Anda di halaman 1dari 16

PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU

BERSALIN

DISUSUN

Oleh :

1. Andrea Feriana 6. Insyirah Br. Harahap


2. Anisa Arifah 7. Suci Ramadhani
3. Ayu Rizki Simamora 8. Rezeki Oktaviani
4. Esti Warni Ayu 9. Wafig Azizah
5. Timah Serlin 10. Rita Elfiani

DOSEN PEMBIMBING
Mey Elisa Safitri, SKM, M.KES

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................... 2
A. Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Pisiologi Pada Ibu Hamil
Trimester I, II, Dan III ..................................................................... 2
1. Sistem Pencernaan .................................................................... 2
2. Sistem Perkemihan ................................................................... 3
3. Sistem Muskuloskeletal ............................................................ 4
4. Sitem respirasi .......................................................................... 5
5. Sistem sirkulasi atau kardiovaskular ........................................ 5
6. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi ................... 7
BAB III SETADIKASUS............................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN KASUS ................................................................ 10
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 11
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR FUSTAKA ..................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu
kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap
nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan
menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara
bayi.
Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami
perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya.
Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-
perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem pencernaan, perubahan
sistem perkemihan, dan perubahan sistem muskuloskeletal.
Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit, mual atau nause, perut
kembung akibat makanan yang tertahan dalam lambug.
Perubahan pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air kesil
karena adanya desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus.
Perubahan pada sistem muskuloskeletal seperti postur tubuh ibu yang
berubah, membuatnya tak nyaman untuk bergerak. Adanya kram kaki yang sering
terjadi pada ibu.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan.
Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi
dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas,
dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan
menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas
dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Pisiologi Pada Ibu Hamil


Trimester I,II,Dan III
Anatomi manusia atau antropotomi ialah sebuah bidang khusus
dalam anatomi yang mempelajari struktur tubuh manusia. Sedangkan Fisiologi
manusia adalah ilmu mekanik,fisik, dan biokimia, fungsi manusia yang sehat,
organ-organ , dan sel-sel. Tingkat utama fokus dari fisiologi adalah pada tingkat
organ dan sistem.
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya,
dalam kasus kembar, atau triplet). Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu
antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).
Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya
disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau
gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi
menjadi tiga yaitu:
Trimester I, II dan III, pada masa-masa ini terjadi perubahan-perubahan
seperti perubahan pisik(anatomi dan fisiologi) maupun perubahan psikis. Pada ibu
hamil, perubahan anatomi sistem-sistem pada tubuh berkembang sesuai tahap usia
kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III kehamilan. Sistem-
sistem tersebut meliputi : Sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem
muskuluskeletalsistem respirasi, ,sistem sirkulasi atau kardiopaskular,sistem
metabolisme.
Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak [ nausae ],
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus
menurun, sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan

2
lebih lama berada dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada
dalam usus-usus. Gejalah muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa
dikenal dengan morning sickness hal ini di sebapkan karna hormon Estrogen dan
HCG meningkat. Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang
mungkin berkaitan dengan persepsi wanita tersebut tentang suatu keinginan yang
berlebihan terhadap suatu makanan.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang
meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam
perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah atas dan lateral dan
penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung.
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos.
Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun.
Pembesaran uterus menekan diagfragma, lambung dan intestine.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama
masa kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies
gigi. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam)
merupakan ketidak nyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran
uterus. Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada
persalinan, rectum dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat tegang.
Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu
akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan
kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih
meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24
kehamilan.

3
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih
tertekan kembali sehinggal timbul sering kencing.
Perubahan struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal [ estrogen dan
progesteron ], tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan
volume darah. Sehingga minggu ke-10 gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal
wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat
kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal
berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan
paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring
telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung
menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun,
begitu jg dengan volume darah ginjal.
Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisi khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah
pada kehamilan yang normal. Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-
kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh
dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang
sama pada saat hamil membuat aktifitas penghancur bakteri email yang
menyebabkan karies
Pada trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan
cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan
akhirnya sedikit kehilangan tonus otot.
Selama trimester ketiga, otot rektus abdominalis dapat memisah
menyebabkan isi perut menonjol digaris tengah. Umbilikus menjadi lebih datar
atau menonjol.

4
Setelah melahirkan, tonus otot secara bertahap kembali tetapi, pemisahan
otot (diastasi recti) menetap
Dilain pihak, sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karenan janin
membesar dalam abdomen.Untuk mengkompensasikan penambahan berat ini,
bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih lentur, dapat menyebabkan nyeri tulang punggung pada
wanita. Payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan
semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi
lebih sulit.
Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama
kehamilan. Penyebabnya tidak diketehui, tetapi berhubungan dengan metabolisme
otot, atau postur yang tidak seimbang.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa
keluhan. Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung atau
nyeri punggung yang cukup berat selama kehamilan.
Sitem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga
terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat
kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume
residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
Sistem sirkulasi atau kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah
perubahan HEMODINAMIK maternal, meliputi:
- Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah jantung
- Anemia relatif
- Tekanan darah arterial menurun
- Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal ahir trimester I,menetap
sampai ahir kehamilan
- Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%

5
- Vlume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian
bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
- Pada trimester pertama, terjadi:
- Penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstaselular
disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
- Penamabahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh,
peningkatan TBW / total body water.
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang
osmotik untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan
penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita
yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah
eritrosit meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia
relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga
menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai
15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit
meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk
hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat
350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein
total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi
penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1,
alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan
janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan
kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar
800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.

