Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN GERONTIK

SUHERWIN, S.Kep, M.Kes


KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK

Latar Belakang Demografi :

1. Keberhasilan pembangunan Nasional khusunya


peningkatan bidang pelayanan kesehatan
sehingga meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk sertameningkatkan umur harapan
hidup manusia
2. Didunia lansia ± 500 juta rata-rata usia 60
tahun
3. Tahun 2025 mencapai 1.2 milyar lansia
Latar Belakang Demografi :

Lansia di Indonesia
1. Tahun 2000 jumlah lansia ± 2 Juta dengan
umur harapan hidup antara 65 – 70 tahun.
2. Tahun 2020 meningkat 11,09 %, jadi ± 29,120
juta, dengan harapan hidup 70 – 75 tahun.
Latar Belakang Demografi :

Meningkatnya umur harapan hidup


dipengaruhi oleh :
1. Majunya pelayanan kesehatan
2. Menurunnya angka kematian bayi dan anak
3. Perbaikan gizi dan sanitasi
4. Meningkatnya pengawasan terhadap
penyakit infeksi
Latar Belakang Demografi :

Dalam struktur demografi lansia akan semakin


tebal dan sebaiknya balita menjadi relatif sedikit
sehingga timbul regenerasi yg membawa akibat
negatif.

Proses ini berlangsung dalam beberapa tahap,


antara lain :
Latar Belaklang Demografi :

Tahap I :
Timbul kesejangan antar generasi ( generasi gap)
Tahap II :
Timbul tekanan pada generasi muda ( generation
pressure)
Tahap III :
Paling bahaya karena timbul konflik antar generasi
(generation complict)
Latar Belakang Demografi :

Ketakutan yg dialami lansia :


1. Ketergantungan fisik dan ekonomi
2. Sakit yg kronis
3. Kesepian
4. Kebosanan yg disebabkan rasa tidak
diperlukan
Tipologi Manusia Lanjut Usia
Literatur Lama :
Serat Werdatama ( Mangku Negoro IV)
a. Wong sepuh
Lansia mampu membedakan yg baik dan buruk
b. Wong sepah
Lansia yg kosong, tidak tahu rasa, muluk tanpa isi,
tingkah laku dibuat-buat dan berlebihan serta memalukan.
Hidupnya menjadi hambar (kehilangan dinamika dan
romantika hidup)
Pujangga Ronggo Warsito dalam Surat kalatida
menyebutkan bahwa lansia terbagi dlm dua
kelompok yaitu :
1. Lansia yg berbudi sentosa
Orang tua ini meskipun diridhoi Tuhan Yang
Maha Esa dgn rezeki, tetapi tetap berusaha
terus, disertai selalu ingat dan waspada
2. Lansia yg lemah
Orang tua yg putus asa, sebaliknya hanya
menjauhkan diri dari keduniawiaan, supaya
mendapat kasih sayang Tuhan.
Tipologi Manusia Lanjut Usia

Di zaman sekarang :

1. Tipe arif bijaksana


2. Tipe mandiri
3. Tipe tidak puas
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung
Di zaman sekarang :
1. Tipe Arif Bijaksana
Lansia ini kaya dgn hikmah pengalaman,
menyesuaikan diri dgn perubahan zaman,
mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah
hati, sederhana, dermawan, menjadi panutan
2. Tipe Mandiri
Lansia ini sering mengganti kegiatan yg hilang
dgn kegiatan baru, selektif dlm mewncari
pekerjaan dan teman pergaulan serta
memenuhi undangan
3. TipeTidak Putus Asa
Lansia yg selalu mengalami konflik lahir batin, menentang
proses penuaan, yg menyebabkan kehilangan kecantikan,
kehilangan daya tarik jasmani, kehilangan kekuasaan,
status, teman yg disayangi, pemarah, tdk sabar, mudah
tersinggung, menuntut, , sulit dilayani dan pengkritik.

4. Tipe Pasrah
Lansia yg selalu menerima dan menunggu nasib baik,
mempunyai konsep habis (“ habis gelap datang terang “),
mengikuti kegiatan beribadat, ringan kaki, pekerjaan apa
saja dilakukan
5. Tipe Bingung
Lansia yg kagetan, kehilangan kepribadian,
mengasingkan diri, merasa minder, menyesal ,
fasif, acuh tak acuh.
Tipologi Manusia lanjut Usia
Pengelompokkan Berdasarkan Karakteristik
Lansia :
1. Tipe optimis
2. Tipe konstruktif
3. Tipe ketergantungan (dependen)
4. Tipe defensif
5. Tipe militan dan serius
6. Tipe marah / frustasi (the angry man)
7. Tipe putus asa ( benci pada diri sendiri/self
heating man)
PENGELOMPOKKAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK LANSIA :

1. Tipe Optimis
Lansia santai dan periang, penyesuaian cukup baik, mereka
memandang masa lansia dlm bentuk bebas dari tanggungjawab
dan sebagai kesempatan utk menuruti kebutuhan pasifnya
( Lansia tipe kursi goyang / the rocking chairman).

2. Tipe Konstruktif
Lansia ini mempunyai integritas baik, dpt menikmati hidup,
mempunyai toleransi yg tinggi, humoristik, fleksibel dan tahu diri,
biasanya sifat ini terlihat sejak muda, mereka dgn tenang
menghadapi proses menua dan menghadapi akhir.
3. Tipe Ketergantungan
Lansia masih dpt diterima ditengah masyarakat tetapi selalu
pasif, tidak berambisi, masih tahu diri, tidak mempunyai
inisiatif dan bila bertindak yg tidak praktis, ia senang pensiun,
tidak suka bekerja dan senang berlibur , banyak makan dan
minum.

4. Tipe Defensif
Lansia biasanya sebelumnya mempunyai riwayat
pekerjaan/jabatan yg tidak stabil, bersifat selalu menolak
bantuan, emosi sering tidak terkontrol, memegang teguh
kebiasaan, anehnya mereka takut menghadapi “ menjadi tua “
dan menyenangi masa pensiun.
5. Tipe Militan / Serius
Lansia yg tidak mudah menyerah, serius, senang
berjuang, bisa menjadi panutan

6. Tipe Pemarah / Frustasi


Lansia yg pemarah, tidak sbar, mudah
tersinggung, selalu menyalahkan orang lain,
menunjukkan penyesuaian yg buruk (lansia ini
sering mengekspresikan kepahitan hidupnya).
7. Tipe Bermusuhan
Lansia yg selalu menggangap orang lain yg menyebabkan
kegagalan, selalu mengeluh, bersifat agresif, curiga. Biasanya,
pekerjaan saat ia muda tidak stabil. Menganggap menjadi tua itu
bukan hal yg baik, takut mati, iri hati pada orang muda, senang
memgadu untung pekerjaan, aktif menghindari masa yg buruk.

8. Tipe Putus Asa / membenci dan menyalahkan diri sendiri


Lansia ini bersifat kritis dan menyahkan diri sendiri, tidak
mempunyai ambisi, mengalami penurunan sosio ekonomi, tidak
dpt menyesuaikan diri. Lansia tdk hanya mengalami kemarahan,
tetapi juga depresi, memandang lansia sbg tdk berguna karena
masa yg tdk menarik, biasanya perkawinan yg tdk bahagia,
merasa menjadi korban keadaan, membenci diri sendir dan ingin
cepat mati.
Perawat perlu mengenal tipe lansia sehingga dpt menghindari
kesalahan atau kekeliruan dlm melaksanakan pendekatan
perawatan.

Menurut kemampuan dlm diri sendiri, lansia dpt digolongkan dlm


kelompok sebagai berikut :
1. Lansia mandiri sepenuhnya
2. Lansia mandiri dgn bantuan langsung keluarga
3. Lansia mandiri dgn bantuan tdk langsung
4. Lansia dibantu dgn badan sosial
5. Lansia panti sosial tresna werdha
6. Lansia yg dirawat dirumah sakit
7. Lansia yg menderita gangguan mental
Dinegara maju, kemampuan lansia utk melakukan
aktivitas normal sehari-hari dijelajahi. Mungkin mereka
tdk memerlukan bantuan, dpt bangun,mandi, wc, kerja
ringan, olahraga, pergi kepasar, berpakaian rapi,
membersihkan kamar dan tempat tidur, lemari,
memngunci pintu dan jendela dan lain-lain yg dapat
dilakukan secara normal. Salah satu faktor yg sangat
menentukan adalah keadaan mental.

Lansia mungkin mengalami demensia atau mengalami


kemunduran fungsi berfikir.
Terima Kasih
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai