Nama Kelompok :
1. Anargya Isadhi M.
2. Marsha Aurelia S.
3. Muhammad Rifky Hidayat
4. Nadia Rahmi
5. Raisa Halida
6. Syelvia Nindy A.
SMAN 3 BANJARBARU
2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Kepada kaum
cendekiawan dimohonkan tegur sapa apabila menemukan kejanggalan dalam
makalah ini, untuk dijadikan pegangan dan upaya peningkatan selanjutnya agar
menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya, peneliti berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang sempat membaca makalah ini pada umumnya dan bagi peneliti sendiri
khususnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Hipotesis....................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................8
3.1 Alat/bahan...................................................................................................8
3.2 Cara kerja...................................................................................................8
3.3 Waktu.........................................................................................................9
3.4 Cara Pengambilan Data.............................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................10
4.1 Hasil............................................................................................................10
4.2 Pembahasan................................................................................................13
BAB V PENUTUP..........................................................................................14
5.1 Kesimpulan.................................................................................................14
5.2 Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Berapa panjang akar dan batang tanaman kacang hijau pada gelas beker A
dan B?
1.2.2. Bagaimana warna daun tanaman kacang hijau pada gelas beker A dan B?
2) dari penelitian ini kita dapat mengidentifikasi ciri-ciri dan faktor yang
mempengaruhi tumbuhan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan
yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
1. Pertumbuhan Primer
4
Embrio memiliki 3 bagian penting :
2. Pertumbuhan Sekunder
- Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan
floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
5
B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Hormon Pertumbuhan
6
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
2.Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam
pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara
ringkas seperti dibawah ini
BAB III
7
METODE PENELITIAN
1. Gelas Beker
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. Kapas
5. Air
6. Biji Kacang Hijau
B. Cara Kerja
8
a) Tempat : Rumah Anargya Isadhi M.
b) Waktu : 30 juli – 5 Agustus 2022
1) Observasi
2) Kuisioner / Angket
3) Studi Dokumen
Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai
macam dokumen yang berguna yang berhubungan dengan penelitin, studi
dokumen dibagi menjadi dua yaitu studi dokumen primer dan sekunder
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
9
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau
Pengamatan dan pengukuran 7 hari
Sampel 5
Perlakuan 2 ( Terang dan Gelap )
10
Hijau 1 Hijau 2 Hijau 3 Hijau 4 Hijau 5
1. 30 Juli Belum Belum Belum Belum Belum
2022 Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
2. 31 Juli Belum Belum Belum Belum Belum
2022 Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
3. 1 Agustus
2 cm 1 cm 1 cm Mati Mati
2022
4. 2 Agustus
3 cm 2 cm 1 cm Mati Mati
2022
5. 3 Agustus
6 cm 4 cm 1 cm Mati Mati
2022
6. 4 Agustus
9 cm 5 cm 1 cm Mati Mati
2022
7. 5 Agustus
13 cm 6 cm 1 cm Mati Mati
2022
Terang Gelap
Warna Daun
Hijau Tua Hijau Muda
Keadaan Daun(Permukaan
Permukaan Rata Permukaan Rata
Rata atau Keriting)
Keadaan Tanaman (hidup
Sebagian Hidup Sebagian Hidup
dan mati)
Keadaan Batang (kokoh
Kokoh dan Tebal Mudah Roboh dan Tipis
atau roboh)
11
PEMBAHASAN
12
dan gelap. Hal ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat
mempengaruhi perkecambahan kacang hijau.
Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak
bahwa perkembangan peling cepat adalah perkembangan kacang hijau pada
tempat yang gelap. Pada hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat
menunjukkan bahwa biji kacang hijau belum menunjukkan perkembangan sama
sekali. Selainitu, pengaruh zat auksin yang terdapat pada pada tumbuhan sangat
mempengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau. Zat auksin pada tumbuhan
berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat
pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang daripada ditempat
terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat
dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena
cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat bekerja secara maksimal jika
berada pada tempat yang cenderung lebih gelap.
Selain itu gerak tanaman yang mengikuti arah datanya matahari juga berpengaruh
pada hasil percobaan tersebut terutama pada kacang hijau yang diletakkan di
shading house.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi
daripada yang ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin
(hormon tumbuhan yang mengatur pertumbuha sel di meristem ujung ) yang
terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya matahari. Namun, tumbuhan
di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak berkembang,
dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya
juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat
membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya
sendiri( fotosintesis ).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
13
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adafah kacang hi'jau yang di
daerah gelap tumbuh lebbih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak
terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang
kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat
pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena
cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat
segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil begitu juga halnya dengan
kacang hijau yang diletakkan dishading house, yang menjadi perbedaan adalah
bengkoknya tanaman yang mengikuti arah datangnya cahaya matahari.
B. Saran
14
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat
yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman,
hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau
yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
15
Sulistyowati. Endah dkk, 2016. Biologi untuk SMA/MA XII Peminatan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://www.google.com
16