Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOLOGI

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN KACANG HIJAU

Nama Kelompok :

1. Anargya Isadhi M.
2. Marsha Aurelia S.
3. Muhammad Rifky Hidayat
4. Nadia Rahmi
5. Raisa Halida
6. Syelvia Nindy A.

SMAN 3 BANJARBARU

2022/2023
KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah hirobbil’alamin,  rasa syukur peneliti ucapkan kepada Allah


swt yang telah memberikan kekuatan, ketabahan, dan ilmu yang bermanfaat
kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyusun sebuah Makalah untuk
memenuhi tugas Biologi.

          Allah Humma Sholli’Ala Saidina Muhammad Wa’Ala Ali saidina


Muhammad peneliti ucapkan kepada permata ayahanda Abdullah, Mutiara ibunda
Aminah, yakni junjungan alam Nabi besar Muhammad saw. Nabi Muhammad
saw yang telah membawa umatnya dari alam jahiliah,  dari alam yang gelap,
menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang disinari iman dan islam,
seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dalam kesempatan ini, peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti
menyusun dan menyelesaikan makalah ini, terutama pada pembimbing dan
teman-teman.

            Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Kepada kaum
cendekiawan dimohonkan tegur sapa apabila menemukan kejanggalan dalam
makalah ini, untuk dijadikan pegangan dan upaya peningkatan selanjutnya agar
menjadi lebih baik lagi.

            Akhirnya, peneliti berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang sempat membaca makalah ini pada umumnya dan bagi peneliti sendiri
khususnya.

Banjarbaru, 7 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1  Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2  Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3  Hipotesis....................................................................................................2
1.4  Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................8
3.1 Alat/bahan...................................................................................................8
3.2  Cara kerja...................................................................................................8
3.3  Waktu.........................................................................................................9
3.4  Cara Pengambilan Data.............................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................10
4.1 Hasil............................................................................................................10
4.2 Pembahasan................................................................................................13
BAB V PENUTUP..........................................................................................14
5.1 Kesimpulan.................................................................................................14
5.2 Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

  Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda.


Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan
dan saling berkaitan.

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun,


efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal
ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek
daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan
Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan
proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna
hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah


hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar
dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebihcepat tumbuh. Produksi
auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Itulah
sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar
karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka Organ
perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat
sumber makanan.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan


itulah dilakukan percobaan,yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya
matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau

1
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Berapa panjang akar dan batang tanaman kacang hijau pada gelas beker A
dan B?

1.2.2. Bagaimana warna daun tanaman kacang hijau pada gelas beker A dan B?

1.2.3. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap perkembangan kacang hijau?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Menjelaskan mengenai ciri-ciri tumbuh dan berkembang

1.4.2 Mampu mengidentifikasika ciri-ciri tumbuh dan berkembang

1.4.3 Mampu mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan

1.4.4 Menjelaskan variabel-variabe faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1) dari penelitian ini kita dapat mengetahui perbedaan perkembangan dan


pertumbuhan kecambah pada intensitas cahaya yg berbeda

2) dari penelitian ini kita dapat mengidentifikasi ciri-ciri dan faktor yang
mempengaruhi tumbuhan

3) penelitian ini juga dapat memberikan informasi variabe-variabe faktor luar


yang memengaruhi tumbuhan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak


dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat
juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan  perkembangan adalah
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan.

            Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan


perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil
sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu
tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.

            Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam


biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2,
yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga  dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya
kacang hijau. Sedangkan perkecambahanhypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik
ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang
kapri.

            Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor


eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan
memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada
setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena

3
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan
yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.

            Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan


yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih
pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari
panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal
tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain
mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi,
pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.

            Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin.


Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi
cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.

A. Pertumbuhan Pada Tumbuhan

            Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali


untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan
jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus
membelah dan mengalami diferensiasi.

            Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel,


membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :

1. Pertumbuhan Primer

            Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.


Berlangsung pada embrio,  bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan
batang.

4
Embrio memiliki 3 bagian penting :

a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun

b. Akar embrionik, yaitu calon akar

c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan

2. Pertumbuhan Sekunder

            Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan


kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.

-      Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut


kembium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem
dan floem primer.

-      Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh,


menjadi kambium yang disebut kambium intervasis

-      Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan  xilem dan
floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

5
 B. Faktor  yang  mempengaruhi pertumbuhan

Hormon Pertumbuhan

No Nama Hormon Fungsi

1. Auksin a. Merangsang perpanjangan sel.


b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang..

2. Giberellin a. Merangsang pembelahan sel kambium.


b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum
waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat
sehingga mempunyai ukuran raksasa.

3. Sitokinin a. Merangsang proses pembelahan sel.


b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh
yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus,
pembunuh gulma, dan radiasi.

4. Gas Etilen a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,


misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan)
pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.

5. Kalin a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.

6
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

6. Asam Absisat a. Menghambat perkecambahan biji.


(ABA) b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk
melakukan dormansi.

