Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR PIL KB

TERHADAP Ny.H DI BPM DIAN MUSTIKA, Amd.Keb


NATAR, LAMPUNG SELATAN

Oleh :

HASNA AFIFAH
NIM 1815471025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas semua berkat dan rahmat-Nya
sehingga dapat terselesaikannya studi kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Akseptor
PIL KB di PMB Dian Mustika,Amd.Keb untuk memenuhi salah satu tugas pada program studi
diploma III kebidanan.
Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan
kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
2. Islamiyati, AK., MKM sebagai Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro Politeknik
Kesehatan TanjungKarang dan selaku Pembimbing Institusi Pendidikan DIII Prodi
Kebidanan Metro Politeknik Kesehatan TanjungKarang
3. Dian Mustika, Amd.keb sebagai pembimbing lapangan
4. Pasien Mahasiswa yang telah bekerjasama dan saling mendukung selama penyusunan
laporan ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerjasama dan saling mendukung selama
penyusunan studi kasus ini.
6. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan studi kasus yang tidak dapat
di sebutkan satu persatu.
Semoga segala amal kebaikannya dapat diterima dan dibalas oleh Allah SWT. Kritik
dan saran untuk penyempurnaan studi kasus ini sangat di harapkan. Demikianlah, atas
perhatiannya diucapkan terimakasih.

Natar, 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ 2
KATA PENGANTAR.................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 5
B. Rumusan Maslah.................................................................................. 5
C. Tujuan................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian KB....................................................................................... 7
B. Prinsip Kerja Kontrasepsi..................................................................... 7
C. Jenis Kontrasepsi.................................................................................. 7
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
A. Data Subjective..................................................................................... 13
B. Data Objective...................................................................................... 14
C. Assesment............................................................................................. 15
D. Plan....................................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 17
B. Saran..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Ledakan
penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Kondisi ini jelas
menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa menjadi salah satu
kekuatan yang besar untuk Indonesia. Tetapi di satu sisi kondisi tersebut menyebabkan beban
negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban negara juga menimbulkan permasalahan
lain. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak disertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan
yang mampu menampung seluruh angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran,
kriminalitas, yang bersinggungan pula dengan rusaknya moralitas masyarakat.

Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan


penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan
serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan
penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
menggalakkan program KB (Keluarga Berencana). Program KB pertama kali dilaksanakan
pada masa pemerintahan Soeharto yaitu saat Orde Baru. Melalui KB masyarakat diharuskan
untuk membatasi jumlah kelahiran anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal dua anak.
Tidak tanggung-tanggung, KB diberlakukan kepada seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan
bawah hingga lapisan atas dalam masyarakat. Oleh sebab itu makalah ini disusun untuk
mengetahui seluk beluk mengenai penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari sejarah,
proses pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan dari KB, serta dampak positif maupun dampak
negatf dari pelaksanaan KB.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB ?
2. Bagaimana prinsip kerja kontrasepsi?

5
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian KB.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja kontrasepsi

6
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian KB
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. usaha-usaha itu
dapat bersifat sementara atau dapat jugabersifat permanen. Kontrasepsi berasal dari kata
“kontra” berartimencegah dan melawan dan “konsepsi” berarti pertemuan antara seltelur
yang telah matang dan sperma yang mengakibatkan kehamilan,jadi kontrasepsi adalah
menghindari atau mencegah terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dansperma.

B. Prinsip Kerja Kontrasepsi


Prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan sel telur dan sel sperma,
tujuannya yaitu menekan keluarnya sel telur, menahan masuknya sperma ke dalam
saluran kelamin wanita dan menghalangi adanya nidasi.

C. Jenis Kontrasepsi
Kontrasepsi yang baik harus memiliki syarat-syarat antara lain aman, dapat
diandalkan, sederhana sebisa mungkin tidak perlu dikerjakan oleh dokter, murah, dapat
diterima oleh orang banyak, dan dapat dipakai dalam jangka panjang. Jenis-jenis
kontrasepsi yang tersedia antara lain:
1. KB Metode Sederhana
Metode KB sederhana adalah metode KB yang digunakkan tanpa bantuan orang
lain. Yang termasuk metode KB sederhana adalah kondom, pantang berkala,
senggama terputus, dan spermisid. Metode sederhana akan lebih efektif bila
penggunaannya diperhitungkan dengan masa subur.
a. Kondom
Cara kerja kondom adalah menampung spermatozoa sehingga tidak masuk ke
dalam kanalis servikalis. Konsep kerja kondom adalah menghalangi
tertumpahnya sperma kedalam vagina sehingga spermatozoa tidak mungkin

7
masuk ke dalam rahim dan seterusnya. Kegagalan kondom terjadi bila karet
kondom bocor atau robek, dan menarik penis setelah lemah sehingga sebagian
sperma tidak dapat masuk vagina. Keuntungan kontrasepsi kondom adalah
murah, mudah didapatkan (gratis), tidak memerlukan pengawasan medis,
berfungsi ganda, dan dipakai oleh kalangan yang berpendidikan. Sedangkan
kerugiannya adalah kenikmatan terganggu, mungkin alergi terhadap karet atau
jelinya yang mengandung spermisid, dan sulit dipasarkan kepada masyarakat
dngan pendidikan rendah. Kondom yang dipakai bersamaan dengan pantang
berkala mempunyai efektivitas yang makin meningkat.
b. Pantang Berkala
Metode pantang berkala adalah siklus menstruasi teratur dan kerjasama
dengan suami harus baik. Dengan siklus menstruasi yang terartur dapat
memberikan petunjuk masa subur. Metode pantang berkala mempunyai
kegagalan yang tinggi bila siklus menstruasi tidak teratur, Metode pantang
berkala dikenal 2 sistem, yaitu menggunakan sistem kalender dan menggunakan
penilaian suhu basal
c. Senggama Terputus
Metode senggama terputus adalah mengeluarkan kemaluan menjelang
terjadinya ejakulasi. Kekurangan metode ini adalah mengganggu kepuasan kedua
belah pihak, kegagalan hamil sekitar 30 sampai 35% karena semen keluar
sebelum mencapai puncak kenikmatan, terlambat mengeluarkan kemaluan, semen
yang tertumpah diluar sebagian dapat masuk ke genetalia, dan dapat
menimbulkan ketegangan jiwa kedua belah pihak.
d. Spermisida
Spermisida adalah zat kimia yang dapat melumpuhkan sampai mematikan
spermatozoa yang digunakan menjelang hubungan seks. Setelah pemasangan 5
sampai 10 menit, hubungan seksual dapat dilakukan agar spermasid dapat
berfungsi. Metode spermasid tetap dikembangkan oleh berbagai pabrik farmasi
seperti foam tablet, krem atau pasta, supositoria, dan jeli. Kekurangan spermisida:
1) Merepotkan menjelang hubungan senggama
2) Nilai kepuasan berkurang

8
3) Dapat menimbulkan iritasi dan alergi
4) Kejadian hamil tinggi sekitar 30 sampai 35% karena pemasangan tidak
sempurna atau terlalu cepat melakukan senggama.
2. KB Metode Efektif
a. Kontrasepsi Hormonal
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari
bahwa esterogen dan progesteron memberikan umpan balik terhadap kelenjar
hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan
folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis, esterogen dapat
menghambat pengeluaran follicle stimulating hormone (FSH) sehingga
perkembangan dan kematangan folikel de Graaf tidak terjadi. Di samping itu
progesterone dapat menghambat pengeluaran hormone luteinizing (LH).
Esterogen mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil kontrasepsi mencapai
uterus-endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi.
b. Kontrasepsi Hormonal Pil
Kontrasepsi hormonal pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga
sebagian besar wanita dapat menerima tanpa kesulitan, dengan patrun menstruasi
normal serta durasi antara 4-6 hari.Berbagai pabrik farmasi terdapat perbandingan
kekuatan estrogenik (lebih dominan estrogen) atau progesterogenik (dominan
progesterone), melalui penilaian siklus menstruasi. Keutungan yaitu bila minum
pil sesuai dengan aturan dijamin 100%, dapat dipakai pengobatan terhadap
beberapa masalah yaitu ketegangan menjelang menstruasi, perdarahan menstruasi
yang tidak teratur, nyeri saat menstruasi, pengobatan pasangan mandul,
pengobatan penyakit endometriosis, dan dapat meningkatkan libido. Sedangkan
Kerugiannya yaitu harus minum pil secara teratur, dalam waktu panjang dapat
menekan fungsi ovarium, penyulit ringan (berat badan bertambah, rambut rontok,
tumbuh akne, mual sampai muntah) dan memengaruhi fungsi hati dan ginjal.
Jenis-jenis pil KB :
1) Pil kombinasi, sejak semula telah terdapat kombinasi komponen progesterone
dan esterogen.

9
2) Pil sekuensial, pil ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan
sistem hormonal tubuh. Dua belas pil pertama hanya mengandung esterogen,
pil ketiga belas dan seterusnya merupakan kombinasi.
3) Progesteron, pil ini hanya mengandung progesterone dan digunakan ibu
postpartum.
4) After morning pil, pil ini digunakan segera setelah hubungan seksual.
c. Kontrasepsi hormonal suntikan
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana
nasional serta peminatnya semakin bertambah . tingginya minat pemakai suntikan
kb oleh karna aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat
di pakai pada pasca persalinan. Mekanisme kerja kontrasepsi suntikan adalah
Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum,
mengentalkan lendir serviks, sehingga sulit ditembus spermatozoa, mengganggu
peristaltik tuba fallopi, sehingga konsepsi dihambat, mengubah suasana
endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
Keuntungan KB suntikan yaitu pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu,
tingkat efektivitasnya tinggi, hubungan seks dengan suntikan KB bebas,
pengawasan medis yang ringan, dapat diberikan pascapersalinan, pasca-kegugran
atau pascamenstruasi, dapat mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh
kembang bayi, suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB
akan mendapatkan menstruasi. Sedangkan kerugian KB suntikan adalah
perdarahan yang tidak menentu, terjadi amenorea (tidak datang bulan)
berkepanjangan, masih terjadi kemungkinan hamil, kerugian atau penyulit inilah
yang menyebabkan peserta KB menghentikan suntikan KB.
1) Kontrasepsi Hormonal Susuk (Norplant atau Impalnt)
a) Pemasangan Implant
Pemasangan KB susuk sederhana dan dapat diajarkan, tetapi masalah
mencabut susuk perlu di perhatikan karena sulit di cari metode yang
mudah, murah dan aman.
b) Teknik pemasangan susuk
 Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka

10
 Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain
25%
 Dibuat Insisi Kecil, sehingga trokar dapat masuk
 Trokar di tusukan subkutan sampai batasnya
 Kapsul dimasukkan ke dalam trokar , dan didorong dengan alat
pendorong sampai terasa tahanan
 Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar
 Untuk menyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya
 Setelah kapsul di pasang, bekas insisi ditutup dengan dengan plester
c) Keuntungan dan kerugian kb susuk
Keuntungan
 Dipasang selama lima tahun
 Kontrol medis ringan
 Dapat dilayani di daerah pedesaan
 Penyulit medis tidak terlalu ringan
Kerugian
 Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat
menstruasi
 Berat badan bertambah
 Menimbulkan ketegangan payudara
 Liang senggama terasa kering
2) Kontrasepsi Mekanis
Mekanisme kerja AKDR belum diketahui secara pasti, tetapi cara
kerjanya bersifat lokal. Sebagai bukti dapat dijumpai kehamilan dengan
AKDR in situ, AKDR dalam keadaan kolaps membuat suasana pada fundus
uteri menjadi normal dan siap menerima hasil konsepsi. Mekanisme kerja
local AKDR sebagai berikut AKDR merupakan benda asing dalam rahim
sehingga menimbulkan reaksi benda asing dengan timbunan leukosit,
makrofag, dan limfosit, AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan,
prostaglandin, yang menghalangi kapasitas spermatozoa, pemadatan

11
endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan blastokis
mungkin dirusak oleh makrofag dan blastokis tidak mampu melaksanakan
nidasi.
Keuntungan AKDR yaitu pemasangan tidak memerlukan medis teknis
yang sulit, kontrol medis yang ringan, penyulit tidak terlalu berat, pulihnya
kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik. Sedangkan Kerugian
AKDR adalah masih terjadi kehamilan, terdapat perdarahan, Leukorea
sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama terasa lebih basah,
dapat terjadi infeksi, tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan primer
atau sekunder dan kehamilan ektopik. Tali AKDR dapat menimbulkan
perlukaan portio uteri dan mengganggu hubungan seksual.

12
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR PIL KB
TERHADAP Ny. H DI BPM DIAN MUSTIKA, Amd.Keb
NATAR, LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2020

Tempat pengkajian : PMB Dian Mustika, Amd.Keb


Tanggal pengkajian : 18 Oktober 2020
Jam pengkajian : 18.45 WIB
Pengkaji : Hasna Afifah

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama Pasien : Ny. H Nama Suami : Tn. A
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Bumisari Alamat : Bumisari

2. Alasan Kunjungan saat Ini


Ibu mengatakan ingin menggunakan pil kb

3. Riwayat menstruasi
Siklus : 28 hari
Lamanya : 5-6 hari
Masalah yang pernah dialami : tidak ada

4. Riwayat perkawinan

13
Perkawinan ke : I (satu)
Usia saat kawin sekarang : 23 tahun
Lama Perkawinan : 2 tahun

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


No Tahun UK Tempat Jenis Penolong Nifas JK/BB Keadaan
partus partus partus anak
1 2019 38mg Bpm Spontan bidan normal p/3200 hidup

6. Riwayat imunisasi
TT lengkap

7. Riwayat penyakit
Tidak memiliki riwayat penyakit serius

8. Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi


Tidak ada gangguan

9. Riwayat penyakit keluarga


Tidak memiliki riwayat penyakit keluarga

10. Riwayat KB
Ibu mengatakan menggunakan pil kb

11. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


Data Umum : Pemenuhan nutrisi makan 3 x sehari porsi sedang, minum 8 gelas
perhari, tidur 7-8 jam perhari, aktivitas sudah dikurangi
Data psikologi : Ibu telah merencanakan dengan suami untuk menggunakan
kontrasepsi pil kb

B. OBJEKTIF

14
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compomentis
c. Tanda-tanda vital
1) TD : 120/80 mmHg
2) Nadi : 82x/menit
3) RR : 20x/menit
4) Suhu : 36,5°C
d. Berat badan : 53 kg
e. Tinggi badan : 152 cm

2. Pemeriksaan fisik yang berhubungan kb


Daerah bagian bokong tidak ada oedema dan strie

C. ASSESMENT
Ny. L 24 tahun akseptor pil kb

D. PLAN
1. Memeriksa TTV
2. Melakukan timbang berat badan
3. Menjelaskan keuntungan pil kb
4. Menjelaskan cara minum pil kb

15
LEMBAR IMPLEMENTASI

WAKTU KEGIATAN EVALUASI PARAF


18-10-2020 1. Memeriksa tanda-tanda vital Ibu sudah
(16.15 WIB) TD : 120/80 mmHg mengerti dengan
Nadi : 82x/menit hasil
RR : 20x/menit pemeriksaannya
Suhu : 36,5°C

2. Jelaskan keuntungan pil kb Ibu mengerti


 Siklus Haid teratur tentang

 Mengurangi rasa oedema keuntungan pil

 Bisa digunakan saat dadakan kb

3. Menyiapkan pil kb

Ibu sudah
4. Memberitahu cara minumpil kb
memahami cara
yaitu diminum pada jam yang sama
minum
(24 jam) dan teratur.

Ibu bersedia
5. Menganjurkan ibu untuk datang
datang kembali
sebelum pil kb habis atau jika ada
keluhan.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program KB pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Soeharto yaitu saat
Orde Baru. Melalui KB masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran anak,
yaitu setiap keluarga memiliki maksimal dua anak. Tidak tanggung-tanggung, KB
diberlakukan kepada seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan bawah hingga lapisan atas
dalam masyarakat. Oleh sebab itu makalah ini disusun untuk mengetahui seluk beluk
mengenai penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari sejarah, proses pelaksanaan,
kelebihan dan kekurangan dari KB, serta dampak positif maupun dampak negatf dari
pelaksanaan KB.

B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan KB dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi petugas-petugas kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan khususnya dalam
bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan pelayanan
khususnya pada keluarga berencana.

17
DAFTAR PUSTAKA

Suratun. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana Dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


Trans Info Media.

Nina, dkk. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika

Handayani S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka


Rihama

Anggraeni, Yetti. Martini. 2018. Asuhan Kebudanan Pelayanan Keluarga Berencana.


Yogyakarta: Husada Mandiri

18

Anda mungkin juga menyukai