Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN (PKK)

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


PADA NY “N” GIIIPIIA0 DENGAN KB IMPLANT
DI PUSKESMAS LEMBO
TANGGAL 2 JANUARI 2109

HELNITA SARI
B.18.03.136

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


STIKES MEGA BUANA PALOPO
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
Pembuatan laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah PKK dan laporan ini
tidak akan sempurnah tanpa bantuan dan kerjasama teman-teman, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih juga kepada pembimbing Ibu Ita Sinar, S.Tr.Keb.,M,Kes dan Ibu
Maswaty Madjid, S.Tr.Keb.,M,Kes yang telah mengarahkan, mendidik, dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga dengan tersusunya laporan ini dapat menambah wawasan kepustakaan. Kami
mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan laporan selanjutnya

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................................1
C. MANFAAT.....................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................3
A. KONTRASEPSI IMPLANT...........................................................................................3
1. Pengertian....................................................................................................................3
2. Mekanisme Kerja Implant...........................................................................................3
3. Jenis KB Implant.........................................................................................................3
4. Efektifitas....................................................................................................................3
5. Waktu mulai menggunakan Implant...........................................................................4
B. CARA PEMAKAIAN DAN CARA PENGELUARAN IMPLANT..............................4
C. EFEK SAMPING............................................................................................................6
D. PERINGATAN KHUSUS BAGI WANITA PENGGUNA IMPLANT........................6
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................20
A. SUBJEKTIF (S)............................................................................................................20
B. OBJEKTIF (O)..............................................................................................................20
C. ANALISIS (A)..............................................................................................................20
D. PENATALAKSANAAN (P)........................................................................................20
BAB V PENUTUP...................................................................................................................22
A. KESIMPULAN.............................................................................................................22
B. SARAN.........................................................................................................................22
DATAR PUSTAKA.................................................................................................................23

ii
DAFATAR LAMPIRAN

Lampiran I. Lembar Konsultasi Asuhan Kebidanan


Lampiran II. Format Absen Individu

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia
dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan
bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga
berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga
berencana tidak dilakukan bersamaan dengan pembanguanan ekonomi, dikhawatirkan
hasil pembangunan tidak akan berarti.
Pendapat Malthus yang mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan
mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan
perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada satu titik sumber daya alam
tidak mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan
pendapat demikian diharapkan setiap keluarga, memperlihatkan dan merencanakan
jumlah keluarga yang diinginkan.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang berorentasi pada “catur warga” atau
zero population growth (pertumbuhan seimbang). Gerakan keluarga berencana nasional
Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap
Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat
menerima hampir semua metode medis teknis keluarga berencana yang direncanakan
oleh pemerintah.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu yang
menggunakan IMPLANT KB sesuai dengan menegement kebidanan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian KONTRASEPSI IMPLANT
b. Untuk mengetahui Cara Pemakaian dan Cara Pengeluaran Implant
c. Untuk mengetahui Efek samping KONTRASEPSI IMPLANT
d. Untuk mengetahui Peringatan Khusus Bagi Wanita Pengguna Implant

1
C. MANFAAT
Dengan adanya makalah ini, maka dapat memberikan manfaat serta pengetahuan
yang berguna bagi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Akademi Kebidanan dalam
memahami tentang KB IMPLANT .

BAB II
LANDASAN TEORI
A. KONTRASEPSI IMPLANT
1. Pengertian
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dari pada
2
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel
yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
2. Mekanisme Kerja Implant
a. Mencegah/menekan ovulasi
b. Perubahan lendir serviks menjadi kental sedikit sehingga menghambat
pergerakan spermatozoa.
c. Menghambat proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
Implantasi.
3. Jenis KB Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg ketodesogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
4. Efektifitas
Menurut Hartanto, (2002) efektifitas implant adalah :
a. Angka kegagalan norplant kurang 1 per 100 wanita pertahun dalam lima tahun
pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode
barier.
b. Efektifitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke 6 kira-
kira 2,5-3 % akseptor menjadi hamil.
c. Norplant -2 sama efektifnya seperti norplant juga akan efektif untuk 5 tahun,
tetapi ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah
besar yang tidak diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5-6 %. Penyebabnya belum
jelas, disangka terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya.
5. Waktu mulai menggunakan Implant.
 Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.

3
 Bila klien tidak haid, insersi bisa dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak
terjadi kehamilan.
 Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan insersi dapat
dilakukan setiap saat.
 Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat.
 Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya
dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.

B. CARA PEMAKAIAN DAN CARA PENGELUARAN IMPLANT


1. Insersi Implant umumnya merupakan prosedur bedah minor, yang memerlukan
anestesi lokal dan insisi yang kecil, waktu terbaik untuk insersi adalah pada saat
haid atau jangan melebihi 5-7 hari setelah mulainya haid. Implant ditempatkan di
bawah kulit, umumnya pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah.
2. Bila Implant telah dikeluarkan, implant baru dapat segera dipasang pada tempat
yang sama. Bila tidak ada pembengkakan pada tempat tersebut, atau dipasang
pada tempat yang sama dengan arah yang berlawanan bila tempat lama
mengalami trauma dan pembengkakan selama pengeluaran implant yang lama,
atau dipasang pada lengan yang lain.
3. Pengeluaran Implant terutama Norplant, biasanya memerlukan waktu 15-20
menit bila dipasang dengan benar.
4. Mengeluarkan Implant pertama yang terletak paling dekat ke insisi atau yang
terletak paling dekat ke permukaan.

1. Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :
a. Keuntungan kontrasepsi yaitu
 Daya guna tinggi.
 Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
 Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
 Bebas dari pengaruh estrogen.
 Tidak mengganggu kegiatan senggama.

4
 Tidak mengganggu ASI.
 Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
 Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
b. Keuntungan non kontrasepsi yaitu :
 Mengurangi nyeri haid.
 Mengurangi jumlah darah haid
 Mengurangi/memperbaiki anemia.
 Melindungi terjadinya kanker endometrium.
 Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.
 Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul.
 Menurunkan angka kejadian endometriosis.
 Kerugian
2. Kerugian
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah:
a. Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant.
c. Biaya Lebih mahal.
d. Sering timbul perubahan pola haid.
e. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f. Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang
mengenalnya.
g. Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.
3. Indikasi dan Kontraindikasi
 Indikasi
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan yang memiliki anak/belum memiliki anak
o Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
o Perempuan pasca keguguran
o Perempuan tidak menginginkan anak lagi tetapi menolak sterilisasi
o Perempuan dengan Riwayat kehamilan ektopik
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil

5
o Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung ekstrogen.
o Perempuan yang menghendaki kontrsepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki kehamilan jangka panjang.
 Kontraindikasi
o Wanita hamil atau diduga hamil
o Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
o Wanita dengan Riwayat kanker payudara
o Wanita dengan miom uterus dan kanker payudara
o Wanita yang memiliki gangguan toleransi glukosa.
o Wanita yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.

C. EFEK SAMPING
1. Perubahan pola haid yang terjadi kira-kira 60% akseptor dalam tahun pertama
setelah insersi.
2. Yang paling sering terjadi :
a. Bertambanya hari-hari perdarahan dalam satu siklus
b. Perdarahan bercak (spotting)
c. Berkurangnya panjang siklus haid
d. Amenore
e. Perdarahan yang hebat tetapi jarang terjadi
f. Sakit kepala, penambahan berat badan dan nyeri payudara.
g. Bila implant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk implant sebelum 3 tahun,
kemungkinan hamil sangat besar dan meningkatkan resiko kehamilan ektopik.

D. PERINGATAN KHUSUS BAGI WANITA PENGGUNA IMPLANT


1. Terjadi keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi
kehamilan
2. Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
3. Terjadi perdarahan yang banyak dan lama
4. Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi Implant.
5. Ekspulasi batang implant (Norplan)

6
6. Sakit kepala migrant, sakit kepala berulang yang berat, atau penglihatan menjadi
kabur.

BAB III
TINJAUAN KASUS

7
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA NY “N” DENGAN KB IMPLANT
DI PUSKESMAS LEMBO
TANGGAL 18 DESEMBER 2108

No.Register : xx xx xx
Tanggal masuk : 20 Desember 2018
Tanggal pengkajian : 20 Desember 2018
Nama pengkaji : Helnita Sari

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas istri / suami
Nama : Ny. “N” / Tn.”H”
Umur : 33 tahun / 40 tahun
Lamanya nikah : ± 8 Tahun
Suku : Tolaki / Tolaki
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMP
Pekerjaan : IRT / Swasta
Alamat : Desa Tongalino
B. Data Biologis / Fisiologis
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memakai susuk sebagai alat kontrasepsi
2. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Haid
 Menache : 14 tahun
 Siklus haid : 25 hari
 Lama haid : 4-5 hari
 Warna : Merah
 Bau : Amis
 Flour albus : Tidak ada
 Dismenorhoe : tidak ada nyeri haid

