D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Diketahui oleh
Direktur Akademi Kebidanan
Helvetia Medan
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Laporan Ujian
Akhir Proram yang berjudul “Pendokumentasian Manejemen Asuhan Kebidanan
Pada Akseptor IUD”.
Dalam penulisan Makalah Laporan Ujian Akhir Program ini, penulis
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini sebagai mana mestinya. Untuk itu dengan keredahan
hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc, M.Kes selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, SE, S.Kom, MM, M.Kes, Selaku Ketua Yayasan
Pendidikan Sosial Helvetia Medan.
3. Hj. Mey Elisa Safitri, SKM, M.Kes, selaku Direktur Akademik Kebidanan
Helvetia Medan.
4. Julina Br. Sembiring, SST, M.Kes selaku Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Akademi Kebidanan Helvetia Medan.
5. Rapidah Saragih SKM, M.Kes Selaku Wadir I Akademi Kebidanan Helvetia
Medan.
6. Teguh Suharto, SE, selaku Wadir II Akademi Kebidanan Helvetia Medan.
7. Yulida Effendi, SKM.,M.Kes, selaku Penguji I yang dengan senang hati
memberikan sumbangan pikiran, meluangkan waktu dengan sabar
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan Makalah
8. Syahroni Damanik, SST, M.Kes, selaku Penguji II yang dengan senang hati
memberikan sumbangan pikiran, meluangkan waktu dengan sabar
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah.
9. Ramadhani Syafitri Nasution, SST, M.K.M selaku Wadir III Akademi
Kebidanan Helvetia Medan
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarOBelakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh
wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin
tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan
mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat
penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak
reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta
memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang
diinginkan .Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu.
informasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara
efisien. KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak
pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak
1
yang diinginkan sesuai dengan keamananOmedis serta kemungkinan kembalinya fase
kesuburan0(ferundity).
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yaitu mengenai KB
susuk. Susuk merupakan alat KB yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik dengan panjang
masing-masing 3cm. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit
pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya
sebesar batang korek api. Hormon yang dikandung dalam susuk ini adalah progesterone, yakni
hormon yang berfungsi menghentikan suplai hormon estrogen yakni hormon yang mendorong
menstruasi. Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan
cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya. Selanjutnya hormon akan
mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh darah. Susuk KB bekerja efektif selama 5
tahun. Jika dalam waktu tersebut si pemakai menginginkan kehamilan, maka susuk dapat segera
diangkat. Tapi jika tidak, si pemakai tidak perlu repot-repot lagi menggunakan alat KB lain.
Hanya sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan yang memasangkan
susuk tersebut. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti
setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum
waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit
lebih pendek daripada batang korek api. Dibandingkan pil atau suntikan KB, hormon yang
terkandung dalam susuk ini lebih sedikit. Namun demikian, efek sampingan yang dibawanya
tetap ada. Oleh karena itu, sebelumnya pemakai harus mengkonsultasikan riwayat dan kondisi
2
3. Apa saja keuntungan dan kekurangan dari implan ?
1.3. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi
bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil berisi
Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau suntik KB
berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5 tahun. Dan
bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek samping yang
pemasangan yang tidak tepat, oleh karena itu ,hanya petugas klinik yang terlatih
1. Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya
5 tahun
4
2. Implanon. Terdiri dari 1 batang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter
3. Jadena dan indoplant. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel
4. Menekan ovulasi.
Indikasi
2. Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu
dekat.
5
Kontra Indikasi
7. Pasca keguguran
10. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia
Kelebihan
1. Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan
6
2. Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan
4. Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan
5. Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan anak
6. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai
nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
7
3. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk
HIV/AIDS
epilepsi.
5. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan
per tahun
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi
pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
perdarahan bercak.
waktu.
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui.
8
2.6. Pemasangan Implant
1. Pelaksanaan Pelayanan
Ruangan klinik pasien rawat jalan maupun ruang operasi cocok untuk pemasangan
e. Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air bersih dan
2. Pencegahan Infeksi
pencabutan implan, petugas klinik harus berupaya untuk menjaga lingkungan dari
a. Meminta klien untuk membersihkan dengan sabun seluruh lengan yang akan
dipasang implan dan membilasnya hingga tidak ada sabun yang tertinggal (sisa
sabun dapat mengurangi efektifitas beberapa anti septik). Langkah ini sangat
b. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Untuk pemasangan dan
pencabutan batang, cuci tangan dengan sabun selama 5-10 detik kemudian bila
c. Pakai kedua sarung tangan yang telah disterilisasi atau diDTT. (Gunakan sepasang
sarung tangan yang berbeda untuk tindakan guna menghindari kontaminasi silang
d. Siapkan daerah pemasangan dan pencabutan dengan kapas yang telah diberi anti
pemasangan/pencabutan implan.
