Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PEMBERIAN OBAT SECARA INTRA MUSCULAR

(IM) PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN


DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN

Dosen Pembimbing : Rita Kirana S.Pd,M.Kes.

Disusun Oleh :

Bella Safitri :P07124121062

Shiva Annisa : P07124121077

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK IMDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I) yang
berjudul “Laporan Pemberian Obat Secara Intra Muscular (IM) Pada Akseptor KB
Suntik 3 Bulan Dipuskesmas "Alalak selatan” Laporan ini di buat untuk
memenuhi persyaratan tugas Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I) Program Studi
Kebidanan Program Diploma Tiga Poltekkes Kemenkes Banjarmasih.

Dalam penyusunan laporan Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I) ini, tentu tak
lepas dari pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka kami ucapkan
rasa hormat dan terimakasih kepeda semua pihak yang telah membantu. Pihak
yang terkait diantaranya sebagai berikut:

1. Ibu Rita Kirana S.Pd,M.Kes. Selaku dosen pembimbing yang telah


memberikan banyak informasi dan bimbingan kepada saya dalam
melakukan Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I ).
2. Ibu Erlin Mulyani Am.keb Selaku pembimbing lahan praktik yang telah
bersedia membimbing dan mendampingi kami selama melakukan Praktik
Klinik Kebidanan I (PKK I) Di Puskesmas Alalak selatan.
3. Orang tua dan teman terdekat kami yang telah mendukung dan membantu
saya selama Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I) ini.

Karena kebaikan semua pihak di atas, maka kami bisa menyelesaikan laporan
Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I) ini dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari
bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk laporan ini, Demikian dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada Laporan ini penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian semoga Laporan ini dapat bermanfaat.

Banjarmasin, …………..2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PENGANBILAN KASUS..............................i


LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS...................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
A. Pengertian KB suntik 3 bulan...............................................................3
B. Mekanisme kerja...................................................................................3
C. Evektivitas............................................................................................4
D. Kelebihan..............................................................................................4
E. Kekurangan...........................................................................................5
F. Indikasi dan Kontra indikasi.................................................................5
G. Efek samping........................................................................................6
H. Waktu pemberian..................................................................................6
I. Penyuntikan secara intramuscular........................................................7
BAB III............................................................................................................8
TINJAUAN KASUS.......................................................................................8
A. Pengkajian.............................................................................................8
B. Identitas.................................................................................................8
C. Hasil Pemeriksaan Fisik.......................................................................8
D. Analisa..................................................................................................9
E. Penatalaksanaan....................................................................................9
BAB IV.............................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga Berencana merupakan suatu program yang membantu pasangan suami


istri untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dengan cara
perencanaan kehamilan dan sebaliknya menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Setyaningrum, 2016).

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan


menjadi dua macam yaitu DMPA (Depo Medroksi Progresteron Asetat) dan
kombinasi. Efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal terutama kontrasepsi
suntik DMPA adalah kenaikan berat badan, gangguan haid, kekeringan vagina,
menurunnya libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervotaksis dan jerawat
Kenaikan berat badan pada akseptor kontrasepsi Depo Medroxi Progesteron
Asetat (DMPA) per tahun 2,3 – 2,9 kg. Terjadinya kenaikan berat badan tersebut
disebabkan karena alat kontrasepsi mengandung hormone progesteron. Hormon
progesteron mempunyai efek samping yaitu merangsang pusat pengendali nafsu
makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari
biasanya serta menurunkan aktifitas fisik sehingga menyebabkan peningkatan
berat badan (Irianto, Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced,
2014).

Beberapa studi penelitian didapatkan peningkatan berat badan akibat


penggunaan kontrasepsi DMPA berkaitan dengan peningkatan lemak tubuh dan
adanya hubungan dengan regulasi nafsu makan. Salah satu studi menemukan
peningkatan nafsu makan yang dilaporkan sendiri oleh wanita yang menggunakan
kontrasepsi DMPA setelah 6 bulan. Hal ini dapat dihubungkan dengan kandungan
pada DMPA yaitu hormon progesteron, yang dapat merangsang pusat

1
pengendalian nafsu makan di hipotalamus sehingga menyebabkan terjadinya
peningkatan nafsu makan.

Perubahan berat badan ini bersifat sementara, tergantung reaksi tubuh wanita
terhadap 4 metabolisme progesterone. Akan tetapi perubahan berat badan yang
berlebih dapat menyebabkan resiko buruk terhadap kesehatan individu seperti
obesitas, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya, selain itu juga dapat
menyebabkan ketidaknyamanan terhadap diri wanita sendiri karena rasa tidak
percaya diri (Pinem, 2014 ). Tidak sedikit akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan
yang mengeluhkan efek samping tersebut, yang dimana akseptor KB tidak
mengetahui secara jelas apakah kenaikan berat badannya dipengaruhi oleh KB
yang digunakan ataupun tidak, akhirnya banyak kejadian akseptor KB yang
dropout atau berhenti ber KB.

B. Tujuan

1. Mampu mengumpulkan data subjektif untuk melakukan pemberian obat


secara intramuscular pada Ny.A aseptor KB suntik 3 bulan.
2. Mampu mengumpulkan data objektif untuk melakukan pemberian obat
secara intamuscular pada Ny. A aseptor suntik KB 3 bulan.
3. Mampu menganalisis untuk melakukan Pemberian obat secara
intramuscular pada Ny. A aseptor KB 3 bulan.
4. Mampu melakukan penatalaksanaan pemberian obat secara intramuscular
pada Ny. A aseptor KB 3 bulan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

KB suntik adalah satu satu cara untuk mencegah kehamilan.KB dapat


dibedakan berdasarkan waktu suntik seperti 1 bulan atau 3 bulan. KB sunntik 3
bulan banyak peminatnya karena praktis dan tidak perlu bolak balik suntik terlalu
cepat setiap bulannya.

Suntik KB 3 bulan dilakukan sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.


Setiap suntikan mengandung hormon progestin dan medroxyprogesterone.
Dimana hormone ini bertahan selama 3 bulan atau 12 minggu.

Suntik KB ini mengandung Depo – provera yang merupakan suspense cair


yang mengandung kristal- kristal mikro depot medroksiprogesteron ( DMPA)
yaitu suatu progestin yang mekanisme kerjanya bertujuan untuk menghambat
sekresi hormon pemicu folikel (FSH) dan LH. Apabila suntikan ini diberikan
lebih dari lima hari setelah menstruasi, maka efek kontrasepsi akan muncul
dengan cepat karena ovulasi tidak akan terjadi pada bulan pertama.

Mekanisme kerja yang kedua adalah pengentalan lender serviks, yang kemudian
menjadi penghambat sperma, dan perubahan kondisi endometrium tidak lagi
merupakan lingkungan yang sesuai bagi ovum yang telah dibuahi. KB suntik 3
bulan yaitu kontasepsi injektables yang berupa suntikan progestin secara IM pada
muskus gluteus yang diberikan setiap 3 bulan.

B. Mekanisme Kerja

Mekanisme Kerja kontrasepsi DMPA

a. Primer : Mencegah ovulasi

Kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing hormone


(LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH. Pada pemakaian DMPA,
endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang

3
tidak aktif. Dengan pemakaian jangka lama endometrium bisa menjadi
semakin sedikit sehingga hampir tidak didapatkan jaringan bila dilakukan
biopsi, tetapi perubahan tersebut akan kembali normal dalam waktu 90
hari setelah suntikan DMPA berakhir.

b. Sekunder

1) Lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan


barrier terhadap spermatozoa.
2) Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi
dari ovum yang telah dibuahi.
3) Mungkin mempengaruhi kecepatan transportasi ovum didalam
tuba falopi.

C. Efektivitas

Kontrasepsi suntik kb 3 bulan memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 30 %


kehamilan per 100 perempuan pertahun, asal penyuntikan dilakukan secara teratur
sesuai jadwal yang ditentukan. Suntikan DMPA akan efektif selama 14 minggu.
Dengan minggu periode kelonggaran bila suntikan berikutnya tidak dapat
diberikan tepat 12 minggu kemudian.

D. Kelebihan

1. Sangat efektif.
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
4. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
5. Tidak mempengaruhi ASI.
6. Sedikit efek samping.
7. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
8. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
perimenopause.
9. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
10. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

4
11. Mencegah beberapa penyakit radang panggul.

E. Kekurangan

1. Sering ditemukan gangguan haid


2. Siklus haid yang memendek atau memanjang
3. Perdarahan yang banyak atau sedikit
4. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
5. Tidak haid sama sekali.
6. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
7. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
8. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV.
9. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
10. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
11. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
12. Terlambatnya Kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
13. Terlambatnya Kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan
atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya
pelepasan obat dari depon

F. Indikasi dan Kontraindikasi

1. Indikasi KB suntik 3 bulan


a. Wanita usia reproduk
b. Wanita yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas
tinggi
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Setelah abortus atau keguguran
g. Perokok

5
h. Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia
i. Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis
j. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung
esterogen
k. Sering lupa mengunakan pil kontrasepsi Mendekati usia
menepouse
2. Kontraindikasi KB suntik 3 bulan
a. Hamil atau dicurgai hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c. Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
d. Menderita kanker payudara atau ada riwayat kangker payudara
e. Penderita Diabetes mellitus disertai komplikasi

G. Efek Samping

a. Mengalami gangguan haid seperti amenore, spooting, menorarghia,


metrorarghia.

b. Penambahan berat badan.

c. Mual.

d. Kunang-kunang.

e. Sakit kepala.

f. Nervositas.

g. Penurunan libido.

h. Vagina kering

h. waktu pemberian

waktu pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu:

6
a) Waktu pasca salin ( post partum ) dapat diberikan pada hari ke-3 samapai
ke-5 post partum atau 6-8 minggu pasca salin asal dipastikan ibu tidak
hamil atau belum melakukan coitus
b) Pasca keguguran ( post Abortus ) dapat diberikan setelah kuretase atau 30
hari pasca abortus asal ibu tidak hamil
c) Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
d) Mulai hari pertama sampai k 7 siklus
e) Bila ibu tidak/ belum haid dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil
selama 7 hari setelah suntik tidak melakukan hubungan seksual.

