Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum yang berjudul
“Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau”.
Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pH
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Kami menyadari laporan
ini masih banyak kekurangan, baik teknis penulisan maupun materi. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini. Kami berharap semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberi bantuan dan
dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal’Alamiin.

Poso, 28 Agustus 2017

Kelompok 1

ii
Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................................... I
Daftar isi............................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
1.1 latar belakang............................................................................................................... 1
1.2 rumusan masalah.......................................................................................................... 1
1.3 tujuan penelitian........................................................................................................... 2
1.4 manfaat penulisan........................................................................................................ 2
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Dasar Teori ..............…................................................................................................. 3
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan ............................ 5
2.3 Kacang Hijau ................................................................................................................ 7
Bab III Metode Penelitian
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................. 8
3.2 Waktu dan tempat ......................................................................................................... 8
3.3 Cara Kerja .................................................................................................................... 8
3.4 Cara Pengambilan Data ................................................................................................ 9
Bab IV Hasil Dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan ......................................................................................................... 10
4.2 Analisis Hasil Penelitian .............................................................................................. 13
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 14
5.2 Saran ............................................................................................................................ 14
Daftar pustaka .................................................................................................................... 15
Lampiran ............................................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas
kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada
tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti oleh
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan
proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui
bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi pada kecambah yang
diberikan faktor faktor perkecambahan.

Dalam melangsungkan pertumbuhan, selain membutuhkan cahaya dan air,


tumbuhan juga membutuhkan faktor lain, salah satunya pH tanah atau media tempat
tanaman itu tumbuh. Sebagai makhluk hidup, kita perlu belajar untuk mengetahui
peranan pH terhadap perkembangan tumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh pH terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau?

ii
2. Berapakah pH yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau?
3. Adakah perbedaan respon perkecambahan biji kacang hijau antara tidak diberi
cuka, diberi cuka 5%, dan diberi cuka 2,5%?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari dan mengetahui pengaruh pH terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
2. Mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan kacang hijau pada
media yang memiliki pH berbeda.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Memudahkan siswa dalam memahami materi pertumbuhan
danperkembangan tumbuhan.
2. Mengetahui factor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
3. Melatih siswa dalam menyusun laporan penelitian dengan baik dan benar.
4. Melatih siswa untuk lebih kreatif dalam melaksanakan penelitian.

ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan
perkecambahan biji. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil)
dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi.
Masuknya air ke biji melalui proses imbibisi. Air yang masuk akan memacu embrio
dalam biji untuk melepaskan hormon giberelin. Hormon ini mendorong pelepasan
enzim yang berfungsi menghidrolisis makanan cadangan sehingga terbentuk
energi. Energi ini digunakan untuk proses awal pertumbuhan dan perkembangan
embrio dalam biji. Struktur yang pertama muncul dan menyobek selaput biji adalah
radikula. Radikula merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari
hipokotil. Selanjutnya, pada bagian ujung sebelah atas tumbuh epikotil (calon
batang).
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe
perkecambahan, yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.
1. Perkecambahan Epigeal
Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke
atas permukaan tanah. Hal ini dikarenakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil
yaitu ruas batang di bawah kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong
ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman
Dicotyledoneae, contoh pada kacang hijau dan kacang kedelai.

ii
2. Perkecambahan Hipogeal
Ciri utama tipe perkecambahan hipogeal ditandai dengan tertinggalnya kotiledon
di dalam tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami
pemanjangan adalah ruas batang di atas kotiledon atau disebut epikotil sehingga
bakal daun atau plumula menembus tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah.
Perkecambahan hipogeal terjadi pada biji tumbuhan Monocotyledoneae, contohnya
pada jagung dan padi, serta beberapa jenis tumbuhan Dicotyledoneae, contohnya
kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya,
tumbuhan mengalami pola-pola pertumbuhan seperti berikut :
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas
meristem apikal. Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel
yang mengakibatkan akar dan batang tumbuh memanjang. Meristem apikal terdapat
pada ujung batang dan ujung akar. Meristem apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu
daerah pembelahan, pemanjangan (elongasi), dan diferensiasi.
1. Pertumbuhan Primer pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya
membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda,
terdapat empat daerah pertumbuhan yaitu tudungb akar (kaliptra), meristem,
daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi.
2. Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah
pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah deferensiasi.
Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa
membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup,
ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat
pendek. Pertumbuhan, pembelahan,dan pemanjangan sel terjadi di dalam
internodus.
3. Pertumbuhan Sekunder

ii
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada
jaringan meristem sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan
diameter batang dan akar bertambah besar. Ada dua macam meristem
lateral, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus.
Kambium vaskuler terletak di antara xilem floem. Aktivitas kambium ini
mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar
membentuk floem.pertumbuhan ke arah dalam lebih besar sehingga xilem yang
dihasilkan lebih yebal dari pada floem. Pembentukan xilem dan floem
dipengaruhinoleh musim. Pada musim hujan, lapisan yang terbentuk lebih tebal dari
pada musim kemarau. Perbedaan pertumbuhan ini mengakibatkan terbentuknya
lingkaran tahun.
Kambium gabus merupakan jaringan pelindung yang mengganti fungsi
jaringanepidermis yang rusak/mati. Pada lapisan peridimis jaringan kambium
gabus terdapat felogen yang bersifat meristematis. Aktivitas falogen
mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk feloderma dan ke arah
luar membentuk felem.

