengertiaan Pertumuhan .............................................................................................. 3
2.1.2 Pengertian Perkecambahan.......................................................................................... 3
2.1.3 Klasifikasi dan Morflologi Kacang Hijau ................................................................... 4
2.1.4 Pertumbuhan Primer dan Sekunder ............................................................................. 5
2.1.5 Faktor Pertumbuhan .................................................................................................... 6
2.1.6 Metabolisme ................................................................................................................ 7

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 8


3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................................... 8
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................................... 8
3.3 Variabel Penelitian ......................................................................................................... 8
3.4 Rancangan Penelitian ..................................................................................................... 9
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................................. 9
3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................................................... 9
3.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 9

BAB IV: DATA DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 10


4.1 Deskripsi Data ................................................................................................................ 10
4.2 Interpretasi Data ............................................................................................................. 12
4.3 Pembahasan .................................................................................................................... 12

BAB V: PENUTUP ....................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... L-1

LAMPIRAN ................................................................................................................................... L-2

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk
hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak, bertambah besar dan
bersifat tidak dapat dibalik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami
perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan yang tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorphosis)
dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara
simultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaanya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan
dapat dinyatakan secara kualitatif karena mudah diamati. Sebaliknya perkembangan dapat
dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil dan masih hidup dari persediaan yang terdapat dalam
bijinya disebut dengan kecambah (plantula), yaitu masa yang dimulai dengan berakhirnya
masa domansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
Imbibisi ini terjadi karena penyerapan air akbiat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan
biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan
yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke
bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio, Embrio tumbuhan
mempunyai tiga bagian, yaitu akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang
(kaulikulus).

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana kah proses pekecambahan pada biji kacang hijau?
2) Faktor apa sajakah yang memengaruhi pertumbuhan kacang hijau?

1.3 Batasan Masalah


Supaya faktor-faktor saat melakukan praktikum tidak melebar, praktikum ini dibatasi pada
hal-hal berikut:
1) Pertumbuhan yang diamati terbatas pada panjang batang dan kesegaran daun.
2) Jenis tumbuhan yang diamati adalah kacang hijau.
3) Faktor lingkungan yang dianggap memengaruhi pertumbuhan adalah faktor
cahaya, suhu, air dan media tanah yang digunakan.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui bagamanakah proses perkecambahan pada biji kacang hijau
2) Mengetahui famemengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada biji kacang
hijau

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1) Memberikan pengetahuan tentang pengaruh media tanam terhadap perkembangan
dan perbedaan pada pertumbuhan biji kacang hijau
2) Menambah wawasan dan pengetahuan untuk pembaca tentang pengaruh media
tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau, sehingga dapat
menanam kacang hijau dengan media yang tepat.

1.6 Hipotesis Penelitian


1) Hipotesis alternif (Ha), adanya perbedaan jenis media tanam berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.
2) Hipotesis nol (H0), adanya perbedaan jenis media tanam tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertiaan Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya massa, ukuran dan volume dari sel yang
bersifat ireversibel. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu eksternal dan internal. Fsktor internal itu meliputi Gen dan Hormon
sedangkan faktor internal itu meliputi suhu, nutrisi, air, cahaya, kelembaban, dan
oksigen.
Pertumbuhan tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan yang
bersifat meristematis, contohnya pada ujung batang. Pada pembelahan tersebut dari
satu sel akan dihasilkan dua sel anakan. Sel-sel anakan tersebut mempunya sifat
genetik yang sama dengan induknya.

2.1.2 Pengertian Perkecambahan


Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke
atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan
kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat
bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus),
akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan plumula (pucuk
lembaga). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada
saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan
kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara
imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan
kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio
sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna

3
bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya
dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease.
Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim
tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.
Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon
terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh
memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah,
misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah
(Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan
yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan
oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atastanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam
tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea
mays), dan padi (Oryza sativa). (Lampiran 1)

2.1.3 Klasifikasi dan Morflologi Kacang Hijau


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
kurang lebih 60 hari. Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden
gram. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh hampir di seluruh
tempat di Indonesia , baik di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 500
meter dari permukaan laut (Astawan, 2005). Tanaman ini diklasifikasikan sebagai
berikut:
• Kingdom : Plantae • Class : Dicotyledoneae
• Subkingdom : Tracheobionta • Subclass : Rosidae
• Super divisi : Spermatophyta • Ordo : Rosales
• Divisi : Magnoliophyta • Famili : Papilionaceac
• Subdivisi : Angiospermae • Genus : Phaseolus

Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji. Tanaman kacang hijau berakar tunggang, batangnya
berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, berwarna

4
hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai
daun, kecuali daun pertama berupa sepasang daun yang berhadap-hadapan dan
masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak
dengan ketinggian 1 m. Cabangnya menyebar ke semua arah. Daun kacang hijau
tumbuh majemuk, terdiri dari anak daun disetiap tangkai.Helai daun berbentuk
oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak
daun berseling, tangkai daunnya lebih panjang dari daunnya sendiri. Bunga kacang
hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning
pucat, termasuk bunga hermaprodit atau berkelamin sempurna.Buah kacang hijau
berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm, setiap polong berisi 10-15 biji.
Polong berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul.
Polong muda berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi kecokelatan atau
kchitaman. Bijinya berbentuk bulat dengan bobot (berat) sebesar 0,5-0,8 mg,
berwarna hijau sampai hijau mengkilap (Purwono dan Hartono, 2005).

