Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS DAN MENYUSUI


SENAM NIFAS

Disusun oleh :

Amelia Putri (195401516038)

Yusmiranda Syahrir (195401516009)

Faradilla Poetri R (195401516007)

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
JAKARTA SELATAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafa’atnya
di akhiran nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, baik
berupa fisik maupun akal pikiran sehingga mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Senam Nifas” pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan didalamnya.Untuk penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca makalah ini.Dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
dalam membuat makalah ini dan yang membaca makalah ini.Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.

Penulis
Bekasi, 30 Oktober 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A Latar Belakang.................................................................................................................................4
B Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A Pengertian Senam Nifas...................................................................................................................5
B Tujuan Senam Nifas........................................................................................................................5
C Manfaat Senam Nifas......................................................................................................................6
D Macam-Macam Senam Nifas...........................................................................................................6
E Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas.................................................................................9
F Cara Melakukan Senam Nifas.......................................................................................................10
a. Latihan senam nifas...................................................................................................................10
b. Gambar Senam Nifas.................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................16
PENUTUP.................................................................................................................................................16
A Kesimpulan....................................................................................................................................16
B Saran..............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput
yang diberikan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan
waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).
Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik
meliputi ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-otot tegang, uterus membesar
postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada masa hamil.
Berat badan akan bertambah menjadi 10-15kg sehingga proses persalinan berlangsung,
(wiknjosastro, 2009).
Pada proses persalinan dinding panggul selalu tegang dan mungkin terjadi kerusakan
pada jalan lahir, serta setelah persalinan otot-otot dasar panggul menjadi longgar karena
diregang begitu lama saat hamil maupun bersalin dimana wanita sering mengeluh ‘kandung
turun’ setelah melahirkan oleh karena ligamen, fasia dan jaringan alat genitalia menjadi
kendur. Proses ini terjadi setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat
reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil atau tidak hamil sebagai akibat dari
adanya perubahan fisiologi, psikologi karena proses persalinan.

B Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Senam Nifas ?
2. Apa tujuan dari Senam Nifas ?
3. Apa manfaat dari Senam Nifas ?
4. Apa saja macam-macam dari Senam Nifas ?
5. Apa saja kerugian bila tidak melakukan Senam Nifas ?
6. Bagaimana cara melakukan Senam Nifas ?

C Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa mengetahui mengenai Senam Nifas dan dapat mempraktikannya pada
saat kerja nanti serta meningkatkan motivasi ibu post partum agar melakukan senam nifas
sebagai senam yang bisa memulihkan kembali  otot-otot  yang sudah kendor.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A Pengertian Senam Nifas


Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani masa nifas
atau masa setelah melahirkan (Idamaryanti,2009).
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan,
supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat
kembali kepada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).
Senam nifas dapat di mulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam pelaksanaanya harus
dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu (Alijahbana,2008).
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan
setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi
kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan
dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian
punggung, dasar panggul dan perut (Anggriyana, 2010).

B Tujuan Senam Nifas


Tujuan senam nifas di antaranya:
a) Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
b) Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula
c) Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
d) Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot
pergerakan.
e) Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot
pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f) Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises

5
C Manfaat Senam Nifas
Manfaat dari senam nifas di antaranya :
a) Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta
mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal.
b) Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan kehamilan.
c) Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi stress dan
bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

D Macam-Macam Senam Nifas


Menurut Brayshaw (2008) macam senam nifas dapat dibedakan menjadi berikut:
1. Senam pascanatal setelah persalinan normal
a) Senam sirkulasi
Jenis senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah persalinan. Senam ini
bertujuan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan sirkulasi ibu pada masa
pascapartus segera ketika ia mungkin berisiko mengalami trombosis vena atau
komplikasi sirkulasi ini. Senam ini dapat dilakukan di tempat tidur beberapa kali
setelah bangun tidur dan harus dilanjutkan sampai ibu mampu mobilisasi total dan
tidak ada edema pergelangan kaki (Brayshaw, 2008).

b) Dasar panggul
Senam dasar panggul menguatkan otot dasar panggul pascapartus, tujuannya
mengembalikan fungsi penuhnya sesegera mungkin dan membantu mencegah
masalah atau prolaps urine jangka panjang. Namun, kontraksi dan relaksasi otot-

6
otot ini juga membantu meredakan ketidaknyamanan pada perineum, rasa ini
mungkin timbul akibat persalinan, dan tujuan pemulihan dengan meningkatkan
sirkulasi lokal dan mengurangi edema. (Brayshaw, 2008).

c) Senam abdomen
Selama kehamilan, korset abdomen mengalami peregangan mencapai kira-kira
dua kali lipat dari panang semula pada akhir minggu masa kehamilan. Seluruh otot
abdomen memerlukan latihan untuk mencapai panjang dan kekuatan semula,
namun otot yang terpenting karena perannya dalam menjaga kestabilan panggul
ialah otot transversus. Latihan transversus dapat dimulai kapan pun ibu merasa
mampu dan harus dilakukan sering sambil ibu melakukan aktivitasnya bersama
bayi (Brayshaw, 2008).

d) Senam stabilitas batang tubuh

2. Senam pascanatal setelah persalinan dengan bantuan

7
Ibu yang baru menjalani persalinan dengan forcep atau ekstraksi vakum akan
mengalami penjahitan dan kemungkinan memar serta edema. Ibu ini akan ragu-ragu
melakukan senam, namun harus diharuskan untuk melakukan senam sirkulasi
(khususnya bila mereka pernah mengalami anestesi epidural) dan senam dasar panggul
ringan yang akan membantu penyembuhan perineum. Senam transversus harus
diperkenalkan kapan pun ibu siap (Brayshaw, 2008).
Posisi istirahat yang nyaman adalah berbaring miring dengan bantal diletakkan di
antara kedua kaki dan posisi berbaring telungkup (banyak ibu lupa bahwa ia sudah bisa
telungkup lagi), dengan satu buah bantal diletakkan di bawah pinggang dan lainnya di
bawah kepala dan bahu. Menyusui akan lebih nyaman dengan posisi miring daripada
duduk (Brayshaw, 2008).

