OLEH :
NIM : 1516180065
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
hidup. Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa pada
tahun 2000 atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan usia harapan hidup 64,05
tahun. Tahun 2006 usia harapan hidup meningkat menjadi 66,2 tahun dan jumlah
lansia menjadi 19 juta orang, dan diperkirakan pada tahun 2020 akan menjadi 29
jutaorang atau 11,4%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah lansia meningkat
Semakin tingginya usia harapan hidup, maka semakin tinggi pula faktor
resiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. Masalah umum yang dialami para
lansia adalah rentannya kondisi fisik para lansia terhadap berbagai penyakit
karena berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar serta
Menurut Jubaidi (2008) ada beberapa perubahan fisik pada lansia yang
lansia antara lain hipertensi, diabetes mellitus, jatung koroner, stroke, katarak, dan
1
lansia yaitu hipertensi yang bisa menjadi awitan dari berbagai masalah
pada usia diatas 65 tahun. Tidak sedikit orang yang menganggap penyakit
Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olah raga pada usia
yang teratur dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh
salah satu bukti bahwa olahraga yang teratur sangat efektif untuk menurunkan
tekanan darah (Williams & Wilkins, 2001). Salah satu olahraga yang mudah
1.3. Tujuan
2
4. Untuk mengetahui konsep tentang senam;
1.4. Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lansia
Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana
reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan
mengalami penurunan tugas dan fungsi ini dan memasuki tahap lanjut, kemudian
meninggal.
mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan
(Constantinides,1994).
penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik
4
kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
Secara ekonomi, penduduk Lansia lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak
lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
sendiri. Di Negara barat, penduduk Lansia menduduki strata sosial di bawah kaum
muda. Hal ini dilihat dari keterlibatan mereka terhadap sumber daya ekonomi,
2. Klasifikasi Lansia
Ada perubahan yang terjadi pada fisik yang dialami oleh lansia akibat
5
1) Perubahan fisik dan fungsi
Penurunan fisik dan fungsi pada lansia berkaitan dengan penurunan fungsi
2) Perubahan mental
Terjadi perubahan yang dapat berupa sikap yang semakin egosentrik, mudah
curiga, bertambah pelit bila memiliki sesuatu. Sikap yang semakin umum
Perubahan anatomi
Perubahan fisiologi
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan
Lingkungan
Perubahan mental pada lansia juga terjadi pada ketenangan dan juga
6
3) Perubahan Psikososial
antara lain :
Kehilangan fungsional
menjadi lambat.
dengan masa pension. Meskipun tujuan ideal pension adalah agar para
gerak fisik, dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional pada lansia.
7
2.2. Konsep Tekanan Darah
Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung.
Istilah ini secara khusus digunakan untuk meujuk pada tekanan arterial maksimum
saat terjadi kontraksi arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus
ventricular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadi kontraksi disebut systole.
Tekanan diastole adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang
berkontraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung tekanan diastole adalah
tekanan darah yang digambarkan pada rentang diantara grafik denyut jantung.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah dari sistem sirkulasi
terhadap tekanan diastolik. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80
menunjukan tekanan systole pada nilai 120 mmHg, dan tekanan diastole pada
nilai 80 mmHg. Nilai tekanan darah pada orang dewasa pada normalnya berkisar
antara 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80
darah dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Bila tekanan darah
diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan
8
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak
Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat
berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain (Smeltzer & Bare,
2001). Bahaya yang dapat ditimbulkan saat pemasangan kateter arteri yaitu yeri
dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset.
1) Usia
arteri akan semakin kaku, sehingga pertahanan pada arteri akan semakin besar dan
tubuh menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan
9
2) Stress
3) Jenis Kelamin
Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah yang
terdapat pada laki-laki dan tekanan darah yang ada perempuan. Pada masa
cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari pada laku-laki pada usia
tersebut.
Tabel diatas menunjukan klasifikasi tekanan darah yang berlaku bagi orang
85 mmHg – 95 mmHg
10
Stadium 2 (Hipertensi sedang) : 100-109 mmHg dan 160-179 mmHg
sfigmanometer dan stetoskop yang dilakukan pada arteri brikialis yang diletakan
disiku. Bunyi detak jantung dapat di dengar pada arteri briakialis, tempat bunyi
1. Pengertian Hipertensi
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
membutuhkannya.
sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg. Menurut Rohaendi (2008), Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
11
2. Etiologi Hipertensi
essensial atau hipertensi primer). Hipertensi primer ini tidak dapat disembuhkan
tetapi dapat dikontrol. Kelompok lain dari populasi dengan persentase rendah
Menurut Sutanto (2009), penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia
3. Klasifikasi Hipertensi
12
a. Hipertensi primer
Hipertensi primer disebut juga hipertensi esensial atau idiopatik adalah suatu
b. Hipertensi sekunder
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas,
13
5. Faktor-Faktor Penyebab Hipertensi
1) Faktor genetik
itu mempunyai resiko menderita hipertensi. Individu dengan orang tua yang
menderita hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dan wanita sama, akan tetapi
daripada pria pada usia yang sama. Wanita yang belum menopause dilindungi
oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density
proses terosklerosis yang dapat menyebabkan hipertensi (Price & Wilson, 2006).
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa
muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60%
penderita hipertensi adalah wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan
14
3) Faktor usia
prevalensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40 % dengan kematian
kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enampuluhan.
1) Obesitas
Itu sebabnya berat badan meningkat. Obesitas dapat memperburuk kondisi lansia.
2) Kurang olahraga
karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
risiko tekanan darah tinggi karena bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk.
3) Kebiasaan Merokok
berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap perhari, bukan pada lama merokok.
Seseorang yang merokok lebih dari satu pak rokok perhari menjadi dua kali lebih
15
rentan daripada mereka yang tidak merokok yang diduga penyebabnya adalah
5) Minum alkohol
6) Minum kopi
7) Stress
simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak
menetap tinggi.
16
2.4. Konsep Senam
1. Pengertian Senam
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
Dalam bahasa Inggris terdapat istilah exercise atau aerobic yang merupakan
suatu aktifitas fisik yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta
pernafasan yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
menghasilkan perbaikan dan manfaat kepada tubuh. Senam berasal dari bahasa
yunani yaitu gymnastic (gymnos) yang berarti telanjang, dimana pada zaman
tersebut orang yang melakukan senam harus telanjang, dengan maksud agar
(Suroto,2004).
keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina. Dalam latihan
tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas berat) dan fine muscle
Senam lansia yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
17
diberbagai tempat seperti di panti wredha, posyandu, klinik kesehatan, dan
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu
tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat,
yang berkeliaran di dalam tubuh. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada
yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang
2. Manfaat Senam
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
mereka yang memasuki usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas).
jasmani yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelentukan persendian,
meningkatkan jumlah volume darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak,
sehingga akan terjadi proses indorfin hingga terbentuk hormon norepinefrin yang
dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi (kecanduan gerak) dan
18
lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran
tetap segar.
fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh
kecepatan denyut jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu
istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat
harus menurun.
tulang. Senam yang diiringi dengan latihan stretching dapat memberi efek otot
yang tetap kenyal karena ditengah-tengah serabut otot ada impuls saraf yang
dinamakan muscle spindle, bila otot diulur (recking) maka muscle spindle akan
akan memberikan perbaikan pada fisik atau psikologis. Faktor fisiologi dan
metabolic yang dikalkulasi termasuk penambahan sel-sel darah merah dan enzim
19
proses oksigenasi jaringan (Kusmana, 2006). Sedangkan menurut Depkes (2003)
menambah kekuatan otot, dan merangsang pernafasan dalam. Selain itu dengan
(Sumintarsih, 2006).
a. Pemanasan
fungsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat
latihan sebenarnya. Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan antara lain
detak jantung telah mencapai 60% detak jantung maksimal, suhu tubuh naik 1ºC -
2ºC dan badan berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan
b. Kondisioning
yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai
20
c. Penenangan
Penenangan merupakan periode yang sangat penting dan esensial. Tahap ini
untuk reoksigenasi sehingga mencegah genangan darah diotot kaki dan tangan.
1) Pengertian
teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok
latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni
gymnasium maupun di sekolah. Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa
diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti
diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam pramuka, Senam
21
senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka.
Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan
yangditerapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan
tetapsegar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal dan
Senam otak
Senam osteoporosis
Senam hipertensi
(adaptasi).
4. Sebagai Rehabilitas Pada lanjut usia, senam lansia dapat mencegah atau
melambatkankehilangan fungsional
22
5. Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan
Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri.
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali perlahan-
lahan.
Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan bahu.
Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan
keatas kepala.
Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh
23
Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.
3. Latihan tangan
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan kemeja.
Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk
Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian setelah
4. Latihan punggung
Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi yang lain.
Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat bahu
5. Latihan pernafasan
Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka terasa
dada mengambang.
menutupkembali.
24
2.6. Aktivitas Lansia
Pada dasarnya pelayanan sosial lanjut usia (Lansia), selalu mengacu kepada
psikologis, sosial, intelektual dan spiritual serta kegiatan pengisian waktu luang.
Selain itu, dapat bermanfaat untuk memperpanjang usia harapan hidup dan
produktivitas lanjut usia serta terwujudnya kesejahteraan sosial lanjut usia yang
diliputi rasa tenang, tenteram, bahagia, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Sampai sampai saat ini, pelayanan sistem Panti atau institusi masih menjadi
salah satu alternatif pelayanan lanjut usia, khususnya bagi lanjut usia yang kurang
mampu secara sosial ekonomi. Pelayanan sistem institusi dalam banyak hal
menjadi model pelayanan yang dapat diadopsi oleh keluarga dan masyarakat
sehingga membuat para lanjut usia merasa jenuh atau bosan tinggal dan hidup
selamanya di dalam Panti atau institusi. Kondisi tersebut sangat berpengaruh pada
upaya pengembangan bakat, minat dan potensi lanjut usia, maka oleh sebab itu
perlu diadakan berbagai kegiatan positip untuk mengisi waktu-waktu luang, dan
perlu dirancang berbagai kegiatan atau aktivitas yang sesuai dengan minat, bakat
25
tinggal (asrama), pakaian, pemeriksaan kesehatan, bimbingan Agama,
(pemakaman jenazah).
26
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
latihan olahraga secara teratur dapat meningkatkan fungsi tubuh terutama fungsi
jantung. Jantung yang merupakan salah satu organ vital tubuh sudah seharusnya
tubuh. Sebagai contoh penyakit hipertensi, berawal dari hipertensi jika tidak
tertangani secara baik akan berakibat fatal salah satunya dapat menyebabkan
penyakit stroke yang dapat berakhir dengan kematian. Salah satu cara untuk
menjaga kesehatan jantung adalah dengan olahraga yang teratur. Olahraga ringan
3.2. Saran
secara rutin, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian, yaitu:
27
DAFTAR PUSTAKA