I. Penyuntikan secara intramuscular (IM)

Injeksi intramuscular (IM) adalah pemberian obat atau cairan dengan cara
dimasukan langsung ke dalam otot (Muskulus). lokasi penyuntikan dapat
dilakukan pada daerah paha ( vastus lateralis ) dengan posisi ventrogluteal (posisi
berbaring) dorsogluteal ( posisi tengkurap ) atau lengan atas ( deltoid ) paha
bagian depan (rectus femoris ) daerah ventro gluteal ( M.gluteus medius ).

7
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Hari/Tanggal : Selasa, 29 November 2022

Jam : 10.00 WITA

B. Identitas

Istri
Nama Ny. A
Umur 20 Tahun
Pendidikan SLTP
Pekerjaan IRT
Agama Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia
Alamat Alalak selatan RT 005

C. Hasil Pemeriksaan Fisik

Prolog

Ny. A datang kepuskesmas Alalak Selatan pada tanggal 29 november 2022


pukul 10 WITA ingin melakukan suntik KB 3 bulan, ini merupakan suntik KB ibu
yang pertama. Sebelumnya ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi pil. Alasan
ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan karena ibu masih dalam fase menyusui
anaknya, ibu memiliki satu orang anak, ibu tidak memiliki Riwayat alergi maupun
penyakit keturunan seperti asma, hipertensi, diabetes miletus, maupun penyakit
jantung.

8
Subjektif
Ibu mengatakan ingin mengganti alat kontrasepsinya menggunakan
kontasepsinya menggunakan kontrasepsi KB suntik 3 bulan.
Objektif
Kesadaran umum compos mentis, berat badan 52 kg,Tinggi badan: 150cm,
lingkar perut :80cm, Tekanan Darah:118/78 mm,Hg, Nadi : 33x/ mnt,
Respirasi: 23 x/mnt.
D. Analisa
P1A0 Aseptor KB suntik 3 bulan

E. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan, bahwa kesadaran ibu baik


dan dapat menggunakan KB suntik 3 bulan.
2. Menjelaskan kepada ibu efek samping KB suntik 3 bulan, dan ibu
mengerti
3. Memberikan informed consen, dan ibu mengerti
4. Menyiapkan alat dan bahan, vial, spuit 3 cc, alcohol swab
5. Melakukan Tindakan penyuntikan secara intramuscular
a. Mencuci tangan sebelum melakukan Tindakan
b. Menganjurkan ibu untuk memposisikan badan senyaman mungkin
c. Membantu membuka pakaian klien didaerah yang akan disuntik
d. Mendesinfeksi permukaan kulit yang akan disuntik
e. Melakukan Tindakan penyuntikan secara IM dengan posisi tegak
lurus 90 derajat di 1/3 sias oc cocigys
f. Melakukan aspirasi
g. Memasukan obat secara perlahan-lahan
h. Menarik jarum dengan cepat bila obat telah masuk
i. Menekan daerah bekas suntikan dengan kapas alcohol
j. Bantu pasien merapikan pakaian
k. Mebereskan dan merapikan alat
l. Membuang sampah bekas pakai ke tempat yang sudah disediakan
m. Mencuci tangan setelah Tindakan.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kontrasepsi suntik 3 bulan adalah kontrasepsi jenis suntikan yang berisi


hormon progesteron saja dan tidak mengandung hormon estrogen, dosis yang
diberikan adalah 150 mg/ml secara intramuskuler setiap 12 minggu.
Mekanisme kerja dari KB suntik 3 bulan adalah mencegah ovulasi, membuat
lendir servik menjadi kental, membuat endometrium kurang baik untuk
implantasi dan mempengaruhi kecepatan transpotasi ovum didalam tuba
fallopi. Efek samping dari KB suntik 3 bulan adalah mengalami gannguan
haid, penambahan berat badan, mual, berkunang-kunang, sakit kepala,
nervositas, penurunan libido dan vagina kering. Dari beberapa efek samping
tersebut yang paling sering dialami oleh akseptor adalah gangguan haid.
Gejala gangguan haid yang terjadi antara lain tidak mengalami haid
(amenorea), perdarahan berupa bercak-bercak (spotting), perdarahan haid
yang lebih lama dan atau lebih banyak dari biasanya (menorarghia).

B. Saran

1. Bagi mahasiswa
Diharapkan menjadi masukan dan pembelajaran dalam meningkatkan
pelayanan keluarga berencana.

2. Bagi klien diharapkan untuk selalu meningkatkan dan menambah


wawasan tentang keluarga berencana.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gangguan haid dan penanganannya. Majalah ilmiah sultan agung 50 (126), 32-
42

Susilowati, A.H dan Emilia O.(2022).KB suntik 3 bulan dengan efek samping

Setyaningrum 2016 E. pelayanan keluarga berencana Jakarta: trans info media

Anda mungkin juga menyukai