AULYA KHOIRUNNISA
H522178
Hari : Senin
Mengetahui,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan ........................................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................ 3
1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 4
2.1 Keluarga Berencana ............................................................................ 4
2.1.1 Definisi .......................................................................................... 4
2.1.2 Fisiologi Keluarga Berencana ....................................................... 4
2.1.3 Sasaran Program KB ........................................................................ 5
2.1.4 Konseling Keluarga Berencana ..................................................... 5
2.1.5 KB Suntik 3 Bulan ......................................................................... 8
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................. 12
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 17
4.1 Data Subjektif ................................................................................. 17
4.2 Data Objektif .................................................................................. 17
4.3 Analisa ............................................................................................ 18
4.4 Penatalaksanaan .............................................................................. 18
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 19
5.1 Simpulan ......................................................................................... 19
5.2 Saran ............................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
sedangkan kelompok non MKJP adalah jenis suntikan, pil, diafragma dan
kondom (Riskesdas, 2013).
Data yang didapatkan dari Riskesdas tahun 2017, peserta aktif di Indonesia
63,22%, angka penggunaan kontrasepsi tertinggi adalah suntik 62,77%, pil
17,24%, IUD 7,15%, kondom 1,22%, implant 6,99%, MOW 2,73%, MOP
0,53%.
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang
dibedakan menjadi 2 macam yaitu DMPA (depot medroksi progesterone
asetat) dan kombinasi. Suntikan DMPA berisi depot medroksi progesterone
asetat yang diberikan dalam suntikan tunggal 150mg/ml secara intramuskuler
(IM) setiap 12 minggu (Sulistyawati, 2013).
Berdasarkan data dari 126 orang yang mengambil suntik KB 3 bulan, kasus
dengan efek samping amenorea merupakan tertinggi yaitu 56 orang, kenaikan
berat badan 24 orang, spotting 19 orang, sakit kepala 4 orang dan yang
menstruasi 23 orang.
Disinilah peran bidan untuk pelaksanaan KIE Keluarga Berencana
berdasarkan Permenkes Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 mengenai cara bidan
membantu pasien memilih kontrasepsi yang tepat dan sehat yaitu dimulai
dengan membuat pasien merasa nyaman saat pelayanan, menjelaskan metode
KB sesuai kebutuhan, dilakukan secara perlahan-lahan dan jelas, menggunakan
alat bantu, membantu pasien memilih kontrasepsi, menelaah pemahaman
pasien tentang cara menggunakan metode, membicarakan kemungkinan efek
samping serta meminta pasien kembali untuk kunjungan ulang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
presentasi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB Suntik 3
Bulan dengan Amenorea di Klinik Utama Amanda”.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mengenai
proses asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan
amenorea di Klinik Utama Amanda.
4
5
1. Meningkatkan penerimaan.
2. Menjamin pilihan yang cocok.
3. Menjamin penggunaan cara yang efektif.
4. Menjamin kelangsungan yang lebih lama.
1. Konseling Awal
Bertujuan untuk memutuskan metode apa yang akan dipakai
didalamnya termasuk mengenalkan pada klien semua cara KB
6
5. Kerugian
a. Gangguan haid.
b. Pusing dan mual.
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping
tersering, berat badan yang bertambah 1-5 kg dalam tahun
pertama (Rahmawati, 2014). Rata-rata kenaikan berat badan
menggunakan kontrasepsi suntik DMPA adalah 1-5 kg dalam
tahun pertama, rata-rata tiap tahun naik antara 2,3-2,9 kg
(Hartanto, 2010).
d. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual, hepatitis B dan infeksi virus HIV.
e. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan
kepadatan tulang, kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas dan jerawat
(Haryani, 2010).
6. Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
a. Usia reproduksi.
b. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
c. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
e. Setelah abortus atau keguguran.
f. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
g. Perokok.
h. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
i. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturate)
atau obat tuberculosis (rifampisin).
j. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
10
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas/Biodata
ISTRI SUAMI
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh tidak hail sejak 3 bulan yang lalu dan merasa sedikit
4. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 13 tahun
12
13
c. Disminorhea : Kadang-kadang
7. Riwayat KB
8. Riwayat Kesehatan
9. Data Sosial
kontrasepsi
B. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
14
a. Kesadaran : Composmentis
R : 21x/menit S : 36,60C
c. Berat Badan : 52 kg
e. LILA : 25 cm
2. Kepala
putih
pada gigi
a. Bentuk : Simetris
4. Abdomen
5. Genetalia
6. Ekstremitas
Tidak dilakukan
C. DATA ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
17
18
4.3 Analisa
Assessment kasus ini selaras dengan teori, menurut Trirestuti (2018).
Pendokumentasian yang termasuk assessment yaitu menggambarkan
pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi subjektif dan objektif dalam
suatu identitasi, baik itu diagnosis atau masalah, antisipasi diagnosis atau
masalah potensial. Selain itu identifikasi mengenai perlunya tindakan segera
oleh bidan atau dokter. Diagnosa yang dapat ditegakkan pada asuhan
kebidanan ini adalah “Akseptor KB suntik 3 bulan dengan Amenorea”.
4.4 Penatalaksanaan
Pendokumentasian yang termasuk planning menggambarkan
pendokumentasian dari tindakan 1 dan evaluasi perencananaan berdasarkan
assessment atau kebutuhan pasien (Trirestuti, 2018). Planning pada kasus ini
memberikan asuhan suntik 3 bulan, memberikan pendidikan kesehatan tentang
efek samping dari KB suntik 3 bulan yang digunakan ibu, mengacu pada
keluhan (amenorea) dan menjelaskan bahwasanya itu merupakan efek samping
KB suntik 3 bulan yang menyebabkan tidak datangnya haid (Irianto, 2014).
Efek samping tersebut akan hilang jika diberikan therapy pil kombinasi
microgynon. Sesuai dengan teori, pemberian therapy pil kombinasi
microgynon (levonogestrel 0,05 mg+nethynylestradiol 0,03 mg) 3x1 tablet
selama 3 hari, selanjutnya 1x1 tablet selama 4-5 hari. Biasanya setelah itu akan
terjadi haid (Irianto, 2014). Apabila ibu mengalami amenorea selama 3-6 bulan
tidak terjadi perdarahan rujuk ibu ke klinik. Namun bila ibu tidak menerima
gangguan tersebut, suntikan jangan dilanjutkan, ibu dapat anjutkan untuk
pemakaian kontrasepsi yang lain, bila terjadi kehamilan, rujuk klien dan
jelaskan bahwa hormone progestin tidak akan menimbulkan kelainan
(Saifuddin, 2003).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
a. Bagi pasien
Diharapkan mampu memahami tentang efek samping dari kontrasepsi
yang dipakai oleh masing-masing klien, sehingga dapat menimbulkan
kesadaran pada klien terkait dengan gangguan amenorea tersebut.
b. Bagi Bidan
Bidan dapat meningkatkan kualitas asuhan sesuai dengan evidence based
yang terus berkembang berdasarkan wewenang sebagai bidan dan
perlunya memberikan bimbingan atau asuhan terfokus pada aksepsor KB
suntik 3 bulan dengan amenorea.
19
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. Info DATIN pusat data dan informasi. [Online]. 2016
[cited 2023 Nov 23]; Available; from: URL:
https://www.depkes.go.id/resources/download/pusatin/infodatin-ibu-pdf.