Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS DYSPNEU

DI RUANG MELATI IV RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

DI SUSUN OLEH :

1. AGUSTIN TAMARA I
2. AQILA FADILA H
3. BERLIAN DIANA S
4. ERNI FAJAR
5. ISMI FARAH M
6. MAHANANI P PRADIBTA
7. KHOIRI PRASETYO R
8. OVARIOLA AYU M

PRODI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS DYSPNEU

DI RUANG MELATI IV RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

Tanggal / Jam Masuk RS : 22 Juni 2019 (13.30 WIB)

Tanggal/ Jam Pengkajian : 24 Juni 2019 (08.30 WIB)

Metode Pengkajian : Anamnesa

Diagnosa Medis : Dyspneu

No. Registrasi : 688xxx

I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien :Ny. N
Alamat :klaten
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 31 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Klaten
Hubungan dengan pasien : Suami

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluh sesak

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


Pada hari sabtu 22 Juni 2019, pasien datang dengan sesak nafas sejak pukul
14.00 WIB. Sebelum dibawa ke RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO pasien
dibawa ke RS SANTA MARIA, saat disana pasien diberikan terapi Nebulizer
kemudian pasien dibawa pulang setelah sampai rumah pasien masih merasa sesak
kemudian pasien dibawa ke RS WEDI namun pasien masih sesak nafas di RS WEDI
pasien juga diberikan terapi Nebulizer kemudian pasien dibawa pulang setelah
sampai rumah pasien merasa semakin sesak. Lalu pasien dibawa ke RSUP dr.
SOERADJI TIRTONEGORO pada pukul 13.30 WIB pasien sampai di IGD dan
diberikan terapi O2 dengan nasal kanul sebesar 2L/menit, diberi terapi infus NaCl
0,9% dan injeksi ranitidine dan injeksi ondansentron dan dikaji tanda-tanda vital
dengan hasil TD= 137/89 mmHg, N= 123x/menit, SpO2= 94%, S=36℃,RR=
26x/menit.

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :


Pasien mengatakan memiliki riwayat asma sejak 5 tahun lalu

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :


Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita asma
GENOGRAM :
x

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan

: Pasien
P : Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

5. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN :


Keluarga pasien mengatakan bahwa lingkungannya termasuk lingkungan yang
bersih.

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. POLA PRESEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN :
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan sehat itu penting. Pasien menjaga
kesehatan keluarganya dengan cara mewajibkan anggota keluarga untuk selalu
sarapan pagi.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi jamu selama sakit.
Pasien mengatakan ketika sesak membuat aroma (rebusan air yang dicampur
minyak kayu putih). selama di RS pasien mengkonsumsi obat secara teratur dan
tidak membeli obat selain dari RS.
2. POLA NUTRISI/METABOLIK :
Selama sakit pasien tidak mengkonsumsi makanan dari luar RS, dan tidak
memiliki riwayat alergi pada makanan. Pola makan pasien sebelum dan selama sakit :

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT


Frekuensi 3 kali sehari. 3 kali sehari.
Jenis Nasi, Sayur, Lauk, Buah, Nasi,snack,sayur,air putih
Air Putih.
Porsi 1 porsi habis 1/2 porsi habis.
Keluhan Tidak ada keluhan. Pasien mengatakan saat makan
Nafsu makan baik. merasa sesak

3. POLA ELIMINASI
a. Eliminasi Alvi (BAB)

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT


Frekuensi 1 kali sehari di pagi hari 1 kali perhari di pagi hari
Konsistensi Lunak berbentuk Lunak berbentuk
Bau, Warna Khas, kuning Khas, kuning
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan dan tidak
menggunakan obat pencahar

b. Eliminasi Urine (BAK)

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT


Frekuensi 5-6 kali perhari. 3-5 kali perhari.
Pancaran Kuat Tidak begitu kuat
Jumlah Kurang lebih 250cc sekali Kurang lebih 200cc sekali BAK
BAK
Bau Amoniak Amoniak
Warna Kuning bening Kuning pucat
Perasaan setelah Lega Lega
BAK
keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

c. ANALISA KESEIMBANGAN CAIRAN

INTAKE OUT PUT ANALISA


Minum : 600cc Urine : 1000cc Intake : 2730cc
Makan : 300cc Feses : 100cc Output : 1850cc
Infus : 1500cc IWL : 750cc
Injeksi : 80
AM : 250
Total : 2730cc Total : 1850cc Total : 880cc
IWL : BB (kg) x 15 AM : 5 x 50
: 50 kg x 15 : 250 cc
: 750cc

4. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

KEMAMPUAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT


PERAWATAN DIRI 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi V V
Makan V v
Toileting V V
Mobilitas di tempat V V
tidur
Berpindah V V
Berpakaian V V
Ambulasi/ROM V V
Keterangan :
0 : Mandiri.
1 : Dengan alat bantu.
2 : Di bantu orang lain.
3 : Di bantu orang lain dan alat.
4 : tergantung total.
Kesimpulan : selama sakit aktivitas pasien dibantu oleh orang lain.

5. POLA ISTIRAHAT TIDUR

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT


Jumlah jam tidur siang 1,5 jam 1 jam
Jumlah jam tidur 6-7 jam 5 jam
malam
Pengantar tidur Tidak ada dan tidak Tidak ada dan tidak
mengkonsumsi obat tidur mengkonsumsi obat tidur
Gangguan tidur Nyaman Sering terbangun karena
nyeri
Perasaan waktu tidur Nyaman Kurang Nyaman.

6. POLA KOGNITIF PERSEPTUAL


a. Sebelum sakit : Pasien sadar penuh,mampu berkomunikasi dengan
lancar.menjawab pertanyaan dengan tepat saat diajak berbincang-bincang. Pasien
mengatakan sudah paham benar tentang penyakitnya dan bisa mengatasi ketika
sesak dengan relaksasi nafas dan membuat aroma

b. Selama Sakit : Pasien sadar tetap berkomunikasi secara baik,menjawab


pertanyaan dengan tepat saat diajak berbincang-bincang. Pasien mengatakan
sudah paham benar tentang penyakitnya dan bisa mengatasi ketika sesak dengan
relaksasi nafas dan membuat aroma.

7. POLA PRESEPSI KONSEP DIRI


Pasien tetap tegar dalam menghadapi penyakitnya dengan usaha mengobati
penyakitnya dan terus berdoa.
8. POLA HUBUNGAN PERAN
a. Sebelum sakit : pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga harmonis
dan berhubungan baik dengan masyarakat sekitar
b. Selama sakit : pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga, keluarga
selalu menunggu di RS dan selalu mendampingi selama pengobatan.

9. POLA SEKSUALITAS REPRODUKSI


a. Sebelum sakit : pasien menggunakan KB suntik
b. Selama sakit : pasien menggunakan KB suntik, tidak terjadi keputihan

10. POLA MEKANISME KOPING


a. Sebelum sakit : pasien dapat mengambil keputusan dengan baik dan tenang
dan selalu bercerita kepada suaminya ketika ada masalah
b. Selama sakit :pasien dibantu keluarga untuk mengambil keputusan, pasien
tampak cemas dan gelisah saat bertindak dan selalu bercerita pada suaminya
tentang masalah yang dihadapi.

11. POLA NILAI DAN KEYAKINAN


a. Sebelum sakit : pasien mengatakan muslim dan melakukan sholat 5 waktu
b. Selama sakit : pasien tidak melakukan sholat 5 waktu dengan lengkap,
karena sesak yang dirasakan, pasien yakin bahwa penyakitnya akan sembuh.

IV. PEMERIKSAAN FISIK.


1. Kesadaran/Penampilan Umum
a. Kesadaran: Composmetis, GCS = 15 (E= 4, M= 6, V= 5)
b. Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah : 137/89 mmHg
Nadi
Frekuensi : 123 x/menit
Irama & kekuatan: Teratur & kuat
Suhu : 36,5 C
b) Pernafasan
Frekuensi : 26 x/menit
Irama : Tidak teratur
SPO2 : 94%
2. Kepala
a. Bentuk kepala : Mesencepal
b. Kulit kepala : Bersih, tidak ada luka
c. Rambut : hitam,tidak ada ketombe,panjang,bergelombang
3. Muka
a. Mata
1) Palpebra : Tidak ada oedema, tidak ada kehitaman
2) Konjungtiva : Tidak Anemis
3) Sclera : Tidak Ikterik
4) Pupil : Normal, Isokor
5) Diameter Ki/Ka: ± 2mm
6) Reflek cahaya : Positif (+)
7) Alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
b. Hidung : Ada sekret dihidung, Terpasang Oksigen nasal kanul 3L/menit
c. Mulut : Mukosa lembab.
d. Gigi : Bersih,lengkap, tidak ada karies gigi.
e. Telinga : Bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
4. Dada (Thorax)
a. Paru-Paru
Inspeksi : Simetris,penggunaan otot bantu pernafasan,tidak ada luka
Palpasi : Vocal premitus teraba disemua sisi
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Wheezing : terdengar pada trachea hingga bronkus
Ronchi : terdengar pada seluruh lapang paru
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak di sinistra ke5, pergerakan dada
simetris
Palpasi : Tidak ada pembesaran dan nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 Lup Dup
c. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi
Auskultasi : Bising usus 10 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Thympani
5. Genetalia : Tidak ada gangguan, tidak terpasang kateter
6. Rektum : Tidak ada kelainan

7. Ekstermitas
a. Atas
1) Kekuatan otot kanan dan kiri : 5/5
2) ROM kanan dan kiri : Normal dan aktif
3) Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
4) Perabaan akral : Hangat
5) Pitting Oedema :Tidak ada Odema
b. Bawah
1) Kekuatan otot kanan dan kiri : 5/5
2) ROM kanan dan kiri : Normaldan aktif
3) Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
4) Perabaan akral : Hangat
5) Pitting Oedema :Tidak ada Odema

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
NAMA PASIEN : Ny. N Umur : 30 tahun
No Rm : 688xxx Dx Medis : ASMA

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI METODE KET


RUJUKAN
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 15.10 g/dl 14-18 Autocounter
Eritrosit 5.42 10^6/uL 4.20-5.50 E Impedance
Lekosit 12.30 10^3/ul 4800-10800 Autocounter
Trombosit 273 10^3/uL 150-450 Autocounter
Hematrokit 47 % 42-52 Autocounter
MCV 27.9 fL 80-100 Standart
MCH 83.8 Pg 27-32 Standart
MCHC 33.3 g/dl 33-37 Standart
Dief Count
RDW 13.7 H % 1.0-12.0 Standart
Neutrofil 83.80 % 50-70 Standart
Limfosit 15.20 % 20-40 Standart
MPV 7.9 FL 10.0-15.0 Standart
KIMIA
Ureum 13.7 Mg/dl 15.0-40.0
Kreatinin 0.55 Mg/dl 0.60-0.9
BUN 64 Mg/dl 7.0-18.0
AST 21.6 U/L 7.0-31.0
ALT 14.1 U/L 7.0-31.0
Paket Elektrolit
Natrium 138.9 Mmol/L 136.0 - 146.0
Kalium 3.84 Mmol/L 3.50 - 5.10
Chlorida 90.2 Mmol/L 98.0 - 107.0

VI. TERAPI MEDIS

JENIS TERAPI DOSIS GOLONGAN DAN FUNGSI DAN


KANDUNGAN FARMAKODINAMIKA
Infus NACL 0,9 % 500 ml
20 Tpm
Combivent 0,52 mg Mengatasi penyakit
saluran pernafasan
Pumicort 0,5 mg Meredakan dan mencegah
gejala dan serangan asma

VII. ANALISA DATA


NAMA : Ny. N NO CM. : 688xxx
UMUR : 30 Tahun Diagnosa Medis : ASMA

NO HARI/ DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI DIAGNOSA TTD


TGL/ KEPERAWAT
JAM AN
1. Kamis, DS : Ketidakefe Sekresi yang Ketidakefekti
24 - Pasien mengatakan sesak ktifan tertahan fan bersihan
Januari napas bersihan jakan napas
2019 - Pasien mengatakan jalan b.d Sekresi
08.00 batuk dan ada dahak napas yang tertahan
WIB (00031)
DO :
- Ada penggunaan pernapasan
cuping hidung
- Ada penggunaan otot bantu
pernapasan
- Tekanan darah : 137/89
mmHg
- Nadi : 123
-Suhu : 36,2 ℃
- SpO2 : 98 % (terpasang O2
nasal kanul 3 l/menit
- RR : 26×/ menit
- Pasien terlihat gelisah
- ronchi terdengar di seluruh
lapang paru
- Wheezing terdengar di
saluran nafas pasien
- leukosit : 12,30
2. Kamis, DS : Intoleransi Ketidakseimb Intoleransi
24 - Pasien mengatakan bila aktivitas angan antara aktivitas b.d
Januari beraktivitas sehari-hari suplai dan ketidakseimb
2019 semakin sesak napas kebutuhan angan antara
08.30 - Pasien mengatakan aktivitas oksigen suplai dan
WIB sehari-hari dibantu oleh kebutuhan
keluarga oksigen
DO : (00092)
- Keadaan umum
pasien lemah

VIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN.

1. Ketidakefektifan bersihan jakan napas b.d Sekresi yang tertahan

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

IX. RENCANA KEPERAWATAN.


NAMA : Ny. N No CM. : 688xxx
UMUR : 30 Tahun Diagnosa Medis : Dyspnea

NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


1. Setelah di lakukan tindakan keperawatan Manajemen Jalan Nafas (3140)
3x24 jam di harapkan masalah 1. O : Observasi Tanda-tanda
ketidakefektifan bersihan jalan napas vital
dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : 2. N : Posisikan klien untuk
- tidak ada penggunaan otot bantu meringankan sesak nafas
pernapasan, dari skala 1 menjadi 4 3. E : Motivasi klien untuk
(041018) bernapas pelan, dalam dan
- tidak ada suara napas tambahan, dari bentuk
skala 1 menjadi 4 (041007) 4. C : Berikan bronkodilator
- tidak ada pernapasan cuping hidung, sebagaimana mestinya
dari skala 2 menjadi 5 (041013)
- pasien dapat mengakumulasi sputum,
dari skala 2 menjadi skala 5 (041012)

2. Setelah di lakukan tindakan keperawatan Terapi Aktivitas (4310)


selama 3x24 jam di harap masalah 1. Berikan peningkatan tirah
intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan baring atau pembatasan
Kriteria Hasil : kegiatan dengan cakupannya
- pasien dapat mudah bernapas ketika yaitu pada waktu istirahat yang
beraktivitas, dari skala 1 menjadi 5 dipilih.
(000518) 2. Anjurkan aktivitas fisik sesuai
- pasien mudah bernafas dalam dengan kemampuan pasien
melakukan aktivitas hidup harian dari 3. Observasi adanya pembatasan
skala 1 menjadi 4 (000508) pasien dalam melakukan
- pasien mampu berbicara ketika aktivitas
melakukan aktivitas fisik, dari skala 1
menjadi 5 (000514)