2.1.4 Pertumbuhan Primer dan Sekunder


Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan
titik tumbu primer. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat
dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
1) Daerah pembelahan sel, tedapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini
aktif membelah (meristematik).
2) Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel
di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3) Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang selnya berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan


kambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan
diameter bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan
gymnospermae. Aktifitas pembelahan kambium mengarah ke arah luar dan dalam.
Aktifitas kambium kedua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter
batang.

5
2.1.5 Faktor Pertumbuhan
1) Faktor Internal
A. Gen
Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.
Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan
berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan
satu- satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh.
Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh
dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan
kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak
sesuai, pertumbuban dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
B. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan
berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman ada beragam jenisnya, sebagai contoh:
• Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan,
pembelahan, dan diferensiasi sel.
• Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan
dan perkecambahan embrio.
• Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
• Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti
merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
• Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
• Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
• Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami
kerusakan jaringan.

6
2) Faktor Eksternal
A. Nutrisi
B. Cahaya Matahari
C. Air dan Kelembaban
D. Suhu
E. Media Tanah

2.1.6 Metabolisme
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi
kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolisme terdiri atas dua
proses yaitu anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis
senyawa-senyawa organik. Sedangkan katabolisme adalah proses penguraian dan
pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses
respirasi.Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang
sederhana maupun reaksi yang rumit. Atau dengan engertian lain, katabolisme
adalah pembentukan molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul
sederhana.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan data dari hasil
pengamatan yang dilakukan untuk menjelaskan hubungan antar variabel.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitan ini dilakukan di dua tempat, yaitu di Kecamatan Bendungan Hilir dan Kecamatan
Grogol, tepatnya di kediaman Hardiansyah Makarim dan Muhammad Alvan. Penelitian
dilaksanakan selama satu minggu, dimulai dari tanggal 23 Januari 2022 dan berakhir pada
tanggal 30 Januari 2022.

3.3 Variabel Penelitian


Lebih spesifik, indikator yang digunakan terdiri dari variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel terkendali.
1) Variabel Bebas
• Kapas
• Tanah
• Tanah dan Pupuk
2) Variabel Terikat
• Panjang batang kecambah
• Warna daun
• Keadaan batang
3) Variabel Terkendali
• Jenis tanaman (kacang hijau)
• Air
• Sinar matahari
• Waktu penanaman
• Tempat/wadah objek penelitian
• Kualitas biji kacang hijau

8
3.4 Rancangan Penelitian
Percobaan I : Biji kacang hijau ditanam pada media kapas
Percobaan II : Biji kcang hijau ditanam pada media tanah
Percobaan III : Biji kacang hijau ditanam pada media tanah dan pupuk

3.5 Metode Pengumpulan Data


Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada perkembangan dan pertumbuhan
biji kacang hijau pada berbagai media tanam selama 14 hari. Data yang telah kami peroleh
tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu mencari rata-rata tinggi pertumbuhan
kacang hijau dari hari ke hari dengan berbagai media tanam. Kemudian, data tersebut akan
dibuat grafik dan dibandingkan untuk dianalisis.

3.6 Instrumen Penelitian


1) Alat-alat
• Tiga buah wadah • Pulpen
• Penggaris • Kamera

2) Bahan-bahan
• Biji kacang hijau • Kapas
• Tanah • Air
• Pupuk

3.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian


1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Rendam biji kacang hijau semalaman
3) Pada gelas I, masukkan gumpalan kapas yang telah diberi air
4) Pada gelas II, masukkan tanah
5) Pada gelas III, masukkan tanah dan pupuk
6) Masukkan tiga buah biji kacang hijau pada setiap wadah
7) Letakkan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rpat dengan kacang yang lain
8) Simpan wadah pada tempat yang terkena sinar matahari yang cukup
9) Amati dan catat lalu dokumentasi hasil pengamatan setiap hari

9
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data

Tabel Pengamatan
Hari Tanggal Hal, Media Tanam
ke- dan Waktu Kapas Tanah Tanah dan Pupuk
1 23 Januari TB - 0,7 1
2022 PD - - -
Ket. Belum ada daun Batang mulai Batang sudah ada,
maupun batang keluar daun belum tumbuh
2 24 Januari TB 0,2 1,7 2
2022 PD - - -
Ket. Batang sudah Batang mulai Daun belum ada dan
mulai keluar memanjang batang bertambah
panjang
3 25 Januari TB 1,5 9 10
2022 PD - 1,6 1,8
Ket. Sudah mulai Batang memanjang Batang semakin
berdiri dan dan daun mulai memanjang dan daun
menjalar tumbuh mulai tumbuh
4 26 Januari TB 11,5 15 16
2022 PD 1,5 2 2
Ket. Sudah tinggi dan Batang dan daun Batang dan daun
daun mulai bertambah panjang bertambah panjang
tumbuh
5 27 Januari TB 16 20 21
2022 PD 2 2,3 2,5
Ket. Batang dan daun Batang dan daun Batang dan daun
bertambah bertambah panjang bertambah panjang
panjang

