Anda di halaman 1dari 41

By. Miming Oxyandi, S.Kep, Ners, M.Kes, M.

Kep
PENDAHULUAN
 Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting
dalam manajemen serta keseluruhan tanggung jawab
pemimpin.
 Mengelola asuhan keperawatan dibutuhkan
kemampuan dalam supervisi dan evaluasi.
 Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing
pengarahan
 Program dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
 Supervisi secara langsung….
Memungkinkan manajer keperawatan menemukan
berbagai hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan di ruangan dengan mencoba
memandang secara menyeluruh faktor-faktor yang
mempengaruhi dan bersama dengan staf keperawatan untuk
mencari jalan pemecahannya.
Pengertian supervisi
Supervisi mempunyai pengertian
yang luas, yaitu segala bantuan dari
pemimpin/penanggung jawab
keperawatan yang tertuju untuk
perkembangan para perawat dan staf
lain dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan.
Kegiatan supervisi berupa
dorongan, bimbingan dan kesempatan
untuk pertumbuhan keahlian dan
ketrampilan perawat.
Lanjutan…
Menurut Yura dan Helen, supervisi adalah
mengawasi, meneliti dan memeriksa, yang
dipandang sebagai proses dinamis dengan
memberikan dorongan dan berpartisipasi dalam
pengembangan diri staf dan pelaksanaan
keperawatan.
Menurut Kron T, supervisi adalah merencanakan,
mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi,
mendorong dan memperbaiki, mempercayai,
mengevaluasi secara terus-menerus pada setiap tenaga
keperawatan dengan sabar, adil serta bijaksana
sehingga setiap tenaga keperawatan dapat memberikan
asuhan keperawatan dengan baik, trampil, aman, cepat
dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan yang mereka miliki.
Tujuan Supervisi
• Tujuan pokok dari supervisi ialah
menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan
yang telah direncanakan secara benar dan
tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien,
sehingga tujuan yang telah ditetapkan
organisasi dapat dicapai dengan
memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2008).
Tujuan supervisi :
1. Mengorientasikan staf
2. Melatih staf
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan
tugas agar menyadari dan mengerti
terhadap peran, fungsi dan tugas
sebagai staf
4. Memberikan layanan dan bantuan
kepada staf dan pelaksana keperawatan
apabila menghadapi kendala
5. Mengembangkan kemampuan staf dan
pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan
Peran Supervisi
 Menurut Bowe dan Deas Lore, dikutip Yuslis
Peranan supervisor dalam keperawatan
menitik beratkan kepada perencanaan,
pelaksanaan tugas, pelimpahan tanggung jawab,
memberi kesempatan pada staf untuk dapat
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan standar
asuhan keperawatan, memberi support,
mempertahankan kebersamaan
 Secara umum
Peranan supervisor dalam keperawatan
adalah leader, koordinator, pembantu/pelayan,
pelatih, pembimbing, evaluator, peneliti dan
inspektur
Sasaran yang harus dicapai dalam
supervisi
• Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola
• Struktur sesuai dengan rencana
• Staf yang berkualitas dapat dikembangkan
secara kontinue dan sistematis
• Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
• Pembagian tugas dan wewenang ada
pertimbangan objek/rasional
SUPERVISOR KEPERAWATAN

Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:

1. Kepala ruangan
Kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi
pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan
ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam
memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit
kerjanya.

2.Pengawas Keperawatan
Beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu
instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan
supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada
dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi
rawat jalan dan lain-lain.
3.Kepala seksi
Beberapa instansi digabung dibawah satu
pengawasan kepala seksi. Kepala seksi
mengawasi pengawas keperawatan dalam
melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.

4.Kepala Bidang keperawatan


Kabid Keperawatan bertanggung jawab
untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi
secara langsung dan semua perawat secara tidak
langsung.
SUPERVISOR KEPERAWATAN

1. Kepala Ruangan/Kepala Unit

2. Pengawas Perawatan

3. Kepala seksi
 mengawasi pengawas kep. Dalam
melaksanakan tugasnya

4. Kepala Bidang/Divisi
 supevisi thd kepala seksi
 semua perawat
Prinsip-prinsip dalam supervisi
1. Didasarkan atas hubungan professional dan bukan
pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, suppotif dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf
5. Membentuk suatu kerja sama
6. Objektif dan sanggup melakukan self evaluation
( mengkaji diri sendiri ).
7. Progresif, inovatif, fleksibel dan dapat
mengembangkan kelebihan masing-masing
8. Kontruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri
disesuaikan dengan kebutuhan
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
Tehnik supervisi
Individual Technic
 Pertemuan percakapan pribadi dengan staf
secara informal/formal
 Observasi ke bangsal
 Intervisite
 Penilaian diri sendiri (self evaluation)
Group Technic
Dilakukan dengan kelompok staf/pelaksana
keperawatan dalam memecahkan
permasalahan yang dirasakan dan dihadapi.
Melalui pre confrene dan post confrene, ronde
keperawatan, pertemuan staf, tukar-menukar
pengalaman, demontrasi dan diskusi
Supervisi langsung
• Dilakukan secara langsung pada
kegiatan yang sedang berlangsung,
dimana supervisor dapat terlibat
dalam kegiatan, umpan balik, dan
perbaikan

19
Proses Supervisi
• Perawat pelaksana melakukan secara mandiri
suatu tindakan didampingi oleh supervisor
• Selama proses, supervisor dapat memberikan
dukungan, reinforcement dan petunjuk
• Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana
melakukan diskusi yg bertujuan untuk
menguatkan yg telah sesuai dan memperbaiki yg
masih kurang. Reinforcement pada aspek yg positif
sangat penting dilakukan oleh supervisor
Supervisi secara tidak langsung

• Supervisi dilakukan melalui laporan baik


tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi di
lapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis
Persiapan
CONTINUE,,
Pelaksanaan
Evaluasi
• Menilai respons perawat terhadap arahan
• Memberikan reinforcement pada perawat
• Menyampaikan rencana tindak lanjut
supervisi
ALUR SUPERVISI (Nursalam,2011)
Kasie Keperawatan

Perawat Pengawas

Karu
Menetapkan Kegiatan
PRA dan tujuan serta
instrumen Katim Katim

Pelaksanaan Menilai Kinerja PA PA


Perawat

Pembinaan :
• Penyampaian Penilaian
• Feed Back
PASCA • Follow up, Pemecahan Masalah
Kinerja Perawat &
Kualitas Pelayanan
& Reward
TUGAS RUTIN SUPERVISOR

1. Sebelum pertukaran shif (15 – 30 mnt)


 cek kecukupan fasilitas/alat/sarana
untuk hari itu
 mengecek jadual kerja
2. Pada waktu mulai shift (15 – 30 mnt)
 cek personel yg ada
 analisa keseimbangan personel
 atur pekerjaan, identif kendala
 alternatif pekerjaan agar selesai
Lanjutan Tugas Rutin Supervisor ….

3. Sepanjang hari dinas (6 – 7 jam)


 cek pekerjaan setiap personel
 cek kemajuan personel  bantu
 cek kenyamanan kerja staf baru
 berjaga-jaga ditempat bila ada
pertayaan, bantuan
 atur jam istirahat personel
 deteksi dan catat problem
 cek kembali kecukupan
alat/fasilitas
 cek adanya kecelakaan kerja
 laporkan secara rutin
Lanjutan Tugas Rutin Supervisor ….

4. Sekali dalam sehari (15 – 30 mnt)


 mengobservasi 1 personel/ area kerja
secara kontinyu untuk 15 mnt
 observ. Keterlambatan kerja, lama
ambil barang, pekerjaan sulit
5. Sebelum Pulang (15 mnt)
 buat daftar msalah yg belum
terselesaikan
 evaluasi pekerjaan sepanjang hari itu
 lengkapi laporan harian sblm pulang
 buat daftar pekerjaan keesokan hari
INSTRUMEN SUPERVISI

BEBERAPA INSTRUMEN YANG DAPAT DIGUNAKAN SUPERVISOR


ANTARA LAIN:
1. INSTRUMEN SUPERVISI

TUJUAN TERCAPAI TIDAK KETERANGAN


TERCAPAI

KEGIATAN TERLAKSANA TIDAK KETERANGAN


TERLAKSANA

MASALAH/ SANGAT BAIK CUKUP KURANG KETERANGAN


KONDISI BAIK
PELAYANAN
2. LAPORAN SUPERVISOR

TANGGAL/HARI :
LOKASI :
SUPERVISIE :
SUPERVISOR :

MASALAH/ TINDAKAN EVALUASI RENCANA


KONDISI TINDAK LANJUT
PELAYANAN

TANGGAPAN ATASAN :
…………………………………………………………….

…………………………………………………………….

…………………………………………………………….
•Laporan Supervisi
•Laporan harian

Supervisor :………………….
Tanggal:………………..
Masalah Tujuan Rencana Rencana yang akan
datang

•Laporan mingguan

Masalah Rencana Penyelesaian masalah saat ini


Supervisi Keperawatan diluar negeri
Akivitas supervisi keperawatan sudah diterapkan di luar negeri.
Beberapa negara maju seperti Amerika, Eropa, serta Australia telah
melakukan kegiatan ini secara terstruktur dan sistematis (Supratman
dan Sudaryanto, 2008; Cross, Moore, Sampson, Kitch, dan Ockerby,
2012; Kenny dan Allenby, 2013). Artinya negara-negara tersebut telah
menjadikan supervisi sebagai aktifitas rutin dalam keperawatan.
Dengan adanya supervisi akan sangat mungkin dapat meminimalisir
angka ketidakpatuhan perawat.

34
 Hasil penelitian Dewi, Yetti, dan Ayubi (2007) supervisi merupakan
variabel yang paling berpengaruh terhadap kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan dengan (p< 0,05).
 Penelitian lain yang dilakukan oleh Nindyanto et al. (2013) Ada
Pengaruh Supervisi Kepala Ruang Terhadap Dokumentasi Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Ungaran (p=0,027;
α=<0,05).
 Penelitian yang dilakukan Wirawan et al. (2013) dan Julianto (2014)
dengan hasil yang sama mereka berpendapat bahwa supervisi kepala
ruangan memiliki hubungan dan pengaruh terhadap
pendokumentasian asuhan keperawatan (p value = 0,000; α=< 0,005).

35
  KESIMPULAN
Supervisi keperawatan diperlukan
untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan di rumah sakit. Supervisi
modern bukan mencari kesalahan dan
menghukum, tetapi memberi pengarahan
dan petunjuk agar perawat dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan
secara efektif dan efisien.
Tgl 15 November 2017
Tgl 17 November 2017
Tgl 17 November 2017
Daftar Pustaka
• Arwani & Heru Supriyanto, (2005), Manajemeb Bangsal Keperawatan.
Jakarta : EGC
• Arwani. 2003, Ada Apa Dengan Supervisi Keperawatan ?, Makalah
disajikan dalam Pelatihan Manajemen Bangsal di RS Keraton
Pekalongan, Pekalongan : tidak diterbitkan
• Cahyati. 2000, Supervisi dalam Keperawatan, Disampaikan pada
pelatihan supervisi dalam keperawatan di RSI Jakarta 12 Desember
2000 : tidak dipublikasikan
• Dharma, Agus. (2004). Manajemen Supervisi : Petunujuk Praktis Bagi Para
Supervisior. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
• Gillies DA. (1996). Manajemen Keperawatan, Suatu Pendekatan Sistem.
Philadelphia : W.B. Saunders Company
• Kron & Gray. 1987, The Management of Patient Care ; Putting Leadership
Skills to Work, (6th edition). Philadelphia : W.B. Saunders Company.
• Nursalam, (2007). Konsep Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam
Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai