Anda di halaman 1dari 19

1

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N DENGAN PENYUNTIKAN KB 3


BULAN DI PMB YUNIAR

Oleh :

Disusun :

TRI WALMADHANIA
NIM : PO7124119045

POLTEKKES KEMENKES ACEH JURUSAN KEBIDANAN ACEH


PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Individu ini di buat berdasarkan data yang diperoleh “ PMB ”. Bidan
YUNIAR S.ST. Pada tanggal desember 2020 dengan “Asuhan Kebidanan Pada
NY.N dengan Akseptor Kb Suntik 3 Bulan telah disusun oleh :

Nama : TRI WALMADHANIA

Nim : P07124119045

Program Studi : D-III Kebidanan POLTEKKES KEMENKES ACEH

Laporang yang di sahkan :

Reseptor

YUNIAR S.ST.

Dosen pembimbing I

YUNI SARI S.ST. M.Keb.

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik yang berjudul ASUHAN KEBIDANAN pada Ny. N dengan Penyuntikan KB
3 bulan di PMB Yuniar.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/ibu sekalian yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan  kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banda Aceh, 30 Desember 2020


Penulis

Tri Walmadhania

ii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN.................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1  Latar Belakang............................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
1.4  Manfaat Penulisan....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 4
2.1 Definisi KB Suntik 3 Bulan.......................................................... 4
2.2 Mekanisme Kerja.......................................................................... 4

BAB III KASUS............................................................................................ 12

BAB IV PENUTUP...................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan................................................................................... 14
3.2 Saran............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah terpenting yang akan dihadapi oleh negara


berkembang, seperti di Indonesia yaitu ledakan pada penduduk negara tersebut.
Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat
hal ini karena minimnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat
setempat. Pemerintah Indonesia telah menerapkan program Keluarga Berencana
(KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan Lembaga Keluarga
Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengatasi
kasus ledakan penduduk tersebut. ( BKKBN 2015)

Gerakan Keluarga Berencana Nasional ini bertujuan untuk mengontrol laju


pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan juga untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia .Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas dalam mewujudkan hak-hak reproduksi membentuk
keluarga dengan usia kawin yang ideal, serta mengatur jumlah, jarak, dan usia
ideal melahirkan anak, mengatur kehamilan, dan membina ketahanan serta
kesejahteraan anak . (Ernawati, 2017).

Sasaran program KB ini diarahkan pada dua bentuk sasaran. Yang pertama
yaitu Sasaran langsung adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang lebih dititik
beratkan pada kelompok Wanita Usia Subur (WUS) yang berusia antara 15-49
tahun. Yang kedua yaitu Sasaran tidak langsung adalah organisasi-organisasi,
lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi pemerintah maupun swasta, tokoh
masyarakat (wanita dan pemuda) yang diharapkan dapat memberikan
dukungannya .( Utami, Herawat, & Saragih 2015)

1
2

1.2 Tujuan Penulisan


1) Tujuan Umum
Secara umum ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dengan sikap akseptor dalam menangani efek samping KB suntik tiga bulan di
Praktik Mandiri Bidan Yuniar,S.ST.

2) Tujuan Khusus

Secara khusus bertujuan untuk:

a. Mengidentifikasi pengetahuan akseptor tentang efek samping KB suntik


tiga bulan di Praktik Mandiri Bidan Yuniar, S.ST.
b. Mengidentifikasi sikap akseptor dalam menangani efek samping KB suntik
tiga bulan di Praktik Mandiri Bidan Yuniar, S.ST.
c. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap akseptor dalam
menangani efek samping KB suntik tiga bulan di Praktik Mandiri Bidan
Yuniar, S.ST

1.4 Manfaat Penulisan


1. Manfaat teoritis
Secara teoritis informasi ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan
informasi dalam penelitian hubungan pengetahuan dengan sikap akseptor dalam
menangani efek samping KB suntik tiga bulan.

