Disusun oleh:
1. Adinda Azhara
2. Angger Adiwiguna
3. Azila Munawaroh P
4. Hans Timotius J.S
5. M. Tegar Febriano
6. Naufadilla Andina
Kelompok : 3
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh Derajat Keasaman pH
Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau”. Penulisan laporan ini adalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pH terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Kami menyadari laporan ini masih banyak
kekurangan, baik teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan penelitian ini. Kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberi bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal’Alamiin.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………… 1
1.4 Hipotesis……………………………………………………………………………….. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………… 2
2.1 Perkecambahan dan Pertumbuhan...............2
2.2 Kacang Hijau.............4
2.2.1 Akar Kacang Hijau.................4
2.2.2 Batang Kacang Hijau.........5
2.2.3 Bunga dan Biji Kacang Hijau.........5
2.2.4 Buah Kacang Hijau..........5
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………… 6
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..........6
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………….. 6
3.3 Cara Kerja………………………………………………………………. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………. 7
4.1 Hasil Pengamatan………………………………………………………. 7
4.2 Pembahasan……………………………………………………………. 7
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….. 9
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………… 9
5.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA.......10
LAMPIRAN.......11
BIODATA PENULIS.........13
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
pH sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Perkecambahan Epigeal
Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas permukaan
tanah. Hal ini dikarenakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas batang di bawah
kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan
tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae, contoh pada kacang hijau dan
kacang kedelai.
2. Perkecambahan Hipogeal
Ciri utama tipe perkecambahan hipogeal ditandai dengan tertinggalnya kotiledon di dalam tanah.
Pada perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami pemanjangan adalah ruas batang di atas
kotiledon atau disebut epikotil sehingga bakal daun atau plumula menembus tanah dan kotiledon
tetap di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi pada biji tumbuhan Monocotyledoneae,
contohnya pada jagung dan padi, serta beberapa jenis tumbuhan Dicotyledoneae, contohnya
kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya, tumbuhan mengalami
pola-pola pertumbuhan seperti berikut :
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal. Pada
peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yang mengakibatkan akar dan batang
tumbuh memanjang. Meristem apikal terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Meristem
apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan, pemanjangan (elongasi), dan
diferensiasi.
2
a. Pertumbuhan Primer pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk
sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah
pertumbuhan yaitu tudung akar (kaliptra), meristem, daerah pemanjangan sel, dan daerah
diferensiasi.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan
meristem sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar
bertambah besar. Ada dua macam meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan kambium
gabus.
Kambium vaskuler terletak di antara xilem floem. Aktivitas kambium ini mengakibatkan
pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk
floem.pertumbuhan ke arah dalam lebih besar sehingga xilem yang dihasilkan lebih yebal dari
pada floem. Pembentukan xilem dan floem dipengaruhinoleh musim. Pada musim hujan, lapisan
yang terbentuk lebih tebal dari pada musim kemarau. Perbedaan pertumbuhan ini mengakibatkan
terbentuknya lingkaran tahun.
Kambium gabus merupakan jaringan pelindung yang mengganti fungsi jaringanepidermis
yang rusak/mati. Pada lapisan peridimis jaringan kambium gabus terdapat felogen yang bersifat
meristematis. Aktivitas falogen mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk
feloderma dan ke arah luar membentuk felem.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
a. Faktor Intraseluler
Faktor intraseluler terdapat di dalam sel tumbuhan, contohnya gen. Gen merupakan kode genetik
yang akan diterjemahkan menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagai pembentuk enzim yang
memengaruhi reaksi metabolisme.
b. Faktor Interseluler
Faktor interseluler yang dilepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan
yaitu hormon. Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon. Bebrapa fitohormon pada tumbuhan
3
yaitu : Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam Absisat, Asam Traumalin (Hormon Luka),
dan Kalin.
2. Faktor Eksternal
1). Air
Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena air termasuk senyawa utama yang sangat penting bagi
tumbuhan untuk melakukan berbagai fungsi.
2). Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis. Cahaya
juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan
meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). meskipun demikian,
intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh kurang atau berlebihan.
3). Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan air dan
unsur hara meningkat.
4). Nutriea
Tumbuhan memerlukan nutriea sebagai sumber energi dan sintesis berbagai komponen sel.
Apabila kekurangan nutriea maka tumbuhan akan mengalami difisiensi (menghambat
pertumbuhan dan mengakibatkan kematian).
5). Suhu
Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan
baik. Suhu berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
6). Oksigen
Oksigen diperlukan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat
memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Jika kekurangan oksigem maka tumbuhan akan mati.
