Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KOLABORATIF

PERLUNYA KEMITRAAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah: Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu:
Rusmilawaty, SKM, MPH
Oleh :
Kelompok 1

Anita Puspita Wulandari (P07124220005)


Eka Pebriana (P07124220017)
Ezliana (P07124220019)
Refina Azzahra (P07124220058)
Reygina Tasya Kamila (P07124220059)
Suci Rahma Damayanti (P07124220067)

KEMEMTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas
terselesaikannya tugas makalah mata kuliah Promosi Kesehatan yang berjudul
“Perlunya Kemitraan” dengan baik serta tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Tentunya dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan banyak
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Rusmilawaty, selaku dosen pengampu
mata kuliah ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Banjarbaru, 28 Januari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................6
A. Definisi Kemitraan........................................................................................6
B. Dasar Hukum................................................................................................7
C. Tujuan Kemitraan.........................................................................................8
D. Alasan Pentingnya Kemitraan Di Bidang Kesehatan...................................8
E. Prinsip Dasar Kemitraan...............................................................................8
F. Syarat Kemitraan.........................................................................................10
G. Model – model Kemitraan..........................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia maka
pembangunan kesehatan diprioritaskan untuk penanggulangan berbagai
permasalahan kesehatan di Indonesia, antara lain masih tingginya kasus
kematian ibu dan neonatus, rendahnya status gizi balita dan kasus kesakitan
dan kematian akibat penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Masalah ini juga diperberat dengan terjadinya perubahan perilaku masyarakat
yang tidak sehat sehingga mengakibatkan perubahan pola penyakit yang
umumnya menjangkiti masyarakat dari penyakit menular menjadi penyakit
tidak menular.
Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
sebagai investasi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis.
Keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan bukan hanya
ditentukan oleh upaya sektor kesehatan, namun juga dipengaruhi oleh upaya
dan kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya, termasuk sektor
swasta dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kemitraan ?
2. Apa saja dasar hukum yang mendasari kemitraan ?
3. Apa tujuan dari kemitraan ?
4. Apa alasan pentingnya kemitraan dalam promosi kesehatan ?
5. Apa saja prinsip kemitraan ?
6. Apa saja syarat kemitraan ?
7. Apa mode dari kemitriaan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang kemitraan
2. Untuk mengetahui dasar hukum dari kemitraan
3. Untuk mengetahui tujuan kemitraan
4. Untuk mengetahui alasan pentingnya kemitraan dalam promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui prinsip kemitraan
6. Untuk mengetahui syarat kemitraan
7. Untuk mengetahui model kemitraan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kemitraan
Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama, dimana masing-masing pihak memiliki hak dan
tanggung jawab sesuai dengan kesepakatan. Kemitraan adalah upaya yang
melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah
maupun bukan pemerintah untuk bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan
ujian bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing.
Dengan demikian untuk membangun kemitraan harus memenui
beberapa persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling percaya dan saling
menghormati, harus saling menyadari bahwa pentingnya kemitraan, harus ada
kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama harus berpikir pada
landasan yang sama, kesediaan untuk berkorban (Tumurang, 2018).
Kemitraan adalah bentuk dari kerja sama atau aliansi, maka setiap pihak
yang terlibat di dalamnya harus ada kerelaan untuk bekerjasama, dan
melepaskan kepentingan masing-masing, kemudian membangun kepentingan
bersama. Oleh sebab itu, membangun sebuah kemitraan, harus didasarkan
pada hal-hal berikut :
1. Kesamaan perhatian (common interest) atau kepentingan
2. Saling mempercayai dan saling menghormati
3. Tujuan yang jelas dan teratur
4. Kesediaan untuk berkorban, baik waktu, tenaga, maupun sumber daya
yang lain.
Mengembangan kemitraan di bidang kesehatan terdapat 3 institusi kunci
organisasi atau unsur pokok yang terlibat di dalamnya. Ketiga institusi pokok
tersebut adalah :
1. Unsur Pemerintah
Unsur ini terdiri dari berbagai sektor pemerintah yang terkait dengan
kesehatan, antara lain kesehatan berbagai sektor kuncinya, pendidikan,
kehutanan, lingkungan hidup, industri dan perdagangan, agama dan
sebagainya
2. Dunia usaha/swasta
Unsur ini terdiri dari kalangan usaha, industriawan dan para pemimpin
berbagai perusahaan
3. Unsur organisasi non pemerintah
Memiliki 2 unsur, yakni :
a. Unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSMN) dan organisasi masa
(Ormas) termasuk yayasan bidang kesehatan
b. Organisasi profesi seperti, IBI, IDI, PDGI, IAKMI, PPNI
Dalam mengembangkan konsep kemitraan dapat menggunakan
pendekatan sistem, yakni :
1. Input
Input sebuah kemitraan adalah semua sumber daya yang dimiliki
oleh masing masing unsur yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumber
daya manusia dan sumber daya lain seperti dana, sistem informasi,
teknologi dan sebagainya.
2. Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan-kegiatan
untuk membangun kemitraan tersebut.
3. Output
Adalah terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi,
forum, dan sebagainya yang terjadi dari berbagai unsur.
4. Outcome
Outcome adalah dampak dari kemitraan terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, pasal 74 ayat (1)
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 9, pasal 50 , pasal 170
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, pasal 4 ayat
(1)
4. Peraturan Presiden RI No. 72 tahun 2012 tentang SKN Pasal 6,
Pelaksanaan SKN sebagaimana dimaksud ayat (1) harus memperhatikan
kemitraan dan kerjasama LS
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No, 28 Tahun 2018 tentang
Kerjasama Daerah
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Pasal 16
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 8 Tahun 2019
tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.

C. Tujuan Kemitraan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan status kesehatan masyarakat dan daya tanggap pemangku
kepentingan terhadap lingkungan dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
Terbinanya kepedulian dan motivasi para pemangku kepentingan terhadap
tercapainya sasaran strategis pembangunan kesehatan. Terciptanya
kesamaan pemahaman dalam bermitra diantara pemangku kepentingan
Meningkatnya sumberdaya dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan. Terselenggaranya upaya kesehatan di lingkungan kerja dan
masyarakat.
D. Alasan Pentingnya Kemitraan Di Bidang Kesehatan :
1. Pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama
2. Kesehatan merupakan modal dasar bagi keberhasilan pembangunan sektor
lain
3. Peningkatan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat dalam
bidang kesehatan, khususnya yang bersifat promotif dan preventif
4. Adanya peluang sumber daya dari mitra potensial

E. Prinsip Dasar Kemitraan


1. Kesetaraan
Setiap mitra harus menempatkan diri setara dengan pihak lain.
Pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis, mengutamakan
musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan masalah secara bersama,
tanpa ada satu pihak pun yang memaksakan kehendak. Kesetaraan
kedudukan juga akan memperkuat rasa kebersamaan, sehingga tercipta
perasaan samasama bertanggung jawab dan sama-sama menanggung
risiko, termasuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi.
2. Keterbukaan
Melakukan kegiatan kemitraan secara terbuka dan bertindak
proaktif untuk membahas kemajuan dan permasalahan ada. Selain itu
setiap kesepakatan yang telah dibuat dapat diimplementasikan secara
transparan, jujur, dan tidak saling merahasiakan.
3. Saling menguntungkan
Setiap mitra mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama dalam
melaksanakan upaya pembangunan kesehatan akan mendapatkan
keuntungan dan manfaat.
4. Pendekatan berorientasi hasil
Tindakan keberhasilan yang efektif harus di dasari pada realitas
berorientasi pada tindakan. Hal ini membutuhkan koordinasi yang
berorientasi hasil dan berbasis pada kemampuan efetktif dan kapasitas
operasional yang konkrit.
5. Tanggung jawab
Organisasi kemanusiaan memiliki tanggung jawab etis terhadap
satu sama lain dalam menempuh tugas-tugasnya secara bertanggungjawab
dengan integritas dan cara yang relevan dan tepat. Organisasi kemanusiaan
harus meyakinkan bahwa mereka hanya akan berkomitmen terhadap
sesuatu kegiatan ketika mereka memang memiliki alat, kompetensi,
keahlian dan kapasitas untuk mewujudkan komitmen tersebut. Pencegahan
yang tepat dan jelas terhadap penyelewengan yang dilakukan oleh para
pekerja kemanusiaan harus menjadi usaha yang berkelanjutan
6. Saling melengkapi
Keragaman dari komunitas adalah sebuah aset bila dibangun atas
kelebihan-kelebihan komparatif dan saling melengkapi kontribusi yang
satu dengan yang lain. Kapasitas lokal adalah salah satu aset penting untuk
tingkatkan dan menjadi dasar pengembangan. Ketika memungkinkan,
organisa-organisasi kemanusiaan harus berjuang untuk menjadikan ast
lokal sebagai bagian integral dan tindakan tanggap darurat dimana
hambatan adanya hambatan budaya dan bahasa harus diatasi.