2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi tempat lahan
Laporan ini dapat bermanfaat sebagai masukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan pencapaian program KB yang berkualitas khususnya dalam
pemberian konseling tentang efek samping KB suntik tiga bulan.
3

b. Manfaat bagi masyarakat


Penelitian ini dapat bermanfaat agar masyarakat dapat mengubah pola
pikir mereka terhadap efek samping KB suntik tiga bulan,
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi KB Suntik 3 Bulan


Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang
dibedakan menjadi dua macam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone
aseptor) dan kombinasi. Suntik DMPA berisi depot medroksiprogesterone asetat
yang diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg/ml secara intramuscular (IM)
setiap 12 minggu (Sukoharjo, 2016). Kontrasepsi suntik DMPA berisi hormon
progesteron saja dan tidak mengandung hormone esterogen. Dosis yang diberikan
150 mg/ml depot medroksiprogesteron aseptor yang disuntikkan secara
intramuscular (IM) setiap 12 minggu. (Utami, Herawat, & Saragih 2015).

2.2 Mekanisme Kerja

Mekanisme Kerja kontrasepsi DMPA:


a. Primer
Luteinizing hormone (LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH. Pada
pemakaian DMPA, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-
kelenjar yang tidak aktif. Dengan pemakaian jangka lama endometrium bisa
menjadi semakin sedikit sehingga hampir tidak didapatkan jaringan bila dilakukan
biopsi, tetapi perubahan tersebut akan kembali normal dalam waktu 90 hari
setelah suntikan DMPA berakhir. (Ernawati 2017)

b. Sekunder
1) Lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier
terhadap spermatozoa
2) Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum
yang telah dibuahi.
3) Mungkin mempengaruhi kecepatan transportasi ovum didalam tuba falopi.

4
5

c. Efektivitas
Efektivitas DMPA memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan
per100 perempuan dalam satu tahun pemakaian (BKKBN 2015). Kegagalan yang
terjadi pada umumnya dikarenakan oleh ketidakpatuhan akseptor untuk datang
pada jadwal yang telah ditetapkan atau teknik penyuntikan yang salah, injeksi
harus benar-benar intragluteal (Purwandani.s dkk 2017).

d. Kelebihan
Kelebihan penggunaan suntik DMPA (Maryunani (2016) :
1) Sangat efektif.
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
5) Tidak mempengaruhi ASI.
6) Sedikit efek samping. g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik. h.
Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
perimenopause.
7) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
8) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
9) Mencegah beberapa penyakit radang panggul.
6

e. Keterbatasan
Keterbatasan penggunaan suntik DMPA menurut Maryunani (2016) :
1) Sering ditemukan ganguan haid.
2) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
3) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.
4) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B dan virus HIV.
6) Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid
serum.

f. Indikasi
Indikasi pada pengguna suntik DMPA menurut (kemenkes2017) :
1) Wanita usia reproduktif.
2) Wanita yang telah memiliki anak.
3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas
tinggi.
4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6) Setelah abortus dan keguguran.
7) Memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi.
8) Masalah gangguan pembekuan darah.
9) Menggunakan obat epilepsy dan tuberculosis.

g. Kontra Indikasi
Menurut (kemenkes 2017), kontra indikasi pada pengguna suntik DMPA
yaitu :
1) Hamil atau dicurigai hamil.
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
7

4) Penderita kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara.


5) Penderita diabetes mellitus disertai komplikasi.

h. Waktu Mulai Menggunakan


Waktu mulai menggunakan kontrasepsi DMPA (Setyaningrum 2015)
yaitu:
1) Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil.
2) Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
3) Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur,
injeksi dapat diberikan setiap saat, asal tidak hamil. Selama 7 hari
setelah penyuntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
4) Ibu yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal lain secara benar
dan tidak hamil kemudian ingin mengganti dengan kontrasepsi
DMPA, suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu
menunggu sampai haid berikutnya.
5) Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat
segera diberikan, asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid,
selama 7 hari penyuntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

i. Cara Penggunaan
Cara penggunaan kontrasepsi DMPA (Erna 2015) :
1) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik intramuscular (IM) dalam daerah pantat. Apabila suntikan
diberikan terlalu dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan akan
lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan
tiap 90 hari.
2) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang
dibasahi etil/ isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering
sebelum disuntik, setelah kering baru disuntik.
8

3) Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-


gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila
terjadi endapan putih pada dasar ampul, upayakan
menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.

