Oleh :
DEWI SASMITA
150084
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya pada kita semua, sehingga dengan ijin-Nya Penulis dapat
menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Konseling Alat
Kontrasepsi Implant pada Asuhan Berkelanjutan Ny. S di PMB Nurul Farida
Purworejo”. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Musinggih Djarot Roujani., Sp. KJ, selaku ketua STIKes AKBIDYO
2. Pri Hastuti, M.Keb, selaku ketua program studi DIII Kebidanan STIKes
AKBIDYO
3. Nining Tunggal SS, SKM., MPH, selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan serta motivasi kepada penulis.
4. Sri Suharti, SKM., M.Kes selaku pembimbing pendamping yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan serta motivasi kepada penulis.
5. Christina Pernatun. K,, S.SiT., M.PH selaku dewan penguji yang telah
bersedia memberikan arahan dan bimbingan.
6. Nurul Farida Amd. Keb Purworejo, yang telah memberikan kesempatan
dan tempat.
7. Ny. S sebagai subjek dalam asuhan kebidanan berkelanjutan.
8. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, do’a,
serta motivasi sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Dengan segala kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa Karya Tulis
Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, Penulis mengharapkan
kritik, saran, dan evaluasi demi peningkatan kualitas Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Lembar Persetujuan ............................................................................................ ii
Lembar Pernyataan............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah....................................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................................ 5
D. Manfaat.......................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kebidanan ........................................................................................ 7
1.Filosofi/Falsafah Bidan .............................................................................. 7
2.Asuhan Kebidanan Berkelanjutan .............................................................. 10
3.Asuhan Kebidanan ..................................................................................... 10
4.Pendokumentasian Asuhan Kebidanan ...................................................... 14
B. Masa Nifas ..................................................................................................... 15
1. Definisi masa nifas .................................................................................. 15
2. Tahapan masa nifas ................................................................................. 16
3. Anatomi dan fisiologi masa nifas ............................................................ 16
4. Asuhan masa nifas ................................................................................... 21
C. Konseling Alat Kontrasepsi Implant ............................................................. 22
1. Definisi Konseling Alat Kontrasepsi ....................................................... 22
2. Tujuan Konseling Alat Kontrasepsi ........................................................ 23
3. Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB........................................... 24
4. Alat Kontrasepsi Impant .......................................................................... 26
BAB III PELAKSANAAN ASUHAN
A. Subjek Asuhan ....................................................................................... 30
B. Lokasi ..................................................................................................... 30
C. Waktu ..................................................................................................... 30
D. Instrumen................................................................................................ 30
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 31
F. Analisis Data .......................................................................................... 31
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan ............................................................................................ 40
B. Keterbatasan Asuhan .............................................................................. 47
BAB V Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 48
A. Kesmimpulan ......................................................................................... 48
B. Saran....................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data KB PMB Nurul Farida bulan Juni – November 2017. ......................3
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
hidup dalam lingkungan yang sehat. Salah satu upaya untuk mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
1
2
Hasil penelitian yang dilakuan oleh Mulyati & Dairi (2014) agar tujuan
konseling menjadi optimal diperlukan suatu alat bantu bagi konselor yaitu
alat bantu pengambilan keputusan (ABPK) ber-KB. ABPK tidak hanya berisi
dengan baik.
faktor sosial budaya (pengetahuan, sikap ibu, dukungan suami) serta faktor
jumlah anak). Ibu yang mendapatkan informasi yang cukup dari tenaga
implant.
Data peserta KB aktif yang sering digunakan di Jawa Tengah adalah suntik
Jangka Panjang (MKJP) terbesar adalah Implant 12% dan IUD 9%.
dan MKJP Implant 13,1% dan IUD 7,5% (DinKes Jateng, 2015).
3
terbanyak yaitu Suntik 92,5%, sedangkan Pil 2%, Kondom 2,8%, MKJP
suntik merupakan alat kontrasepsi yang aman, murah, dan praktis. Hal
tentang alat kontrasepsi lain di PMB Nurul Farida Purworejo. Salah satu
hal itu disebabkan karena kurangnya tenaga kesehatan dan waktu untuk
memberikan konseling.
4
respirasi dan suhu, pemeriksaan tinggi fundus uteri, pemeriksaan lokhea dan
November 2017 yaitu pada usia kehamilan 39 minggu 4 hari hingga pada
implant. Ny. S berasal dari Desa Baledono yang telah melahirkan anak kedua
pada tanggal 15 November 2017 di PMB Nurul Farida Purworejo dan tidak
Hasil pengkajian Ny. S ingin memiliki dua orang anak saja, yaitu
rahim karena merasa takut serta suami dan keluarga tidak mengizinkan.
5
Faktor usia dan paritas menjadi alasan Ny. S ingin mengetahui dan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penulisan karya tulis ilmiah pada Ny.S umur
36 tahun P2A0Ah2 pada nifas hari ke enam di PMB Nurul Farida Purworejo
penulis diharapkan :
tepat.
ibu.
6
D. Manfaat
1. Bagi Bidan
3. Mahasiswa Kebidanan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kebidanan
masing klien.
hak bagi klien untuk mendapatkan layanan yang terbaik dan kewajiban
7
8
asuhan.
yang bersifat holistik. Asuhan diberikan dengan cara yang kreatif dan
spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang
utuh dan tidak ada individu yang sama. Di Indonesia seorang bidan juga
i) Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat. Untuk itu, maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
remaja.
disesuaikan mulai dari ANC, INC, PNC, sampai enam minggu pertama
3. Asuhan Kebidanan
Asuhan ibu post partum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera
1) Pengkajian Data
diidentifikasi.
penanganan segera
6) Melaksanakan perencanaan
aman.
7) Evaluasi
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
1) Standar I : Pengkajian
a) Pernyataan Standar
b) Kriteria Pengkajian
a) Pernyataan Standar
4) Standar IV : Implementasi
rujukan.
5) Standar V : Evaluasi
a) Pernyataan Standar
klien.
b) Kriteria Evaluasi
kebidanan.
B. Masa Nifas
selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas organ reproduksi
15
hamil. Masa nifas atau puerpeirum dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Puerpeirum yaitu
dari kata Puer yang artinya bayi dan Parous yang artinya melahirkan. Jadi
2011).
a. Puerperium dini
mobilisasi segera.
16
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
a) Uterus
sebesar telur ayam. Panjang uterus sekitar 7-8 cm, lebar sekitar 5-5,5
cm dan tebal sekitar 2,5 cm. Letak uterus secara fisiologis adalah
uteri, dan seviks uteri. Dinding uterus terdiri dari otot polos dan
pelindung uterus.
2) Myometrium, yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi
akan meluruh bersama dengan sel ovum yang matang, atau disebut
dengan menstruasi.
lengkap, palpasi didapat bahwa tinggi fundus uteri akan berada setinggi
pusat segera setelah bayi lahir, sekitar 2 jari di bawah pusat seteah
plasenta lahir, pertengahan antara pusat dan simpisis pada hari ke lima
post partum dan setelah 12 hari post partum tidak dapat diraba lagi.
b) Serviks
c) Vagina
tubuh bagian luar. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu
sama lain dengan ukuran panjang ± 6,5 cm dan ± 9 cm. Bentuk vagina
1) Lokhea Rubra/Kruenta
Timbul pada hari 1-2 post partum, terdiri dari darah segar bercampur
2) Lokhea Sanguinolenta
3) Lokhea Serosa
partum.
4) Lokhea Alba
Normalnya lokhea agak berbau amis, kecuali bila terjadi infeksi pada
jalan lahir, baunya akan berubah menjadi berbau busuk. Bila lokhea
berbau segera ditangani agar ibu tidak mngalami infeksi lanjut atau
sepsis.
d) Vulva
dibatasi oleh klitoris, bagian belakang oleh perineum, bagian kiri dan
e) Payudara (Mammae)
memproduksi susu (Air Susu Ibu) sebagai nutrisi bagi bayi. Setelah
estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau
ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada hari pertama
dan sedikit lebih kental dari ASI yang disekresi setelah hari ketiga post
partum.
f) Tanda-tanda Vital
1) Suhu tubuh
2) Nadi
3) Tekanan darah
4) Pernafasan
setelah persalinan.
(8-14 hari)
(36-42 hari)
22
mereka yang aman bagi klien dan yang ingin digunakan klien atau
pelayanan KB.
bantu yang berfungsi ganda, digunakan sebagai alat bantu kerja bagi
teknis serta alat bantu visual untuk pelatihan provider baru (Direktorat
Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak,
ABPK berbentuk booklet, yang terdiri dari dua bagian. Bagian muka
berisi informasi penting yang harus diketahui oleh klien, sedangkan bagian
belakang berisi informasi yang lebih detail tentang jenis alat kontrasepsi
yang akan dijelaskan kepada klien. ABPK ini dapat digunakan oleh
kelemahan yaitu kurang praktis karena ukurannya cukup besar dan berat.
dilakukan dan informasi apa yang perlu diberikan oleh klien sesuai dengan
yaitu berupa WHO Wheel Criteria atau diagram kelayakan medis. Alat
bantu konseling ini merupakan modifikasi dari hasil publikasi resmi WHO.