8
3. Riwayat Kehamilan yang lalu
Menikah Hamil Persalinan
BBL
Ke Ke Usia Jenis Penolong Tempat Penyulit
1 1 9 bln Normal Bidan PKM - 2900
2 9 bln Normal Bidan PKM - 3100
3 9 bln Normal Bidan PKM - 3000

4. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan KB suntik dan ibu mengatakan ingin menggunakan
KB susuk saat ini karena saat ini sedang menyusui, ibu ingin menggunakan KB
dengan jangka panjang.
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
 Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun (ashma), menular (TBC)
menahun (jantung), tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning
(Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal
(PMS).
 Ibu mengatakan tidak pernah mendapatkan pengobatan yang serius
 Ibu mengatakan tidak Alergi terhadap obat
b. Riwayat kesehatan yang lalu
 Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun (ashma), menular
(TBC), menahun(jantung), Kencing manis (DM), tekanan darah >140/90 mmHg
(Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)
dan keputihan Gatal– Gatal (PMS).
 Ibu mengatakan belum pernah mengalami operasi.
c. Riwayat kesehatan keluarga
 Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit menurun
 Ibu mengatakan dalam keluarganya belum pernah mengalami operasi apapun
 Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada keturunan kembar.

C. Riwayat psikososial,ekonomi,dan spiritual


1. Ibu mengatakan KB sebagai alat menjarangkan anak dan menunda kehamilan

9
2. Ibu mengatakan KB Implan 3 tahun sekali dan efek sampingnya tidak begitu
memberatkan
3. suami dan keluarganya sangat mendukung ibu untuk ber – KB.

D. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar


1. Kebutuhan Nurtisi
a. Pola makan : 2x sehari
b. Jenis makanan : Nasi, sayur, ikan, telur dan buah-buahan
c. Minum : 5-8 gelas /hari
2. Kebutuhan Istirahat
a. Tidur malam : ± 8 jam sehari
b. Tidur siang : ± 2 jam sehari
3. Personal Hygiene
a. Mandi : 2 x sehari
b. Menggosok gigi : 2 x sehari
c. Kramas : 3 x seminggu
d. Mengganti pakaian : Setiap kali mandi
4. Eliminasi
 Kebiasaan BAB
a. Frekuensi : 1 x sehari
b. Konsistensi : lunak
c. Warna : Kecoklatan
 Kebiasaan BAK
a. Frekuensi : 5 x sehari
b. Konsistensi : amoniak
c. Warna : kuning jernih
 
E. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran composmentis
10
c. Berat badan:60 kg
d. Tinggi badan :155 kg
e. Lila : 28 cm
f. Pemeriksaan tanda-tanda vital
 TD : 120/80 mmHg
 N : 82x/menit
 S : 22x/menit
 P : 36,8ºC\

2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala dan rambut
Inspeksi : rambut berwarna hitam, kulit kepala tidak berketombe, rambut tidak
rontok dan tidak ada benjolan.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b. Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan , tidak ada oedema pada wajah, tidak
ada cloasma gravidarum
palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
c. Mata
Inspeksi : mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterus
d. Hidung
Inspeksi : tidak ada polip atau secret
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, telinga bersih,
pendengaran baik

f. Mulut dan gigi


Inspeksi : bibir lembab, bibir tidak pecah-pecah, gigi bersih, tidak caries gigi,
tidak ada gigi tanggal, lidah tidak kotor
11
g. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan vena jugularis
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h. Dada/Payudara
Inspeksi : payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk/ menonjol,
areola hyperpigmentasi, ASI (+)
Palpasi : Tidak ada massa dan nyeri tekan pada payudara
i. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada pembesaran uterus, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka
bekas operasi
j. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada oedema dan varieces, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini
k. Ekstemitas atas dan bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varises pada tungkai
Palpasi : tidak ada oedema dan nyeri tekan
Perkusi : refleksi patela kiri dan kanan (+/+)
3. Pemeriksaan Penunjang
 Tes kehamilan (Plano Test) : (-) negatif

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diagnosa : Akseptor KB baru pemasangan Implant

Data Subjektif (DS) :


 Ibu mengatakan ingin menggunakan KB susuk
 Ibu ingin menggunakan KB dalam waktu yang lama
 Ibu ingin mengetahui banyak info tentang KB susuk

Data Objektif (DO) :


 Keadaan Umum ibu baik
 Ibu tampak antusias dan banyak bertanya tentang KB susuk
 Tanda-tanda Vital dalam batas normal

12
 TD : 110/80 mmHg
 N : 80 x /menit
 P : 23 x/menit
 S : 36,7 ºC

Analisa dan interpretasi data :


Implan atau susuk adalah alat kontrasepsi bawah kulit (Hanafi,2004). Implant
adalah alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul
silastic silicon polidymetri silicon dan disusukkan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang
disusukkan sebanyak dua kapsul masing-masing kapsul panjangnya 44 mm masing-
masing batang diisi dengan 70mg levonorgetrel, dilepaskan kedalam darah secara difusi
melalui dinding kapsul levonorgetrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil
KB seperti mini pil atau pil kombinasi (Prawirohardjo,2009)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi : infeksi pada daerah insisi
Data Subjektif (DS) : Ibu merasakan nyeri pasca pemasangan dan tampak merah
pada bekas pemasangan
Data Objektif (DO) :Lengan tampak bengkak, merah pada bekas trokar, terdapat
nyeri tekan
Analisa dan interpretasi data :
Perlu dijelaskan bahwa kemungkinan terjadi sedikit rasa perih, pembengkakan dan
terdapat memar, bengkak atau sakit didaerah insisi selama beberapa hari. Kejadian ini
bersifat normal (Affandi,2012: PK-27). Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti
demam, peradangan atau bila rasa sakit menetap selama beberapa hari dianjurkan segera
kembali ke klinik, puskesmas atau rumah sakit.

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Tindakan segera/kolaborasi : Tidak ada tindakan kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI


1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
2. Beritahu ibu tentang KB Implant dan efek sampingnya.
3. Siapkan alat dan bahan untuk pemasangan implant.
13
4. Lakukan tindakan pemasangan implant
5. Berikan terapi.
6. Lakukan dokumentasi dan isi kartu kunjungan.
7. Beritahu ibu KB implant ini efektif selama 3 tahun dan anjurkan ibu untuk datang Pada
tahun 2021 untuk melepasnya.
8. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan ibu boleh datang
untuk konsultasi.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
2. Memberitahu ibu tentang KB Implant dan efek sampingnya :
KB Implant yaitu memasukkan 2 kapsul KB Susuk ke dalam lengan kiri atas untuk
mencegah terjadinya kehamilan dan efek sampingnya perdarahan tidak teratur,
perdarahan bercak, dan terjadinya peningkatan berat badan.
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk pelepasan implant dan pemasangan implant :
 Tempattidur untuk pasien berbaring pada ruang periksa,
 alat trokar yang berisi 2 batang implant beserta skapel dan bisturi ( Disposible)
 duk steril
 1 pasang handscoon
 Pinset dalam bak instrumen sterill
 forcep mosquito/klem penjepit
 kom kecil yang berisi larutan betadin
 lidocain
 spuit 5ml
 band aid atau plester
 kassa steril dan kassa pembalut
 bak instrument
 kain penyangga
4. Melakukan tindakan pelepasan implanta.
a. Mencuci tangan
b. Mempersilahkan klien untuk berbaring dengan lengan kiri diletakkan di atas kain
bersih (kain penyangga)
c. Menentukan tempat pemasangan implant 8 cm di atas lipatan siku.
14
d. Mendekatkan alat dan membuka bungkus steril tanpa menyentuh alat – alat di
dalamnya.
e. Memakai handscon
f. Meraba kapsul yang berada pada lengan kiri atas.
g. Menentukan tempat insisi dengan larutan antiseptik dengan menggunakan klem steril
untuk memegang kassa betadin dengan gerakan melingkar sekitar 8 – 13 cm dan
dibiarkan sampai kering.
h. Memasukkan lidocain ke dalam spuit 5 ml, kemudian menyuntikkan tempat insisi
yang digunakan untuk melepas implant di bawah kulit sampai membuat gelembung
kecil di bawah kulit untuk menghilangkan rasa sakit selama memasang kapsul
implant.
i. Menyentuh tempat insisi dengan bisturi (pisau bedah) untuk memastikan obat anestesi
telah bekerja.
j. Memegang bisturi dengan sudut 450, kemudian membuat insisi dangkal untuk
menembus kulit.
k. Memasukan klem penjepit kapsul untuk mengambil 2 kapsul yang berada di lengan
kiri.
l. Mengeluarka kapsul satu per satu jangan sampai ada bagian kapsul yang tertinggal.
m. Memberitahu ibu bahwa kapsul yang berada di lengan kiri atasnya sudah dilepas.
n. Meletakkan 2 kapsul implant ke dalam kom kecil.
5. Lakukan tindakan pemasangan implant :
a. Memasukkan ujung trokar dengan ujung yang tajam menghadap ke atas melalui luka
insisi dengan sudut kecil sampai ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit (2-
3mm dari akhir ujung tajam)
b. Meletakkan kapsul tepat di bawah kulit bagian yang lain dengan cara mengangkat
trokar ke atas sehinggan kulit terangkat. Trokar harus cukup dangkal sehinga dapat
diraba dari luar dengan jari.
c. Menggunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arahujung trokar dengan
menggunakan satu tangan untuk menstabilkan.
d. Meraba ujung kapsul denga jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya
dari trokar.
e. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar ke arah lateral kanan dan
kembali ke posisi semula, menggeser trokar sekitar 15 – 250, kemudian memasukkan
trokar pelan – pelan sambil meraba kapsul yang pertama.
15
f. Mengeluarkan seluruh trokar sambil mendorong alat pendorongnya serta meraba
kapsul kedua untuk memastikan kapsul kedua sudah keluar seluruhnya.
g. Tekan tempat insisi dengan jari dengan menggunakan kasa selama 1 menit untuk
menhentikan perdarahan. Membersihkan tempat insisi dengan kassa betadin kemudian
menjepit ujung – ujung tempat insisi dengan menggunakan klem penjepit kemudian
menutupnya dengan band aid atau plester.
h. Memberikan terapi.
 Amoxilin 3 x 500 mg/hari
 Asam Mefenamat 3 x 500 mg/hari
6. Mendokumentasikan hasil pemeriksaa, terapi yang telah diberikan dan identitas ibu serta
mengisi kartu kunjungan.
7. Memberitahu ibu KB implant ini efektif selama 3 tahun dan anjurkan ibu untuk datang
pada tahun 2014 untuk melepasnya.
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal/Jam : 20 Desember 2011 / 09.00 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
 TD : 110 / 80 mmHg
 BB : 52 kg
2. Ibu sudah mengerti tentang KB Implant dan efek sampingnya.
3. Telah dilakukan pelepasan KB Impalnt 2 kapsul.
4. Telah dilakukan pemasangan KB Impalnt 2 kapsul.
5. Ibu sudah mengetahui jika KB Implant ini efektif selama 3 tahun dan bersedia datang
tahun 2014 untuk melepasnya.
6. Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
7. Telah dilakukan dokumentasi pada buku register bidan

16
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA NY “N” DENGAN KB IMPLANT
DI PUSKESMAS LEMBO
TANGGAL 20 DESEMBER 2108

No.Register : xx xx xx
Tanggal masuk : 20 Desember 2018
Tanggal pengkajian : 20 Desember 2018
Nama pengkaji : Helnita sari

A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI


Nama : Ny. “N” / Tn.”H”
Umur : 33 tahun / 40 tahun
Lamanya nikah : ± 8 Tahun
17
Suku : Tolaki / Tolaki
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP/ SMP
Pekerjaan : IRT/ swasta
Alamat : Desa tongalino
B. DATA SUBJEKTIF (S)
 Ibu mengatakan ingin menggunakan KB susuk
 Ibu ingin menggunakan KB dalam waktu yang lama
 Ibu ingin mengetahui banyak info tentang KB susuk
C. DATA OBJEKTIF (O)
 Keadaan Umum ibu baik
 Ibu tampak antusias dan banyak bertanya tentang KB susuk
 Tanda-tanda Vital dalam batas normal
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x /menit
P : 23 x/menit
S : 36,7 ºC
D. ASSESSMENT (A)
Diagnosa : Akseptor KB baru pemasangan Implan

E. PLANNING (P)
1. Observasi keadaan umum ibu, TTV
Hasil : keadaan tanda vital ibu adalah normal
2. Memberitahu ibu tentang KB Implant dan efek sampingnya
Hasil : ibu mengerti dan memahami efek samping dari KB implant

3. Memberikan terapi.
 Amoxilin 3 x 500 mg/hari
 Asam Mefenamat 3 x 500 mg/hari
4. Mendokumentasikan hasil pemeriksan, terapi yang telah diberikan dan identitas ibu
serta mengisi kartu kunjungan.
5. Menganjurkan ibu untuk kontrol 3 tahun kemudian.

18
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan yang terjadi
antara peraktek dan teori yang dilakukan di puskesmas Lembo dengan teori yang ada. Pnulis
akan menjelaskan kesenjangan langkah dalam manajemen keluarga berencana dengan KB
implant pada Ny”N” di puskesmas Lembo Kabupaten Konawe Utara pada tanggal 18
Desember 2018. Tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan keluarga berencana
meliputi :
A. SUBJEKTIF (S)
Berdasarkan data subjektif yang diperoleh kasus Ny “N” umur 33 tahun ingin
menggunakan KB implant dan menggunakan KB dalam waktun yang lama serta
ingin mengetahui lebih banyak info tentang KB implant.

19
B. OBJEKTIF (O)
Berdasarkan data Objktif pada Ny “N” umur 33 tahun di dapat data keadaan umum
baik tanda-tanda vital normal, menunjukkan antara teori dan praktek tidak terdapat
kesenjangan
C. ANALISIS (A)
Menjelaskan landasan teori dengan landasan yang didapatkan di lahan praktek secara
garis besar terdapat kesamaan antara teori dan praktek yaitu dalam proses KB implant
terdapat memar pada daeran insisi.
D. PENATALAKSANAAN (P)
Sesuai tinjauan manajemen kebidanan bahwa melaksanakan rencana tindakan harus
efisien dan menjamin rasa aman pada klien, implementasi dapat dikerjakan secara
keseluruhan oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan ibu serta kerja sama dengan
tim kesehatan lainnya yang telah direncanakan.
Mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang dikumpulkan dengan
kriteria yang di identifikasikan, memutuskan apakah tujuan telah tercapai atau belum
tercapai.
Berdasarkan hasil pemasangan KB implant terhadap Ny”N” tidak di temukan hal-hal
yang menyimpang dari pelaksanaan landasan teori. Oleh karena itu bila dibandingkan
dengan lendasan teori dan praktek langung terhadap Ny “N” secara garis besar tidak
ditemukan kesenjangan atau perbedaan.

20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kontrasepsi implan adalah kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung
progestin dosis rendah, diinsersikan subdermal dengan masa kerja panjang.
Kontrasepsi implan mencegah terjadinya kehamilan dengan cara membuat lendir
serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan endometrium, mengurangi
transportasi sperma dan menekan ovulasi.
Terdapat enam jenis kontrasepsi implan yaitu norplant, implanon, jadena,
indoplant, uniplant dan capronor. Beberapa keuntungan kontrasepsi implan antara
lain efektivitas implan sangat tinggi, metode yang baik untuk wanita menyusui serta
kembalinya kesuburan setelah pengangkatan terjadi cepat. Beberapa kerugian yang
berhubungan dengan penggunaan implan, diantaranya menyebabkan kekacauan dalam
pola perdarahan haid hingga 80% pengguna, terutama selama tahun pertama
penggunaan.
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan menggunakan manajemen SOAP
pada KB implant maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
Dalam melakukan pengkajian terhadap Ny “N” 30th P3 A0 dengan KB
implant infeksi pada daerah insisi. Dilakukan pengumpulan data Ny “N” dengan

21
masalah indeksi daerah insisisehingga membutuhkan obat amoxilin dan asam
mefenamat

B. SARAN
1. Bagi Penulis
Studi kasus ini diharapkan dapat menambah informasi dan menambah wawasan
tenatang ilmu kebidanan tentang KB implant di puskesmas lembo
2. Bagi Bidan di Puskesmas Lembo
Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap bidan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan tentang KB implant infeksi pada daerah inisisi
3. Bagi Puskesmas
Studi ini diharapkan menjadi masukan maupun evaluasi terhadap progrm
pelayanan kesehatan di puskesmas lembo

DATAR PUSTAKA

Prof. dr. Abdul Bari Saifudin, SpOG(K). 2006. MPH. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

BKKBN, 2006. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (Implant/Susuk KB).

Departemen Kesehatan RI, 1996. Buku Pedoman Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana.

Hartanto, Hanafi. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta.

Manuaba, Gde, Bagus Ide. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta

22

Anda mungkin juga menyukai