3. Senam pascanatal dan saran setelah seksio Caesar


Ibu harus diajarkan bagaimana naik turun tempat tidur dengan menekuk kedua
lutut terlebih dahulu, tarik otot abdomennya dan berguling ke depan, dengan dorongan
tangan dan kaki. Ia akan mampu berpindah ke arah atas atau bawah. Ibu tidak
diperkenankan langsung duduk dari posisi berbaring, namun tetap berguling ke
samping. Gerakan ini juga cara termudah untuk bangun dari tempat tidur - kencangkan
bagian transversus dan dorong ke posisi duduk di samping tempat tidur (Brayshaw,
2008).
Napas dalam diikuti dengan huffing (ekspirasi paksa singkat), akan membantu
mengeluarkan sekresi di paru-paru yang mungkin dapat terjadi setelah pemberian
anestesi umum. Bila ibu perlu batuk, ia harus menekuk lututnya dan menahan lukanya

8
dengan tekanan tangan atau bantal, sementara ibu bersandar atau duduk di tepi tempat
tidur. posisi ini mencegah regangan berlebihan pada sutura, meningkatkan rasa percaya
diri, mengurangi rasa nyeri (Brayshaw, 2008).

4. Senam pascanatal setelah bayi lahir mati atau kematian neonates


Ibu yang baru mengalami kesedihan karena bayi lahir mati atau kematian
neonatus, atau mereka yang bayinya menderita sakit parah, mungkin dirawat di ruang
khusu dan cenderung tidak mengikuti senam pascanatal. Dukungan yang khusus perlu
diberikan agar ibu mau melakukan senam ini serta saran tentang aktivitas normalnya
sehari-hari. Mereka biasanya cenderung ingin mempraktekan dalam sesi tunggal.
Sediakan leaflet yang tidak menyinggung tentang bayi, misalnya tentang menyusui,
mengganti popok. Ibu ini, biasanya kembali bekerja lebih awal dari perencanaan
semula dan memerlukan redukasi senam otot dasar panggul dan abdomen, khususnya
ketika harus melakukan aktivitas fungsional. Mereka menginginkan pertemuan tindak
lanjut dengan ahli fisioterapi setelah beberapa minggu kemudian, karena sangat tidak
tepat baginya mengikuti kelas pascanatal (Brayshaw, 2008).

E Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas


a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan.

9
b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang
abnormal dapat dihindarkan
c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
d. Timbul varises.

F Cara Melakukan Senam Nifas


a. Latihan senam nifas
1. Hari pertama, sikap tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan
perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian
buang melalui mulut, Lakukan 5-10 kali.
Manfaat: Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali
normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan
pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga
hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh
2. Hari kedua, sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar
dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka.
Lakukan 5-10 kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali
otot-otot lengan.
3. Hari ketiga, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua
telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan
ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10 kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot daar panggul
yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan
persalinan.
4. Hari keempat, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga hitungan
ketiga.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali
otot-otot punggung.

10
5. Hari kelima, tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat
tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan
menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Manfaat : Latihan ini bertujuan untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya
otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha
6. Hari keenam, Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha
membentuk 90° lakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama
kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi
di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki.

b. Gambar Senam Nifas


1. Berbaring dengan lutut di tekuk.
Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat
melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding
abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas.


Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan
penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

11
3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik
dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-


otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong
tahan 3 detik kemudian rileks.

5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan
bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

12
6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.

7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat
kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin.
Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan
kembali ke lantai.

8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di
ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas.
Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan
ini selama setengah menit.

9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari
dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.
13
10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan
menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut
mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan
memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut
dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala.
Jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu
bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan
sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

14
13. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan
disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan
kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah
ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

Tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk 90°
a.    Menguatkan otot-otot punggung.
b.    Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga
mengurangi resiko edema kaki
c.    Menguatkan otot-otot bagian perut.
d.    Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul
bawah.
f.    Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises

15
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan,
supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat
kembali kepada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).
Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal yang sangat
penting dan ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi keluarga, dimana keluarga
mendukung proses pemulihan ibu post partum. Pada masa nifas akan mengalami perubahan
baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi ligamen-ligamen bersifat lembut dan
kendor otot-otot tegang, uterus membesar postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap
perubahan berat badan pada masa hamil.

B Saran
Kami sebagai bidan menyarankan agar senam nifas ini dilakukan supaya membantu : 
- Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
- Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula
- Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
- Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot
pergerakan.
- Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis,
regangan otot tungkai

16
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 97-115).
http://Bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-dan-menyusui.html
Blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/Kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-6.pdf
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 71-76).
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 101-118).
http://Tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html
http://www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-senam-nifas/
http://rahayu-heri.blogspot.com/
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-latihan senam.html

17

Anda mungkin juga menyukai