Dalam buku kesehatan ibu dan anak (KIA) berisi tentang perlunya ikut
ber-KB guna mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu
rapat dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita. Buku KIA dalam
pada klien.
berikut:
c) Menjelaskan tujuan
e) Menjaga privacy
kebutuhannya
g) Menanyakan kepada klien saat ini apakah klient baru atau kunjungan
ulang
26
k) Pendokumentasian
a) Definisi Implant
b) Jenis-Jenis Implant
2) Implanon terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-
c) Cara Kerja
d) Indikasi
1) Usia reproduksi
6) Pasca keguguran
mengandung estrogen
e) Kontraindikasi
f) Efek Samping
pada 6-9 bulan pertama dari penggunaan. Efek samping lain yang
g) Keuntungan
h) Kerugian
untuk pencabutan
i) Waktu Pemasangan
saat pada siklus haid hari kedua sampai ketujuh, bila menyusui mulai
PELAKSANAAN ASUHAN
A. Subjek Asuhan
yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai 2 orang anak
B. Lokasi
C. Waktu
pada 08 November 2017 hingga 07 Januari 2018. Salah satu asuhan yang
hari ke 6 post partum yaitu pada tanggal 21 November 2017, dan pemasangan
alat kontrasepsi implant pada tanggal 07 Januari 2018 di PMB Nurul Farida
Purworejo.
D. Instrumen
meliputi set pemeriksaan fisik, buku KIA, format pengkajian, alat tulis. INC
30
31
meliputi partus set, lembar pengkajian, alat tulis, buku KIA, dan instrument
yang digunkan saat PNC meliputi set pemeriksaan fisik, alat tulis, buku KIA,
Pengumpulan data yang dilakukan pada Ny. S dengan dua cara yaitu:
auto anamnesa.
pemeriksaan fisik.
F. Analisis Data
di dalam rahim
b) Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
KU/Kesadaran : Baik/Composmentis
RR : 22x/menit N: 82x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
tidak ikterik
kering
3) Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
33
Ny. S Umur 36 tahun P2A0Ah2 lahir spontan 6 hari post partum normal.
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Perencanaan
f) Lakukan dokumentasi
4. Implementasi
1) Gizi pada ibu nifas berfungsi untuk involusi Rahim dengan banyak
hingga lima tahun. Jenis implant norplant terdiri dari 6 batang lama
dahulu.
f) Pendokumentasian.
5. Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN
menggunakan KB Implant.
1. Pemeriksaan Umum
O: KU/Kesadaran : Baik/Composmentis
RR : 22x/menit N: 82x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
ikterik
teraba
38
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Implant.
memilih Implant.
dengan suami.
Implant.
Implant.
6. Lakukan pendokumentasian.
Melakukan pendokumentasian.
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Tambak Rejo Purworejo. Desa Tambak Rejo merupakan desa yang dekat
dengan kota Purworejo. Letak PMB Nurul Farida mudah dijangkau dengan
kendaraan. Jarak PMB Nurul Farida dengan PMB lainnya sangat dekat yaitu
sekitar 1 kilometer (km). Akses untuk melakukan rujukan dari PMB Nurul
Farida cukup mudah berjarak 7 km. PMB Nurul Farida juga memasang papan
nama di depan PMB seperti dalam yang dijelaskan pada Permenkes No. 28
tahun 2017 pasal 39 tentang PMB harus memasang papan nama pada bagian
atau ruang yang mudah terbaca dengan jelas oleh masyarakat umum dengan
datang di PMB Nurul Farida tidak hanya warga desa Tambak Rejo tetapi
banyak pasien yang datang dari luar desa Tambak Rejo. PMB Nurul Farida
telah memenuhi persyaratan dalam pembangunan PMB, hal itu sesuai dengan
persalinan, pelayanan nifas, KB, bayi dan balita dan lansia sesuai dengan
40
41
pelayanan kebidanan bidan Nurul Farida dibantu oleh satu orang bidan
seperti yang dijelaskan dalam Permenkes No. 28 pasal 42 tahun 2017 bahwa
kebutuhan pasien yang datang hal ini didukung falsafah bidan yang
merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu
secara berkelanjutan dari masa kehamilan, persalinan, nifas hingga bayi baru
seorang wanita dan bidan. Asuhan kebidanan yang menurut Homer (2008)
kelahiran dan melahirkan sampai enam minggu pertama post partum. Namun
asuhan yang diberikan pada Ny. S hanya dimulai dari kehamilan trimester
Asuhan pada Ny. S diberikan sejak masa kehamilan dilakukan mulai dari
usia kehamilan 39 minggu 4 hari dengan kunjungan hamil sebanyak dua kali
yaitu pada tanggal 08 November 2017 dan pada tanggal 13 November 2017.
Asuhan yang diberikan bukan hanya dalam bentuk fisik,akan tetapi asuahan
yang dialami Ny. S dengan selalu mendengarakan dengan terbuka tentang apa
kelak. Dari hasil pengkajian pemeriksaan yang dilakukan Ny. S dalam batas
normal. Hal itu didasari dari penelitian yang dilakukan Mufdlilah (2009)
memastikan bahwa ibu dan janin selamat dalam kehamilan dan persalinan.
Pada tanggal 15 Novermber 2017 pukul 13.00 WIB Ny. S datang di PMB
normal, dengan bayiyang dilahirkan dalam keadaan sehat dan normal. Model
asuhan persalinan dilakukan sesuai dengan 60 langkah APN yang ada. Bayi
lahir pada pukul 17.55 WIB dan setelah dilakukan obsevasi didapatkan hasil
Pada pukul 17.55 WIB Ny. S melahirkan seorang anak dengan jenis
kelamin laki-laki dengan berat 3000 gram, menangis kuat, warna kulit
hasil bahwa bayi dalam batas normal. Menurut Varney (2007) untuk
yang terdiri dari tiga bagian yaitu riwayat bayi baru lahir, pengkajian usia
kunjungan, yaitu pada saat masa nifas 10 jam, masa nifas 6 hari, masa nifas
Indonesia No. 97 tahun 2014 yaitu pelayanan kesehatan pada ibu nifas paling
sedikit selama 3 kali. Pada kunjungan nifas 6 hari, didapatkan hasil bahwa
Ny. S ingin memiliki dua orang anak, ingin menggunakan alat kontrasepi
Pengkajian dilakukan dengan dua cara yaitu pengkajian data subjektif dan
data objektif pada Ny. S yang dilakukan pada hari ke enam post partum yaitu
pada tanggal 21 November 2017 pukul 08.30 WIB. Dari hasil pengkajian data
subjektif Ny. S mengatakan bahwa tidak ada keluhan yang dialami, Ny. S
mengatakan bahwa ASI nya lancar dan ingin ASI ekslusif, Ny. S hanya ingin
memiliki dua orang anak saja, selain itu juga ingin mengetahui alat
kontrasepsi yang tidak perlu sering berkunjung ke bidan namun tidak mau
44
menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim serta dengan yang jangka panjang
tidak ada tanda infeksi dan jahitan nampak kering, dan yang terakhir adalah
(2007). Diagnosa kebidanan pada kasus ini yaitu Ny. S umur 36 tahun
P2A0Ah2 lahir spontan 6 hari post partum. Masalah atau kebutuhan yang
dialami Ny. S adalah ingin mengetahui kontrasepsi yang tidak perlu sering
merasa sudah cukup memiliki dua orang anak dan tidak mempengaruhi ASI.
kontrasepsi implant.
melakukan perencaan hal itu didasari dari Keputusan Menteri Kesehatan No.
45
kebutuhan masa nifas seperti gizi masa nifas, tanda bahaya masa nifas,
kebersihan diri, istirahat cukup, ASI ekslusif dan suplemen Fe atau penambah
darah.
Alat bantu atau media yang digunakan dalam melakukan konseling alat
ABPK dan menggunakan buku KIA agar dapat membantu dalam menentukan
keputusan. Hal ini sesuai dalam peniltian yang dilakukan oleh Mulyati &
Dairi (2014) bahwa ABPK menyediakan referensi/info teknis serta alat bantu
visual yang berisi informasi detail tentang jenis alat kontrasepsi yang akan
46
dijelaskan kepada klien, dan pada tahun 2009 WHO membuat suatu
modifikasi alat bantu konseling KB yaitu berupa WHO Wheel Criteria atau
penapisan klien. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyati & Dairi (2014)
medis memiliki efektifitas yang sama dengan ABPK dalam membantu klien
klien. Pada saat memberikan konseling kepada Ny. S media yang digunakan
hanya ABPK dan buku KIA yang dimiliki oleh Ny. S sedangkan untuk
kepada Ny.S.
mampu menggali permasalah yang dihadapi oleh klaien serta dapat mencari
sebagai bagian dari pelayanan KB. Melalui konseling, berarti petugas telah
yang dilakukan Sari, Suryani, & Handayani (2010) dalam Siswandi (2007)
47
Selain itu konseling yang diberikan juga sesuai dengan SOP penggunaan
salam dan sapa kepada klien. Setelah itu menjelaskan tujuan kepada klien
yaitu agar mengetahui informasi untuk memilih dan memakai alat kontrasepsi
yang sesuai dengan kebutuhan. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri
konseling menurut Anggraini & Martini (2011) yaitu konseling adalah suatu
proses saling membantu kepada yang lain, berupa informasi yang sedang ia
48
aman dan efektif bagi klien. Konseling yang diberikan seperti pengertian
implant, jenis-jenis implant, cara kerja, indikasi, kontra indikasi, dan efek
samping. Selain itu Ny. S memiliki indikasi yang sesuai untuk menggunakan
alat kontrasepsi implant, hal itu sesuai dengan indikasi penggunaan alat
sterilisasi.
Ny. S sangat antusias dengan apa yang telah di sampaikan hal itu ditandai
menyepakati untuk pertemuan ulang yaitu pada kunjungan nifas hari ke-30
Setelah berunding dengan suami dan pada kunjungan nifas hari ke-30 Ny.
pemasangan alat kontasepsi Implant yaitu setelah masa nifas selesai yaitu
pada tanggal 07 Januari 2018. Hal itu sesuai dengan teori menurut BKKBN
(2012) tentang waktu pemasangan Implant pada wanita tidak hamil dapat
dilakukan setiap saat pada siklus haid hari kedua sampai hari ketujuh, bila
kontrasepsi Implant pada Ny. S di lengan kiri bagian atas dengan jenis
Implant yang digunakan yaitu Indoplant terdiri dari 2 batang dengan lama
B. Keterbatasan Asuhan
yaitu pada saat memberikan konseling adalah media yang digunakan hanya
ABPK dan buku KIA serta tidak menggunakan media yang lain seperti leaflet
atau WHO Wheel Criteria atau diagram kelayakan medis. Hal ini disebabkan
media tambahan selain ABPK dan buku KIA yang berfungsi agar dapat
A. Kesimpulan
implant pada Ny. S umur 36 tahun telah dilakukan sesuai dengan buku
tahun 2016 yang dilakukan di PMB Nurul Farida Purworejo dan di rumah
klien. Konseling yang diberikan yaitu konseling alat kontrasepsi Implant yang
indikasi, kontraindikasi, dan juga efek samping alat kontrasepsi Implant. Ny.
S juga diberikan motivasi untuk tetap memenuhi kebutuhan masa nisas dan
cara kerja, keuntungan dan kerugian dari penggunaan alat kontrasepsi implant
implant dapat membantu Ny. S dalam memilih alat kontrasepsi yang sesuai
dengan kebutuhannya.
enam minggu post partum, bayi baru lahir hingga pemilihan alat kontrasepsi
50
51
B. Saran
1. Bagi Bidan
konseling dapat menggunakan media seperti ABPK dan buku KIA yang
prosedur penapisan klien, dan penggunaan ABPK serta buku KIA dalam
Anggraini, Y., & Martini. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. (T. Endroko,
Ed.) (1st ed.). Yogyakarta: Rohima Press.
BKKBN. (2012). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. (B. Efendi, Ed.)
(3rd ed.). Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Dewi Lia dan Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Salemba
Medika.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 48–49. Retrieved from
dinkesjatengprov.go.id/v2015/dokumen/profil2015/Profil_2015_fix.pdf
Homer, C., Brpdie, P., & Leap, N. 2008. Midwifery Contuinity of Care: A
Practical Guide. Churtchill Livingstone. Australia: Elsevier.
Ikatan Bidan Indonesia. 2012. Lima Puluh Tahun IBI- Bidan Menyongsong Masa
Depan. Jakarta : PP IBI.
Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Anak. (2008).
Factsheet Alat Bantu Pengambilan Keputusan KB. http://www.dep.kes.go.id
Diakses tanggal 02 januari 2018 jam 19.30 WIB.
Maritalia, D. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. (S. RIYADI, Ed.).
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Mulyati, S., & Dairi, M. (2014). Penggunaan Who Wheel Criteria Dan Alat Bantu
Pengambilan Keputusan ( ABPK ) Dalam Pemilihan, 2, 9–18.
Sari, S. K., Suryani, E. S., & Handayani, R. (2010). Hubungan konseling keluarga
berencana (KB) dengan pengambilan keputusan pasangan usia subur (PUS)
dalam penggunaan alat kontrasepsi. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(1), 37–47.
Yulviana, R. (2017). Menara Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017, XI(75), 149–
154.
Varney, H. 1997. Varney's Midwifery, Third edition. Sudbury: Jones & Bartlett.