7. Asam traumalin / Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi /


Asam traumalat regenerasi)

2.Nutrisi
            Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam
pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara
ringkas seperti dibawah ini

BAB III

7
METODE PENELITIAN

A. Alat Dan Bahan

1. Gelas Beker
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. Kapas
5. Air
6. Biji Kacang Hijau

B. Cara Kerja

1. Rendamlah biji kacang hijau selama 24 jam. Pilihlah 10 biji kacang


kedelai yang tenggelam, lalu tiriskan.
2. Siapkan dua gelas beker dan masukkan kapas yang telah dibasahi
dengan air. Tandai kedua gelas plastic tersebut dengan kode A dan B
3. Letakkan 5 biji kacang hijau, dipermukaan kapas pada gelas baker A
dan 5 biji kacang hijau dipermukaan gelas plastik B
4. Letakkan gelas plastik A di ruangan yang tidak terkena sinar matahari,
dan gelas plastik B ditempat yang terkena sinar matahari. Jagalah
kondisi kapas agar selalu basah dengan cara menambahkan air ke
dalam gelas beker.
5. Setelah tujuh hari, ukurlah batang akar dan batang tanaman kacang
hijau menggunakan penggaris. Hitunglah rata-rata panjang akar dan
batang dari keluma tanaman kacang hijau pada gelas beker A dan gelas
beker B. Amati pula warna daun tanaman kacang kedelai pada kedua
gelas beker tersebut.
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

8
a) Tempat : Rumah Anargya Isadhi M.
b) Waktu : 30 juli – 5 Agustus 2022

D. Cara Pengambilan Data

1) Observasi

Metode pengumpulan data observasi adalah metode yang dilakukan


dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek
penelitian. Dalam metode observasi juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu
Participant observation dan Non participant observation

2) Kuisioner / Angket

Metode pengumpulan kuisoner yaitu pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.

3) Studi Dokumen
Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai
macam dokumen yang berguna yang berhubungan dengan penelitin, studi
dokumen dibagi menjadi dua yaitu studi dokumen primer dan sekunder

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL

9
            Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau
         Pengamatan dan pengukuran 7 hari
         Sampel 5
         Perlakuan 2 ( Terang dan Gelap )

Tabel 1 : Pertumbuhan kecambah ditempat terang

No Hari/Tanggal Kacang Kacang Kacang Kacang Kacang


. Hijau 1 Hijau 2 Hijau 3 Hijau 4 Hijau 5
1. 30 Juli 2022 Belum Belum Belum Belum Belum
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
2. 31 Juli 2022 Belum Belum Belum Belum Belum
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
3. 1 Agustus
3 cm 2 cm 2 cm 1 cm Mati
2022
4. 2 Agustus
8 cm 3 cm 3 cm 1 cm Mati
2022
5. 3 Agustus
13 cm 4 cm 4 cm 1 cm Mati
2022
6. 4 Agustus
17 cm 5 cm 5 cm 1 cm Mati
2022
7. 5 Agustus
20 cm 6 cm 5 cm 1 cm Mati
2022

Tabel 2 : Pertumbuhan kecambah digelap

No Hari/Tanggal Kacang Kacang Kacang Kacang Kacang

10
Hijau 1 Hijau 2 Hijau 3 Hijau 4 Hijau 5
1. 30 Juli Belum Belum Belum Belum Belum
2022 Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
2. 31 Juli Belum Belum Belum Belum Belum
2022 Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
3. 1 Agustus
2 cm 1 cm 1 cm Mati Mati
2022
4. 2 Agustus
3 cm 2 cm 1 cm Mati Mati
2022
5. 3 Agustus
6 cm 4 cm 1 cm Mati Mati
2022
6. 4 Agustus
9 cm 5 cm 1 cm Mati Mati
2022
7. 5 Agustus
13 cm 6 cm 1 cm Mati Mati
2022

Tabel 3. Perkembangan Tanaman Kacang Hijau

Hal Yang Diamati Tanaman Kacang Hijau

Terang Gelap
Warna Daun
Hijau Tua Hijau Muda

Keadaan Daun(Permukaan
Permukaan Rata Permukaan Rata
Rata atau Keriting)
Keadaan Tanaman (hidup
Sebagian Hidup Sebagian Hidup
dan mati)
Keadaan Batang (kokoh
Kokoh dan Tebal Mudah Roboh dan Tipis
atau roboh)

11
PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang

12
dan gelap. Hal ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat
mempengaruhi perkecambahan kacang hijau.
Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak
bahwa perkembangan peling cepat adalah perkembangan kacang hijau pada
tempat yang gelap. Pada hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat
menunjukkan bahwa biji kacang hijau belum menunjukkan perkembangan sama
sekali. Selainitu, pengaruh zat auksin yang terdapat pada pada tumbuhan sangat
mempengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau. Zat auksin pada tumbuhan
berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat
pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang daripada ditempat
terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat
dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena
cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat bekerja secara maksimal jika
berada pada tempat yang cenderung lebih gelap.
 Selain itu gerak tanaman yang mengikuti arah datanya matahari juga berpengaruh
pada hasil percobaan tersebut terutama pada kacang hijau yang diletakkan di
shading house.
        Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi
daripada yang ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin
(hormon tumbuhan yang mengatur pertumbuha sel di meristem ujung ) yang
terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya matahari. Namun, tumbuhan
di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak berkembang,
dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya
juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat
membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya
sendiri( fotosintesis ).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
  
A. Kesimpulan

13
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adafah kacang hi'jau yang di
daerah gelap tumbuh lebbih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak
terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang
kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat
pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena
cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan
kondisi  fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat
segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil begitu juga halnya dengan
kacang hijau yang diletakkan dishading house, yang menjadi perbedaan adalah
bengkoknya tanaman yang mengikuti arah datangnya cahaya matahari.

B. Saran

14
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat
yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman,
hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
 Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau
yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

DAFTAR PUSTAKA

15
Sulistyowati. Endah dkk, 2016. Biologi untuk SMA/MA XII Peminatan

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Intan Pariwara

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau

http://www.google.com

16

Anda mungkin juga menyukai