6 TB 19 26 26

10
28 Januari PD 2,3 2,7 2,8
2022 Ket. Batang dan daun Batang dan daun Batang dan daun
bertambah bertambah panjang bertambah panjang
panjang
7 29 Januari TB 24 30 32
2022 PD 2,8 3 3,1
Ket. Batang dan daun Batang dan daun Batang dan daun
bertambah bertambah panjang bertambah panjang
panjang

* TB: Tinggi Batang (cm) Ket: Keterangan


PB: Panjang Daun

Tinggi Batang
35
30
25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Media Kapas Media Tanah Media Tanah + Pupuk

Grafik 4.1. Tinggi batang (cm), diolah.

Panjang Daun
4

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
-1

Media Kapas Media Tanah Media Tanah + Pupuk

Grafik 4.2 Panjang Daun (cm), diolah

11
4.2 Interpretasi Data
Dari data diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau pada media
tanah lebih cepat dibandingkan dengan media kapas dan tanah dengan pupuk. Maka urutan
media dari yang tercepat adalah Tanah > Kapas > Tanah dengan Pupuk
Dari adanya perbedaan antara media Kapas, Tanah, dan Tanah dengan Pupuk,
disimpulkan bahwa ada faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut, diantaranya
mungkin kelembapan, suhu, kepadatan tanah, dan intensitas cahaya yang berbeda di
masing masing tempat

4.3 Pembahasan
Perkecambahan kacang hijau termasuk tipe perkecambahan epigeal karena
kotiledonnya terletak diatas permukaan tanah yang setiap harinya akan terus naik seiring
dengan bertumbuhnya batang tanaman yang semakin tinggi.
Proses pertumbuhan kacang hijau diawali dengan proses imbisisi > biji kecambah >
kacang hijau muda > kacang hijau dewasa. proses pertumbuhan tanaman diawali dari biji
yang mengalami proses imbisisi. Pada proses imbisisi, air akan masuk ke dalam biji untuk
mengaktifkan metabolisme dalam biji yang sedang pada keadaan dormansi. Enzim dalam
biji akan aktif dan mensintesisi cadangan makanan. meningkatnya aktivitas enzim dan
adanya cadangan makanan serta energi menyebabkan terjadinya perkecambahan.
perkembangan biji berasal dari pembuahan yang terjadi pada bakal biji, kemudian menjadi
embrio serta cadangan makanan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di media kapas, tanah, dan tanah yang diberi
pupuk. Hal ini menunjukkan bahwa media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
Dengan penelitian ini, dapat diketahui bahwa daya intermolekul dan tekstur setiap
media tanam berbeda. Hal itulah yang membuat pengaruh terhadap perkecambahan. Daya
intermolekul yang dimiliki tanah sangat kecil. Sehingga molekul molekulnya yang rapat
membuat air sulit diserap oleh biji. Sedangkan di kapas, molekul molekulnya renggang
sehingga biji dapat menyerap lebih mudah. Alasan mengapa pertumbuhan di kapas lebih
lambat dari tanah karena pada media tanah mengandung unsur hara.

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, kami menyimpulkan bahwa
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dimulai dari
tumbuhnya akar, batang, dan kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu
yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, akar tumbuh lebih dulu dan lebih panjang
dibanding akar dan daun.
2) Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu dipengaruhi oleh
media tanam yang digunakan. Tanah dengan pupukmerupakan media yang paling
baik dari ketiga media tanam yang kami uji, karena biji kacang hijau di media tanah
dan pupuk yang memiliki kecepatan pertumbuhan yang signifikan.

5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan, sebaiknya dilakukan di tempat yang sekiranya tidak ada
sesuatu yang menggangg, seperti hama tanaman dan hewan, sehingga percobaan akan
lebih aman dan optimal.
Dalam mengukur tinggi kecampah, harus dilakukan secara teliti. Dalam melakukan
percobaan, hendaknya memerhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan
memperhatikan kondisi lingkungan sekitar yang sesuai untuk melakukan percobaan,
sehingga hasil yang diperoleh akan valid, baik, dan optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Idel. Antoni, dkk,. Pintar Biologi Untuk SMP Kelas 1,2,3. Surabaya: Gitamedia Press.

Primagama. (2007). Panduan Belajar Kelas IX. Yogyakarta: Primagama

Srikini, Suharno, dkk,. (2006). Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Mc. Penerbit Erlangga.

Diyah, Ayulina, dkk,. (2011). BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1.
Jakarta: Esis

Rahmawati, Dewi. (2013). Laporan Praktikum Kacang Hijau.

L-1
LAMPIRAN

Lampiran 1. Ilustrasi tipe perkecambahan

Lampiran 2. Foto/dokumentasi pengamatan

Hari Media Tanam

Kapas Tanah Tanah dan Pupuk

L-2
2

L-2
5

L-2

Anda mungkin juga menyukai