HELNITA SARI
B.18.03.136
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
Pembuatan laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah PKK dan laporan ini
tidak akan sempurnah tanpa bantuan dan kerjasama teman-teman, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih juga kepada pembimbing Ibu Ita Sinar, S.Tr.Keb.,M,Kes dan Ibu
Maswaty Madjid, S.Tr.Keb.,M,Kes yang telah mengarahkan, mendidik, dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga dengan tersusunya laporan ini dapat menambah wawasan kepustakaan. Kami
mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan laporan selanjutnya
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................................1
C. MANFAAT.....................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................3
A. KONTRASEPSI IMPLANT...........................................................................................3
1. Pengertian....................................................................................................................3
2. Mekanisme Kerja Implant...........................................................................................3
3. Jenis KB Implant.........................................................................................................3
4. Efektifitas....................................................................................................................3
5. Waktu mulai menggunakan Implant...........................................................................4
B. CARA PEMAKAIAN DAN CARA PENGELUARAN IMPLANT..............................4
C. EFEK SAMPING............................................................................................................6
D. PERINGATAN KHUSUS BAGI WANITA PENGGUNA IMPLANT........................6
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................20
A. SUBJEKTIF (S)............................................................................................................20
B. OBJEKTIF (O)..............................................................................................................20
C. ANALISIS (A)..............................................................................................................20
D. PENATALAKSANAAN (P)........................................................................................20
BAB V PENUTUP...................................................................................................................22
A. KESIMPULAN.............................................................................................................22
B. SARAN.........................................................................................................................22
DATAR PUSTAKA.................................................................................................................23
ii
DAFATAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia
dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan
bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga
berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga
berencana tidak dilakukan bersamaan dengan pembanguanan ekonomi, dikhawatirkan
hasil pembangunan tidak akan berarti.
Pendapat Malthus yang mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan
mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan
perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada satu titik sumber daya alam
tidak mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan
pendapat demikian diharapkan setiap keluarga, memperlihatkan dan merencanakan
jumlah keluarga yang diinginkan.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang berorentasi pada “catur warga” atau
zero population growth (pertumbuhan seimbang). Gerakan keluarga berencana nasional
Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap
Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat
menerima hampir semua metode medis teknis keluarga berencana yang direncanakan
oleh pemerintah.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu yang
menggunakan IMPLANT KB sesuai dengan menegement kebidanan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian KONTRASEPSI IMPLANT
b. Untuk mengetahui Cara Pemakaian dan Cara Pengeluaran Implant
c. Untuk mengetahui Efek samping KONTRASEPSI IMPLANT
d. Untuk mengetahui Peringatan Khusus Bagi Wanita Pengguna Implant
1
C. MANFAAT
Dengan adanya makalah ini, maka dapat memberikan manfaat serta pengetahuan
yang berguna bagi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Akademi Kebidanan dalam
memahami tentang KB IMPLANT .
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KONTRASEPSI IMPLANT
1. Pengertian
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dari pada
2
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel
yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
2. Mekanisme Kerja Implant
a. Mencegah/menekan ovulasi
b. Perubahan lendir serviks menjadi kental sedikit sehingga menghambat
pergerakan spermatozoa.
c. Menghambat proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
Implantasi.
3. Jenis KB Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg ketodesogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
4. Efektifitas
Menurut Hartanto, (2002) efektifitas implant adalah :
a. Angka kegagalan norplant kurang 1 per 100 wanita pertahun dalam lima tahun
pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode
barier.
b. Efektifitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke 6 kira-
kira 2,5-3 % akseptor menjadi hamil.
c. Norplant -2 sama efektifnya seperti norplant juga akan efektif untuk 5 tahun,
tetapi ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah
besar yang tidak diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5-6 %. Penyebabnya belum
jelas, disangka terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya.
5. Waktu mulai menggunakan Implant.
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.
3
Bila klien tidak haid, insersi bisa dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak
terjadi kehamilan.
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan insersi dapat
dilakukan setiap saat.
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya
dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.
1. Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :
a. Keuntungan kontrasepsi yaitu
Daya guna tinggi.
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen.
Tidak mengganggu kegiatan senggama.
4
Tidak mengganggu ASI.
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
b. Keuntungan non kontrasepsi yaitu :
Mengurangi nyeri haid.
Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi/memperbaiki anemia.
Melindungi terjadinya kanker endometrium.
Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul.
Menurunkan angka kejadian endometriosis.
Kerugian
2. Kerugian
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah:
a. Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant.
c. Biaya Lebih mahal.
d. Sering timbul perubahan pola haid.
e. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f. Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang
mengenalnya.
g. Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.
3. Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan yang memiliki anak/belum memiliki anak
o Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
o Perempuan pasca keguguran
o Perempuan tidak menginginkan anak lagi tetapi menolak sterilisasi
o Perempuan dengan Riwayat kehamilan ektopik
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil
5
o Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung ekstrogen.
o Perempuan yang menghendaki kontrsepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki kehamilan jangka panjang.
Kontraindikasi
o Wanita hamil atau diduga hamil
o Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
o Wanita dengan Riwayat kanker payudara
o Wanita dengan miom uterus dan kanker payudara
o Wanita yang memiliki gangguan toleransi glukosa.
o Wanita yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
C. EFEK SAMPING
1. Perubahan pola haid yang terjadi kira-kira 60% akseptor dalam tahun pertama
setelah insersi.
2. Yang paling sering terjadi :
a. Bertambanya hari-hari perdarahan dalam satu siklus
b. Perdarahan bercak (spotting)
c. Berkurangnya panjang siklus haid
d. Amenore
e. Perdarahan yang hebat tetapi jarang terjadi
f. Sakit kepala, penambahan berat badan dan nyeri payudara.
g. Bila implant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk implant sebelum 3 tahun,
kemungkinan hamil sangat besar dan meningkatkan resiko kehamilan ektopik.
6
6. Sakit kepala migrant, sakit kepala berulang yang berat, atau penglihatan menjadi
kabur.
BAB III
TINJAUAN KASUS
7
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA NY “N” DENGAN KB IMPLANT
DI PUSKESMAS LEMBO
TANGGAL 18 DESEMBER 2108
No.Register : xx xx xx
Tanggal masuk : 20 Desember 2018
Tanggal pengkajian : 20 Desember 2018
Nama pengkaji : Helnita Sari
8
3. Riwayat Kehamilan yang lalu
Menikah Hamil Persalinan
BBL
Ke Ke Usia Jenis Penolong Tempat Penyulit
1 1 9 bln Normal Bidan PKM - 2900
2 9 bln Normal Bidan PKM - 3100
3 9 bln Normal Bidan PKM - 3000
4. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan KB suntik dan ibu mengatakan ingin menggunakan
KB susuk saat ini karena saat ini sedang menyusui, ibu ingin menggunakan KB
dengan jangka panjang.
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun (ashma), menular (TBC)
menahun (jantung), tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning
(Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal
(PMS).
Ibu mengatakan tidak pernah mendapatkan pengobatan yang serius
Ibu mengatakan tidak Alergi terhadap obat
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun (ashma), menular
(TBC), menahun(jantung), Kencing manis (DM), tekanan darah >140/90 mmHg
(Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)
dan keputihan Gatal– Gatal (PMS).
Ibu mengatakan belum pernah mengalami operasi.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit menurun
Ibu mengatakan dalam keluarganya belum pernah mengalami operasi apapun
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada keturunan kembar.
9
2. Ibu mengatakan KB Implan 3 tahun sekali dan efek sampingnya tidak begitu
memberatkan
3. suami dan keluarganya sangat mendukung ibu untuk ber – KB.
2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala dan rambut
Inspeksi : rambut berwarna hitam, kulit kepala tidak berketombe, rambut tidak
rontok dan tidak ada benjolan.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b. Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan , tidak ada oedema pada wajah, tidak
ada cloasma gravidarum
palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
c. Mata
Inspeksi : mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterus
d. Hidung
Inspeksi : tidak ada polip atau secret
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, telinga bersih,
pendengaran baik
12
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x /menit
P : 23 x/menit
S : 36,7 ºC
16
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA NY “N” DENGAN KB IMPLANT
DI PUSKESMAS LEMBO
TANGGAL 20 DESEMBER 2108
No.Register : xx xx xx
Tanggal masuk : 20 Desember 2018
Tanggal pengkajian : 20 Desember 2018
Nama pengkaji : Helnita sari
E. PLANNING (P)
1. Observasi keadaan umum ibu, TTV
Hasil : keadaan tanda vital ibu adalah normal
2. Memberitahu ibu tentang KB Implant dan efek sampingnya
Hasil : ibu mengerti dan memahami efek samping dari KB implant
3. Memberikan terapi.
Amoxilin 3 x 500 mg/hari
Asam Mefenamat 3 x 500 mg/hari
4. Mendokumentasikan hasil pemeriksan, terapi yang telah diberikan dan identitas ibu
serta mengisi kartu kunjungan.
5. Menganjurkan ibu untuk kontrol 3 tahun kemudian.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan yang terjadi
antara peraktek dan teori yang dilakukan di puskesmas Lembo dengan teori yang ada. Pnulis
akan menjelaskan kesenjangan langkah dalam manajemen keluarga berencana dengan KB
implant pada Ny”N” di puskesmas Lembo Kabupaten Konawe Utara pada tanggal 18
Desember 2018. Tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan keluarga berencana
meliputi :
A. SUBJEKTIF (S)
Berdasarkan data subjektif yang diperoleh kasus Ny “N” umur 33 tahun ingin
menggunakan KB implant dan menggunakan KB dalam waktun yang lama serta
ingin mengetahui lebih banyak info tentang KB implant.
19
B. OBJEKTIF (O)
Berdasarkan data Objktif pada Ny “N” umur 33 tahun di dapat data keadaan umum
baik tanda-tanda vital normal, menunjukkan antara teori dan praktek tidak terdapat
kesenjangan
C. ANALISIS (A)
Menjelaskan landasan teori dengan landasan yang didapatkan di lahan praktek secara
garis besar terdapat kesamaan antara teori dan praktek yaitu dalam proses KB implant
terdapat memar pada daeran insisi.
D. PENATALAKSANAAN (P)
Sesuai tinjauan manajemen kebidanan bahwa melaksanakan rencana tindakan harus
efisien dan menjamin rasa aman pada klien, implementasi dapat dikerjakan secara
keseluruhan oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan ibu serta kerja sama dengan
tim kesehatan lainnya yang telah direncanakan.
Mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang dikumpulkan dengan
kriteria yang di identifikasikan, memutuskan apakah tujuan telah tercapai atau belum
tercapai.
Berdasarkan hasil pemasangan KB implant terhadap Ny”N” tidak di temukan hal-hal
yang menyimpang dari pelaksanaan landasan teori. Oleh karena itu bila dibandingkan
dengan lendasan teori dan praktek langung terhadap Ny “N” secara garis besar tidak
ditemukan kesenjangan atau perbedaan.
20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kontrasepsi implan adalah kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung
progestin dosis rendah, diinsersikan subdermal dengan masa kerja panjang.
Kontrasepsi implan mencegah terjadinya kehamilan dengan cara membuat lendir
serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan endometrium, mengurangi
transportasi sperma dan menekan ovulasi.
Terdapat enam jenis kontrasepsi implan yaitu norplant, implanon, jadena,
indoplant, uniplant dan capronor. Beberapa keuntungan kontrasepsi implan antara
lain efektivitas implan sangat tinggi, metode yang baik untuk wanita menyusui serta
kembalinya kesuburan setelah pengangkatan terjadi cepat. Beberapa kerugian yang
berhubungan dengan penggunaan implan, diantaranya menyebabkan kekacauan dalam
pola perdarahan haid hingga 80% pengguna, terutama selama tahun pertama
penggunaan.
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan menggunakan manajemen SOAP
pada KB implant maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
Dalam melakukan pengkajian terhadap Ny “N” 30th P3 A0 dengan KB
implant infeksi pada daerah insisi. Dilakukan pengumpulan data Ny “N” dengan
21
masalah indeksi daerah insisisehingga membutuhkan obat amoxilin dan asam
mefenamat
B. SARAN
1. Bagi Penulis
Studi kasus ini diharapkan dapat menambah informasi dan menambah wawasan
tenatang ilmu kebidanan tentang KB implant di puskesmas lembo
2. Bagi Bidan di Puskesmas Lembo
Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap bidan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan tentang KB implant infeksi pada daerah inisisi
3. Bagi Puskesmas
Studi ini diharapkan menjadi masukan maupun evaluasi terhadap progrm
pelayanan kesehatan di puskesmas lembo
DATAR PUSTAKA
Prof. dr. Abdul Bari Saifudin, SpOG(K). 2006. MPH. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.
Departemen Kesehatan RI, 1996. Buku Pedoman Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana.
Hartanto, Hanafi. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta.
Manuaba, Gde, Bagus Ide. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta
22