2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
2. Faktor Intraseluler
Faktor intraseluler terdapat di dalam sel tumbuhan, contohnya gen. Gen
merupakan kode genetik yang akan diterjemahkan menjadi protein tertentu
yang berfungsi sebagai pembentuk enzim yang memengaruhi reaksi
metabolisme.
3. Faktor Interseluler

ii
Faktor interseluler yang dilepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan yaitu hormon. Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon.
Bebrapa fitohormon pada tumbuhan yaitu : Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas
Etilen, Asam Absisat, Asam Traumalin (Hormon Luka), dan Kalin.
4. Faktor Eksternal
1) Air
Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena air termasuk senyawa utama yang
sangat penting bagi tumbuhan untuk melakukan berbagai fungsi.
2) Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses
fotosintesis. Cahaya juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan.
Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya
dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). meskipun demikian,
intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh kurang atau
berlebihan.
3) Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi
sehingga penyerapan air dan unsur hara meningkat.
4) Nutriea
Tumbuhan memerlukan nutriea sebagi sumber energi dan sintesis berbagai
komponen sel. Apabila kekurangan nutriea maka tumbuhan akan
mengalami difisiensi (menghambat pertumbuhan dan mengakibatkan
kematian).
5) Suhu
Pada umumnya, tumbuhan mebutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik. Suhu berpengaruh terhadap proses fotosintesis,
respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
6) Oksigen
Oksigen diperlukan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut,
tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Jika
kekurangan oksigem maka tumbuhan akan mati.

ii
7) Nilai pH (Tingkat Keasaman)
Nilai pH dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Hal ini karena pH menentukan kemampuan tumbuhan dalam mengambil
unsur hara dalam tanah. Jika pH tidak sesuai, tanaman dapat mengalami
keracunan.

2.3 Kacang Hijau


1) Akar Kacang Hijau
Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran kacang hijau
dibagi menjadi dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites mempunyai
banyak cabang akar pada permukaan dan tipe pertumbuhannya menyebar.
Sementara xerophites memiliki akar cabang lebih sedikit memanjang ke arah
bawah. Sistem perakaran tanaman kacang hijau bercabang-cabang banyak dan
dalam akarnya membentuk bintik-bintik yang disebut nodula akar. Seperti tanaman
suku legume pada umumnya, tanaman kacang hijau bersimbiosis mutualisme
dengan bakteri penambat N di udara, yaitu Rhizobium sp.
2) Batang Kacang Hijau
Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya
kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang
menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun
yang berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang
hijau tumbuh tegak dengan ketinggian 1 m, cabang menyebar ke semua arah. Daun
kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai.
Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung tua, letak daun berselip. Tangkai
daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri.
3) Bunga dan Biji Kacang Hijau
Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning
kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau

ii
berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada
pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari akan layu.
Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap
polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih
dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah itu
berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-
rambut pendek atau berbulu.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat merupakan benda yang digunakan untuk melakukan percobaan. Sementaraitu,
bahan merupakan benda atau zat yang dibutuhkan dalam suatu percobaan.
1. ALAT
a) 3 buah piring ukuran sedang
b) Gelas ukur
c) Pipet tetes
d) Tabung reaksi
e) Penggaris
f) Alat tulis
g) Kertas label
2. BAHAN
a) Biji kacang hijau
b) Kapas sebagai media
c) Air
d) Asam cuka 5% dan 2,5%
e) Kertas pH meter untuk mengukur derajat keasaman

ii
3.2 Waktu dan Tempat
 Waktu : Dimulai hari Rabu, 26 Juli – Rabu, 09 Agustus 2017
 Lama penelitian : 14 hari
 Tempat : Sekolah, tepatnya ruangan kelas XII IPA 4

3.3 Cara kerja


1. Siapkan 3 buah piring.
2. Berilah label pada setiap mangkuk (label 1,2,dan 3).
3. Letakkan kapas secukupnya secara merata.
4. Siram kapas dengan larutan yang berbeda. Mangkuk 1 disiram 60 mL air
tanpa campuran asam cuka, mangkuk 2 disiram 60 mL larutan cuka 5%, dan
mangkuk 3 disiram 60 mL larutan cuka 2,5%.
5. Setelah itu letakkan masing-masing 7 biji kacang hijau yang sudah
mengalami imbibasi di atas kapas pada ketiga piring. Ukur pH media pada
setiap piring menggunakan pH meter.
6. Lakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah yang sama.
7. Lakuakan pengamatan harian selama 7 hari untuk mengamati
perkecambahan biji, dan 7 hari berikutnya untuk mengamati pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau.

3.4 Cara Pengambilan data


Data diperoleh dari hasil eksperimen atau hasil percobaan.
a) Data Kualitatif
Morfologi tanaman kacang hijau. Berupa morfologi akar kacang hijau, morfologi
batang dan daun kacang hijau, dan morfologi bunga dan biji kacang hijau.
b) Data Kualitatif
Hasil pengukuran tinggi batang kacang hijau dan jumlah daun kacang hijau.

ii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1, perkecambahan biji kacang hijau
Biji Biji berkecambah pada hari ke-
Kelompok kacang
1 2 3 4 5 6 7
hijau
1       
2       
3       
Piring 1 4       
5       
6       
7    - - - -
1 - - - - - - -
2 - - - - - - -
Piring 2 3 - - - - - - -
4 - - - - - - -
5 - - - - - - -

ii
6 - - - - - - -
7 - - - - - - -
1 - - - - - - -
2 - - - - - - -
3 - - - - - - -
Piring 3 4 - - - - - - -
5 - - - - - - -
6 - - - - - - -
7 - - - - - - -
Tabel 2, Pertumbuhan Tanaman Kacang hijau
Rata-rata Panjang Akar, Panjang Daun, Panjang Batang dan jumlah
Hal
daun
yang
Piring 1 pada hari ke-
Diamati
8 9 10 11 12 13 14
Panjang
0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Akar
Panjang
0,1 0,1 0,2 0,2 0,1 0,2 0,4
Daun
Panjang
0,1 0,4 0,5 0,5 0,3 0,8 0,5
Batang
Jumlah
2 2 2 2 2 2 2
Daun

Rata-rata Panjang Akar, Panjang Daun, Panjang Batang dan


Hal
jumlah daun
yang
Piring 2 pada hari ke-
Diamati
8 9 10 11 12 13 14
Panjang
- - - - - - -
Akar

ii
Panjang
- - - - - - -
Daun
Panjang
- - - - - - -
Batang
Jumlah
- - - - - - -
Daun

Rata-rata Panjang Akar, Panjang Daun, Panjang Batang dan


Hal
jumlah daun
yang
Piring 3 pada hari ke-
Diamati
8 9 10 11 12 13 14
Panjang
- - - - - - -
Akar
Panjang
- - - - - - -
Daun
Panjang
- - - - - - -
Batang
Jumlah
- - - - - - -
Daun

Tabel 3, Perkembangan Tanaman Kacang Hijau


Deskripsi
Hal yang Diamati
Piring 1 Piring 2 Piring 3
Warna Daun Hijau - -
Warna Batang Putih Kecoklatan - -
Keadaan Daun Rata - -
Keadaan Batang Roboh - -

ii
Keadaan Akar Meruncing - -
Keadaan
Hidup Mati Mati
Tanaman

4.2 Analisis Hasil Penelitian


Analisis hasil penelitianVaribel dan Hipotesis
a. Variabel terikat: Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
b. Variabel bebas: Tingkat keasaman (pH) media tanam
c. Variabel kontrol: Air, media tanam (kapas), biji kacang hijau
pH media tanam sangatlah menentukan pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau, pH tanah yang optimal bagi kebanyakan tanaman adalah 5,6-7. Pada
media tanam dengan pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan
tanaman menjadi terhambat. Bila pH lebih rendah dari 4 pada umumya akan
berdampak secara fisik merusak system perakaran terutama akar-akar muda,
sehingga tumbuhan menjadi mati. Setelah kami analisis piring 2 dan 3 mengalami
kegagalan dalam pertumbuhan karena kami ukur dengan kertas lakmus masing-
masing pH cuka pada piring 2 dan 3 adalah 2 dan 1.

ii
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari data diatas, dapat kita lihat simpulkan bahwa pH memang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. kecambah
kacang hijau lebih mudah dan cepat tumbuh pada media yang mempunyai pH
netral. Itu dapat dilihat dari banyaknya kecambah yang tumbuh pada media yang
mempunyai pH netral dibandingkan dengan kecambah pada media dengan pH 2
dan 1 tidak tumbuh sama sekali kecambah. Karena tumbuhan yang ada pada media
asam akan mati karena tumbuhan keracunan oleh asam.

5.2 Saran
Jika ingin menanam kacang hijau sebaiknya pada media yang mempunyai pH
netral, karena pada pH netral ini kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat
tumbuh.
Dalam membuat laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan untuk
itu kami mohon kritik dan sarannya yang membangun bagi kesuksesan kami yang
akan mendatang.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh ph terhadap pertumbuhan dang perkembangan


(https://tugassekolah2016.wordpress.com/2016/09/19/laporan-praktikum-biologi-
pengaruh-derajat-keasaman-ph-terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-
kacang-hijau/ diakses tanggal 15 agustus 2017)
Contoh laporan praktikum
(http://duniailmudancerita.blogspot.co.id/2015/08/laporan-praktikum-pengaruh-
ph-terhadap_31.html diakses tanggal 15 Agustus 2017)

ii
ii

Anda mungkin juga menyukai