X. TINDAKAN KEPERAWATAN.
NAMA : Ny. N NO CM. : 688xxx
UMUR : 30 tahun Diagnoda Medis : Dyspnea

HARI/TGL/JAM NO. IMPLEMENTASI RESPON TTD


DX
Senin/ 24 juni 1. Mengbservasi Tanda- S :Pasien mengatakan bersedia AT
2019/ 08.30 tanda vital diperiksa tanda-tanda vital
WIB O:TD :139/90 mmHg
N :80 x/menit
S : 36,2 0C
RR : 26 x/menit
SPO2 : 94 %
08.30 WIB 1. Memposisikan klien S : Pasien mengatakan sesak AT
untuk meringankan sesak nafas
nafas O : Pasien tampak masih sesak
nafas saat diposisikan semi
fowler.
- Ada penggunaan otot bantu
pernapasan
- Pasien terpasang O2 5 liter/
menit
09.30 WIB 1. Memotivasi klien untuk S : Pasien mengatakan ada dahak AT
bernapas pelan, dalam O : Pasien dapat melakukan
dan batuk instruksi dari perawat dengan
baik
09.30WIB 1. Memberikan S : pasien mengatakan batuk dan AT
bronkodilator ada dahak yang sulit keluar
sebagaimana mestinya O : pasien saat dilakukan
bronkodilator (pulmicort 0,5
mg/2ml dan combivent UDV)
terlihat lebih rileks.
11.30 WIB 2. Memberikan peningkatan S : Pasien mengatakan sesak AT
tirah baring atau napas saat beraktivitas
pembatasan kegiatan O : - Pasien tampak gelisah
dengan cakupannya yaitu - Pasien tampak kesulitan
pada waktu istirahat yang bernapas jika beraktivitas
dipilih.

11.30 WIB 2. Menganjurkan aktivitas S : Pasien mengatakan aktivitas AT


fisik sesuai dengan sehari-hari dibantu keluarga
kemampuan pasien O : Pasien terlihat duduk di atas
tempat tidur
13.00 WIB 2. Mengobservasi adanya S : Pasien mengatakan saat AT
pembatasan pasien dalam digunakan berbaring sesak
melakukan aktivitas napas
O : - Ada penggunaan retraksi
dinding dada
- Ada pernapasan cuping hidung
Selasa/ 25 juni 1. Mengobservasi Tanda- S : Pasien bersedia dilakukan AT
2019/ 14.45 tanda vital pemeriksaan TTV.
O : TD : 140/90 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,5 0C
RR : 26x/menit
SPO2 : 95%

14.45 WIB 1. Memposisikan klien S : pasien mengatakan masih AT


untuk meringankan sesak sesak nafas
nafas O : - pasien terlihat sedikit
gelisah
- Ada penggunaan otot bantu
pernapasan
- Pasien terpasang O2 nasal kanul
4 liter/menit

17.30 WIB 1. Memotivasi klien untuk S : Pasien mengatakan masih AT


bernapas pelan, dalam batuk dan ada dahaknya
dan batuk O : Pasien dapat melakukan
instruksi dari perawat dengan
baik
17.30 WIB 1. Memberikan S :pasien mengatakan lebih AT
bronkodilator nyaman
sebagaimana mestinya O :saat diberikan bronkodilator
(pulmicort 0,5 mg/2 ml dan
combivent UDV) terlihat lebih
tenang dan tidak sesak napas.
18.30 WIB 2. Memberikan peningkatan S : Pasien mengatakan saat AT
tirah baring atau berbaring masih merasakan
pembatasan kegiatan sesak napas
dengan cakupannya yaitu O : terdapat pernapasan cuping
pada waktu istirahat yang hidung
dipilih.

20.00 WIB 2. Menganjurkan aktivitas S : pasien mengatakan saat AT


fisik seseuai dengan beraktivitas merasa sesak
kemampuan pasien O : terdapat pernapasan cuping
hidung dan pergerakan
dinding dada
20.00 WIB 2. Mengobservasi adanya S : - AT
pembatasan pasien dalam O : saat beraktivitas pasien
melakukan aktivitas terlihat sesak nafas

Rabu/ 26 juni 1. Mengobservasi Tanda- S : Pasien bersedia diperiksa TTV


2019/ 08.30 tanda vital O : TD : 138/89 mmHg AT
N : 82x/menit
S : 36, 2 0C
SPO2 : 98 %
1. Memposisikan klien S :pasien mengatakan sudah tidak AT
08.30 WIB untuk meringankan sesak sesak napas.
nafas O : pasien terlihat lebih tenang