F. Syarat Kemitraan
1. Kesamaan Perhatian (common interest)
Dalam membangun kemitraan, masing-masing anggota harus
merasa mempunyai perhatian dan kepentingan bersama. Tanpa adaya
perhatian dan kepentingan yang sama terhadap suatu masalah niscaya
kemitraan tidak akan terjadi. Sektor kesehatan harus mampu menimbulkan
perhatian terhadap masalah kesehatan bagi sektor-sektor lain non
kesehatan, dengan upaya-upaya informasi dan advokasi secara intensif
2. Saling mempercayai dan meghormati
Kepercayaa (trust) adalah modal dasar setiap relasi/hubungan antar
manusia, kesehatan harus mampu menimbulkan trust bagi partnernya
3. Saling meyadari pentingnya arti kemitraan
Arti peting dari kemitraan adalah mewujudkan kebersamaan antar
anggota untuk menghasilkan sesuatu yang menuju ke arah perbaikan
kesehatan masyarakat pada khususnya, kesejahteraan masyarakat pada
umumnya. Penting dilakukan advokasi dan informasi.
4. Kesepakatan visi, misi, tujuan dan nilai
Visi, misi, tujuan dan nilai tentang kesehatan perlu disepakati
bersama dan akan sangat memudahkan untuk timbulya komitmen bersama
untuk menanggulangi masalah kesehatan bersama, hal inni harus meliputi
semua tingkatan organisasi sampai petugas lapangan.
5. Kerangka berpikir kemitraan
Kerangka berpikir kemitraan antara lain sebagai berikut :
a. Penjajakan
Penting dilakukan penjajakan dengan calon mitra
b. Penyamaan persepsi
Perlu pertemuan awal untuk penyamaan persepsi
c. Peraturan peran
Pengaturan peran harus dibicarakan dan disepakati bersama
d. Komunikasi intensif
Komunkasi antar mitra sangat diperlukan, agar apabila terdapat
permasalahan dilapangan dapat dilakukan penanganan dengan cepat
e. Melaksanakan kegiatan
Harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana kerja tertulis
f. Pemantauan dan penilaian
g. Perlu disepakati sejak awal tentang cara pemantauan dan penilaian

G. Model – model Kemitraan


Terdapat 5 model kemitraan yang cenderung dapat dipahami sebagai
sebuah idologi kemitraan. Sebab model tersebut merupakan asas dan nafas
kita dalam membangun kemitraan dengan anggota masyarakat lainnya. Model
kemitraan tersebut antara lain :
1. Kepemimpinan (manageralism)
2. Pluralisme (new-pluralism)
3. Radikalisme berorientasi pada Negara (state-oriented radikalism)
4. Kewirausahaan (entrepreneuralims)
5. Membangun gerakan (movement-building)

Model kewirausahaan memiliki dua prinsip utama, yaitu prinsip


otonomi (autonomy) kemudian diterjemahkan sebagai upaya advokasi
masyarakat dan prinsip penentu nasib sendiri (self-determination) yang
selanjutnya diterjemahkan sebagai prinsip kewirausahaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk


mencapai tujuan bersama, dimana masing-masing pihak memiliki hak dan
tanggung jawab sesuai dengan kesepakatan. Kemitraan adalah upaya yang
melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah
maupun bukan pemerintah untuk bekerjasama dalam mencapai suatu
tujuan ujian bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-
masing. Dengan membangun kemitraan harus memenui beberapa
persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling percaya dan saling
menghormati, harus saling menyadari bahwa pentingnya kemitraan, harus
ada kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama harus berpikir pada
landasan yang sama, kesediaan untuk berkorban. Adapun Tujuan
Kemitraan Meningkatkan status kmesehatan masyarakat dan daya tanggap
pemangku kepentingan terhadap lingkungan dan masyarakat.

B. Saran
Dengan adanya tugas kolaboratif ini mahasiswa mampu lebih
mengetahui tentang perlunya kemitraan, dimana hal tersebut akan
membantu kita untuk lebih mengertahui bagaiaman cara kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama,
Tentu dalam tugas kolaboratif ini terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dari kualitas maupun kuantitas, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dan
semoga tugas kolaboratif ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Tumurang, M. N. (2018). Promosi Kesehatan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.


Kementrian Kesehatan RI. 2019. Panduan Menggalang Kemitraan di Bidang
Kesehatan. ISBN 978-602-416-820-9

Anda mungkin juga menyukai