KEPERAWATAN MATERNITAS
“PENGGUNAAN PIL KB PADA IBU USIA SUBUR”
Oleh
KELOMPOK 6
Riza Fahmi Kurniawan (1810913310010)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Namun, terlepas dari itu semua kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat ataupun inspirasi untuk para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………...…………...
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Pil KB………………………..……..............................................
2.2 Cara Kerja Pil KB …………….............................................................
2.3 Efek Samping Pil KB …………………….………………….... …………
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………..…..............
Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui mengenai profil pil KB
b. Untuk mengetahui cara kerja dari pil KB
c. Untuk Mengetahui efek samping penggunaan pil KB
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis Pil KB :
a. Monofasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 20 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b. Bifasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
c. Trifasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 1 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progesterone (E/P) dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
Manfaat Pil KB :
a. Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir mempunyai efektifitas tubektomi), bila
digunakan tiap hari.
b. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
c. Tidak mengganggu hubungan seksual.
d. Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin menggunakannya untuk mencegah
kehamilan
e. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
f. Mudah dihentikan setiap saat.
g. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
h. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
i. Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium dan endometrium, kista
ovarium, penyakit radang panggul
a) Ovulasi
b) Implantasi
Implantasi dari blastocyist yang sedang berkembang terjadi 6 hari setelah fertilisasi, dan
ini dapat dihambat apabila lingkungan endometrium tidak berada dalam keadaan optimal. Kadar
esterogen dan progesteron yang berlebihan atau kurang/inadekuat atau keseimbangan esterogen
progesteron yang tidak tepat menyebabkan pola endometrium yang abnormal sehingga menjadi
tempat yang tidak baik untuk implantasi. Implantasi dari yang telah dibuahi juga dapat
dihambat oleh estradiol dosis tinggi yang diberikan sekitar pertengahan siklus pada senggama
yang tidak dilindungi, ini disebabkan karena terganggunya perkembangan endometrium yang
normal.
c) Transfor gamet/ovum
Pada percobaan binatang, transfor gamet/ovum dipercepat oleh esterogen, ini disebabkan
karena efek hormonal pada sekresi dan peristaltik tuba serta kontraktilitas uterus.
d) Luteolysis
Luteolysis yaitu degenerasi dari corpus luteum yang menyebabkan penurunan yang cepat
dari produksi esterogen dan progesteron oleh ovarium yang selanjutnya menyebabkan
dilepaskannya jaringan endometrium. Degenerasi corpus luteum menyebabkan kadar penurunan
kadar progesteron serum dan selanjutnya mencegah implantasi yang normal. Ini merupakan efek
yang mungkin disebabkan oleh pemberian esterogen dosis tinggi pasca senggama.
a) Ovulasi
Ovulasi sendiri dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros hipotalamus – hipofise
– ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan
oleh progesterone.
b) Implantasi
Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra ovulasi. Pemberian
progesteron eksogenus yang dapat mengganggu puncak FSH dan LH sehingga meskipun terjadi
ovulasi, produksi progesteron yang berkurang dari corpus luteum menyebabkan penghambatan
dari implantasi. Pemberian esterogen secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama
menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi.
c) Transfor gamet/ovum
d) Luteolysis
Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi corpus luteum
yang inadekuat pada siklus haid yang mempunyai ovulasi.
Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron sudah tampak lendir serviks yang kental,
sehingga mortilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa sangat terhambat. Lendir serviks yang
tidak ramah untuk spermatozoa adalah lendir yang jumlahnya sedikit, kental dan seluler serta
kurang menunjukkan ferning dan spinderbarkeit.
PENUTUTP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Farida. Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntuk dan Pil Terhadap Peningkatan Berat Badan
pada Ibu Pasangan Usia Subur. Vol 6. No 2 . 2017
2. Ambarwati, Fitri. 2014. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan dengan
Kepatuhan Penggunaan Pil KB di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. 2013. Skripsi
Thesis, Universtas Muhammadiyah Surakarta.
3. Asian Journal of Environment, History and Heritage September 2017, Vol. 1, Issue. 1, p.
131-140 ISSN 2590-4213 (Print) 2590-4310 (Online) Published by Malay Arts, Culture
and Civilization Research Centre, Institute of the Malay World and Civilization
4. PENGGUNAAN KONTRASEPSI DAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR
KB ( USE OF CONTRACEPTION AND CHANGE IN WEIGHT ON FAMILY
PLANNING ACCEPTOR ). Rosmala Nur, Abd. Rahman & Nurhalimah