Anda di halaman 1dari 3

Dosen : Iqra S. S.kep. Ns.,M.

kep

Mata Kuliah : Kegawatdaruratan

RESUME
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR
(BHD)

NAMA : RISQA KARMILA SARI

NIM : S.0014.059

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI
2017
RESUME

BHD ( BANTUAN HIDUP DASAR)

Dalam kehidupan kita kasus kegawat daruratan sering sekali terjadi dimana
saja dan kapan saja. Kasus yang sering terjadi ialah henti jantung. Pemberian
bantuan dasar pada korban henti jantung sangat penting dilakukan sesegera
mungkin untuk mencegah kematian otak karena kurang nya suplai oksigen. Dalam
kehidupan sehari-hari, tidak jarang pada kasus tersebut berujung pada kematian
disebabkan tidak cepat dan tepat mendapatkan pertolongan.

Maka dari itu, pentingnya kesadaran kita dalam mengetahui langkah-langkah


dalam pemberian bantuan hidup dasar. Tidak perlu harus tenaga kesehatan,
masyarakat biasa pun diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama. Yah,
kita sebagai masyarakat merupakan orang pertama yang bertemu dengan korban.
Pada kasus henti jantung korban harus cepat dan tepat diberikan pertolongan,
ketika setelah 4-6 menit terjadi henti jantung darah tidak lagi ke otak, dalam kondisi
ini lah dapat memperburuk keadaan korban yang dpat berujung pada kematian.

Ada beberapa faktor yang meyebabkan terjadinya henti jantung , antara lain :

1. Riwayat penyakit jantung


2. Faktor usia 40-60 thn
3. Hipertensi yang menahun
4. Riwayat merokok

Berhentinya sirkulasi beberapa detik sampai beberapa menit akan menyebabkan


asupan oksigen ke dalam otak terhenti, yang kemudian akan terjadi hipoksia otak
yang mengakibatkan kemampuan koordinasi otak untuk menggerakkan organ
otonom menjadi terganggu, seperti gerakan denyut jantung dan pernafasan. Maka
pentingnya dilakukan pertolongan secepat mungkin, dan sebaik mungkin.
Pentingnya pemberian bantuan hidup dasar (BHD) pada korban. Nah , apa itu BHD ?

Bantuan Hidup Dasar (BHD) ialah serangkaian usaha awal untuk


mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang
mengalami henti nafas dan atau henti jantung. Prinsip nya adalah bagaimana
mempertahankan sirkulasi darah, khususnya menuju ke otak.

Jika pada suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat
gangguan tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak
ada nadi, maka penolong harus segera melakukan tindakan yang dinamakan
dengan istilah Bantuan Hidup Dasar (BHD). Bantuan hidup dasar terdiri dari
beberapa cara sederhana yang dapat membantu mempertahankan hidup seseorang
untuk sementara. Beberapa cara sederhana tersebut adalah bagaimana menguasai
dan membebaskan jalan nafas, bagaimana memberikan bantuan pernafasan dan
bagaimana membantu mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh
korban, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah mati nya sel ke
otak.

Penilaian dan perawatan yang dilakukan pada bantuan hidup dasar sangat
penting guna melanjutkan ketahapan selanjutnya. Hal ini harus dilakukan secara
cermat dan terus menerus termasuk terhadap tanggapan korban pada proses
pertolongan. Bila tindakan ini dilakukan sebagai kesatuan yang lengkap maka
tindakan ini dikenal dengan istilah Resusitasi Jantung Paru (RJP). Nah, hal yang
harus di ingat dan diperhatikan yaitu :

1. Danger (Bahaya)
Memperhatikan bahaya disekitar korban atau diri anda sebagai penolong.
Pindahkan korban ke tempat aman
2. Respon
Mengechek kesadaran dari korban
3. Circulation (Sirkulasi)
Membantu sirkulasi darah secara adekuat bagi korban dengan tekhnik pijat
jantung luar

Adapun langkah-langkah dalam pemberian tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP)


ialah sebagai berikut :

1. Memastikan keamanan penolong, korban dan lingkungan. Apabila lingkungan


korban kurang aman penolong dapat memindahkan terlebih dahulu korban
ketempat yang aman
2. Mengechek respon korban dengan menepuk bahu sambil memanggil korban.
Contoh : bangun pak buka mata pak
3. Apabila korban tidak memberikan respon segera meminta pertolongan.
Contoh : memanggil orang lain yang berada disekitar, menelpon teman yang
bekerja sebagai petugas kesehatan terdekat, atau menelpon rumah sakit
terdekat
4. Atur posisi korban dengan posisi terlentang ditempat yang datardan keras.
Lalu mengatur posisi penolong (berlutut disamping korban)
5. Kemudian Segera lakukan pemijatan jantung dengan menekan pada
pertengahan area tulang dada. Tangan kiri di bawah dan tangan kanan
berada di atas tangan kiri (sambil mengunci).
6. Dilakukan berulang 30x kompresi dada diselingi 2x napas bantuan

BHD dapat dihentikan jika :

Pasien sudah sadar


Telah datang Tim Kesehatan
Penolong Terancam Keselamatannya

Anda mungkin juga menyukai