6
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar
glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
- Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
- Produksi glukosa dari hati menurun
- Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- Aktivitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2
plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth
factors, dsb). Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan
asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme
pada umumnya.
Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi
Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron
berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaab tinggi fundus:
- tidak hamil / normal: sebesar telur ayam (+30g)
- kehamilan 8 minggu: telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertangaha simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- kehamilan 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan,
pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16
minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di
atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis
muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah,

7
dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri
mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan
akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala
keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,
warna merah kebiruan (tanda Chadwick).
Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama
fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan
interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus
payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin,
sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan
isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5
kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg,
penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

8
BAB III
SETADIKASUS

Ny x mengeluh mengalami keluhan-keluhan pada saat kehamilanya pada


pada bulan awal –awal Ny X mengalami keadaan yang tidak enak seperti
mual,muntah,konstipasi,gigi berlubang,sering buang aira keciL. Pada bulan-bulan
pertngahan pertambahan berat badan yang begitu cepata dan drastis,frekuensi
berkemih semakin meningkat dengan semakin membesarnya perut,payudara, si
ibu.
Pada ahira-ahir kehamilam Ny X melihat perubahan –perubahan di
tubuhnya khsusnya pada bagian perut, terdapat garis-garis putih .Terjadi keram
pada otot-otot tungkai, punggung dan nyeri pada ulu hati.Hal ini lah yang di alami
oleh Ny X dari awal sampai ahir kehamilannya

9
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Keluhan-keluhan yang di alami oleh Ny X di sebapkan karna perubahan


anatomi sistem-sistem pada tubuh yakni sitem pencernaan, perkemihan dan
muskuloskeletal. Mual, muntah yang di alami oleh Ny X akibat kadar hormon
estrogen yang meningkat sehingga Tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang sedangkan kostipasi di
akibatkan krna hormon progesteron meningkat. gigi berlubang di karnakan saliva
sedikit asam.
Bila organ lain mengalami pembesaran maka organ lain akan mengalami
tekanan jadi tidak jarang dengan semakin besarnya perut akan mengalami
ganguan kemih dengan sering buang air keci. Berat badan meningkat merupakan
hal yang lumrah untuk menyeyuaikan keadaan otot-otot yang semakin melebar
agar bisa menahan berat si bayi, sedangkan payu dara membesar untuk
mempersiapkan asi bagi bayi.
Tedapt garis-garis putih di karnakan otot rektus abdominalis memisah,
sedangkan keram pada otot penyebapnya tidak di ketahui,tetapi berhubungan
dengan mekanisme kerja otot ataupun postur tubuh yang tidak seimbang

10
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada setiap kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan anatomi sesuai
tingkat usia kehamilan ibu hamil tersebut. Perubahan tersebut dimulai pada
trimester awal sampai trimester terakhir kehamilan yaitu trimester III.
Perubahan-perubahan anatomi yang terjadi pada ibu hamil diantaranya
meliputi sistem pencernaan, sistem perkemihan, dan muskuloskeletal yang
berkembang sesuai dengan kondisi janin yang ada di kandungan ibu.
a. Pada sistem pencernaan di awal trimester timbul gejala morning sickness dan
berangsur membaik pada trimester selanjutnya, bahkan nafsu makan pun
meningkat. Mual (nausea) terjadi karena makanan lebih lama berada di
lambung dan dicerna sangat lambat di usus. Terjadi konstipasi karena
pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain itu perut
kembung juga terjadi.
b. Pada sistem perkemihan pada awal trimester sudah menunjukkan gejala sering
buang air kecil akibat didesak oleh fetus dan berlangsung sampai trimester
III. Perubahan struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal [estrogen dan
progesteron], tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan
volume darah.
c. Pada sistem muskuloskeletal di awal kehamilan, perubahan-perubahannya
tidak begitu mencolok, tetapi seiring dengan bertambahnya umur kehamilan
peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita
berubah secara menyolok dan lebih sulit untuk bergerak. Postur tubuh wanita
secara bertahap mengalami perubahan karenan janin membesar dalam
abdomen.
Kadangkala, perubahan-perubahan tersebut membuat ibu tidak nyaman,
tetapi selama perubahan-perubahan tersebut tidak terlalu mengganggu aktivitas
ibu, maka kehamilan tersebut dianggap kehamilan fisiologis.

11
B. Saran
Perubahan yang terjadi pada diri ibu merupkan hal yang lumrah jadi
sebaiknya tidak perlu di takuti hal ini di karnaka di dalam tubuuh ibu terdapat
kehidupan lain selain kehidupanya, sehingga tubuh perlu menyesuaikan diri
dengan suasana baru tersebut.
Perubahan–perubahan yang terjadi tidaklah akan permanen seiring
berjalannya masa kehamilan maka gejala-gejala yang di alami akan berbeda dan
akan berahir dengan sendirinya.

12
DAFTAR FUSTAKA

Verralls Sylvia.2003. Anatomi Dan Fisiologi Terapan Kebidanan.Kedokteran


ECG.jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai