Anda di halaman 1dari 13

FARMAKOLOGI

KONTRASEPSI HORMONAL

Dosen Pengampu :

Anny Thuraidah, Apt., MS.

Disusun Oleh :

Sarjana Terapan Kebidanan Semester IV-B

Kelompok 5 :

1. Aprodhita Anggraini Putri P07124220008


2. Jesica Claudia P07124220031
3. Kurnia Nurul Khadjijah P07124220033
4. Melina Hidayah P07124220036
5. Nurliani P07124220053
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
Alamat : Jl. Mistar Cokrokusumo No.1A
Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714 Indonesia
Telepon : (0511)4777564
https://kebidanan.poltekkes-banjarmasin.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya lah
kami dapat selesaikan tugas ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam pembuatan
tugas ini kami membahas mengenai FARMAKOLOGI KONTRASEPSI HORMONAL.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami ibu Anny Thuraidah, Apt.,
MS. selaku dosen Farmakologi yang telah memberikan kami tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan agar tugas ini dapat menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Semoga ini bisa menambah wawasan dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Banjarbaru, 2 Februari 2022

Penulis

ii | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan Pembahasan..........................................................................1
C. Manfaat Pembahasan........................................................................1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONTRASEPSI HORMONAL
1. ORAL............................................................................................2
a. MINI PIL................................................................................2
2. SUNTIKAN
a. DMPA....................................................................................2
b. CYCLOFEM..........................................................................3
3. IMPLANT SC
a. IMPLANON...........................................................................4
b. NORPLANT...........................................................................5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................6
B. Saran.................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7

iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Diperkirakan 225 juta perempuan di negara-negara berkembang ingin menunda atau


menghentikan kesuburan tapi tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun dengan
alasan sebagai berikut: terbatas pilihan metode kontrasepsi dan pengalaman efek
samping. Kebutuhan yang belum terpenuhi untuk kontrasepsi juga masih terlalu tinggi.
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan , maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma
tersebut. Banyak metode dan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah
kehamilan maupun melindungi diri dari penyakit menular seksual, tentunya setiap metode
maupun alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.
B. Tujuan Pembuatan
1. Mencari tahu kuntungan dan kerugian dari kontrasepsi dalam bentuk oral (mini pil)
2. Bisa menjelaskan keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi suntik baik DMPA
maupun cyclofem
3. Dapat menyebutkan apa saja keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi implant SC
baik implanon maupun norplant
C. Manfaat Pembuatan
1. Lebih mengetahui apa saja efek samping dan keuntungan dari kontrasepsi dalam
bentuk oral
2. Lebih memahami dan mengetahui efek samping dan keuntungan dari kontrasepsi
suntik baik DMPA maupun cyclofem
3. Lebih mengetahui efek samping dan keuntungan dari kontrasepsi implant SC baik
implanon maupun norplant

1|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONTRASEPSI HORMONAL
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan
dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progresteron. Kelemahan kontrasepsi
hormonal adalah terganggunya pola haid diantaranya amenorhoe, menoragia dan muncul bercak
(spotting), terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, pertambahan berat badan
1,5 - 2 kg dan berat badan pada kunjungan pertama. Pertambahan berat badan disebabkan oleh retensi
cairan, bertambahnya lemak pada tubuh, dan meningkatkan selera makan (Zuraidah, 2017). Ada
beberapa kontrasepsi hormonal yang bisa digunakan, antara lain
1. Oral

a. Mini Pil, mini pil adalah pil kb yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis
rendah tetapi mengakibatkan siklus menstruasi terganggu seperti bercak darah, spoting,
amenorea dan tidak mendapat haid sama sekali, dan alat kontrasepsi pil kombinasi ini
mengandung hormon progesteron dan estrogen, sehingga mengakibatkan siklus menstruasi
juga menjadi terganggu (Laely, dan Dyah dalam Purwaningsih et al., 2019). Pil KB
kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron. Sebagian besar produk pil KB
kombinasi terdiri dari pil aktif yang mengandung hormon, serta beberapa pil non aktif
(plasebo) yang tidak mengandung hormon. Pil KB kombinasi bekerja dengan cara
menghentikan proses pelepasan sel telur (ovum) oleh saat indung telur (ovarium) atau
proses ovulasi. Obat ini juga bekerja dengan cara mengentalkan lendir di leher rahim
(serviks) sehingga sperma sulit mencapai telur, sekaligus menipiskan dinding rahim agar
sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertumbuh. Mini pil kurang efektif dalam
mencegah kehamilan dibandingkan pil oral kombinasi. Mini pil kurang efektif dalam
pencegahan kehamilan ektopik dibandingkan dengan mencegah kehamilan intra uterine.

Yang bertanggung jawab

Kurnia Nurul Khadjijah


NIM. P07124220033
2. Suntikan
a. DMPA (Depo Medroxyprogesterone Acetate)
Suntik DMPA berisi depot medroksiprogesterone asetat yang diberikan dalam suntikan
tunggal 150 mg/ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu (Baziad, 2002). Efek samping
penggunaan suntik DMPA adalah gangguan haid, penambahan berat badan, kekeringan vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervotaksis dan jerawat. Gangguan haid yang
sering ditemukan berupa siklus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan banyak atau
sedikit, perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali
(amenore).
1) Kelebihan

1|Page
Kelebihan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2003) :
a) Sangat efektif.
b) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
gangguan pembekuan darah.
e) Tidak mempengaruhi ASI.
f) Sedikit efek samping.
g) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause.
i) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k) Mencegah beberapa penyakit radang panggul.

2) Kekurangan
Keterbatasan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2003) :
a) Sering ditemukan ganguan haid.
b) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
c) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.
d) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B dan
virus HIV.
f) Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum

Yang bertanggung jawab

Aprodhita Anggraini Putri


NIM: P07124220008
a. Cyclofem
1) Kelebihan
a) efektif mencegah kehamilan
KB ini dianggap 99% efektif mencegah kehamilan jika dilakukan dengan benar. Hanya 3 dari
100 wanita yang dilaporkan kebobolan hamil setelah pakai KB ini karena penggunaan yang
keliru.Satu kali suntik hormon ini mampu mencegah kehamilan selama 2-3,5 bulan (8-13
minggu)
b) Tidak mengganggu aktivitas seks
Selama alat kontrasepsi ini belum kedaluwarsa, ia masih efektif mencegah terjadinya
kehamilan meski berhubungan seks tanpa menggunakan kondom.
c) Bermanfaat untuk kondisi kesehatan

2|Page
membantu meringankan gejala-gejala saat haid berikut ini:

 Premenstrual syndrome (PMS).


 Gangguan menstruasi yang terjadi akibat endometriosis.
 Rasa nyeri saat menstruasi setiap bulan

2) Kekurangan Kb suntik cyclofem


a) Menstruasi jadi tidak teratur
Siklus menstruasi yang mungkin di rasakan setelah menggunakan KB jenis ini yakni menjadi
lebih lama, lebih cepat, jumlah darah lebih sedikit, atau mungkin tidak mengalami menstruasi
sama sekali.
b) Timbul berbagai masalah kesehatan
Ada berbagai masalah kesehatan yang mungkin di alami setelah menggunakan kontrasepsi ini
antara lain :

 Sakit kepala
 Jerawat
 Mual
 Nyeri tulang
 Payudara terasa nyeri
 Rambut rontok
 Suasana hati yang mudah berubah
Kondisi ini mungkin bertahan sekitar 3 bulan sampai kadar progesteron sintetis habis atau
keluar dari tubuh.
c) Butuh waktu lama hingga masa subur kembali normal
selama penggunaan KB ini mungkin tidak akan mengalami kehamilan meski telah
berhubungan seks dengan pasangan.Namun, jika ingin hamil dan kesuburan kembali
normal,harus menunggu cukup lama.Bahkan,bisa saja menunggu kesuburan tubuh kembali
normal hingga 10 bulan atau lebih setelah menghentikan pemakaian KB injeksi.
d) Peningkatan berat badan
Menurut situs EMC, rata-rata kenaikan berat badan setelah menggunakan injeksi KB selama
1-2 tahun adalah sekitar 2-4 kg.
e) Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
Meski bisa membantu melindungi Anda dari kehamilan, penggunaan KB ini tidak dapat
melindungi Anda dari penyakit menular seksual.Menurut laman Mayo Clinic, bahkan ada
kemungkinan penggunaan suntikan KB bisa meningkatkan risiko Anda terkena klamidia dan
HIV.

3|Page
Yang bertanggung jawab

Jesica Claudia
NIM. P07124220031
3. Implant SC
a. Implanon
Kontrasepsi implant adalah suatu alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit,
biasanya dilengan bagian atas. Implant mengandung levonogestrel. Cara kerja dari
kontrasepsi implant ini sama dengan kontrasepsi pi (Larasati, 2017).
Implan merupakan kontrasepsi berupa susuk karet silikon yang mengandung hormon
progesteron yang jangka waktu pemakaiannya 5-3 tahun). kontrasepsi yang mengandung
hormon progesteron yang digunakan untuk mecegah pertemuan sel telur dan sel sperma.
Implanon terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan
diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3 Keto desogestrel.
1) Keuntungan

Keuntungan dari metode ini tahan sampai lima tahun, Implant juga cepat dlam
menekan ovulasi, tidak mengganggu hubungan seks, tidak mengganggu laktasi,
Pemasangan relatif mudah, hanya melalui sebuah oprasi kecil meskipun
pengangkatannya relatif sungkar setelah kontrasepsi diambil kesuburan akan kembali
dengan segera.

2) Efek samping dari pemakaian

Kontrasepsi implant ini yaitu peningkatan berat badan karena hormon yang
terkandung dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus (Larasati,
2017) d. Kerugian dan efek samping Menurut (Larasati, 2017) ada beberapa kerugian
menggunakan kontrasepsi implant yaitu :

a) Pemasangan dan pencabutan memerlukan intervensi bedah


b) Teknis asepsis (pencegahan infeksi) saat pembedahan harus memperhatikan agar
resiko infeksi bisa dihindari.
c) Pencabutan relatif lebih sungkar di banding pemasangan

Implant menimbulkan efek samping androgenik seperti kenaikan berat badan, jerawat
dan hirsutisme.

4|Page
4|Page
Yang bertanggung jawab

Nurliani
NIM. P07124220053
b. Norplant
Norplant merupakan salah satu alat kontrasepsi jangka panjang yang dipasang
dibawah kulit, diatas daging pada lengan atas perempuan. Alat ini terdiri dari 6 kapsul
lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Setiap kapsul
mengandung progestin levonogestrel dan hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui
dingkapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai. Wanita yang tidak diperbolehkan
menggunakan alat ini adalah wanita yang menderita penyakit liver, kuning, pendarahan
alat kelamin yang tidak terdiagnose, varises, darah tinggi, tumor, dan jantung (Population
Council, 1987). Norplant di pakai sejak 1997, terdiri dari 6 kapul kosong silastic (karet
silicone) yang diisi oleh hormone levonorgenstrel dan ujung – ujung kapsul ditutupi
dengan silatic-adhesive.
Tiap kapsul: panjang 34 cm, diameter 2,4 mm, berisi 36 mg levonogestrel.
1) Kelebihan
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
c) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
d) Bebas dari hormone ekstrogen
e) Tidak menggangu ASI
f) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
2) Kekurangan
a) Sering berubah pola haid
b) Lebih mahal
c) Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih
Aseptor tidak dapat menghentikan sekehendak dirinya.

Yang bertanggung jawab

Melina Hidayah
NIM. P07124220036

5|Page
5|Page
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa alat kontrasepsi hormonal yang telah dijelaskan, masing-masing memiliki
keuntungan dan kerugian atau kelemahan. Namun keparahan efek samping tersebut
tergantung pada pemakainya, dimana kuat dan tahan dalam menghadapi efek samping dari
pemasangan alat tersebut.
B. SARAN
Sebaik nya sebelum menggunakan, ibu dan suami benar-benar mengetahui apa saja efek
samping dari tiap alat kontrasepsi sehingga ketika telah dilakukan pemasangan ibu sudah
mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi efek samping yang akan terjadi.

6|Page
DAFTAR PUSTAKA

Novia Purwaningsih Sailan, G. M. (2019). PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI


PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI
PUSKESMAS. Jurnal Keperawatan, 1-8.
Zuraidah. (2017). PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP PERSEPSI ISTRI DALAM
PENGGUNAAN KB NON HORMONAL. Jurnal Bidan, 1-8.
Endang Susilowati, S.SiT Staff pengajar Prodi D-III Kebidanan FIK Unissula
Baziad, Ali. 2002. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : YBP-Sarwono
BKKBN. 2003. Materi Konseling. Jakarta :BKKBN

----------. 2007. Buletin Program KB Nasional No.2 Tahun 2007


Faridatuz Zakiyah (2020). GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN
KONTRASEPSI HORMONAL, Jurnal Keperawatan, 8-10
World Health Organization. 1990. Norplant contraceptive subdermal implants, managerial
and technical guidelines. Geneva
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana, Ina Magfiroh Fakultas ilmu kesehatan ump, 2012
Lunelle Monthly Contraceptive Injection – FDA. (n.d.). Retrieved January 21, 2021, from
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2000/20874lbl.pdf
The contraceptive injection – NHS. (2018). Retrieved January 21, 2021, from
https://www.nhs.uk/conditions/contraception/contraceptive-injection/

7|Page

Anda mungkin juga menyukai