j. Efek Samping
Efek samping yang sering ditemukan (Wijanarko 2017) :
1) Mengalami gangguan haid seperti amenore, spooting,
menorarghia, metrorarghia.
2) Penambahan berat badan.
3) Mual.
4) Kunang-kunang.
5) Sakit kepala.
6) Nervositas.
7) Penurunan libido.
8) Vagina kering.

k. Efek Samping penggunaan suntik DMPA (Kesehatan.M.2016) :


1) Gangguan haid
Gangguan haid yang sering ditemukan berupa siklus haid yang
memendek atau memanjang, perdarahan banyak atau sedikit,
perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting),
tidak haid sama sekali dupus.
2) Penambahan berat badan
3) Kekeringan vagina
4) Menurunkan libido
5) Gangguan emosi
6) Sakit kepala
7) Nervotaksis dan jerawat
9

l. Penatalaksanaan
1) Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yaitu:
2) Jelaskan sebab terjadinya.
a) Jelaskan bahwa gejala atau keluhan tersebut dalam rangka
penyesuaian diri, bersifat sementara dan individu:
b) Amenore bila tidak hamil tidak perlu dilakukan tindakan
apapun, cukup konseling dengan menjelaskan bahwa haid
terkumpul dalam rahim dan beri nasihat untuk kembali ke
klinik (Rusmini 2017).
c) Spooting Perdarahan bercak merupakan keluhan atau gejala
yang akan menurun dengan makin lamanya pemakaian
(Ernawati 2017). Sebagian wanita yang mengalami
perdarahan bercak menemukan bahwa keluhan ini membaik
dengan sendirinya, biasanya pada suntikan keempat.
d) Metrorarghia Memberikan konseling pada akseptor bahwa
perdarahan diluar siklus haid merupakan efek samping
kontrasepsi suntik yang dipakai dan jenis perdarahan ini
tidak berbahaya meskipun berlangsung sampai beberapa
minggu (E) (Walyani 2015) .
e) Menorarghia Perdarahan banyak atau memanjang lebih dari
8 hari atau 2 kali lebih banyak dari haid biasanya, jelaskan
hal itu biasa ditemukan pada bulan pertama suntikan
(Walyani 2015)

3) Tindakan Medis
a) Amenore Jangan berikan terapi hormonal untuk
menimbulkan perdarahan karena tidak akan berhasil.
Tunggu 3-6 bulan, bila tidak terjadi perdarahan juga rujuk
ke klinik. Bila klien tidak menerima gangguan tersebut,
suntikan jangan dilanjutkan. Anjurkan pemakaian
kontrasepsi yang lain. Bila terjadi kehamilan, rujuk klien
10

dan jelaskan bahwa hormone progestin tidak akan


menimbulkan kelainan (BKKBN Nasional, 2016).
b) Spotting dan menorarghia Bila ringan atau tidak terlalu
menganggu tidak perlu diberi obat. Bila cukup mengganggu
dapat diberikan pil KB 3x1 tablet selama 7 hari . 1 siklus pil
kontrasepsi kombinasi (30-35 µg etinilestradiol), ibuprofen
(sampai 800mg, 3x/hari untuk 5 hari) atau obat sejenis lain
(BKKBN Nasional, 2016). Menorarghia Bila terjadi
perdarahan banyak selama penyuntikan ditangani dengan
pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-
7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal,
atau diberi 50 µg etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin
konjugasi untuk 14-21 hari. Untuk mencegah anemia perlu
preparat besi atau makanan yang mengandung banyak zat
besi . Diberi tablet sulfas ferosus (Fe) 3x1 tablet antara 5-7
hari sampai keadaan membaik.
BAB III

TINJAUAN KASUS

“ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.N DENGAN PENYUNTIKAN KB 3


BULAN (KPD) DI PMB YUNIAR”
SOAP

Tanggal : 28-12-2020
Jam : 08:10
Tempat : PMB Yuniar

INDIKATOR
Nama : NY.N Nama suami :TN.R
Umur : 33 tahun Umur :36 tahun
Alamat : Cot Nambak Alamat : Cot Nambak
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta

Diagnosa kebidanan
Ny. N berumur 33 tahun datang ke PMB ditemani dengan suaminya . keadaan
umum ibu baik, ibu mengaku sudah cocok dengan kontrasepsi KB suntik ini .
suami ibu pun menyetujui jika ibu memakai KB suntik ini . dan ibu ingin
melanjutkan kontrasepsi ini lagi untuk 3 bulan kedepannya.

S :
Ibu berumur 33 tahun datang ke pmb beserta suaminya. keadaan umum
ibu baik. ibu mengaku sudah cocok dengan kontrasepsi kb suntik ini
dikarenakan tidak perlu mengingat setiap hari nya seperti kb pil. Dan ibu
ingin melanjutkan kontrasepsi ini lagi untuk 3 bulan kedepannya.

12
13

O :
Permeriksaan fisik;
1. Keadaan umum : Baik.
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital sign :
TD : 129/61 mmHg
R : 21x/menit
N : 80x/menit
S : 36,5 ˚C
BB :68 kg

A : ibu datang berumur 33 datang ke pmb dengan kondisi umum: baik


mengatakan ingin melanjutkan kontrasepsi suntik untuk 3 bulan kedepannya.

P :
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan
2. Meberitahukan ibu keuntungan dan kerugian suntik KB 3 bulan.
a) Keuntungan
1). Tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain.
2). Relative lebih aman untuk ibu menyusui.
3). Tidak repot menginngat untuk mengkonsumsi pil kontrasepsi
Setiap hari.
4). Dapat mengurangi resiko timbulnya kanker ovarium dan
Kanker rahim.
b) Kerugian
1). Dapat sedikit mengurangi kepadatan pada tulang selama
Pemakainnya.
2). BB naik.
3). Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
Seksual (HIV/AIDS).
4). Payudara terasa nyeri.
14

5). Menstruasi tidak lancer


3. Menganjurkan ibu untuk kembali 3 bulan selangnya yaitu tanggal
22-03-2021.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang dikumpulkan di PMB Yuniar didapatkan NY.N berrusia
33 tahun datang ke PMB Yuniar bersama suaminya. Ibu mengatakan ingin
melanjutkan kontrasepsi KB untuk 3 bulan kedepannya. Kondisi umum ibu :
baik , TD : 129/61 mmHg, R : 21 x/m , S: 36,5 C , BB : 68 kg . Melakukan
tindakan dan memberitahukan ibu kembali pada tanggal 22-3-2021.

4.2 Saran
1. Bagi PMBB
Bagi PMB dan pelayanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit dan
puskesmas hendaknya pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan khusunya untuk
penyuluhan tentang KB (Keluarga Berencana) khususnya tentang DMPA dan efek
sampingnya.
2. Bagi Akseptor
Diharapkan bagi akseptor KB mengetahui terlebih dahulu efek samping apa
saja yang dapat terjadi saat menggunakan alat kontrasepsi, hal ini yang dapat
membantu para akseptor dalam pemilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk
mereka.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rismawati, S. 201. Unmet Need : Tantangan Program Keluarga Berencana Dalam


Menghadapi Ledakan Penduduk Tahun 2030.http://pustaka.unpad.ac/wp-
content /uploads /2014/10/ARTIKELUNMET-NEED.pdf. (diakses tanggal 03
Juni 2018) Setyaningrum, Erna. 2015. Pelayanan Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi. Jakarta : CV Infomedia

Ernawati, 2017. Hubungan Lama Penggunaan Suntik Depo Progestin Pada


Akseptor KB di Puskesmas Patinggalong Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis, Volume 10, pp. 123-127.

Fitri, I., 2018. Nifas Kontrasepsi Terkini dan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.

Handayani, S., 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka


Rihama.

Kartika, M., 2016. Asuhan Kebidanan KB Suntik 3 Bulan di RB Hj Tri Tuti R


Sukoharjo. Penelitian.

Kesehatan, M., 2017. Permenkes RI No 28, s.l.: Mentri Kesehatan.

Rusmini, Purwandani, S. & dkk, &., 2017. Pelayanan dan Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: CV. Trans Info Media.

Suryani, I., 2016. Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB Suntik 3 bulan di Klinik
Pratama Mutiara Bunda Tasikmalaya. Penelitian.

Kemenkes.2016. info DATIN pusat Data dan Informasi.

Manuaba.2016.Ilmu kebidanan.penyakit kandungan dan KB Jakarta : RGC


maryunani.Anik.2016.Management Kebidanan Terlengkap, Jakarta : Buku
Kesehatan.

16

Anda mungkin juga menyukai