09.30 WIB 1. Memotivasi klien untuk S : pasien mengatakan masih ada


bernapas pelan, dalam dahak AT
dan batuk O: pasien dapat melakukan
instruksi dengan baik
09.30 WIB 1. Memberikan S:pasien mengatakan lebih tenang AT
bronkodilator dan merasa lega
sebagaimana mestinya O: saat diberikan
bronkodilator(pulmicort 0,5 mg/2
ml dan combivent ODV )
11.30 WIB 2. Memberikan peningkatan S : Pasien mengatakan saat AT
tirah baring atau berbaring sudah tidak sesak
pembatasan kegiatan nafas
dengan cakupannya yaitu O : tidak ada pernafasan cuping
pada waktu istirahat yang hidung
dipilih.
11.30 WIB 2. Menganjurkan aktivitas S : pasien mengatakan sudah bisa AT
fisik sesuai dengan berjalan ke kemar mandi tanpa
kemampuan pasien sesak nafas
O : tidak ada pernapasan cuping
hidung dan pergerakan dinding
dada
2. Mengobservasi adanya S: - AT
14.00 WIB pembatasan pasien dalam O: Saat beraktivitas pasien
melakukan aktivitas tampak tidak sesak napas

XI. CATATAN PERKEMBANGAN


NAMA :Ny. N NO CM. :688xxx
UMUR : 30 tahun Diagnosa Medis : Dyspnea

NO. HARI/TGL/JA EVALUASI TTD


DX M
1. Senin/ 24 juni S : Pasien mengatakan sesak napas dan batuk ada dahak AT
2019 O : - Ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Ada pernapasan cuping hidung
- Pasien terlihat gelisah
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Observasi Tanda-tanda vital
- Posisikan klien untuk meringankan sesak nafas
- Motivasi klien untuk bernapas pelan, dalam dan bentuk
- Berikan bronkodilator sebagaimana mestinya

2. Selasa/ 25 Juni S :- Pasien mengatakan saat beraktivitas sesak napas AT


2019 - Pasien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga

O : - Pasien tampak duduk di atas tempat tidur


- Pasien tampak lelah
A : Masalah Intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi :
- Berikan peningkatan tirah baring atau pembatasan
kegiatan dengan cakupannya yaitu pada waktu istirahat
yang dipilih.
- Anjurkan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan
pasien
- Observasi adanya pembatasan pasien dalam melakukan
aktivitas

1. Selasa/ 25 Juni S : -Pasien mengatakan masih sesak napas AT


2019 - Pasien mengatakan masih batuk dan ada dahaknya
O : - Pasien tampak gelisah
- Ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Ada pernapasan cuping hidung
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi :
- Observasi Tanda-tanda vital
- Posisikan klien untuk meringankan sesak nafas
- Motivasi klien untuk bernapas pelan, dalam dan bentuk
- Berikan bronkodilator sebagaimana mestinya

2. S :- Pasien mengatakan saat beraktivitas masih sesak napas AT


- Pasien mengatakan aktivitas masih dibantu dengan
keluarga
O :- Pasien tampak masih duduk di atas tempat tidur
- Pasien tampak lelah
A : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi :
- Berikan peningkatan tirah baring atau pembatasan
kegiatan dengan cakupannya yaitu pada waktu istirahat
yang dipilih.
- Anjurkan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan
pasien
- Observasi adanya pembatasan pasien dalam melakukan
aktivitas

1. Rabu/ 26 Juni S : - Pasien mengatakan sudah tidak sesak napas AT


2019 - Pasien mengatakan masih sedikit batuk tetapi tidak ada
dahak
O : - Pasien tampak lebih tenang
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Tidak ada pernapasan cuping hidung
A : Masalahketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi.
P : Intervensi dihentikan
Discharge Planning : Anjurkan Pasien kontrol tepat
waktu
Bila sesak nafas anjurkan pasien melakukan relaksasi
nafas dalam

2. S : - Pasien mengatakan saat beraktivitas sudah tidak sesak AT


napas lagi
- Pasien mengatakan saat aktivitas sudah tidak di bantu oleh
keluarga
O : - Pasien tampak lebih nyaman
- Pasien tampak lebih segar
A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai