DISUSUN OLEH :
Nama : Indri Tri Wanti
Kelas :
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa laporan ilmiah ini masih jauh dari kata
“sempurna”. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan laporan ilmiah kami yang akan datang. Semoga laporan ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI…….………………………………………………………….......................
…..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….
……….1
A. Latar Belakang Penelitian…………...…………………………………………….……..…1
B. Tujuan Penelitian...…………………...………………………………………………...
…...1
C. Rumusan Masalah…..
……………………………………………………………………….1
D. Manfaat
Penelitian…………………………………………………………………………..1
BABII II TINJAU PUSTAKA……….
……………………………………………………….2
1. Fase-Fase Pertumbuhan………………………………….
…………………………………..2
2.Tipe-Tipe Perkecambahan………………………………………..
…………………………..2
3.Pola-Pola
Pertumbuhan……………………………………………………………………....2
4.Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan……...
……………….3
BAB III METODE PENELITIAN…………………….…………..
………………………...5
BAB IV HASIL PERCOBAAN…….………………….…………..
………………………...6
BAB V KESIMPULAN……………..………………….…………..………………………...8
DAFTAR PUSTAKA………...
……………………………………………………………….9
LAMPIRAN…………………………….……………….…………..……………………....10
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan jika dipengaruhi
intensitas cahaya.
C. MANFAAT PENELITIAN
Mendapatkan wawasan tambahan mengenai pengaruh ketersediaan cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Adakah pengaruh ketersediaan cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung?
2. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. FASE-FASE PERTUMBUHAN
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa suatu tumbuh-tumbuhan dapat
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya
ukuran (di antaranya volume, massa, dan tinggi) pada makhluk
hidup. Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan,
menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Adapun tahapan atau fase-fase
pertumbuhan suatu tumbuhan sebagai berikut:
a. Fase Log, yaitu fase di mana tumbuhan tumbuh dengan cepat dengan sel-sel
yang terus aktif membelah.
b. Fase Eksponensial, yaitu fase di mana pertumbuhan mencapai maksimum, sel-sel aktif
membelah dan mengalami elongasi.
c. Fase Perumbuhan Lambat, yaitu fase di mana pertumbuhan konstan atau melambat.
d. Fase Stasioner, yaitu fase di mana pertumbuhan terhenti atau nol dan ukuran tumbuhan
sudah tidak mengalami perubahan.
e. Fase Kematian, yaitu fase di mana tumbuhan mengalami penuaan.
2. TIPE-TIPE PERKECAMBAHAN
Berdasarkan letak kotiledonnya pada saat perkecambahan, ada dua tipe
perkecambahan yaitu:
a. Perkecambahan Epigeal, yaitu perkecambahan yang terjadi pada tumbuhan
Dicotyledoneae yang di mana terjadi perpanjangan ruas batang di bawah daun
lembaga atau hipokotil. Akibatnya kotiledon dan plumula terdorong kepermukaan
tanah.
b. Perkecambahan Hipogeal, yaitu perkecambahan yang terjadi pada tumbuhan
Monocotyledoneae yang di mana terjadi perpanjangan ruas batang teratas (epikotil).
Akibatnya plumulamenembus kulit biji dan muncul ke permukaan tanah,
tetapi kotiledon tetap berada di bawah permukaantanah.
3. POLA-POLA PERTUMBUHAN
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya,
tumbuhan mengalami pola-pola petumbuhan seperti berikut:
a. Pertumbuhan Primer, yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal.
Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yangmengakibatkan
akardan batang tumbuh memanjang.
b. Pertumbuhan Sekunder, yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas pembelahan
mitosis pada jaringan meristem sekunder sehingga mengakibatkan diameter batang
dan akar bertambah besar.
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Faktor Internal:
a. Faktor Intraseluler, yaitu faktor yang berasal dari dalam sel seperti gen.
b. Faktor Interseluler, yaitu faktor yang berupa hormon (fitohormon).
Faktor Eksternal:
a) Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat penting berfungsi sebagai berikut:
a. Sebagai pelarut universal;
b. Menentukan laju fotosintesis;
c. Membantu proses perkecambahan biji;
d. Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis;
e. Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesis.
b) Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis.
Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin. Meskipun demikian, intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh lebih
ataupun kurang. Jika cahaya yang diterima berlebihan, dapat merusak auksin dan klorofil
sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman. Sebaliknya, jika tanaman yang
kekurangan cahaya dapat mengalami etiolasi.
Etiolasi merupakan peristiwa tumbuhan yang dapat tumbuh dengan cepat di tempat yang
gelap. Ciri-ciri tanaman yang
mengalami etiolasi adalah sebagai berikut:
a). Tanaman berwarna pucat;
b). Batang bersifat lemah dan kurus;
c). Batang memanjang lebih cepat;
d). Daun tidak berkembang akibat kekurangan klorofil.
c) Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan
air dan unsur hara meningkat. Keaadaan ini memacu pertumbuhan tanaman. Tanah dengan
kelembapan cukup dapat meningkatkan penyerapan air sehingga mampu mempercepat
pertumbuhan tanaman dan membantu perkecambahan biji.
d) Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien sebagai sumber energy dan sintesis berbagai komponen sel.
Nutrien tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
1) Makronutrien (unsur makro), merupakan unsur-unsur mineral
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur-unsur tersebut
meliputi karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), fosfor (P),
kalium (K), nitrogen (N), sulfur (S), kalsium (Ca), dan
magnesium (Mg).
2). Mikronutrien (unsur mikro), merupakan unur-unsur mineral
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Elemen-elemen tersebut
meliputi besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), molybdenum
(Mo), seng (Zn), tembaga (Cu), dan klor (Cl).
Tumbuhan yang kekurangan nutrien dapat mengalami defisiensi. Defisiensi dapat
mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat jika berkelanjutan akan
menyebabkan kematian.Pada umumnya, tumbuhan mendapatkan nutrien dari dalam
tanah.Akan tetapi, ada pula tumbuhan yang mendapatkannya dari serangga yang terjerat di
perangkapnya.Tumbuhan jenis ini disebut insektivora seperti kantong semar (Nepenthes).
e) Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, yang
disebut suhu optimum. Suhu optimum bagi tumbuhan berkisar 10oC – 38oC. suhu
berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
f) Oksigen
Oksigen dibutuhkan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat
memeroleh energi untuk pertumbuhannya.
g) Nilai pH (Tingkat keasaman)
Nilai pH yang dimaksud adalah pH tanah.Nilai pH dapat menentukan kemampuan
tumbuhan dalam mengambil unsur hara dari dalam tanah. Jika nilai pH tidak sesuai maka
tanaman akan dapat mengalami keracunan.
5. HIPOTESIS
Hipotesis mengenai penelitian ini adalah bahwa cahaya dapat memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yang di mana tumbuhan yang tidak terkena
cahaya akan jauh lebih cepat tumbuh dibandingkan tumbuhan yang cukup cahaya.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Alat:
a) Dua buah polybag berukuran besar;
b) Tanah;
c) Air;
d) Penggaris;
e) Alat tulis.
2. Bahan:
Bahan yang digunakan enam biji jagung dengan ukuran dan berat yang hampir sama
yang diletakkan di polybag, yang di mana satu polybag berisi tiga biji jagung.
1. TEMPAT TERANG
a) Tabel Pertumbuhan
Pertumbuhan (cm)
Hari Ke- I II III
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0 0 0
4 0 0 0
5 0 0 0
6 0 4,7 0
7 0 8 0
b) Tabel Perkembangan
Hari Ke- Perkembangan
1 -
2 -
3 -
4 -
5 -
Jagung mulai tumbuh dengan daun yang berwarna hijau dan
6 menggulung
7 Jagung bertambah tinggi dan daun mulai terlihat jumlahnya
2. TEMPAT GELAP
a) Tabel Pertumbuhan
Pertumbuhan (cm)
Hari Ke- I II III
1 0 0 0
2 0 0 0
3 3,5 0 0
4 5,5 3,5 0
5 9,3 5,6 0,5
6 13,5 9,3 1,3
7 19 13,7 4
b) Tabel Perkembangan
Hari Ke- Perkembangan
1 -
2 -
Jagung mulai tumbuh namun dengan warna daun yang hijau muda
3 dan masih belum membelah
Jagung bertambah tinggi dengan warna daun yang sama dan daun
4 mulai sedikit membelah
Jagung bertambah tinggi dengan warna daun yang semakin
5 memudar dan daun mulai terlihat menggulung
6 Jagung semakin tinggi dan daun sudah terlihat jumlahnya
Jagung semakin tinggi namun terlihat semakin layu dari
7 sebelumnya
3. ANALSIS
Berdasarkan table pengamatan di atas, diperoleh:
∑Tinggi Tanaman Tempat terang/7 = 12,7/7 = 1,814 cm
∑Tinggi Tanaman Tempat gelap/7 = 88,7/7 = 12,671 cm
BAB V
KESIMPULAN
http://prabowogetto.blogspot.com/2010/02/laporan-pengaruh-cahaya-matahari.html
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
http://texbuk.blogspot.com/2012/01/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap.html
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap-pertumbuhan-tumbuhan/
http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html