9
e. Setelah selesai pemasangan maupun pencabutan batang implan,dan sebelum
Sebelum membuang atau merendam jarum dan alat suntik,isi dahulu dengan
larutan clorin. Setelah pemasangan, pisahkan plunger dari trokar. Darah kering
f. Kain operasi (drape) harus dicuci sebelum digunakan kembali. Setelah dipakai,
bocor. Jarum dan alat suntik sekali pakai (disposable) harus dibuang kedalam
h. Masukkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
3. Persiapan
a. Persiapan Klien
pemberian antiseptik pada daerah operasi tempat implan akan dipasang akan
10
5) Pasang sarung tangan karet bebas bedak dan yang sudah steril (atau
1/2inch)
darurat)
e. Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil, superfisisl tepat
11
g. Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar sebelum kapsul berikutnya
yangsudah terpasang tersebut dengan jari tengah dan masuk trokar pelan-pelan
h. Setelah selesai memasang, bila sebuah ujung kapsul menonjol keluar atau terlalu
dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali
i. Jangan dicabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum semua kapsul dipasang
dan periksa seluruh posisi kapsul. Hal ini untuk memastikan bahwa keenam
kapsul dipasang dalam posisi benar dan pada bidang yang sama dibawah kulit.
5. Persiapan Pemasangan
Langkah 1
Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air yang mengalir serta
membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun menurunkan efektivitas
antisetik tertentu). Langkah ini sangat penting bila klien kurang menjaga kebersihan
Langkah 2
Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja samping bila ada) dengan
kain bersih.
Langkah 3
Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan (misalnya :
lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga atau meja di samping. Lengan harus
disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan
Langkah 4
12
Langkah 5
Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di
dalamnya.
Langkah 6
Buka dengan hati-hati kemasan steril implan dengan menarik kedua lapisan
pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul dalam mangkuk steril.Bila tidak ada
mangkuk steril, kapsul dapat diletakkan dalam mangkuk yang didisinfeksi tingkat
tinggi (DDT) atau pada baki tempat alat-alat. Pilihan lain adalah dengan membuka
sebagian kemasan dan mengambil kapsul satu demi satu dengan klem steril atau DDT
saat melakukan pemasangan. Jangan menyentuh bagian dalam kemasan atau isinya
Langkah 1
cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih.
Langkah 2
Pakai sarung tangan steril atau DDT (ganti sarung tangan untuk setiap klien guna
Langkah 3
Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. Hitung kapsul untuk memstikan
jumlahnya.
Langkah 4
Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik. Gunakan klem steril atau DTT
menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan
insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan biarkan kering
13
(sekitar 2 menit) sebelum memulai tindakan. Hapus antiseptik yanga berlebihan
Langkah 5
Bila ada guanakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk menutupi
lengan. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan tempat yang akan
dipasang kapsul. Dapat juga dengan menutupi lengan di bawah tempat pemasangan
Langkah 6
Setelah memastikan tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 3 ml
obat anestesi . Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama
Langkah 7
Masukkan jarum di bawah kulit pada tempat insisi, kemudian lakukan aspirasi untuk
memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Suntikkan sedikit obat
memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit sekitar 4 cm. Hal ini akan membuat
kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya. Kemudian tarik jarum pelan-pelan
7. Pemasanagan Kapsul
Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel untuk
Langkah 1
Pegang skalpel dengan sudut 45◦, buat insisi dangkal hanya untuk sekedar menembus
14
Langkah 2
Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang
dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah
Langkah 3
Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya masukkan
ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil. Mulai dari kiri atau kanan pada
pola seperti kipas, gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya
berada di bawah kulit. Memasukkan trokar jangan dengan paksaan. Jika terdapat
Langkah 4
Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit angkat trokar ke atas sehingga kulit
terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda (1) dekat
pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari.
Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit selama pemasangan. Masuknya trokar
Langkah 5
Saat trokar masuk sampai tanda (1) cabut pendorong dari trokar.
Langkah 6
Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset
atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam trokar. Bila kapsul
diambil dengan tangan pastikan sarung tangan tersebut bebas dari bedak atau pertikel
lain.
15
Langkah 7
Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar sampai terasa ada
Langkah 8
Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangna untuk menstabilkan.
Terik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luka insisi
sampai tanda (2) muncul di tepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan
pendorong. Hal yang penting pada langkah ini adalah menjaga pendorong tetap di
Langkah 9
Saat pangkal menyentuh pegangan pendorong tanda (2) harus terlihat di tepi luka
insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit. Raba ujung
kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar. Hal
yang penting adalah kapsul bebas dari trokar untuk menghindari terpotongnya kapsul
Langkah 10
Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah laterla kanan dan
Selanjutnya geser trokar sekitar 15-25 derajat. Untuk melakukan itu mula-mula
fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar pelan-pelan
sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai tanda (1). Hal ini akan memastikan jarak
yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul yang dipasang
sebelumnya. Bila tanda (1) sudah tercapai masukkan kapsul berikutnya ke dalam
Langkah 11
Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi atau ekspulsi
pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm dari tepi luka insisi.
16
Langkah 12
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kapsul semuanya telah
terpasang.
Langkah 13
Ujung dari semua kapsul harus tidak ada tepi luka insisi. Bila sebuah kapsul keluar
atau terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang
Langkah 14
Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa,
keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa
selama 1 menit
1. Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kassa
steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidfak perlu dijahit karena dapat
Perawatan klien
1. Buat catatan pada rekam medik pemasangan kapsul dan kejadiian tidak
2. Amati klien kurang lebih 15-20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari
luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk
tertulis.
17
2.7. Pencabutan Implant
2. Timbulnya efeksamping yang sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan
pengobatan biasa
4. Terjadi kehamilan
Prosedur Pengangkatan
1. Alat-alat yang diperlukan: selain dari alat-alat yang diperlukan sewaktu pemasangan
kapsul Norplant diperlukan pula satu forceps lurus dan satu furseps bengkok.
2. Tentukan lokasi kapsul Norplant (kapsul 1-6), kalau perlu kapsul di dorong kearah
3. Daerah insisi di disinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang berluban
5. Kemudian lakukan insisi selebar 5-7 mm ditempat yang paling dekat dengan kapsul
Norplant
6. Forceps dimasukan kedalam lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari tangan
lain kearah ujung forceps, selanjutnya forceps dibuka lalu kapsul dijepit dengan ujung
forceps.
7. Selanjutnya kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan. Kalo perlu
dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan lain. Adakalanya kapsul sudah
terbungkus dengan jaringan sekitarnya dalm hal ini dilakukan insisi pada jaringan
8. Lakukan prosedur ini beturut-turut untuk mengeuarkan kapsul kedua sampai keenam.
Jika sewaktu mengeluarkan kapsul terjadi perdarahan maka hentikan terlebih dahulu
perdarahannya
18
9. Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak terjadi perdarahan tutup luka dengan
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
NO. REGISTER :
MASUK RS TANGGAL/JAM : 14 OKTOBER 2018 / JAM : 10:00 WIB
DIRAWAT DIRUANG : Di Klinik Pratama Rawat Inap Masta Amd.keb
I. DATA SUBJEKTIF
1. Kunjungan saat ini : Kunjungan Pertama √ Kunjungan
Ulang
Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memasang kembali implant
2. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 23 tahun. Dengan suami sekarang 6
tahun
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun. Siklus 28 hari. Teratur
Lama 7 Hari. Sifat darah : encer Bau khas Fluor albus : tidak
Dismenorroe :tidak.
Banyaknya 3x ganti doek. HPM 11 oktober 2018
20
4. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
P3Ab0Ah3
Penulisan Nifas
Hamil
Komplikasi
ke Umur Jenis Jenis BB
Tgl Lahir Penolong Laktasi Komplikasi
Kehamilan Persalinan Kelamin Lahir
Ibu Bayi
6. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistematik yang pernah/sedang diderita
Tidak ada
Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Tidak ada
b. Riwayat penyakit ginekologi
Tidak ada
7. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3 x Sehari 8
gelas/hari
Macam Nasi, lauk, sayur Air putih,
teh
Jumlah 1 piring 1 gelas
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1 x Sehari 5 x Sehari
Warna Kuning kecoklatan Kuning
Jernih
21
Bau Khas Khas
Konsistensi Lunak Cair
Jumlah - -
c. Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Istirahat/tidur : 10 jam
d. Seksualitas : Frekuensi 2 x seminggu
Keluhan Tidak ada
c. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin setiap mandi dan selesai BAB
dan BAK
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setiap lembab
Jenis pakaian dalam yang digunakan katun
8. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi
Ibu mengatakan belum mengetahui tentang alat kontrasepsi implant.
c. Dukungan suami/keluarga
Hubungan ibu dan suami baik, suami mendukukng ibu menggunakan
implant karena perlindungan jangka panjang.
22
b. Kepala
Hiperpigmentasi : Tidak ada
Mata : Simetris conjungtiva merah muda, sklera
tidak ikterus
Mulut : Tidak ada stomatitis dan tidak ada karies
c. Leher : Tidak ada pembengkakan kenjar thyroid
d. Payudara
Bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol
Massa/tumor : Tidak ada kelainan
e. Abdomen
Bentuk : Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Massa/tumor : Tidak ada kelainan
f. Ekstremitas :
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patella : Ka (+) dan Ki (+)
g. Genetalia luar
Tanda chadwich : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan kelenjar bartholin
Pengeluaran : Tidak ada
h. Anus
Haemoroid : Tidak ada
2. Pemeriksaan Dalam/Ginekologi
Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
23
III. ASSESSMENT
1. Diagnosis Kebidanan
Pasangan usia subur dengan akseptor KB Implant Indoplant.
2. Masalah
3. Ibu merasa sedikit cemas terhadap pemasangan Implant ,karena ini adalah
yang pertama kali
4. Kebutuhan
5. Memberikan rasa nyaman pada ibu
6. Diagnose potensia
Tidak Ada
7. Masalah potensial
Tidak Ada
8. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a) Mandiri
Melakukan vital sign
Melakukan pemasangan alat kontrasepsi implant indoplant
pada ibu.
b) Kolaborasi
Tidak ada
c) Merujuk
Tidak ada
IV. PLANNING (Termasuk Pendokumentasian Implentasi dan Evaluasi)
Tanggal 14-11-2019 Jam 11:00
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu
dalan keadaan baik
TD: 120/70 mmHg RR: 22 x/i
HR: 86 kali permenit T: 36,40 C
a. Tidak ada pembesaran kelenjar limfe / tyroid
b. Tidak ada benjolan pada payudara
c. Tidak ada massa/nyeri tekan pada abdomen.
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
24
2. Memberikan konseling pada ibu, dan ibu mengerti.
3. Memberikan inform choice dan ibu memilih KB Implant Indoplant.
4. Memberikan inform consent padda ibu dan ibu menyetujui dilakukan
pemasangan implant.
5. Menyiapkan pemasangan implant :
a. Mempersilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan
air mengalir serta membilasnya
b. Menutup tempat tidur klien dengan kain bersih
c. Mempersilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebeh jarang
digunakan diletakkan pada lengan penyangga/meja samping
d. Menyiapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa
menyentuh alat-alat didalamnya
e. Membuka dengan hati-hati kemasan steril implant dengan menarik
kedua lapisan pembungkusannya dan jatuhkan seluruh kapusul
dalam mangkok steril
f. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir keringkan dengan
kain bersih
g. Memakai sarung tangan DTT/steril
h. Mengatur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
i. Mempersiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik
j. Setelah memastikan tidak alergi terhadap obat anastesi, mengisi
alat suntik dengan 3ml obat anastesi
k. Memasukkan obat anastesi di bawah kulit pada tempat insisi,
jangan lupa lakukan aspirasi
l. Memegang skapel dengan sudut 450, buat insisi dangkal
m. Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong
didalamnya memasukkan ujung trokart melalui luka insisi dengan
sudut kecil
n. Memasukkan trokar hati-hati dan perlahan-lahan ke arah tanda
dekat pangkal
o. Mencabut pendorong dari trokart
25
p. Memasukkan kapsul pertama ke dalam trokart dan dorong kapsul
sampai seluruhnya masuk kedalam trokart kemudian masukkan
lagi pendorongnya
q. Mengunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung
trokart sampai terasa ada tahanan
r. Menarik tabung trokart dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk
ke arah luka insisi sampai tanda (2) muncul di tepi luka insisi
s. Meraba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah
keluar seluruhnya dari trokart
t. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, memutar ujung trokart ke arah
lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula untuk
memastikan kapsul pertama bebas
u. Menggeser trokart sekitar 150-250 dan memasukkan trokart
kebawah kulit untuk memasukkan kapsul selanjutnya
v. Memastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5mm
dari tepi luka insisi
w. Sebelum mencabut trokart, meraba kapsul untuk memastikan untuk
memastikan kapsul semuanya telah terpasang
x. Ujung dari semua kapsul harus tidak ada pada tepi luka insisi
y. Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah
diperiksa, mengeluarkan trokart pelan-pelan. Tekan tempat insisi
denga jari menggunakan kasa selama 1menit untuk menghentikan
perdarahan
z. Menutup luka insisi
Implant telah selesai dipasang.
6. Membersihkan semua peralatan yang telah digunakan
Alat telah dibersihkan dan di sterilkan.
7. Memberikan konseling pasca pemasangan implant pada ibu seperti :
Selalu menjaga kebersihan pada daerah yang dipasangkan implant
Menjaga agar pada daerah yang dipasang implant tetap kering
26
Memberitahu ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama
satu minggu atau bila melakukan hubungan seksual harus
menggunakan kondom
8. Menganjurkan klien untuk kembali pada hari ketiga setelah
pemasangan atau bila ada keluhan seperti bengkak dan merah pada
daerah yang dipasang implant.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
dan 6 kapsul yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira
yang jangka waktu lama, masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara
kelahirannya tidak terlalu dekat.tidak dapat memakai jenis KB yang lain. Banyak
sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain implant merupakan
pada penggunaan pil. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak
amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi
4.2 Saran.
28
DAFTAR PUSTAKA
29