7). Nilai pH (Tingkat Keasaman)
Nilai pH dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini karena pH
menentukan kemampuan tumbuhan dalam mengambil unsur hara dalam tanah. Jika pH tidak
sesuai, tanaman dapat mengalami keracunan.
4
tanaman suku legume pada umumnya, tanaman kacang hijau bersimbiosis mutualisme dengan
bakteri penambat N di udara, yaitu Rhizobium sp.
Rhizobium sp. mendapatkan tempat tinggal (inang) dan sumber makanan pada tanaman
kacang hijau, dan sebagai timbal baliknya tanaman kacang hijau mendapat asupan unsur hara
Nitrogen tambahan dari Rhizobium sp.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat :
Bahan :
1. Biji kacang hijau
2. Air dengan pH yang berbeda-beda
Asam : Air Jeruk ber pH 5,9
Netral : Air mineral ber pH 7,9
Basa : Air Sabun ber pH 10,5
3. Tanah
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2 2,5 cm 3,3 cm 0 cm
3 3,8 cm 4,8 cm 0 cm
4 5,4 cm 6,5 cm 0 cm
5 6,7 cm 8,3 cm 0 cm
6 8 cm 10,1 cm 0 cm
7 9,3 cm 11,8 cm 0 cm
4.2 Pembahasan
Hari ke-1
Pada wadah air jeruk dengan pH 5,9 kecambah kacang hijau tumbuh 1,2 cm. Sedangkan pada
wadah air mineral dengan pH 7,9 kecambah kacang hijau tumbuh 1,7 cm. Dan pada wadah air
sabun dengan pH 10,5 kecambah belum tumbuh.
Hari Ke-2
Pada wadah air jeruk dengan pH 5,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 2,5 cm. Sedangkan
pada wadah air mineral dengan pH 7,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 3,3 cm. Dan
pada wadah air sabun dengan pH 10,5 kecambah masih belum tumbuh.
7
Hari Ke-3
Pada wadah air jeruk dengan pH 5,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 3,8 cm. Sedangkan
pada wadah air mineral dengan pH 7,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 4,8 cm. Dan
pada wadah air sabun dengan pH 10,5 kecambah belum tumbuh.
Hari Ke-4
Pada wadah air jeruk dengan pH 5,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 5,4 cm. Sedangkan
pada wadah air mineral dengan pH 7,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 6,5 cm. Dan
pada wadah air sabun dengan pH 10,5 kecambah tidak tumbuh.
Hari Ke-5
Pada wadah air jeruk dengan pH 5,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 6,7 cm. Sedangkan
pada wadah air mineral dengan pH 7,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 8,3 cm. Dan
pada wadah air sabun dengan pH 10,5 kecambah tidak tumbuh.
Hari Ke-6
Pada wadah air jeruk dengan pH 5,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 8 cm. Sedangkan
pada wadah air mineral dengan pH 7,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 10,1 cm. Dan
pada wadah air sabun dengan pH 10,5 kecambah tidak tumbuh.
Hari Ke-7
Pada wadah air jeruk dengan pH 5,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 9,3 cm. Sedangkan
pada wadah air mineral dengan pH 7,9 kecambah kacang hijau tumbuh menjadi 11,8 cm. Dan
pada wadah air sabun dengan pH 10,5 kecambah tidak tumbuh.
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari data diatas, dapat kita lihat simpulkan bahwa pH memang sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dari data di atas juga, dapat disimpulkan
bahwa kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat tumbuh pada media yang mempunyai pH
netral. Itu dapat dilihat dari kecambah yang tumbuh pada media yang mempunyai pH netral
dibandingkan dengan kecambah pada media dengan pH asam dan basa yang sama sekali tidak
tumbuh kecambah.
5.2 Saran
Jika ingin menanam kacang hijau sebaiknya pada media yang mempunyai pH netral,
karena pada pH netral ini kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat tumbuh. Dalam
membuat laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan untuk itu kami mohon kritik dan
sarannya yang membangun bagi kesuksesan kami yang akan mendatang.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://oktavianipratama.wordpress.com/laporan-kuliah/praktikum-ipa-1-3/pengaruh-faktor-
eksternal-ph-air-terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-kacang-hijau/
http://pengertiantanaman.blogspot.com/
10
LAMPIRAN
11
12
BIODATA PENULIS
Kelompok : 3
Anggota :
a. Adinda Azhara
b. Angger Adiwiguna
c. Azila Munawaroh P
d. Hans Timotius J.S
e. M. Tegar Febriano
f. Naufadilla Andina
13