Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SINTESIS

TINDAKAN KEPERAWATAN : RELAKSASI NAFAS DALAM


PADA PASIEN Tn. T DENGAN VERTIGO DI RUANG FLAMBOYAN I
RUMAH SAKIT PARU Dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

Hari : Senin
Tanggal : 4 Juni 2018
Jam : 16.30 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri kepala
B. Diagnosa MediS
Vertigo
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
Data subjetif :
Pasien mengatakan nyeri kepala
P : nyeri dirasakan bertambah jika pasien merubah posisi tubuh, nyeri berkurang
jika pasien berbaring
Q : nyeri dirasakan pasien cekot-cekot dan seperti berputar-putar
R : pada seluruh bagian kepala
S : skala nyeri 5
T : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul
Data obyektif :
1. Pasien terlihat meringis kesakitan
2. Pasien terlihat nampak mengkerutkan dahi
3. Pasien terlihat tidak nyaman dengan kondisinya saat ini
4. Vital sign
TD: 170/94 mmHg
RR: 20x/menit irama regular
HR: 92x/menit irama regular kekuatan kuat
Suhu: 37oC

1
E. Dasar Pemikiran
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan
keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Banyak system atau organ
tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan mempertahankan keseimbangan tubuh
kita. Keseimbangan diatur oleh integrasi berbagai sistem diantaranya sistem
vestibular, system visual dan system somato sensorik (propioseptik). Untuk
memperetahankan keseimbangan diruangan, maka sedikitnya 2 dari 3 sistem
system tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo, penderita
merasa atau melihat lingkunganya bergerak atau dirinya bergerak terhadap
lingkungannya. Gerakan yang dialami biasanya berputar namun kadang berbentuk
linier seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang vertikal. Pada penderita
vertigo kadang-kadang dapat kita saksikan adanya nistagmus. Nistagmus yaitu
gerak ritmik yang involunter dari pada bolamata (Lumban Tobing, 2013).
Vertigo adalah perasaan yang abnormal, mengenai adanya gerakan
penderita sekitarnya atau sekitarnya terhadap penderita; tiba-tiba semuanya serasa
berputar atau bergerak naik turun dihadapannya. Keadaan ini sering disusul dengan
muntah-muntah, bekringat, dan kolaps. Tetapi tidak pernah kehilangan kesadaran.
Sering kali disertai gejala-gejala penyakit telinga lainnya. (Manjoer, Arif, dkk.
2012)
Vertigo juga dapat terjadi pada berbagai kondisi, termasuk kelainan
batang otak yang serius, misalnya skelerosis multiple, infark, dan tumor.
(Muttaqin, Arif. 2013)
F. Prinsip Tindakan keperawatan
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh tehnik relaksasi terletak
pada fisiologi system syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf
perifer yang mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu. Pada saat
terjadi pelepasan mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan substansi,
akan merangsang syaraf simpatis sehingga menyebabkan vasokonstriksi yang
akhirnya meningkatkan tonus otot yang menimbulkan berbagai efek seperti spasme
otot yang akhiirnya menekan pembuluh darah, mengurangi aliran darah, dan
meningkatkan ecepatan metabolism otot yang menimbulkan pengiriman impuls
nyeri dari medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri. Bentuk
pernafasan ang digunakan pada prosedur ini adalah pernafasan diafragma yang
mengacu pada pendataran kubah diafragma selama inspirasi yang mengakibatkan
2
pembesaran abdomen bagian atas sejalan dengan desakan udara masuk selama
inspirasi.
Adapun langkah-langkah tehnik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
a. Fase orientasi
1. Membaca mengenai status pasien
2. Mencuci tangan
3. Meyiapkan alat
b. Tahap orientasi
1. Mengucapkan salam teraupetik kepada pasien
2. Validasi kondisi pasien saat ini
3. Menjaga keamanan perivacy pasien
4. Menjelaskan tujuan & prosedur yg akan dilakukan terhadap pasien &
keluarga
c. Tahap Kerja
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang
kurang dipahami/jelas
2. Atur posisi pasien agar rileks tanpa adanya beban fisik
3. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga
paru berisi udara
4. Intruksikan pasien dengan cara perlahan & menghembuskan udara
membiarkanya ke luar dari setiap bagian anggota tubuh, pada saat
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal
yang indah dan merasakan betapa nikmatnya rasanya
5. Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit )
6. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian
menghembuskan dengan cara perlahan & merasakan saat ini udara mulai
mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-paru seterusnya udara & rasakan
udara mengalir keseluruh bagian anggota tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki & tangan, udara yg
mengalir & merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan & kai & rasakan
kehangatanya
8. Instruksiakan pasien buat mengulani teknik-teknik ini apabila rasa nyeri
kembali lagi
3
9. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri
d. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil gerakan
2. Lakukan kontrak untuk melakukan kegiatan selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan baik
4. Cuci tangan
G. Analisa Tindakan
Tehnik Relaksasi nafas dalam,merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan ,yang dalam hal ini perawat mengajarkan pada pasien bagaimana cara
melakukan nafas dalam , nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan Selain dapat menurunkan
intensitas nyeri, tehnik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi
paru dan meningkatkan oksigenasi darah ( Smeltzer & Bare, 2008)
Tehnik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi
alveoli, memelihara pertukaran gas , mencegah atelektasis paru , meningkatkan
efisiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan . Selain itu nafas dalam
merupakan salah astu itervensi yang digunakan perawat dalam meberikan asuhan
keperawatan , karena pemberian relaksasi nafas dalam tidak memerlukan alat an
juga waktu yang tidak lama. Dalam hal ini saya memberikan tehnik nafas dalam
untuk mengurangi rasa nyeri di kepala yang dirasakan oleh pasien. Tehnik nafas
dalam yang saya berikan cukup membantu dalam mengurangi nyeri yang dirasakan
pasien.
H. Bahaya Tindakan
Dalam pemberian tehnik relaksasi nafas dalam tidak ada bahaya jika melakukan
tindakan ini, hanya yang perlu diperhatikan yaitu tingkat nyeri yang dirasakan
pasien. Biasanya nyeri diatas 7 tehnik nafas dalam kurang bisa digunakan karena
tingkat keberhasilannya sedikit.
I. Tindakan keperwatan lain yang dilakukan
1. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.

4
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan.
J. Hasil yang di dapat setelah dilakukan tindakan
S: Pasien mengatakan nyeri kepala berkurang
P: Nyeri bertambah jika pasien merubah posisi tubuh
Nyeri berkurang jika pasien berbaring
Q: Nyeri dirasakan pasien cekot-cekot dan seperti berputar-putar
R: Pada seluruh bagian kepala
S: Skala nyeri 3
T: Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul
O:
1. Pasien tampak nyaman
2. Vital sign
TD : 160/89 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi: 87x/menit
A: Nyeri akut teratasi
P : Hentikan intervensi
K. Evaluasi diri
Dalam mempersiapkan alat dan pasien , sebaiknya bisa dipersiapkan lebih baik lagi
dari ini , mulai dari cuci tangan, menggunakan APD dan lain-lain.
Saya senang bisa memberikan intervensi ini ke pasien.
L. Daftar Pustaka
Corwin, EJ.2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta : EGC
Alimul Aziz 2010.Kebutuhan dasar manusia Edisi 2.Jakarta : Salemba Medika
Asmadi, 2011 Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba
medika
Andarmoyo, Sulistyo.2013.Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta:
Ar-Ruzz
Manjoer, Arif, dkk. 2012. Kapita Selekta Kedokteran, EGC : Jakarta
Lumban Tobing. S.M, 2013, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta : FK UI
Muttaqin, Arif. (2013). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika

5
Mahasiswa pratikan Mengetahui
Pembimbing klinik/CI

( Diyah Setiyowati ) ( Ns. Titik Nurani, S.Kep.)

Anda mungkin juga menyukai